Anda di halaman 1dari 13

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH BUMI

(Studi kasus pada masyarakat di Dusun Suka Mulya Desa Arul Pinang
Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur)

Lisa Nurmaya

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,


Institut Agama Islam Negeri Langsa
e-mail : nurmayalisa@gmail.com

Abstrak

Tradisi sedekah bumi merupakan upacara adat masyarakat jawa untuk


menunjukkan rasa syukur manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang
telah diberikan melalui bumi (tanah) berupa berbagai macam hasil bumi.
Tradisi Sedekah Bumi ini masih terus eksis di tengah-tengah masyarakat. Tradisi
sedekah bumi rutin dilaksanakan di Dusun Suka Mulya Desa Arul Pinang
Kecamatan Peunaron Aceh Timur. Meskipun bertempat tinggal di Aceh
masyarakat suku jawa di Dusun Suka Mulya tetap melaksanakan acara sedekah
bumi secara rutin setiap tahunnya, tradisi sedekah bumi dilaksanakan satu tahun
sekali tepatnya pada Hari Jum‟at Pahing pada bulan syawal. Tradisi sedekah bumi
merupakan kearifan lokal masyarakat jawa, yang memiliki ciri khas tersendiri dan
sudah berlangsung secara turun-temurun sejak dulu. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengumpulan data metode Observasi, Metode interview (wawancara), dan
Dokumentasi. Kemudian dalam penelitian ini penulis juga menggunakan teknik
analisis data dengan Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan tradisi yang ada di dusun Suka Mulya sejalan dengan
Islam dan tidak ada unsur yang melenceng dari ajaran Islam, Proses pelaksanaan
tradisi sedekah bumi dibuka dengan kata sambutan dan ceramah yang
disampaikan oleh bapak Sudirno. Kemudian barulah dilanjutkan dengan membaca
doa bersama yang dipimpin oleh bapak Abdulhadi Hasan, doa yang biasanya
dibaca berupa tahmid, tahlil, shalawat dan doa sesudah tahlil. Setelah acara doa
selesai barulah acara makan bersama dan pembagian bungkusan kari kambing.
Setelah acara selesai barulah hiburan pertunjukan pencak silat yang diiringi
gamelan musik tradisonal jawa ditampilkan. Di dalam tradisi sedekah bumi juga
terdapat nilai-nilai pendidikan Islam berupa Nilai Syukur, Nilai Ibadah, Nilai
Aqidah, dan Nilai Kerja Sama / Gotong-royong.

