Oleh:
Dosen Pembimbing :
Zainul Arifin, M.Th.I
NIY. 2015.01.078
Diajukan Oleh:
M. Nizar Khoerul Anam
20191700334024
Mengetahui.
Plt. Prodi Ilmu Al-Qur’an & Tafsir
Institut KH Abdul Chalim
Idris, M.Th.I
NIY: 2015.01.016
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dari itu, alqur’an bukan hanya kitab suci yang harus dibaca, dijadikan
berkembang pula seni penulisan indah pada ayat-ayat alqur’an atau disebut
1
Ali Hisyam Ibnu Hasyim, Sejuta Berkah dan Fadilah 114 Surat Al-Qur’an
(Yogyakarta: Sabil, 2016), 5.
2
Ahmad Rafiq, “Sejarah Al-Qur’an: dari Pewahyuan ke Resepsi (Sebuah Pencarian
Awal Metodologis),” Islam, Tradisi dan Peradaban (2012): 73.
3
Rafiq, “Sejarah Al-Qur’an: dari Pewahyuan ke Resepsi (Sebuah Pencarian Awal
Metodologis).”
dengan khat alqur’an (kaligrafi).4 Contohnya seperti tulisan surat al-
fa>tihah, ayat kursi atau ayat-ayat lain yang ditulis seindah mungkin,
juga dijadikan sebagai respon oleh kalangan ahli sastrawan, beberapa ahli
seperti : ayat atau surat alqur’an yang istiqomah dibaca terus-menerus, dan
lain-lain.
juz atau beberapa bagiannya saja.6 Dari berbagai macam resepsi yang telah
Banten.
oleh salah satu guru7 yang terkena ilmu hitam atau santet dari seseorang,
tidak bisa berjalan, hanya bisa berbaring (lumpuh) dan sering merasakan
guru-guru yang lain, mulai adanya perubahan, rasa sakit nya mulai agak
Berjalan nya waktu, akhirnya guru tersebut pulih kembali seperti sediakala
kembali. Kemudian 10 hari setelah lebaran idul fitri, ia terkena lagi lalu
dibawa ke rumah sakit terdekat dan di rawat di sana selama 8 hari. Masuk
ke 8 hari di rawat, guru tersebut dinyatakan meninggal dunia. Pada saat ini
7
Yang bernama Ratu Uum Umamah
8
Hasil Wawancara dengan salah satu guru Pondok Pesantren Nurun Najah sekaligus
kakak almarhumah, yang bernama ust. Abdurrahim.
9
Hasil wawancara dengan ustadzah yayah Nurasiyah, sebagai pendiri pondok pesantren
nurun najah
Rutinan ini dijadikan juga sebagai sebuah program pondok
pernikahan. Program ini bisa menjadi Was{ilah atau perisai bagi para
santri dan santriawati serta guru-guru yang lain agar tidak terjadi lagi hal
yang demikian.10
Qur’an. Metode ini merupakan kajian terhadap budaya dengan dua buah
B. RUMUSAN MASALAH
10
Hasil wawancara dengan ustadzah yayah Nurasiyah, sebagai pendiri pondok
pesantren nurun najah
11
Muhammad Amin dan Muhammad Arfah Nurhayat, “Resepsi Masyarakat Terhadap
Al-Quran,” Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama 21, no. 2
(2020): 290–303.
2. Bagaimana pengaruh rutinitas pembacaan surah al-H{asyr yang
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini, sangat besar harapan peneliti
di Pondok Pesantren.
c. Bagi akademis
akan datang
E. PENELITIAN TERDAHULU
seseorang, baik berupa skrpsi, jurnal ataupun thesis, maka penulis akan
mendeskripsikan tentang hubungan masalah yang diteliti penulis dengan
1. Skripsi oleh Aang Istihori, Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir,
namun hal yang membedakan dari peneliti ini ialah dari segi tempat
teorinya namun hal yang membedakan dari peneliti ini ialah dari segi
namun hal yang membedakan dari penelitian ini ialah dari segi lokasi
4. Skripsi oleh Ayla Velisa Azura, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan
Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada tahun 2020, dengan judul
hal yang membedakan dari penelitian ini ialah dari surah yang akan
ialah surah al- Mulk, al-Wa>qi’ah, Ya<si>n, as- Sajdah, al- Kahfi, ar-
Rahma>n, al- H{asyr, al- Fath, Nu>h, al- Muzammil dan an- Naba >.
penelitian ini ialah peneliti lebih memfokuskan kepada satu surah saja,
F. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
pos 42271.
