Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS TERHADAP PENGARUH TADARUS AL-QURAN DALAM

MEMPERBAIKI BACAAN AL-QURAN DAN PERUBAHAN PERILAKU


MASYARAKAT (STUDI LIVING QUR’AN TERHADAP KEGIATAN TADARUS
DAN PENGAJIAN DI MASJID NURUL IMAN, RT 03 RW 03 DESA
RANCATUNGKU, KABUPATEN BANDUNG)
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Living Qur’an
Dosen Pengampu:
Ecep Ismail, M.Ag.
Dr. Asep Abdul Muhyi, M.Ag.

Oleh:
Rida Nur Hidayat
1201030158
IAT/VI/D

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2023 M/1444 H
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. 1

Daftar isi ............................................................................................................. 2


Kata Pengantar.................................................................................................. 3
Abstrak ............................................................................................................... 4

BAB I
Pendahuluan ..................................................................................................... 5
A. Latar Belakang masalah ....................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
D. Manfaat penelitian ................................................................................ 7
E. Tinjauan pustaka .................................................................................. 7
F. Kerangka teori....................................................................................... 9
G. Metodologi Penelitian ........................................................................... 10
H. Sistematika Penelitian........................................................................... 12
BAB II
Pembahasan ....................................................................................................... 13

A. Pengaruh Tadarus dan Pengajian Al-Qur’an masjid Nurul Iman terhadap


kemampuan baca Al-Qur’an jamaahnya ................................................. 13
B. Pengaruh Tadarus dan Pengajian Al-Qur’an masjid Nurul Iman terhadap
perilaku jamaahnya ................................................................................. 15
BAB III

Penutup .............................................................................................................. 17
Kesimpulan ........................................................................................................ 17
DAFTAR SUMBER .......................................................................................... 18

Lampiran ........................................................................................................... 19

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhaanahu


Wa Ta’ala yang senantiasa melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah hasil penelitian terhadap pengaruh
kegiatan pengajian al-Quran kepada masyarakat yang hadir pada pengajian rutin di
masjid Nurul Iman Kabupaten Bandung. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw.

Makalah hasil penelitian ini disusun bertujuan untuk mengetahui efektivitas


kegiatan pengajian al-Quran terhadap pengimplementasian masyarakat dalam
membaca al-Quran dan memahami makna kandungannya di lingkup jamaah masjid
Nurul Iman, Kab. Bandung. Walaupun demikian, penyusun menyadari bahwa isi
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan di
dalamnya. Oleh karena itu, penulis berharap ada kritik dan saran dari para pembaca
terhadap makalah ini supaya menjadi perbaikan untuk kedepannya.

Tidak lupa penyusun ucapkan terimakasih teriring do’a jazaakumullah


khayran kepada orang tua yang senantiasa memberikan do’anya, kemudian kepada
Bapak Ecep Ismail, M.Ag., dan Bapak Dr. Asep Abdul Muhyi, M.Ag. selaku dosen
pengampu mata kuliah yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk
menyelesaikan penelitian yang telah dilakukan ini.

Bandung, 05 Juli 2023

Penyusun

3
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tadarus dan pengajian al-
Quran terhadap kemampuan baca dan perilaku masyarakat yang ikut serta dalam
pengajian tersebut di masjid Nurul Iman. Manfaat dari penelitian ini juga adalah
untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari tadarus dan pengajian al-
Quranterhadap kemampuan baca dan perilaku jamaah.. Metode yang digunakan
pada penilitian ini adalah metode kualitatif, yaitu metode yang berfokus pada
penelitian lapangan, yang mana lebih banyak mengumpulkan data-data berupa
kata-kata, dan gambar. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik
wawancara, dan juga observasi lapangan, dan juga dokumentasi studi lapangan di
Masjid Nurul Iman. Dalam penelitian ini difokuskan untuk mencari tahu pengaruh
kegiatan tadarus terhadap jamaah yang ikut serta hadir dalam kegiatan tersebut.
Hasil yang didapatkan daripenelitian ialah: tadarus dan pengajian al-Quran di
masjid Nurul Iman dilakukan rutin setiap minggunya sebanyak dua kali di hari
senin dan kamis sore, dan didapati pula bahwa ternyata ada peningkatan
kemampuan baca jamaah yang hadir dan perubahan peilaku menjadi lebih religius.
Kata kunci: Living Qur’an, Nurul Iman, Tadarus

