Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENGANTAR CNC

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat Cakupan Materi Bab Ini
Pada bab ini akan bahas mengenai dasar CNC mulai
konsep dasar mesin CNC, sejarah mesin CNC, penggunaan
mesin CNC , hubungan CNC dan Industri, Mesin CNC TU
dan Mesin CNC PU, serta perkembangan mesin CNC pada
Revolusi Industri 4.0.
2. Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar
CNC dengan baik.
b. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah mesin CNC
dengan benar.
c. Mahasiswa dapat menganalisis hubungan antara
mesin CNC dengan Industri dengan tepat.
d. Mahasiswa dapat membedakan antara mesin CNC
TU dan Mesin CNC PU dengan benar.
e. Mahasiswa mampu mengikuti perkembangan mesin
CNC pada Revolusi Industri 4.0.

B. Materi
1. Konsep Dasar CNC
Mesin CNC (Computer Numerical Control) sendiri
mempunyai definisi secara luas, yaitu suatu perangkat mesin
(mesin pekakas/manufaktur) yang dikendalikan oleh komputer
dengan menggunakan bantuan kode/bahasa numerik berupa
huruf, angka dan simbol berdasarkan standar ISO
(International Standar Organization).
CNC merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang
dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan
disimpan di media penyimpanan, hal ini berlawanan dengan
kebiasaan sebelumnya di mana mesin perkakas biasanya
dikontrol dengan putaran tangan atau otomasi sederhana
menggunakan CAM. Kata NC sendiri adalah singkatan

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 1


dalam bahasa Inggris dari kata Numerical Control yang artinya
"kontrol numerik". Mesin NC pertama diciptakan pertama kali
pada tahun 1940-an dan 1950-an, dengan memodifikasi mesin
perkakas biasa. Dalam hal ini mesin perkakas biasa
ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan
pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem
oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan
mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan
kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas
modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical
control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain.
Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk
menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan
mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga
1/100 mm lebih, pengerjaan produk massal dengan hasil yang
sama persis dan waktu permesinan yang cepat.

2. Konsep NC, DNC, CNC, DNC


Empat batasan yang sering digunakan dalam penjabaran
teknologi control numerik dibahas dalam subbab ini yaitu:
• Numerical Control (NC)
• Direct Numerical Control (DNC)
• Computer Numerical Control (CNC)
• Distributive Numerical Control (DNC)

a. Numerical Control
Adalah teknik yang digunakan untuk mengontrol alat dan
proses pada mesin dengan menggunakan perintah kode. NC
mengontrol penggunaan instruksi tersebut dan meterjemahkan
ke dalam dua tipe sinyal kontrol: sinyal kontrol gerak dan sinyal
kontrol berganti-ganti

2 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


Gambar 1.1. Kontrol Numerik
(sumber: Yahuza,2010)

Sinyal kontrol gerak adalah barisan dari rangkaian pulsa


elektronik yang digunakan untuk mengontrol posisi dan
kecepatan meja mesin dan spindel. Setiap pulsa mengaktifkan
gerakan dari suatu unit penjang dasar (basic length-Unit/BLU)
yang menambah ukuran minimum dari sistem kontrol NC yaitu
0,001 inch (atau 0,01 mm), sementara pada kontrol CNC
modern, pemecahan penambahan dapat mencapai 0,0001
inch (atau 0,001 mm). Jumlah pulsa yang ditransmisikan pada
setiap poros menentukan penambahan posisi dan frekuensi
pulsa tersebut mengatur kecepatan poros.
Fungsi kontrol berganti-ganti adalah menyetel sinyal on/off
pada perkakas untuk mengontrol kecepatan dan arah dari
putaran spindel, kontrol dari sistem pendingin, pemilihan alat
potong, penjepitan dan pelepasan otomatis, dan sebagainya.
NC sering ditunjukkan pada generasi lama dari teknologi
pengontrolan angka. Sistem NC kontrol hard-wired yang
digunakan adalah implementasi dari perangkat keras elektronik
berdasarkan teknologi sirkuit digital.

b. Computer Numerical Control


Adalah sistem pengontrolan angka sesuai dengan
keinginan, program yang disediakan telah dimasukkan pada
pengontrolan untuk menjalankan fungsi dasar pada sistem

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 3


soft-wired NC, sebab sering kali fungsi kontrol menggunakan
program kontrol perangkat lunak (Control Software Programs).
Semua kontrol angka pada mesin buatan pabrik sejak tahun
1970-an merupakan tipe CNC. Sinyal kontrol sistem CNC
menggunakan perintah binari. Setiap perintah terdiri dari angka
pasti dalam bits, 32 bits atau 64 bits sering digunakan setiap
bits dari data terdiri dari satu gerakan BLU dapat diwakilkan 1
sampai 232 = 4.294.967.296 posisis poros yang berbeda. Pada
pemecahan sistem, control : BLU = 0,0001 inch, angka ini
mewakilkan sampai 429.969 inch. Gerakan yang mungkin yaitu
lebih dari cukup untuk semua tipe aplikasi yang digunakan.

