Anda di halaman 1dari 12

TRADISI YASINAN, TAHLILAN DAN SEDEKAHAN MASYARAKAT DESA

PELAJAU ILIR KEC. BANYUASIN III, KAB. BANYUASIN

Quroti Ayuni1, Eko Zulfikar, M. Ag2, Prof. Dr. Paisol Burlian, M. Hum3

1
Prodi Ilmu Hadis, UIN Raden Fatah Palembang
2
Fakultas Ushuluddin, UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang

email: qurotiayuni1@gmail.com

Abstrak
Tradisi yasinan dan tahlilan di Desa Pelajau Ilir Kecamatan Banyuasin III Kabupaten
Banyuasin adalah salah satu bentuk dari resepsi/penerimaan masyarakat Islam terhadap Al-
Qur’an. Adanya tradisi ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an tidak hanya dijadikan bahan
bacaan saja, melainkan pula sebagai sarana untuk mempererat tali silaturrahim antara sesama
masyarakat dan masyarakat Desa Pelajau Ilir pada khususnya. Selain sebagai sarana hablu
minnannas, tradisi ini juga menjadi sarana dalam hablu mina Allah. Tradisi ini merupakan
tradisi yang diprakarsai oleh Islam Nusantara umumnya atau Nahdlatul Ulama pada
khususnya. Dengan adanya tradisi ini, desa tersebut menjadikan Islam sebagai Islam yang
rahmatan lil ‘alamin. Sedekahan merupakan suatu bahasa khas dari Desa Pelajau Ilir sendiri
dalam memperingati suatu acara yang besar di masyarakat. Acara tersebut diantaranya yaitu
pernikahan, khitanan, dan aqiqahan. Dan sudah menjadi tradisi yang masih terus
dilaksanakan oleh masyarakat sampai sekarang.

Kata Kunci: Yasinan, Tahlilan, Sedekahan, dan Masyarakat.

Abstract

The tradition of yasinan and tahlilan in Pelajau Ilir Village, Banyuasin III District, Banyuasin
Regency is one form of reception of the Islamic community to wards the Qur'an. The
existence of this tradition shows that the Qur'anis not only used as reading material, but also
as a means to streng then the friendship between fellow people and the Pelajau Ilir Village

1
community in particular. Apart from being a means of hablu min nan nas, this traditionis also
a means of hablu mina Allah. This traditionis a tradition initiated by Islam Nusantara in
generalor Nahdlatul Ulama in particular. With this tradition, the village made Islam a
rahmatan lil 'alamin Islam. Alms is a distinctive language of Pelajau Ilir Village in
commemorating a big event in the community. These events include marriage, circumcision,
and aqiqahan. And it has become a tradition that is still carried out by the community until
now.

Keywords: Yasinan, Tahlilan, Alms, and Society.

PENDAHULUAN

Tradisi pembacaan yasinan dan tahlilan merupakan tradisi lama yang masih dipegang
oleh kalangan masyarakat Indonesia. Tradisi yasinan ini begitu unik karena hanya ada di
Indonesia dan Malaysia. Tradisi ini merupakan bentuk ijtihad para ulama untuk mensyiarkan
Islam dengan jalan mengajak masyarakat agraris yang penuh mistis dan Animisme untuk
mendekatkan diri pada ajaran Islam melalui cinta membaca al-Qur’an, salah satunya dengan
membaca surah yasin sehingga disebut sebagai yasinan. Tradisi ini dilakukan oleh
masyarakat baik ibu maupun bapak dan juga di kalangan para remaja baik putri maupun
putra.1

Yasinan pada hakikatnya adalah salah satu majelis zikir. Tradisi yasinan dan tahlulan
adalah kebiasaan kelompok masyarakat Islam yang didalamnya mereka membaca surah yasin
secara bersama-sama. Namun dalam acara yasinan tersebut biasanya yang dibaca bukan
hanya surah yasin tetapi juga ditambah dengan kalimat-kalimat zikir lainnya yang biasa
dilantunkan dalam majelis tahlilan, yang pada dasarnya merupakan halaqah zikir yang
memiliki landasan syar’i.2