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Quran merupakan kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. Sebagai wahyu terakhir yang di dalamnya memuat berbagai
aspek. Al-Quran memiliki beberapa nama dan juga beberapa fungsi. Salah satu
fungsi al-Quran adalah sebagai “hudan” yang berarti petunjuk. Maksud dari
fungsi ini adalah bahwa al-Quran itu merupakan petunjuk bagi manusia dalam
menjalankan kehidupannya di dunia ketika makna al-Quran ini dipelajari. Ketika
ayaat-ayat Al-Quran ini dihayati dan diamalkan, maka akan menjadikan pikiran,
rasa, karsa manusia mengarah kepada realitas keimanan yang tentunya hal ini
diperlukan untuk kestabilan dan ketenteraman kehidupan pribadi dan juga
masyarakat (Shihab, 2007)
Dalam kenyataannya, umat muslim senantiasa melakukan interaksi dengan
kitab sucinya, yaitu al-Quran. Interaksi antara muslim dengan al-Quran tentu
banyak caranya, ada yang membacanya secara rutin, melakukan muraja’ah,
mengikuti pengajian tafsir, dll. Hal ini disebabkan selain sebagai petunjuk, al-
Qur’an ini juga berfungsi sebagai Syifa (obat) dan juga nur (penerang), serta di
dalamnya terkandung busyra (kabar gembira). Oleh karenanya, manusia selalu
berusaha untuk bisa terus berinteraksi dengan al-Quran baik itu interaksi lisan
seperti membaca ataupun juga tulisan, baik itu secara perbuatan/amalan dari
ayat-ayat al-Quran, atau interaksi berupa pemikiran, emosional, atu bahkan
spiritual (Fitriana dan Choirunnisa, 2018)
Dalam usaha interaksi dengan al-Quran, banyak cara yang telah ditempuh
di lingkungan masyarakat. Adanya pesantren dan masjid sebagai sarana
pendidikan Islam, memiliki andil yang besar dalam menyebarkan ajaran al-
Quran. Pengajian-pengajian yang dilaksanakan secara rutin di masjid memiliki
pengaruh terhadap pemahaman masyarakat akan isi al-Quran. Salah satu contoh
dalam hal ini adalah pengajian al-Quran yang dilaksanakan oleh masyarakat
sekitaran masjid Nurul Iman yang ada di Kp. Sirnamukti, Rt. 03/Rw. 03, Desa

5
Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Interaksi yang
dilakukan oleh masyarakat ini berupa kegiatan tadarus dan kajian terhadap tafsir
dari ayat-ayat al-Qur’an yang telah dibaca.
Tadarus al-Quran merupakan sebuah kegiatan interaksi dengan al-Quran
dengan membacanya yang mana hal ini diyakini oleh masyarakat sebagai salah
satu bentuk peribadatan yang dapat mendekatkan diri manusia kepada Allah Swt,
kemudian dapat meningkatkan keimanan dan juga ketakwaan yang mana hal
tersebut dapat berimplikasi pada sikap dan perilaku positif, dapat mengontrol
diri, sikap tenang, lisan terjaga, juga sitiqomah dalam beribadah. Dengan adanya
pembiasaan secara rutin kegiatan tadarus ini, maka hal ini adalah Langkah awal
dalam menghayati, memahami dan mencintai al-Qur’an dan apaun yang
terkandung di dalamnya (Fauziah, 2019).
Dari sinilah peneliti menentukan penelitian yang berjudul “ANALISIS
TERHADAP PENGARUH TADARUS AL-QURAN DALAM
MEMPERBAIKI BACAAN AL-QURAN DAN PERUBAHAN PERILAKU
MASYARAKAT (STUDI LIVING QUR’AN TERHADAP KEGIATAN
TADARUS DAN PENGAJIAN DI MASJID NURUL IMAN, RT 03 RW 03
DESA RANCATUNGKU, KABUPATEN BANDUNG”. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengupas efektivitas kegiatan tadarus dan pengajian al-
Quran yang dilaksanakan di masjid Nurul Iman terhadap bacaan dan pemahaman
jama’ah yang hadir pada kegiatan tersenbut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh tadarus al-Qur’an masjid nurul iman terhadap
kemampuan baca al-Qura’an jamaahnya?
2. Bagaimana pengaruh tadarus dan pengajian al-Quran yang dilaksanakan di
Masjid Nurul Iman, Kec. Pameungpeuk terhadap perilaku jama’ah masjid
yang hadir pengajian?