c. Direct Numerical Control


Menggunakan sebagian komputer untuk kontrol secara
serentak pada suatu grup dari alat mesin NC. Bagian utama
yang dikerjakan pada komputer adalah memprogram dan
mengedit bagian program sesuai dengan penurunan bagian
pada mesin NC. Ide dari Direct Numerical Control dimulai pada
pertengahan tahun 1970 di Cincinnati Milacron and General
Electric. Pada tahun 1970 sekitar enam vendor memasarkan
sistem DNC.
DNC tidak digunakan secara luas pada industri utama
karena dua alasan. Industri tidak dapat menanggung
pengeluaran setiap angka utama komputer yang dapat
mengeluarkan dana hingga mencapai satu juta dolar. Alasan
lain adalah pengenalan CNC pada tahun 1970-an. Kapasitas
memori yang ditawarkan dan menarik kepandaian dari
perangkat dalam yang menyebabkan penghematan dan
menggeser keinginan untuk menggunakan sistem DNC.

4 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


Gambar 1.2. Direct Numerical Control
(sumber: Yahuza,2010)

d. Distributive Numerical Control


Konsep utama dari menggunakan Network untuk
mengkoordinasi pengoperasian suatu grup dari alat mesin
DNC. Tampilan dari sistem DNC ini mulai digunakan pada
awal tahun 1980-an dan berkembang seiring dengan
perkembangan komputer dan teknologi komunikasi saat ini
banyak mesin CNC yang menggunakan

Gambar 1.3. Distributive Numerical Control


(sumber: Yahuza,2010)

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 5


robot, kontrol program logik dan banyak kontrol komputer
yang digabungkan dalam sistem DNC untuk membuat sistem
produksi pabrik otomatis dikerjakan.

3. Sejarah Mesin CNC


Perkembangan sejarah teknologi pemesinan sudah ada
sejak lama, hingga pada tahun 1797 seorang bernama Henry
Maudslay (1771-1831) mendesain dan membuat mesin bubut
yang disebut sebagai screw cutting lathe. Mesin tersebut
adalah salah satu karyanya yang berkembang di Negara
bagian New England. Sampai akhirnya Amerika memberikan
modal untuk perkembangan mesin bubut Maudslay dengan
bed-bed mesin dari kayu dan alurnya terbuat dari besi.

Gambar 1.4 Henry Maudslay


(Sumber: Fathurrohman, 2016)

Mesin CNC sendiri bermula pada tahun 1952, dari Institut


Teknologi Massa chusetts yang dikembangkan oleh seorang
bernama John Pearseon. Dalam proyek yang diadakan oleh
Angkatan Udara Amerika Serikat, mulai dikembangkan mesin
dengan pengendali/kontrol numerik atau NC (Numerical
Control). Banyak yang mempertanyakan tentang pembuatan
perangkat mesin NC ini, karena dianggap memerlukan biaya
yang tinggi, kapasitas unit pengendali yang besar, perawatan
yang rumit dan operasional yang tidak bisa digunakan pada
umumnya. Mesin NC tersusun dari komponen elektronik
dengan pembacaan program lewat pita lubang tanpa memori
standar seperti saat ini. Hingga tahun 70-an masih sedikit

6 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori
investasi dalam teknologi ini. Baru di tahun 1975, produksi
mesin NC mulai berkembang pesat dengan ditemukan dan
mulai dikembangannya mikroprosesor, sehingga sistem
pengendali elektronik dapat lebih ringkas dan sudah mencapai
kesalahan kurang dari 1%. Untuk pengembangan berikutnya
mesin NC yang telah dikendalikan oleh komputer dikenal lebih
jauh dengan mesin Computer Numerically Controlled yang
disingkat CNC.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir digunakan
dan terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan
riset, industri manufaktur skala besar sampai industri skala
kecil sekalipun sudah memanfaatkan teknologi CNC. Hal ini
akibat tuntutan kebutuhan terhadap permintaan barang yang
bersifat “mass product” semakin tinggi dengan waktu
pengerjaan yang diinginkan semakin instant. Kecepatan
produksi, akurasi dan kepresisian juga sangat dituntut sebagai
bentuk dan hasil kualitas produk terbaik. Disinilah peranan
mesin pekakas berbasis teknologi menggunakan media
komputer dibutuhkan. Dibandingkan dengan mesin pekakas
konvensional yang digerakkan secara manual atau semi
otomatis, mesin CNC mempunyai beberapa kelebihan yaitu,
teliti (accurate), tepat (precision), luwes (flexibility) dan cepat
penyelesaiannya (productive). Adapun mesin-mesin yang
berbasis CNC antara lain, mesin dengan erosi bunga api
(Electrical Discharge Machining), mesin dengan berkas laser
(Laser Beam Machining), mesin dengan jet air (Water Jet
Machining) mesin pemotong (Wire Cut Machining), mesin ukur
koordinat CMM (Coordinate Measuring Machine), mesin
Plasma Arc, mesin bubut, mesin frais dan sebagainya.
Sebenarnya sangat banyak industri pembuat mesin yang
mengeluarkan produk mesin CNC. Didukung oleh berbagai
jenis dan merek kontrol pengendali ternama antara lain: EMCO
(Austria), SIEMENS, FANUC PFAUTER (Jerman), MIKRON
RISCHKA CSEPEL (Hungaria), TOYODA MITSUBISHI
NISSINBHO (Jepang), CELTIC (Belgia), Daewo (Korea), GSK
(China), Mori Seiki, Optima, Fae, Great dan sebagainya.

