PENDAHULUAN
suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kehancuran yang
menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang
Indonesia) adat adalah perbuatan dan sebagainya yang lazim diturut atau dilakukan
sejak dahulu kala, cara kelakuan dan sebagainya yang sudah menjadi kebiasaan,
wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum dan
aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu sistem. Karena istilah adat
yang telah diserap kedalam bahasa indonesia menjadi kebiasaan maka istilah hukum
adat dapat disamakan dengan hukum kebiasaan. Adat istiadat adalah perilaku budaya
dan aturan-aturan yang telah berusaha diterapkan dalam lingkungan masyarakat. Adat
istiadat merupakan ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam diri
Sedangkan tradisi adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan
menjadi bagian dari Tradisi suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara ,
kebudayaan , waktu, atau agama yang sama. Tradisi adalah segala sesuatu yang
1
menyangkut kehidupan dalam masyarakat yang dilakukan secara terus menerus,
Tujuan dari tradisi yang ada pada masyarakat memiliki tujuan agar hidup
manusia kaya akan budaya dan nilai-nilai bersejarah. Selain itu, tradisi juga akan
membuat kehidupan menjadi harmonis. Tetapi hal ini akan terwujud jika manusia
menghargai, menghormati dan menjalankan suatu tradisi dengan baik dan benar dan
juga sesuai dengan aturan. Fungsi dari tradisi adalah sebagai penyedia warisan histori
yang kita pandang bermanfaat dan sebagai pemberi legitimasi pada pandangan hidup,
keyakinan, pranata, dan aturan yang telah ada, menyediakan simbol identitas kolektif
kelompok dan untuk membantu sebagai tempat pelarian dari keluhan ketidakpuasan
salah satunya negara indonesia. Indonesia secara geografis terletak di antara benua
australia dan benua asia diantara samudra hindia dan samudra pasifik memiliki 34
provinsi dan banyak pulau, di setiap pulau dan daerah di indonesia kaya akan
keberagaman suku, budaya dan adat istiadat, salah satu nya pulau sumatera terletak di
bagian ujung utara yaitu provinsi aceh ,provinsi aceh memiliki 23 kabupaten/kota
salah satunya di takengon aceh tengah, masyarakat asli takengon bersuku gayo, suku
gayo adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi gayo di provinsi aceh
bagian tengah. berdasarkan sensus 2010 jumlah suku gayo yang mendiami provinsi
2
aceh mencapai 336.856 jiwa. wilayah tradisional suku gayo meliputi kabupaten bener
Masyarakat suku gayo memiliki adat istiadat yang khas dan berbeda dengan
daerah lain seperti adat sumang, didong, tari guel dan salah satu nya adalah
kepada calon pengantin dan biasanya disertai dengan pepongoten (tangisan) sambil
sungkeman kepada orang-orang tua calon pengantin, calon pengantin akan diberi
berbagai nasihat dan petunjuk tentang bagaimana nantinya mereka bersikap dan
berperilaku dalam membina rumah tangga, sebelum acara beguru dimulai orang-
orang tua akan becanang (memainkan alat musik tradisional gayo) ditempat acara
tersebut sambil menunggu tamu-tamu datang begitu juga setelah acara beguru selesai.
(menentukan hari menikah). Kemudian di adakan acara beguru sebelum akad nikah
berlangsung. Acara beguru ada seorang tokoh masyarakat atau orang tua memberi
ilmu bagaimana cara berkeluarga kepada calon inen mayak dan aman mayak. Adat
3
Namun dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun di daerah dataran
tinggi tanoh gayo sekarang banyak masyarakat terutama anak muda (remaja) yang
tidak terlalu memahami lagi apa makna dari adat beguru serta prosesi atau hal-hal apa
tidak lagi memahami apa makna beguru yang sesungguhnya di dalam sebuah acara
menuju pernikahan, karena sekarang banyak anak muda yang hanya sekedar
melangsungkan saja acara adat beguru tersebut tanpa mereka ketahui apa sebernarnya
makna atau pun arti dari prosesi pelaksanaan adat beguru ini. Maka dari itu di dalam
penulisan karya ilmiah ini kami ingin membahas apa sebernarnya makna dari prosesi
adat beguru di dalam pernikahan masyarakat gayo serta nilai-nilai apa saja yang
menjaga kelestarian tradisi yang telah ada sejak zaman nenek moyang mereka.