6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dimuat di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian Living Qur’an.
2. Untuk mengetahui efektivitas tadarus dan pengajian di masjid Nurul Iman
bagi bacaan dan pemahaman jama’ahnya terhadap al-Qur’an.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini tentunya diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna
bagi para pembaca. Adapun harapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini bisa menjadi sumber
rujukan bagi mahasiswa dan mahasiswi dari program studi ilmu al-Qur’an
dan tafsir , faultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung secara
khusus ataupun secara umumnya bagi seluruh mahasiswa yang berada di
program studi lain, fakultas, lain dan universitas lain yang hendak meneliti
dengan pendekatan living Qur’an.
2. Manfaat Praktis
Penliti berharap dengan adanya penelitian ini bisa memberikan
manfaat bagi masyarakat secara luas mengenai pemahaman terhadap
konsep living Qur’an sehingga pendekatan ini bisa dijadikan solusi untuk
setiap permaslahan yang terjadi yang mana permasalahan tersebut berkaitan
dengan hubungan al-Qur’an dan penerapannya
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini di dalamnya membahas mengenai penelitian-penelitian
terdahulu yang sudah ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya
persamaan dengan penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya. Dari sini
peneliti melakukan penelusuran dan menemukan beberapa tulisan terkait.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
1. Skripsi yang ditulis oleh Dewi Fauziah, Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tahun
2019 yang berjudul “PENGARUH PEMBIASAAN TADARUS AL-

7
QUR’AN TERHADAP TERBENTUKNYA KARAKTER RELIGIUS
SISWA DI MAN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2018/2019”. Di dalam
skripsi ini, penulis memberikan kesimpulan bahwa pembiasaan tadarus al-
Quran yang dilakukan di MAN Kendal memiliki pengaruh terhadap
terbentuknya karakter religious siswa di sekolah tersebut. Penelitian ini
dihasilkan dari pengumpulan data secara kuantitatif.
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pebngaruh kebiasaan
tadarus al-Qur’an. Adapun perbedaan penelitian dengan yang sekarang
dilakukan adalah tentunya tempat yang diteliti dan objek yang diteliti adalah
ibu-ibun yang mengikuti pengajian. Selain itu pada penelitian kali ini juga
akan diungkap mengenai pengaruhnya terhadap kemampuan bacaan
jama’ah.
2. Skripsi yang ditulis pada tahun 2021 oleh Fazlan Kausar, Mahasiswa
Program studi Pendidikan agama Islam Fakultas Tarbiyah dan keguruan
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Judul skkripsi ini adalah,
“EFEKTIVITAS PENGAJIAN AL-QUR’AN BA’DA MAGHRIB DI
GAMPONG LAMLEUBOK KECAMATAN INDRAPURI ACEH
BESAR”. Penulis skripsi memberikan kesimpulan di dalamnya mengenai
metode yang digunakan di tempat tersebut adalah metode iqra dan juga
qira’ati. Kedua metode ini dinilai efektif dalam meningkatkan pemahaman
dan kemampuan baca al-Qur’an yang dilakukan oleh santri. Hal ini bisa
dilihat dari perubahan yang asalnya santri tidak dapat mengucapkan huruf
hijaiyyah seseuai kaidah, dan sekrang dapat mengucapkannya dengan benar
dan sesuai makhraj. Walaupun demikian ada kendala dari meraih hasil
pengajian ini yaitu kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua dalam
membantu mengembangkan kemampuan santri.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang
efektivitas pengajian al-Quran dalam meningkatkan kemampuan baca al-
Qur’an. Adapun perbedaannya adalah dari tempat dan objek penelitian,
kemudian penelitian yang dilakukan sekarang mengungkap tingkat