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 7


4. Mesin CNC TU dan Mesin CNC PU
Mesin bubut CNC menurut pemakaiannya dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu mesin CNC TU, dan mesin CNC PU
untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

a. Mesin bubut CNC TU-2A


Mesin bubut CNC TU merupkan singkatan dari
Computer Numerically Controlled Training Unit. Mesin ini
merupakan perangkat mesin yang dikendalikan oleh komputer
dengan menggunakan bahasa numerik dan pergerakannya
berdasarkan sumbu koordinat, yaitu sumbu koordinat
X, Y, dan Z.
Mesin CNC TU umumnya digunakan untuk latihan dasar-
dasar pengoperasian dan pemrograman mesin CNC. Mesin ini
dilengkapi dengan komputer simulasi jenis EPS (External
Programming System) dan jenis CTS (CNC Training System).

Gambar 1.5 Mesin CNC TU


(Sumber: Pradana, 2012)

b. Mesin bubut CNC PU-2A


Mesin bubut CNC PU merupakan singkatan dari
Computer Numerically Controlled Production Unit. Mesin ini
merupakan perangkat mesin yang dikendalikan oleh komputer

8 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


yang menggunakan bahasa numerik dengan gerakan sumbu
koordinat untuk tujuan produksi. Jadi, perbedaan yang
mendasar dengan mesin CNC TU adalah dari segi tujuan
penggunaannya.
Mesin CNC PU digunakan untuk tujuan produksi massal
dengan kapasitas pemotongan yang besar serta pekerjaan
yang rumit dan kompleks. Jika dilihat dari segi konstruksinya
mesin CNC PU lebih kompleks dan ukurannya lebih besar
dibandingkan dengan mesin CNC TU, karena mesin ini
dilengkapi dengan sistem cekam otomatis, pembuka pintu
otomatis, pembuang tatal otomatis, gerakan pahat otomatis
dan sebagainya.
Gerakan mesin bubut CNC dikontrol oleh komputer, maka
seluruh gerakan tersebut akan berjalan otomatis sesuai
dengan perintah program yang diberikan pada komputer,
dengan program yang sama, mesin CNC dapat diperintah
untuk membuat/memproduksi benda kerja yang sama berulang
kali sesuai dengan jumlah produk yang dibutuhkan.

Gambar 1.6 Mesin CNC PU


(Sumber: Pradana, 2012)
5. Mesin CNC Pada Revolusi Industri 4.0
Secara singkat, pengertian industri 4.0 adalah tren di dunia
industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan
teknologi cyber.Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah
masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 9


mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi
awan, dan komputasi kognitif.
Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan
manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup
manusia itu sendiri. Singkatnya, revolusi 4.0 menanamkan
teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai
bidang kehidupan manusia.
Revolusi industri 4.0 memiliki empat prinsip yang
memungkinkan setiap perusahaan untuk mengidentifikasi dan
mengimplementasikan berbagai skenario industri 4.0,
diantaranya adalah:
• Interoperabilitas (kesesuaian); kemampuan mesin,
perangkat, sensor, dan manusia untuk terhubung dan saling
berkomunikasi satu sama lain melalui media internet untuk
segalanya (IoT) atau internet untuk khalayak (IoT).
• Transparansi Informasi; kemampuan sistem informasi untuk
menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan
memperkaya model pabrik digital dengan data sensor.
• Bantuan Teknis; pertama kemampuan sistem bantuan untuk
membantu manusia mengumpulkan data dan membuat
visualisasi agar dapat membuat keputusan yang bijak.
Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu
manusia melakukan berbagai tugas yang berat, tidak
menyenangkan, atau tidak aman bagi manusia.
• Keputusan Mandiri; kemampuan sistem siber-fisik untuk
membuat keputusan dan melakukan tugas semandiri
mungkin.
Teknologi CNC merupakan sebuah sistem otomasi
perkakas, perpaduan antara servo dan mekanik yang dikontrol
oleh komputer sesuai standart ISO. Ketelitian dari mesin ini
sangat tinggi yaitu 1/1000 milimeter, sehingga akurasi ukuran
sangat terjamin.
Dengan teknologi ini, bisa dikatakan seperti
mengendalikan sebuah robot untuk bekerja menghasilkan
produk pemesinan cukup dengan sebuah program dikomputer.
Selain memiliki kecepatan dan keakuratan ukuran, keunggulan
menggunakan teknologi mesin CNC ini adalah sangat cocok

10 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


untuk membuat produksi massal, karena hanya dengan
membuat sebuah program bisa digunakan untuk memproduksi
ratusan bahkan ribuan produk yang sama bentuk dan
ukurannya dengan satu atau dua operator saja. Sehingga
dengan terciptanya mesin-mesin CNC di berbagai proses
produksi dapat menunjang revolusi Industri 4.0.

