PENDAHULUAN
manusia dalam dua wujud yaitu kebudayan material dan non material. Dalam aktivitas
kehidupan manusia tidak terlepas dari sebuah budaya dan tradisi yang memberikan
masyarakat, oleh sebab itu manusia harus bersama untuk mengetahui budaya dan tradisi
dalam satu suku bangsa, terutama bagi setiap orang yang belum mengetahui tentang
budaya dan tradisi yang diturunkan oleh orang tua-tua duluh sampai saat ini, salah satu
tradisi yang masih dilakukan dalam kehidupan masyarakat ialah tradisi potong rambut
yang masih berlaku di kehidupan masyarakat secara garis besar berkaitan satu sama lain
dalam suku dua wujud yaitu melalui proses tradisi dan adat istiadat yang berlangsung
dalam kehidupan masyarakat dan budaya dalam satu tradisi yang dilakukan oleh
keluarga dan juga kerabat yang ada di dalam satu lingkungan Masyarakat, kebudayan
ini saling berfungsi sehinggah tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya
kedua wujud kebudayaan ini dipraktekan dalam daur hidup manusia. Dalam daur hidup
manusia atau tahapan (the stage of life cycle). Tahap kehidupan manusia dimulai dari
1
Dalam tahapan ini masyarakat melakukan ritual-ritual yang bertujuan menghantar
anak atau remaja melewati satu masa krisis kehidupan manusia dari satu tahap ke
tahapan berikut, bagi masyarakat melakukan ritual-ritual sangat penting dan merupakan
satu kewajiban karena dipercaya ritual yang dilakukan berfungsi mengusir bala yang
hendak mengancam kehidupan, seperti menghidari penyakit. ritual seputar daur hidup
manusia di lakukan hampir pada semua kebudayaan manusia didunia, salah satunya
juga terjadi pada budaya Suku Ansus, yang ada di manokwari Provinsi Papu Barat,
Suku Ansus adalah salah satu suku yang pada awalnya bermukim di Kabupaten
Kepulauan Yapen, yang ada di kota serui, dalam bermasyarakat Suku ini juga
melakukan ritual-ritual seputar daur hidup manusia, seperti upacara kelahiran( Kumai
Katu Wejadi Painena) Upacar tikam telinga (Emaranding) upacara potong rambut (Ne
Ray Engkutu Dum) upacara perkawinan (Enko Ra Embo Mapei Na) upacara-upacar ini
dilakukan dengan tata acara yaitu dimulai dari perlengkapan upacara serta pemimpin
upacara yang berbeda sesuai dengan peran dan fungsi pemimpin dalam hubunggan
kekerabatan. ritual dalam bahasa Ansus disebut roi, sedangkan potong rambut
inti dengan melibatkan kerabat keluarga dari pihak laki-laki. tradisi potong rambut
rambut adalah om ( ne arai ) karena tradisi potong rambut harus dilakukang oleh omnya
sendiri sebagai satu tanda bawa anak tersebut baik laki-laki maupun perempuan harus
menghargai om sebagai aturan dalam suatu adat yang di teruskan oleh para orang tua
dan itu juga harus dilakukan sebagai suatu penghargaan buat om yang masih ada
2
Bersama-sama dengan mereka,, karena om bertanggung jawab terhadap keponaka-
keponakannya, tradisi ini selalu dilakukan agar seorang anak itu tidak melupakan tradisi
dan tidak melanggar apa yang di percayahkan oleh nene moyang dari suku ansus
sebagaimana yang dilakuakan teruskan melalui tradisi guting rambut sampai saat ini,
dan dalam tradisi ini sebagai orang tua kadung dan kerabatnya hanya bertugas
menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan jalanya upacara, tersebut mulai dari
mempersiapkan bahan makanan, seperti pinang, siri, sebagai makanan yang selalu
disiapkan dalam acara adat setelah itu makanan pokok seperti kasbi, keladi dan sayur-
sayur yang sudah dimasak dan di siapkan sebagai pelengkap dalam upacara potong
rambu, selain makanan ada juga keluarga menyiapkan rumah dansa (manu roy), untuk
di pakai sebagai rumah upacara untuk melalakukan tradisi tersebut, upacara potong
rambut dilakukan sebagai ritual, yang dilakukan oleh orang-orang Ansus yang ada di
kampung, tetapi juga oleh orang-orang Ansus yang merantau ke kota-kota di Tanah
daera Fanindi Pantai, dan kemudian menyebar ke daerah Sowi, Mulyono dan Arowi.