8
pemahaman dan pengaruh ayat-ayat al-Quran yang dibaca bagi kehidupan
jama’ah yang hadir.
3. Skripsi yang ditulis pada tahun 2022 oleh lia Apriliani, Mahasiswi Program
Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut
Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Dalam penelitian yang berjudul, “KUALITAS
BACAAN AL-QUR’AN IBU RUMAH TANGGA (Studi Living Qur’an di
RT 002 RW 011 Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur)” disimpulkan bahwa
masih banyak ibu rumah tangga yang belum bisa membaca al-Quran,
perbandingannya adalah 27:73 antara yang mapu membaca dengan al-
Qur’an dengan baik dengan yang tidak.
Penelitian ini memiliki persamaan dari objek yang diteliti yaitu ibu rumah
tangga dan mengungkap kemampuan baca al-Quran. Adapun perbedaannya
pada penelitian kali ini diungkap juga pengaruh bacaan al-Quran terhadap
keseharian ibu rumah tangga tersebut.
4. Skripsi yang ditulis tahun 2022 M oleh Muhammad Taufik Hidayat,
mahasiswa Program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Tadris Universitas Islam Neegeri Fatmawati Sukarno Bengkulu. Skripsi ini
berjudul “PENGARUH PENGAJIAN AL-QUR’AN TERHADAP
PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA ISLAM MASJID DI JALAN
MERAPI PANORAMA KOTA BENGKULU”. Di dalamnya penulis
menyimpulkan bahwa dari hasil penelitiannya menunjukkan sebuah
variable adanya pengaruh pengajian al-Qur’an terhadap karakter remaja
Islaam masjid Al-Mukhlisin di jalan Merapi Panorama kota Bengkulu.
Letak persamaan peneliatiannya adalah sama-sama mengkaji pengaruh
pengajian al-Quran kepada orang yang mengikutinya. Dan perbedaannya
adalah objek dan juga penelitian sekarng akan mengupas juga tentang
pengaruh pengajian terhadap kemampuan baca.
F. Kerangka Teori
Untuk menjamin kesuksesan penelitian ini, peneliti tentunya memerlukan
sebuah kerangka teori yang akan membantu peneliti untuk memudahkan analisis

9
permasalahn dalam membuat penelitian. Maka dari itu peneliti akan menyusun
kerangka teori yang akan membantu peneliti dalam membuat penelitian ini.
Ada banyak sekali definisi atau penjelasan yang berkaitan dengan living
qur'an, Sahiron Syamsuddin salah satu orang yang menyatakan definisi living
qur'an, berikut pernyatannya:
"Kalam Al-Qur'an yang "hidup" di dalam kehidupan masyarakat sendiri
yang kemudian dapat disebut living qur'an. Lalu perwujudan dari kalam Al-
Qur'an yang berasal dari pemaknaan Al-Qur'an dapat disebut sebagai living
tafsir. Kedmudian yang dimaksud dengan kalam Al-Qur'an yang "hidup" adalah
kontribusi kalam Al-Qur'an dalam kehidupan masyarakat yang kemudian
direspon oleh masyarakat itu sendiri dari hasil akan sebuah penafsiran, dan
pemahaman terhadap kalam Al-Qur'an.”1
Selain living Qur’an, teori sosiologi pengetahuan juga menjadi teori
yang digunakan untuk analisis. Sosiologi pengetahuan adalah suatu ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara pemikiran dan masyarkat dengan
menaruh perhatian pada kondisi social atau ekstensial pengaruh.2
G. Metodologi Penelitian
Metode secara etimologis berasal dari kata Yunani, yaitu methodos. Kata
metode ini sendiri terdiri atas dua suku kata. Yang pertama yaitu metha, yang
memiliki arti melewati atau melalui. Lalu yang kedua hodos, yang berarti cara,
atau jalan. Singkatnya metode dapat diartikan suatu jalan ataupun cara yang
harus ditempuh untuk sampai suatu tujuan Penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalaha sebuah penelitian lapangan (field research), yang mana peneliti
melakukan penelitian dengan cara meneliti langsung ke lapangan atau lokasi,
dalam upaya untuk mencari, menemukan, serta mengumpulkan data. ini
merupakan penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bermaksud untuk
mengerti serta berusaha paham mengenai fenomena yang dirasakan oleh para
objek penelitian, yang mana penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang

1
Sahiron Syamsuddin, “Ranah-ranah dalam Penelitian Al-Qur`an dan Hadis”, Kata Pengantar,
dalam Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta: Teras, 2007)
2
Diah Retno Hastuti, M. Saleh Ali, Demmalino, “Ringkasan mazhab teori sosial”, (CV. Nur Lina
2018)

10
mana berarti data ini berupa serangkaian kalimat tulis atau perkataan lisan serta
perbuatan para narasumber yang telah diteleliti. Maka dari itu bisa dikatakan
bahwasanya penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Yang mana
artinya, peneliti menganalisa, serta memvisualkan penelitian ini dengan objektif,
dan juga menyeluruh demi menghasilkan data yang tepat serta akurat. Secara
teori, Moleong mengungkap bahwa penelitian deskriptif merupakan penilitian
yang dimaksudkan untuk menggali informasi mengenai sesuatu hal yang telah
ada, yang mana kejadian ini berdasarkan apa yang ada di lapangan pada saat
penggalian fenomena.
Penelitian ini terletak di masjid Nurul Iman desa Rancatungku, Kec.
Pameungpeuk Kab. Bandung, Jawa Barat. Adapun narasumber yang menjadi
subjek penelitian merupakan orang-orang yang bisa dipastikan memiliki
kapabilitas dalam memberikan keterangan informasi dengan jelas, dan tepat.
Adapun yang peneliti jadikan narasumber adalah ustadz yang mengisi pengajian
al-Quran di masjid Nurul Iman dan delapn orang jamaahnya.
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti ialah penelitian lapangan (Field
Research) yang mana penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung ke
tempat penelitian guna mendapatkan data yang lebih jelas, spesifik, serta akurat,
kemudian teknik yang digunakan untuk mencari data adalah wawancara terhada
narasumber yang sudah ditentukan oleh peneliti sebelumnya, dan penelitian ini
akan dilaksanakan di masjid Nurul Iman, Kab. Bandung.
Dalam penelitian ini, tentu saja peneliti membutuhkan banyak sumber data
yang dimaksudkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini, kemudian
peneliti akan menggunakan dua sumber data utama, yaitu:
a. Sumber Data Primer
Sumber data ini adalah data yang didapatkan langsung dari hasil
penelitian langsung di lapangan, yaitu masjid Nurul Iman. Data ini
didapatkan melalui proses wawancara yang dilakukan dengan Ustadz dan
jamaah pengajian masjid Nurul Iman.
b. Sumber Data Sekunder

11
Untuk menunjang penelitian ini, maka peneliti juga menggunakan
sumber data lain sebagai usaha untuk membantu penelitian ini untuk
kemudian data ini dapat disebut sebagai sumber data sekunder. Peneliti
menggunakan penelitian kepustakaan dari berbagai skripsi, buku, dan jurnal
untuk melengkapi sumber data primer. Tidak hanya itu, peneliti juga
menjadikan pandangan pribadi peneliti pada objek teliti sebagai sumber data
sekunder, yang mana hal ini berguna bagi peneliti untuk memudahkan
penelitian ini.
H. Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I: berisi Pendahuluan yang di dalamnya mencakup latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II: di dalamnya terdapat pembahasan hasil penelitian yang merupakan
jawaban dari rumusan masalah penelitian.
BAB III: Penutup, mencakup kesimpulan dan lampiran dokumentasi
observasi yang dilakukan peneliti.