6. Rangkuman

Mesin CNC (Computer Numerical Control) yaitu suatu


perangkat mesin (mesin pekakas/manufaktur) yang
dikendalikan oleh komputer dengan menggunakan bantuan
kode/bahasa numerik berupa huruf, angka dan simbol
berdasarkan standar ISO (International Standar Organization).
Ketika kita berbicara CNC empat batasan yang sering
digunakan dalam penjabaran teknologi kontrol numerik yaitu:
Numerical Control (NC), Direct Numerical Control (DNC),
Computer Numerical Control (CNC), Distributive Numerical
Control (DNC).
Dalam perkembangannya Mesin CNC sendiri bermula
pada tahun 1952, dari Institut Teknologi Massa chusetts yang
dikembangkan oleh seorang bernama John Pearseon, hingga
saat ini teknologi otomasi CNC terus berkembang bahkan
hingga 5 axis untuk menunjang revolusi industri.
Teknologi CNC merupakan sebuah sistem otomasi
perkakas, perpaduan antara servo dan mekanik yang dikontrol
oleh komputer sesuai standart ISO. Ketelitian dari mesin ini
sangat tinggi yaitu 1/1000 milimeter, sehingga akurasi ukuran
sangat terjamin hal ini akan menunjang revolusi industri 4.0.

C. Perlatihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud CNC!
2. Jelaskn secara runtut perkembangan mesin CNC mulai dari
awal tercipta hingga saat ini!
3. Buatlah tabel perbedaan antara NC, DNC, CNC, DNC!
4. Bagaimana hubungan CNC untuk mendukung perkembangan
revolusi industri 4.0 saat ini?

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 11


D. Daftar Bacaan
Fathurrohman, M. 2016. Penemu Mesin Bubut. Online:
(https://blogpenemu.blogspot.com/2016/04/henry-maudslay-
penemu-mesin-bubut.html).

Pradana, Adi. 2012. Modul Mesin CNC TU-2A. Ponorogo: Press


Independent.

Yahuza, Rosehan. 2010. Teknologi CNC. Jakarta: Universitas


Tarumanegara.

12 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


BAB II
KODE PEMROGRAMAN PADA MESIN CNC

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat Cakupan Materi Bab Ini
Pada bab ini berisi tentang berbagai macam kode yang
digunakan untuk membuat program pada mesin CNC,
sekalgus akan dibahas pula mengenai fungsi dari masing-
masing kode mulai dari kode G, M, A, F,S,T, dll.
2. Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam
kode pada pemrogranan mesin CNC dengan benar.
b. Mahasiswa dapat memahami setiap kode pada
pemrograman CNC dengan tepat.
c. Mahasiswa dapat mengaplikasikan penggunaan
dari kode-kode dalam pemrograman mesin CNC.

B. Materi
Pemrograman ini mengguanakan bahasa numerik yang
dikenal dengan nama bahasa kode yang telah di
standardinasikan oleh ISO dan DIN. Kode bahasa yang
dimasukan kedalam mesin dapat berupa kode G, kode M,
Kode A, Kode S, Kode T, Kode F dll.
Bahasa kode ini berfungsi sebagai sarana komunikasi
antara mesin dengan pemakainya, yakni memberikan
informasi data kepada mesin yang harus dipahaminya.
Macam – macam bahasa kode G dan M serta kegunaanya
dapat dilihat berikut ini

1. Kode G Pada Mesin CNC


Pada umumnya kode G adalah sebagai simbol pergerakan
pahat pada mesin CNC, Kode G ( “G-code” ) terbagi dalam 2
tipe.

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 13


Yang pertama “One-Shot G-Code” G-Code akan aktif
hanya dalam 1 blok saja (aktif hanya sekali). Jika masih
digunakan untuk Blok berikutnya, maka harus dipanggil lagi.
Yang Kedua “Modal G-Code” G-Code akan aktif
digunakan terus pada Blok-blok berikutnya sampai ada G-
Code lain yang sama dalam satu grup dipanggil. Untuk lebih
jelasnya pada tabel berikut akan dijelaskan berbagai macam
kode G serta fugsinya.

