PENDAHULUAN
1
seperti temperatur leleh, kecepatan injeksi, tekanan injeksi, waktu pendinginan
untuk mengurangi terjadinya cacat sink mark. Penelitian yang hampir sama
dilakukan oleh Kale dkk, (2013) mengenai optimalisasi parameter proses dengan
injection molding untuk meminimalkan shrinkage pada material high density
polyethylene (HDPE) dengan hasil nilai shrinkage sebesar 0,515 %, dengan variasi
parameter yang digunakan seperti temperatur leleh, tekanan injeksi, waktu
pendinginan, dan tekanan pengepakan (pemampatan cairan plastik), yang
berpengaruh untuk mengurangi terjadinya shrinkage.
PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang injection molding.
Dalam melakukan pendesainan, perusahaan ini mengacu pada perhitungan manual
dan trial yang berulang-ulang sampai didapatkan pengaturan yang sempurna tanpa
melalui simulasi. Dari produk yang dihasilkan, terdapat produk yang memiliki
cacat. Terutama cacat flash, yang tentunya merugikan perusahaan, karena perlu
dilakukan after work berupa pengguntingan pada produk yang memiliki cacat flash.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini berjudul “analisa kegagalan
produk injection molding berupa cacat flashing dan solusi teknologinya”
Menggunakan Software Simulasi Moldflow (Studi Kasus pada PT. XYZ)”.
2
1.3 Hipotesa
Berdasarkan data visual dan data pendukung di lapangan, beberapa penyebab
utamaadanya cacat flashing ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal sebagai
berikut:
a. Material
Ketidak cocokan sifat material dan karakter pada suatu produk injection molding.
b. Desain Mold
Industri saat ini tidak dipungkiri sebagian besar masih memakai pola lama dalam
membuat mold dan prsoses produksinya . Masih mengandalkan ketrampilan dan
pengetahuan mold engineer dan injection engineer dalam menangani sebuah
masalah dalam produksinya . Dengan berkembangnya teknologi idealnya suati
perusahaan mulai berfikir bagaimana cara mengatasi masalah tidak hanya dari
ketrampilan mold engineer dan injection engineer saja dalam mengatasi maslah
tersebut . Melainkan mulai mengedepankan teknologi yang bisa membantu adanya
masalah – masalah dalam produksi .
c. Parameter Produksi
Adanya teknologi bisa membantu injection engineer untuk mengatasi suati
masalah dalam produksi tersebut .
d. Perawatan Mold
Perawatan mold menjadi metode terakhir dalam mengatasi beberapa cacat saat
produksi teramasuk cacat flashing . Sudah umum tentunya semakin sering produksi
Pasti potensi kerusakan akan semakin sering . Perawatan rutin menjadi penting
dalam mengatasi atau mencegah adanya masalah dalam mold saat produksi .
3
Dari data primer dan pendukung yang diperoleh di lapangan, akan menganalisa
penyebab terjadinya cacat flashing tersebut dari sisi material, desain, proses
produksi dan metode pemeliharaan. Dari diagram fishbone pada Gb I.I adalah
gambaran potensial penyebab terjadinya cacat flashing pada produk injection
molding :
Design
Material
Sifat Material
Mold Engineer
Software
Karakter Produk
Produk Cacat Flashing
Injection Engineer
Air pendingin tidak bekerja
Maintenance
Manufaktur Operasional
4
Untuk mengeliminasi terjadinya breakdown dengan tujuan meningkatkan
reliability engine, sehingga pasokan produksi yang ditargetkan terpenuhi. Sebagai
referensi dasar untuk menentukan spesifikasi material dan setting mesin pada
proses manufaktur.
5
BAB IV: Hasil dan Analisa Penelitian
Berisi tentang hasil pengamatan produk cacat flashing , hasil pemeriksaan
visual hasil produksi, pada program pemeliharaan, perumusan dan pembahasan
yang dikaitkan dengan kajian pustaka, jenis material, seting parameter dan
desain mold