BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
segala urusan dan setiap keadaan serta jaminan bagi mereka untuk memperoleh
cita-cita tertinggi dan kebahagiaan terbesar di dunia dan akhirat. Barang siapa
Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (al-
Qur’an) dan Allah merendahkan kaum yang lainnya (yang tidak mau
SAW. pernah melakukan praktik seperti ini, yaitu ketika surat al-
1
Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Shahih Muslim juz
1, (Lebanon, Beirut: Darul Fikri,1993), hlm 360.
2
bermuatan agama, tetapi pada tahap lanjut, hasil dari studi sosial, Qur’an dapat
bermanfaat bagi agama dan pemeluknya. Living Qur’an dalam konteks ini
adalah kajian atau penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait
secara rutin bahkan ada juga yang menjadikan bacaan al-Quran sebagai tradisi,
surat-surat yang biasa dijadikan sebuah ritual biasanya surat al- Wāqi‘ah,
lain. Sebagai surat yang paling sering ditradisikan oleh kaum Muslimin adalah
surat Yāsīn.
Muslim.sudah merupakan tradisi lama dalam hal pelaksanaan wirid Yāsīn baik
oleh kaum ibu maupun kaum bapak dan juga di kalangan para remaja baik
remaja putri maupun remaja putra. Pelaksanaannya pun bisa berbeda seperti
2
Sahiron Syamsudin, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta: TH-
Pres Teras,2007),hlm.3
3
ada yang melaksanakannya pada malam hari, siang hari atau sore hari
nenek moyang serta kepada kerabat lainnya dimaknai dengan do’a kepada
mereka sehingga istilah do’a arwah sangat familiar dikalangan para santri, baik
secara personal maupun komunal jika mereka ingin mendoakan kerabat mereka
maghrib yang dilakukan oleh para santri dan dipimpin oleh pengasuhnya. Oleh
untuk diteliti dan dikaji serta dikembangkan sebagai upaya dan model alternatif
Adapun yang akan dicapai dalam penulisan ini diantaranya adalah tujuan,
B. Rumusan Masalah
sehingga fokus permasalahan dan penelitian ini dapat lebih terarah maka dibuat
2. Apa tujuan dan dasar pembacaan Yāsīn di Pon-Pes MISS Hadirul Ulum?
3. Apa makna pembacaan Yāsīn bagi santri di Pon-Pes MISS Hadirul Ulum ?
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan teoritis
khususnya dalam kajian living Qur’an dan agar dapat dijadikan sebagai
b. Kegunaan Praktis
MISS Hadirul Ulum khususnya dan masyarakat luas pada umumnya agar
E. Kerangka Teori
Qur’an disebut dengan The Living Tafsir. Penelitian semacam ini merupakan
3
Sahiron Syamsudin, Metodologi penelitian Living Qur’an dan Hadits hlm. VI-XIV. Kata
pengantar dalam Ranah-ranah Penelitian studi al-Qur’an dan Hadis
6
dari fungsional al-Qur’an itu sendiri. Sehingga respon mereka terhadap al-
kemudian muncul ragam fenomena dalam everyday life ketika menyikapi al-
Qur’an oleh masyarakat tertentu dan mungkin dalam waktu tertentu pula
sebagai sebuah pengalaman sosial atau spiritual dari hasil interaksi terhadap
al-Qur’an.4
Qur’an.Dalam penelitian ini teori yang digunakan oleh penulis adalah teori
4
Sahiron Syamsudin, Metodologi penelitian Living Qur’an dan Hadits, hlm 5
5
Burhan Bungin,Analisis Data Penelitian Kualitatif (Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah penguasaan Model Aplikasi),(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2012). hlm.
