Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 138

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU


KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER ANGKATAN 76
PENGEMBANGAN POTENSI BERBASIS KEARIFAN LOKAL
TAHUN 2022

“STUDI ANALISIS TAHLILY: PEMAHAMAN HADIS TENTANG KEGIATAN


YASINAN DAN TAHLILAN PADA MALAM JUM’AT
DI DESA PELAJAU ILIR, KEC. BANYUASIN III, KAB. BANYUASIN”

Disusun Oleh:

Quroti Ayuni (1910303004)

Dosen Pembimbing Lapangan:

Eko Zulfikar, M. Ag

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2022
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ARTIKEL ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Quroti Ayuni


NIM : 1910303004
Jurusan/Program Studi : Ilmu Hadis
Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam

menyatakan bahwa:

Artikel ini adalah karya penulis sendiri, bukan contekan/plagiat, dan belum pernah di
publikasikan di jurnal manapun.

Mengetahui, Palembang, 24 Februari 2022


DPL KKN Angkatan 76 Yang membuat pernyataan

Eko Zulfikar, M. Ag Quroti Ayuni


NIP.199304032020121011 NIM. 1910303004
“STUDI ANALISIS TAHLILY: PEMAHAMAN HADIS TENTANG KEGIATAN
YASINAN DAN TAHLILAN PADA MALAM JUM’AT
DI DESA PELAJAU ILIR, KEC. BANYUASIN III, KAB. BANYUASIN”

Quroti Ayuni1, Eko Zulfikar, M. Ag2, Prof. Dr. Paisol Burlian, M. Hum3

1
Prodi Ilmu Hadis, UIN Raden Fatah Palembang
2
Fakultas Ushuluddin, UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang

email: qurotiayuni1@gmail.com

Abstrak
Kegiatan yasinan dan tahlilan merupakan tradisi yang terdapat dalam masyarakat Islam yang
telah berakulturasi dengan budaya lokal sehingga terbentuklah kegiatan ini secara turun
temurun. Kegiatan ini dilaksankan dengan niat baik yaitu mengirimkan do’a kepada para
mayyitsebab mayoritas ulama menegaskan kebolehan menghadiahkan pahala berupa bacaan al-
Qur’an dan kalimat thayyibah (tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan shalawat) kepada mayyit,
sebagaimana mereka juga membolehkan untuk mengkhususkan waktu tertentu untuk membaca
al-Qur’an dan kalimat thayyibah tersebut seperti pada malam jum’atdan bersedekah untuk si
mayyit setelah acara usai di laksanakan. Dan In Syaa Allah, pahala dari perbuatan amal shaleh
yang di niatkan khusus untuk mayyit akan sampai kepadanya.Kegiatan ini merupakan wadah
atau tempat berkumpulya sebagian anggota masyarakat di Desa Pelajau Ilir untuk membaca
ayat-ayat suci al-Qur’an dan beberapa kalimat thayyibah yang bertujuan untuk mengingatkan
manusia akan sebuah kematian yang akan dirasakan oleh setiap makhluk hidup-Nya dan juga
sebuah upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam artikel ini, penulis
mencoba menggunakan penelitian hadis dengan pendekatan tahlily. Kegiatan yasinan dan
tahlilandalam hadis-hadis yang akan penulis jelaskan nanti bertujuan untuk menjelaskan makna
yang tersirat dari pelaksanaan yasinan dan tahlilan tersebut dan semoga tidak ada
kesalahpahaman setelah mengetahui lebih detailnya dalil-dalil yang langsung bersumber dari
nashal-Qur’an dan hadis Nabi SAW.

