Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

PENDAMPINGAN PERSALINAN MENGGUNAKAN METODE CARA


DALAM AGAMA ISLAM

OLEH :
KELOMPOK 1

Abidah Azka 2215201001


Abdillah Nur Khoirunnisa 2215201002
Alya Natasya Amne 2215201003
Amanda Putri Dewantoro 2215201004
Anggie Putri 2215201005
Avina Pebriani 2215201006
Citra Insani 2215201007

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
STIKes RSPAD GATOT SOEBROTO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya lah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Proses penyusunan makalah ini,
penulis mendapat banyak bantuan dari bebagai pihak, maka sebagai penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Kolonel Ckm Didin Syaefudin, S.Kp., M.A.R.S. selaku ketua STIKes RSPAD Gatot
Soebroto.
2. Hesti Kusumanigrim, S.ST, M.Keb. selaku Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan.
3. Hesti Kusumanigrim, S.ST, M.Keb. sebagai dosen mata kuliah Agama Islam yang telah
meluangkan waktu dan memberikan tugas membuat makalah agar para mahasiswi
mempunyai keterampilan lebih dalam menyusun suatu makalah.
4. Mahasiswi prodi S1 kebidanan kelas A kelompok 1 yang telah meluangkan waktu dan
membantu untuk mengerjakan makalah bersama-sama agar makalah ini bisa
terselesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang belipat ganda. Akhir kata,
penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
DAFTAR ISI

TUGAS MAKALAH ............................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 4
1.4 Manfaat ...................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
2.1. Pendampingan Kelas Ibu Hamil .................................................................................. 6
2.2. Bimbingan dan Konseling Islam .................................................................................. 6
2.3. Metode dan Teknik Bimbingan dan Konseling Islam ............................................... 8
BAB III.................................................................................................................................... 11
PENUTUP ............................................................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 11
3.2. Saran............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu filosofi kebidanan yang menjadi dasar bagi bidan dalam pelayanan kebidanan adalah
woman-centred care (WCC) yang juga telah menjadi kerangka kerja dalam berbagai dokumen
kebijakan dan standar terkait layanan kebidanan dan persalinan. Dalam hal ini bidan
difokuskan memberikan dukungan pada perempuan dalam upaya memperoleh status yang
sama di masyarakat dalam memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya. Filosofi ini
tertuang juga dalam Kepmenkes No. 369/Menkes/SK/III/2007 mengenai standar profesi bidan
yaitu a) keyakinan tentang kehamilan dan persalinan, hamil dan bersalin merupakan suatu
proses alamiah dan bukan penyakit; b) keyakinan tentang perempuan bahwa setiap perempuan
adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masingmasing. Oleh sebab itu
perempuan harus berpartisipasi aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya.

Bidan perlu membangun hubungan baik dengan perempuan agar dapat memberikan dukungan
dan memfasilitasi keyakinan ibu baik secara agama maupun budaya. Hubungan
bidanperempuan merupakan aspek penting dari kepuasan pasien dan aspek integral serta
krusial pelayanan kebidanan. Masyarakat muslim memiliki cara yang sedikit berbeda dalam
menjalani proses persalinan yang mengacu pada Al-qur’an dan hadist. Oleh karena itu, untuk
memfasilitasi asuhan yang sesuai dengan keyakinan perempuan akan terhadap agamanya,
maka bidan perlu memahami konsep persalinan Islam. Masih banyaknya bidan yang belum
mengetahui tentang asuhan kebidanan berbasis agama Islam.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana melakukan pendampingan kelas pada ibu hamil?
2. Bagaimana cara memberikan bimbingan dan konseling islam ketika persalinan?
3. Apa tujuan dari bimbingan dan konseling islam ketika persalinan?
4. Apa fungsi bimbingan dan konseling islam ketika persalinan?
5. Bagaimana metode dan teknik bimbingan dan konseling islam ketika persalinan?
6. Apa saja yang menjadi kecemasan ketika menghadapi persalinan?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pemahaman tentang pendampingan kelas pada ibu hamil
2. Menjelaskan cara memberikan bimbingan dan konseling islam ketika persalinan
3. Menjelaskan metode dan teknik bimbingan dan konseling islam ketika persalinan