Tabel 2.1 Kode G pada pemrograman mesin CNC


NO Kode Penjelasan
1 G00 Pengeposisian bebas
2 G01 Interpolasi Lurus (gerak pemakanan)
3 G02 Interpolasi melingkar searah jarum jam (CW)
4 G03 Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum
jam (CCW)
5 G04 Program berhenti pada waktu tertentu
6 G10 Data program dapat di-input
7 G15 Pembatalan perintah koordinat polar
8 G16 Perintah koordinat polar
9 G17 Interpolasi helical
10 G20 Konversi satuan inchi (british)
11 G21 Konversi satuan mm (metric)
12 G28 Pengembalian posisi referensi
13 G31 perintah skip (melangkahi)
14 G33 Pembuatan ulir (Threading cutting)
15 G40 Cancel kompensasi cutter
16 G43, G44 Kompensasi panjang tool positif(G43),
Negatif (G44)
17 G45 Menaikkan offset tool
18 G46 Menurunkan offset tool
19 G47 Menaikkan ganda offset tool
20 G48 Menurunkan ganda offset tool
21 G49 Pembatalan kompensasi panjang tool

14 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


22 G52 Penyatuan system koordinat lokal
23 G54, G55, Sistem koordinat workpiece
G56, G57
24 G60 Pengeposisian arah tunggal
25 G63 Pengerjalaan Tapping (ulir dalam)
26 G64 Pengerjaan pemotongan
27 G74 Menghitung putaran Tapping
28 G76 Pengerjaan proses canned cycle
29 G80 Pembatalan pengerjaan siklus
30 G81 Pengoperasian eksernal atau putaran drilling
31 G82 Keliling counter boring
32 G83 Peck drilling cycle
33 G84 Pengerjaan keliling Tapping
34 G85 Pengerjaan keliling boring
35 G90 Perintah system koordinat absolute
36 G91 Perintah system koordinat incremental
37 G94 Penentuan asutan pemakanan dalam
(inchi/menit)
38 G95 Penentuan asutan pemakanan dalam
(inchi/putaran)
39 G96 Kecepatan potong permukaan konstan
40 G98 Kembali ke titik initial di sebuah siklus
41 G99 Kembali ke titik R di sebuah siklus

2. Kode M pada Mesin CNC


Selain G kode ada juga kode kode lainnya yang di
gunakan untuk melengkapi sebuah kode program pada mesin
CNC, yaitu M CODE. biasanya M CODE ini terdapat pada
mesin mesin yang sudah di rancang khusus untuk membantu
jalanya suatu program, dan M CODE memiliki fungsi fungsi
yang berbeda dari kode G biasanya penggunaan kode M
menyatakan keadaan mesin CNC. Agar mudah di pahami arti

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 15


dari M CODE pada tabel berikut akan paparkan berkenaan
dengan macam-macam kode M dan kegunaanya.

Tabel 2.2 Kode M pada pemrograman mesin CNC


NO Kode Penjelasan
1 Berhenti antar program, spindle berhenti : 3
M00 sumbu x,y,z berhenti, distart kembali setelah
kembali setelah menekan “cycle start”
2 M01 Usulan program stop
3 Akhir program, program berhenti, lampu
M02
alarm hidup
4 M03 Putaran spindle searah jarum jam
5 M04 Putaran spindle berlawanan arah jarum jam
6 Spindle berhenti berputar tetapi kode lainnya
M05
masih jalan
7 Pergantian tool otomtis dari spindle dengan
M06
tool di magazine
8 Coolant (pendingin) mengeluarkan angin
M07
otomatis untuk membersihkan bram
9 M08 Coolant ON
10 M09 Coolant OFF
11 Rem ke-4 sumbu ON untuk menghentikan
M10
jalan
12 M11 Rem ke-4 sumbu OFF untuk menjalankan
13 Spindle berhenti pada yang diorientasikan
M19
secara tepat
14 Koveyor bram diperintahkan bergerak
M23
berlawanan jarum jam
15 Konveyor bram diperintahkan bergerak
M24
searah jarum jam
16 Khusus system fanuc, spindle yg sedang
M29 menjepit tool tidak bisa diganti langsung
tetapi harus gunakan perintah S
17 M30 Akhir program, program berhenti
18 M48 Pembatalan (cancel) hidupnya OVERRIDE
19 M50 Coolant untuk pengeboran dalam perintah
20 M52 Kode bayangan sumbu X keluar

16 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


21 M53 Kode bayangan sumbu Y keluar
22 Kode bayangan sumbu X,Y dan keempat
M54
arah gerakan ditutup
23 M80 Diperintahkan tool buka klem
24 M81 Diperintahkan tool menjepit klem
25 Memerintahkan posisi ATC kedepan untuk
M90
menjepit tool
26 Memerintahkan posisi ATC kebelakang
M91
(kembali) untuk menjepit tool
27 Untuk memanggil program pembantu (sub-
M98
program)
28 M99 Untuk keluar dari program pembantu dan
kembali ke program utama

3. Kode Lain pada Pemrograman Mesin CNC


Selain kode G dan kode M sebenarnya masih banyak lagi
kode pemdukung untuk membuat program pada mesin CNC,
namun variasi dari kode lain ini tidak sebanyak variasi dari
kode G dan M. Pada tabel dibawah ini merupakan rangkuman
dari kode kode lain yang digunakan untuk menunjang
pembuatan program pada mesin CNC.