Kata Kunci: Yasinan, Tahlilan, Hadis, dan Tahlily

Abstract
Yasinan and tahlilan activities are traditions found in Islamic society that have been acculturated
with local culture so that these activities are formed from generation to generation. This activity
was carried out with good intentions, namely sending prayers to the deceased because the
majority of scholars emphasized the permissibility of giving rewards in the form of reading the
Qur'an and thayyibah sentences (tasbih, tahmid, tahlil, takbir, andblessings) to the deceased, as
they also allow to devote a certain time to reading the Qur'an and thethayyibah sentences such as
on Friday nights and giving alms to the deceased after the eventis over. And In Shaa Allah, the
reward of pious deeds that are specifically intended for the dead will reachhim. This activityis a
forum or place for some community members in Pelajau Ilir Village to read the holy verses of
the Qur'an and some thayyibah sentences which aim to remind humans of a death that will be
felt by every living creature and is also an effort to get closer to Allah SWT. In this article, the
author tries to use hadith research with a tahlily approach. Yasinan and tahlilan activities in the
traditions that the author will explain later aim to explain the implied meaning of the
implementation of the yasinan and tahlilan and hopefully there will be nomisunderstandings
after knowing in more detail the arguments that are directly sourced from the texts of the Qur'an
and the Prophet's hadith. SAW.

Keywords: Yasinan, Tahlilan, Hadith, and Tahlily

PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun pegangan hidup yang harus diikuti dalam Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis. Al-Qur’an
merupakan salah satu teks dengan kandungan yang bersiat umum yang didalamnya berisi
informasi peristiwa yang terjadi pada masa lampau, masa kini, dan bahkan berisi apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang. Al-Qur’an memperkenalkan dirinya dengan berbagai cara
dan sifat. Salah satu cirinya bahwa al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang
keontetikanya masih terjaga hingga sekarang, karena al-Qur’an sudah terjamin sendiri oleh
Allah SWT.1
Selain itu, al-Qur’an juga merupakan sumber ajaran pokok Islam dan sebagai petunjuk
untuk umat manusia yang tujuan utamanya adalah untuk menghantarkan manusia kepada suatu
kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.2Al-Qu’ran adalah kitab suci yang paling
banyak dipelajari oleh semua orang dan yang paling sering dibaca di acara-acara tertentu.
Pembacaan ini dilakukan agar mendapatkan berkah pada acara tersebut. Di Indonesia, terdapat
sebagian masyarakat yang cenderung untuk membaca beberapa surah tertentu. Pembacaan
tersebut dilakukan secara berulang-ulang kemudian berubah menjadi salah satu bagian dari
prosesi ritual keagamaan. Salah satu dari beberapa yang sering dibaca adalah surah Yasin.
Pembacaan surah Yasin atau yang sering disebut “Yasinan” merupakan salah satu bagian
dari prosesi tahlilan dalam salah satu ormas yang ada di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama. Di
samping itu, pembacaan Yasinan tidak hanya dilakukan oleh warga Nahdlatul Ulama melainkan
juga dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. 3Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat melakukan aktivitas pembacaan surah Yasin dan sudah menjadi sebuah budaya dari
setiap generasi yang dilakukan di masjid-masjid maupun di rumah-rumah.
Yasinan dan Tahlilan di Desa Pelajau Ilir sudah ada dari dulu yang diwariskan secara
turun-temurun oleh masyarakat dulu sampai sekarang kepada anak-cucu mereka. Pada tahun
1948 agama Islam masuk di bawah oleh Kiai Sulaiman, setelah Islam masuk dan berkembang
Kiai Sulaiman juga sudah mengajarkan agama Islam kepada masyarakat desa salah satunya yaitu
pembacaan Yasinan dan Tahlilan dari sinilah Yasinan dan Tahlilan dikenal oleh masyarakat desa
dengan cara mempelajarinya melalui Kiai Sulaiman sebagai guru atau pengajarnya.
Latar belakang munculnya pembacaan Yasinan dan Tahlilan ini adalah suatu ketika ada
masyarakat yang meninggal dunia dan pada waktu itu Kiai Sulaiman sudah ada di desa dan Kiai
Sulaiman kemudian mengajak masyarakat untuk berkumpul di rumah orang yang meninggal
tersebut dengan bertujuan untuk mendoakan orang yang telah meninggal itu dengan cara

