Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

“LEBIH BERSIH, LEBIH SEHAT, LEBIH


BERIMAN”
PONDOK PESANTREN AL KHOIRAT CIKUPA

Disusun Oleh:
Rizky Ananda Prawira Marpaung
Fajr Muzammil
Hilmiana Putri
Hapsari Abdining Ilahi
Nurprima Arum Mawarni
Inti Fikria Salsabila

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PERIODE 16 OKTOBER -17 NOVEMBER 2017
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Puji syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan
Inayah-Nya. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita junjungkan kehadirat
Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapat syafaatnya di hari akhir
kelak.
Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Cut
Warnaini, MPH selaku pembimbing kampus, beserta seluruh dosen stase IKK,
kepada dr. Ai Siti Zakiah selaku kepala puskesmas Pasir Jaya, dr. Aphrelia
Bintang selaku pembimbing puskesmas, bu Nur dan bu Maryam staff puskesmas
selaku penanggung jawab kami dalam kegiatan ini, serta seluruh ustad dan santri-
santriwati yang berkontribusi dalam keberlangsungan kegiatan penyuluhan
pesantren ini.
Kami menyadari bahwa dalam kegiatan dan makalah penyuluhan
pesantren ini kami masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, Insya Allah kegiatan dan makalah
penyuluhan pesantren ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang
menempuh pendidikan dan bagi adik-adik santri dan santriwati yang kami beri
penyuluhan.

Pasir Jaya, Oktober 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4
Latar Belakang........................................................................................ 4
Tema Kegiatan ....................................................................................... 5
Tujuan Kegiatan...................................................................................... 5
Sasaran Kegiatan..................................................................................... 5
Waktu dan Tempat Kegiatan .................................................................. 5
BAB II PENYULUHAN PESANTREN ........................................................ 6
Judul Penyuluhan..................................................................................... 6
Profil Pesantren........................................................................................ 6
Rencana Observasi.....................,............................................................. 7
Hasil Observasi........................................................................................ 7
Penentuan Prioritas Masalah.................................................................... 8
Penentuan Prioritas Penyebab Masalah.................................................. 8
Penentuan Penyelesaian Masalah ............................................................ 9
Rencana Penyuluhan................................................................................ 10
Pelaksanaan Rencana Penyuluhan .......................................................... 10
Diskusi Hasil Penyuluhan........................................................................ 11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 12
Kesimpulan ............................................................................................. 12
Saran ........................................................................................................ 12
Lampiran ........................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sampai saat ini, kebersihan masih menjadi masalah mendasar yang masih
memerlukan perhatian lebih di Negara kita Indonesia. Baik kebersihan diri,
lingkungan rumah tangga, sekolah, dan lingkungan tempat tinggal. Diantara
lingkungan sekolah, pesantren masih menjadi momok tempat yang jauh dari kata
bersih dan banyaknya penyakit menular terkait kebersihan, seperti penyakit kulit,
infeksi mata, dan diare. Hal ini dikarenakan masih banyak di antara mereka yang
kurang mengetahui cara menjaga kebersihan diri maupun lingkungan pondok
pesantren.
Padahal kebersihan sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Dengan
meningkatnya derajat kebersihan suatu individu dan suatu lingkungan maka akan
meningkatkan derajat kesehatan. Dan dengan tingginya derajat kesehata ini, maka
akan tercipta lingkungan yang nyaman untuk belajar dan beribadah.
Kebersihan pesantren dapat ditingkatkan jika setiap individu santri dan
santriwati mengetahui mengenai kebersihan diri. Yang menjadi masalah di
pesantren juga adalah mengenai kebersihan organ reproduksi wanita. Masih
banyak santriwati yang belum mengetahui mengenai apa itu menstruasi,
bagaimana cara menjaga kebersihan diri ketika menstruasi, dismenorhea, serta
cara menjaga kebersihan daerah kemaluan.
Pada kesempatan kali ini, kami memberikan penyuluhan di pondok
pesantren Al Khoirat yang terletak di daerah Bitung Kecamatan Cikupa. Setelah
melakukan beberapa observasi dan berdiskusi dengan pimpinan pondok serta
pihak puskesmas, maka kami memutuskan untuk membawakan materi mengenai
PHBS dan kesehatan reproduksi wanita. Hal ini atas dasar, masing tingginya
angka santri dan santriwati yang mengeluh sakit kulit, diare, demam berdarah,
kamar mandi dan jemuran yang jorok, kebiasaan merokok pada santri laki-laki,
dan kurangnya pengetahuan santri perempuan mengenai kesehatan reproduksi
yang mengakibatkan banyaknya keluhan gatal-gatal pada daerah kemaluan dan
keputihan.