1.4 Manfaat
1. Memberikan pengetahuan informasi pendampingan kelas pada ibu hamil
2. Mengetahui cara memberikan bimbingan dan konseling islam ketika persalinan
3. Memberikan pengetahuan metode dan teknik bimbingan dan konseling islam ketika
persalinan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pendampingan Kelas Ibu Hamil


Persalinan merupakan peristiwa yang sangat penting dan bisa mengancam kesejahteraan ibu
dan janin. Minimnya layanan dari dinas kesehatan tentang kebutuhan aspek psikologis
membuat bidan desa meminta untuk dilaksanakan pendampingan ibu hamil melalui layanan
bimbingan dan konseling Islam di Posyandu. Selain itu juga permintaan warga, khususnya ibu
hamil dan ibu ketua PKK serta tokoh masyarakat juga memiliki persepsi yang sama tentang
pentingnya layanan bimbingan dan konseling Islam bagi ibu hamil. Selama ini kunjungan bidan
desa kepada ibu hamil dilakukan secara minimal. Kunjungan pertama pada usia triwulan,
kunjungan kedua pada usia tri wulan kedua, dan kunjungan ke tiga dan empat pada usia
triwulan ketiga. Fungsi dibentuknya Posyandu sebagai wadah pemberdayaan masyarakat
dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA).

Pengembangkan posyandu dilakukan dengan pendekatan internal maupun eksternal.


Pendekatan internal dilakukan dengan tujuan mempersiapkan para petugas sehingga bersedia
dan memiliki kemampuan mengelola Posyandu melalui berbagai orientasi dan pelatihan
dengan melibatkan petugas Puskesmas. Pendekatan eksternal dilakukan dengan tujuan untuk
mempersiapkan masyarakat khususnya tokoh masyarakat sehingga bersedia mendukung
penyelenggaraan Posyandu. Selain itu juga melalui musyawarah masyarakat untuk membahas
dan menyelesaikan masalah yang terjadi.

Metode Pengabdian yang dilakukan berbasis PAR (Participatory Action Research) yaitu cara
penguatan rakyat melalui penyadaran untuk melakukan tindakan yang efektif menuju
perbaikan kondisi kehidupan mereka. Dalam hal ini, tentunya ada keterlibatan bersama antara
warga masyarakat dan pengelola posyandu dalam menyusun dan melaksanaan program
pengabdian. Strategi pengabdian yang digunakan adalah pelatihan, edukasi, layanan bimbingan
dan konseling Islam.

2.2. Bimbingan dan Konseling Islam


Budaya masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam memiliki perilaku dan sifat
religius yang tinggi dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Cara pandang, persepsi, dan
konsep hidupnya semua dipengaruhi oleh ajaran Islam. Budaya yang religius harus tetap
dipertahankan dalam menghadapi permasalahan di era globalisasi. Untuk mengupayakan agar
kehidupan masyarakat tetap sejahtera dan memiliki mental yang sehat, maka dibutuhkan
layanan bimbingan dan konseling Islam. Layanan yang tidak hanya mengupayakan mental
yang sehat saja, tetapi juga bisa memberikan tuntunan untuk menuju arah kehidupan yang
sesuai dengan ajaran Islam agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Bimbingan dan konseling Islam adalah proses pemberian bantuan yang terarah, kontinu dan
sistematis kepada setiap individu agar dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama
yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung
di dalam al-Qur’an dan Hadis ke dalam diri, sehingga dapat hidup selaras dan sesuai dengan
tuntunan al-Qur’an dan Hadis. Jika nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadis
diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Mubarok, bimbingan dan konseling agama merupakan bantuan yang diberikan
kepada seseorang atau sekelompok orang yang sedang mengalami kesulitan lahir batin dalam
menjalankan tugas-tugas hidupnya dengan menggunakan pendekatan agama, yakni dengan
membangkitkan kekuatan getaran iman didalam dirinya untuk mendorongnya mengatasi
masalah yang dihadapi.

