Anda di halaman 1dari 54

Pelatihan teknis pengawas operasional pertama

(pop) panas bumi

INSPEKSI K3LL PANAS BUMI

1
Inspeksi K3LL Panas Bumi
Latar belakang

2
Inspeksi K3LL Panas Bumi

Latar Belakang
• Usaha panas bumi risiko kecelakaan
• Insiden pekerjaan tinggi (pekerja & peralatan)
• Inspeksi K3 menjadi satu bagian tindakan untuk
mengurangi/meniadakan risiko
• Inspeksi K3 bagian dari penerapan program K3
• Inspeksi dilakukan terhadap K3 serta Lindungan
Lingkungan (K3LL).

3
Peta Materi Inspeksi K3LL Panas Bumi

4
DASAR INSPEKSI K3LL PANAS BUMI
Definisi Inspeksi

• Inspeksi adalah pemeriksaan


dengan saksama;
• pemeriksaan secara langsung
tentang pelaksanaan
peraturan, tugas.

5
DASAR INSPEKSI K3LL PANAS BUMI
Definisi Inspeksi
• Inspeksi K3 adalah suatu proses untuk menemukan potensi bahaya yang ada
di tempat kerja untuk mencegah terjadinya kerugian maupun kecelakaan
ditempat kerja dalam penerapan keselamatan dan kesehatan di tempat
kerja.

6
DASAR INSPEKSI K3LL PANAS BUMI
Definisi Inspeksi
• Inspeksi terhadap lingkungan hidup merupakan kegiatan Lindungan
Lingkungan (LL) yang terdampak kegiatan pengelolaan panas bumi di sekitar
dan berada di wilayah usaha panas bumi.

7
Pemeriksaan secara detail dan cermat
PENGERTIAN terhadap suatu objek apakah sesuai
atau tidak dengan aturan dan standar
INSPEKSI yang ditetapkan sehingga kecelakaan
dan pencemaran lingkungan dapat
K3LL dicegah atau diminimalisir.

8
• Dapat kontak langsung dengan
pekerja
• Bertanggung jawab pada K3LL
• Inspeksi bagian dari pengawasan
• Inspeksi memastikan segalanya
sesuai dengan norma K3

9
DASAR INSPEKSI K3LL PANAS
BUMI

10
DASAR INSPEKSI K3LL PANAS BUMI

Maksud dan Tujuan Inspeksi K3LL Panas Bumi


• Mengidentifikasi problem-problem
yang mungkin terjadi
• Mengidentifikasi kekurangan- Pada prinsipnya Tujuan
kekurangan pada peralatan Inspeksi :
• Mengidentifikasi tindakan tidak • Identifikasi Kondisi
standar/aman pekerja Tidak Aman
• Mengidentifikasi dampak dari • Identifikasi Tindakan
perubahan/ pergantian suatu
Tidak Aman
proses / material
• Mengidentifikasi kekurangan- • Menentukan Penyebab
kekurangan dalam suatu Dasar
perbaikan
• Menunjukkan komitmen
manajemen 11
DASAR INSPEKSI K3LL PANAS BUMI
Maksud dan Tujuan Inspeksi K3LL Panas Bumi

Inspeksi K3 merupakan cara mencari solusi/


memperkirakan risiko sebelum kecelakaan terjadi.
Tidak ada kegiatan yang bebas dari risiko/bahaya, a.l:
• sesuatu/peralatan rusak,
• perubahan kondisi,
• manusia tidak sempurna,
Manajemen memiliki tanggung jawab secara moral/
hukum untuk mewujudkan K3.

12
Bagan Jenis Inspeksi

13
1. Inspeksi Eksternal, yaitu inspeksi yang
dilakukan dari pihak luar antara lain:
• Inspektur Panas Bumi ;
• Konsultan K3LL;
• Perusahaan asuransi;
JENIS INSPEKSI • Pihak-pihak luar yang
berkepentingan.
Berdasarkan Tanggung
Jawab 2. Inspeksi Internal, Inspeksi yang
dilakukan oleh:
• Front line supervisor;
• Karyawan yang mendapat delegasi
dari atasan;
• Komite K3LL.