1
Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an, Fungsi-Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat
(Bandung: Mizan, 1995), hal. 21.
2
Nur Efendi dan Muhammad Fathurrahman, Studi Al-Qur’an Memahami Wahyu Allah Secara Lebih Integral
dan Komprehenshif (Yogyakarta: Teras, 2014), hal. 25.
3
Munawir Abdul Fattah, Tradisi orang-orang NU (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2008), hal. 307.
mengirimkan doa-doa seperti al-Fatihah dan diikuti dengan pembacaan Yasinan dan Tahlilan
dengan ditujukan kepada orang yang telah meninggal dunia.
Yasinan dan Tahlilan di Desa Pelajau Ilir ini tidak lepas dari pengaruh aktor yang menjaga
dan mentradisikan Yasinan dan Tahlilan ini. Adapun aktor-aktornya yang berperan yaitu Kiai,
Ustadz, dan lembaga pendidikan yang berupa Pondok Pesantren yang ada di dekat Desa Pelajau
Ilir. Jadi Yasinan dan Tahlilan masih sangat terjaga dan masih dijalankan oleh seluruh
masyarakat Desa Pelajau Ilir setiap Kamis malam Jum’at yang diadakan di kedua masjid yang
ada di Desa Pelajau Ilir, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin.
Yasinan dan tahlilan sebagai tradisi produk dialogisasi dan akulturasi budaya antara nilai
lokal nusantara dengan nilai nilai dasar Islam. Ini menjadi pendapat umum yang selama ini sudah
menjadi mainstream di masyarakat. Tradisi tahlilan adalah salah satu budaya dalam agama yang
baik dan tidak bertentangan dengan Islam, bahkan harus dijaga dan diamalkan sebagai warisan
ulama-ulama salafus ṣhalih yang nasab keilmuannya sudah barang tentu sampai kepada
Rasulullah SAW, disinilah letak kekuatan budaya keagamaan di nusantara dengan tradisi sebagai
paradigmanya yang tidak lekang dengan zaman tetapi juga tidak meniadakan faktor
keseimbangan dengan warisan keilmuan yang sampai kepada Rasulullah SAW.
Salah satu alasan peneliti ingin menggali lebih dalam pemahaman hadis yang berbicara
tentang yasin dan tahlil yaitu seringnya masyarakat awam yang menganggap bahwa kegiatan
tersebut merupakan perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama Islam atau sering disebut
dengan kata bid’ah. Untuk itu, maka pembacaan yasin dan tahlil adalah suatu hal yang sangat
perlu untuk dikaji dalam perspektif Islam, khususnya dalam bidang hadis, agar kaum muslimin
mengetahui bagaimana posisi yang sebenarnya dalam Islam.

RUMUSAN MASALAH
Setelah dilakukan identifikasi pada penelitian ini, dapat disimpulkan rumusan
masalahnya agar mempermudah penulisan dan arah tujuan pada penelitian ini untuk
kedepannya. Rumusan masalahnya adalah “Bagaimana makna hadis yang berbicara tentang
pembacaan yasin dan tahlil pada setiap malam jum’at di Desa Pelajau Ilir, Kec. Banyuasin III,
Kab. Banyuasin?”

METODOLOGI PENELITIAN
1) Lokasi dan Waktu Kegiatan
Lokasi: Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pelajau Ilir Kecamatan Banyuasin III
Kabupaten Banyuasin
Waktu: Penelitian dilakukan pada hari Sabtu tanggal 19 Februari 2021

2) Teknik Pengumpulan Data


A. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan suatu bentuk kegiatan atau proses dalam
menyediakan berbagai dokumen dengan memanfaatkan bukti yang akurat berdasarkan
pencatatan dari berbagai sumber.4 Peneliti mengumpulkan data berupa foto-foto dan
rekaman suara dari hasil wawancara maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama
penelitian berlangsung.
B. Wawancara
Yakni mengumpulkan data melalui interaksi secara langsung antara peneliti dan
narasumber dengan melakukan tanya jawab menggunakan daftar pertanyaan sebagai
panduan dalam wawancara, sehingga data yang didapatkan lebih akurat dan terstruktur. 5
Peneliti melakukan wawancara terhadap salah satu tokoh agama yang ada di Desa
Pelajau Ilir, yaitu Ustadz Marjan Anang.

