Nama :
MARGONDA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas terselesaikannya
Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Data Forgery). Tujuan
pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu mata kuliah Etika Profesi Teknologi
Informasi dan Komunikasi pada Program Sarjana (S1) STMIK Nusa Mandiri. Sebagai bahan
penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi dan beberapa sumber literature
yang mengandung tulisan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, khususnya bagi kami, umumnya bagi rekan-rekan maupun pembaca meskipin
dalam laporan ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.
Terima Kasih
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat sekarang ini sudah menjadi
realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi.
Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang
lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan iptek, terutama teknologi seperti
internet sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik
legal maupun illegal. Dampak buruk dari perkembangan “dunia maya” ini tidak dapat
dihindarkan dalam kehidupan masyarakat modern saat ini
Adanya penyalahgunaan teknologi informasi yang merugikan kepentingan pihak lain sudah
menjadi realitas sosial dalam kehidupan masyarakat modern sebagai dampak dari pada
kemajuan iptek yang tidak dapat dihindarkan lagi bagi bangsa-bangsa yang telah mengenal
budaya teknologi (the culture of technology). Teknologi telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan umat manusia dalam dunia yang semakin “sempit” ini. Semua ini
dapat dipahami, karena teknologi memegang peran amat penting di dalam kemajuan suatu
bangsa dan negara di dalam percaturan masyarakat internasional yang saat ini semakin
global, kompetitif dan komparatif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pengertian data adalah keterangan yang
benar dan nyata. Atau keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian analisis
atau kesimpulan. Sedangkan pengertian Forgery adalah pemalsuan atau Tindak pidana berupa
memalsukan atau meniru secara tak sah, dengan itikad buruk untuk merugikan pihak lain dan
sebaliknya menguntungkan diri sendiri
Faktor Pendukung seseorang dalam melakukan data forgery ialah : Faktor Politik biasanya
dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari informasi tentang lawan politiknya.
Faktor Ekonomi Karena latar belakang ekonomi orang bisa melakukan apa saja, apalagi
dengan kecanggihan dunia cyber kejahatan semangkin mudah dilakukan dengan modal cukup
dengan keahlian dibidang komputer saja. Karena teknologi sekarang semangkin canggih dan
seiring itu pun mendorong rasa ingin tahu para pencinta teknologi dan mendorong mereka
melakukan eksperimen. Banyak sumber daya manusia yang memiliki potensi dalam bidang
IT yang tidak dioptimalkan sehingga mereka melakukan kejahatan cyber.
Sedangkan tujuan dalam penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi mata kuliah Etika
Profesi di semester lima Program Studi Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri.
BAB II
LANDASAN TEORI
Etika secara harafiah dapat dikatakan berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang
dilakukan oleh manusia. Dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain
karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah
diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam
bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi juga sebagai suatu pekerjaan yang dimilki seseorang , yang memiliki karakteristik
tertentu, yakni pengetahuan dan memiliki status dari pekerjaan tersebut. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus
untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kesehatan,
keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat
tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Menurut kamus oxford definis data adalah “facts or information used in deciding or
discussing something”. Terjemahannya adalah “fakta atau informasi yang digunakan dalam
menentukan atau mendiskusikan sesuatu”. Juga bisa berarti “information prepared for or
stored by a computer” dalam bahasa Indonesia berarti “informasi yang disiapkan untuk atau
disimpan oleh komputer.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pengertian data adalah keterangan yang
benar dan nyata. Atau keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian analisis
atau kesimpulan. Sedangkan pengertian Forgery adalah pemalsuan atau Tindak pidana berupa
memalsukan atau meniru secara tak sah, dengan itikad buruk untuk merugikan pihak lain dan
sebaliknya menguntungkan diri sendiri.
Dengan kata lain pengertian data forgery adalah data pemalsuan atau dalam dunia cybercrime
Data Forgery merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang tersimpan sebagai scripless document melalui Internet. Kejahatan ini biasanya
ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi “salah
ketik” yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan memasukkan
data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat saja disalah gunakan.
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau
lembaga yang memiliki situs berbasis web database.
https://edoc.site/jurnal-etika-dan-profesi-dalam-bidang-ti-pdf-free.html
https://www.scribd.com/document/363749421/ETIKA-PROFESI-Etika-Profesi-Yang-
Bekerja-Dibidang-Informatika-Imran-Rijal
https://kholiqmaulana.weebly.com/data-forgery
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Indonesia pengertian data adalah keterangan yang benar dan
nyata. Atau keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian analisis atau
kesimpulan. Sedangkan pengertian Forgery adalah pemalsuan atau tindak pidana berupa
memalsukan atau meniru secara tidak sah, dengan itikad buruk untuk merugikan pihak lain
dan sebaliknya menguntungkan diri sendiri.