Kata Kunci : Nilai, Pendidikan Islam, Sedekah Bumi


PENDAHULUAN

Allah menciptakan bumi ajaran agama Islam melalui tradisi


dalam keadaan seimbang dan serasi. lokal, seperti kenduri (jamuan makan
Keteraturan alam dan kehidupan ini, untuk memperingati peristiwa atau
dibebankan kepada manusia untuk selamatan). Ia mengganti puji-puji
memelihara dan mengembangkannya atau mantra-mantra yang dibaca
demi kesejahteraan hidup mereka dalam kenduri dengan doa dan
sendiri. Manusia memulai tugas itu memelihara lingkungan dan
dari dirinya sendiri, kemudian isteri, masyarakatnya, mengembangkan dan
anak serta keluarganya, tetangga dan mempertinggi mutu kehidupan
lingkungannya, masyarakat dan bersama, kehidupan bangsa dan
bangsanya. negara.
Pendidikan sebagaimana Pendidikan mempunyai
dirumuskan dalam Undang-Undang peranan yang sangat penting dalam
Sistem Pendidikan Nasional seluruh aspek kehidupan manusia.
(UUSPN) No.20 Tahun 2003 Hal itu karena pendidikan
pendidikan merupakan usaha sadar berpengaruh langsung terhadap
dan terencana melalui proses perkembangan seluruh aspek
pembelajaran agar peserta didik kepribadian manusia. Pendidikan.
secara aktif mengembangkan potensi
dirinya agar dapat memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia dan keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Yang nantinya
berguna untuk mewujudkan dan
mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
Pada saat agama Islam
masuk ketanah jawa masyarakat
masih menganut kepercayaan agama
hindu dan budha, serta kepercayaan
warisan nenek moyang mereka
dahulu. Sehingga tidak mungkin
kepercayaan tersebut dialihkan
begitu saja.
Melalui pertimbangan semacam
itulah, kemudian Sunan Kalijaga
mencari cara yang terbaik untuk
mengajarkan agama Islam. Karena
pada saat itu masyarakat jawa
sangat senang pada pertunjukan
wayang, maka Sunan Kalijaga
berdakwah melalui wayang yang
lengkap dengan gamelannya dan
terbukti hasilnya sangat besar bagi
perkembangan Islam ditanah jawa.
Sunan Kalijaga juga menyiarkan
bacaan dari kitab suci Al-qur‟an. Islam. Apakah tradisi sedekah bumi
Sunan Kalijaga tidak menghapus ini mengandung nilai-nilai yang bisa
tradisi lokal, malah beliau tetap dilestarikan dan sejalan dengan
menjaganya dengan baik. Sebab itu pendidikan Islam atau justru dalam
merupakan kekayaan budaya tradisi tersebut bertentangan dengan
masyarakat setempat. Hanya saja nilai-nilai pendidikan Islam.
beliau mengganti hal-hal yang Berdasarkan itulah peneliti ingin
berbau syirik dengan memasukkan melakukan penelitian yang berjudul
nilai-nilai keislaman. ”Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Tradisi jawa yang masih terus Dalam Tradisi Sedekah Bumi Di
dijaga dan dilestarikan hingga Dusun Suka Mulya Desa Arul
sampai saat ini salah satunya adalah Pinang Kecamatan Peunaron
tradisi Sedekah Bumi, Sedekah bumi Kabupaten Aceh Timur”.
merupakan Tradisi yang sudah
berlangsung secara turun-temurun METODE
dari nenek moyang suku jawa
terdahulu. Tradisi Sedekah Bumi ini Adapun jenis penelitian ini
rutin dilaksanakan di Dusun Suka adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Mulya Desa Arul Pinang Kecamatan Metode penelitian kualitatif adalah
Peunaron Aceh Timur. Meskipun metode penelitian yang
bertempat tinggal di Aceh menghasilkan data deskriptif, yang
masyarakat suku jawa di Dusun Suka berupa kata-kata, gambar, serta
Mulya tetap melaksanakan acara tindakan dari orang-orang yang di
sedekah bumi secara rutin setiap wawancarai, dan tidak dituangkan
tahunnya, tradisi sedekah bumi dalam bentuk bilangan ataupun
dilaksanakan satu tahun sekali angka.
tepatnya pada Hari Jum‟at Pahing Dalam penelitian ini juga
pada bulan syawal. merupakan penelitian lapangan (field
Tradisi sedekah bumi research) dimana di dalam penelitian
merupakan wujud syukur masyarakat lapangan peneliti berbicara dan
Dusun Suka Mulya atas panen hasil mengamati secara langsung orang-
bumi (pertanian) yang diperoleh orang yang sedang diteliti. Untuk
