Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community


organization or comunity development (COCD) merupakan perencanaan,
pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan berbagai aktivitas
pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan utamanya
meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat.Sebagai suatu
kegiatan kolektif, PPM melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial,
masyarakat setempat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling bekerja
sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap program
atau proyek tersebut.

PPM sangat memperhatikan keterpaduan antara sistem klien dengan


lingkungannya.Sistem klien bisa bervariasi, mulai dari individu, keluarga, RT,
tempat kerja, rumah sakit dll.Dalam PPM, pekerja sosial menempatkan
masayarakat sebagai sistem klien dan sistem lingkungan sekaligus.Karenanya
pengetahuan dan ketrampilan yang harus dikuasai oleh pekerja sosial yang akan
terlibat dalam PPM meliputi pengetahuan tentang masyarakat, organisasi sosial,
perkembangan, perilaku manusia, dinamika kelompok, program sosial dan
pemasaran sosial.

1 | METODOLOGI PPM
1.2 Rumusan masalah

1) Apa yang di maksud dengan PPM ?


2) Apa tujuan dari PPM ?
3) Apa fungsi dari PPM ?
4) Prinsip apa saja yang ada dalam PPM ?
5) Perspektif apa saja yang ada dalam PPM ?
6) Model apa saja yang ada dalam PPM ?
7) Apa saja petugas dalam PPM ?
8) Bias apa saja yang ada dalam PPM ?

1.3 Tujuan dan manfaat penulisan

Tujuan dan manfaat penulisan ini ialah untuk memenuhi tugas matakuliah
metode-metode pekerjaan sosial dan untuk memahami lebih dalam apa yang
dimaksud dengan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau
community organization or community development (COCD).

BAB II

PEMBAHASAN

2 | METODOLOGI PPM
2.1 Pengertian Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM)

Community Organization adalah suatu proses untuk memelihara


keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial dengan sumber-sumber
kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat tertentu atau suatu bidang kegiatan
tertentu (Arthur Dunham, 1958)

Community Work adalah suatu proses membantu masyarakat untuk


memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan yang dilakukan secara bersama-
sama (Alan Twevetrees, 1993)

Masyarakat dalam konteks pengembangan dan pengorganisasian, diartikan


sebagai sebuah tempat bersama yakni sebuah wilayah geografi yang sama
(Mayo, 1998), misalnya RT,RW,kampung di pedesaan, perumahan di perkotaan.

Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu proses ketika suatu


masayarakat berusaha menentukan kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-tujuannya,
mengatur atau menyusun, mengembangkan kepercayaan dan hasrat untuk
memenuhinya, menentukan sumber-sumber (dari dalam ataupun dari luar
masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan
pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam pelaksanaan keseluruhannya,
memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan prakti-praktik kooperatif dan
kolaboratif di dalam masyarakat.

Definisi tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

3 | METODOLOGI PPM
a) Yang dimaksud istilah proses adalah serentetan tindakan mulai dari
penentuan masalah atau tujuan sampai pada pemecahan masalah atau
tercapainya tujuan di dalam masyarakat.Berbagai proses dapat ditemukan
dalam penanggulangan masalah-masalah kemasyarakatan.Dalam kaitan ini
proses dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agarb
berfungsi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi.Kemampuan ini tumbuh
dan berkembang secara bertahap sebagi akibat upaya yang dilakukan
masyarakat dalam menanggulangi masalah-masalahnya.
b) Istilah masyarakat menunjukkan dua macam pengelompokkan orang,
yaitu:

Keseluruahan orang yang tinggal di suatu daerah geografis,


misalnya: desa, kota, propinsi, negara atau dunia.pada umumnya PPM
dilaksanakan di daerah geografis yang sempit, tetapi juga dapat diterapkan
untuk daerah-daerah yang lebih luas.