Tabel 2.3 Kode M pada pemrograman mesin CNC


NO Kode Penjelasan
1 O Nomor program
2 N Nomor urut blok program
3 X,Y,Z,
(kata ukuran) perintah perpindahan sumbu
U,V,W koordinat.Nilai ini berkaitan dengan system
inkremental
,A,B,C
4 I,J,K (kata ukuran) koordinat titik lengkung
5 R (kata ukuran) jari-jari lengkungan
6 F Kode pemakanan / rate of feed (per menit
atau per putaran)

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 17


7 S Kecepatan spindle (rpm)
8 T Nomor tool
9 M (kode tambahan) kontrol ON/OFF akan tool
mesin
10 B Table indexing, dll
11 D,H Nomor offset
12 P,X Lama waktu jeda (detik)
13 P Nomor program pembantu (subprogram)
14 P,Q Parameter keliling pengkalengan (canned
cycle)

.
4. Rangkuman
Kode G adalah sebagai simbol pergerakan pahat pada
mesin CNC, Kode G ( “G-code” ) terbagi dalam 2 tipe yaitu:
“One-Shot G-Code” dan “Modal G-Code”
M CODE atau kode M memiliki fungsi fungsi yang berbeda
dari kode G biasanya penggunaan kode M menyatakan
keadaan mesin CNC
Kode F berfungsi sebagai kode pemakanan / rate of feed
(per menit atau per putaran).
Kode S berfungsi untuk menunjukkan Speed mesin CNC
Kecepatan spindle (rpm).
(X,Y,Z), (U,V,W), (A,B,C), adalah kode yang digunakan
untuk perintah perpindahan sumbu koordinat. Biasanya nilai ini
berkaitan dengan system inkremental.

C. Perlatihan
1. Kode apa saja yang digunakan ketika kita mau membuat
program CNC interpolasi melingkar?
2. Apa fungsi dari kode T dan kode S pada pemrograman CNC?
3. Secara garis besar pergerakan pahat diwakili oleh kode G,
kode apa saja yang mewakili pergerakan pahat secara linear?
4. Kode apa yang digunakan untuk menentukan keadan mesin
pada mesin CNC?
5. Buatlah tabel perbedaan antara kode G90 dan G91!

18 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


D. Daftar Bacaan
EMCO MAIER Ges.m.bh. 1990. Teacher`s handbook, EMCO TU-
2A-5400. Hellein: Austria.

EMCO MAIER Ges.m.bh. 1990. Student`s handbook, EMCO TU-


2A-5400. Hellein: Austria.

EMCO MAIER Ges.m.bh. 1990. Teacher`s handbook, EMCO TU-


3A-5400. Hellein: Austria.

EMCO MAIER Ges.m.bh. 1990. Student`s handbook, EMCO TU-


3A-5400. Hellein: Austria.

Rahdiyanta,Dwi. 2015. Membuat Program di Mesin Bubut CNC.


Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Tim Pembina SMK. 2013. Teknik Pemesinan CNC Dasar. Jakarta:


Direktorat Pembinaan SMK.

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 19


BAB III
SISTEM KOORDINAT MESIN CNC

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat Cakupan Materi Bab Ini
Pada bab ini kita akan membahas sistem koordinat pada
mesin CNC, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan mengatur
pergerakan mesin sesuai yang kita inginkan. Koordinat yang
akan dibahas berkenaan arah sumbu dari berbagai macam
kondisi mesin baik vertikal maupun horisontal.

2. Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa mengetahui sistem koordinat dan
penentuan sumbu pada mesin CNC
b. Mahasiswa memahami sistem koordinat dan
penentuan sumbu pada mesin CNC
c. Mahasiswa mengetahui cara menentukan titik nol
reverensi pada setiap mesin CNC
d. Mahasiswa memahami penggunaan titik nol
reverensi pada setiap mesin CNC

B. Materi
1. Arah dan Penunjukan Sumbu Mesin CNC
Standar EIA-267-B menunjukan standar 14 sumbu untuk
menggambarkan garis lurus dan gerakan putar dari mesin
CNC. Ini termasuk sembilan sumbu lurus dan lima sumbu
putar. Kesembilan sumbu lurus dibagi menjadi tiga kelompok:
(gambar 3.1)
➢ Sumbu lurus primer (X,Y dan Z)
➢ Sumbu lurus sekunder (U,V dan W)
➢ Sumbu lurus tersier (P, Q dan R)

20 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


Gambar 3.1. Sembilan sumbu lurus
(sumber: Yahuza,2010)

Gambar 3.2. Lima sumbu putar


(sumber: Yahuza,2010)

Sumbu utama (primer) X,Y dan Z ditempatkan pada meja


luncur primer. Sumbu sekunder (U,V dan W) ditambahkan
pada sumbu utama untuk menetapkan gerakan dari peluncur
gerak sekunder atau spindel. Dengan hal serupa, sumbu
tersier (P,Q dan R) digunakan untuk mewakili gerakan lurus
dari peluncur ketiga atau spindel.