warga setempat, karena mayoritas memperoleh data-data penulis
penduduk di Gampong Alur Pinang melakukan observasi untuk
berprofesi sebagai petani. Karena mengamati objek penelitian
itulah acara sedekah bumi mengenai Tradisi Sedekah Bumi di
merupakan acara yang wajib diikuti Dusun Suka Mulya Desa Arul
oleh seluruh warga Dusun Suka Pinang, Kec. Peunaron Kab. Aceh
Mulya. Timur.
Tradisi sedekah bumi Menurut John W.Creswell
merupakan kearifan lokal masyarakat terdapat 5 pendekatan dalam
jawa, yang memiliki ciri khas penelitian kualitatif yaitu studi
tersendiri. Hal tersebut yang naratif, studi fenomenologi, studi
membuat peneliti tertarik untuk grounded theory, studi etnografis dan
mengkaji lebih mendalam khususnya studi kasus.
dari nilai-nilai pendidikan agama
Di sini peneliti menggunakan mendapatkan data primer. Kemudian
pendekatan studi etnografis yaitu peneliti juga beberapa kali
berusaha meneliti suatu kelompok melakukan wawancara dengan para
kebudayaan tertentu berdasarkan narasumber untuk mendapatkan
terutama pada pengamatan dan informasi pendukung dan untuk
kehadiran peneliti di lapangan dalam mendapatkan informasi yang lain.
waktu yang lama. Di mana peneliti Waktu pelaksanaan penelitian
berperan sebagai pengamat dilaksanakan kurang lebih satu
“objektif”, merekam fakta dengan bulan.
sikap yang tidak memihak. Populasi dan Sampel
Di dalam penelitian ini, Dalam penelitian kualitatif
Peneliti bisa menelaah masyarakat tidak menggunakan istilah populasi
Dusun Suka Mulya yang sudah sejak tetapi menurut Sprandley dinamakan
dahulu kala sudah turun-temurun, “social situation” atau situasi sosial
tetap mempertahankan dan menjaga yang terdiri atas tiga elemen yaitu:
tradisi sedekah bumi di dusun suka tempat, pelaku, dan aktivitas yang
mulya dengan berbagai keunikannya. berinteraksi secara sinergis. Situasi
Penelitian ini dilakukan di sosial tersebut, bisa di rumah
Dusun Suka Mulya desa Arul Pinang bersama keluarga serta aktivitasnya,
Kecamatan Peunaron Kabupaten atau orang-orang di sudut-sudut jalan
Aceh Timur yang dimana kabupaten yang sedang ngobrol, ataupun di
Aceh Timur adalah kabupaten yang tempat kerja, di kota, desa atau
berada di provinsi Aceh. Aceh Timur wilayah suatu negara. Situasi sosial
adalah sebuah kabupaten yang tersebut, bisa dinyatakan sebagai
berada di sisi Timur Aceh, Indonesia. obyek penelitian yang ingin
Secara umum Kabupaten Aceh diketahui “apa yang terjadi” di
Timur merupakan dataran rendah, dalamnya.
perbukitan, sebagian rawa-rawa dan Sampel dalam penelitian
hutan. Sehingga sektor utama kualitatif bukan dinamakan
masyarakatnya adalah sektor responden, tetapi sebagai nara
pertanian. Salah satunya di Dusun sumber, atau partisipan, informan,
Suka Mulya desa Arul Pinang yang teman, dan guru dalam penelitian.
mayoritas penduduknya berprofesi Pada penelitian kualitatif, peneliti
sebagai petani. Dusun Suka Mulya memasuki situasi sosial tertentu,
merupakan salah satu dusun yang melakukan observasi dan wawancara
masih kental kepercayaan animisme kepada orang-orang yang dipandang
dan dinamisme dan masih kuat tahu tentang situasi sosial tersebut.
proses budayanya. Hal tersebut yang Penentuan sumber data pada orang
mendasari masih terus eksisnya yang diwawancarai dilakukan secara
Tradisi Sedekah Bumi di tengah- Purposive, yaitu dipilih dengan
tengah masyarakatnya. pertimbangan dan tujuan tertentu.
Penelitian ini dilaksanakan Dalam penelitian kualitatif, teknik
waktu prosesi acara tradisi sedekah sampling yang sering digunakan
bumi itu berlangsung, yaitu pada hari adalah purposive sampling, dan
Jum‟at Pahing di bulan Syawal snowball sampling.
setelah habis sholat Jum‟at untuk
Disini peneliti menggunakan jenis sumber data yang berupa kata-
purposive sampling yaitu teknik kata dan tindakan, dimana kata-kata
pengambilan sampel sumber data dan tindakan yang dilakukan suatu
dengan pertimbangan tertentu. objek yang diamati dianggap sebagai