Acara Yasinan atau wirid Yasinan adalah acara yang telah ada sejak zaman dahulu di
kalangan kaum muslimin di Indonesia. Acara ini biasanya diadakan setiap malam jumat atau
malam-malam lainnya di masjid atau diadakan dari rumah ke rumah secara bergilir. Di sebut
wirid Yasin karena yang dibaca pada kegiatan tersebut adalah surah al-Fatihah kemudian

1
Sudirman Anwar, “ManagementOfStudent Development Perpektif Al-Qur‟an dan As-Sunnah”, 92,
(https://books.google.co.id/books?id=rGcVBgAAQBAJ&pg=PR1&dq=Management+Of+Student+De
velopment+Perpektif+Al-Qur%), Di akses pada tanggal 4 Maret 2022, Pukul 10.00 WIB.
2
Abizael Rinaldi, Haramkah Tahlilan Yasinan dan Kenduri Arwah (Klaten: Pustaka Wasilah, 2012), hal.
75.

2
membaca surah Yasin yang di baca secara bersama-sama. Kemudian diiringi dengan doa
surah Yasin, takhtim dan tahlil, kemudian ditutup dengan membaca doa takhtim tahlil.3

METODOLOGI PENELITIAN
1) Lokasi dan Waktu Kegiatan
Lokasi: Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pelajau Ilir Kecamatan Banyuasin III
Kabupaten Banyuasin
Waktu: Penelitian dilakukan pada hari Sabtu tanggal 19 Februari 2021

2) Teknik Pengumpulan Data


A. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan suatu bentuk kegiatan atau proses dalam
menyediakan berbagai dokumen dengan memanfaatkan bukti yang akurat berdasarkan
pencatatan dari berbagai sumber.4 Peneliti mengumpulkan data berupa foto-foto dan
rekaman suara dari hasil wawancara maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan
selama penelitian berlangsung.

B. Wawancara
Yakni mengumpulkan data melalui interaksi secara langsung antara peneliti
dan narasumber dengan melakukan tanya jawab menggunakan daftar pertanyaan
sebagai panduan dalam wawancara, sehingga data yang didapatkan lebih akurat dan
terstruktur.5 Peneliti melakukan wawancara terhadap salah satu tokoh agama yang ada
di Desa Pelajau Ilir, yaitu Ustadz Marjan Anang dan beberapa tokoh yang
bersangkutan dengan materi penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3
Abu Ihsan al-Atsari, Bincang-Bincang Seputar Tahlilan Yasinan dan Maulidan, (Solo: At-Tibyan,
2017), hal. 15
4
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-dokumentasi/, Diakses pada tanggal 26 Februari
2022, Pukul 09.10 WIB.
5
Newman, Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: ttp, 2013), hal.
493.

3
Tradisi Yasinan dan Tahlilan di Desa Pelajau Ilir

Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, ia berfungsi sebagai rahmat bagi seluruh alam,
terutama mikro kosmos, Jagad manusia dan lingkungannya. Karena, ada asumsi mendasar
bahwa ajaran Islam pada dasarnya tidak akan bertentangan dengan berbagai macam tradisi
yang dibangun melalui kesadaran yang berpangkal dari hati nurani dan bukan nafsu syahwati,
maka ajaran Islam juga cocok dan relevan dengan tradisi mana pun yang positif.6

Yasinan dan Tahlilan di Desa Pelajau Ilir sudah ada dari dulu yang diwariskan secara
turun-temurun oleh masyarakat dulu sampai sekarang kepada anak-cucu mereka. Pada tahun
1948 agama Islam masuk di bawah oleh Kiai Sulaiman, setelah Islam masuk dan berkembang
Kiai Sulaiman juga sudah mengajarkan agama Islam kepada masyarakat desa salah satunya
yaitu pembacaan Yasinan dan Tahlilan dari sinilah Yasinan dan Tahlilan dikenal oleh
masyarakat desa dengan cara mempelajarinya melalui Kiai Sulaiman sebagai guru atau
pengajarnya.7