141
7
akhirnya akan menjadi suatu pola yang kemudian bisa direproduksi sehingga
atas dunia. Kesadaran bentukan ataupun sang hakiki tertuang dalam pola-pola
perilaku dalam ranah makro maupun mikro kosmos subjek-individu itu. Pada
6
Sindung Haryanto,Spektrum Teori Sosial Dari Klasik Hingga Posmodern,(Jogjakarta: al
-Ruzz Media,2012),hlm.154
8
subjek individu untuk memetakan dunia luar serta menyatakan diri “ada”.7
F. Tinjauan Pustaka
Penulisan dan kajian karya tulis serta kajian Living Qur’an sejauh
yang ada, seperti dalam skripsi Moh Ali Wasi’ yang mengangkat judul ”
Bantul)”.8
Sedangkan dalam penelitian yang akan penulis teliti nanti, penulis akan
7
Sindung Haryanto,Spektrum Teori Sosial Dari Klasik Hingga Posmodern, hlm 155
8
Moh. Ali wasi’, Fenomena Pembacaan al-Qur’an dalam Masyarakat (Studi
fenomenologis atas masyarakat pedukuhan Srumbung, kelurahan Segoroyoso, Pleret, Bantul),
Yogyakarta: Sekripsi Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga,2005)
9
Ulum terhadap salah satu dari surat yang ada pada al-Qur’an yakni surat
skripsinya Moh Ali Wasi’ itu relevan karena sama-sama menyangkut tentang
Living Qur’an.10
yaitu rutinan dan insendental. Model ritual rutinan pembacaan al-Qur’an ada
zikir yang disusun oleh KH. Ahmad Siddiq (Zikrul Gafilin), kedua, yasinan
dan yang ketiga, tahlilan. Adapaun yang kategori insendental, yaitu rangkaian
9
Moh. Ali wasi’, Fenomena Pembacaan al-Qur’an dalam Masyarakat (Studi
fenomenologis atas masyarakat pedukuhan Srumbung, kelurahan Segoroyoso, Pleret, Bantul),
10
Moh. Ali wasi’, Fenomena Pembacaan al-Qur’an dalam Masyarakat (Studi
fenomenologis atas masyarakat pedukuhan Srumbung, kelurahan Segoroyoso, Pleret, Bantul),
10
sebagai obat hati dan sebagai sarana perlindungan dari bahaya siksa dihari
akhir. Adapun tiga makna tersebut tidak mesti berjalan secara bersama, dan
Pengobatan (Studi Living Qur’an Pada Praktik Pengobatan Dr. KH. Qamari
Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013.
2:225, 27:30, 37:79-80, 26:80, 9:128-129, 2:171, 2:18, dan sebagainya. Bahwa
indikasi dalam Living Qur’an yang terjadi dalam praktik pengobatan masuk
11
Khairul Ulum, Pembacaan al-Qur’an dilingkungan Jawa Timur (Studi Masyarakat
Bondowoso), Tesis Pascasarjana, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta,2009).
11
masyarakat.12
dijadikan sebagai obat untuk mengobati penyakit tertentu. Kemudian dia juga
Qur’an, membasuh dan meminum air yang sudah dibacakan al-Qur’an, serta
mengolesi tempat yang terkena penyakit dengan minyak zaitun yang juga
perasaan sedih, menenangkan jiwa yang gelisah dan melunakan hati yang
SWT, yang diberikan kepada orang yang mendengarkan bacaan dengan baik.
Dengan suara yang baik dan merdu akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa
12
Didik Andriawan, “Penggunaan Ayat al-Qur’an sebagai Pengobatan (Studi Living
Qur’anPada Praktik Pengobatan Dr. KH. Qamari Saifullah Pondok Pesantren Sunan Kalijogo
Desa Pakuncen Kec. Patianrowo Kab. Nganjuk), skripsi Sarjana
13
Abul Fida’ Muhammad Azzat Muhammad Arif, Obati dirimu dengan al-Qur’an, terj.
Choir Rosyidi, (Yogyakarta: Mitra Pusaka,2002), hlm. 145
14
Maemuna Hasan, al-Qur’an dan pengobatan jiwa, (Yogyakarta: Bintang cemerlang,
2001), hlm. 133
12
beragam pembahasannya. Dalam skripsinya Moh Ali Wasi’ telah fokus pada
perintah untuk membaca al-Qur’an, dalam Tesis nya Khairul Ulum telah
Penelitian ini mengambil latar Pondok Pesantren MISS Hadirul Ulum sebagai
objeknya. Dalam penelitian ini lebih fokus pada tujuan pembacaan surat Yāsīn
secara rutin sehingga dapat dipahami dasar dan makna dari pembacaan surat
G. Metode Penelitian.
maupun perbuatan.
13
1. Jenis Penelitian
Pemalang, penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai bulan Mei
2. Objek penelitian
yaitu menambah wirid dengan membaca surat Yasin pada ba’da shalat
Magrib.
14
3. Sumber Data.
a. Sumber Primer
Ulum, yakni Pengasuh, Ustadz dan juga Santri. Selain itu penulis juga
ini.
b. Sumber Sekunder
tentang surat Yāsīn dan juga karya tulis lainnya seperti skripsi atau
a. Observasi
15
keadaan yang wajar dan yang sebenarnya tanpa usaha yang disengaja
b. Interview
Yāsīn.
c. Dokumentasi
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka
Cipta,2009), hlm. 144
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. hlm. 115
16
5. Analisis Data
informan yakni Pengasuh, Ustadz dan Santri MISSHU, selain itu data yang
17
Djam’an Satori Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta,2014), hlm. 146
17
H. Sistematika Pembahasan
Secara umum skripsi itu disusun dalam tiga bagian utama yaitu
al-Qur’an dan Living Qur’an serta isi kandungan surat Yāsīn, asbabu an-Nuzul
Ulum (MISSHU).
18
yang berisi kesimpulan dari analisis data yang didapat, saran dan penutup. Bab