Dosen Pengampu :
Endang Switri, S.PD.I, M. PD.I
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Hapsari Maharani ( 06081182328054 )
Maghfiroh Azzahra ( 06081182328010 )
Nanda Aliyatuzzahrah ( 06081182328004 )
Rendi Kurniawan ( 06081182328016 )
Yudha Mahendra ( 06081382328073 )
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
2.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian Al-Qur’an dan Perannya dalam membangun kebudayaan
Islam di Indonesia.
2. Untuk menjelaskan pengertian As-sunnah dan Perannya sebagai penguat pengembangan
kebudayaan Islam di Indonesia.
3. Untuk menjelaskan pengertian Ijtihad dan Perannya sebagai mekamisme kontekstualisme
Al-Qur’an dan As-sunnah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
aktualisasi terhadap ajaran Islam. Oleh karena itu, Ijtihad dapat disesuaikan dengan
perkembangan zaman dan keperluan atau tuntutan kehidupan yang ada untuk dicarikan
sebuah solusi yang tetap berpegang pada prinsip ajaran Islam. Poin tersebut merupakan hal
yang penting agar ajaran Islam dapat diterjemahkan dengan baik serta memberikan
tanggapan terhadap perkembangan ajaran Islam yang sesuai dari masa kemasa dan sesuai
dengan zaman.
Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan zaman semakin menyebar dan
mengambil alih budaya, menjadikan eksistensi ijtihad, terutama dibidang Pendidikan dan
budaya sangat dibutuhkan.
Q.A An-Nisa/4:1
َّ سا ًء َواتَّقوا
َّللا َ ِِيرا َون َّ َأَيُّ َها النَّاس اتَّقوا َربَّكم الَّذِي َخلَقَكم مِ ن نَفس َواحِ دَة َو َخلَقَ مِ ن َها زَ و َج َها َوب
ً ث مِ نه َما ِر َج ًال َكث
علَيكم َرقِيبًا َ َّ ام ِإ َّن
َ َّللا َكان َ َ الَّذِي ت
َ سا َءلونَ ِب ِه َواْلَر َح
Artinya : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya;
dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-
Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
Prinsip kebudayaan juga terdapat pada ayat tersebut, menyatakan bahwa perbedaan
ras/suku, warna kulit dan kepercayaan telah ditetapkan oelh Allah SWT. Maka muslim
5
yang membaca Al-Qur’an patut mengamalkan bahwa perbedaan dalam budaya
bukanlah hal yang dapat menciptakan perpecahan namun memang telah diciptakab
oleh Ilahi sebagai cara manusia untuk belajar saling mencintai dan menjaga satu sama
lain.
6
Qur’an untuk kepentingan mengembangkan pendidikan. Tafsir tarbawi
menggunakan konsep untuk keperluan tarbiyah (pendidikan Islam).
5. Corak Tafsir I’tiqadi
Kata I’tiqadi memiliki arti keyakinan atau kepercayaan. Maka definisi dari tafsir
I’tiqadi adalah tafsir yang berfokus pada persoalan akidah. Corak tafsir ini
membutuhkan kepandaian, keinginan, pemahaman logika yang lebih besar
dibanding penulisan untuk memudahkan membelokkan pandangan yang
belawanan dengan pemahamannya.
6. Corak Tafsir Adabi Ijtima’i
Tafsir adabi ijtima’I berfokus bahasannya dalam mengemukakan ungkapan-
ungkapan al-Qur'an secara teliti, selanjutnya menjelaskan makna-makna yang
dimaksud oleh al-Qur'andengan gaya bahasa yang indah dan menarik, kemudian
berusaha menghubungkanal-Qur'an yang tengah dikaji dengan kenyataan sosial
dan sistem budaya yang ada.
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan
perempuan dan Kami menjadikan kamu bangsa dan puak supaya kamu berkenal
kenalan, sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yangbertakwa
di antara kamu.” (Quran, surah Al-Hujurat:13).
As-Sunnah merupakan sumber dari ajaran agama Islam dan dipergunakan sebagai
unsur pembentuk syariat Islam setelah Al-Qur'an. Sunnah dan budaya atau tradisi sejak
lama menjadi kontroversi. Sunnah Nabi juga menjadi teladan dan pedoman dalam
menjalankan segala macam aktifitas kehidupan seorang muslim. Hal ini yang
menjadikan Sunnah sebagai teladan dan contoh ideal dalam mengamalkan sesuai dengan
kaidah kan konteksnya.
7
A. Fungsi As-Sunnah dalam pengembangan budaya Islam di Indonesia
a. Memperkuat Hukum-Hukum Al-Qur’an
Al-Qur’an dan As-Sunnah keduanya sama-sama menjdi sumber hukum.
Contohnya, dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan mengerjakan sholat wajib,
zakat, puasa serta haji. Kemudian Rassulullah dalam hadisnya memperkuat
perintah tersebut dengan menyatakan “Islam ditegakkan atas lima dasar, yaitu
syahadat, salat, zakat, puasa dan haji”.
b. Memberi Perincian dan Penafsirat ayat-ayat Al-Qur’an
As-Sunnah memberikan penafsiran atau merincikan ayat-ayat Al-Qur’an yang
masih Mujmal (belum jelas petunjuknya), juga memberi Taqyid (syarat) untuk ayat
ayat Al-Qur’an yang masih umum.