3) Analisis Data
Pada tulisan ini, penulis mencoba menerapkan penelitian hadis dengan
menggunakan metode tahlily. Metode Tahlily merupakan metode dalam memahami
hadis dengan menjelaskan makna kosa kata dan kalimat pada suatu hadis serta
memaparkan segala aspek yang dipahami, dan mengaitkan dengan nash-nash baik dari
al-Quran dan hadis lainnya dengan merujuk pada Asbabul Wurud.6
Dalam hal ini penulis menyusun beberapa langkah penelitian, yakni: Pertama,
menganalisis hadis-hadis yang berbicara tentang pembacaan yasin dan tahlil pada malam

4
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-dokumentasi/, Diakses pada tanggal 26 Februari
2022, Pukul 09.10 WIB.
5
Newman, Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: ttp, 2013), hal.
493.
6
H. S. Agil Husain al Munawar dan Masykur Hakim. I’jazal-Qur’an dan Metodologi Tafsir, Cet I,
(Semarang: Dina Utama, 1994), hal. 36.
jum’at di Desa Pelajau Ilir, Kec. Banyuasin III, Kab. Banyuasin; Kedua, menguraikan
makna dari hadis-hadis yang ditemukan tersebut dengan menggunakan pendekatan
tahlily; Ketiga, menguraikan pemahaman dan penggunaan hadis yang didapat dari
analisis tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Pengertian Yasinan dan Tahlilan dari Berbagai Pandangan Tokoh Islam
Menurut Muhammad Idrus Ramli, “Tahlilan adalah tradisi ritual yang komposisi
bacaannya terdiri dari beberapa ayat al-Qur’an, tahlil, tasbih, tahmid, sholawat dan lain-lain”.
Bacaan tersebut dihadiahkan kepada orang-orang yang telah wafat. Hal tersebut kadang
dilakukan secara bersama-sama (berjamaah) dan kadang pula dilakukan sendirian.7
Istilah Tahlilan dalam agama Islam pada dasarnya sudah dikenal sejak zaman Rasulullah
Saw, karena makna Tahlil pada intinya adalah mengEsa-kan Allah SWT, yang pengucapannya
tidak pernah mengenal waktu, bahkan tidak mengenal tempat. Semua umat Islam, baik kalangan
salaf maupun khalaf tidak ada yang memungkiri akan kemuliaan kalimat Tahlil. Tetapi dalam
perkembangan selanjutnya, istilah Tahlilan dalam konteks Indonesia mempunyai makna yang
sangat khusus, yaitu hanya dilakukan pada saat kematian sehingga istilah itu identik dengan
peristiwa kematian, yang oleh karena itu menjadi bahan perdebatan di antara umat Islam.8
Tahlilan adalah salah satu bentuk zikir bersama di mana pada setiap zikiran memiliki
keutamaan dalam bacaannya dan kalimat la Ilaha Illallah salah satu sighat zikir yang paling
utama berdasarkan hadis Nabi SAW yang menyatakan bahwa kalimat zikir yang paling utama
adalah kalimat la Ilaha Illallah. Mengapa kalimat ini sangat utama diantara zikir yang lainnya,
karena kalimat la Ilaha Illallah adalah kalimat tauhid yang dibawa oleh para Nabi-nabi Allah
dalam menyampaikan risalahnya kepada umat-umatnya, dari Nabi Adam As sampai kepada
Nabi Muhammad SAW.
Pengajian Yasinan merupakan bagian yang sudah lama menjadi tradisi bagi masyarakat
pedesaan. Menurut Romli, Tahlilan atau Yasinan merupakan tradisi yang telah dianjurkan
bahkan disunnahkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Karena, di dalamnya terdapat bacaan
7
Muahammad Iqbal Fauzi, “Tradisi Tahlilan dalam Kehidupan Masyarakat Desa Tegalangus (Analisis Sosio
Kultural)”, Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2014), hal. 13.
8
Moh. Khairuddin, “Tradisi Selametan Kematian dalam Tijauan Hukum Islam dan Budaya”,
JurnalPenelitian Keislaman, Volume 11, Nomor 2, Juli 2015: 173-192, (Jakarta: Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah, 2015), hal. 182.
ayat-ayat al-Qur’an, kalimat-kalimat tauhid, takbir, tahmid, shalawat yang diawali dengan
membaca surat al-Fatihah dengan meniatkan pahalanya untuk para arwah, tujuan yang
diharapkan dan suatu hajat yang diinginkan dan kemudian ditutup dengan doa.
Ditambahkan bahwa pelaksanaan Tahlil dan Yasinan merupakan local wisdom yang harus
dipelihara, dijaga dan dilaksanakan untuk kemanfaatan dan kebaikan. Manfaat dari Yasinan
adalah sebagai ikhtiar bertaubat kepada Allah, untuk diri sendiri dan saudara yang telah
meninggal, mengikat tali silaturrahim dan persaudaraan, mengingat akan kematian, mengisi
rohani, serta menjadi media yang efektif untuk dakwah Islamiyah.9