Kelompok orang yang memiliki minat-minat atau fungsi yang


sama, misalnya di bidang: kesehatan, kesejahteraan, pendidikan,
lingkungan dll.

c) Proses menetukan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan berarti, cara


yang dilakukan warga masyarakat untuk menentukan dan memusatkan
perhatian pada masalah yang menganggu mereka serta menentukan tujuan-
tujuan yang akan dicapai.Namun, dalam hal ini tidak seluruh warga
masyarakat dapat dilibatkan dalam penentuan kebutuhan-kebutuhan dan
tujuan-tujuan.

d) Menyusun atau mengatur kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan berarti,


perlunya usaha untuk menentukan prioritas.Diantara berbagai jenis
masalah dan tujuan, beberapa diantaranya berhubungan langsung dengan
apa yang dirasakan, diyakini, dan ditanggapi oleh sebagian besar warga
masyarakat.Hal-hal seperti inilah yang perlu dijadikan perhatian
utama.Pada tahap ini petugas profesional dapat memberikan

4 | METODOLOGI PPM
sumbangannya yang besar untuk proses pengungkapan keinginan atau
kebutuhan masyarakat.

e) Penemuan sumber-sumber (dari dalam atau dari luar masyarakat),


mencakup upaya menemukan peralatan-peralatan, orang-orang, tehnik-
tehnik, bahan-bahan dan sebagainya yang diperlukan untuk melaksanakan
tindakan-tindakan yang diperlukan.

f) Mengambil tindakan-tindakan yaitu melakukan rangkaian kegiatan yang


telah disebutkan sebelumnya.Proses ini harus mengarah pada tercapainya
suatu hasil, meski hanya sebagian saja dari keseluruhan hasil yang
diingankan.

g) Memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik


kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat.Ini berarti:

Pada saat proses berlangsung dan mengalami kemajua, warga


masyarakat akan memulai memahami, menerima, dan saling bekerjasama.

Pada saat berlangsungnya proses penentuan dan penanggulangan


masalah bersama, kelompok-kelompok bersama para pemimpinnya akan
berusaha saling bekerjasama dalam kegiatan bersama, dan akan
mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam penanggulangan
kesulitan-kesulitan dan konflik yang dihadapi masyarakat.

2.2 Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Tujuan utama metode COCD adalah untuk memperbaiki kualitas hidup


masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta
menekankan pada prinsip partisipasi social.

2.3 Fungsi Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

5 | METODOLOGI PPM
a. Untuk memperoleh data dan fakta sebagai dasar untuk menyusun
perencanaan dan melakukan tindakan yang sehat.
b. Memulai mengembangkan dan merubah program dan usaha-uasha
kesejahteraan untuk memperoleh penyesuaian yang lebih baik antara
sumber-sumber dan kebutuhan.
c. Meningkatkan standar pekerjaan sosial untuk meningkatkan efektifitas
kerja dari lembaga-lembaga.
d. Meningkatkan dan memberikan fasilitas interelasi dan meningkatkan
koordinasi antara organisasi, kelompok dan individu-individu yang terlibat
dalam program dan usaha kesejahteraan social.
e. Mengembangkan pengertian umum dari masalah, kebutuhan dan metode
pekerjaan social.
f. Mengembangkan dukungan dan paertisipasi masyarakat dalam aktifitas
kesejahteraan social.

2.4 Prinsip-prinsip dalam Pengorganisasian dan Pengembangan


Masyarakat

a. Keseimbangan
Mencari keseimbangan antara kebutuhan dengan sumber yang ada di
masyarakat.
b. Individualisasi
Masyarakat yg satu berbeda dgn masyarakat yg lainnya.
c. Penerimaan
Masyarakat harus dipandang dan diterima sebagai mana adanya, yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai langkah awal untuk mulai
kegiatan/program.

d. Partisipasi
Semua unsur masyarakat harus dilibatkan sehingga berperan aktif di dalam
kegiatan.

2.5 Perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM)

6 | METODOLOGI PPM
Secara teoritis, PPM bisa dikatakan sebagai sebuah pendekatan pekerjaan
sosial yang dikembangkan dari dua perspektif yang berlawanan, yakni aliran kiri
(sosialis-Marxis) dan kanan (kapitalis-demokratis) dalam spektrum politik.
Dewasa ini, terutama dalam konteks menguatnya sistem ekonomi pasar bebas dan
swastanisasi dan keterlibatan informal dalam mendukung strategi penanganan dan
kemiskinan dan penindasan, maupun dalam hal memfasilitasi partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat.

