Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN AYAT-AYAT AL-QUR'AN DALAM TRADISI

NADRAN DI DESA PENANTIAN KECAMATAN KELAM


TENGAH KABUPATEN KAUR

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir


Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

OLEH:

Maya Iliya Jumharni


NIM: 2011420007

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO
BENGKULU 2023
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح ْيِم‬

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah


SWT karena atas Rahmat dan bimbingannya penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi ini yang berjudul " Penggunaan Ayat-ayat Al-Qur'an Dalam
Tradisi Nadran di Desa Penantian Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten
Kaur". Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta para sahabatnya, keluarga dan para pengikutnya serta para penerus
perjuangan beliau hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


proposal ini, penulis sangat membutuhkan kritikan dan sarannya dari pembaca
untuk membangun proposal ini agar menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga melalui proposal


penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bengkulu ,11 November 2022

Maya Iliya Jumharni

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR USI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian................................................................................. 3
D. Kegunaan Penelitian............................................................................. 4
E. Penelitian Terdahulu............................................................................ 4
F. Kajian Teori ........................................................................................
G. Metode Penelitian ................................................................................ 5
H. Sistematika Pembahasan ..................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tradisi dalam kamus antropologi sama dengan adat istiadat, yakni


kebiasaan-kebiasaan yang bersifat magis-religius dari kehidupan suatu
penduduk asli yang meliputi mengenai nilai-nilai budaya, norma-norma,
hukum dan aturan-aturan yang saling berkaitan, dan kemudian menjadi suatu
sistem atau peraturan yang sudah mantap serta mencakup segala konsepsi
sistem budaya dari suatu kebudayaan untuk mengatur tindakan sosial.1

Tradisi masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh kepercayaan animisme,


yaitu kepercayaan bahwa benda-benda memiliki roh. Masyarakat Indonesia
juga percaya bahwa roh-roh tersebut dapat menolong dan menyembuhkannya
dari penyakit, penderitaan, kematian dan segala marabahaya.2

Islam mendorong masyarakat untuk berbudaya dan memiliki sebuah


tradisi. Tetapi seperti yang kita ketahui, sebelum datangnya Islam di dunia
sudah ada tradisi-tradisi yang dimiliki oleh suatu masyarakat berdasarkan
agama yang datang sebelum Islam. Tentunya tradisi yang ada dimasyarakat
tersebut ada yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Agama
Islam dan tradisi memiliki keterkaitan antara satu sama lainnya. Ajaran agama
Islam memberikan aturan-aturan dalam melakukan sesuatu hal dengan ajaran
yang diajarkan oleh Allah SWT, sedangkan tradisi dan kebudayaannya adalah
realitas keberagaman umat Islam. Sehingga dapat dikatakan bahwa wujud dari
ajaran agama tersebut dapat dilihat dari tradisi kebudayaan dan kehidupan
sehari-hari umat yang memeluk agama Islam.

1
Tri Anita, “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Ruwatan Anak Dalam Adat
Jawa di Desa Clebung Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro” (Bojonegoro: Universitas
Nahdlatul Ulama Sunan Giri, 2023), hlm. 1.
2
Isfiyatun, “Negosiasi Tradisi Islam Dan Tradisi Lokal Dalam Perayaan Nadran Desa Dadap,
Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu,” YAQZHAN, vol. 3, no. 2 (2017): 13.

1
Masyarakat sangat mewarisi tradisi para leluhur untuk memenuhi
ketentuan syarat perilaku kehidupan lingkungan sekitar. Menurutnya warisan
kebiasaan nenek moyang harus dilestarikan, karena dalam tradisi tersebut
mengandung hal-hal baik. Namun ada juga tradisi yang kurang baik yang
banyak mengandung kesyirikan.

Tradisi ini dilakukan dengan melantunkan doa yang bertujuan untuk


meminta melancarkan permohonan kepada Allah lewat nenek moyang
menurut kepercayaan masyarakat yang melakukan tradisi ini dengan tujuan
supaya lancar dan cepat terkabul apa yang telah di panjat kan. Selain itu,
selamatan juga dapat mempererat tali silaturahmi antara masyarakat sekitar
maupun keluarga dan teman yang melaksanakan tradisi ini dan sebagai
upacara memenuhi janji yang mereka tetapkan sebelum memulai kegiatan
yang mereka rencanakan.