b. Redaksi Hadis Tentang Yasinan dan Tahlilan Pada Malam Jum’at

 Dalam hadis riwayat Imam Ath-Thabrani yang berbunyi:

ُّ ‫س ااْل َ ْز ِد‬
ُ َ‫ َح َّد َثنَا َرب‬،‫ي‬
‫اح بْ ُن‬ ِ ِ َ ‫ص ااْل َ ْو‬
َ ‫ َح َّد َثنَا َسع ْي ُد بْ ُن ُم ْو‬،‫صاب ُّي‬ ٍ ‫ َح َّد َثنَا ُم َح َّم ُد بْ ُن َح ْف‬،‫ص ٍر‬
ْ َ‫َح َّد َثنَا ُم َح َّم ُد بْ ُن ن‬

‫ ِم ْن َد َاو َم َعلَى‬:‫اهلل َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬


ِ ‫ول‬ َ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬ ٍ ِ‫س بْ ِن مال‬
َ َ‫ك ق‬ ِّ ‫الز ْه ِر‬
َ ِ َ‫ َع ْن اَن‬،‫ي‬ َّ ‫َزيْ ٍد‬
ُّ ‫ َع ِن‬،‫ َع ْن َم ْع َم ٍر‬،‫الص ْن َعانِ ُّي‬

‫ات َش ِه ْي ًدا‬ َ ‫ ثُ َّم َم‬،‫قشراَ ِةيس ُك َّل ل َْيلَ ٍة‬


َ ‫ َم‬،‫ات‬ َ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Nasir telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Hafsal-Ausabi telah menceritakan kepada kami Said bin Musa al-Azdi
telah menceritakan kepada kami Robah bin Zaid al-Ansani dari Ma’mar dari Zuhair dari Anas
bin Malik ia berkata: Rasulullah Shallallahu‘alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang
membiasakan membaca surah Yasin setiap malam, kemudian meninggal, maka ia meninggal
dalam keadaan mati syahid”.10
Hadis diatas menunjukkan bahwa jika kita sering membaca surah Yasin pada setiap
malam karena Lillah, maka in syaa Allah jika kita meninggal dunia Allah akan menempatkan di
sisi-Nya yang terbaik. Dan jika kita tidak bisa membacanya setiap malam setidaknya sepekan

Hayat, “Pengajian Yasinan Sebagai Strategi Dakwah NU dalam Membangun Mental dan Karakter
9

Masyarakat”, Jurnal Penelitian Islam, Volume 22, Nomor 2, November 2014, hal. 299.
10
Sulaiman ibn Ahmad ibn Ayub Abu al-Qasim al-Tabrani, al-Mu’jam al-Awasat (Dar al-Rahmain: al-
Qahiroh), hal. 116.
sekali yaitu pada malam jum’at karena malam itu merupakan malam yang sangat mulia diantara
malam-malam lain.

