OLEH :
KELOMPOK 1
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya lah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Proses penyusunan makalah ini,
penulis mendapat banyak bantuan dari bebagai pihak, maka sebagai penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Kolonel Ckm Didin Syaefudin, S.Kp., M.A.R.S. selaku ketua STIKes RSPAD Gatot
Soebroto.
2. Hesti Kusumanigrim, S.ST, M.Keb. selaku Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan.
3. Hesti Kusumanigrim, S.ST, M.Keb. sebagai dosen mata kuliah Agama Islam yang telah
meluangkan waktu dan memberikan tugas membuat makalah agar para mahasiswi
mempunyai keterampilan lebih dalam menyusun suatu makalah.
4. Mahasiswi prodi S1 kebidanan kelas A kelompok 1 yang telah meluangkan waktu dan
membantu untuk mengerjakan makalah bersama-sama agar makalah ini bisa
terselesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang belipat ganda. Akhir kata,
penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
DAFTAR ISI
Bidan perlu membangun hubungan baik dengan perempuan agar dapat memberikan dukungan
dan memfasilitasi keyakinan ibu baik secara agama maupun budaya. Hubungan
bidanperempuan merupakan aspek penting dari kepuasan pasien dan aspek integral serta
krusial pelayanan kebidanan. Masyarakat muslim memiliki cara yang sedikit berbeda dalam
menjalani proses persalinan yang mengacu pada Al-qur’an dan hadist. Oleh karena itu, untuk
memfasilitasi asuhan yang sesuai dengan keyakinan perempuan akan terhadap agamanya,
maka bidan perlu memahami konsep persalinan Islam. Masih banyaknya bidan yang belum
mengetahui tentang asuhan kebidanan berbasis agama Islam.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pemahaman tentang pendampingan kelas pada ibu hamil
2. Menjelaskan cara memberikan bimbingan dan konseling islam ketika persalinan
3. Menjelaskan metode dan teknik bimbingan dan konseling islam ketika persalinan
1.4 Manfaat
1. Memberikan pengetahuan informasi pendampingan kelas pada ibu hamil
2. Mengetahui cara memberikan bimbingan dan konseling islam ketika persalinan
3. Memberikan pengetahuan metode dan teknik bimbingan dan konseling islam ketika
persalinan
BAB II
PEMBAHASAN
Metode Pengabdian yang dilakukan berbasis PAR (Participatory Action Research) yaitu cara
penguatan rakyat melalui penyadaran untuk melakukan tindakan yang efektif menuju
perbaikan kondisi kehidupan mereka. Dalam hal ini, tentunya ada keterlibatan bersama antara
warga masyarakat dan pengelola posyandu dalam menyusun dan melaksanaan program
pengabdian. Strategi pengabdian yang digunakan adalah pelatihan, edukasi, layanan bimbingan
dan konseling Islam.
Bimbingan dan konseling Islam adalah proses pemberian bantuan yang terarah, kontinu dan
sistematis kepada setiap individu agar dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama
yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung
di dalam al-Qur’an dan Hadis ke dalam diri, sehingga dapat hidup selaras dan sesuai dengan
tuntunan al-Qur’an dan Hadis. Jika nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadis
diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Mubarok, bimbingan dan konseling agama merupakan bantuan yang diberikan
kepada seseorang atau sekelompok orang yang sedang mengalami kesulitan lahir batin dalam
menjalankan tugas-tugas hidupnya dengan menggunakan pendekatan agama, yakni dengan
membangkitkan kekuatan getaran iman didalam dirinya untuk mendorongnya mengatasi
masalah yang dihadapi.