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 21


Kelima sumbu putar terdiri dari 3 sumbu putar utama (A,B
dan C) dan dua sumbu khusus (D dan E) (gambar 3.2).
Didefinisinya adalah :
➢ Sumbu A : Gerakan putar sekitar sumbu lurus primer X
➢ Sumbu B : Gerakan putar sekitar sumbu lurus primer Y
➢ Sumbu C : Gerakan putar sekitar sumbu lurus primer Z
➢ Sumbu D : Gerakan putar sekitar sumbu lurus manapun
➢ Sumbu E : Gerakan putar sekitar sumbu lurus manapun

2. Penunjukan Sumbu pada Mesin CNC


Sumbu mesin dirancang menurut “kaidah tangan kanan”.
Ketika jari jempol tangan kanan menunjuk ke arah positif
sumbu X, jari telunjuk menunjuk ke arah positif sumbu Y, dan
jari tengah menunjuk ke arah positif sumbu Z. Gambar 3.3
menunjukkan kaidah tangan kanan diaplikasikan pada mesin
vertikal dan gambar 3.4 pada mesin horisontal.

Gambar 3.3. Kaidah tangan kanan Mesin vertikal


(sumber: Yahuza,2010)

22 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


Gambar 3.4. Kaidah tangan kanan Mesin horisontal
(sumber: Yahuza,2010)
3. Arah Sumbu Mesin
Kontrol mesin CNC menggunakan tanda positif (+) dan
tanda negatif (-) untuk menyatakan arah gerakan dari sumbu
mesin. Di bawah ini adalah definisi dari arah-arak tersebut :
➢ Arah +Z : ini adalah arah yang menambah jarak antara
benda kerja dan tool
pemotong
➢ Arah –Z : Adalah lawan dari arah +Z.
➢ Arah +X : a. Pada mesin vertikal, adalah arah ke kanan
ketika diamati dari spindel menuju kolom pendukung. B.
Pada mesin horisontal, menunjukkan ke kanan ketika
diamati dari arah spindel menuju benda kerja.
➢ Arah –X : Adalah lawan dari arah +X
➢ Arah +Y : Menurut kaidah tangan kanan : ketika jempol
menuju ke arah +X dan jari tengah menunjuk ke arah +Z,
jari telunjuk menunjuk ke arah +Y.
➢ Arah –Y : Lawan dari arah +Y

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 23


4. Reverensi Titik Nol
Referensi titik nol adalah dasar atau titik mulai yang dipilih
sebagai referensi untuk menghitung koordinat dari titik-titik lain.
Referensi titik nol juga disebut titik-titik nol (zero point). Kontrol
mesin CNC menggunakan empat jenis referensi titik nol untuk
memudahkan program dari tool path :

➢ Titik nol mesin (machien zero point)


➢ Referensi titik balik (reference return point)
➢ Titik nol kerja (work zero point)
➢ Program titik nol (program zero point)

a. Titik Nol Mesin


Tititk nol mesin adalah asal dari sistem koordinat mesin.
Disetel oleh pembuat (manufaktur) perkakas mesin dan tidak
bisa diubah.
Titik nol mesin dilambangkan dengan M dan diwakili
dengan simbol :
Lokasi titik nol mesin bervariasi dari para manufaktur, titik
nol mesin biasa terletak ditengah permukaan akhir spindel
(gambar 3.5). Pada mesin milling, titik nol mesin biasanya
terletak pada batas ekstrim dari tiap lintasan sumbu (gambar
3.6)

Gambar 3.5. Titik Nol Mesin Turning


(sumber: Yahuza,2010)

24 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


Gambar 3.6. Titik Nol Mesin Milling
(sumber: Yahuza,2010)

Secara umum titik nol mesin tidak digunakan langsung


sebagai titik referensi untuk menulis bagian program. Titik nol
mesin ini bisa digunakan untuk tiga aplikasi sebagai berikut :
1. Setup awal mesin
2. Sebagai titik referensi untuk titik referensi lain, misal;
referensi titik balik, titik nol kerja dan titik nol program.
3. Sebagai penggantian posisi tool.

b. Reverensi Titik Balik


Referensi titik balik adalah lokasi dimana meja mesin atau
kembali spindel. disingkat dengan huruf R dan diwakili dengan
simbol :
Beberapa kontrol mesin CNC memperbolehkan sampai
dengan empat referensi titik balik. Secara umum, titik nol
mesin disetel sebagai titik balik pertama pada mesin milling
(gambar 3.7). Titik balik kedua, ketiga, dan keempat ditetapkan
dengan menyetel harga parameter koordinat. Dan juga bisa
disetel pada lokasi yang sesuai dengan pekerjaan terselubung
(work envelope) pada mesin bubut (turning). Pada mesin
bubut, titik balik terletak pada titik paling akhir dari pekerjaan
terselubung (gambar 3.8)

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 25


Gambar 3.7. Referensi Titik Balik Mesin Milling
(sumber: Yahuza,2010)

Gambar 3.8. Referensi Titik Balik Mesin Turning


(sumber: Yahuza,2010)

Lokasi dari titik referensi pertama secara tepat ditetapkan


dahulu pada tiap sumbu gerak dalam hubungan dengan titik
nol mesin. Karena itu, digunakan untuk kalibrasi dan regulasi
dari sistem pengukuran dari meja luncur dan spindel.Titik
referensi digunakan dalam empat situasi, yaitu :
1. Ketika kontrol diaktifkan, semua sumbu selalu diposisikan
pada titik balik referensi untuk kalibrasi sistem
pengukuran.