 Hadis kedua ini menjelaskan tentang shadaqah baik berupa makanan pada saat pelaksanaan
yasinan dan tahlilan atau berupa harta benda yang diniatkan khusus untuk mengharap pahala
dari Allah SWT untuk orang yang telah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW bersabda:

َ َ‫ادةَ اَ ْخَب َرنَ ا َز َك ِريَّا ابْ ُن اِ ْس َحا َق ق‬


‫ َح َّد ثَنِى َع ْم ُروبْ ُن ِد ْينَ ا ٍر َع ْن‬:‫ال‬ ِ
ُ ‫َح َّد َثنَ ا اَ ْح َم ُد بْ ُن َمن ْي ٍع اَ ْخَب َرنَ ا َر ْو‬
َ َ‫ح بْ ُن عُب‬
ِ
،‫ َن َع ْم‬:‫ال‬ ُ ‫ص َّدق‬
َ َ‫ْت َع ْن َه ا ق‬ ْ َ‫اهلل اِ َّن اُِّم ْى ُت ُو ِّفي‬
َ َ‫ت اَ َفَي ْن َفعُ َه ا ا ْن ت‬
ِ ‫ يارس و َل‬:‫ال‬ ٍ َّ‫ِع ْك ِر َم ةَ َع ْن ابْ ِن َعب‬
ْ ُ َ َ َ َ‫ اَ َّن َر ُجاًل ق‬.‫اس‬

ٌ ْ‫ َه َذا َح ِدي‬:‫ال اَُب ْو ِع ْي َس ى‬


‫ث َح َس ٌن بِ ِه َي ُق ْو ُل اَ ْه ُل‬ َ َ‫ ق‬.‫ْت بِ ِه َعْن َه ا‬ ِ ِ ِ
َ َ‫ فَ ا َّن ل ْى َم ْخ َرفً ا فَاُ ْش ِه ُدك اَنِّ ْى قَ ْد ت‬:‫قَ َل‬
ُ ‫ص َّدق‬

َ ْ‫ْح ِدي‬
‫ث َع ْن َع ْم ِروبْ ِن‬ ِ ِّ‫صل اِلَى الْمي‬
َّ ‫ت اَاَّل‬ ِ ِِ
َ ‫ض ُه ْم َه َذال‬
ُ ‫اء َوقَ ْد َر َوى َب ْع‬
َ ‫ُّع‬
َ ‫الص َدقَةَ َوالد‬ َ ُ َ‫س َشٌئ ي‬
َ ‫ ل َْي‬:‫ َي ُق ْول ُْو َن‬.‫الْعلْم‬
11
.‫ َو َم ْعنَى َق ْولِ ِه اِ َّن لِ ْى َم ْخ َرفًا َي ْعنِ ْى بُ ْسَتنًا‬. ‫ِد ْينَا ٍر َع ْن ِع ْك ِر َمةَ َعنّش النَّبِ َّي صل اهلل عليه وسلم ُم ْر َساًل‬