Hakekat dan konseling Islami adalah upaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah
dan atau kembali kepada fitrah, dengan cara memberdayakan iman, akal, dan kemauan yang
dikaruniakan Allah kepada manusia untuk mempelajari tuntunan Allah dan rasul-Nya agar
fitrah yang ada pada diri individu bisa berkembang dengan benar dan kokoh sesuai tuntunan
Allah. Konseling islami adalah aktivitas yang bersifat membantu, dikatakan membantu karena
pada hakikatnya individu sendirilah yang perlu hidup sesuai tuntunan Allah (jalan yang lurus)
agar mereka selamat. Karena posisi konselor bersifat membantu, maka konsekuensinya
individu sendiri yang harus aktif belajar memahami dan sekaligus melaksanakan tuntunan
Islam (alQur’an dan sunah rasul-Nya).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling Islam
merupakan suatu proses bantuan konselor mu’min kepada klien untuk melaksanakan tuntunan
dalam ajaran agamanya dan menyelesaikan segala problematika hidup yang dihadapi dengan
berpedoman pada al-Qur’an dan Hadis untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Ruang lingkup garapan bimbingan dan konseling Islam mencakup segala aspek yang
berhubungan dengan problematika kehidupan manusia. Mengingat luasnya bidang kehidupan
manusia, maka garapan bimbingan dan konseling agama secara garis besar meliputi bimbingan
dan konseling keagamaan, bimbingan dan konseling perkawinan atau keluarga, bimbingan dan
konseling sosial, bimbingan dan konseling kerja dan bimbingan dan konseling pendidikan.
Selain itu, kehadiran pendamping persalinan memiliki peran tersendiri dalam kelancaran
proses persalinan. Ibu bersalin sangat membutuhkan pendampingan dari orang yang
menyayanginya dan orang yang dapat membantunya. Dukungan persalinan adalah keberadaan
orang yang dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan, konseling, bantuan yang realistis, dan
metode relaksasi lainnya yang dapat membantu perempuan untuk beradaptasi terhadap nyeri
persalinan. Iliadou mengungkapkan bahwa komponen inti dari dukungan emosional pada
asuhan persalinan termasuk dukungan, perlindungan, dan kepuasan. Pendamping persalinan
harus memberikan perhatian lebih dan kehadiran fisik selama persalinan. Keterlibatan suami
dalam persalinan mampu meningkatkan kepercayaan diri istri terhadap kemampuannya untuk
melalui proses persalinan dengan baik, dan memberikan efek positif pada ibu dan bayi serta
keharmonisan rumah tangga. Di sisi lain, suami yang diberi kesempatan untuk berpartisipasi
pada proses persalinan istrinya mengaku lebih puas dengan pengalamannya. Selanjutnya, ini
akan berdampak pada perkembangan anak yang lebih baik. Akan tetapi, hal ini tidak selalu
sama pada semua persalinan. Namun umumnya, rasa sayang suami meningkat setelah melihat
perjuangan istri selama kelahiran bayi.
Selanjutnya, hasil penelitian ini menemukan bahwa perempuan muslim mengkonsumsi kurma
dan madu. Perempuan muslim dianjurkan untuk mengkonsumsi kurma selama menjelang
persalinan dan saat persalinan. Hal ini dikarenakan buah kurma karena mengandung asam
lemak jenuh dan tidak jenuh seperti asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Asam lemak
tersebut, selain menyediakan dan menyimpan energi, juga berkontribusi terhadap peningkatan
prostaglandin dan mempercepat dilatasi serviks, membantu menghemat energi dan
memperkuat otot-otot uterus serta mengandung hormon yang dapat membantu peregangan
uterus hingga menjadi siap untuk kelahiran bayi. Selain itu, konsumsi kurma akan
mempengaruhi reseptor oksitosin, merangsang otot-otot uterus untuk merespon oksitosin
secara lebih nyaman, mempersiapkan uterus dan serviks untuk kelahiran bayi. Kandungan
oksitosin dalam kurma juga dapat merangsang kontraksi yang kemudian mempercepat
penghentian perdarahan. Nutrisi berikutnya yang sering dikonsumsi oleh ibu bersalin adalah
madu. Madu adalah nutrisi alami, terutama terdiri dari gula dan komposisi lainnya seperti
enzim, asam amino, asam organik, karotenoid, vitamin, mineral, dan zat aromatik.Madu kaya
flavonoid dan asam fenolat yang menunjukkan berbagai efek biologis dan bertindak sebagai
antioksidan alami, bakteriostatik, anti-inflamasi dan antimikroba, penyembuhan luka.