4
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui lebih dalam adat istiadat beguru dalam suku gayo.
istiadat beguru.
kepada pembaca agar dapat melestarikan adat beguru, sumbangan pemikiran bagi
adat beguru dalam suku gayo bagi masyarakat dan khusus nya generasi penerus.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
budaya adalah hasil dari cipta,rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari
khususnya bahasa. kebudayaan telah ada sejak zaman dahulu hingga kini kebudayaan
masi melekat dalam kehidupan sehari- hari, kebudayaan terlaksana turun temurun
dari generasi kegenerasi penerus. Suku gayo masi melaksanakan prosesi adat beguru
Beguru adalah acara khidmat dimana hadir tua dan keluarga calon pengantin
dengan acara penyerahan penyelenggaraan akad nikah calon pengantin oleh keluarga
kepada sarak opat (imam/petua) dan sarak opat memberi nasehat kepada calon
kebahagiaan dunia dan akhirat. Beguru muluahi sinte anak buah ate si jantung rasa,
Sinte adalah melepas anak tersayang, buah hati junjungan jiwa yang akan
meninggalkan status lajang ke status berumah tangga). Melengkan yaitu pidato adat
berbentuk kata-kata puitis yang disampaikan satu atau dua orang yang saling
berhadapan dalam berbagai upacara adat antara lain menjelang akad nikah, menaiken
6
reje (melantik pucuk pimpinan pemerintah), menerima tamu terhormat yang
berkunjung pertama kali ke Gayo dan upacara-upacara lainnya. Petua adat serta
orang-orang tua didudukan diatas ampang (tikar kebesaran) bentuknya empat persegi
ini adalah saat yang cukup kelimak, layaknya sudah seperti terjadi suatu perpisahan
dengan keluarga besar. Calon mempelai juga didudukkan diatas ampang, ditemani
oleh sang pengasuh. Disini akan terjadi serah merah (saling serah menyerahkan hal-
hal yang bertalian dengan adat). Bila sang pengetua adat lengkap hadir, maka batil
bersab (cerana) perlu disediakan tiga buah. Untuk Reje dibalut atau dibungkus
dengan kain kuning, untuk Petue dibalut dengan kain merah hati, sedangkan untuk
Selain dari pada itu, juga sudah disiapkan penyerahan didalam tiga buah
4. Belo (sirih), menon pitu (2x7) lembar, si tumung gagang atau dapat disebut
7
5. Pinang 3 buah, tidak kecet (terlalu muda). Jangan pula pinang rok (terlalu
tua), dan tidak pula baik bila pinang gunte (terlalu lama tidak dimakan hingga
perempingen/rungkah
6. Bunge lawang (cengkeh), kacu (gambir), Kapur (kapur sirih) dan kunyit
Saat seperti ini calon Inen mayak memakai upuh kiyo (selendang besar
perhiasan sudah boleh dikenakan.Rekuden (sejumlah alat tepung tawar) sudah siap
didalam buke petawaren (tempat alat tepung tawar) dibuat dari tembikar. Perlu
ditambahkan, air tepung tawar ada diantara mereka sengaja mengambilnya langsung
dari mata air dan sebagian orang yang mempergunakan air santan kelapa.Mata air
dipandang sebagai simbul kehidupan, semoga dengan wih muter (seperti sumber air
Tujuan kegiatan beguru ialah Calon mempelai mohon izin serta doa restu
pengetua adat, orang-orang tua, serta semua saudara-saudara dan Sang calon menanti
nasehat serta petuah untuk modalnya meniti rumah tangga, dalam rangka
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat
keadaan suatu tempat atau wilayah tertentu. Kemudian data yang terkumpul
penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Penelitian ini lebih mengarah pada
gejala fisik maupun sosial yang dipermasalahkan.disamping itu, penelitian ini harus
mampu merumuskan dengan tepat apa yang ingin diteliti dan teknik penelitian apa
9
3.2 Lokasi Penelitian
pembatasan lokasi guna lebih fokus dalam penelitian.lokasi penelitian yang diambil
adalah desa dikung toa kecamatan pegasing kabupaten aceh tengah.Guna untuk
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian dan mendapatkan data yang jelas
sehingga dapat menyimpulkan data yang didapatkan dari desa tersebut yaitu tentang
Adat Beguru.