Latar belakang munculnya pembacaan Yasinan dan Tahlilan ini adalah suatu ketika
ada masyarakat yang meninggal dunia dan pada waktu itu Kiai Sulaiman sudah ada di desa
dan Kiai Sulaiman kemudian mengajak masyarakat untuk berkumpul di rumah orang yang
meninggal tersebut dengan bertujuan untuk mendoakan orang yang telah meninggal itu
dengan cara mengirimkan doa-doa seperti al-Fatihah dan diikuti dengan pembacaan Yasinan
dan Tahlilan dengan ditujukan kepada orang yang telah meninggal dunia.8

Yasinan dan Tahlilan di Desa Pelajau Ilir ini tidak lepas dari pengaruh aktor yang
menjaga dan mentradisikan Yasinan dan Tahlilan ini. Adapun aktor-aktornya yang berperan
yaitu Kiai, Ustadz, dan lembaga pendidikan yang berupa Pondok Pesantren yang ada di dekat
Desa Pelajau Ilir. Jadi Yasinan dan Tahlilan masih sangat terjaga dan masih dijalankan oleh
seluruh masyarakat Desa Pelajau Ilir setiap Kamis malam Jumat yang diadakan di kedua
masjid yang ada di Desa Pelajau Ilir, Kec. Banyuasin III, Kab. Banyuasin.

Setiap Kamis malam Jumat masyarakat Desa Pelajau Ilir selalu mengadakan kegiatan
rutin Desa yaitu mengadakan Yasinan dan Tahlilan bersama di kedua Masjid yang ada di
Desa Pelajau Ilir, Yasinan dan Tahlilan ini sudah dilakukan sejak dulu dan sudah menjadi

6
Moh. Khairuddin, “Tradisi Selametan Kematian dalam Tijauan Hukum Islam dan Budaya”,
JurnalPenelitian Keislaman, Volume 11, Nomor 2, Juli 2015: 173-192, (Jakarta: Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah, 2015), hal. 184.
7
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Marjan Anang (Tokoh Agama), Pelajau Ilir, 19 Februari 2022.
8
Ibid.

4
kebiasaan turun-temurun yang telah menjadi tradisi dari Desa Pelajau Ilir ini. Biasanya
sebagian dari masyarakat sebelum sholat magrib di mulai mereka sudah ada di kedua masjid
untuk melakukan sholat magrib berjamaah yang akan nantinya disambung dengan pembacaan
Yasinan dan Tahlilan bersama di dalam Masjid dan setelah pembacaan Yasinan dan Tahlilan
selesai maka akan dilanjutkan dengan sholat Isya’ berjamaah.

Setelah sholat Isya’ berjamaah selesai, kemudian dilanjutkan dengan hidangan


makanan dari setiap warga Desa Pelajau Ilir untuk di makan bersama-sama setelah acara
Yasinan dan Tahlilan berlangsung. Acara ini dilakukan dengan tujuan untuk menjamu para
warga yang hadir diacara Yasinan dan Tahlilan dan tujuan dari pembacaan Yasinan dan
Tahlilan itu sendiri biasanya untuk mendoakan orang yang telah meninggal terdahulu baik itu
Ustadz, keluarga dan kerabat yang lainnya yang telah meninggal dunia. 9 Dan dengan
dihidangkannya makanan untuk masyarakat yang mengikuti kegiatan yasinan dan tahlilan
tersebut, maka akan memperkuat tali silaturrahim diantara warga desa Pelajau Ilir.

