PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR USI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tri Anita, “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Ruwatan Anak Dalam Adat
Jawa di Desa Clebung Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro” (Bojonegoro: Universitas
Nahdlatul Ulama Sunan Giri, 2023), hlm. 1.
2
Isfiyatun, “Negosiasi Tradisi Islam Dan Tradisi Lokal Dalam Perayaan Nadran Desa Dadap,
Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu,” YAQZHAN, vol. 3, no. 2 (2017): 13.
1
Masyarakat sangat mewarisi tradisi para leluhur untuk memenuhi
ketentuan syarat perilaku kehidupan lingkungan sekitar. Menurutnya warisan
kebiasaan nenek moyang harus dilestarikan, karena dalam tradisi tersebut
mengandung hal-hal baik. Namun ada juga tradisi yang kurang baik yang
banyak mengandung kesyirikan.
﴿ َوِاَذ ا ِقْيَل َلُهُم اَّتِبُعْو ا َم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا َقاُلْو ا َبْل َنَّتِبُع َم ٓا َاْلَفْيَنا َع َلْيِه ٰا َبۤا َء َناۗ َاَو َلْو َك اَن ٰا َبۤا ُؤُهْم اَل َيْع ِقُلْو َن َشْئًـ ا َّو اَل
)170 :2/ ﴾ ( البقرة١٧٠ َيْهَتُد ْو َن
Terjemahan:
2
menjawab, Tidak! Kami tidak mau mengikuti nasihat itu, karena cukup bagi
kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami. Mereka
mengatakan hal ini karena ingin melestarikan tradisi yang dilakukan nenek
moyang mereka, antara lain menyembah berhala, meminum minuman keras,
dan perilaku tidak terpuji lainnya. Padahal, nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui apa pun tentang tradisi yang dijalankan selain juga mengikuti
nenek moyang sebelumnya, dan mereka tidak mendapat petunjuk dasar-dasar
kebenaran tradisi tersebut.3
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka terdapat masalah yang menjadi tema
pembahasan dalam tugas ini yaitu :
1. Bagaimana penggunaan ayat-ayat Al Qur'an pada tradisi Nadran di desa
penantian kecamatan kelam tengah kabupaten kaur?
2. Apa fungsi penggunaan ayat-ayat tersebut?
C. Tujuan Penelitian
3
Qur'an Kemenag RI, 2015.
4
Mohamad Sofyan Hadi, Skripsi “Tradisi Nadran di Bandengan Cirebon. Antara Mitos dan
Realitas” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2018), hlm. 2.
3
1. Mengetahui bagaimana penggunaan ayat-ayat Al-Qur'an pada saat
melaksanakan Tradisi Nadran di desa penantian dan Untuk mengetahui
bentuk-bentuk aktivitas penggunaan ayat-ayat Al-Qur'an yang di
jadikan sebagai mantra dalam tradisi Nadran oleh masyarakat desa
penantian kecamatan kelam tengah kabupaten kaur.
2. Untuk mengetahui fungsi penggunaan ayat-ayat Al-Qur'an dalam
tradisi Nadran.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara akademis
Penelitian ini di harapkan dapat berperan dalam menambah
wawasan keilmuan kepada masyarakat Desa penantian kecamatan
kelam tengah kabupaten kaur.
2. Secara praktis
Penelitian ini di harapkan dapat memberi dan mendorong
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memahami isi Al-Qur'an
karena semua urusan di duniawi ini sudah tertera semua di dalam Al-
Qur'an dan membutuhkan bimbingan pada orang yang dapat di percaya
oleh masyarakat supaya bisa membimbing mereka lebih baik dari
sebelumnya.
E. Penelitian Terdahulu
4
pada komunikasi verbal dan nonverbal masyarakat nelayan pada pesta
laut Nadran di Pelabuhan Karangantu.
3. Skripsi Nor Asiah dari universitas Islam negeri Antasari dengan judul
Penggunaan ayat-ayat Al Qur'an sebagai mantra dalam tradisi
masyarakat Desa Tamping Kecamatan Pelaihari Kebupaten Tanah
Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Permasalahan yang di bahas oleh
Nor Asiah yaitu tentang latar belakang masyarakat di sana
menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an yang dijadikan sebagai mantra
dalam tradisi masyarakat Desa Tampang Kecamatan Pelaihari
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
F. Metode Penelitian
5
Penelitian kualitatif, secara sederhana dapat dipahami sebagai jenis
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik
dan lebih pada bagaimana peneliti. Memahami dan menafsirkan makna
peristiwa, interaksi, maupun tingkah subjek dalam situasi tertentu menurut
perspektif penelitinya.5
1. Jenis penelitian
2. Lokasi penelitian
5
Feny Rita Fiantika, dkk. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Padang: PT Global Eksekutif
Teknologi, 2022), hlm. 3.
6
merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini dan memilih
mengangkat judul ini sebagai objek penelitian.
3. Informan Peneliti
a. Observasi
b. Wawancara
6
Ahmad Atabik, “The Living Qur'an: Potret Budaya Tahfiz al-Qur'an di Nusantara”, Jurnal
Penelitian, vol. 8 no. 1 (2014): 165.
7
Wawancara dilakukan untuk mengetahui untuk
melengkapi data dan upaya memperoleh data yang akurat dan
sumber data yang tepat. Dalam penelitian ini, penulis
mewawancarai 5 orang informan, yang terdiri dari
masyarakat desa penantian, desa darat sawah dan tanjung
iman
c. Studi Dokumentasi
G. Sistematika Pembahasan
Secara garis besar penyusunan tugas ini di bagi menjadi tiga bagian,
yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Dari tiga bagian itu di kembangkan
menjadi beberapa bab dan setiap bab terdiri dari beberapa kajian yang secara
logis yang saling berhubungan.
7
Ditha Prasanti, “Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan Dalam Pencarian
Informasi Kesehatan,” Jurnal Lontar, vol. 6 No. 1 (2018): 17.
8
tradisi Nadran di desa penantian kecamatan kelam tengah kabupaten kaur
yakni dari sejarah ataupun faktor-faktor masih mempertahankan tradisi
Nadran tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Anita, Tri. “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Ruwatan Anak
Dalam Adat Jawa di Desa Clebung Kecamatan Bubulan Kabupaten
Bojonegoro” Bojonegoro: Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri.
2023.
Isfiyatun, “Negosiasi Tradisi Islam Dan Tradisi Lokal Dalam Perayaan Nadran
Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu,”
YAQZHAN, vol. 3, no. 2 (2017): 13-27.
10