Dari penjelasan di atas masyarakat umum yang pada dasarnya hanya


berfokus mengikuti tradisi ini dari masa ke masa tanpa memperhatikan apakah
ada unsur-unsur syirik nya dan sudah menjadi terbiasa menerapkan tradisi ini.

Adapun ayat yang berkaitan dengan penjelasan diatas khususnya tradisi


yaitu :

‫﴿ َوِاَذ ا ِقْيَل َلُهُم اَّتِبُعْو ا َم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا َقاُلْو ا َبْل َنَّتِبُع َم ٓا َاْلَفْيَنا َع َلْيِه ٰا َبۤا َء َناۗ َاَو َلْو َك اَن ٰا َبۤا ُؤُهْم اَل َيْع ِقُلْو َن َشْئًـ ا َّو اَل‬
)170 :2/‫ ﴾ ( البقرة‬١٧٠ ‫َيْهَتُد ْو َن‬

Terjemahan:

170. Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah


diturunkan Allah,” mereka menjawab, “Tidak. Kami tetap mengikuti
kebiasaan yang kami dapati pada nenek moyang kami.” Apakah (mereka akan
mengikuti juga) walaupun nenek moyang mereka (itu) tidak mengerti apa pun
dan tidak mendapat petunjuk? (Al-Baqarah/2:170)

Adapun maksud ayat ini dalam tafsir Kemenag RI:

Dan apabila dikatakan kepada mereka, yaitu orang-orang musyrik,


"Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah kepada para nabi yaitu tuntunan
mengenai kebenaran, mereka menolak nasihat tersebut dan mereka

2
menjawab, Tidak! Kami tidak mau mengikuti nasihat itu, karena cukup bagi
kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami. Mereka
mengatakan hal ini karena ingin melestarikan tradisi yang dilakukan nenek
moyang mereka, antara lain menyembah berhala, meminum minuman keras,
dan perilaku tidak terpuji lainnya. Padahal, nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui apa pun tentang tradisi yang dijalankan selain juga mengikuti
nenek moyang sebelumnya, dan mereka tidak mendapat petunjuk dasar-dasar
kebenaran tradisi tersebut.3

Penjelasan di atas memberikan kesimpulan, bahwa tradisi termasuk


bagian dari syari’at (aturan agama), yang harus dijadikan pertimbangan dalam
setiap tindakan dan ucapan, berdasarkan ayat Al-Qur’an di atas. Penulis
tertarik dengan salah satu kelompok masyarakat yang masih mempertahankan
kebudayaan tradisional diwilayahnya, yaitu tradisi Nadran yang berada di
Desa Penantian Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwasanya Nadran berasal


dari kata nazar dalam bahasa Arab yang memiliki arti janji. Janji atau rasa
syukur masyarakat atas rezeki yang telah dilimpahkan oleh sang Maha Kuasa
kepada mereka. Secara turun temurun, upacara Nadran adalah upacara yang
lahir dari akulturasi agama Islam dan Hindu.4

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka terdapat masalah yang menjadi tema
pembahasan dalam tugas ini yaitu :
1. Bagaimana penggunaan ayat-ayat Al Qur'an pada tradisi Nadran di desa
penantian kecamatan kelam tengah kabupaten kaur?
2. Apa fungsi penggunaan ayat-ayat tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak pada permasalahan yang telah dilakukan diatas, maka


tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

3
Qur'an Kemenag RI, 2015.
4
Mohamad Sofyan Hadi, Skripsi “Tradisi Nadran di Bandengan Cirebon. Antara Mitos dan
Realitas” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2018), hlm. 2.

3
1. Mengetahui bagaimana penggunaan ayat-ayat Al-Qur'an pada saat
melaksanakan Tradisi Nadran di desa penantian dan Untuk mengetahui
bentuk-bentuk aktivitas penggunaan ayat-ayat Al-Qur'an yang di
jadikan sebagai mantra dalam tradisi Nadran oleh masyarakat desa
penantian kecamatan kelam tengah kabupaten kaur.
2. Untuk mengetahui fungsi penggunaan ayat-ayat Al-Qur'an dalam
tradisi Nadran.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang di ambil dari penelitian ini adalah:

1. Secara akademis
Penelitian ini di harapkan dapat berperan dalam menambah
wawasan keilmuan kepada masyarakat Desa penantian kecamatan
kelam tengah kabupaten kaur.
2. Secara praktis
Penelitian ini di harapkan dapat memberi dan mendorong
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memahami isi Al-Qur'an
karena semua urusan di duniawi ini sudah tertera semua di dalam Al-
Qur'an dan membutuhkan bimbingan pada orang yang dapat di percaya
oleh masyarakat supaya bisa membimbing mereka lebih baik dari
sebelumnya.

E. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi Tarmidzi Syam dari universitas sultan agung Tirtayasa Serang


Perilaku Komunikasi Ritual masyarakat nelayan pada tradisi Nadran
di pelabuhan Karangantu. Permasalahan pada penelitian ini adalah
akulturasi budaya ritual tradisi pesta laut Nadran yang terjadi pada
Masyarakat Nelayan di Pelabuhan Karangantu. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perilaku komunikasi ritual masyarakat
nelayan pada tradisi pesta laut Nadran di Pelabuhan Karangantu yaitu

4
pada komunikasi verbal dan nonverbal masyarakat nelayan pada pesta
laut Nadran di Pelabuhan Karangantu.

2. Skripsi Mohamad Sofyan Hadi dari universitas Islam negeri Syarif


Hidayatullah Jakarta, dengan judulnya membahas tradisi Nadran di
Bandengan Cirebon antara mitos dan realitas. Permasalahannya yaitu
tradisi tahunan sebagian besar masyarakat pesisir setempat yang masih
sangat yakin dengan persembahan dan penghormatannya kepada
penguasa laut yang dianggap begitu mulia.

3. Skripsi Nor Asiah dari universitas Islam negeri Antasari dengan judul
Penggunaan ayat-ayat Al Qur'an sebagai mantra dalam tradisi
masyarakat Desa Tamping Kecamatan Pelaihari Kebupaten Tanah
Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Permasalahan yang di bahas oleh
Nor Asiah yaitu tentang latar belakang masyarakat di sana
menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an yang dijadikan sebagai mantra
dalam tradisi masyarakat Desa Tampang Kecamatan Pelaihari
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

4. Resepsi Masyarakat Terhadap Ayat-Ayat Al-Qur’an Dalam Tradisi


Nadran” (Studi Kasus di Desa Gebangmekar),Tujuan penelitiannya
adalah untuk mengetahui Bagaimana Resepsi masyarakat Desa
Gebangmekar terhadap ayat-ayat Al-Qur’an pada Tradisi Nadran.

Penelitian yang dilakukan dengan judul Penggunaan Ayat-ayat Al


Qur'an dalam Tradisi Nadran di desa penantian kecamatan kelam tengah
kabupaten kaur, ini tidak lepas dari penelitian terdahulu yang dijadikan
sebagai pandangan dan juga referensi. Dan perbedaan yang di bahas dari
peneliti terdahulu yaitu lebih mengarah ke penggunaan ayat-ayat Al Qur'an
dalam tradisi Nadran dan membahas fungsi ayat-ayat Al Qur'an dalam tradisi
Nadran.

F. Metode Penelitian

5
Penelitian kualitatif, secara sederhana dapat dipahami sebagai jenis
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik
dan lebih pada bagaimana peneliti. Memahami dan menafsirkan makna
peristiwa, interaksi, maupun tingkah subjek dalam situasi tertentu menurut
perspektif penelitinya.5

1. Jenis penelitian

Penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah


kualitatif dengan mengkaji fenomena sosial yang berkaitan dengan
kehadiran Al Qur'an yang terjadi pada masyarakat dalam bentuk
living Qur'an dengan melakukan kajian di lapangan. Melihat
masyarakat dalam mengamalkan Al-Qur'an. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. metode ini mencari, mengetahui,
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat. melatarbelakangi
peneliti untuk mengungkap hal-hal yang unik, aneh, khas dan
karakteristik dari sebuah fenomena yang muncul dari masyarakat
yang lagi hidup-hidupnya.

2. Lokasi penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi penelitian terdapat di desa


penantian kecamatan kelam tengah kabupaten kaur provinsi
Bengkulu. sekumpulan masyarakat disini masih sangat
mempercayai adanya tradisi ini dan masih kerap melaksanakannya
dengan tujuan yang berbeda-beda sesuai keinginan permintaan
masyarakat, karena Lokasinya cukup tragis maka masyarakat di
sini melakukan terlebih dahulu di rumah nya masing-masing
selanjutnya lanjut ke lokasi tempat pemberian hadiah apa bila
permintaan terkabul dengan di laksanakan di Bajau yang
berdekatan dengan pantai. Jadi itulah, yang melatarbekangi peneliti

5
Feny Rita Fiantika, dkk. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Padang: PT Global Eksekutif
Teknologi, 2022), hlm. 3.