Tradisi Yasinan dan Tahlilan ini tetap terjaga dan masih eksis sampai sekarang karena
diwariskan oleh budaya mereka terdahulu yang ditinggalkan oleh Kiai H. Sulaiman dan
diteruskan oleh Ustadz Marjan Anang sebagai muridnya dan sampai sekarang masih
berlangsung. Pembacaan Yasinan dan Tahlilan ini tidak hanya dilakukan pada acara kematian
saja melainkan dilakukan juga pada acara perkawinan, aqiqahan dan khitanan anak.10

Pembacaan Yasinan dan Tahlilan biasanya dilakukan masyarakat Desa PelajauIlir


dalam acara kematian seseorang dengan tujuan untuk mendoakan mereka yang telah
meninggal dunia agar arwahnya tenang disisinya dengan pembacaan Yasinan dan Tahlilan
serta doa-doa yang ditujukan kepada orang yang telah meninggal dunia. Biasanya masyarakat
Desa Peajau Ilir mengadakan Yasinan dan Tahlilan setelah seseorang meninggal dengan
beberapa kali pada saat malam ketiga, ketujuh, sampai malam keseratus bagi yang mampu
melaksanakannya. Hal ini pula yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Desa Pelajau llir
pada acara kematian seseorang.

Pembacaan Yasinan dan Tahlilan juga digunakan masyarakat dalam acara kematian
seseorang dengan bertujuan untuk mendoakan orang yang telah meninggal tersebut agar
dilapangkan kuburnya dan diampuni dosa-dosa nya selama ia hidup di dunia, Yasinan dan
Tahlilan pada acara kematian biasanya dilakukan pada saat malam ke-3, ke-7 dan pada
malam seterusnya sampai pada malam ke-100 bila si keluarga mampu melaksanakannya dan
9
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Marjan Anang (Tokoh Agama), Pelajau Ilir, 19 Februari 2022.
10
Ibid.

5
ditutup dengan pembacaan doa untuk si mayit tersebut. Jadi pada intinya doa-doa ini tetap
sama untuk ditujukan kepada orang yang telah meninggal dan mendoakan keluarga yang
ditinggalkan supaya diberi kesehatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan tersebut11.

Pada acara pernikahan masyarakat juga biasanya mengadakan pembacaan Yasinan


dan Tahlilan, biasanya Yasinan dan Tahlilan diadakan sebelum ijab-qabul dari perkawinan
itu, kalau di Desa Pelajau Ilir pembacaan Yasinan dan Tahlilan diadakan oleh tuan rumah
yang akan mengadakan pernikahan anaknya, kegiatan pembacaan Yasinan dan Tahlilan ini
diadakan pada malam hari sehari sebelum akad nikah dilangsungkan pada keesokan
harinya.12

Hal ini membuktikan bahwa Yasinan dan Tahlilan masih sangat berpengaruh di
lingkungan masyarakat Desa Pelajau Ilir, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin.
Dari pembacaan Yasinan dan Tahlilan yang digunakan masyarakat dalam melaksanakan
kegiatan masyarakat pada acara-acara tertentu Yasinan dan Tahlilan masih sangat
berpengaruh untuk masyarakat Desa Pelajau Ilir.13
Jadi Yasinan dan Tahlilan di Desa Pelajau Ilir masih sangat berpengaruh dalam
kehidupan masyarakat desa dengan kegiatan-kegiatan sosial keagamaan Yasinan dan Tahlilan
masih berperan penting dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya.

Kegiatan pembacaan Yasinan dan Tahlilan pada acara khitanan bertujuan untuk
mendoakan anak yang di khitan agar menjadi anak yang baik, sholeh dan sholehah, berbakti
kepada kedua orang tua dan dapat membanggakan keluarga. 14Proses pembacaan Yasinan dan
Tahlilan sama saja seperti yang sering dilakukan masyarakat pada hari Kamis malam Jumat
hanya saja yang membedakannya adalah doanya yang ditujukan kepada anak yang baru
sudah dikhitan agar anak ini menjadi anak yang baik dan berguna bagi keluarga, agama dan
desa nya. Ada acara khitanan di Desa Pelajau Ilir ini juga menggunakan Yasinan dan tahlilan
dalam acara selamatan untuk anak yang telah di khitan. Pada intinya dari beberapa acara yang
telah penulis jelaskan diatas tadi semua merupakan bentuk peran dari pembacaan Yasinan
dan Tahlilan itu sendiri namun yang membedakannya hanyalah bentuk dari sebuah acara
yang dibuat dan dilaksanakan oleh masyarakat Desa Pelajau Ilir, Kecamatan Banyuasin III,
Kabupaten Banyuasin.