4
1.2. Tema Kegiatan
Kegiatan ini diberi bertema tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat, serta
Kesehatan Reproduksi Wanita

1.3. Tujuan
a. Meningkatkan pengetahuan mengenai prilaku hidup bersih dan sehat
kepada warga pesantren
b. Memperbaiki kebiasaan santri dan santriwati pesantren agar dapat
menerapkan PHBS
c. Mencegah timbulnya penyakit khususnya penyakit yang berkaitan dengan
kebersihan diri dan lingkungan
d. Mengajarkan 6 langkah cara cuci tangan yang baik dan benar
e. Meningkatkan pengetahuan para santriwati mengenai kesehatan
reproduksi
f. Memberikan pengetahuan mengenai haid yang normal dan tidak normal,
dismenorhea, serta cara menjaga kebersihan daerah kemaluan.
g. Menerapkan peran aktif dokter muda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam pengabdian kepada masyarakat dan menanamkan nilai-nilai
keislaman.

1.4. Sasaran Kegiatan


Seluruh santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Khoirat

1.5. Waktu dan Tempat


Kegiatan tersebut di laksanakan di Gedung Mesjid Pondok Pesantren Al-
Khoirat pada hari Minggu tanggal 29 Oktober 2017, pukul 09.00-12.00 WIB.

5
BAB II
PENYULUHAN PESANTREN

2.1 Judul Penyuluhan


“LEBIH BERSIH, LEBIH SEHAT, LEBIH BERIMAN”

2.2 Profil Pesantren


Pondok Pesantren Al-Khoirat, yang bertempat di kampung gebang, RT
02/05, Desa Sukadamai, kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, pondok
pesantren ini didirikan pada tahun 1987 oleh KH. Ata Suhada yang biasanya
disebut abah haji dengan jumlah santri awalnya 20 orang.
Saat ini pesantren sudah semakin maju, beberapa santri berdatangan dari
daerah itu sendiri dan luar daerah. Jumlah santri saat ini adalah sebanyak: 246
santri, yang terdiri dari 108 santri laki-laki, dan 138 santri perempuan. Beberapa
santri adalah anak yatim piatu serta fakir miskin di daerah tersebut, dan biaya
pendidikan mereka adalah gratis. Sejak tahun 2001, pondok pesantren ini juga
memiliki sekolah setingkat SMP dan SMK al-khoirat, namun siswa-siswa tersebut
tidak bermukin di asrama.
Beberapa kegiatan yang dilakukan di Pesantren Al-Khoirat ini adalah belajar
tajwid, kitab kuning, kitab gundul, amil jurmiyah, alfiyah, dan nasyid. Kegiatan
ini dilaksanakan 1-2 jam setiap hari. Sedangkan kegiatan hari senin dan kamis
setelah maghrib yaitu kholaqoh dan mengaji Al-Qur’an, pada malam jum’at
setelah maghrib membaca surah Yaasin dan setelah isya muhadhoroh. Pada
malam senin para santri belajar tilawah.

2.3 Rencana Observasi


1. 19 Oktober 2017 : Meminta izin memberikan penyuluhan pesantren
kepada ustad Mahyudin selaku menantu tertua pendiri pondok pesantren,
memberikan surat izin, bertanya mengenai profil pesantren, jumlah santri
dan pengajar, serta penyakit yang sering dialami santri, dan diskusi
mengenai waktu untuk melakukan penyuluhan.