Contohnya, dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan secara rinci mengenai kewajiban
sholat berapa rakat dan tata cara sholat, tidak mengatur dengan detail nisab-nisab
zakat, dan tidak juga memaparkan tata cara atau kaidah haji. Dimana kemudian
dalam hadis-hadisnya Rasulullah memperinci hal-hal tersebut dengan sangat jelas.
c. Menetapkan Hukum yang tidak ada dalam Al-Qur’an
Dalam hal ini hukum-hukum yang dimaksud hanya sebatas hukum hadis,
contohnya hukum berpoligami dengan seorang Wanita dan bibinya sendiri adalah
haram. Kedudukan As-Sunnah dan hadis yang menetapkan hukum diatas
membuktikan bahwa keduanya adalah sumber hukum Islam. Banyak sekali hukum
hadis/sunnah yang tidak tertulis jelas dalam Al-Qur’an, contohnya adalah larangan
bagi seorang pria untuk memakai sutera dan emas. Atau juga larangan atau
keharaman untuk memakan burung yang berkuku tajam, hewan bertaring, dan
lainnya.
B. Model penerapan as-Sunnah dalam pengembangan budaya Islam di Indonesia.
Tradisi dan budaya adalah kebiasaan yang sudah ada sejak lama dan turun
temurun dialihkan ke generasi selanjutnya. Tradisi budaya merupakan nilai-nilai
yang dipegang oleh penganutnya sejak lama dan dianggap benar hingga sekarang.
Beberapa Model Penerapan As-Sunnah dalam budaya Islam adalah sebagai berikut
8
3. Sunnah Nabi tentang janggut dan pakaian
Nabi Muhammad SAW telah memakai pakaian tradisi Arab dan memanjangkan
janggut yang juga menjadi tradisi saat itu. Sunnah ini mengartikan rasa
nasionalisme dan setiap muslim dapat mengenakan pakaian (bangsanya) tanpa rasa
ragu dan sungkan.
9
sama atau bahkan lebih berbahaya daripada minuman beralkohol. Oleh karena itu,
diputuskan bahwa penggunaan narkoba merupakan pelanggaran hukum.
3. Istishab
Istishab adalah peraturan atau hukum ketentuan sampai ada alasan yang memadai
untuk mengubahnya. Hakikat istishab adalah memberlakukan undang-undang lama
selama belum ada undang-undang yang mengubahnya.Misalnya, jika seseorang
pada awalnya suci dari najis, itu akan ditetapkan suci sampai ada bukti yang
menunjukkan bahwa dia terkena najis.
4. Urf
Urf artinya penetapan dibolehkannya tata cara atau kebebasan rakyat selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang ada pada dalam Al-Qur`an
serta hadist. Misalnya ialah budaya tahlilan atau kirim doa yg diperbolehkan dalam
islam sebab secara umum dikuasai ulama menegaskan kebolehan membaca bacaan
Al-Qur`an serta kalimat thayyibah pada mayit.
5. Maslahah
Mursalah merupakan cara memilih aturan sesuai pertimbangan manfaat serta
kegunaannya. misalnya pencatatan perkawinan pada surat resmi, tujuannya sebagai
maslahat untuk sahnya gugatan pada perkawinan, pembagian harta, nafkah, dan
lain sebagainya.
6. SududzDzariah
Sududz Dzariah adalah keputusan aturan perihal hal-hal yang diizinkan makhruh
atau haram buat kepentingan manusia contoh keharaman mencaki-maki
sesembahan non-muslim karena berpotensi munculnya celaan pada Allah swt.
7. Istihsan
Istihsan merupakan tindakan meninggalkan satu hukum ke hukum lain sebab bukti
Syariah yang mensyaratkannya. Contohnya merupakan kasus orang yang makan
dan minum sebab lupa di waktu beliau sedang berpuasa. Berdasarkan kaidah umum
puasa orang ini batal sebab sudah memasukan sesuatu ke dalam tenggorokannya
serta tidak menahan puasanya sampai di ketika berbuka. Akan tetapi, hukum ini
dikecualikan oleh hadist Nabi SAW yang mengatakan: “Siapa yang makan atau
minum karena lupa ia tidak batal puasanya karena hal itu merupakan rizki yang
diturunkan Allah kepadanya.” (HR. Tirmidzi).
10
Budaya yang terdapat di lebih kurang masyarakat tentunya memiliki karakteristik
spesial atau pembeda antara budaya satu dengan budaya yang lain, mirip mirip
halnya bahasa dan kebiasaan. Selain itu, budaya jua berpengaruh terhadap cara
berpikir seseorang insan, terkhususnya bagi Mujtahid. seorang Mujtahid bisa
mempertimbangkan apakah suatu budaya yang hayati di lingkungan daerah
tinggalnya sesuai menggunakan syariat Islam atau tidak dengan sesuai ilmu agama
yang dia punya karena itu, munculah banyak pendapat yang berbeda antara satu
ulama denga ulama yang lain yang disebabkan sebab suatu budaya. sebab, budaya
yang ada pada global ini sangat majemuk.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Alamsyah, M. (2020). Relasi Sunnah dan Budaya Dalam Konstruk Fikih Nusantara. Bandar
Lampung: Pusaka Media.
Syukur, A. (2015). MENGENAL CORAK TAFSIR AL-QUR’AN. Mengenal Corak Tafsir al-
Quran, 86-96.
12