PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
al-Quran sebagai pedoman kehidupannya, maka tidak ada yang akan dia
sebagai fenomena yang tidak biasa dilakukan dalam daerah lain yang
2
menggabungkan kualitas sosial yang berbeda yang menggabungkan
tradisi, kerangka keyakinan, kata adat berasal dari bahasa Latin "adat"
serta yang berarti diteruskan, adat dicirikan sebagai sesuatu yang telah
Pemahaman yang paling mendasar dari amalan ini dari adat ialah adanya
data yang diturunkan dari satu zaman ke zaman lainnya, baik yang
tersusun maupun (sering) secara lisan, mengingat tanpa ini suatu amalan
bisa menjadi musnah. Munculnya adat ini pada mulanya ialah respon
3
Sebagai respon dari adanya tradisi di Indonesia yang sudah
mengaji di kuburan sudah ada sejak zaman dahulu. Tradisi ngaji pathok di
mendapatkan jatah saat mereka ngaji patok tetapi dalam lapangan masih
terdapat santri yang hanya pindah tempat saja yaitu Cuma pindah makan,
yang dimana ketika para pemain meminta upah makanan atau cemilan
para santri. Ngaji pathok ini dilakukan oleh beberapa santri dengan
membaca lantunan ayat suci Alqur’an. Akan tetapi ketika ngaji pathok ini
4
dilakukan secara berulang-ulang maka akan mengurangi konsentrasi para
santri dalam menghafal Alqur’an. ngaji pathok ini dilakukan dari pagi hari
Pekalongan
B. Rumusan Masalah
Pekalongan?
C. Tujuan Penelitian
5
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini
bertujuan untuk
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
6
Hasil dari Penelitian ini bisa menjadikan tambahan informasi yang
dalam belaajar mengaji. serta bisa dijadikan kritik atau masukan bagi
yang bersangkutan.
informasi dalam penelitian serupa di penelitian yang akan datang serta bisa
7
perbedaan yaitu dalam objek kajian dalam penelitian diatas. Yaitu yang
pertama dalam tradisi ziarah di Desa Wotgaleh menggunakan pembacaan
ayat-ayat Al-Qur’an pilihan. Kemudian poin kedua di Desa Candimulyo
objek kajiannya yang digunakan dalam masyarakat menggunakan Surah
Yasin. Kemudian di poin terakhir Tradisi yang dibangun di Desa
Manongkoki objek kajiannya dengan Tahlilan. Hal ini memberikan
penelitian ini merupakan kebaruan dalam Scientific Novelty. Karena
tinjauan pustaka yang terdahulu belum ada yang mengkaji atau membahas
dua rumusan tersebut. Dan terlebih lagi merupakan sebuah fenomena yang
baru.
F. Landasan Teori
1. Teori prilaku dan makna
Berangkat dari judul penelitian yaitu perilaku masyarakat yang
melestarikan pembacaan Al-Qur’an yang berada di Kuburan setempat
maka teori sosiologi pengetahuan yang dikemukakan Karl Mannheim yang
dirasa sesuai dengan pemaparan pembahasan diatas karena menentukan
dan memaknai antara pemikiran degan tindakan atau periku.
Karl mannheim menyatakan bahwa prilaku yang dibentuk oleh
manusia itu memiliki dua dimensi yaitu, prilaku dan makna dalam
memahami tindakan manusia dalam kehidupan sosial yang dikaji dari
makna prilakunya
Dengan menggunakan teori sosiologi pengetahuan karl Mannheim
untuk dijadikan acuan dasar pemahaman terkait praktek pembacaan Al
Quran di kuburan dalam kalangan santri. tentunya juga menyangkut
pengalaman dan sumber penjelasannya dalam memahami fenomena
tersebut.2
2. Living Quran
Pada hakikatnya bermula dari fenomena Quran in every day life,
merupakan makna dan fungsi Al Quran yang nyata dan dapat dipahami
dalam kehidupan masyarakat dengan kata lain fungsi Al Quran dalam
kehidupan muncul karena adanya praktek yang terjadi dalam pemahaman
dan pemaknaan Al Quran yang tidak mengacu pada pesan tekstualnya saja,
tetapi berlandaskan pada pemahaman dan fadhilah yang
terkandungdidalam teks bagi kehidupan dan krepentingan keseharian
umat.3
3. Tradisi ‘’Ngaji Pathok’’ Dikalangan Santri Pondok Pesantren Al Qur’an
Roudlotul Huffadz Al Malikiyah Banyuurip Kota Pekalongan
2
Agus Roiawan, TRADISI PEMBACAAN YASIN (STUDI LIVING QUR’AN DI PONDOK
PESANTREN KEDUNG KENONG MADIUN), Jurnal Skripsi, Tahun 2019, hlm.,79.