Pertimbangan tertentu ini, misalnya sumber utama. Data tersebut
orang tersebut dianggap paling tahu diperoleh dengan cara wawancara
tentang apa yang kita harapkan, atau dengan beberapa tokoh dan observasi
mungkin dia sebagai penguasa langsung ketika prosesi adat
sehingga akan memudahkan peneliti berlangsung. Kemudian didukung
dalam menjelajahi obyek/situasi dengan sumber tertulis dari beberapa
sosial yang diteliti. referensi buku maupun jurnal
Oleh karena itu dalam penelitian. Selain itu peneliti
penelitian ini dipilih yaitu tokoh memperkuat data dengan foto-foto
agama (Imam Masjid Dusun Suka langsung serta video saat prosesi
Mulya), tokoh masyarakat (Ketua upacara adat sedekah bumi
Rw Dusun Suka Mulya, Tuha Peut berlangsung.
Dusun Suka Mulya) dan warga ( dua Teknik pengumpulan data adalah:
orang sesepuh Dusun Suka Mulya), Observasi peneliti melakukan
sebagai sampel penelitian. Sampel pengamatan. Di sini peneliti
yang telah dipilih tersebut mengamati warga Gampong Alur
diharapkan dapat menggambarkan Pinang dan pemuda Gampong Alur
keadaan yang sebenarnya Pinang.
Sumber Data Wawancara di sini peneliti
Menurut Lofland dan mewawancarai Ketua Rw (Rukun
Lofland sumber uatama dalam Keluarga) di Dusun Suka Mulya
penelitian kualitatif ialah kata-kata Desa Arul Pinang, Imam Masjid
dan tindakan selebihnya adalah Dusun Suka Mulya, warga Dusun
tambahan seperti dokumen dan lain- Suka Mulya, dan Tuha Peut di
lain. Gampong Alur Pinang.
Adapun sumber dan jenis data dalam Dokumentasi, dokumen yang
penelitian kualitatif adalah: berbentuk tulisan misalnya catatan
a. Kata-kata dan tindakan harian, sejarah kehidupan (Life
(dikumpulkan melalui wawancara Histories), criteria, biografi,
dan observasi) peraturan kebijakan. Dokumen yang
b. Sumber tertulis (berupa buku- berbentuk gambar misalnya foto,
buku, Jurnal ilmiah, dan lain-lain gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.
dikumpulkan dengan observasi Teknik analisis data terbagi menjadi
atau pengamatan dan fotokopi tiga:
atau disalin ulang). Reduksi Data (Data Reduction)
c. Foto (dikumpulkan dengan cara Reduksi data adalah
pengamatan dan foto diambil “merangkum, memilih hal-hal yang
sendiri oleh penulis pada saat pokok, memfokuskan pada hal-hal
pelaksanaan tradisi sedekah yang penting, dicari tema dan
bumi). polanya dan membuang yang tidak
Oleh karena itu dalam perlu”. Jadi reduksi data merupakan
penelitian ini, peneliti menggunakan langkah untuk memilah serta
merangkum data yang penting Acara sedekah bumi dimulai
sehingga data lebih mudah untuk dan dibuka dengan kata sambutan dari
dipahami. Setelah semua data bapak sudirno, selaku tuha peut dusun
mengenai penelitian ini terkumpul, suka mulya yang juga merupakan
maka data dipilih dan difokuskan sosok perwakilan penasehat dusun.
pada pokok yang sekirannya Barulah kemudian dilanjutkan dengan
diperlukan dalam penulisan laporan doa, pada acara sedekah bumi doa
penelitian ini, serta membuang data- biasanya dipimpin oleh bapak
data yang tidak diperlukan, sehingga Abdulhadi Hasan, selaku Imam dusun
data-data tersebut dapat dikendalikan suka mulya. Doa yang biasanya
dan dipahami. dibaca berupa tahmid, tahlil, shalawat
Penyajian Data (Data Display) dan doa sesudah tahlil.
Perpaduan ajaran agama Islam Setelah acara doa selesai
dengan tradisi ini bermula ketika kemudian masing-masing ketua RT
walisongo menjalankan dakwah
ajaran Islam di jawa mulai abad ke-
15. Pribumisasi ajaran agama Islam
membuahkan sejumlah perpaduan
ritual, salah satunya tradisi nyadran.
Oleh karena itu boleh jadi nyadran
merupakan modifikasi dari para wali
ketika memperkenalkan agama
Islam di tanah jawa. Langkah itu
ditempuh para wali karena untuk
menyebarkan agama Islam terhadap
masyarakat jawa langkah ini
terbilang efektif untuk menarik
masyarakat jawa agar mau
mengenali dan masuk Islam.
Nyadran pun menjadi media syiar
agama Islam. Sejarah munculnya
tradisi sedekah bumi/nyadran tidak