Artinya: “Ahmad bin Mani’ menceritakan kepada kami, Rauh bin ‘Ubadah memberitahukan
kepada kami, Zakariyya bin Ishaq memberitahukan kepada kami dimana ia berkata: “ ‘Amr bin
Dinar menceritakan kepadaku (yang berasal) dari ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas “bahwasannya
ada seseorang bertanya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya, sesungguhnya ibuku telah
meninggal dunia apakah ada gunanya bila saya bershadaqah untuk atas namanya?” Beliau
menjawab: “Ya, ada”. Orang itu berkata: “Sesungguhnya saya mempunyai kebun maka saya
persaksikan kepada engkau bahwasannya saya menshadaqahkannya untuk atas nama ibuku”.
(HR. Tirmidzi).
Abu ‘Isa berkata: Hadits ini adalah hadits hasan. Dalam masalah ini para ulama’ mempunyai
pendapat, dimana mereka berkata: “Tidak ada sesuatu yang bisa sampai kepada orang yang
bisa sampai kepada orang yang telah menibggal dunia kecuali shadaqah dan do’a. Sebahagian

11
Drs. H. Moh. Zuhri. dkk, Sunan at-Tirmidzi, Semarang: CV. Asy Syifa’, Jilid. I, hal. 807-808 lihat juga
Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Saurah ibn Musa al-Dahhak al-Tirmizy, al-Jami’ al-Kabir wahuwa Sunan al-
Tirmizy, Editor: Ahmad Muhammad Syakir, Cet II, (al-Babi al-Halabiy: Mustafa al-Babi al-Halaby, 1975), jilid, 3,
hal. 47.
ulama’meriwayatkan hadits ini dari ‘Amr bin Dinar ‘Ikrimah dari Nabi Muhammad SAW
secara mursal. Dia (perawi) berkata: arti dari Makhrafan adalah kebun.

Hadis di atas menunjukkan bahwa bershadaqah bagi orang yang telah meninggal dunia itu
akan sampai pahalanya kepada sang mayyit. Seperti yang telah dijelaskan dalam hadis di atas
bahwa Rasulullah SAW pun telah mengatakannya jika niat kita ingin bershadaqah kepada sanak
keluarga yang telah menghadap kepada Allah terlebih dahulu, dan jika kita ingin memberikan
atau mengirim pahala lewat shadaqah, maka pahalanya pun akan sampai kepada sang mayyit.
Baik berupa makanan pada saat pelaksanaan yasinan dan tahlilan, menshadaqahkan harta benda
dan sebagainya.
Kegiatan yasinan dan tahlilan yang dilakukan pada masyarakat Indonesia merupakan
tradisi turun temurun dari suatu situasi yang kompleks di dalam masyarakat, norma-norma, nilai-
nilai dan juga dari kompleksitas kegiatan manusia yang ada di masyarakat. Tradisi tahlilan
adalah pemahaman keimanan yang bertujuan pendekatan diri manusia kepada Tuhannya, sebab
keimanan bisa berada pada tingkat imajinasi seseorang dengan posisi yang tinggi untuk
mengenal Tuhannya, yakni sulit untuk ditangkap hubungannya dengan perilaku manusianya itu
sendiri, maka untuk menghubungkan antara iman yang abstrak dan perilaku atau amal perbuatan
yang konkret itu ialah melalui ibadah.12
Kegiatan yasinan dan tahlilan pada acara takziyah ketika ada umat Islam yang tertimpa
musibah kematian merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam. Tahlilan dan
yasinan ini juga mengandung nilai dakwah, dalam artian bahwa dengan adanya kegiatan ini
mengingatkan umat Islam bahwa suatu saat kita akan mengalami peristiwa yang sedang dijalani
tersebut. Selain nilai dakwah, juga terdapat nilai sosial dan nilai ekonomi dalam kegiatan tahlilan
dan yasinan tersebut. Nilai sosialnya adalah saling kenal mengenal dan bersilaturrahim satu sama
lain. Adapun nilai ekonomisnya adalah warga bergotong-royong membantu warga yang tertimpa
musibah. Mereka bergotong-royong memasak makanan untuk keluarga yang terkena musibah
dan para pentakziyah.