11
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Marjan Anang (Tokoh Agama), Pelajau Ilir, 19 Februari 2022.
12
Ibid.
13
Wawancara Pribadi dengan Novin(Ketua Karang Taruna), Pelajau Ilir, 15 Februari 2022.
14
Wawancara Pribadi dengan Asan Zen (Ketua Masjid JihadulMuta’allimin), Pelajau Ilir, 15 Februari
2022.

6
Sebelum melaksanakan tradisi Yasinan dan Tahlilan masyarakat Desa Pelajau Ilir
biasanya sudah datang ke masjid sebelum sholat magrib dilaksanakan, sebagian besar
masyarakat datang dan sholat magrib berjamaah di masjid. Setelah ibadah sholat maghrib
barulah dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin, sebelum pembacaan Surat Yasin, ketua
masjid atau tokoh agama yang ada di masjid tersebut membacakan doa-doa untuk ditujukan
kepada orang-orang yang telah meninggal terdahulu baik itu tokoh agama, pemangku adat
yang telah sampai dengan keluarga, teman dan orang-orang terdekat ikut serta di doakan agar
mendapatkan barokah dari pembacaan Yasin.

Bagi yang membaca surat Yasin pada suatu malam dengan mengharapkan wajah
Allah, maka akan diampuni pada malam itu. Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

ٰ
َ ‫اء َو ْج ِه اللّ ِه غُِف َرلَهُ فِ ْي تِل‬
‫ْك الَّ ْليلَ ِة‬ ِ ٍ ِ
َ َ‫َم ْن َق َرَأ (يس) ف ْي لَْيلَة ابْتغ‬

Artinya : Barang siapa yang membaca Yasin pada suatu malam dengan mengharap wajah
Allah maka ia akan diampuni pada malam itu.  (HR. Ad-Darimi: II/457)

 Selain itu, surat Yasin adalah inti Al-Qur’an dan disunahkan membacanya pada
orang yang hendak meninggal dunia. Ma’qil bin Yassar meriwayatkan bahwa Rasulullah
bersabda:

ِ ِ ٰ ِ ‫اَلْبقَرةُ س نَام ال ُق ر‬
‫ْب‬ ِ ‫َر‬
ُ ‫ َو (يس) َقل‬،‫ش‬ َ ‫ت "اللّ هُ الَِإلَهَ ِإاَّل ُه َو ال‬
ْ ‫ْح ُّي الْ َقُّي ْو ُم" م ْن تَ ْحت الْع‬ ْ ‫اس تُ ْخ ِر َج‬
ْ ‫ َو‬،‫آن‬ ْ ُ َ َ َ
‫ َي ْعنِ ْي‬.‫ ِإق َْرءُهَا َعلَى َم ْوتَا ُك ْم‬،ُ‫َّار اآل ِخ َر َة ِإاَّل غُِف َرلَه‬ ٰ ِ
َ ‫ اَل َي ْق َرُؤ هَا َر ُج ٌل يُ ِريْ ُد اللّ هَ َت‬،‫ال ُق ْرآن‬
َ ‫بَار َك َوَتعَالَى َوالد‬
)‫(يس‬

Artinya:  Al-Baqarah adalah punuknya Al-Qur’an dan ayat (ini) dikeluarkan dari bawah
arsy, yaitu:

 ‫وم‬ َ ‫اهللُ آَل ِإلَـٰهَ ِإاَّل ُه َوال‬


ُ ُّ‫ْح ُّى الْ َقي‬

Sedangkan surat Yasin adalah inti dari Al-Qur’an. Tidaklah seseorang yang membacanya
dengan niat menginginkan Allah dan negeri akhirat melainkan ia akan diampuni.
Bacakanlah ia pada orang-orang yang hendak meninggal di antara kalian. (HR. Ahmad:
V/25, 26).