Dengan kata lain pengertian data forgery adalah data pemalsuan atau dalam dunia
cybercrime Data Forgery merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-
dokumen penting yang tersimpan sebagai scripless document melalui internet. Kejadian ini
biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah
terjadi “salah ketik” yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan
memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat saja di salah gunakan.
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-
dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi
atau lembaga yang memliki situs berbasis web database.
Data Fogery biasanya diawali dengan pencurian data-data penting, baik itu disadari atau tidak
oleh si pemilik data tersebut. Menurut pandangan penulis, data forgery bisa digunakan
dengan 2 cara yakni:
1. Server Side (Sisi Server)
Yang dimaksud dengan server side adalah pemalsuan yang cara mendapatkan datanya adalah
dengan si pelaku membuat sebuah fake website yang sama persis dengan yang sebenarnya.
Cara ini mengandalkan dengan kelengahan dan kesalahan pengguna karena salah ketik.
3. Penggunaan cara ini sebenarnya bisa dibilang jauh lebih mudah dibandingkan dengan
server side, karena si pelaku tidak perlu untuk membuat sebuah fake website. Si pelaku hanya
memafaatkan sebuah aplikasi yang sebenarnya legal, hanya saja penggunaannya yang
disalahgunakan. Ternyata data forgery tidak sesulit kedengarannya, dan tentunya hal ini
sangar merisaukan para pengguna internet, karena pasti akan memikirkan mengenai
keamanan data-datanya di internet. Adapun beberapa aspek untuk Faktor Sosial Budaya:
Adapun faktor pendorong penyebab terjadinya data forgery adalah sebagai berikut:
1. Faktor Politik
Faktor ini biasanya dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari informasi tentang
lawan politiknya.
2. Faktor Ekonomi
Karna latar belakang ekonomi orang bisa melakukan apa saja, apalagi dengan kecanggihan
dunia cyber kejahatan semangkin mudah dilakukan dengan modal cukup dengan keahlian
dibidang komputer saja.
Di Indonesia kejahatan mengenai data forgery sendiri pernah terjadi, beberapa diantaranya
adalah :
Pada tahun 2001, internet banking diributkan oleh kasus pembobolan internet
banking milik bank BCA, Kasus tersebut dilakukan oleh seorang mantan mahasiswa ITB
Bandung dan juga merupakan salah satu karyawan media online (satunet.com) yang bernama
Steven Haryanto. Anehnya Steven ini bukan Insinyur Elektro ataupun Informatika,
melainkan Insinyur Kimia. Ide ini timbul ketika Steven juga pernah salah mengetikkan
alamat website. Kemudian dia membeli domain-domain internet dengan harga sekitar US$20
yang menggunakan nama dengan kemungkinan orang-orang salah mengetikkan dan tampilan
yang sama persis dengan situs internet banking BCA. http://www.klikbca.com , seperti :
www.klikbca.com
kilkbca.com
clikbca.com
klickbca.com
klikbac.com
Orang tidak akan sadar bahwa dirinya telah menggunakan situs aspal tersebut karena
tampilan yang disajikan serupa dengan situs aslinya. Hacker tersebut mampu mendapatkan
User ID dan password dari pengguna yang memasuki sutis aspal tersebut, namun hacker
tersebut tidak bermaksud melakukan tindakan criminal seperti mencuri dana nasabah, hal ini
murni dilakukan atas- keingintahuannya mengenai seberapa banyak orang yang tidak sadar
menggunakan situs klikbca.com, Sekaligus menguji tingkat keamanan dari situs milik BCA
tersebut.
Steven Haryanto dapat disebut sebagai hacker, karena dia telah mengganggu suatu
system milik orang lain, yang dilindungi privasinya. Sehingga tindakan Steven ini disebut
sebagai hacking. Steven dapat digolongkan dalam tipe hacker sebagai gabungan white-hat
hacker dan black-hat hacker, dimana Steven hanya mencoba mengetahui seberapa besar
tingkat keamanan yang dimiliki oleh situs internet banking Bank BCA. Disebut white-hat
hacker karena dia tidak mencuri dana nasabah, tetapi hanya mendapatkan User ID dan
password milik nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu. Namun tindakan
yang dilakukan oleh Steven, juga termasuk black-hat hacker karena membuat situs palsu
dengan diam-diam mengambil data milik pihak lain Hal-hal yang dilakukan Steven antara
lain scans, dan password crackers.
Karena perkara ini kasus pembobolan internet banking milik bank BCA, sebab dia telah
mengganggu suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya dan pemalsuan situs
internet bangking palsu. Maka perkara ini bisa dikategorikan sebagai perkara perdata.
Melakukan kasus pembobolan bank serta telah mengganggu suatu system milik orang lain,
dan mengambil data pihak orang lain yang dilindungi privasinya artinya mengganggu privasi
orang lain dan dengan diam-diam mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang
masuk dalam situs internet banking palsu.