Hakekat dan konseling Islami adalah upaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah
dan atau kembali kepada fitrah, dengan cara memberdayakan iman, akal, dan kemauan yang
dikaruniakan Allah kepada manusia untuk mempelajari tuntunan Allah dan rasul-Nya agar
fitrah yang ada pada diri individu bisa berkembang dengan benar dan kokoh sesuai tuntunan
Allah. Konseling islami adalah aktivitas yang bersifat membantu, dikatakan membantu karena
pada hakikatnya individu sendirilah yang perlu hidup sesuai tuntunan Allah (jalan yang lurus)
agar mereka selamat. Karena posisi konselor bersifat membantu, maka konsekuensinya
individu sendiri yang harus aktif belajar memahami dan sekaligus melaksanakan tuntunan
Islam (alQur’an dan sunah rasul-Nya).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling Islam
merupakan suatu proses bantuan konselor mu’min kepada klien untuk melaksanakan tuntunan
dalam ajaran agamanya dan menyelesaikan segala problematika hidup yang dihadapi dengan
berpedoman pada al-Qur’an dan Hadis untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Ruang lingkup garapan bimbingan dan konseling Islam mencakup segala aspek yang
berhubungan dengan problematika kehidupan manusia. Mengingat luasnya bidang kehidupan
manusia, maka garapan bimbingan dan konseling agama secara garis besar meliputi bimbingan
dan konseling keagamaan, bimbingan dan konseling perkawinan atau keluarga, bimbingan dan
konseling sosial, bimbingan dan konseling kerja dan bimbingan dan konseling pendidikan.

2.3. Metode dan Teknik Bimbingan dan Konseling Islam


Persalinan merupakan proses yang fisiologis dimana umumnya, ibu akan mengalami nyeri
selama proses persalinan. Hal ini adalah kondisi yang normal sebagai akibat dari perubahan
fisiologis selama persalinan. Rasa nyeri selama proses persalinan mengakibatkan pengeluaran
adrenalin. Pengeluaran adrenalin ini akan mengakibatkan pembuluh darah berkontriksi
sehingga akan mengurangi aliran darah yang membawa oksigen ke uterus dan mengakibatkan
penurunan kontraksi uterus yang akan menyebabkan memanjangnya waktu persalinan,
sehingga menghilangkan rasa takut dan nyeri selama proses persalinan menjadi hal yang cukup
penting. Respon seseorang terhadap nyeri sangat individual tergantung pada situasi dan kondisi
saat itu. Hal ini yang menyebabkan pengalaman rasa nyeri berbeda antara satu perempuan
dengan yang lain dan hanya perempuan yang merasakannya yang paling akurat dan tepat dalam
mendefsinisikan nyeri tersebut. Keyakinan ibu akan sangat mempengaruh terhadap bagaimana
ia merespon nyeri tersebut. Hal ini mengungkapkan bahwa religiusitas berpengaruh terhadap
kesehatan mental seseorang yang menjadi tanda kecemasan dan depresi. Masyarakat muslim
percaya bahwa persalinan tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan Allah, sehingga
mereka harus lebih mendekatkan diri padaNya melalui membaca al-Qur’an. Kalimat dzikir
yang diajarkan adalah istighfar (Astaghfirullahal ‘adzim atau aku memohon ampun kepada
Allah yang maha agung), tasbih (Subhanallah atau Maha Suci Allah), tahmid (Alhamdulillah
atau segala puji bagi Allah), takbir (Allahu Akbar atau Allah Maha Besar), tahlil (Laa ilaaha
illallah atau tidak ada Tuhan selain Allah). Adapula yang membaca ayat Al-qur’an, yaitu surat
Alinsyiqaq, Al-Insyirah, dan Al-zazalah.

