7. 4. Resonansi.
Dalam suatu rangkaian yang mengandung komponen resistif (R), komponen induktif
(L) dan komponen kapasitif (C) yang dicatu sumber arus bolak-balik (AC) pada suatu
harga frekuensi tertentu diperoleh bagian imajiner (bagian reaktansi) dari impedansi
rangkaian berharga nol, maka kondisi tersebut disebut resonansi. Rangkaian pada
kondisi resonan mempunyai impedansi yang bersifat resistif.
Salah satu aplikasi kondisi resonansi yaitu pada radio penerima, yakni untuk menaikan
sensitivitas dan memberikan selektivitas sehingga dapat memisahkan suatu frekuensi
tunggal tertentu dari sinyal-sinyal frekuensi lain.
Akan diuraikan kondisi resonansi untuk beberapa model rangkaian.
Suatu rangkaian yang terdiri dari R, L, C yang terpasang seri dengan dicatu sumber
bolak-balik (AC) seperti yang terliahat pada gambar 7.52.
Terlihat bahwa harga impedansi dipengaruhi oleh frekuensi karena reaktansi induktif
(XL) dan reaktansi kapasitif (Xc) merupakan fungsi frekuensi, dimana XL berbanding
lurus terhadap frekuensi sedangkan Xc berbanding terbalik terhadap frekuensi.
Karena komponen Z,XL dan Xc berubaha terhadap frekuensi , maka besaran arus, drop
Rangkaian Listrik II 73
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA
tegangan pada setiap komponen dan daya berubah pula seperti terlihat pada gambar
7.53.
Z, R, XL V,I,P
XL
0 ω
Xc 0 f = f0 f
Oleh karena hal tersebut, pada suatu harga frekuensi tertentu akan diperoleh kondisi
1 1
dimana L 0 , atau L , sehingga bsarnya impedansi Z = R.
C C
Frekensi yang menyebabkan terjadinya resonansi disebut frekuensi resonansi ( f 0 ) atau
ω0 yang harganya dapat dihitung sebagai berikut :
Saat resonansi :
1
L , bila kedua ruas dibagi dengan L, dan dikalikan dengan ω diperoleh
C
1 1
2 , sehingga 0 dan frekuensi resonansinya :
LC LC
1 1
f0 = Herz
2 LC
Pada kondisi f = f0 arus yang mengalir pada kondisi paling besar, karena harga
impedansi paling kecil yaitu Z = R, dimana :
Rangkaian Listrik II 74
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA
Vs Vs
I = I0 =
Z0 R
R R
1 1 Vs 1
Vc = jC .I C 90 R C.R Vs 90 V
0 0
Menurut Hk.Kirchoff : VR + VL + Vc = Vs
Diagram phasor arus dan tegangan :
j j
VL
ωL
I
0 Z=R riil 0 Vs riil
1
VC
C
-j -j
Gbr.7.54.Diagram phasor impedansi Gbr.7.55.Diagram phasor tegangan dan arus
Contoh :
Rangkaian R = 10 Ω,L = 10 mH, dan C = 100 μF seri dicatu sumber
v(t) = 200 2 cos (ωt – 450) volt. Hitung frekuensi resonansinya, arus dan tegangan
pada setiap komponen saat resonansi.
Jawab :
1 1
0 2 4
106 1000.rad / s
LC 10 .10
0 1000
f0 = 159.26.Hz
2 2
Rangkaian Listrik II 75
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA
Vs Vs 200 450
Arus yang mengalir = I = 20 450 ampere
Z R 10
Drop tegangan pada R = VR = R.I = 10Ω x 20 450 = 200 450 volt
Drop tegangan pada L = VL = jωL.I = 10 900 x 20 450 = 200 450 volt
1
Drop tegangan pada C = VC = jC .I 10 900 .20 450 = 200 1350 volt.
Dalam rangkaian R,L,C paralel (gambar 7.56.) bagian imajiner dari impedansi atau
admitansi rangkaian samadengan nol sehingga arus pada L nilainya sama dengan arus
pada C atau IL = IC , maka arus resultan I = IR. Secara teoritis arus akan bolak-balik
I IR IL IC
Vs R L C
1 1 1
Y = R jL jC G jC j L G jBC jBL , dimana :
1
G= adalah konduktansi
R
1
BL = , adalah suseptansi induktif.
L
1
C
2
Y= 1 L
G C
2
arc.tn
L G
Rangkaian Listrik II 76
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA
G,B,Y
BC
0 f = f0 f
Pada kondisi resonansi bagian imajiner dari admitansi sama dengan nol , besarnya
suseptansi induktif sama dengan suseptansi kapasitif, maka admitansi rangkaian sama
Saat resonansi :
1 1
C , atau C 0
L L
1 1
02 maka 0
LC LC
1 1
Frekuensi resonansi = f0 = .Hz
2 LC
Y = G atau Z = R
Rangkaian Listrik II 77
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA
Vs Vs
IR = G.Vs ; IL = jL L 90 ; IC = jωC.Vs = ωC.Vs 900
0
j j
BC IC
0 G riil 0 IR riil
BL IL
-j -j
Contoh :
Rangkaian Listrik II 78
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA
Soal :
1. Diketahui rangkaian :
C C = 200 μF.
Vs
L Hitung frekuensi resonansi, Z,
2. Rangkaian RLC seri dicatu sumber v s(t) = 380 cosωt volt, tentukan frekuensi
resonan bila R = 22 Ω ; L = 20 mH dan C = 125 μF, serta daya saat terjadi
resonansi.
Rangkaian Listrik II 79