Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN 12

GAMBAR RAKITAN / ASSEMBLING

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini
adalah:
1. peserta mampu menyajikan gambar rakitan dan gambar detail
2. Peserta mampu membuat nomor gambar Assembling
3. Peserta mampu membuat dimensi pada gambar Assembling
6. Peserta mampu membuat gambar kerja komponen tunggal dan rakitan
(assembly) yang dapat memberikan informasi dalam pembuatan produk
yang sesuai dengan standar.

B. URAIAN MATERI
Bagai ini menyajikan standar untuk membuat serangkaian gambar kerja
yaitu gambar produksi suatu produk. Gambar kerja berisi semua
informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk. Informasi
yang ada dalam gambar kerja meliputi gambar rakitan,gambar detail,
dimensi keterangan gambar dan semua standar informasi yang
dibutuhklan dalam membuat suatu produk.
Tiga komponen dari satu set gambar kerja adalah:
1. Detail dari setiap bagian
2. Daftar komponen, atau bahan untuk merakit produk akhir
3. Gambar rakitan.

Gambar kerja adalah set lengkap standar gambar yang menentukan


pembuatan dan perakitan produk berdasarkan desainnya. Kerumitan desain
akan menentukan jumlah dan jenis gambar. Gambar kerja bisa lebih dari
satu lembar dan mungkin berisi instruksi tertulis yang disebut dengan
spesifikasi. Gambar kerja merupakan cetak biru yang digunakan untuk
pembuatan produk.

99
1. Gambar Rakitan dan Sub-rakitan
Gambar rakitan adalah gambar dari keseluruhan produk atau mesin
atau sistem dengan semua komponennya berada dan diidentifikasi.
Gambar sub-rakitan adalah dua atau lebih bagian yang membentuk
bagian dari suatu gambar rakitan. Contoh gambar rakitan dari
keseluruhan produk dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Contoh Gambar Rakitan

a. Fungsi Gambar Rakitan


Gambar rakitan berfungsi untuk menunjukkan kumpulan dari
komponen-komponen yang digabungkan menjadi produk jadi.
Setiap set gambar kerja harus mencakup setidaknya satu
gambar rakitan. Jika produk mencakup banyak entitas yang tidak
terhubung bersama, maka gambar rakitan untuk semua entitas
harus disertakan.
b. Fungsi Gambar Sub-rakitan
Gambar sub-rakitan digunakan jika pada gambar rakitan tidak
dengan jelas menyajikan bagian komponen, maka gambar sub-
rakitan harus disertakan untuk menunjukkan bagaimana bagian
dari komponen itu dirakit. Gambar sub-rakitan diambil dari
gambar rakitan sebagai satu unit tanpa menunjukkan rincian

100
semua bagian komponen yang merupakan bagian sub-rakitan
tersebut. Gambar sub-rakitan tidak menunjukkan gambar produk
jadi. Contoh gambar subrakitan disajikan sebagai berikut.

Gambar 3.2 Contoh Gambar Sub-rakitan

c. Pandangan
Gambar rakitan dan sub-rakitan harus menunjukkan bagian-
bagian komponen dan posisi relative antara komponen yang
satu dengan yang lain. Pandangan menjadi penting untuk
menunjukan bagian-bagian dari komponen itu berada dan yang
digabungkan menjadi satu.
Pandangan yang digunakan bisa dari salah satu gambar
pandangan sebagai berikut.
1) Pandangan Paralel
2) Pandangan Isometrik
3) Pandangan Kombinasi paralel dan isometric

d. Garis Tersembunyi
Gambar rakitan dan sub-rakitan umumnya tidak boleh
menyertakan garis tersembunyi yang tidak menjelaskan
bagaimana produk tersebut dirakit. Jadi tidak adanya garis
tersembunyi tidak menandakan bahwa tidak ada bagian yang
tersembunyi di lokasi itu.