bisa dilacak kapan sebenarnya
tradisi nyadran bagi orang jawa itu
dilakukan pertama kali, hampir tidak
ada yang tahu persis.
Ada beberapa menu wajib
pada acara sedekah bumi yaitu
seperti Ingkung Ayam, Ayam Bakar,
Kari Kambing, Bubur Merah Putih,
Ketupat, Lepet, Tape Pulut, dan
Gemblong. para bapak-bapak saling
berkerja sama dengan mendirikan
tenda, menyiapkan tempat dengan
menggelar tikar, dan menyiapkan
alat musik tradisional jawa yang
terdiri dari gong, kendang, gambang,
bonang dan lain sebagainya berserta
sound, yang nantinya digunakan
untuk mengiringi pertunjukan pencak
silat.
dan Ibu RT membagikan bungkusan
kari kambing kepada masing-masing
warganya. Setelah itu barulah warga
dipersilahkan untuk menikmati
hidangan yang sudah disediakan,
tidak lupa pula warga saling tukar
menukar isi takir yang sudah dibawa
sebelumnya dari rumah. Setelah
menikmati hidangan warga disuguhi
hiburan berupa pecak silat yang
ditampilkan oleh masyarakat dusun
Suka Mulya sendiri, dengan diiringi
gamelan musik tradisional jawa.
Nilai-nilai pendidikan Islam
yang terdapat dalam tradisi sedekah
bumi :
Sebagaimana yang sudah
disampaikan sebelumnya pada
Landasan Teori mengenai syukur,
Adiba dan Fajar Nugroho
mengungkapkan bahwa :
a. Nilai Syukur
Makna syukur adalah
menerima dengan ikhlas segala
sesuatu yang diberikan oleh Allah
Swt, kemudian menggunakan serta
mengelola nikmat yang ada dengan
sebaik-baiknya.
Menurut hasil wawancara
dengan bapak Muslim selaku
sesepuh dusun suka mulya beliau
mengungkapkan bahwa :
“Luapan rasa syukur atas hasil
panen bumi pertanian, dilakukan
melalui acara Sedekah Bumi yang
rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Dan hal tersebut terlihat pada saat
prosesi tradisi sedekah bumi
berlangsung, dimana tradisi sedekah
bumi sendiri merupakan acara doa
bersama dengan kegiatan tahlil dan
pengajian sebagai ungkapan atas
segala karunia dan berkah yang
telah diberikan oleh Allah Swt
kepada masyarakat Dusun Suka
Mulya Desa Arul Pinang”.
b. Nilai Ibadah adalah Allah Swt dan bukan yang
Lebih lanjut dalam wawancara lain”.
bapak Abdulhadi Hasan juga Tentu hal ini sejalan dengan
menyampaikan : syariat Islam sebagaimana yang
“Di dalam prosesi acara sudah dijelaskan sebelumnya pada
Sedekah Bumi di Dusun Suka Landasan Teori :
Mulya, pada acara tahlilan atau Akidah Islam berisi ajaran
membaca doa bersama, Tahlil disini tentang apa saja yang harus
bermaksud untuk mendo'akan arwah dipercayai, diyakini, dan diimani
dari masing-masing keluarga dan oleh setiap muslim. Karena agama
sesepuh desa yang sudah meninggal Islam bersumber kepada kepercayaan
dunia. Tentu hal ini merupakan suatu dan keimanan kepada Allah Swt dan
bentuk ibadah, karena menghargai bukan yang lainnya.
orang tua yang telah mendahului d. Nilai Pendidikan Islam
warga masyarakat”. Sebagaimana yang sudah
Hal ini juga sejalan dengan dijelaskan sebelumnya mengenai
yang sudah disampaikan sebelumnya metode pendidikan islam melalui
pada landasan teori : metode nasehat :
Perbuatan apapun yang Metode mendidik yang efektif
dilakukan seorang muslim selama itu di dalam upaya membentuk
baik dan diniatkan hanya karena keimanan anak, mempersiapkan
Allah Swt, maka perbuatan tersebut secara moral, psikis, dan sosial
bernilai ibadah disisi Allah Swt. adalah mendidiknya dengan memberi
c. Nilai Aqidah nasihat. Nasihat sangat berperan
Berdasarkan Hasil wawancara dalam menjelaskan kepada anak
dengan bapak Baseri selaku sesepuh tentang segala hakikat, menghiasinya
Dusun Suka Mulya beliau dengan moral mulia, dan
mengungkapkan: mengajarinya tentang prinsip-prinsip
“Warga dusun Suka Mulya Islam.
meyakini bahwa yang memberikan Hal ini juga sejalan dengan
rizki dan yang telah menjaga proses tradisi sedekah bumi di dusun
keselamatan seluruh hasil tanaman suka mulya karena pada saat acara
warga setempat adalah Allah Swt, ini berlangsung banyak nasehat yang
merupakan nilai Aqidah dalam acara disampaikan.