6
2. 25 Oktober 2017 : Melakukan observasi dan menentukan prioritas masalah
di pesantren. Serta meminta izin untuk melakukan penyuluhan pada hari
minggu.
3. 29 Oktober 2017: Pelaksanaan penyuluhan

2.4 Hasil Observasi


Pondok pesantren Al-Khoirat ada sebuah yayasan pesantren anak yatim
yang berada di dusun gebang desa sukadamai Cikupa. Saat ini jumlah santri
sebanyak 108 orang dan snatriwati sebanyak 138 orang. Fasilitas pesantren terdiri
dari 1 buah mesjid yang berada di tengah-tengah pesantren, ruang kelas dua
tingkat, lapangan olahraga yang cukup luas, kantin, asrama putri sebanyak 5
kamar, masing-masing kamar dihuni oleh 30-40an santriwati, didalam asrama
terdapat kamar mandi, jemuran, aula, dan musholla yang digunakan bersama.
Secara umum asrama tampak rapih, kamar mandi cukup bersih namun lantainya
licin dan air menggenang, untuk jemuran tampak padat dan ada bagian yang tidak
terkena matahari langsung juga beberapa pakaian ada yang berjatuhan dilantai.
Sedangkan untuk asrama putra, saat ini sedang dalam proses pembangunan,
sehingga sementara waktu mereka tinggal beramai-ramai di basement mesjid.
Kamar tampak lembab dan banyak baju bergantungan, keadaan kamar mandi
santri juga cukup bersih.
Untuk makan sehari-hari dimasak oleh para santri sendiri, bahan makanan
disediakan oleh pihak pesantren, lalu para santri membuat piket memasak secara
mandiri. Menu makanan mereka bervariasi, paling sering adalah tahu dan tempe,
ayam atau daging satu kali seminggu yaitu pada hari jum’at.
Menurut ustad Mahyudin, penyakit yang paling sering diderita para santri
memang penyakit yang berkaitan dengan kebersihan seperti diare, ISPA, penyakit
kulit, dan demam. Penyakit-penyakit tersebut saling tular-menularkan diantara
mereka, sehingga bila ada suatu penyakit bukan hanya 1 atau 2 santri saja yang
akan izin sakit.
Dengan kondisi yang demikian, pihak pesantren sangat senang dan
bersyukur karena kami berniat untuk melakukan penyuluhan tentang kesehatan,

7
dan berharap semoga para santri memiliki pengetahuan lebih mengenai pola hidup
bersih dan sehat, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan pesantren.

2.5 Penentuan Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah di pondok pesantren ini kami lakukan dengan
cara observasi, hal ini bertujuan guna mengetahui berbagai permasalahan yang
ada yang dapat kami bantu dengan penyuluhan. Kami menggunakan 2 metode
observasi, yaitu berdiskusi dengan pengurus pesantren dan para santri serta
melalukan pengamatan langsung ke asrama dan lingkungan pesantren.
Dari hasil observasi ini, kami menemukan beberapa masalah :
No Masalah I T R Total
1 Santri belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat 5 4 4 80
2 Kejadian demam berdarah dengue dan demam typhoid 4 2 4 32
yang tinggi di kalangan para santri
Keterangan:
I : importancy (pentingnya sebuah masalah)
T : technology (feasibilitas teknologi dalam masalah)
R : resource (sumber daya yang ada)

Setelah dilakukan prioritas masalah, kami menilai bahwa pola hidup bersih
sehat santrilah yang mejadi permasalahan utama.

2.6 Penentuan Penyebab Masalah


Setelah menentukan prioritas masalah tersebut, kami lalu mencari
penyebab masalah tersebut.
No Masalah I T R Total
1 Kurangnya kepedulian santri dalam menjaga 5 4 3 60
kebersihan diri dan lingkungan
2 Kurangnya pengetahuan mengenai pola hidup bersih 4 5 4 80
dan sehat
3 Padatnya jumlah santri/santriwati yang tingal dalam 1 4 3 3 36
kamar
4 Kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan 4 3 3 36

Keterangan:
C : contribution

8
T : technology
R : resource

Berdasarkan tabel diatas, kami menentukan prioritas penyebab masalah


Kurangnya pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat dan Kurangnya
kepedulian santri dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