mengenai data.hasil wawancara atau pengamatan dari objek menjadi sumber utama,
yang telah diambil berdasarkan pedoman yang telah disiapkan sehingga diharapkan
data yang diperoleh akan sesuai dengan yang diteliti. Penganbilan data dilakukan
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.
10
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan
cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah
literature,artikel,jurnal.
selain data primer,sumber data yang dipakai peneliti adalah sumber data sekunder,
data sekunder didapat melalui berbagai sumber yaitu literature artukel, serta situs
wawancara.
1) Pengamatan (Observasi)
11
2) Wawancara
merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
terhadap individu yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu onot kemara
dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Data adalah suatu metode atau
cara untuk .mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data
tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan
solusi permasalahan, yang terutama adalah masalah yang tentang sebuah penelitian.
Data penelitian tentang adat Beguru diolah dan dianalisis setelah semua data
12
BAB IV
Adat istiadat adalah perilaku budaya dan aturan-aturan yang telah berusaha
diterapkan dalam lingkungan masyarakat dan merupakan ciri khas suatu daerah yang
melekat sejak dahulu kala. Seperti hal nya masyarakat suku gayo memiliki adat
istiadat yang khas dan berbeda dengan daerah lain salah satu nya adalah “BEGURU”
Beguru yaitu acara yang diadakan sesudah acara malam begenap yaitu pada pagi hari
sesudah sholat subuh. Beguru artinya belajar, yang merupakan prosesi pemberian
nasihat kepada calon pengantin dan biasanya disertai dengan pepongoten (tangisan)
sambil sungkeman kepada orang-orang tua calon pengantin, calon pengantin akan
diberi berbagai nasihat dan petunjuk tentang bagaimana nantinya mereka bersikap
dan berperilaku dalam membina rumah tangga, upacara penyampaian nasehat ini
dilakukan kepada calon pengantin lelaki atau perempuan, yang berlangsung secara
4.2 Pembahasan
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa prosesi adat beguru yang
dilaksanakan di gayo takengon. Nilai yang terkandung dalam prosesi beguru tersebut
mempunyai nilai adat serta amanat-amanat yang berisi nasihat untuj calon mempelai
13
(pengantin) sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa begitu kental makna, dan nilai-
Proses adat beguru diperhitungkan dalam berbagai segi, baik dalam proses
tepung tawar, memberikan nasihat, memainkan alat musik (canang). Dari hasil
analisis yang telah dilakukan dan data temuan di atas maka pembahasan penelitian ini
1. Peran dari majelias adat gayo, tokoh ulama dan masyarakat dalam melestarikan
2. Adat beguru mengandung nilai-nilai dakwah dalam materi yang disampaikan oleh
3. Perbedaan materi yang diajarkan di KUA dengan adat beguru, dan peran KUA
dimiliki oleh orang yang kedudukannya dalam masyarakat. Penyesuaian diri, dan
sebagai sebuah proses. Berdasarkan definisi ini maka dapat disimpulkan bahwa peran
ditinjukan kepada majelis adat gayo, tokoh ulama, dan masyarakat dalam menggali
dan melestarikan adat beguru tetap ada. Peran yang dapat digambarkan oleh semua
informan secara garis besar adalah pernyataan pentingnya kita selaku orang gayo
14
dalam menjaga adat dan budaya seperti adat pernikahan beguru ini tetap lestari dan
mengandung nilai-nilai dakwah dalam materinta. Imam kampong, tokoh adat dan
petue yang menyampaikan ejer muarah materi dakwah dalam adat beguru ini
terutama untuk calon mempelai laki-laki atau pun calon mempelai wanita dan juga
tidak terlepas dari masyarakat yang hadir. Isi materi adat beguru yang sering
akidah, ibadah, dan syari’ah serta mengenal diri dan mengusahakan kebutuhan
jasmani dan rohani secara padu. Calon suami dan istri, merupakan salah satu nilai
penting dalam ajaran dan pendidikan islam. Orang yang melupakan Allah sama
merupakan modal utama keberhasilan, karena kerukunan itu sendiri merupakan usaha
pendidikan dan hasil pendidikan mengenal diri dan mengenal orang lain.