12
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Tadarus dan Pengajian Al-Qur’an masjid Nurul Iman terhadap


kemampuan baca Al-Qur’an jamaahnya
Tadarus al-Quran merupakan sebuah kegiatan interaksi dengan al-Quran
dengan membacanya yang mana hal ini diyakini oleh masyarakat sebagai salah
satu bentuk peribadatan yang dapat mendekatkan diri manusia kepada Allah Swt,
kemudian dapat meningkatkan keimanan dan juga ketakwaan yang mana hal
tersebut dapat berimplikasi pada sikap dan perilaku positif, dapat mengontrol
diri, sikap tenang, lisan terjaga, juga sitiqomah dalam beribadah. Dengan adanya
pembiasaan secara rutin kegiatan tadarus ini, maka hal ini adalah Langkah awal
dalam menghayati, memahami dan mencintai al-Qur’an dan apaun yang
terkandung di dalamnya (Fauziah, 2019).
Tentunya kegiatan tadarus yang dilakukan oleh umat muslim diharapkan
dapat memberi pengaruh positif terhaddap kemampuan baca al-Qur’an
masyarakat yang hadir. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ustadz
Asep Ganda Winawan pada hari kamis, tanggal 22 Juni 2023 saat diwawancara,
beliau mengungkapkan tentang harapan bagi jamaah yang ikut kegiatan tadarus
di masjid Nurul Iman. Beliau mengungkapkan:
“saya mengadakan kegiatan tadarus dan pengajian al-Quran ini bertujuan
agar masyarakat terkhusus ibu rumah tangga dapat lancar membaca al-
Quran…”
Dari keterangannya ini barang tentu secara jelas bahwa beliau ingin
masyarakat di sekitar masjid Nurul Iman dapat membaca al-Qur’an dengan baik
dan benar. Dan ternyata harapan beliau ini terbukti dengan adanya antusiasme
dari masyarakat sekitar yang hadir pengajiannya itu dari waktu ke waktu.
Menurut penuturannya, dahulu ketika awal perintisan kegiatan tadarus ini, yang
ikut serta hanya enam orang ibu rumah tangga saja. Kegiatan tadarus ini dimulai
dari membaca iqra terlebih dahulu untuk yang belum bisa baca al-Qur’an.

13
Seiring berjalannya waktu, masyarakat yang ikut kegiatan tadarus di masjid
Nurul Iman semakin banyak bertambah kurang lebih hampir 20 orang yang
hadir. Dan yang dulunya membaca iqra sekarang sudah mulai kepada membaca
al-Quran.3
Hal ini dibenarkan dengan keterangan ibu Neneng Cumiasih yang sudah
mengikuti kegiatan tadarus sejak awal. Beliau menuturkan, “saya dahulu
mengikuti kegiatan tadarus ini dari awal berjalan. Dulu saya mulai dari baca
iqra karena tidak bisa langsung membaca al-Qur’an. Alhamdulillah karena
washilah adanya kegiatan tadarus yang dibimbing oleh ustadz Asep Ganda,
sekarang saya sudah bisa lancar membaca al-Qur’an ”.4
Sejalan dengan ini salah satu jama’ah yang diwawancarai juga, yaitu ibu
Ruqayah menambahkan keterangan ibu Neneng, “saya ikut pengajian baru-baru
ini. Saya merasa ada peningkatan kemampuan baca dan wawasan tentang
tajwid. Dengan adanya kegiatan tadarus ini saya merasa terbantu. Terkadang
jika hanya membaca sendiri di rumah saya merasa bacaann saya sudah benar.
Tetapi nyatanya ketika ikut serta dalam tadarus ini saya banyak dikoreksi dan
alhamdulillah mendapat banyak ilmu baru juga”.
Sisanya, ada 6 orang lagi jamaah mereka setuju dengan keterangan yang
dikemukakan oleh ibu Neneng dan Ibu Ruqayah. Mereka itu adalah ibu Eulis,
Ibu Rohani, Elit siintawati, Nanih, Euis, dan Ibu Yuyu. Mereka merasakan juga
hal yang sama yaitu mengalami peningkatan kemampuan baca.
Ilmu tajwid yang asalnya tidak diketahui oleh para jamaah, setelah
mengikuti kegiatan tadarus ini mereka merasakan peningkatan wawasan dengan
memahami ilmu tajwid.
Kegiatan tadarus ini dilaksanakan dengan cara semua jamaah satu persatu
membaca surat yang telah ditentukan. Setelah mereka membaca kemudian
ustadz mengoreksi bacaannya, baik itu makhraj dan ilmu tajwidnya. Dari
kegiatan inilah terbukti bahwa adanya kegiatan koreksi oleh ustadz yang