101
e. Dimensi
Pada umumnya dimensi yang ditunjukkan pada gambar rakitan
dan sub-rakitan adalah dimensi yang dibutuhkan untuk merakit
komponen, komponen standar, dan sub-rakitan. Dengan
demikian dimensi yang diperlukan untuk membuat gambar
bagian tidak boleh ditampilkan pada gambar rakitan dan sub-
rakitan. Dimensi tidak boleh diulang dalam tampilan yang
berbeda,disara kan untuk menggunakan dimensi rantai.
Beberapa ukuran yang sama misalnya ada empat lubang yang
sama dengan diameter 10 mm maka dapat dituliskan dengan 4x
Ø10. Dimensi harus ditempatkan di luar area bagian. Tempatkan
dimensi di tengah panah. Garis dimensi tidak boleh bersilangan.
Garis ekstensi tidak boleh terhubung ke garis gambar tetapi
mereka dapat melintasinya.

Gambar 3.3 Pemberian Dimensi

f. Nomor Bagian
Setiap bagian komponen atau sub-rakitan yang dibuat harus
diidentifikasi dengan nomor bagian yang ditunjukkan dapa

102
gambar rakitan atau sub-rakitan. Nomor bagian atau nomor
komponen ditunjukkan dengan dengan balon memlingkar yang
ditarik di luar gambar rakitan. Balon harus diberi nonor secara
berurutan searah jarum jam dengan angka 1 di lokasi tengah
atas gambar seperti pada jam angka yang menunjukkan posisi
jam 12 siang. Setiap balon harus dihubungkan ke item atau titik
pada permukaan bagian gambar. Garis balon tidak boleh saling
menyilang. Contoh penunjukkan nomor bagian dari gambar
rakitan dan gambar sub-rakitan disajikan sebagai berikut.

Gambar 3.4 Penempatan dan pemberian nomor bagian/ komponen

2. Gambar Detail
Gambar detail adalah gambar yang memiliki dimensi dan
keterangan secara lengkap dari satu bagian komponen yang
dibuat berdasarkan gambar kerja sehingga informasi yang
didapat sudah bisa digunakan untuk membuat produk. Contoh
gambar detail ditunjukkan pada gambar berikut.

103
Gambar 4.5 Contoh gambar detail
a. Fungsi
Gambar detail adalah gambar bagian yang menyediakan semua
informasi yang diperlukan untuk membuat bagian. Ini termasuk
bagian bentuk, dimensi, material, dan persyaratan khusus apa
pun, misalnya permukaan akhir atau perlakuan panas.
b. Pandangan
Gambar detail setidaknya terdapat tiga pandangan ortografik
(depan, atas, dan kanan) dan bisa juga ditampilkan gambar
isometriknya. Pandangan ortografik ditunjukkan dalam proyeksi
sudut ketiga atau pertama. Contoh gambar padangan untuk
gambar detail disajikan sebagai berikut.

Gambar 3.6 Contoh gambar pandangan otografi dan isometric

104
3. Daftar Komponen
a. Isi
Daftar isi komponen ditunjukkan dalam daftar tabel komponen
yang ditunjukkan pada gambar baik untuk gambar rakitan
maupun sub-rakitan. Daftar komponen ini paling tidak harus
mencakup beberapa keterangan seperti:
1. Nomor komponen
2. Deskripsi komponen
3. Nomor bagian yang digunakan untuk gambar detail, gambar
sub-rakitan dan nomor bagian vendor.
4. Informasi vendor digunakan jika komponen yang akan dibeli
tidak umum tersedia dipasaran sehingga perlu informasi khusus.
5. Jumlah komponen yang dibutuhkan dalam perakitan.

Penulisan nomor urut dituliskan berdasarkan nomor item dengan


angka terendah dibagian bawah dan di urutkan ke atas.
Biasanya daftar komponen untuk suku cadang, komponen
standar, dan sub rakitan yang disertakan pada gambar rakitan
akan digambarkan pada gambar rakitan. Contoh daftar
komponen dari gambar rakitan disajikan dalam gambar berikut.