14
JENIS INSPEKSI
Berdasarkan waktu pelaksanaan

1.Inspeksi Tidak Terencana, yaitu inspeksi yang dilakukan sambil lalu saja
(tidak khusus) sehingga umumnya bersifat:
• Umumnya hanya memeriksa kondisi tidak aman saja;
• Hampir semua tindakan tidak aman lepas dari pengamatan;
• Kondisi tidak aman yang perlu perhatian besar, sering terlewatkan;
• Perhatian cenderung lebih pada produksi;
• Pencatatan sering tidak dilakukan;
• Perbaikan dan pencegahan tidak sampai mendasar.
15
JENIS INSPEKSI
Berdasarkan waktu pelaksanaan

2. Inspeksi Terencana,
Inspeksi terencana,dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
• Inspeksi umum
Observasi atau pengamatan, yaitu pengamatan atau observasi yang dilakukan secara terus
menerus oleh manajemen lini (pengawas) sepanjang gilir kerja untuk melihat secara
menyeluruh kekurangan yang ada.
Tata griya dapat dijadikan sebagai indikasi :
• Gang terhalang oleh barang
• Perkakas / peralatan tidak disimpan pada tempatnya
• Fasilitas penampungan sampah tidak ada
16
• Tidak ada penataan letak dll.
• Gang terhalang oleh barang
Tata Griya (House Keeping):
• Perkakas / peralatan tidak
pekerjaan belum dapat dikatakan disimpan pada tempatnya
selesai apabila daerah kerja masih • Fasilitas penampungan sampah
kotor /tidak teratur tidak ada
• Tidak ada penataan letak

OBSERVASI / PENGAMATAN, DISEBUT JUGA INSPEKSI UMUM


17
INSPEKSI PERIODIK

Berkala dengan selang waktu tetap (Harian,


mingguan, bulanan, triwulanan, dan seterusnya

• Bagian – bagian peralatan / tempat kerja


hanya dengan pengamatan / observasi saja
(Bagian / tempat / objek kritis)

• Daerah kerja yang sedang tidak aktif /


ditinggalkan

18
INSPEKSI PERIODIK

Berkala dengan selang waktu tetap (Harian,


mingguan, bulanan, triwulanan, dan seterusnya

• Bagian – bagian peralatan / tempat kerja


hanya dengan pengamatan / observasi saja
(Bagian / tempat / objek kritis)

• Daerah kerja yang sedang tidak aktif /


ditinggalkan

19
TEKNIK INSPEKSI K3LL
PANAS BUMI

20
 PERSIAPAN INSPEKSI
 PELAKSANAAN INSPEKSI
- Siklus Pengamatan
- Objek Inspeksi
- Pengamatan Total
- Klasifikasi bahaya
TEKNIK INSPEKSI K3LL PANAS BUMI
Persiapan Inspeksi K3LL
Pengawas melakukan inspeksi, karena mempertimbangkan 2 aspek:
• aspek tanggung jawab
• dan aspek pribadi.

22
Aspek tanggung jawab

1. Punya kepentingan pribadi


2. paham terhadap kondisi daerah kerja;
3. paham sifat dan tabiat pekerja;
4. dapat melakukan kontak langsung
dengan pekerja;
5. mengikuti perubahan atau
perkembangan area kerja;
6. melakukan perbaikan segera

23
FAKTOR PRIBADI

• Kemauan

• Kemampuan

• Pengetahuan

• Pengalaman

24
PERSIAPAN INSPEKSI
Keberhasilan suatu pemeriksaan di tempat kerja bergantung pada sejauh mana persiapan yang
telah lakukan terkait informasi yang diperlukan sebelum melakukan inspeksi K3LL. Agar
pelaksanaan inspeksi K3LL berjalan lancar dan efektif, ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan, di antaranya:

• Waktu Pelaksanaan Inspeksi;


• Tim inspeksi;
• Peta inspeksi berdasarkan denah area kerja;
• Jalur-jalur inspeksi K3LL;
• Potensi bahaya (terkait dengan mesin, peralatan, material dan proses kerja, pengelolaan limbah);
• Standar, peraturan atau prosedur kerja yang berlaku;
• Laporan inspeksi sebelumnya;
• Data kecelakaan kerja;
• Data pencemaran dan kerusakan lingkungan;
• Laporan pemeliharaan dan perawatan;
• Daftar apa saja yang akan diinspeksi;
• APD yang diperlukan selama inspeksi.

