Oleh :
Pada masa lampau, otomasi bermakna mengganti tenaga manusia dengan tenaga
mesin untuk menghemat ongkos buruh. Namun kini seiring berjalannya waktu otomasi
bermakna mengintegrasikan seluruh informasi dan teknologi terkini kedalam proses
operasi untuk tujuan strategis.
Kini otomasi diterapkan tidak hanya untuk menghemat ongkos buruh, namun
juga untuk meningkatkan mutu, produksi dan penghantaran yang lebih cepat atas
barang/jasa, meningkatkan fleksibilitas.
Industri manufaktur dewasa ini menuntut kecepatan produksi yang tinggi akibat
persaingan global. Kecepatan produksi, akurasi dan kepresisian juga sangat dituntut
sebagai bentuk kualitas produk. Oleh karena itu, mesin-mesin non-konvensional telah
menggantikan peranan mesin-mesin konvensional yang semakin dirasakan
keterbatasannya. Beberapa jenis mesin non-konvensional antara lain mesin dengan erosi
bunga api (Electrical Discharge Machining), mesin dengan berkas laser (Laser Beam
Machining), mesin dengan jet air (Water Jet Machining) mesin pemotong (Wire Cut
Machining), mesin ukur koordinat CMM (Coordinate Measuring Machine), mesin
Plasma Arc, mesin CNC dan lain-lain.
Mesin-mesin tersebut di atas dinamakan mesin-mesin perkakas berbasis
pengendali/pengontrol numeris atau NC (Numerical Control) yang memerlukan berbagai
perangkat lunak berupa program dalam pengoperasiannya, misalnya program Sistem
Operasi (Operating System), program-program Kelengkapan (Utility Programs), dan
program-program Aplikasi Khusus (Special Application Programs) bagi komputer
pengontrolnya.
Mesin-mesin CNC merupakan kelompok mesin yang digolongkan sebagai
mesin-mesin non-konvensional karena dalam pengoperasiannya dikendalikan melalui
program yang diakses dengan komputer. Di era komputerisasi ini mesin-mesin perkakas
berbasis komputer kemajuannya sangat pesat karena dituntut untuk mampu membuat
produk dengan kecepatan produksi yang tinggi dengan ketelitian dan kualitas yang
maksimal. Saat ini penggunaan mesin-mesin CNC sudah bukan sesuatu yang asing bagi
dunia Industri, karena mesin tersebut merupakan asset vital yang digunakan dalam proses
produksi untuk menghasilkan produk massal atau pembuatan komponen-komponen
lainnya yang memerlukan tingkat ketelitian (accuracy) dan kepresisian (precision) yang
tinggi.
Mesin-mesin non-konvensional yang digunakan pada proses permesinan
(Manufacturing Process) dimulai dari penanganan bahan baku seperti pemotongan
bahan, proses pengerjaan produk, sampai dengan proses finishing dan pengukuran
dimensi produk. Penggunaan mesin-mesin modern seperti ini sangat berbeda dengan
mesin-mesin konvensional, karena mesin-mesin ini dapat bekerja secara mandiri atau
dilengkapi dengan peralatan bantu seperti robot menjadi satu set mesin produksi
(Machining Cell).
Konsep dasar dari proses produksi dalam suatu industri manufaktur modern
dimulai dari ide/konsep suatu produk dituangkan ke dalam perancangan teknik
(Engineering Design) yang diikuti dengan penggambaran atau drafting, dimana proses
perancangan teknik dan drafting termasuk dalam kelompok CAD (Computer Aided
Design). Selanjutnya dibuat perencanaan proses (Process Planning) dan penjadwalan
(Scheduling) yang dikelompokkan ke dalam CAPP (Computer Aided Process Planning)
baru kemudian dilakukan proses permesinan (Manufacturing Process). Produk yang
dihasilkan harus melalui pemeriksaan kualitas (Quality Control) sebelum dijual ke
pelanggan atau pasar.
B. Definisi Otomasi
Beberapa ahli menyatakan bahwa otomasi adalah proses yang secara otomatis
mengontrol operasi dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik/ elektronika
yang dapat mengganti manusia dalam mengamati, dan mengambil keputusan.
Dorf menyatakan bahwa otomasi merupakan sebuah proses tanpa aktivitas
langsung manusia dalam proses (R.C. Dorf, Robotic and automated Manufacturing.
Berdasarkan Grover P.M et al (1986) otomasi merupakan teknologi yang berkaitan
dengan penggunaan operasi dan control produksi secara mekanis, elektronik, dan system
yang berbasis computer (computer–based system).