105
Gambar 3.7 Daftar Komponen

b. Lokasi
Penempatan lokasi untuk daftar komponen dapat dipilih dari
salah satu lokasi yang diinginkan dari beberapa posisi turan
sebagai berikut:
1. Sudut kiri atas lembar gambar menyentuh batas atas kiri
2. Sudut kiri bawah lembar gambar menyentuh garis batas kiri
bawah
3. Diatas blok judul menyentuh garis batas kanan dan blok judul
4. Disebelah kiri blok judul menyentuh garis batas bawah dan
blok judul Lokasi yang dipilih harus memaksimalkan ruang
yang dapat digunakan untuk menggambar rakitan atau sub-
rakitan.

c. Format Standar
Pemilihan format standar kadang sudah disediakan oleh
beberapa aplikasi yang dipakai seperti pada Inventor atau
Solidworks. Standar huruf yang dipakai biasanya menggunakan
huruf Arial. Gambar dan model yang dirancang bisa
menggunakan salah satu standar yang dipilih seperti
menggunakan standar ANSI atau standar ISO atau yang lainnya.

4. Penomoran Gambar
Standar penomoran gambar juga beragam, paling tidak nomor
gambar harus unik dan bisa membedakan dengan gambar yang
lain. Berikut salah satu contoh format penomoran gambar yang
bisa digunakan.
ccc-ss-dyy-a-dx
(100-02-418-L1-P1)
Dimana setiap huruf dapat dijelaskan sebagai berikut.

106
ccc = tiga angka untuk nomor komponen
ss = dua angka untuk nomor bagian
d = satu angka untuk angka bulan
yy = dua angka untuk dua digit terakhir dari tahun dibuat
a = keterangan khusus yg ditentukan oleh pembuat gamnbar
bisa satu atau lebih
huruf besar dan angka
d = jenis gambar (A = gambar rakitan, S = gambar sub-rakitan, P
= gambar bagian)
x = pengenal unik yang terdiri dari satu atau lebih angka
Sebagai contoh penomoran gambar sebagai berikut.

Gambar 3.8 Contoh Penomoran Gambar

5. Kertas Gambar
Standar ukuran kertas secara internasional terutama untuk
standar ISO (A4, B5, C4, dst.) dan standar Amerika (letter, legal,
dst.) ukuran-ukuran ini akan mempengaruhi penggunannya.
a. Ukuran
Ukuran kertas untuk gambar teknik khususnya untuk standar
ISO sering disebut dengan seri A. Ukuran kertas ISO semua
didasarkan atas raio aspek tunggal “akar 2”, atau kira-kira
1:1,4142. Sebagai dasar untuk ukuran A0 (a nol) setara dengan

107
luas satu meter persegi dan didekatkan dengan skala millimeter
menjadi ukuran 841 x 1189. Setiap angka setelah huruf A
menyatakan setengah ukuran angka sebelumnya. Jadi A1
adalah setengah A0 dan demikian seterusnya. Ukuran yang
paling banyak digunakan adalah ukuran A4. Tabel standar ISO
untuk kertas seri A disajikan sebagai berikut.

Pada penggunaan ukuran kertas dilapangan khususnya untuk


keperluan gambar kerja bisanya ukuran kertas minimal yang
dipakai adalah A4. Jadi untuk gambar kerja ukuran kertas yang
dipakai mulai ukuran A0 s.d. A4, untuk ukuran dibawah A4
jarang digunakan bahkan tidak digunakan. Ukuran seri A jika
digambarkan skala perbandingannya dapat ditunjukkan sebagai

108
berikut.

b. Order
Penampilan untuk satu set gambar kerja disusun berdasarkan
urutan sebagai berikut.
1. Gambar rakitan
2. Gambar sub-rakitan
3. Gambar komponen
4. Gambar detail

c. Cara Melipat
Ukuran kertas yang besar dalam penyimpanannya harus
dilakukan pelipatan maka ada cara-cara untuk melipat kertas
gambar. Gambar berikut menunjukkan cara melipat kertas
gambar yang benar.

Gambar 3.11 Cara Melipat Kertas Gambar

6. Etiket
Blok judul harus disertakan pada semua lembar di sudut kanan
bawah. Minimal blok judul harus menyertakan sub-blok untuk:

109
1. Menuliskan judul
2. Nomor gambar
3. Bagian Revisi
4. Nama Departemen atau sekolah
5. Nama orang yang meliputi
a. pembuat gambar
b. pemeriksa gambar
c. Penyedia teknik
d. Persetujuan manufaktur
e. Pemeriksa jaminan kualitas
6. Tanggal yang terkait dengan semua nama (dalam format
DDMMYY di mana YY adalah dua digit terakhir tahun, MM
adalah dua digit angka bulan, dan DD adalah dua digit angka
hari dalam bulan, misalnya, 210418 untuk 21 April 2018).
7. Skala gambar yang dominan (misalnya, 1: 2), untuk skala
yang khusus bisa di bawah gambar.
8. Penunjukan huruf ukuran gambar
9. Unit yang digunakan untuk dimensi dan catatan toleransi
umum
10. Simbol proyeksi
11. Nomor lembar dan jumlah total lembaran (misalnya, 1 dari 2)