3
Berdasarkan hasil wawancara kepada ustadz yang mengisi kegiatan tadarus dan pengajian di
masjid Nurul Iman, ust. Asep Ganda pada 22 Juni 2023 M
4
Hasil wawancara tanggal 22 Juni 2023 M

14
membimbing bacaan yang menjadikan jamaah bisa membaca al-Qur’an dengan
benar.
Dari hasil wawancara ini, dapat dilihat bahwa dari delapan orang jamaah
yang diwawancara oleh peneliti, semuanya merasakan adanya peningkatan
kemampuan baca dan peningkatan ilmu bacaan al-Quran.
B. Pengaruh Tadarus dan Pengajian Al-Qur’an masjid Nurul Iman terhadap
Perilaku jamaah
Kegiatan tadarus al-Quran dan juga pengajian al-Quran tentunya memiliki
maksud yang jelas. Dua bentuk kegiatan ini merupakan usaha membumikan al-
Quran baik itu dari segi bacaan ataupun pemahaman. Dua usaha ini dilakukan
dibanyak tempat, salah satunnya adalah di lingkungan masjid Nurul Iman yang
terletak di Kp. Sirna Mukti RT 03 RW 03, Desa rancatungku, Kecamatan
Pameungpeuk, kabupaten Bandung.
Kegiatan tadarus dan pengajian al-Quran di masjid Nurul Iman ini
dilakukan secara rutin setiap hari senin dan kamis sore setiap minggunya. Peserta
pengajian ini adalah ibu rumah tangga dengan dipimpin oleh seorang ustadz.
Kegiatan ini bermula dengan ustadz membaca surat yang akan dibahas,
kemudian memberi giliran satu persatu kepada jamaah yang hadir untuk
membaca dan nantinya akan dikoreksi oleh ustadz yang membimbing jika ada
bacaan yang kurang tepat.
Setelah kegiatan membaca selesai, kemudian ustadz yang membimbing
memberikan penjelasan terhadap ayat yang telah dibacanya tersebut dengan
merujuk beberapa tafsir. Ustadz yang membimbing pengajian ini adalah ustadz
Asep Ganda. Ketika beliau ditanya oleh peneliti mengenai tujuan pengajian ini
diadakan, beliau menjawab, “selain sebagai washilah memberikan pengetahuan
membaca al-Quran, pengajian ini juga bertujuan supaya para jamaah yang
hadir dapat memahami makna ayat dalam al-Quran, setelah paham maka saya
harapkan apa yang dibaca dan dipahami dari ayat al-Quran itu bisa menjadi
amal shalih yang dapat menggapai Ridha dan maghfirah dari Allah”.5

5
Wawancara pada 22 Juni 2023

15
Dari keterangan yang dikemukakan oleh ustadz Asep Ganda, jelas lah
bahwa beliau berharap adanya pengajian ini bisa berpengaruh terhadap perilaku
jamaahnya supaya lebih religius dan semakin taat kepada Allah Swt.
Dari hasil penelitian berupaa wawancara 8 orang jamaah pengajian masjid
Nurul diman didapati bahwa:
Ibu Elit Sintawati menyakatan bahwa, “alhamdulillah setelah mengikuti
pengajian di masjid Nurul Iman yang dibimbing oleh ustadz Asep Ganda
merubah hidup saya. Alhamdulillah dari mengikuti pengajian ini saya
termotivasi untuk senantiasa menutupi aurat saya di kehidupan sehari-hari”
Kemudian Ibu Neneng dan Ibu Rohani mengemukakan hal yang kurang
lebih sama, yaitu mereka semakin termotivasi untuk beribadah. Salah satu
contohnya adalah ketika menghadapi ibadah Kurban. Mereka memiliki
keinginan yang kuat untuk bisa ikut berkurban. Bahkan menurut keterangan ibu
Neneng, bahwa dia tidak peduli walaupun seluruh pperhiasannya harus dijual
asalkan bisa berkurban.6
Jamaah yang lain menanggapi, Ibu Euis dan Ibu Yuyu memiliki kesamaan
yaitu mereka semakin rajin untuk shalat tahajjud karena apa yang mereka dapat
dari penjelasan ustadz mengenai keutamaan shalat tahajjud.
Dari beberapa keterangan ini dapat dilihat bahwa ternyata semua jamaah
yang diwawancarai memiliki perasaan yang sama setelah mengikuti pengajian
ini yaitu semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah dan melakakukan
ketaatan kepada Allah Swt.