2.7 Penentuan Penyelesaian Masalah


Setelah mengetahui masalah beserta penyebabnya, kami mencoba
membuat penyelesaian masalah yang feasible kami lakukan.
No Masalah M I V C Total
1 Membuat sistem Community development perihal 5 5 5 5 25
cara menjaga kesehatan yang baik di pondok
pesantren
2 Melakukan penyuluhan kesehatan perihal 5 5 4 2 50
kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat
3 Melakukan puskesmas keliling rutin minimal 1 bulan 4 5 4 2 40
sekali
4 Pengadaan sarana dan prasarana 2 2 1 5 0,8
Keterangan:
M : magnitude (besarnya masalah yang terselesaikan)
I : importancy (pentingnya cara penyelesaian masalah)
V : vunerability (sensitifitas cara penyelesaian masalah)
C : cost (biaya yang dikeluarkan)

Setelah kami kaji beberapa solusi yang dapat diberikan, ternyata


melakukan penyuluhan adalah hal yang paling feasible dapat kami lakukan.

2.8 Rencana Penyuluhan


Penyuluhan direncanakan dilakukan pada hari Ahad, 29 Oktober 2017
berlokasi di mesjid pesantren Al-Khoirat. Penyuluhan menggunakan metode
ceramah dan menggunakan beberapa media seperti laptop dan LCD. Materi
penyuluhan disampaikan dalam bentuk slide presentasi yang berisi gambar dan
kata-kata menarik sesuai tema penyuluhan, dialog interaktif, dan praktek langsung

9
(cara mencuci tangan yang benar). Untuk tolak ukur pemahaman santri, akan
dilakukan pre dan post test, serta kuis di sela-sela materi dan juga dorrprize.
Kami akan memaparkan 2 materi, yaitu PHBS dengan sasaran penyuluhan
adalah seluruh santri santriwati serta para ustad dan ustazah yang bermukim di
pesantren, sedangkan materi kedua yaitu kesehatan reproduksi wanita dengan
sasaran khusus santriwati dan ustazah saja.
2.9 Pelaksanaan Penyuluhan
RUNDOWN ACARA
Waktu Kegiatan Penanggung jawab Keterangan
09.30-09.45 Pembukaan dan pembacaan ayat Santri/santriwati Moderator:
suci al-quran Hilmiana P
09.45-10.00 Sambutan-sambutan: Prima Arum
 Sambutan dari perwakilan
pesantren (ustad Mahyudin)
 Sambutan dari perwakilan
pkm (bidan fitri)
 Sambutan dari penyuluh
(Prima)
10.00-10.10 Pre test Hilmiana P
10.10-10.40 Penyuluhan pola Hidup Bersih dan Rizky Ananda
Sehat (PHBS)
10.40-11.00 Ice breaking 1 Fajr M
10.50-11.00 Post test + dorrprize Fajr M
11.00-11.15 Foto bersama santri + santri
dibubarkan
11.15-11.45 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Hapsari A
Perempuan (Santriwati)
11.45-12.00 Pembacaan do’a dan penutup Fajr M

2.10 Diskusi Hasil Penyuluhan


Pada penyuluhan kali ini kami memberikan 2 materi kepada para santri,
yaitu mengenai Pola hidup bersih dan sehat yang kami simpulkan dari
permasalahan yang dihadapi para santri dan kesehatan reproduksi perempuan
yang merupakan permintaan khusus dari pengurus pesantren. Materi mengenai
PHBS diberikan kepada santri dan santriwati pada waktu bersamaan, sedangkan