7
Dari beberapa penjelasan di atas, banyak ulama menganjurkan membaca surat Yasin,
terutama malam Jum’at. Karena memiliki banyak keistimewaan.

1. Hati Al-Qur’an adalah surat Yasin. Barang siapa yang membacanya, Allah
mencatat pahala bagi pembacanya yang sebanding dengan membaca Al-Qur’an
sepuluh kali. 
2. Barang siapa yang membaca surat Yasin di malam Jum’at, maka Allah
memberikan keimanan yang kukuh. 
3. Barang siapa membaca surat Yasin pada suatu malam karena mengharapkan ridha
Allah, maka Allah mengampuni dosa-dosanya yang lampau dan keesokan harinya.
4. Barang siapa membaca surat Yasin di depan orang yang sedang menghadapi
sakaratul maut, maka Allah meringankan dan memudahkan keluarnya ruh. 
5. Barang siapa berziarah ke kuburan, lalu membaca surat Yasin, maka Allah
meringankan siksa seluruh ahli kubur pada waktu itu. Selanjutnya, pembaca surat
Yasin memperoleh pahala yang sama dengan jumlah pahala ahli kubur yang ada.15

Tradisi Sedekahan di Desa Pelajau Ilir

Untuk sedekahan sendiri merupakan bahasa khas di Desa Pelajau Ilir. Biasanya
dilaksanakan ketika salah satu warga Desa Pelajau Ilir sedang memberlangsungkan sebuah
hajatan baik pernikahan, khitanan maupun aqiqahan. Tradisi ini terus dilaksanakan
masyarakat sampai sekarang dan sangat kental dengan adat yang ada serta makanan-makanan
khas yang disediakan saat acara sedekahan di gelar. Kebiasaan warga di sana selalu
mengadakan yasinan sebelum melakukan sedekahan. Yang membacanya hanya di khususkan
untuk laki-laki (bapak-bapak) saja yang berada di dalam ruangan. Sementara untuk yang
lainnya boleh mengikutinya sesuai dengan keinginan masing-masing. Dan setelah yasinan
usai, tak lupa akan dihidangkan makanan untuk di santap bersama-sama baik bapak-bapak
yang membaca yasin maupun ibu-ibu yang sedang masak di dapur untuk keperluan
hajatannya dan juga anak-anak pun ikut serta makan.

Yang menarik di teliti dari pengamatan penulis yaitu, setiap kegiatan yasinan
berlangsung pasti di pimpin oleh Ustadz yang sudah sepuh. Sedang, banyak sekali anak muda
disana yang seharusnya menggantikan posisi Ustadz tersebut sambil belajar menjadi panutan
yang baik bagi keluarganya kelak. Setelah penulis bertanya dengan salah satu tokoh yang ada
15
Firdausi, Keistimewaan Membaca Surah Yasin,https://jatim.nu.or.id/keislaman/keistimewaan-
membaca-suratyasin-ZcrrH, Di akses pada tanggal 4 Maret 2022, Pukul 12.00 WIB.

8
di desa Pelajau Ilir, ternyata memang yang sering hadir di setiap kegiatan yasinan baik di
acara hajatan maupun di masjid hanya bapak-bapak dan ibu-ibu. Ada juga sebagian anak-
anak yang mengikutinya. Sangat jarang sekali jika anak-anak muda datang di kegiatan
yasinan yang sebenarnya sangat bermanfaat dan berpahala bagi dirinya sendiri.16