6
Wawancara tanggal 22 Juni 2023

16
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengajian yang dilakukan di Masjid Nurul Iman, Desa Rancatungku, Kec.


Pameungpeuk, Kab. Bandung memiliki pengaruh terhadap kemampuan
baca al-Quran jama’ah yang hadir. Hal ini dapat dibuktikan dengan
keterangan dari Ibu Neneng Cumiasih yang mana merupakan jama’ah
senior, beliau mengungkapkan bahwa pada asalnya beliau belum bisa
membaca al-Qur’an, namun sekarang setelah mengikuti pengajian ini beliau
dapat membaca al-Qur’an.
2. Pengajian yang dilakukan di Masjid Nurul Iman memiliki pengaruh
terhadap perilaku masyrakat menjadi lebih religius. Hal ini dibuktikan dari
beberapa keterangan narasumber bahwa dengan mengikuti pengajian inni
mereka meraasa terdorong untuk semakin meningkatkan ketaatan kepada
Allah Swt. ketika menghadapi Idul adha contohnya, jamaah termotivasi
untuk mengikuti kurban.

Dengan demikian, tadarus dan pengajian yang dilakukan di masjid Nurul Iman,
Desa Rancatungku, Kec. Pameungpeuk, Kab. Bandung ini memiliki pengaruh yang
positif kepada jamaah yang hadir, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
kemampuan baca dan adanya dorongan untuk taat kepada Allah Swt. melalui ayat-
ayat al-Quran.

17
DAFTAR SUMBER

Observasi dan wawan cara yang dilakukan di masjid Nurul Iman, Desa
Rancatungku, Kec. Paameungpeuk, Kab. Bandung pada 22 Juni 2023 M, mulai
pukul 17.00 WIB.

Shihab, Quraish. 2007. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan

Syamsuddin, Sahiron. 2007. Ranah-ranah dalam penelitian al-Quran dan Hadits,


kata pengantar dalam penelitian living Quran dan Hadits. Yogyakarta: Teras

Fitriana, M. A. & Choirunnisa, A. 2018. Studi Living Quran di kalangan


Narapidana: Studi kasus Pesantren At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan kab.
Cianjur -Jawa barat.

Hastuti, D. R. D. dkk. 2018. Ringkasan Kumpulan mazhab Teori Sosial.. CV. Nur
Lina

18
Lampiran

I. Dokumentasi berbentuk foto

Foto Kegiatan Tadarus dan kajian Al-Qur’an sedang berlangsung

19
Foto peneliti mewawancara ustadz yang mengisi pengajian tadarus al-Qur’an,
yaitu Ustadz Asep Ganda Winawan. Dalam wawancara ini didapati bahwa
menurut beliau pengajian yang diadakan secara rutin pada hari senin dan
kamis sore ba’da ashar ini memberi pengaruh terhadap cara baca Al-Qur’an
dan pemahaman masyarakat terhadap al-Quran

20
21
Foto peneliti mewawancara secara bersamaan ibu-ibu yang mengikuti
pengajian. Ada delapan orang yang diwawancara secara bersamaan dan
didapati bahwa ibu-ibu yang hadir merasakan pengaruh psitif dari mengikuti
pengajian al-Quran ini seperti bertambahnya wawasan tentang ilmu tajwid,
termotivasi supaya terus melakukan kebaikan dan ketaatan, dll.

22
Foto peneliti di depan Masjid Nurul Iman di Kampung Sirna Mukti Rt 03/Rw
03, Desa Rancatungku, Kec. Pameungpeuk, Kab. Bandung

23

Anda mungkin juga menyukai