Twelvetress membagi perspektif teoritis PPM kedalam dua bingkai, yakni


pendekatan profesional dan pendekatan radikal.Pendekatan profesional
menunjukupaya untuk meningkatkan kemandirian dan memperbaiki sistem
pemberian pelayanan dalam kerangka relasi-relasi sosial. Sementara berpijak pada
teori Marxis, feminisme, dan analisis anti-rasis, pendekatan radikal lebih terfokus
pada upaya pemberdayaan kelompok-kelompok lemah, mencari sebab-sebab
kelemahan mereka,serta menganalisis sumber-sumber ketertindasannya.
Sebagaimana diungkapkan oleh Payne, This the type of approach which supports
minority ethnic communities, for example, in drawing attention to inequalities in
service provision and power which lie behind severe deprivation. Pendekatan
profesional dapat diberi label sebagai yang bermatra tradisional, netral dan
teknikal. Sedangkan pendekatan radikal diberi label sebagai pendekatan yang
bermatra transformasional.

Dua perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Pendekatan Perspektif Tujuan/asumsi

Profesional (tradisional, Perawatan Meningkatkan

7 | METODOLOGI PPM
netral, teknikal) masyarakat inisiatif dan
Pengorganisasian kemandirian
masyarakat masyarakat
Pembangunan Memperbaiki
masyarakat pemberian
pelayanan sosial
dalam kerangka
relasi sosial yang
ada

Radikal (transformasional) Aksi masyarakat Meningkatkan


berdasarkan kelas kesadaran dan
Aksi masyarakat inisiatif masyarakat
berdasarkan jender Memberdayakan
Aksi masyarakat masyarakat guna
berdasarkan ras mencari akar
penyebab
ketertindasan dan
diskriminasi
Mengembangkan
strategi dan
membangun
kerjasama dalam
melakukan
perubahan sosial
sebagai bagian dari
upaya mengubah
relasi sosial yang
menindas,
deskriminatif, dan
eksporatif.

2.6 Model Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Jack Rothman (1995: 27-34), dalam sebuah tulisannya yang berjudul


Approaches to community intervention, mengembangkan tiga model yang
berguna dalam memahami konsep tentang PPM:

8 | METODOLOGI PPM
1) Pengembangan masyarakat lokal (PML)
2) Perencanaan sosial (PS)
3) Aksi sosial (AS)

Paradigma ini merupakan format ideal yang dikembangkan terutama untuk


tujuan analisis dan konseptualisasi.Dalam praktiknya, ketiga model tersebut saling
bersentuhan satu dengan yang lainnya.Setiap komponennnya bisa digunakan
secara kombinasi dan stimultan sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang ada.

a) Model Pengembangan Masyarakat Lokal (PML)

Model PML memberikan perubahan dalam masyarakat dapat dilakukan


secara optimal apabila melibatkan partisipasi aktifyang luas di semua
spektrum masyarakat tingkat lokal, baik dalam tahap penetuan
perubahan.PML adalah proses yang dirancang untuk mendapatkan kondisi
sosial ekonomi yang lebih maju dan sehat bagi seluruh masyarakat melalui
partisipasi aktif mereka serta berdasarkan kepercayaan yang penuh terhadap
prakarsa mereka sendiri.Strategi dasar yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan ini adalah usahan penciptaan dan pengembangan partisipasi
yang lebih luas dari seluruh warga masyarakat.Tema-tema pokok dalam model
PML mencakup penggunaan prosedur demokrasi dan kerjasama atas dasar
kesukarelaan, keswadayaan, pengembangan, kepemiminan setempat, dan
tujuan yang bersifat pendidikan.PML pada dasarnya merupakan proses
interaksi antara anggota masyarakatsetempat yang difasilitasi oleh pekerja
sosial.Pekerja sosial membantu meningkatkan kesadaran dan mengembangkan
kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan.

b) Model Perencanaan Sosial (PS)

Model ini menekan ka proses pemecahan masalah secara teknis terhadap


masalah sosial substantif , seperti: kemiskinan, pengangguran, kenakalan
remaja, kebodohan dll.