Semua sub-blok harus menyertakan informasi yang ditunjukkan


kecuali untuk keperluan tertentu nama pemeriksa gambar, ahli
teknik, pemberi persetujuan manufaktur, pemeriksa jaminan
kualitas dan kotak tanggal terkait tidak ikut dituliskan. Sebagai
contoh macam-macam etiket sebagai berikut.

110
Gambar 3.12 Etiket detail dengan daftar komponen

Gambar 3.13 Etiket sederhana

Gambar 3.14 Contoh ukuran etiket dan ukuran daftar komponen

7. Etiket Revisi
a. Lokasi dan Isi
Blok revisi harus ditempatkan di sudut kanan atas gambar. Blok
harus menyertakan kolom untuk:
1. Tempat gambar di mana revisi telah dibuat
2. Huruf revisi bisa menggunakan huruf Arial

111
3. Deskripsi perubahan dengan huruf besar
4. Nama pemberi perubahan (nama depan dan belakang)
5. Tanggal persetujuan perubahan (dalam format DDMMYY)

Ruang harus disediakan untuk memperpanjang blok revisi ke


bawah sesuai kebutuhan. Penamaan revisi pertama ke gambar
aslinya menggunakan keterangan mulai huruf abjad sebagai
contoh revisi A.
b. Format Standar
Format standar yang bisa digunakan jika menggunakan program
Inventor atau Solidwork sudah ada template yang disediakan.
Sebagai contoh untuk etiket revisi disajikan sebagai berikut.

Gambar 3.15 Contoh etiket revisi

8. Dimensi
Gambar komponen maupun gambar rakitan, selain memberikan
deskripsi bentuk yang lengkap, juga harus memberikan informasi
mengenai deskripsi ukuran. Dimensi dibuat melalui jarak antara
permukaan, lokasi lubang, sifat finising permukaan, jenis
material, dan lain-lain. Ekspresi fitur ini pada gambar,
menggunakan garis, simbol, angka dan catatan disebut dengan
dimensi.
a. Prinsip Umum
Dimensi adalah nilai numerik yang dinyatakan dalam unit

112
pengukuran yang tepat dan ditunjukkan pada gambar,
menggunakan garis, simbol, catatan, dan lain-lain. Sehingga
semua fitur benar-benar dapat diketahui ukurannya. Cara
membuat ukuran atau dimensi harus memenuhi kaidah
pengukuran sebagai berikut.
1) Sejauh mungkin dimensi harus ditempatkan di luar gambar
benda.
2) Dimensi harus diambil dari garis terluar yang terlihat
3) Dimensi ke garis tengah harus dihindari kecuali ketika garis
tengah melewati pusat lubang.
4) Setiap benda dimensinya hanya sekali pada gambar.
5) Dimensi harus ditempatkan pada tampilan atau bagian yang
paling jelas berhubungan dengan fitur terkait.
6) Setiap gambar harus menggunakan unit yang sama untuk
semua dimensi, tetapi tanpa menunjukkan simbol unit.
7) Dimensi yang diperlukan untuk menentukan gambar
komponen harus ditampilkan pada gambar.
8) Tidak boleh ada bagian yang digambar lebih dari satu dimensi
dalam satu arah.

b. Cara membuat dimensi


Elemen dimensi meliputi garis proyeksi, garis dimensi, garis
panah, pemutusan garis dimensi, indikasi asal dan dimensi itu
sendiri. Berbagai elemen dimensi ditampilkan dalam gambar 16.
Berikut ini adalah beberapa prinsip yang harus diadopsi selama
pemberian dimensi.

