Anda di halaman 1dari 4

Nama : DEA MARETHA KIRANI

NIM : 856735743
Kelas : 4A PGSD
Mata Kuliah : IDIK4012 / Manajemen Berbasis Sekolah
Tanggal Pelaksanaan : 16 Mei - 22 Mei 2022

SOAL

1. Unit sekolah adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan anggota, hierarki dan pembagian tugas, serta
memiliki masyarakat pendukung (Pengguna jasa pendidikan ). Sebagai suatu organisasi maka efektivitas
sekolah perlu dilihat dari pendekatan organisasi. Dalam pandangan Robbins (1990), setidak-tidaknya ada
4 pendekatan atau kriteria di dalam menilai efektif tidaknya suatu organisasi sekolah. Salah satu
pendekatan adalah pendekatan berdasarkan tujuan atau goal attainment approach .
Jelaskan minimal tiga hal yang harus kita perhatikan dengan cermat untuk menilai efektivitas sekolah
dengan pendekatan berdasarkan tujuan.

Jawab :
Dalam pandangan Robbins (1990), Setidak-tidaknya ada 4 pendekatan (kriteria) dalam menilai
efektif tidaknya suatu organisasi (Termasuk sekolah sebagai satuan organisasi), Yaitu Goal Attainment
Approach, System Approach, Strategic Constituencies Approach, Dan Competing Values Approach.
1. Goal Attainment Approach
Dalam pendekatan ini diyakini bahwa tujuan organisasi atau sekolah yang dinyatakan secara
formal merupakan kewajiban bagi sekolah tersebut untuk memenuhinya. Dengan demikian, Efektivitas
sekolah dinilai tergantung dari Derajat tercapainya tujuan. Dengan kata lain, pendekatan ini menilai
efektivitas lebih menekankan pada hasil daripada proses atau cara mencapai hasil.
Pemerintah dalam rangka penerapan MBS melalui program perintisan "manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah tanda telah melatih sekolah sekolah Rintisan untuk masing-masing
mengembangkan Visi, misi, dan tujuan dalam bentuk rencana strategis sekolah sehingga setiap
sekolah memiliki arah yang jelas di dalam upaya peningkatan mutu sesuai dengan kondisi masing-
masing, dengan tetap merujuk pada kebijakan nasional yang bersifat umum dan standar standar yang
ditetapkan. terlepas dari masalah-masalah yang timbul dalam penerapan pendekatan tujuan untuk
menilai sejauh mana efektif tidaknya suatu sekolah pendekatan ini sangat penting dan diikuti sebagian
besar Organisasi dengan berbagai penyesuaian dan dikombinasikan dengan pendekatan lain.

2. Pendekatan sistem
Sekolah sebagai satuan organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang menyebabkan satuan organisasi tersebut dinamakan sekolah. sekolah efektif
didukung berbagai Komponen yang dapat berfungsi secara efektif. Sebagai sebuah organisasi, sekolah
memperoleh input kemudian diubah melalui suatu proses sehingga menjadi output. Pendekatan sistem
Mengakui hasil output, tetapi itu baru merupakan sebagian dari ukuran efektivitas sekolah harus
mengelola keseimbangan antara input proses dan output untuk tetap stabil dalam kehidupan organisasi
jangka panjang.
Dengan kata lain, pendekatan sistem tidak hanya memfokuskan pada tujuan secara spesifik,
tetapi kaitan dengan input, proses, dan perubahan lingkungan untuk menjamin stabilitas tujuan jangka
panjang memperoleh perhatian. dengan pendekatan sistem, perlu analisis berbagai input, bukan hanya
siswa, tetapi juga sumber belajar, sumber daya manusia, praktik manajemen, atau baik manajemen
sekolah secara keseluruhan maupun manajemen proses belajar oleh guru serta penyaluran hasil
terhadap pengguna lulusan, serta respon masyarakat terhadap lulusan.
3. Pendekatan konstituen strategis
Konstituen adalah orang atau kelompok orang atau masyarakat yang diharapkan dukungannya
karena dukungan tersebut suatu institusi menjadi kuat. Sekolah memerlukan dukungan orang tua atau
masyarakat yang saat ini direpresentasikan melalui komite sekolah, kelompok birokrat tertentu atau
Persatuan Guru setempat. Apabila pendekatan ini akan digunakan maka sekolah sejak awal berusaha
menjaring masukan atau secara resmi meminta masukan para konstituen yang dominan di dalam
merumuskan visi misi dan tujuan sekolah. Dengan keterlibatan mereka di dalam menentukan arah
pengembangan sekolah maka efektivitas model ini akan tidak menyimpang dari idealisme dan fungsi-
fungsi sekolah yang sebenarnya.
Peran konstituen strategis sangat penting, terutama pada saat seperti sekarang ini di mana
keberhasilan tidak hanya dinilai atau diklaim oleh satu pihak, tetapi memerlukan pengakuan oleh
beberapa pihak dan banyak diantaranya lebih bernuansa politis daripada teknis.