dengan adat beguru, dan peran kantor urusan agama (KUA) terhadap adat beguru.
Materi dapat diartikan setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang
jumlahnya diukir oleh suatu sifat yang disebut massa. Secara umum materi juga
didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai massa dan mempati volume. Materi
yang diajarkan oleh kantor urusan agama (KUA) adalah kantor yang melaksanakan
15
sebagian tugas kantorkementrian agama Indonesia dikabupaten dan kota di bidang
agama (KUA) biarpun sudah diajarkan materi pernikahan yang ada di kantor urusan
agama (KUA) tetap harus melaksanakan proses adat beguru, diwajibkan pada calon
mempelai orang gayo asli tujuannya belajar tidak tahu menjadi tahu kemudian
melakukan amal ma’ruf nahi munkar, dan tetap berjalan dijalan Allah.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bahwa adat pernikahan beguru ini sudah dari nenek moyang orang gayo dahulu.
Mempunyai nilai adat budaya dan agama yang tidak bisa dipisahkan oleh syari’at
islam, yang mengandung nilai-nilai dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam
penyampaian materi adat beguru tersebut. Lembaga majelis adat gayo adalah lembaga
yang menggali dan melestarikan adat beguru ini tetap ada dan lestari agar budaya adat
istiadat yang ada dalam masyarakat gayo melalui sosialisasi, pelatihan, dan
pertandingan lomba melenkan agar adat beguru tetap selalu terpelihara dan terjaga
serta bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, pemuda juga berperan penting
dalam hal ini untuk penerus petua yang ada dalam masyarakat.
Lembaga kantor urusan agama (KUA) yang juga berperan memberikan materi
tentang kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya sebelum pernikahan, yang akan
diberikan kepada calon mempelai laki-laki maupun perempuan agar menjadi keluarga
yang sakinah mawaddah dan warrahmah. Masyarakat dan tokoh ulama juga berperan
penting dalam melestarikan adat beguru ini melalui dari mendidik anak dan memberi
17
5.2 Saran
beberapa saran sebagai upaya pengembangan budaya adat istiadat dalam suku gayo
sebagai berikut :
dan melestarikan budaya terhadap generasi-generasi masa depan terkait adat beguru
2. Disarankan kepada tokoh adat gayo dan juga peran dari masyarakat gayo agar
dapat mempertahankan dan menjaga adat istiadat, budaya adat gayo bisa tetap
3. Bagi majelis adat gayo (MAG) agar dapat membantu peran generasi melalui
sosialisasi dan interaksi kepada masyarakat membimbing agar adat begur tetap lestari
18
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenbahasa.com/makna-metaforis/amp
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskerta
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Gayo
http://blog.isi-dps.ac.id/aridarmayasa/definisi-kebudayaan-menurut-para-ahli
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Adat
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tradisi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kelompok_etnik
https://www.lintasgayo.com/26780/beguru-dalam-adat-gayo.html
https://www.kompasiana.com/amp/habibah_mamah/5bd7ad396ddcae28e167e852/ke
seragaman-suku-bangsa-dan-budaya-di-indonesia
https://brainly.co.id/tugas/6716562
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Gayo
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah/article/view/1574
http://portalsatu.com/read/budaya/memahami-upacara-adat-perkawinan-di-gayo-
8213
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-tradisi-tujuan-fungsi-
macam-macam-contoh-penyebab-perubahan.html
https://jagokata.com/arti-kata/adat.html
19