25
 Waktu khusus inspeksi
 Pengamatan total
 Penggunaan lembar pemeriksaan (ceck list)
 Cermat, menyeluruh,dan uji coba
 Pelaporan dan rekomendasi / perintah kerja
 Potensi kerugian
 Pengalaman perawatan STATISTIK KECELAKAAN

 Catatan kerugian
 Catatan perawatan
 Catatan kecelakaan
 Potensi kecelakaan
 Buku petunjuk
 Interview karyawan
 Pelindung Mesin
 Pemasangan Listrik
 Tabung Gas Bertekanan
 Bahan Mudah Menyala
 Jalan Keluar
 Alat Pemanjat/Tangga
 Perkakas Tangan
 Gang/ (Walk Way)
 Gudang/Penyimpanan
 Label dan Kunci
 Sisa Bahan/Material
 Sistem Alarm & Deteksi
 Sistem Penyiraman
FIREMAN
 Evakuasi Kebakaran
 Pemadam Api Portabel
 Pemberitahuan Kebakaran
 Pelayanan Kebakaran
 Peralatan Kebakaran
Korosi, Material Beracun
Ventilasi
Kebisingan
Radiasi
Temperatur
Penerangan
Bahan berbahaya
Alat Proteksi Diri
• Semua kecelakaan dapat dicegah
• K3 tanggung jawab manajemen
• Semua bahaya harus diamankan
• Melatih karyawan bekerja aman
• Mencegah kecelakaan usaha yang mulia
• Bekerja dengan kondisi kerja yang aman
31
Kartu inspeksi/Pengamatan

• Diperlukan untuk menggugah kesadaran karyawan


terhadap K3 yang ada di sekitar lokasi atau area pekerjaan.

32
Tindakan Tidak Aman Tindakan Perbaikan Segera
Yang Diamati Tindakan Pencegahan Agar TidakTerulang
_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________
LAPORAN PENGAMATAN

_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________
_________________________________ ___________________________________________

Nama / ID/NIK.: Tanda Tangan: Tanggal:

33
PELAKSANAAN INSPEKSI K3LL

Pelaksanaan Inspeksi merupakan


tahapan yang sangat penting Teknik- Teknik Inspeksi:
karena:
• Mampu mengidentifikasi • Siklus Pengamatan;
Tindakan Tidak Aman (TTA) dan
Kondisi Tidak Aman (KTA); • Objek Inspeksi
• Dapat menganalisa resiko dan
• Pengamatan Total;
bahaya; dan
• Dapat mengendalikan resiko dan • Jenis Bahaya.
bahaya.
34
SASARAN INSPEKSI K3LL

• Personil; • Pesawat Angkat dan Angkut;


• Kesehatan Pekerja; • Sumur Panas Bumi (produksi, injeksi,
• Peraturan, kebijakan, tata tertib, pantau, dan landaian suhu);
prosedur kerja dan rambu-rambu K3LL; • Fasilitas lapangan uap (pipa penyalur,
• Gedung dan Bangunan; separator, scrubber, dan rock muffler);
• Jalur Evakuasi dan Tempat Berkumpul • Kestabilan lereng, pengendalian erosi
yang Aman; dan sedimentasi;
• Penerangan Tempat Bekerja; • Kelestarian Flora dan Fauna;
• Peralatan K3LL; • Tata guna lahan;
• Penempatan alat, material dan bahan; • Pengelolaan Limbah;
• Alat Proteksi Kebakaran; • Reklamasi
• Peralatan Putar; • Penanggulangan kondisi darurat;
• Peralatan Listrik;
• Instalasi Pemboran;
35
Teknik/Siklus Pengamatan

