Anda di halaman 1dari 27

(MPMBS)

Fram of administration concept as total system


1. Administration 2. Managenent 3. Leadership

Money Materials Machines Methods Market

Goal

4. Decision Making 5. Human Relation

OUTLINE
LATAR BELAKANG PENGERTIAN DAN TUJUAN MPMBS PRINSIP DAN DASAR MPMBS KONSEP DASAR MPMBS ASPEK DASAR MPMBS LANGKAH DAN PELAKSANAAN MPBS KONTROL PELAKSANAAN (MONITIRING) DAN EVALUASI DALAM MPMBS

George R Terry: Cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain. Henry Fayal: Membagi manajemen menjadi 5 unsur, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoorganisasian dan pengawasan yang dikenal fungsionalisme ( fungsi manajemen).

LATAR BELAKANG
Faktor Pertama; kebijakan dan penyelenggara pendidikan nasional menggunakan pendekatan education production function atau input- output analysis yang tidak dilaksanakan secara kosekuen. * Faktor kedua; penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara birokratik sentralistik. * Faktor Ketiga; Peranserta masyarakat, khususna orang tua siswa dalam meyelenggarakan pendidikan selama ini sangat minim
*

Pengertian (MPMBS) dapat diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong mengambil keputusan partisipatif.

Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemandirian,fleksibilitas, partisipasi,keterbukaan,kerjasama,akuntabilitas,sustainabilitas dan inisiatif sekolah dalam mengelola,memanfaatkan dalam memberdayakan sumberdaya yang tersedia

Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat menyelengarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua,masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya;dan Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai

Kemandirian dan kemauan berinisiatif Trasparansi/keterbukaan Kerjasama dan keputusan partisipatif Akuntabilitas publik Sustainabilitas/keberlanjutan Orientasi pada peningkatan mutu pendidikan.

Pola baru manajemen pendidikan masa depan

Pola Lama Sub-ordinasi Pengambilan keputusan terpusat Ruang gerak kaku Pendekatan birokratik Sentralistik Diatur Overregulasi

Menuju

Pola Baru Otonomi Pengambilan Keputusan parsitifatif Ruang gerak luwes Pdkt. profesional Desentralistik Motivasi diri Deregulasi

Pola lama mengontrol Mengarahkan Meghindari resiko Gunakan uang semuanya Individual yang cerdas Informasi terpribadi Pendelegasian Organisasi hierarkis

Menuju

PolaBaru Mempengaruhi memfasilitasi Mngelola resiko Gunakan uang seefisien mungkin Teamwork yang cerdas Informasi terbagi Pemberdayaan Organisasi datar

Perencanaan dan evaluasi - Perencanaan; sekolah diberi kewenangan untuk melakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhannya (school base plan).Kebutuhan yang dimaksud, misalnya kebutuhan untuk meningkatkan mutu sekolah .oleh karena itu, sekolah harus melakukan analisis kebutuhan mutu danberdasarkan hasil analisis kebutu- han mutu inilah kemudian sekolah membuat rencana peningkatan mutu.

Lanjutan

Evaluasi: sekolah diberi wewenang untuk melakukan evaluasi, khususnya evaluasi internal. Evaluasi internal dilakukan oleh warga sekolah untuk memantau proses pelaksanaan dan mengevaluasi hasil program-program yang telah dilaksanakan. Evaluasi semacam ini disebut evaluasi diri. evaluasi ini harus jujur dan transparan agarbenar-benar dapat mengunkap informasi yang sebenarnya.

Lanjutan
Pengelolaan kurikulum Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah pusat adalah kurikulum standar yang berlaku secara nasional.Pada- hal kondisi sekolah pada umumnya sangat beragam. .Oleh karena itu, dalam implementasinya, sekolah dapat mengembangkan (memperdalam,memper kaya, dan memodifikasi), namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional . Selain itu sekolah diberi kebebasan untuk me- ngembang kan kurikulum muatan lokal.