4. Pendekatan persaingan nilai


Dasar pendekatan ini adalah kriteria yang digunakan seseorang untuk menilai efektivitas suatu
organisasi tergantung dari siapa dia dan kepentingan Siapa yang diwakili. Seorang guru menilai
efektivitas sekolah dari segi kepentingan guru kepala sekolah menilai dari sudut kepentingan kepala
sekolah, dan orang tua siswa akan menilai dari segi kepentingan mereka titik demikian pula birokrat
pendidikan titik sungguh pun terdapat berbagai kepentingan yang saling bersaing, pendekatan ini
berasumsi bahwa berbagai peluang atau nilai yang direfleksikan dalam bentuk kepentingan dapat
diorganisasikan dengan pola tertentu. pendekatan ini cocok dalam kondisi dimana organisasi kurang
jelas mengenai apa yang ingin ditekankan atau perubahan di dalam kriteria efektivitas dalam
perjalanan organisasi justru dianggap penting.

2. Bapak Slamet Rahardjo sebagai kepala SMP Negeri Jurangj ero berkeinginan untuk meningkatkan mutu
sekolah. beberapa perubahan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Bidang humas telah dilakukan pergantian dari wakil kepala sekolah bidang humas dikarenakan Waka
yang lama memasuki masa pensiun.
- bidang kurikulum telah dibuat standar operasional dan prosedur pembuatan perangkat pembelajaran,
proses pembelajaran dan pelaporan hasil belajar.
- bidang keuangan telah dibuat standar operasional dan prosedur pembelian barang dan pengeluaran
uang dana BOS dan SPP.
- kepala sekolah melibatkan wakil kepala sekolah, ketua program keahlian dan pengurus komite dalam
pembuatan program sekolah.
Berdasarkan informasi tersebut Anda diminta menilai penerapan kriteria sekolah efektif di SMP
Jurangjero, ditinjau dari perspektif transparansi, efisiensi, akuntabilitas, objektivitas, dan keadilan!

Jawab :
Manajemen berbasis sekolah merupakan konsep pemberdayaan sekolah dalam rangka
peningkatan mutu dan kemandirian sekolah. dengan MBS diharapkan para kepala sekolah, guru dan
personal lain di sekolah serta masyarakat setempat dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan zaman karakteristik lingkungan dan tuntutan Global. Melalui Pemberdayaan ini,
Kaum idealis atau para pejuang demokrasi atau keadilan dan hak asasi manusia menginginkan adanya
Tata kehidupan yang lebih adil demokratis dan tegaknya kebenaran dan keadilan semua itu dapat
diwujudkan melalui pendidikan dengan manajemen berbasis sekolah.
Dalam dunia pendidikan, pemberdayaan merupakan cara yang sangat praktis dan produktif untuk
mendapatkan hasil yang terbaik dari kepala sekolah para guru, dan para tenaga kependidikan. Prinsip
terpenting dalam pemberdayaan ini adalah melibatkan guru dan tenaga kependidikan dalam proses
pengambilan keputusan dan tanggung jawab. melalui proses pemberdayaan itu diharapkan para guru dan
tenaga kependidikan di sekolah memiliki kepercayaan diri.
Berdasarkan informasi yang didapat tentang penerapan kriteria sekolah efektif di SMP Jurangjero,
Sekolah tersebut sudah berhasil memahami dan menerapkan manajemen berbasis sekolah sebagai
proses pemberdayaan sekolah. Mengapa? Karena terbukti bahwa SMP jurangJero Mampu membuat
perubahan dan mengembangkan model pembelajaran, di bidang keuangan juga sudah dibuat standar
operasional, dan kepala sekolah juga telah melibatkan semua warga sekolah dengan membentuk komite
dalam pembuatan program sekolah dan itu adalah sebuah kemajuan untuk dapat meningkatkan mutu
pendidikan di SMP Jurangjero. Karena menurut saya mutu pendidikan akan dapat ditingkatkan apabila
ditangani secara efisien yang artinya berbagai sumber yang mempengaruhi terjadinya proses pendidikan
perlu ditangani secara jelas, terkendali, dan terarah. kurikulum diarahkan dan dirinci, guru dipersiapkan
dan ditugaskan, sarana dan dana pendidikan diprogramkan secara efisien dan itu Diterapkan di SMP
Jurangjero.