9 | METODOLOGI PPM
Selain itu, model PS ini mengungkap pentingnya menggunakan cara
perencanaan yang matang dan perubahan yang terkendali yakni untuk
mencapai tujuan akhir secara sadar dan rasional dan dalam pelaksanaannya
dilakukan pengawasan-pengawasan yang ketat untuk melihat perubahan-
perubahan yang terjadi.

Strategi dasar yang digunakan untuk memecahkan permasalahan adalah


denagn mengumpulkan atau menungkapkan fakta dan data mengenai suatu
permasalahan.Kemudian, mengambil tindakan yang rasional dan mempunyai
kemungkinan-kemungkin yang dapat dilaksanakan.

Berbeda dengan PML, PS lebih berorientasi pada tujuan tugas.Sistem


klien PML umumnya kelompok-kelompok yang kurang beruntung.

c) Model Aksi Sosial (AS)

Model AS ini menekankan betapa gentingnya penanganan secara


terorganisasi, terarah, dan sistematis terhadap kelompok yang tidak
beruntung.Juga meningkatkan kebutuhan yang memadai bagi masyarakat yang
lebih luas dalam rangka meningkatkan sumber atau perlakuan yang lebih
sesuai dengan keadilan sosial dan nilai-nilai demokratisasi.

Tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah sistem atau kebijakan


pemerintah secara langsung dalam rangaka menanggulangi masalah yang
mereka hadapi sendiri.Dalam kaitan ini, Suharto (1996) menjelaskan tujuan
dan sasaran utama AS adalah perubahan-perubahan fundamental dalam
kelembagaan pada stuktur masyarakat melaui proses pendistribusian
kekuasaan (distribution of resourches) dan pengambilan keputusan
(distribution of decisison making).

2.7 Petugas Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Petugas kesehatan dalam pengembangan dan pengorganisasian masyarakat


bidang kesehatan adalah bekerjasama dalam masyarakat bukan bekerja untuk
masyarakat. Oleh karena itu peran petugas atau sektor kesehatan adalah :

10 | M E T O D O L O G I P P M
1. Menfasilitasi masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan atau program-
program pengembangan, misalnya masyarakat ingin membangun
pengadaan air bersih, maka peran petugas adalah menfasilitasi pertemuan-
pertemuan anggota masyarakat dengan pemerintah daerah setempat dan
pihak lain yang dapat membantu dalam mewujudkan pengadaan air bersih
tersebut.
2. Memotifasi masyarakat untuk bekerja sama atau bergotong royong dalam
melaksanakan kegiatan atau program bersama untuk kepentingan berdama
di dalam masyarakat tersebut.
3. Mengalihkan pengetahuan teknologi dan keterampilan kepada masyarakat
agar sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun suber daya
alam dapat dimanfaatkan secara optimal dalam rangka kemandirian
mereka.

Untuk menentukan seseorang sebagai Commuity Worker atau Promotor


Kesehatan Desa (Promokesa), harus memiliki sebagai berikut:

1. Mampu menggunkan berbagai pendekatan kepada masyarakat sehingga


dapat menarik kepercayaan masyarakat.
2. Mampu mengajak masyarakat untuk bekerjasama serta membangun rasa
saling percaya antara petugas dan masyarakat.
3. Mengetahui dengan baik sumber daya dan sumber alam yang ada di
masyarakat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan
memecahkan masalah.
4. Mampu berkomunikasi secara baik dengan masyarakat, menggunakan
metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan keadaan
masyarakat sehingga informasi dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh
masyarakat.
5. Mempunyai kemampuan profesional dalam berhubungan dengan
masyarakat baik formal leader maupun informal leader.
6. Mempunyai pegetahuan tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat dan
keadaan lingkungannya
7. Mempunyai pengetahuan dan keterampian tentang kesehatan yang dapat
diajarkan kepada masyarakat.

11 | M E T O D O L O G I P P M
8. Mengetahui dinas-dinas terkait dan ahli yang ada di wilayah tersebut untuk
dimintakan bantuan keikutsertaannya dalam memecahkan masalah
masyarakat.