Sedekah Bumi di Dusun Suka Lebih lanjut bapak Ahmad
Mulya. Nilai Aqidah ini menjadi Bakerun dalam wawancara
sangat penting, karena masyarakat mengungkapkan bahwa :
jawa dahulu mengadakan acara “Nilai pendidikan Islam yang
sedekah bumi karena faktor agama terdapat dalam tradisi sedekah bumi
Hindu dan Budha, lalu kemudian di dusun suka mulya terlihat pada
sekarang masyarakat meyakini saat pelaksanaan tradisi, dimana
bahwa tradisi sedekah desa bapak Sudirno selaku tuha peut
merupakan suatu bentuk keyakinan dusun suka mulya memberikan
bahwa yang memberikan ceramah singkat terutama agar
keselamatan atas hasil panennya senantiasa menghormati orang tua,
selalu bersyukur atas segala nikmat
yang diberikan oleh Allah Swt, dan Hal ini sejalan dengan yang
senantiasa bersabar atas segala telah disampaikan sebelumnya pada
cobaan pada saat bercocok tanam”. landasan teori :
e. Nilai Musyawarah Gotong-royong atau saling
Untuk menyelenggarakan acara membantu merupakan salah satu
Sedekah Bumi di Dusun Suka Mulya bentuk solidaritas dari masyarakat
sangat menjunjung tinggi tradisional. Semua masyarakat saling
musyawarah. Hal ini terlihat sebelum berhubungan dan berkaitan satu
acara Sedekah Bumi dilaksanakan, sama lain dan bekerja sama untuk
seluruh panitia panitia pelaksana mencapai tujuan bersama.
mengadakan musyawarah dan Oleh karena itu tujuan yang
masing-masing ketua RT (Rukun ingin dicapai warga dusun suka
Warga) agar para ketua RT masing- mulya adalah, agar acara tradisi
masing lorong bisa memberikan sedekah bumi bisa berjalan dengan
arahan kepada seluruh warganya lancar tanpa suatu halangan dan
mengenai dana untuk hambatan apapun.
penyelenggaraan tradisi sedekah
bumi. KESIMPULAN
f. Nilai Kerja Sama/Gotong
Royong Pada tradisi sedekah bumi yang
Berdasarkan hasil wawancara dilaksanakan di dusun suka mulya
bapak Ahmad Bakerun juga terdapat nilai-nilai pendidikan islam
mengungkapkan : yang terkandung di dalamnya yaitu:
Nilai gotong royong dalam a. Nilai Syukur
upacara tradisi sedekah bumi di Luapan rasa syukur atas hasil
dusun suka mulya ini terlihat dalam panen bumi pertanian, dilakukan
pelaksanaan acara yang dilakukan, melalui acara Sedekah Bumi yang
disini warga saling berkerja sama rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
dari perihal bersih-bersih dirumah Dengan melaksanakan acara doa
bapak RW Ahmad Bakerun tempat bersama dengan kegiatan tahlil dan
pelaksanaan tradsi Sedekah bumi, pengajian sebagai ungkapan atas
mencari kayu bakar untuk keperluan segala karunia dan berkah yang telah
memasak, pemotongan kambing, diberikan oleh Allah Swt kepada
memasak, mendirikan tenda, masyarakat Dusun Suka Mulya Desa
menggelar tikar dan lain sebagainya. Arul Pinang. Nilai Ibadah, Di dalam
Warga saling bergotong prosesi acara Sedekah Bumi di Dusun
royong mempersiapkan berbagai Suka Mulya, pada acara tahlilan atau
keperluan untuk pelaksanaan tradisi membaca doa bersama, Tahlil disini
sedekah bumi, seluruh warga bermaksud untuk mendo'akan arwah
berkerja demi kelancaran acara dari masing-masing keluarga dan
sedekah bumi dengan suka rela sesepuh desa yang sudah meninggal
sehingga gotong royong ini menjadi dunia. Tentu hal ini merupakan suatu
sebuah cirri khas warga dusun suka bentuk ibadah, karena menghargai
mulya dan merupakan hal yang harus orang tua yang telah mendahului
dipertahankan. warga masyarakat.
b. Nilai Aqidah
Warga dusun Suka Mulya
meyakini bahwa yang memberikan
rizki dan yang telah menjaga
keselamatan seluruh hasil tanaman
warga setempat adalah Allah Swt, ini
merupakan nilai Aqidah dalam acara
Sedekah Bumi di Dusun Suka
Mulya.
c. Nilai Kerja Sama/Gotong
Royong
Nilai gotong royong dalam
upacara tradisi sedekah bumi di
dusun suka mulya ini terlihat dalam
pelaksanaan acara yang dilakukan,
disini warga saling berkerja sama
dari perihal bersih-bersih dirumah
bpk Rw Ahmad Bakerun tempat
pelaksanaan tradsi Sedekah bumi,
mencari kayu bakar untuk keperluan
memasak, pemotongan kambing