3. Email Pishing
Ada beberapa modus kriminalitas didunia maya, salah satu bentuknya yang wajib
diwaspadai adalah pencurian data-data account penting anda. Pelaku biasanya adalah seorang
hacker dengan cara menjebak orang lain untuk tidak sadar bersedia memberikan data-data
account-nya.
Modus yang digunakan adalah mengirimkan sebuah email phising yaitu pengiriman
email yang bertujuan untuk mencuri data data rahasia tentang account kita, email seperti ini
harus kita waspadai, caranya adalah dengan tidak mengindahkan dan menuruti perintah-
perintah si hacker tersebut. Selanjutnya anda lakukan blokir alamat email dari si pengirim e-
mail phising tersebut.
Ciri-ciri umum dari data forgery seperti kasus email pishing adalah dengan memperhatikan
dari subject dan contentnya, sebagian sebagai berikut:
Jika verify nya meminta username, password dan data lainnya, jangan memberikan reaksi
balik. Anda harus selalu ingat password jangan pernah diberikan kepada siapapun. Namun
kalau anda mendaftarkan account di suatu situs dan harus memverifikasinya dengan
mengklik suatu URL tertentu tanpa minta mengirimkan data macam-macam, lakukan saja,
karena ini mekanisme umum.
Jika anda tidak merespon dalam waktu 48 jam, maka akun anda akan ditutup. Harap
membaca baik-baik dan tidak perlu terburu-buru. Tulisan di atas wajib anda waspadai karena
umumnya hanya “propaganda” agar pembaca semakin panik.
3. Valued Customer
Karena e-mail phising biasanya targetnya menggunakan random, maka e-mail tersebut bisa
menggunakan kata-kata ini. Tapi suatu saat mungkin akan menggunakan nama kita langsung,
jadi anda harus waspada. Umumnya kebocoran nama karena kita aktif di milis atau forum
komunitas tertentu.
4. Click the Link Below to gain access to your account
Metode lain yang digunakan hacker yaitu dengan menampilkan URL Address atau
alamat yang palsu. Walaupun wajah webnya bisa jadi sangat menyerupai atau sama, tapi
kalau diminta registrasi ulang atau mengisi informasi sensitif, itu patut diwaspadai. misalnya
halaman login yahoo mail. Disana Anda akan disuruh memasukkan username dan password
email Anda untuk login. Ketika Anda mengklik tombol login maka informasi username dan
password Anda akan terkirim ke alamat pengirim email. Jadi email tersebut merupakan
jebakan dari pengirim email yang tujuannya untuk mendapatkan password email Anda. Yang
lebih rumit lagi, sekarang sudah ada beberapa e-book yang berkeliaran di internet untuk
menawarkan teknik menjebol password. Seperti diketahui Password merupakan serangkaian
karakter, baik berupa huruf, string, angka atau kombinasinya untuk melindungi dokumen
penting. Anda bisa bayangkan jika password email anda Jebol , yang terjadi adalah seluruh
data-data akan dapat diketahui, termasuk password Account Internet Banking anda yang
verifikasinya biasa masuk melalui email. Maka akan habis uang anda diaccount tersebut.
1. Perlu adanya cyber law, yakni hukum yang khusus menangani kejahatan- kejahatan
yang terjadi di internet. karena kejahatan ini berbeda dari kejahatan konvensional.
2. Perlunya sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat yang bisa dilakukan oleh
lembaga-lembaga khusus.
4. Para pengguna juga diharapkan untuk lebih waspada dan teliti sebelum memasukkan
data-data nya di internet, mengingat kejahatan ini sering terjadi karena kurangnya ketelitian
pengguna.
3.3 Dasar Hukum Tentang Data Forgery
Adapun undang-undang yang akan dilimpahkan kepada pelanggar kasus data forgery
adalah sebagai berikut:
1. Pasal 30
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses
Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun. Setiap Orang
dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem
Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum mengakses komputer dan/atau sistem elektronik dengan cara apapun dengan
melanngar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.
2. Pasal 35
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan
manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan, informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik tersebut dianggap seolah-olah data otentik.
3. Pasal 46
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah). Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah). Setiap Orang
yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
4. Pasal 51
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Data hasil pemaparan dari semua bab-bab di atas kita bisa menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Data forgery merupakan sebuah kejahatan dunia maya yang sangat berbahaya.
2. Kejahatan data forgery ini lebih ditunjukan untuk pemalsuan juga pencurian data-data
maupun dokumen-dokumen penting baik di instansi pemerintahan maupun perusahaan
swasta.
3. Kejahatan data forgery berpengaruh terhadap keamanan negara dan keamanan negara
dalam negeri.
4.2. Saran-saran
Dari hasil pemaparan dari semua bab-bab di atas kita bisa membuat saran sebagai
berikut :
1. Dalam menggunakan e-commerce kita harus lebih berhati-hati saat login memasukkan
password.
2. Verifikasi account yang kita punya secara hati-hati.
3. Update-lah username dan password anda secara berkala.