3
Didi Junaedi, Living Qur’an: Sebuah Pendekatan Baru dalam Kajian Al-Qur’an (Studi
Kasus di Pondok Pesantren As-Siroj Al-Hasan Desa), Jurnal of Qur’an and Hadith Studies, Vol. 4,
No. 2, tahun 2015,hlm.,172.
8
Tradisi dalam bahasa latin yaitu “tradition” yang berarti diteruskan
atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana ialah sesuatu yang
telah dilakukan sejak lama yang menjadi bagian dari kehidupan suatu
kelompok masyarakat. Hal yang paling mendasar dari tradisi ialah adanya
tindakan yang ditata oleh adat yang berlaku yang berhubungan dengan
keyakinan yang kuat seperti roda yang terus berputar antara yang lalu dan
merupakan rangkaian tindakan yang ditata oleh adat yang berlaku yang
sinkronisasi antara otentitas dengan keyakinan yang kuat seperti roda yang
terus berputar antara yang lalu dan kini mengalami pergaulan yang sangat
tradisonal yang sudah ada yang bukan hanya menambah keindahan, tetapi
Tradisi lahir melalui dua cara. Cara pertama, muncul dari bawah melalui
9
mekanisme kemunculan secara spontan dan tak diharapkan serta
cara, memengaruhi rakyat banyak. Sikap takzim dan kagum itu berubah
yang besar tradisi dominan yang membawanya pada disposisi kelas serta
ranah sosial. Kajian ini juga akan lebih memberikan respon serta tingkah
10
Dalam pandangan ini, cenderung dianggap sebagai apa yang terjadi
G. Metodologi penelitian
peneliti. Metode adalah suatu upaya ilmiah yang berkaitan dengan cara kerja
untuk dapat menguak dan memahami objek permasalahan yang terjaadi pada
suatu penelitian. Maka diperlukan suatu proses cara kerja yang baik untuk
menghasilkan penelitian yang jelas. Dalam penelitian ini metode yang akan
1. Jenis penelitian
11
penelitian yang dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata kata
dalam situasi sewajarnya, untuk dirumuskan menjadi suatu hal yang dapat
diterima dan dimaknai oleh akal manusia. Oleh karena itu pendekatan
kualitatif ini dipilih oleh penulis berdasarkan tujuan penelitian yang ingin
2. Observasi
berbagai sumber data yang ada kaitan dengan penelitian tersebut. Adapun
sumber primer dalam penelitian ini yaitu melihat latar belakang adanya
juga dari artikel, buku, dan jurnal yang dipublikasikan di media internet.
4
Lexy J. Maleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaj
Rosdakarya,1998),hlm.,3.
12
Huffadz Al Malikiyyah agar mendapatkan data yang valid melalui tiga
H. Kerangka Berfikir
Tradisi mengaji di kuburan sudah ada sejak zaman dahulu. Tradisi
ngaji pathok ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang. Tradisi ngaji
pathok ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu yang
sebagainya. Tradisi ngaji pathok ini dilakukan dengan membaca ayat suci
Alqur’an.
kehidupan yang tidak kekal ini yaitu kehidupan di dunia serta mengimani
tidak hanya tertuju pada pemahaman tekstualnya saja, akan tetapi merka
13
meletkan Al Qur’an serta mengamalkanya dalam kehidupan sehari hari
ini adalah :
I. Sistematika penulisan
penulisan skripsi.
5
Indra Ambiya.Penerapan Ayat Ayat Al Qut’an Sebagai Media Ruqiyah(Studi Living
Qur’an Dibekam Center Bandung.(Tesis:UIN Sunan Gunung Jati Bandung,2020) hlm 23
14
Bab II : Tradisi dan Ngaji pathok. Dalam bab ini memuat tentang
Bab III : Data tradisi ngaji pathok di pondok pesantren roudhotul hufadz.
Terdiri dari dua sub bab. Pertama tentang gambaran umum pondok
Bab IV: Pada bab ini berisi tentang hasil pembahasan tradisi “ngaji patok
Malikiyyah.
15
DAFTAR PUSTAKA
16