Tetap menggunakan jilbab saat persalinan untuk menutup auratnya, bagian yang dibuka hanya
bagian jalan lahir. Dalam Islam, aurat adalah suatu angggota badan yang tidak boleh
ditampakkan dan diperlihatkan oleh lelaki atau perempuan kepada orang lain. Aurat perempuan
yang tidak boleh terlihat di hadapan laki-laki lain (selain suami dan mahramnya) adalah seluruh
anggota badannya kecuali wajah dan telapak tangan.Hukum menutup aurat bisa gugur hanya
dengan hal-hal yang bersifat darurat secara syariah, misalnya untuk kepentingan pengobatan
yang secara akal manusiawi tidak atau belum ditemukan cara lain. Pada kondisi seorang ibu
yang terpaksa harus melahirkan dengan operasi sesar karena ada kelainan dalam proses
persalinan, sedangkan dokter yang ada hanya laki-laki, maka saat itu demi menolong nyawa
keduanya, sebagian aurat yang terkait dengan operasi itu boleh sementara terlihat. Dalam
kaitannya dengan penolong persalinan, calon ibu bersalin hendaknya telah mempersiapkan
beberapa alternatif penolong persalinannya sebelum masa persalinan datang. Persiapan
tersebut dilakukan dengan cara mencari tahu dimana keberadaan bidan atau dokter perempuan
di fasilitas pelayanan terdekat karena sebaikbaik pertolongan persalinan adalah dengan
muhrimnya, agar aurat ibu tetap terjaga. Namun, apabila dalam keadaan darurat dan susah
mendapatkan dokter perempuan, maka diperbolehkan melakukan persalinan dengan ditolong
oleh dokter laki-laki. Allah SWT berfirman “Barangsiapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak
sengaja dan tidak melewati batas, maka tiada berdosa atasnya, karena sesungguhnya Allah
Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih.” (alBaqarah: 173).
Dalam Islam, menanam ari-ari atau menguburkannya memiliki hukum sunnah. Anjuran
penguburan ari-ari menurut Syamsudin Ar-Ramil dalam kitab Nihayatu Al-Muhtaj
menerangkan“Dan disunahkan mengubur anggota badan yang terpisah dari orang yang masih
hidup dan tidak akan segera mati, atau orang yang masih diragukan kematiannya, seperti tangan
pencuri, kuku, rambut, alaqah(gumpalan darah), dan darah akibat goresan demi menghormati
orangnya”.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah yang menimbulkan nyeri. Keyakinan ibu akan
sangat mempengaruh terhadap bagaimana ia merespon nyeri tersebut. Hal ini mengungkapkan
bahwa religiusitas berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang yang menjadi tanda
kecemasan dan depresi. Masyarakat muslim percaya bahwa persalinan tidak akan berjalan
dengan lancar tanpa bantuan Allah, sehingga mereka harus lebih mendekatkan diri padaNya
melalui membaca al-Qur’an. Selain itu, kehadiran pendamping persalinan memiliki peran
tersendiri dalam kelancaran proses persalinan. Serta dianjurkan untuk mengkonsumsi kurma
selama menjelang persalinan dan saat persalinan.
3.2. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang ingin mengetahui dan
mempelajari lebih dalam mengenai metode pendampingan persalinan dalam agama Islam.
Diharapkan setiap mahasiswa memiliki keinginan dan kemauan untuk menerapkan metode
tersebut ketika menghadapi persoalan masalah pendampingan persalinan secara islami.
DAFTAR PUSTAKA
Adz-Dzaky, Hamdany Bakran. 2015. Konseling dan Psikoterapi Islam “Kebijakan dan Strateg
dalam Akselerasi Penurunan AKI dan AKB di Jawa Tengah”. Rizky Press. Bandung.
Ahmad, M. 2011. Panduan Lengkap Menjadi Muslim yang Bahagia. Gala Ilmu Semesta.
Yogyakarta.
Arifin, M. 1987. Pokok-pokok Bimbingan Penyuluhan Agama (di Sekolah dan di Luar
Sekolah). Bulan Bintang. Jakarta.
Faqih, Ainur Rahim. 2001. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. UII Press. Yogyakarta.
Mintarsih, Widayat. 2017. “Pendampingan kelas ibu hamil melalui layanan bimbingan dan
konseling islam untuk mengurangi kecemasan proses persalinan." Sawwa. Jurnal Studi
Gender 12.: 277-296.
Mudarris, Nelil, Ica Felisa Oktaviani, and Agus Rahmadi Indrayani. 2017. "Bagaimana
perempuan muslim melalui masa persalinannya?[How do moslem women go through their
childbirth?]." Jurnal Bina Cendekia Kebidanan 3: 250-255.