6
merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini dan memilih
mengangkat judul ini sebagai objek penelitian.

3. Informan Peneliti

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini


merupakan penelitian purposive karena peneliti merasa sample
yang di ambil paling mengetahui tentang masalah yang akan di
teliti oleh peneliti.6

Dengan mendapatkan kan data dari hasil mewawancarai


masyarakat-masyarakat yang mengetahui yang di inginkan
sehingga peneliti lebih mudah mendapatkan data-data tentang
tradisi yang sempat di percaya oleh sekelompok masyarakat desa
penantian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan


untuk mengumpulkan data nyata yang digunakan dalam penelitian.

Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini


adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah


pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan caranon
participant observation terhadap masyarakat yang
Melaksanakan tradisi Nadran dalam mewujudkan keinginan
masyarakat.

b. Wawancara

6
Ahmad Atabik, “The Living Qur'an: Potret Budaya Tahfiz al-Qur'an di Nusantara”, Jurnal
Penelitian, vol. 8 no. 1 (2014): 165.

7
Wawancara dilakukan untuk mengetahui untuk
melengkapi data dan upaya memperoleh data yang akurat dan
sumber data yang tepat. Dalam penelitian ini, penulis
mewawancarai 5 orang informan, yang terdiri dari
masyarakat desa penantian, desa darat sawah dan tanjung
iman

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan


untuk mempertajam analisis penelitian yang berkaitan dengan
melakukan tradisi Nadran.7

G. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar penyusunan tugas ini di bagi menjadi tiga bagian,
yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Dari tiga bagian itu di kembangkan
menjadi beberapa bab dan setiap bab terdiri dari beberapa kajian yang secara
logis yang saling berhubungan.

Bab 1 menjelaskan pendahuluan tentang latar belakang masalah, inti


masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dan sistematika pembahasan.

Bab II membahas tentang gambaran umum tentang fenomena yang


terjadi di lingkungan masyarakat luas, kajian mengenai fenomena penggunaan
ayat-ayat Al-Qur'an di tengah masyarakat sebagai untuk keislaman dan
keagamaan dalam masyarakat.

Bab III, membahas gambaran umum desa penantian kecamatan kelam


tengah kabupaten kaur, dari letak geografis, demografis, dan kondisi sosial
keagamaan masyarakat dan historisnya dan membahas tentang pelaksanaan

7
Ditha Prasanti, “Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan Dalam Pencarian
Informasi Kesehatan,” Jurnal Lontar, vol. 6 No. 1 (2018): 17.

8
tradisi Nadran di desa penantian kecamatan kelam tengah kabupaten kaur
yakni dari sejarah ataupun faktor-faktor masih mempertahankan tradisi
Nadran tersebut.

Bab IV membahas tentang pemahaman masyarakat desa penantian


kecamatan kelam tengah kabupaten kaur terhadap pembacaan ayat-ayat Al
Qur'an yang di ikut sertakan dalam tradisi Nadran berdasarkan pemahaman
masyarakat dalam tradisi Nadran ini, pembahasan tugas ini di akhiri dengan
penutup yang di dalam terdapat rangkuman jawaban terhadap beberapa
pertanyaan yang tertulis dalam rumusan masalah serta saran-saran, pesan
moral, dan penutup.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anita, Tri. “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Ruwatan Anak
Dalam Adat Jawa di Desa Clebung Kecamatan Bubulan Kabupaten
Bojonegoro” Bojonegoro: Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri.
2023.

Atabik, Ahmad. “The Living Qur'an: Potret Budaya Tahfiz al-Qur'an di


Nusantara.” Jurnal Penelitian, vol. 8 no. 1 (2014): 161-178.

Fiantika, Feny Rita, dkk. Metodologi Penelitian Kualitatif. Padang: PT Global


Eksekutif Teknologi. 2022.

Hadi, Mohamad Sofyan. Skripsi “Tradisi Nadran di Bandengan Cirebon. Antara


Mitos dan Realitas.” Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2018.

Isfiyatun, “Negosiasi Tradisi Islam Dan Tradisi Lokal Dalam Perayaan Nadran
Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu,”
YAQZHAN, vol. 3, no. 2 (2017): 13-27.

Prasanti, Ditha. “Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan


Dalam Pencarian Informasi Kesehatan,” Jurnal Lontar, vol. 6 No. 1
(2018): 13-21.

Qur’an Kemenag RI 2015.

10

Anda mungkin juga menyukai