DAFTAR PUSTAKA

Arinda R, Ichmi Yani. (2014).


”Sedekah Bumi (Nyadran)
Sebagai Konvensi Tradisi
Jawa Dan Islam Masyarakat
Sraturejo Bojonegoro”, El
Harakah Vol. 16 No. 1.
Arif, Masykur M.Hum. (2016).
”Wali Sanga”, Yogyakarta:
Laksana, Cet. 1.
Arif, Masykur. (2014). ”Kumpulan
Kramah Dan Ajaran Wali
Sanga”, Jogjakarta: Safirah,
Cet. 1.
Al-Banjari, Rachmat Ramadhana.
Muhammadiyah Purworejo.
TIF, Pada tanggal 08 Mujtahid. (2011). ”Reformasi
November 2019 pada pukul Pendidikan Islam”, Malang:
16.30 wib. UIN MALANG PRESS.
Frimayanti, Ade Imelda. (2017). Muzakir. (2017). ”Harmonisasi Tri
”Implementasi Pendidikan Pusat Pendidikan Dalam
Nilai Dalam Pendidikan Pengembangan Pendidikan
Agama Islam”, Jurnal Islam”, Jurnal Al-Ta’dib Vol.
Pendidikan Islam, Volume 8 10 No. 1.
No. 11. Mahfud, Rois. (2011). ”Al-Islam
Imam Subqi, Sutrisno, Dkk. (2018). Pendidikan Agama Islam”,
”ISLAM DAN BUDAYA Jakarta: Erlangga
JAWA”, (Salatiga: Penerbit Rofiq, Ainur. (2019). ”Tradisi
Taujih. Cet ke-1. Slametan Jawa Dalam
Ilyas, Mukhlisuddin. (2012). Perpektif Pendidikan Islam”,
”Pendidikan Dayah Di Aceh; Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
Mulai Hilang Identitas”, Volume 15 Nomor 2.
Yogyakarta: Pale Indonesia Ratri Endah Mulyani. (2018).
Media, Cet. 1. Skripsi: “Tinjauan Hukum
Jumaidi, Yuni Harmawati. (2019). Islam Terhadap Tradisi
”Konservasi Sumber Daya Air Upacara Sedekah Bumi
Berbasis Kearifan Lokal Untuk Setelah Musim Tanam Padi”,
Membentuk Karakter Peduli Yogyakarta: Universitas Islam
Lingkungan: Studi Tradisi Indonesia.
Sedekah Bumi”, Jurnal S.Pawane, Faisal. (2016). “Fungsi
Pancasila Dan pomabari (gotong-royong)
Kewarganegaraan Vol 7 No 1. petani kelapa kopra di desa
J.Moleong, Lexy. (2014). wasileo kecamatan maba utara
”Metodologi Penelitian kabupaten halmahera timur
Kualitatif”, Bandung: PT. provinsi Maluku utara”, Jurnal
Remaja Rosdakarya. Holistik, No. 18.
Jalil, Muhamad. (2016). ”Eksistensi Samsudin. (2019). ”Integrasi Tri
Sedekah Bumi Di Desa Pusat Pendidikan Agama
Gondang Manis Kudus Dalam Islam”, Jurnal Studi
Usaha Mengobati Kependidikan dan Keislaman,
Ketidakpedulian Terhadap Vol 5, No. 2,
Lingkungan: Fenomena Sumiarti, Azka Miftahudin. (2018).
Budaya Dikaji Dalam “Tradisi Adat Jawa” ,
Perspektif Tasawuf Dan Sains Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu
Modern”, Jurnal Akhlak Dan Group Yogyakarta, Cet ke-1.
Tasawuf Volume 2 No 2. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Mujib, Abdul. (2014). ”Ilmu Kuantitatif, Kualitatif, dan
Pendidikan Islam”, Jakarta: R&D, Bandung: Alvabeta,Cet
Kencana, Cet Ke-4 ke-26
Mahmud. (2011). ”Pemikiran Sugiyono. (2012). “Metode
Pendidikan Islam”, Bandung: Penelitian Pendidikan
CV PUSTAKA SETIA, Cet. 1.

Anda mungkin juga menyukai