3. SMP Negeri kalikepek semakin berkembang semenjak dipimpin oleh Pak Ratijan. Setiap awal tahun
pelajaran baru selalu dipenuhi oleh para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah ini.
proses penerimaan didik baru atau PPDB di sekolah selalu menggunakan standar operasional dan
prosedur PPDB mengacu pada surat edaran kadisdikbud ketentuan dari gubernur, dan aturan dari
Permendikbud tentang PPDB. calon peserta didik baru yang mendaftar di sekolah ini berasal dari berbagai
suku dan tidak membedakan latar belakang ekonomi. sebagai bagian akhir proses PPDB adalah
penentuan siswa yang dinyatakan diterima berdasarkan kapasitas ruangan dan ketentuan yang berlaku
terkait pelaksanaan PPDB. proses PPDB diawali dengan pemasangan informasi baik di media cetak dan
elektronik S proses PPDB selalu digunakan sistem komputerisasi dan perangkingan.

Berdasarkan informasi diatas Anda diminta menilai kepemimpinan Pak ratijan selaku kepala sekolah dalam
pengelolaan manajemen kesiswaan.

Jawab :
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar
kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar tertib dan teratur serta mencapai tujuan pendidikan
sekolah.
Dalam kepemimpian Pak Ratijan sebagai kepala sekolah dalam pengelolaan manajemen kesiswaan
sudah sangat baik. Gaya kepemimpinan yang digunakan Pak Ratijan dapat mempengaruhi para
pengikutnya. Terbukti manajemen yang ia terapkan mampu membawa perubahan besar pada sekolah
yang ia pimpin. Melalui sistem PPDB yang ia gunakan secara standar operasional membuat kegiatan
PPDB disekolah menjadi efektif dan tidak menyalahahi aturan-aturan yang ada.

4. Ibu Margaretha kepala SMK pengasih berhasil menyandang sebagai kepala sekolah berprestasi tingkat
provinsi. selama kepemimpinannya, ia berhasil melakukan program penataan sekolah dengan
melaksanakan "program revitalisasi komponen standar pendidikan untuk peningkatan mutu sekolah ".
beberapa kegiatan sekolah yang telah dilaksanakan mengacu pada terpenuhinya standar nasional
Indonesia diantaranya:
1. Revitalisasi kompetensi kelulusan dengan cara melaksanakan les tambahan belajar untuk siswa kelas
12 agar dapat lulus 100%
2. Revitalisasi pembiayaan dilakukan penggantian pengelolaan setiap semester.
3. Revitalisasi pengelolaan dengan melakukan pelatihan kompetensi pengelola.
4. Revitalisasi penilaian dengan menerapkan penilaian portofolio hasil karya peserta didik.
5. Revitalisasi sarana dan Dengan cara peremajaan peralatan praktik mengacu Standar Industri.
6. Revitalisasi standar isi, dengan pembuatan kurikulum implementasi bersama DUDI.
7. Revitalisasi standar proses pembuatan perangkat pembelajaran berupa RPP satu lembar.
8. Revitalisasi tenaga kependidikan dengan mengirimkan tenaga kependidikan magang ke industri yang
relevan

Berdasarkan data tersebut, Analisislah kesesuaian program dengan yang sudah dilakukan ibu Margaretha.
Analisis dengan menggunakan format berikut :
No Standar Program Pertimbangan Kesesuaian

Jawab :
Hasil analisis kesesuaian program yang dilakukan Ibu Margaretha
No Standar Program Pertimbangan Kesesuaian
1 Standar Isi Melaksanakan les tambahan Berkaitan dengan Sesuai dengan
belajar untuk siswa kelas 12 standar isi standar
agar dapat lulus 100%
2 Standar isi Penggantian pengelolaan Berkaitan dengan Sesuai dengna
setiap semester standar isi standar
3 Standar Proses Melakukan pelatihan Berkaitan dengan Sesuai dengan
kompetensi pengelola standar proses standar
4 Standar Proses Menerapkan penilaian Berkaitan dengan Sesuai dengan
portofolio hasil karya peserta standar proses standar
didik
5 Standar Proses Peremajaan peralatan praktik Berkaitan dengan Sesuai dengan
mengacu Standar Industri. standar proses standar
6 Standar Isi Pembuatan kurikulum Berkaitan dengan Sesuai dengan
implementasi bersama DUDI standar isi standar
7 Standar Proses Proses pembuatan perangkat Berkaitan dengan Sesuai dengan
pembelajaran berupa RPP standar proses standar
satu lembar.
8 Standar Proses Mengirimkan tenaga Berkaitan dengan Sesuai dengan
kependidikan magang ke standar proses standar
industri

Anda mungkin juga menyukai