1. Memutuskan, Kita harus memutuskan untuk melakukan inspeksi suatu alat atau tempat/lokasi kerja;
2. Berhenti, Kita harus berhenti di depan/dekat suatu tempat kerja atau alat, segera setelah tiba
ditempat tersebut untuk melakukan pengamatan
3. Mengamati, Pengamat secara menyeluruh terhadap apa yang sedang berlangsung, apakah ada
tindakan tidak aman atau kondisi tidak aman yang terjadi
4. Bertindak, Menghentikan tindakan tidak aman atau perbuatan membahayakan yang dilihat/ditemui
dan menghentikan pekerjaan apabila kondisi tidak aman
5. Melaporkan, Melaporkan tentang tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman yang ditemukan
dalam suatu bentuk laporan kepada pimpinan.
36
• Melihat atas, bawah, depan dan
belakang;

• Mendengarkan suara asing/aneh;


PENGAMATAN
• Mencium bau yang asing/aneh;
TOTAL
• Merabah temperatur atau tekanan;

• Merasakan getaran.

37
PENYEBAB
KECELAKAAN

SEBAB-SEBAB TINDAKAN
LAIN 4 % TIDAK AMAN 96%

100 %

38
APD
12 %

PROSEDUR/ KETE-
RATURAN 12 %

TINDAKAN POSISI
TIDAK AMAN 96% 30 %

REAKSI
SESEORANG 14 %

PERALATAN
28 %

39
APD POSISI SESEORANG

REAKSI SESEORANG PERKAKAS DAN


PERALATAN

TATA CARA
PROSEDUR KERJA
AMAN

40
ObJek inspeksi / pengamatan
REAKSI /
PERKAKAS DAN PORSEDUR DAN
APD PERBUATAN POSISI SESEORANG
PERALATAN TATA CARA
SESEORANG

• Kepala • Membetulkan • Terbentur– • Sudah sesuai • Apakah standar


APD Terkena dengan hasil kerja telah
• Mata dan muka • Merubah posisi Benturan pekerjaan yang memadai
• Mengatur • Terkait atau dilakukan
kembali Terjepit
• Telingan / alat • Jatuh
pendengaran pekerjaan
• Suhu Terlalu • Apakah standar
• Menghentikan
Panas/Dingin hasil kerja telah
pekerjaan
• Hidung / alat • Arus Listrik • Sudah ditetapkan dan
pernafasan • Memasang dimengerti
• Menghirup/Meny dipergunakan
pembumian
erap/Menelan dengan benar
• Sistem • Terlalu
• Tangan
penggembokan Memforsir
Tenaga • Apakah standar
• Kaki
(TTA dalam waktu (mengangkat, hasil kerja sudah
sekejap lenyap dari mendorong, • Apakah aman diikuti dan
• Badan pandangan) menjangkau) kondisinya dipertahankan
41
Apa yang dimaksud dengan bahaya menurut
ISO 45001, adalah sumber yang dapat
menyebabkan cidera dan penyakit akibat
kerja
JENIS
BAHAYA Apa yang dimaksud dengan bahaya menurut
OHSAS 18001 adalah sumber, kondisi atau
tindakan yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan atau cidera pada manusia,
kerusakan, atau gangguan lainnya.

42
CLAS “A” Fatal
 Meninggal
 Cacat Tetap
 Hilang BagianTubuh
 Rusak Parah Peralatan, Material, Bangunan

CLAS “B” Mayor


• Cidera Berat
• Sakit Berat
• Cacat Sementara
• Kerusakan Alat, Material, Bangunan

CLAS “C” Minor


43
PELAPORAN INSPEKSI
K3LL PANAS BUMI

44
PELAPORAN INSPEKSI K3LL PANAS BUMI
Tata Cara Pelaporan

Laporan Inspeksi K3 dibagi menjadi 3 tahapan


• Persiapan (identifikasi, standar kerja, standar akuntabilitas)
• Pelaksanaan – measure
• Tindak lanjut – (evaluasi dan control)

• Selaras dengan prinsip pencegahan kecelakaan: ISSMEC

45
• PELAPORAN INSPEKSI K3LL
TATA CARA PELAPORAN

• Laporan inspeksi tak terencana perlu


dicatat pada lembar laporan kondisi.
• Menyediakan kotak laporan kondisi pada
beberapa lokasi yang strategis.
• Agar pekerja dapat memasukkan laporan
tertulis tentang kondisi/ temuan di lokasi
inspeksi.