Menurut Grover P.M (2001) menyatakan bahwa otomasi merupakan teknologi
yang proses maupun prosedurnya diselesaikan tanpa keterlibatan langsung manusia.
Sehingga secara umum sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu tekhnologi yang
berkaitan dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer
(komputer, PLC atau mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan
fungsi terhadap manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu.
Jenis Otomasi Ditinjau dari sistem manufaktur (atas dasar macam, variasi dan jumlah
produk)
2. Programmable Automation
Pada Otomasi jenis ini, alat-alat produksi dirancang dengan kemampuan
dapat dirubah urutan operasinya, sehingga dapat mengakomodasikan perubahan
konfigurasi sesuai dengan perubahan macam-macam produk
3. Flexible Automation
Ini merupakan pengembangan dari programabel otomasi. Jadi merupakan
sistem yang mampu memproduksi macam-macam produk, tanpa kehilangan waktu
secara virtual akibat perubahan bentuk produk yang satu ke bentuk berikutnya Jenis
ini ditandai atas :
Secara garis besar prinsip kerja mesin CNC meliputi 3 (tiga) bagian utama,
yaitu (1) program permesinan, berupa input data yang tersusun dan teratur sebagai
perintah gerakan pahat untuk diolah pada software komputer sesuai bahasa pemrograman
mesin yang selanjutnya diteruskan ke bagian (2) unit pengendali, yang berfungsi
mengubah sinyal elektronik menjadi gerakan mekanis, kemudian gerakan tersebut
diteruskan ke bagian (3) mesin perkakas, untuk mengeksekusi gerakan pahat berupa
operasi permesinan.
Masukan berupa input data pemrograman diproses pada bagian penyimpan data
kemudian keluaran data melalui prosesor. Bila dilakukan proses permesinan dengan
menekan tombol start, maka pada bagian memori Eprom akan memberikan sinyal ke
prosesor untuk diteruskan ke memori Ram. Setelah data tersimpan pada Ram diteruskan
ke prosesor yang berfungsi mengontrol dan mengkoordinir data, selanjutnya diteruskan
ke unsur keluaran antar komponen berupa sinyal elektronik yang diubah menjadi gerakan
mekanis yang tertentu sesuai data pemrograman, seperti besar dan arah putaran spindel
utama, pergerakan eretan membawa pahat dan seterusnya ke alamat (adress) yang dituju,
yaitu titik-titik koordinat sumbu X dan Y untuk mesin turning, atau koordinat sumbu X,
Y, dan Z untuk mesin milling. Setelah selesai mengeksekusi satu blok program, maka
data selanjutnya dikonfirmasi ke prosesor untuk mengeksekusi blok program berikutnya
sampai semua data masukan diselesaikan.
Komponen utama mesin CNC terdiri atas 2 (dua) bagian besar yaitu bagian mekanik dan
bagian pengontrol/pengendali.
1. Bagian Mekanik
Adalah semua komponen mekanis yang fungsi utamanya berkaitan langsung
dengan proses permesinan. Komponen tersebut antara lain kepala tetap, kepala lepas,
landasan mesin, eretan, motor penggerak, pemegang pahat, poros penghantar, unit
transmisi dan sebagainya.
2. Bagian Pengontrol
Adalah komponen mekanis yang fungsi utamanya untuk mengendalikan dan
mengatur berlangsungnya proses permesinan. Terdiri atas panel kontrol dengan
berbagai saklar dan tombol yang berfungsi antara lain mengaktifkan mesin, memutar
dan mengatur putaran spindel utama, menggerakkan eretan, memutar tool turret,
membuat dan mengontrol program, mengatur pelayanan disket dan sebagainya.
Fungsi-fungsi di atas dapat dilaksanakan karena adanya peralatan elektronika di
dalam panel berupa modul-modul papan rangkai (board). Modul-modul tersebut antara
lain CPU board, main spindle board, power supply board, step motor board, disk drive
board dan sebagainya
Bagian di dalam komputer yang terpenting adalah CPU (Central Processing
Unit) karena disinilah semua masukan diproses. Selain CPU ada bagian penting lain
bernama memori yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data. Terdapat dua jenis
memori:
1. Rom/Eprom (Read Only Memory/Erasable Programmable Read Only Memory) adalah
tempat untuk menyimpan data secara permanen sehingga tidak mudah hilang.
2. Ram (Random Access Memory) adalah tempat menyimpan data sementara, yaitu data-
data yang akan diakses.
REVIEW
Kekurangan CNC :