3. Sumber Data
Najah.
b. Data Sekunder
penelitian ini, yaitu dokumen, buku, kitab, foto, audio, jurnal, internet
tepat, yaitu:
a. Observasi
d. Bahan Audiovisual
12
John W. Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset Memilih diantara Lima
Pendekatan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 224.
pengumpulan data dan dari berbagai unit analisis data yang telah
laporan lapangan. Laporan lapangan yang detail dapat berupa data yang
G. KERANGKA TEORITIK
ilmu hitam.
13
M. Mansur, Metodologi Al-Qur’an dan Kandungannya (Yogyakarta: TH-Press,
2007), 77.
Langkah Kedua, mengumpulkan semua data di tempat tersebut,
sedang terjadi.
tersebut.
OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Penelitian Terdahulu
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Sumber Data
G. Kerangka Teoritik
H. Outline Pembahasan
I. Daftar Pustaka
PANDEGLANG BANTEN
B. Surah al-Hasyr
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
BANTEN
mulai ramai, bukan hanya sekolah madrasah saja, tapi mereka juga
hanya ada dari kalangan keluarga dan dua orang dari kampung
yang berbeda. Satu orang berasal dari kampung Lebak purut14 dan
14
Yang bernama Muhammad Dzuriyyat
15
Yang bernama Fathurohman
Kemudian pada tahun 2003, adik dari pendiri pondok tersebut
memiliki anak dan diberi nama Nurun najah, kemudian KH. Tb. H.
berikut :
j. Ustadzah imas.16
seperti : asrama putra, asrama putri, aula kecil dan aula besar . Di
16
Hasil wawancara dengan Ustadzah Yayah Nuraisyah
samping pembangunan sarana prasarana pondok juga dilengkapi
musyawarah.
BAB III
LIVING QURAN
Dalam lintasan sejarah islam, bahkan pada era yang sangat dini, praktik
pada dasarnya sudah pernah terjadi. Praktik living quran pernah dilakukan
oleh nabi muhammad saw sendiri, karena semua perilaku masyarakat islam
terbimbing wahyu lewat Nabi Muhammad saw. Menurut sebuah riwayat, nabi
atau menolak sihir dengan surah al-Mu’awwizatain yaitu surah al-Falaq dan
surah al-Falaq dan An-Nas ketika ada orang sedang sakit, kemudiaan
17
Muhammad Mansyur et, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta: TH-
Press, 2007), 3.
18
Imam al- Bukhari, sahih al-Bukhari, bab al-Raqa bi alqur’an, Maktabah al-Shamilah, al- Isdar al-
Thani, t.t.
lokasi tersebut sedang tersengat binatang berbisa. Salah sahabat Nabi yang
fatihah dan yang menderita penyakit tersebuh sembuh atas izin Allah SWT.
Hal tersebut dibenarkan dan di dibolehkan oleh Nabi saw karena para sahabat
karena hal tersebut pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dan para
sahabat diperbolehkan oleh Nabi Muhammad saw, pada akhirnya para tabi’in,
tabit-tabi’in dan masyarakat islam di dunia ini melakukan hal yang serupa
Menurut bahasa Living Quran adalah gabungan dari dua kata yang berbeda,
yaitu living adalah yang hidup dan quran adalah kitab suci pedomannya umat
fenomena quran in everyday life artinya makna dan fungsi alquran yang riil
dipahami dan dialami masyarakat muslim. 19 Jadi, Living Quran yaitu kajian
terhadap alquran, baik itu alquran dilihat masyarakat sebagai ilmu (Science)
19
Mansyur et, Metodologi Penelitian Living Qur’an, 5.
20
Didi Junaedi, sebuah pendekatan baru dalam kajian alquran (studi kasus di pondok pesantren
as- Siroj al-Hasan desa Kalimukti kec. Pabedilan kab. Cirebon), Journal of quran and hadis studies,
Vol. 4, No. 2.
dalam wilayah profane ( tidak keramat ) di satu sisi dan sebagai buku petunjuk
wilayah objek kajian alquran, dimana tafsir bisa bermakna respons masyarakat
Pertama, ungkapan living quran yaitu sosok Nabi Muhammad saw yang
bahwa perilaku dan tindakan Nabi Muhammad saw adalah alquran.23 Dengan
demikian Nabi Muhammad saw adalah alquran yang hidup (Living Quran).
diperintahkan oleh alquran dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh alquran,
21
Heddy Shri Ahimsa Putra, “The Living Quran : beberapa perspektif Antropologi”. Jurnal
walisongo, Vol. 20, No. 1.
22
Ibid.
23
Muslim Bin Hajaj Abu al-Hasan al-Qasyari an-Naisaburi, Shahih Muslim jilid 1, (Beirut: Dar Ihya
at-Turas al-Arabi).
sehingga masyarakat tersebut seperti alquran yang hidup. Ketiga, ungkapan
living quran