10
materi kesehatan reproduksi perempuan khusus diberikan kepada santriwati saja
yang dilaksanakan setelah materi pertama.
Materi PHBS yang kami jelaskan kepada para santri terdiri dari 8 pilar,
yaitu: tidak merokok, kebersihan jamban, cara cuci tangan yang baik dan benar,
membuang sampah pada tempatnya, kebersihan makanan kantin, mengukur berat
badan dan tingi badan secara berkala, bebas jentik nyamuk dan pentingnya
olahraga. Dan materi kesehatan reproduksi adalah mengenai edukasi menjaga
kebersihan organ reproduksi, pubertas, menjaga kebersihan saat menstruasi,
dissmenorrhea, dan haid yang tidak normal.
Pemberian materi kami awali dengan pretest berupa berupa 5 pertanyaan
pilihan berganda mengenai PHBS, rata-rata nilai para santri adalah 70-80.
Dipertengahan dan akhir materi, beberapa santri bertanya mengenai beberapa
perilaku keseharian mereka dan kami menjawab pertanyaan tersebut dengan
jawaban dan contoh-contoh yang mereka mengerti. Namun kekurangannya adalah
kami tidak melakukan post test, sehingga kami tidak dapat menilai pemahaman
dan pengetahuan para santri setelah penyuluhan. Hal ini dikarenakan waktu sudah
lewat 30 menit dari batas rundown acara.
Kami harapkan para santri serta staff pengajar dan pengurus pesantren
dapat menyerap semua materi yang kami berikan. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa pertanyaan yang kami berikan dapat dijawab semua oleh perwakilan
santri dan santriwati. Selain itu, kami belum dapat mengevaluasi lebih lanjut
apakah rencana kegiatan yang kami sepakati dengan pihak pesantren dapat
terlaksana dan apakah materi yang sudah kami sampaikan dapat dijalankan
dengan baik.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Pondok pesantren Al-Khoirat adalah pesantren yatim yang berada
di kampung gebang, RT 02/05, Desa Sukadamai, kecamatan Cikupa

11
Kabupaten Tangerang, yang didirikan pada tahun 1987 oleh KH. Ata
Suhada.
Kegiatan penyuluhan di Pesantren Al-Khoirat ini dilaksanakan
berdasarkan prioritas masalah yang ada yaitu:
1. Kurangnya kebersihan lingkungan asrama, seperti kebersihan
kamar mandi, dan pakaian telah dipakai banyak yang
bergantungan.
2. Pengetahuan santri tentang perilaku hidup bersih seperti cuci
tangan sebelum makan menggunakan air namun tidak
menggunakan sabun

3.2 SARAN
 UNTUK PESANTREN
o Melakukan minggu bersih
o Mengadakan reward dan punisment bagi kamar terbersih
dan terkotor setiap minggu
o Menyediakan tempat sampah organik dan non organik
 UNTUK PUSKESMAS
o Pihak Puskesmas bekerja sama dengan pihak pesantren
untuk mengadakan KKR
 UNTUK KAMPUS FK UIN
o Untuk kelompok IKK selanjutnya yang mendapat
Puskesmas Pasir Jaya, agar melakukan evaluasi tentang
penyuluhan materi kali ini di Pesantren Al-Khoirat.

LAMPIRAN 1
DOKUMENTASI KEADAAN PESANTREN

12
13
14
15
LAMPIRAN 2
Soal pretest:
1. Apakah yang dimaksud dengan PHBS?
a. Pola Hidup Bersih Selamanya
b. Pola Hidup Bersih dan Sehat
c. Pola Hidup Bebas Sesukanya
d. Benar semua
e. Salah semua
2. Yang termasuk dampak negatif merokok, kecuali?
a. Kanker paru
b. Serangan jantung
c. Stroke
d. Darah tinggi
e. Macho
3. Dibawah ini, manakah yang termasuk faktor yang mempengaruhi
seseorang menjadi pecandu narkoba?
a. Stress dan depresi
b. Kurang perhatian orang tua
c. Salah pergaulan
d. Benar semua
e. Salah semua
4. Ada berapa langkah cara mencuci tangan yang benar?
a. 2 langkah
b. 3 langkah
c. 4 langkah
d. 5 langkah
e. 6 langkah
5. Dibawah ini, yang merupakan perilaku hidup bersih dan sehat, kecuali?
a. Tidak membuang sampah pada tempatnya
b. Mandi minimal 2x sehari
c. Mencuci tangan sebelum dan setelah beraktifitas
d. Menjemur kasur minimal 1x seminggu

16
e. Mencuci kaki sebelum tidur

Jawaban:
1. B. Pola Hidup Bersih dan Sehat
2. E. Macho
3. D. Benar semua
4. E. 6 langkah
5. A. Tidak membuang sampah pada tempatnya

17

Anda mungkin juga menyukai