Lanjutan
Pengelolaan proses belajar mengajar
Proses belajar merupakan kegiatan utama sekolah. Sekolah diberi kebebasan memilih strategi,metode,dan teknik-teknik pembelajaran dan pengajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakterisikmata pelajaran, karakteristik siswa, karakteristik guru, dan kondisi nyata sumber daya yang di sekolah. Secara umum strategi/metode/teknik pembelajaran dan pengajaran yang berpusat pada siswa(student centered) lebih mampu memberdayakan pembelajaran siswa

Lanjutan
Pengelolaan ketenagaan pengelolaan ketenagaan, mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan,rekrutmen pengembangan, hadiah dan sangsi (reward and punishment), hubungan kerja, sampai evaluasi kinerja tenaga sekolah (guru, tenaga adsministrasi, laboran,dsb) dapat dilakukan sekolah, kecuali yang menyangkut pengupahan/imbal jasa dan rekrutmen guru pegawai negeri, yang sampai saat ini masih ditagani oleh birokrasi diatasnya

Lanjutan
Pengelola fasilitas
(peralatan dan perlengkapan) Pengelolaan fasilitas sudah seharusnya dilakukan oleh sekolah,mulai dari pengadaan,pemeliharaan dan perbaikan,hinnga sampai pengembangan. Hal ini di dasari oleh kenyataan bahwa sekolah yang paling mengetahui kebutuhan fasilitas,baik kecukupan,kesesuaian,maupun kemutakhirannya,terutama fasilitas yang sangat erat kaitannya secara langsung dengan proses belajar mengajar.

Lanjutan
Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Keuangan,terutama pengalokasian/penggunaan uang sudah sepantasnya dilakukan oleh sekolah. Hal ini juga didasari oleh kenyataan bahwa sekolahlah yang paling memahami kebutuhannya,sehingga desentralisasi pengalokasian/penggunaan uang sudah seharusnya di limpahkan ke sekolah. Sekolah juga harus diberi kebebasan untuk melakukan Kegiatan-kegiatan yang mendatangkan penghasilan (income generating activities),sehingga sumber keuanggan tidak semata-mata tergantung pada pemerintah

Lanjutan
Pelayanan siswa pelayanan siswa,mulai dari penerimaan siswa baru, pengembangan/pembinaan/pembimbingan, penempatan untuk melanjutkan sekolah atau untuk memasuki dunia kerja, hingga sampai pada pengurusan alumni, sebenarnya dari dahulu memang sudah didesentralis asikan. Karena itu,yang diperlukan adalah peningkatan intensitas dan ekstensitasnya.

Lanjutan
Hubungan sekolah-masyarakat Esensi hubungan sekolah-masyarakat adalah untuk meningkat kan keterlibatan,kepedulian,kepemilikan dan dukungan dari masyarakat terutama dukungan moral dan finansial. Dalam arti yang sebenarnya,hubungan sekolahmasyarakat dari dulu sudah disentralisasikan. Oleh karena itu,sekali lagi,yang di butuhkan adalah peningkatan intensitas dan ekstensitas hubungan sekolah-masyarakat.

Lanjutan
Pengelolaan iklim sekolah Iklim sekolah (fisik dan nonfisik) yang kondusifakademik merupakan prasyat bagi terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib, optimisme dan harapan/ekspektasi yang tinggi dari warga sekolah,kesehatan sekolah,dan kegiatan-kegiatan yang terpusat pada siswa (student-centered activities)adanya contoh-contoh iklim sekolah yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Iklim sekolah sudah meru pakan kewenangan sekolah,sehingga yang diperlukan adalah upaya-upaya yang lebih intensif dan ekstensif.

Aspek Dasar MPMBS


KURIKULUM & PBM PERENCANAAN & EVALUASI KESISWAAN

IKLIM SEKOLAH

PENINGKATAN PRESTASI SISWA

KETENAGAAN

FASILITAS HUBUNGAN SEKOLAH MASYARAKAT

KEUANGAN

Mengevaluasi sekolah [Potensi, kelemahan, peluang,kebutuhan dll] Menetapkan visi dan misi sekolah,serta target mutu tahunan yang jelas. Merencanakan program kegiatan yang mengacu pada target mutu yang akan dicapai. Melaksanakan program kegiatan secara terjadwal. Memantau dan mengevaluasi program kegiatan yang sedang berjalan. Melaporkan hasil yang dicapai dan hambatan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Menetapkan target mutu baru untuk tahun berikutnya.

LANGKAH DAN PELAKSANAAN MPMBS

Kontrol Pelaksanaan (Monitoring) dan Evaluasi dalam MPMBS


Monitoring dan Evaluasi [internal dan eksternal] Transparansi Manajemen sekolah Akuntabilitas publik [orang tua,masyarakat, pemerintah] Patok banding

SELAMAT MENGIMPLEMENTASIKAN MPMBS DI DAERAH MASING-MASING MASINGTERIRING DOA SEMOGA SUKSES AMIIN

Anda mungkin juga menyukai