Meskipun orang Ansus yang berada di Fanindi berapa di kota Manokwari yang jauh
dari daerah asalnya, namun mereka masih mempraktikan adat-istiadat gunting rambut
bagi anak laki-laki atau perempuan. Upacara potong rambut biasanya diawali dengan
menari dan bernyanyi lagu-lagu adat yang disebut andau werarung. Dalam pelaksanaan
ritual kutu duandau ini semua kerabat keluarga dari pihak laki-laki maupun perempuan
terlibat memeriahkan pesta dan puncak adalah memotong rambut sebagai tanda bahwa
sang paman ( ne arai ) telah melakukan tanggung jawabnya. Ritual ini masih dilakukan
3
sampai sekarang karena memiliki makna atau fungsi bagi orang ansus di Manokwari.
Dalam hal ini sangat penting untuk kita sebagai anak-anak dari suku ansus perluh tau
mengapa tradisi ini sangat penting,karena banyak sekali hal yang kita selalu
mengabaikan dan melewati tradisi yang sangat baik bagi kita dalam kehidupan kita
sebagai anak-anak yang mempunyai budaya yang unik yang belum tentu ada di budaya
dan tradisi dari daerah lain mengapa peneliti sangat tertarik melakukan penelitian terkait
dengan ritual tradisi guting rambut (kutu duandau) uniknya tradisi ini, adaah jika
seorang anak atau kepnakan melanggar adat atau tradisi yang diturunkan oleh orang tua
sama halnya sebagai kutukan yang dilakukan kepada omnya sendiri dimana jika seorang
anak laki-laki atau Perempuan telah diguting rambutnya dan tidak melakukan ritual atau
tradisi maka anak tersebut sama halnya telah menggangap omnya sudah tidak ada atau
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian diatas, maka penulis tertarik untuk
Manokwari?
Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
4
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah mendeksripsikan tradisi potong rambut pada
Sebagai suatu kegiatan yang bersifat ilmiah, maka manfaat penelitian dapat
dirumuskan secara teoritis dan praktis, yaitu untuk memperoleh suatu pengetahuan baru
2. Dapat dijadikan tambahan bahan acuan sebagai pengembangan apa bila dilakukan
penelitian lanjutan yang berkaitan dengan Tradisi ritual dan fungsi upacara Potong
5
1.4.2. Manfaat Praktis
yang ada pada setiap warga masyarakat yang ada di fanindi pantai.
dalam agama atau religy dan juga simbolisme kebudayaan manusia. tradisi simbolis
dalam upacara religius merupakan bagian sangat penting dan tidak mungkin
ditinggalkan begitu saja, manusia dalam hal ini harus melakukan sesuatu yang
melambangkan komunikasih dengan tuhan. selain agama, adat istiadat pun sangat
menonjol, Menurut Zulkarnain yang dikutip oleh listyani widyaningrum, tradisi adalah
dianggapnya suatu keyakinan yang benar. kemudian pada khususnya suku Ansus
memiliki tradisi yang unik, dari jaman dahulu inggah saat ini, kemudian masih
6
mempertahankan tradisi upacara Potong Rambut tersebut, menjadi salah satu b udaya
warisan dan kemudian terus memperingati sebagai bagian dari tradisi suku bangsa. Dan
kemudian memanfaatkan tradisi sebagai landasan tolak ukur dalam setiap perjalanan
kehidupan suku bangsa yang harus menanamkan Tradisi sebagai bagian dari
kebudayaan masyarakat. Demikian pula Suku Ansus adalah kelompok etnis yang
berdiam di pulau Yapen,Kota serui dengan berbagai keberagaman Budaya dan Tradisi
yang dimiliki.
1.5.1.2. Upacara
sekelompok orang serta memiliki tahapan yan sudah diatur sesuai tujuan acara. Dan
kemudian menurut ( KBBI) rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat kepada
aturan-aturan tertentu menurut adat dan agama. Serta perbuatan atau perayaan yang
Situmorang dalam buku Koentjaraningrat upacara ritual adalah sebuah kegiatan yang
Masyarakat dimana unsur itu terdapat, teori ini sangat berkaitan dengan kebudayaan
7
atau tradisi yang juga terjadi di suku ansus yang dimana Masyarakat beranggapan
bawah semua unsur dalam satu kebudayaan dalam hal ini tradisi atau ritual potong
rambut itu sangat penting dan juga bermanfaat bukan saja bagi orang tua-tua duluh tapi
juga bermanfaat bagi lingkungan Masyarakat, study dan juga dalam pekerjaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
yang bersifat deskripsi atau narasi untuk menjelaskan Tradisi upacara Potong Rambut
Lokasi penelitian berpusat di dalam kota di salah satu kompleks yang di kenal
dengan sebutan fanindi Pantai, tempat ini sangat strategis untuk melihat bagaiamana
situasi dan kondisi dimana masyarakatnya yang tinggal disitu dan di kompleks fanindi
Pantai lebih banyak orang serui yang bermukim disitu,Masyarakat dan tokoh-tokoh adat
yang dimana terlihat sangat menghormati satu sama lain dalam hal ini seperti kepala
suku, rt, rw dan lain-lain, masyarakat yang ada di fanindi Pantai lebih banyak pekerjaan
mereka yaitu nelayan dan penjual dipasar, kehidupan mereka sangat bertoleransi satu
sama lain di dalam kompleks fanindi Pantai ada jug orang makasar jawa dan biak
bahkan yang lain yang ada tinggal bersama dalam kompleks fanindi pantai, mereka
saling meghargai dan menghormati suku lain yang dating tinggal bersama dengan
8
1.6.2. Latar Waktu
Sabtu 22 november 2023 pada pagi hari sekitar, jam 04:00 sebelum matahari naik,
itu proses upacaranya sudah dilakukan oleh om yang tertua dari almarhum bapak
pauliser ayomi punya anak laki-laki yang tertua kepada ponakannya dari adik
perempuanya yang nomor 4 punya anak laki-laki, dimana proses yang berlangsung dari
jam 04:00 hinggah pada jam 06 pagi proses dari upacara tersebut sudah selesai.
Jenis data utama adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau
Maka jenis data yang penulis menuliskan didalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
Data primer adalah data yang dikumpulkan dilapangan saat kejadian atau
peristiwa itu terjadi melalui organisasi atau juga perorangan baik peneliti dan yang lain-
lain maka data yang sudah dikumpulkan bisa diambil dan diolah oleh peneliti sebagai
satu bahan penelitian untuk menjelakan secara teliti tentang penelitian yang akan di
ambil, oleh peneliti tersebut,dari data primer peneliti dapat menggetahui secara
langsung data-data yang diperluh oleh peneliti, atau yang bisa diambil atau digunakan
9
1.6.3.2 Data Sekunder
melalui study literature,seperti buku, jurnal, dokumen pemerintah dan internet. Dalam
penelitian ini sebagai peneliti memilih data primer dan data sekunder yang dapat
membantu mengkaji proses kelancaran dari Teknik hasil wawancara dan Teknik
observasi di lapangan.
Informan adalah kunci yang dimana dari orang yang memiliki pengetahuan lebih
penelititi lebih melihat kepada penentuan sempel dengan pertimbangan tertentu, dengan
Sugiyono, ( 2016:85).
adalah, yang pertama pastinya peneliti harus menggunakan alat untuk mengumpulkan
setiap data baik secara langsung maupun secara tidak langsun, alat yang digunakan
peneliti untuk mengambil data adalah sebagai berikut, seperti, buku, bolpoint, dan
10
pensil untuk menulis data yang di dapatkan dari warga masyarakat saat di lapnagan
melalui wawancara, secara langsung, selanjutnya peneliti juga menggunakan alat seperti
hp, atau alat perekam suara yang digunakan sebagai alat yang dimana peneliti dapat
juga bisa digunakan sebagai alat dokumentasi dan juga bisa sebagai alat perekam, saat
di lakukan wawancara, begitu juga dengan alat perekam suara yang dimana digunakan
juga saat peneliti melakukan wawancara secara langsung, dengan informan yang akan di
Menganalisis data bisa secara langsung maupun secara tidak langsung, data yang
didapatkan dilapanga saat peneliti turun lapangan secara langsung pastinya peneliti akan
menganalisis data baik lewat pertanyan yang dimana ditanya secara langsung kepada
informan yang di tujui, sedangkan data yang tidak secara lansung adalah data yang
kondisi yang terjadi dilapangan, agar peneliti tau bagaimana cara mendapatkan data
yang baik dan benar, untuk menjadi bahan penelitian yang baik kepada semua pembaca
saat membaca dan mempelajari lebih banyak lagi tentanng bagaimana menganalisis data
yang baik dan benar untuk satu karya ilmiah dalam satu penelitian.
11
DAFTAR PUSTAKA
Andreas goo hengki bidana agusta amit iriani ham kepno martinus kakyarmabin, Tradisi
Elibrary.unikom.ac.id.
Erens K. Sawaki Bentuk Fungsi Imaheate Dalam Kupuride Lalatame Adat Kaum Laki-
laki Suku Demisa Kampung Firo Distrik Inggerus Kabupaten Waropen Provinsi Papua,
https://ecampus-fip.umj.ac.id
Riduwan, M.B,A 2015 Metode Dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian, Alfabe
Bandung.
12
PEDOMAN WAWANCARA
HARI/TANGGAL
A. INDENTITAS INFORMAN
Jenis Kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
Status :
Agama :
Asal Suku :
Alamat :
Pendidikan Terakhir :
B. DAFTAR PERTANYAAN
1. Apakah ada dampak buruk jika ritual potong rambut itu tidak di lakukan?
2. Jika Ritual yang dilakuakan itu bermanfaat,apa saja manfaat yang didapatkan?
3. Mengapa nyanyian dan tarian itu digunakan dalam ritual potong rambut?
13
C. PEDOMAN OBSERVASI
Waktu :
14
BAB II
BARAT
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai sub-bab dari gambaran umum yaitu
terdiri dari Sejarah kampung, letak daerah dan keadaan geografis,yang meliputi, Letak
Astronomi, letak administrasi luas, dan batas wilayahf fanindi pantai kelurahan
Manokwari Barat, topografi, hidrologi, flora dan fauna, keadaan Demografi meliputi:
curah hujan, tekanan udara, keadaan angin, keadaan Demografi meliputi: jumlah
itu juga bab ini, akan membahas mengenai sarana yang ada di fanindi pantai kelurahan
Manokwari Barat seperti gedung gereja dan rumah pastori. selanjutnya akan dibahasa
mengenai Sosial budaya, masyarakat yang ada di fanindi pantai kelurahan Manokwari
Barat yang terdiri bahasa system pengetahuan dan juga Adat dan tradisi meliputi,
perkawinan, pemotongan rambut dan tikam telingga, yang ada di fanindi Pantai,
Bagian ini penulis akan menjelaskan sejara kelurahan fanindi pantai manokwari
barat. Berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh kepala kelurahan fanindi pantai
manokwari barat, kepada penulis bahwa kelurahan fanindi pantai, terbentuk pada tahun
15