26 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


2. Mesin harus diulang posisikan pada titik balik referensi
untuk ulang penetapan harga koordinat actual, misal
dalam situasi kehilangan data posisi sekarang karena
listrik atau operasi mesin yang salah.
3. Semua sumbu harus ditarik kembali ketitik referensi
sebelum tool yang diganti bisa dipakai.
Pada akhir bagian program, semua sumbu harus ditarik
kembali ke titik balik referensi untuk mereset sistem kontrol
untuk perjalanan sebuah bagian program yang baru.

c. Titik Nol Kerja


Titik nol kerja adalah awal dari sistem koordinat dari
sumbu benda kerja. Titik nol kerja ini digunakan untuk
menetapkan sistem koordinat kerja di dalam hubungan dengan
titik nol mesin. Titik nol kerja secara umum berhubungan
dengan titik setup, karena titik nol kerja ini merupakan lokasi
peletakan benda kerja di atas meja mesin. Beberapa kontrol
CNC memperbolehkan bermacam-macam titik nol kerja di
dalam satu setup mesin atau pengoperasian. Titik nol kerja
diberi label W.

Gambar 3.9.Pemilihan Titik Nol Kerja pada Proses Turning


(sumber: Yahuza,2010)

Titik nol kerja dapat dipilih oleh programer pada semua


lokasi yang lebih tepat dalam pengerjaan dari mesin. Hal ini
memperbolehkan programer untuk menempatkan titik nol
kerja pada posisi yang lebih mudah dan lebih teratur di
dalam benda kerja. Gambar 3.9 menunjukkan dua metode
umum dari pemilihan titik nol kerja untuk proses turning dan
gambar 3.10 menunjukkan contoh milling.

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 27


Gambar 4.10. Pemilihan Titik Nol Kerja pada Proses Milling
(sumber: Yahuza,2010)

d. Titik Nol Program


Titik nol program merupakan bagian awal dari suatu
pemograman. Titik nol program ini dipergunakan untuk
menentukan lokasi semua titik yang lain di dalam bagian
program. Oleh karena itu, harus dipilih terlebih dahulu
sebelum program yang lain dijalankan. Titik nol program
diberi label P.
Titik nol program secara umum diikuti dengan titik nol
kerja. Bagaimanapun, program titik nol ini dapat
menentukan lokasi pada posisi yang tepat. Pada gambar
3.11 menunjukkan bahwa situasi dari program titik nol dan
titik nol kerja saling bertepatan dan pada gambar 3.12
menunjukkan bila kedua saling terpisah

Gambar 3.11 Program Titik Nol dan titik Nol Kerja Berimpit
(sumber: Yahuza,2010)

28 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


Gambar 3.12. Program Titik Nol dan Titik Nol Kerja Terpisah
(sumber: Yahuza,2010)

Hal ini memungkinkan untuk menetapkan bermacam-


macam program titik nol untuk memberikan fasilitas
pemograman benda kerja dengan komplek. Program titik
nol pertama adalah program nol (program zero) dan
program titik nol kedua dan semua titik – titik yang saling
berhubungan disebut dengan titik nol lokal (lokal zero point).
Gambar 3.13 menunjukkan pemakaian dua titik nol untuk
penulisan bagian program.

Gambar 3.13. Multiple Program Titik Nol


(sumber: Yahuza,2010)

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 29


5. Rangkuman
Menurut standar EIA-267-B menunjukan standar 14
sumbu untuk menggambarkan garis lurus dan gerakan putar
dari mesin CNC. Pada gambar A terdiri dari 9 sumbu garis
lurus, sedangkan pada gambar B terdiri dari 5 sumbu putar.

Gambar A Gambar B

Kontrol mesin CNC menggunakan empat jenis referensi


titik nol untuk memudahkan membuat program dari tool path
yaitu:

➢ Titik nol mesin (machien zero point)


➢ Referensi titik balik (reference return point)
➢ Titik nol kerja (work zero point)
➢ Program titik nol (program zero point)

C. Perlatihan
1. Apa fungsi koordiat dalam mesin CNC?
2. Ada berapa titik nol reverensi pada mesin CNC?, Jelaskan
masing titik reverensi tersebut!
3. Bagai mana cara menentukan sumbu Koordinat pada mesin
CNC?
4. Menurut standar EIA-267-B mesin CNC memiliki 14 standar
sistem sumbu, sebutkan ke 14 sumbu tersebut!

30 BUKU AJAR MAHASISWA CNC


D. Daftar Bacaan
Yahuza, Rosehan. 2010. Teknologi CNC. Jakarta: Universitas
Tarumanagara.

Lin, Jonathan, and Tony, Shine. 1996. Mastercam Book for


Windows. Seattle: Sholar International Publish.

Manton, Matthew. and Weidinger, CNC Programming Enhanced


Learning System. Canada: CamInstructor Incorporated.

BUKU AJAR MAHASISWA CNC 31

Anda mungkin juga menyukai