46
LAPORAN INSPEKSI K3LL
• Mencatat temuan yang belum ditindak lanjuti ;

• Setiap item temuan harus diberi nomor urut;

• Menentukan siapa yang akan menindaklanjuti setiap item


pada hasil inspeksi;

• Laporan inspeksi ditujukan kepada departemen yang


diinspeksi dengan tembusan kepada atasan;

• Menentukan tindakan perbaikan sebagai tindak lanjut

• Melakukan evaluasi hasil inspeksi untuk tindak lanjut


yang dilakukan guna pengembangan berkelanjutan;

47
PELAPORAN INSPEKSI K3LL PANAS BUMI
Tata Cara Pelaporan

• Setelah melaksanakan inspeksi, temuan yang


didapat (kondisi) dibandingkan dengan
standar/peraturan /ketentuan yang berlaku
(kriteria),
• penyimpangan praktek/pelanggaran dicatat,
dan didiskusikan Langkah perbaikannya untuk
memenuhi standar/peraturan/ ketentuan yang
berlaku (kriteria).
• Rekapitulasi pelanggaran/penyimpangan dan
kondisi positif/negatif serta rekomendasi
dicatat, kegiatan selanjutnya adalah membuat
laporan inspeksi tertulis.

48
PELAPORAN INSPEKSI K3LL PANAS BUMI
Tata Cara Pelaporan

• Pengawas harus memberikan laporan tersebut


kepada atasan (level yang lebih tinggi) serta
membuat dokumentasi dan arsip laporan tersebut.
• Melalui pencatatan temuan, rekomendasi perbaikan
dan pembuatan laporan diharapkan pencapaian
standar K3 untuk peningkatan kesadaran K3 dapat
tercapai.

49
Dasar penentuan tindakan

Dokumen K3 dan umpan balik karyawan

Data analisa terakhir K3

Barometer kesadaran karyawan terhadap


K3

Bahan laporan Dep.K3 dan managemen

50
Temuan dikomunikasikan:

• Langsung
Tindak
• Dilaporkan satuan kerja terkait
Lanjut &
• Dibahas di rapat komite K3
Monitoring
• Manajer K3 atau KTPB bisa menegur jika
temuan tidak diindahkan

51
Pimpinan/pengawas satuan kerja terkait
bertanggung jawab dan melaksanakan
rekomendasi dari inspeksi K3 tersebut

• Melakukan evaluasi
Tindak Lanjut
• Tindakan perbaikan/koreksi

• Melaporkan perkembangan/ kemajuan


tindakan koreksi tersebut

52
Atasan langsung satuan kerja terkait, Manajer K3,
Superintendent K3, Kepala Teknik Panas Bumi
(KTPB) melakukan monitoring/ pengawasan
terhadap pelaksanaan tindakan perbaikan tersebut,
serta mengatasi apabila pelakasanaan tidaklanjut
menemui hambatan. Untuk menindaklanjuti hasil
dari inspeksi K3 panas bumi, perlu dilakukan hal-
hal sebagai berikut:

a) pujian dan penghargaan;


Tindak Lanjut b) perintah kerja atau peringatan;

c) pantau keperluan pekerjaan dan perbaikan;

d) pastikan sesuai rencana;

e) pantau selama pelaksanaan;

f) nyatakan cukup, uji, evaluasi training dan sop;

g) tinjau ulang setelah operasi.


53
Jl. Poncol Raya No. 39, Ciracas, Telp. : (021) 872 9101 s.d. 06, Fax. : (021) 872 9109, email : informasi.ppsdmkebtke@esdm.go.id

“Always remember that you’re unique. Just


like everyone else.” (Anynomous)

54
ppsdm kebtke kesdm ppsdm kebtke kesdm www.ppsdmkebtke.esdm.go.id ppsdm kebtke @ppsdmkebtke

Anda mungkin juga menyukai