113
Gambar 3.16 Elemen dari dimensi

Cara membuat dimensi sebagai berikut:

kontinu tipis.

masing-masing.

dimensinya. Jika perlu, garis dapat ditarik secara miring, tetapi


sejajar satu sama lain (Gambar 3.17.a). Namun, dimensi harus
berhubungan dengan fitur tersebut.

kecuali jika tidak dapat dihindari (Gambar 3.17.b.).

fitur yang ditunjukkannya gambar yang dipotong (Gbr. 3.17c.).

sebagai garis dimensi, tetapi dapat digunakan sebagai pengganti


garis proyeksi (Gambar 3.17b.).

114
Gambar 3.17 Aturan pemberian dimensi

c. Tanda panah, garis miring atau tanda bulat


Dimensi yang dibuat pada ujung garis dapat diberi tanda panah,
garis miring, atau tanda bulat. Tanda berhentinya garis atau
ujung garis dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.18 Ujung garis ukur

Keterangan :
1. kepala panah ditarik sebagai garis pendek, memiliki sudut
termasuk 15°, yang tertutup dan terisi.
2. Garis miring diambil sebagai garis pendek dan mempunyai
sudut 45 °.
3. Tanda titik asal digambarkan sebagai lingkaran terbuka kecil
dengan diameter sekitar 3 mm.

Ukuran pengakhiran garis ukur harus sebanding dengan ukuran


gambar yang digunakan. Jika ruang terbatas, tanda kepala
panah dapat ditampilkan di luar batas garis dimensi. Dalam
kasus-kasus tertentu kalau luas bidang gambar terbatas maka
dapat digunakan garis miring seperti pada contoh gambar
berikut. (Gambar 3.19).

115
Gambar 3.19 Bentuk tanda panah dan garis miring

Jika dimensinya radius, hanya satu penghentian ujung kepala


panah, dengan titik pada ujung busur garis dimensi maka dapat
digunakan seperi pada Gambar 3.20. Namun, penghentian ujung
kepala panah mungkin berada di dalam atau di luar garis besar
fitur, tergantung pada ukuran fitur. Jika ukuran radius kecil maka
tanda panah ada di luar radius dan jika radius relative besar
maka tanda panah di letakkan di dalam gambar seperi pada
contoh berikut.

Gambar 3.20 Letak anak panah pada berbagai radius

d. Metode penunjukkan dimensi


Dimensi harus ditampilkan pada gambar dalam karakter dengan
ukuran yang cukup, untuk memastikan keterbacaan lengkap.
Dimensi harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dimensi
tidak disilangkan atau dipisahkan oleh garis lain pada gambar.
Penunjukkan dimensi pada gambar dapat dicaontoh sebagai
berikut.

116
Gambar 3.21 Penempatan Dimensi

Sedangkan untuk symbol atau tanda radius, diameter, bola, atau


yang lainnya dapat dituliskan didepan angka ukuran. Sebagai
contoh untuk penempatan symbol dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gambar 3.22 Simbol untuk dimensi radius, bulat dan lainnya

9. Catatan
Catatan harus selalu ditulis secara horizontal dengan huruf
besar dan mulai di atas garis ukur dan juga dapat berakhir di
bawah garis. Catatan harus singkat dan jelas dan kata-katanya
harus dalam bentuk standar. Bentuk standar dari catatan dan
metode indikasi, untuk kasus-kasus khas ditunjukkan pada
Gambar 3.23 berikut. .

117
Gambar 3.23 Catatan atau keterangan gambar

C. DAFTAR PUSTAKA :

1. B. Sudibyo, Djunarso, Toleransi, Surakarta. ATMI St.


2. Giesecke Mitchell, Spencer Hill, Dygdon, Novak. 2000. Gambar
tehnik.
3. G.Takeshi Sato,N.SugiartoHartono.2005. Menggambar Mesin
Menurut Standar ISO.
4. H.Van Den Berg,H.H.Gijzels,Ing.1969 : Menggambar dan
Membaca Gambar Mesin.
5. Hakim, Adies Rahman, Membaca Gambar Teknik Mesin,
Bandung, Politeknik Manufaktur.
6. Ir.Ohan Juhana,M.Suratman,S.Pd.2000. Menggambar Teknik
Mesin dengan Sandar ISO.
7. Jaenudin, Wahyu M. Sueb, Gambar Fabrikasi Logam, Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional.

118
119

Anda mungkin juga menyukai