Selain itu, kehadiran pendamping persalinan memiliki peran tersendiri dalam kelancaran
proses persalinan. Ibu bersalin sangat membutuhkan pendampingan dari orang yang
menyayanginya dan orang yang dapat membantunya. Dukungan persalinan adalah keberadaan
orang yang dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan, konseling, bantuan yang realistis, dan
metode relaksasi lainnya yang dapat membantu perempuan untuk beradaptasi terhadap nyeri
persalinan. Iliadou mengungkapkan bahwa komponen inti dari dukungan emosional pada
asuhan persalinan termasuk dukungan, perlindungan, dan kepuasan. Pendamping persalinan
harus memberikan perhatian lebih dan kehadiran fisik selama persalinan. Keterlibatan suami
dalam persalinan mampu meningkatkan kepercayaan diri istri terhadap kemampuannya untuk
melalui proses persalinan dengan baik, dan memberikan efek positif pada ibu dan bayi serta
keharmonisan rumah tangga. Di sisi lain, suami yang diberi kesempatan untuk berpartisipasi
pada proses persalinan istrinya mengaku lebih puas dengan pengalamannya. Selanjutnya, ini
akan berdampak pada perkembangan anak yang lebih baik. Akan tetapi, hal ini tidak selalu
sama pada semua persalinan. Namun umumnya, rasa sayang suami meningkat setelah melihat
perjuangan istri selama kelahiran bayi.

Selanjutnya, hasil penelitian ini menemukan bahwa perempuan muslim mengkonsumsi kurma
dan madu. Perempuan muslim dianjurkan untuk mengkonsumsi kurma selama menjelang
persalinan dan saat persalinan. Hal ini dikarenakan buah kurma karena mengandung asam
lemak jenuh dan tidak jenuh seperti asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Asam lemak
tersebut, selain menyediakan dan menyimpan energi, juga berkontribusi terhadap peningkatan
prostaglandin dan mempercepat dilatasi serviks, membantu menghemat energi dan
memperkuat otot-otot uterus serta mengandung hormon yang dapat membantu peregangan
uterus hingga menjadi siap untuk kelahiran bayi. Selain itu, konsumsi kurma akan
mempengaruhi reseptor oksitosin, merangsang otot-otot uterus untuk merespon oksitosin
secara lebih nyaman, mempersiapkan uterus dan serviks untuk kelahiran bayi. Kandungan
oksitosin dalam kurma juga dapat merangsang kontraksi yang kemudian mempercepat
penghentian perdarahan. Nutrisi berikutnya yang sering dikonsumsi oleh ibu bersalin adalah
madu. Madu adalah nutrisi alami, terutama terdiri dari gula dan komposisi lainnya seperti
enzim, asam amino, asam organik, karotenoid, vitamin, mineral, dan zat aromatik.Madu kaya
flavonoid dan asam fenolat yang menunjukkan berbagai efek biologis dan bertindak sebagai
antioksidan alami, bakteriostatik, anti-inflamasi dan antimikroba, penyembuhan luka.