2.8 Bias Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Pelaksanaan PPM sebaiknya didasari oleh masalah dan kebutuhan sesuai


dengan karakteristik geografis, idiografi , potensi, teknologi, dan sumberdaya
lokal serta pelibatan aktif masyarakat secara integral.Namun, dalam realitasnya
PPM seringkali terjebak oleh bias, miskonsepsi, atau kesalahan pemikiran.PPM
perlu menghindari bias ini.

Robert Chambers sebagaimana dikutip oleh Suharto (1996 :4)


mengemukakan lima bias yang sering terjadi dalam pelaksanaan PPM, terutama
dipedesaan: spatial bias, project bias, person bias, dry season bias,dan profesional
bias.

1) Spatial Bias

PPM seringkali hanya dilaksanakan di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau


sarana transportasi seperti di daerah pinggiran kota, pinggir jalan raya, atau lokasi-
lokasi yang dekat dengan kantor pemerintahan.

2) Project Bias

Kebanyakan PPM dilakukan pada masyarakat yang telah menerima proyek


sebelumnya, karena dipandang telah mampu dan berhasil menjalankan proyek.

3) Person Bias

Kelompok elite dalam masyarakat, tokoh masyarakat, kaum lelaki, para


penerima, dan pengguna inovasi serta orang-orang yang aktif dalam kegiatan
pembangunan adalah mereka yang kerap menerima program dan berkah

12 | M E T O D O L O G I P P M
pembangunan.Sementara kelompok masyarakat kelas bawah yang kurang
memiliki akses terhadap jaringan sumber-sumber yang ada.

4) Dry Sesion Bias

Kesulitan dan masalah yang dihadapi masyarakat umumnya mencapai


puncaknya pada musim hujan.Kegagalan panen, banjir, kelaparan, masalah
kesehatan diri dan terjadi pada musim sulit.

5) Profesional Bias

Bias ini timbul terutama oleh konsepsi yang memandang bahwa kelompok
masyarakat kurang beruntung sebagai kelompok lemah, memiliki pengetahuan
rendah, pasif, malas, fatalis, serta ciri-ciri lain budaya kemiskinan (culture of
proverty).Sementara itu para ahli, penguasa, dan pengusaha adalah raja yang
memegang hegemoni dan kendali pembanguan.

6) Physical Bias

Umumnya masyarakat hanya mengenal dan mengakui program atau proyek


yang bersifat fisik, seperti pembangunan, gedung, jembatan, dll.

7) Financial Bias

Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh suatu departemen kerapkali dipandang


sebagai bukti keberhasilan suatu progam.Fiunancial Bias disebabkan oleh
kesalahan pemikiran yang membaurkan prinsip efisiensi vis a vis prinsip
efektivitas sebagai tolak ukur keberhasilan proyek.

8) Indicator Bias

Bias ini terutama berkaitan dengan aspek uncountability pada program yang
berorientasi sosial.Dampak keberhasilan program sulit diukur secara langsung dan
kuantitatif, serta banyaknya eksternal variabel yang terkontaminasi kedalam
mainstream proyek.

13 | M E T O D O L O G I P P M
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community


organization or comunity development (COCD) merupakan perencanaan,
pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan berbagai aktivitas
pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan utamanya

14 | M E T O D O L O G I P P M
meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat. PPM melibatkan
pekerja sosial, masyarakat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling
bekerja sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap
program atau proyek tersebut.

Pengembangan masyarakat adalah setiap usaha yang bertujuan untuk


mengembangkan masyarakat. Pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan
sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelolah
kegiatan atau program yang mereka kembangkan, disini masyarakat dapat
membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi,
merencanakan kegiatan dan lain-lain.

B. Saran

Adapun saran dalam penulisan Makalah ini adalah bagi masyarakat agar
dapat mengembangakan potensi yang ada dalam masyarakat dan membentuk
organisasi terstruktur yang dapat meningkatkan peran serta masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://gigihlardino.blogspot.co.id/2010/12/pengorganisasian-dan-
pengembangan.html

http://ellyaniabadi.blogspot.co.id/2014/10/pengorganisasian-dan-
pengembangan.html

15 | M E T O D O L O G I P P M

Anda mungkin juga menyukai