12
Muhyidin Abdos Somad, Tahlil Dalam Pandangan Al- Qur’an dan Al- Sunnah, Kajian kitab kuning,
Surabaya: PP. Nurul Islam 2005, hal.7.
DOKUMENTASI

Gambar 1
Pembacaan Yasin dan Tahlil bersama Jama’ah Masjid Jihadul Muta’allimin
Gambar 2
Pembacaan Yasin dan Tahlil bersama Jama’ah Masjid Miftahul Ubudiyah

Gambar 3
Kumpul Bersama Ibu-Ibu di Masjid Mifathul Ubudiyah Setelah Kegiatan Yasinan dan Tahlilan
Usai

Gambar 4
Makan Bersama dengan Seluruh Jama’ah di Masjid SetelahYasinan dan Tahlilan dan Sholat
Isya’ dilaksanakan.

KESIMPULAN
Penelitian menunjukkan bahwa hukum dari pelaksanaan yasinan dan tahlilan sendiri
diperbolehkan dalam Islam, sebab mayoritas ulama menegaskan kebolehan menghadiahkan
pahala berupa bacaan al-Qur’an dan kalimat thayyibah (tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan
sholawat) kepada mayyit. Sebagaimana mereka juga membolehkan untuk mengkhususkan waktu
tertentu seperti pada setiap malam jum’at yang sering dilakukan di Desa Pelajau Ilir ini untuk
melaksanakan yasinan dan tahlilan.
Dan untuk bersedekah kepada sang mayyit pun juga diperbolehkannya untuk
mengkhususkan waktu dalam pelaksanaannya. Bershadaqah yang sering dilakukan di Desa
Pelajau Ilir ini dapat berupa menyediakan hidangan untuk para jama’ah yang hadir dalam
kegiatan yasinan tersebut. Biasanya yang membawa makanan itu dari beberapa warga desa sana
yang hadir juga dalam Masjid. Dan In Syaa Allah, pahala dari perbuatan amal shaleh yang di
niatkan khusus untuk sang mayyit akan sampai kepadanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

REFERENSI

Abdos Somad, Muhyidin. 2005. Tahlil Dalam Pandangan Al- Qur’an dan Al- Sunnah, Kajian
kitab kuning, Surabaya: PP. Nurul Islam.
Abdul Fattah, Munawir . 2008. Tradisi orang-orang NU (Yogyakarta: Pustaka Pesantren)
Hayat. 2014. “Pengajian Yasinan Sebagai Strategi Dakwah NU dalam Membangun Mental dan
Karakter Masyarakat”, Jurnal Penelitian Islam, Volume 22, Nomor 2.
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-dokumentasi/, Diakses pada tanggal 26
Februari 2022, Pukul 09.10 WIB.
https://www.google.com/url?esrc=s&q=&rct=j&sa=U&url=https://www.info.populix.co/post/
data-primer
adalah&ved=2ahUKEwiQ5eHA_K_zAhXo_XMBHZzEAsQQFnoECAoQAg&usg=A
OvVaw2bb6N3EqvbkxTMxbztXG7s, Diakses pada tanggal 26 Februari 2022, Pukul
09.00 WIB.
Iqbal Fauzi, Muhammad. 2014. “Tradisi Tahlilan dalam Kehidupan Masyarakat Desa
Tegalangus (Analisis Sosio Kultural)”, Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah).
Masykur Hakim, H. S. Agil Husain al Munawar.1994.I’jazal-Qur’an dan Metodologi Tafsir, Cet
I, (Semarang: Dina Utama)
Muhammad Fathurrahman, Nur Efendi. 2014. Studi Al-Qur’an Memahami Wahyu Allah Secara
Lebih Integral dan Komprehenshif (Yogyakarta: Teras)
Newman, 2013. Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta:
ttp)
Shihab,Quraish. 1995. Membumikan al-Qur’an, Fungsi-Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan).
Sulaiman ibn Ahmad ibn Ayub Abu al-Qasim al-Tabrani, al-Mu’jamal-Awasat (Dar al-
Rahmain: al-Qahiroh).
Tim Penyusun. 2018. Buku Pedoman Penulisan Skripsi, (Ponorogo: IAIN Fakultas Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan).

Anda mungkin juga menyukai