Tetap menggunakan jilbab saat persalinan untuk menutup auratnya, bagian yang dibuka hanya
bagian jalan lahir. Dalam Islam, aurat adalah suatu angggota badan yang tidak boleh
ditampakkan dan diperlihatkan oleh lelaki atau perempuan kepada orang lain. Aurat perempuan
yang tidak boleh terlihat di hadapan laki-laki lain (selain suami dan mahramnya) adalah seluruh
anggota badannya kecuali wajah dan telapak tangan.Hukum menutup aurat bisa gugur hanya
dengan hal-hal yang bersifat darurat secara syariah, misalnya untuk kepentingan pengobatan
yang secara akal manusiawi tidak atau belum ditemukan cara lain. Pada kondisi seorang ibu
yang terpaksa harus melahirkan dengan operasi sesar karena ada kelainan dalam proses
persalinan, sedangkan dokter yang ada hanya laki-laki, maka saat itu demi menolong nyawa
keduanya, sebagian aurat yang terkait dengan operasi itu boleh sementara terlihat. Dalam
kaitannya dengan penolong persalinan, calon ibu bersalin hendaknya telah mempersiapkan
beberapa alternatif penolong persalinannya sebelum masa persalinan datang. Persiapan
tersebut dilakukan dengan cara mencari tahu dimana keberadaan bidan atau dokter perempuan
di fasilitas pelayanan terdekat karena sebaikbaik pertolongan persalinan adalah dengan
muhrimnya, agar aurat ibu tetap terjaga. Namun, apabila dalam keadaan darurat dan susah
mendapatkan dokter perempuan, maka diperbolehkan melakukan persalinan dengan ditolong
oleh dokter laki-laki. Allah SWT berfirman “Barangsiapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak
sengaja dan tidak melewati batas, maka tiada berdosa atasnya, karena sesungguhnya Allah
Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih.” (alBaqarah: 173).

Dalam Islam, menanam ari-ari atau menguburkannya memiliki hukum sunnah. Anjuran
penguburan ari-ari menurut Syamsudin Ar-Ramil dalam kitab Nihayatu Al-Muhtaj
menerangkan“Dan disunahkan mengubur anggota badan yang terpisah dari orang yang masih
hidup dan tidak akan segera mati, atau orang yang masih diragukan kematiannya, seperti tangan
pencuri, kuku, rambut, alaqah(gumpalan darah), dan darah akibat goresan demi menghormati
orangnya”.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah yang menimbulkan nyeri. Keyakinan ibu akan
sangat mempengaruh terhadap bagaimana ia merespon nyeri tersebut. Hal ini mengungkapkan
bahwa religiusitas berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang yang menjadi tanda
kecemasan dan depresi. Masyarakat muslim percaya bahwa persalinan tidak akan berjalan
dengan lancar tanpa bantuan Allah, sehingga mereka harus lebih mendekatkan diri padaNya
melalui membaca al-Qur’an. Selain itu, kehadiran pendamping persalinan memiliki peran
tersendiri dalam kelancaran proses persalinan. Serta dianjurkan untuk mengkonsumsi kurma
selama menjelang persalinan dan saat persalinan.

3.2. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang ingin mengetahui dan
mempelajari lebih dalam mengenai metode pendampingan persalinan dalam agama Islam.
Diharapkan setiap mahasiswa memiliki keinginan dan kemauan untuk menerapkan metode
tersebut ketika menghadapi persoalan masalah pendampingan persalinan secara islami.
DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, Hamdany Bakran. 2015. Konseling dan Psikoterapi Islam “Kebijakan dan Strateg
dalam Akselerasi Penurunan AKI dan AKB di Jawa Tengah”. Rizky Press. Bandung.

Ahmad, M. 2011. Panduan Lengkap Menjadi Muslim yang Bahagia. Gala Ilmu Semesta.
Yogyakarta.

Arifin, M. 1987. Pokok-pokok Bimbingan Penyuluhan Agama (di Sekolah dan di Luar
Sekolah). Bulan Bintang. Jakarta.

Faqih, Ainur Rahim. 2001. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. UII Press. Yogyakarta.

Mintarsih, Widayat. 2017. “Pendampingan kelas ibu hamil melalui layanan bimbingan dan
konseling islam untuk mengurangi kecemasan proses persalinan." Sawwa. Jurnal Studi
Gender 12.: 277-296.

Mudarris, Nelil, Ica Felisa Oktaviani, and Agus Rahmadi Indrayani. 2017. "Bagaimana
perempuan muslim melalui masa persalinannya?[How do moslem women go through their
childbirth?]." Jurnal Bina Cendekia Kebidanan 3: 250-255.

Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling. Ciputat Pers. Jakarta.

Hasan, Purwakanti Aliah. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. RajaGrafindo. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai