Nim : 3191122002
Adapun alasan saya memilih lokasi penelitian kota Tanjungbalai karena masyarakat
di sana masih banyak yang mempercayai folklor-folklor dan kedekatan dengan domisili
juga menjadi alasan pemilihan lokasi. Kota Tanjungbalai juga akrab di kenal dengan
kebudayan-kebudayaan yang masi dilestarikan.
Adapun informan yang dipilih yaitu ibu Maisaroh , alasan memilih dia sebagai
informan karena dia sebagai salah satu pelaku budaya yang pernah mengikuti ,
melaksanakan , dan membuat ritual manyonggot pada penelitian yang saya telusuri .
Jumlah dia mengikuti ritual sudah berulang-ulang kali sehingga informasi yang diberikan
detail .
Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Prosesi Ritual Manyonggot
Pada ritual manyonggot ini termasuk dalam kelompok folklor sebagian lisan . Menurut
Danandjaya (1997:22) folklor sebagaian lisan diartikan sebagai folklor yang bentuknya
merupakan campuran unsur lisan dan bukan lisan . Ritual manyonggot dapat dikatakan folklor
sebagaian lisan karena di dalamnya ada folklor lisan berupa mantera-mantera yang diucapkan
untuk mengembalikan semangat dan doa yang berlangsung saat prosesi , dan di dalamnya ada
folklor bukan lisan yaitu berbagai perlengakapan untuk mendukung proses ritual seperti balai
dengan 7 bendera dan 7 telur , beras , dan bunga rampai . Adapun makna dari folklor lisan yang
diucapkan saat prosesi pengangkatan balai dengan melontarkan mantera “satu , duo , tigo , ompat
, limo , onaaaaam , tuuuujuh campak penyakit” , ucapan ini dianggap semacam mantera yang
mana dapat mengembalikan semangat orang yang disonggot di mana orang tersebut baru saja
mengalami musibah yang mengejutkannya . Dengan adanya ritual ini dianggap sebagai obat
yang dapat mengembalikan semangat di karenakan orang yang datang beramai-ramai membawa
balai dengan semangat serta memberikan kado seperti kain sarung atau uang , orang yang akan
disonggot biasanya akan terkejut dengan kehadiran orang yang datang beramai-ramai untuk
mendoakan kesembuhannya dari musibah yang menimpanya sebelumnya . Hal ini dipercayai
masyarakat Melayu Kota Tanjungbalai sebagai salah satu ritual yang dapat dijadikan sebuah
metode pengembalian semangat pasca orang tertimpa musibah .
Eksitensi Ritual Manyonggot
Eksitensi ritual manyonggot pada masyarakat Melayu kota Tanjungbalai sangat penting
dalam kehidupan bermasyarakat , di karenakan hal ini sudah menjadi salah satu ritual yang selalu
ada pada masyarakat Tanjungbalai . Di zaman sekarang yang melakukan ritual ini bukan hanya
orang melayu saja melainkan orang Tanjungbalai yang tidak bersuku Melayu pun juga ikut
menghadiri dan melaksanakan ritual tersebut . Eksitensi dari ritual ini ditujukan untuk berbagai
hal, seperti:
2. Belum bisa dikerjakan karena saya salah satu yang mengikuti kampus merdeka baru akan
diberikan penugasaan cbr cjr .