DOKUMENTASI

Gambar 1

Pembacaan Surah Yasin dan Tahlil di Masjid Jihadul Muta’allimin

16
Wawancara Pribadi dengan Wak Usup (Orang tua/bapak kami di Posko), Pelajau Ilir, 28 Februari 2022

9
Gambar 2

Pembacaan Yasin dan Tahlil di Masjid Miftahul Ubudiyah

Gambar 3

Acara Sedekahan (Pernikahan) di Salah Satu Warga Desa Pelajau Ilir

Gambar 4

Acara Sedekahan (Aqiqahan) di Salah Satu Warga Desa Pelajau Ilir

10
KESIMPULAN

Yasinan dan Tahlilan di Desa Pelajau Ilir sudah ada dari dulu yang diwariskan secara
turun-temurun oleh masyarakat dulu sampai sekarang kepada anak-cucu mereka. Pada tahun
1948 agama Islam masuk di bawah oleh Kiai Sulaiman, setelah Islam masuk dan berkembang
Kiai Sulaiman juga sudah mengajarkan agama Islam kepada masyarakat desa salah satunya
yaitu pembacaan Yasinan dan Tahlilan dari sinilah Yasinan dan Tahlilan dikenal oleh
masyarakat desa dengan cara mempelajarinya melalui Kiai Sulaiman sebagai guru atau
pengajarnya.Tradisi yasinan dan tahlilan di Desa Pelajau Ilir Kecamatan Banyuasin III
Kabupaten Banyuasin adalah salah satu bentuk dari resepsi/penerimaan masyarakat Islam
terhadap Al-Qur’an. Adanya tradisi ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an tidak hanya dijadikan
bahan bacaan saja, melainkan pula sebagai sarana untuk mempererat tali silaturrahim antara
sesama masyarakat dan masyarakat Desa Pelajau Ilir pada khususnya.

Tradisi sedekahan merupakan suatu bahasa khas dari Desa Pelajau Ilir sendiri dalam
memperingati suatu acara yang besar di masyarakat. Acara tersebut diantaranya yaitu
pernikahan, khitanan, dan aqiqahan. Yang dimana sebelum acara besar tersebut dimulai,
kebiasaan masyarakat Desa Pelajau Ilir mengadakan pembacaan yasin dan tahlil. Maka kedua
tradisi ini sangatlah berkaitan satu sama lain dengan membawa manfaatnya masing-masing
bagi yang mengamalkannya.

REFERENSI

Anwar, Sudirman. “Management Of Student Development Perpektif Al-Qur‟an dan As-


Sunnah”, 92, (https://books.google.co.id/books?
id=rGcVBgAAQBAJ&pg=PR1&dq=Management+Of+Student+De
velopment+Perpektif+Al-Qur%).
el Rinaldi, Abiza. 2012. Haramkah Tahlilan Yasinan dan Kenduri Arwah (Klaten: Pustaka
Wasilah)
Firdausi, Keistimewaan Membaca Surah Yasin,
https://jatim.nu.or.id/keislaman/keistimewaan-membaca-suratyasin-ZcrrH
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-dokumentasi/.

11
Ihsan al-Atsari, Abu. 2017. Bincang-Bincang Seputar Tahlilan Yasinan dan Maulidan, (Solo:
At-Tibyan)
Khairuddin, Moh. 2015. “Tradisi Selametan Kematian dalam Tijauan Hukum Islam dan
Budaya”, Jurnal Penelitian Keislaman, Volume 11, Nomor 2, Juli 2015: 173-192,
(Jakarta: Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah).
Newman, Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: ttp,
2013), hal. 493.
Wawancara Pribadi dengan Asan Zen (Ketua Masjid JihadulMuta’allimin), Pelajau Ilir, 15
Februari 2022.
Wawancara Pribadi dengan Novin(Ketua Karang Taruna), Pelajau Ilir, 15 Februari 2022.
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Marjan Anang (Tokoh Agama), Pelajau Ilir, 19 Februari
2022.
Wawancara Pribadi dengan Wak Usup (Orang tua (bapak) kami di Posko), Pelajau Ilir, 28
Februari 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai