Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MATA KULIAH

ETIKA PROFESI DENGAN STUDY KASUS


ETIKA PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Disusun Oleh :

Hendri Maulana Milanta


162018002

Dosen :

Apriansyah , S.KOM.,M.KOM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNOLOGI INFORMASI
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini yang membahas
tentang Materi Kewirausahaan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran demi perbaikan dan sempurnanya penulisan makalah
di kemudian hari sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

PALEMBANG, 06 Oktober 2020

Hendri Maulana Milanta


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

BAB I...........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2. Tujuan............................................................................................................................1

BAB II.........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..........................................................................................................................2

2.1. Pengertian dalam Pnggunaan TIK.................................................................................4

2.2. Nitket : Contoh Etika Bermanfaat.................................................................................4

2.3. Information Service.......................................................................................................5

2.4. Pelanggaran Etika Berinternet.....................................................................................10

2.5. Tinjauan umum undang undang hak cipta Republik Indonesia...................................10

2.6. Tinjauan Regular Tindakan Kejahatan........................................................................15

BAB III …………………………………………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan
kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat .TIK dalam
kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang berhubungan
dengan mesin komputer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan
untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi,
menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi. komputer yang
mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting
dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi
suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi
informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer,
telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan
proses.
Dalam beberapa aspek TIK ada kaitan erat dengan etika profesi, keterhubungan
tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada,
memahami profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan
organisasi, dan memhami hukum. Etika profesi yang juga harus di pahami
adalah kode etik dalam bidang TIK yang juga sering dikenal dengan istilah
netiket, di manapun pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun
software yang akan mereka gunakan apakah legal atau illegal, karena program
atau sistem operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau
license agreement.
Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat.
Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan
meningkatkan taraf hidup manusia. Dalam perkembangannya, informasi yang
beredar di internet tidak hanya berisi informasi yang benilai positif. Banyak
diantaranya dilakukan dengan sengaja dan dengan tujuan tertentu seperti
mencari
keuntungan atau mencemarkan nama baik seseorang. Sebagai contoh,
maraknya pornografi di dunia maya. Sebagai salah satu media penyedia
informasi yang paling atraktif, internet kerap kali dijadikan media untuk
mendistribusikan konten- konten pornografi. Tidak hanya melalui situs-situs
tertentu, tapi juga dapat dilakukan melalui forum. Pengaksesan situs-situs ini
oleh mereka yang belum cukup umur dan tidak mengerti, dapat menyebabkan
degradasi moral. Hal ini merupakan salah satu contoh pentingnya etika dalam
teknologi informasi.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari etika penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi ?
2. Bagaimana contoh netiket atau etika dalam berinternet ?
3. Apa itu information service ?
4. Apa maksud dari pelanggaran etika dalam berinternet ?
5. Bagaimana pandangan umum Undang-Undang Hak Cipta Republik
Indonesia ?
6. Bagaimana tinjauan reguler kejahatan di internet ?
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian etika penggunaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
2. Untuk mengetahui contoh netiket atau etika dalam berinternet.
3. Untuk mengetahui information service.
4. Untuk mengetahui maksud dari pelanggaran etika dalam berinternet.
5. Untuk mengetahui pandangan umum dari Undang Undang Hak Cipta
Republik Indonesia.
6. Untuk mengetahui tinjauan reguler kejahatan di internet.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika dalam Penggunaan TIK


Etika (etchic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak,tata cara (adat,sopan santun) mengenai benar dan salah tentang
hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masayarakat.
1.1.1 Etika dalam Penggunaan TIK
Dalam beberapa aspek,etika TIK ada kaitan erat dengan etika
profesi,keterhubungan tersebut terutama dalam memahami dan
menghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi dan memahami
peranan perusahaan dan organisasi dan memahami hUkum.
Terkaiat dengan bidang hokum maka pengguna harus mengetahui
undang-undang yang membahas tentang HAKI (Hak Atas Kekayaan
Intektual) dan pasal-pasal yang membahas hal tersebut.
Beberapa isu yang muncul dalam penggunaan TIK di antaranya :
1. Cybercrimes: ancaman terhadap keamanan dan penyalahgunaan
internet diantaranya:
Legal exposures seperti Financial dan E-commers Exposures
serta Penanggulangan cybercrimes
2. Privasi
Aspek privasi dalam TIK diantaranya:
a. Keleluasaan privadi,data/atribut pribadi.
b. Persoalan yang menjadi perhatian
3. Implikasi social
a. Gangguan spamming/junk mail,stalking yang menggangu
kenyamanan.
b. Cookies
4. Perlindungan Privasi Universal
a. Penyebaran informasi pribadi perlu dibatasi menurut tujuan
penggunaannya dan harus diperoleh dari sumber yang sah,berisikan
data yang akurat,dilindungi dengan baik secara transparan.
b. Infromasi pribadi tidak boleh untuk bisnis selain dari tujuan semula
perolehannya.
c. Dalam memperoleh informasi pribadi,pengguna untuk tujuan bisnis
harus memberitahukan kepada pemilik data tentang tujuan
penggunaannya.
d. Pengguna informasi untuk tujuan bisnis harus mengambil tindakan
yang diperlukan untuk melindungi data pribadi.
5. Lingkup Perlindungan Privasi dan Cyberspace
a. Pengumpulan (collecting)
b. Pemanfaatan (use)
c. Maksud pemanfaatan (purpose)
d. Kepada siapa informasi dipertukarkan (whom share)
e. Perlindungan data (protection of data)
f. Pengiriman melalui e-mail (sending via e-mail)
g. Cookies
6. Hak Kekayaan Intelektual
Hak kekayaan inteletual sama dengan hak atas sesuatu benda yang
berasal dari otak.
1. Pengelompokan HAKI
a. Hak Cipta (copyright)
b. Hak milik perindustrian
2. Undang-undang HAKI
7. Etika TIK dalam Pendidikan
a. Dunia Pendidikan sebagai Sumber Etika dan Penjaga Moral
b. Sumber Daya Manusia
c. Desain dan Konten

1.1.2 Pentingnya Etika Menggunakan TIK


Perkembangan internet yang begitu pesat membutuhkan aturan atau
etika. Beberapa alas an yang cukup kuat mengenai pentingnya etika
berinternet antara lain:
a. Pengguna internet berasal dari berbagai Negara yang memiliki
budaya,bahasa dan adat istiadat berbeda-beda.
b. Pengguna internet meupakan orang-orang yang hidup dalam dunia
anonymous yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dan
berinteraksi.
c. Pengguna internet selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan
masuknya penghuni baru di dunia maya tersebut.
d. Pengguna internet kadang bersikap tidak etis terhadap fasilitas internet.

2.2 Netiket : Contoh Etika Berinternet


Netiket atau netiquette adalah etika dalam berkomunikasi
menggunakan internet.
1. Netiket pada one to one communication
Kondisi dimana komunikasi terjadi antar individu dalam sebuah
dialog sebagai contoh adalah komunikasi dengan via elektronik
mail.Dibawah ini ada beberapa netiket pada komunikasi dengan mail.
a. Jangan terlalu banyak mengutip
b. Perlakukan e-mail secara pribadi
c. Jangan membicarakan orang lain
d. Jangan gunakan CC
e. Jawablah secara masuk akal
f. Lakukan publikasi secara tertulis tentang petunjuk yang harus dilakukan
user jika dihadapkan pada pesan yang tidak sah,tidak pantas dalam
pemakian e-mail
g. Jangan gunakan format HTML
h. Berikan jawaban dengan segera ke pengguna jika ada pertanyaan
mengenai pesan yang tidak sah,tidak pantas tersebut dengan segera.
i. Jelaskan aturan kepada pengguna mengenai kuota disk atau system rules
yang lain.
j. Selidiki keluhan yang terjadi pada pengguna dengan pikiran yang jernih
dan terbuka.
2. Netiket pada one to many communication
Konsep komunikasi one to many communication adalah bahwa
satu orang bisa berkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus.Seperti
yang terjadi pada mailing list dan net news. Beberapa hal di bawah ini
adalah netiket untuk berkomunikasi bagi pengguna (user) mailing list atau
netnews.
a. Baca terlebih dahulu mailing list atau netnews atau melakukan posting
surat yang pertama kali kepada mailing list.
b. Tidak menyalahgunakan moderator atau pengurus system menyangkut
perilaku yang dilakukan oleh anggota system tersebut.
c. Berhati-hatilah dengan kata-kata yang akan ditulis.
d. Bahwa membaca berita dan posting data keduanya mengambil sumber
daya system.
e. Artikel atau tulisan yang akan di posting haruslah singkat dan to the point.
f. Buatlah subject line yang mengikuti aturan atau konveksi yang disepakati
dalam kelompok komunikasi tersebut.
g. Tidak boleh mengirim artikel yang berbau spoofing (pemalsuan) yang
forgeries (lelucon) kecuali mailing list yang bernuansa humor.
h. Beberapa mailing list menyambut atau memperbolehkan posting teks
iklan.
i. Usahakan meletakan signature atau tanda tangan di setiap teks yang di
posting.
j. Jika dalam melakukan komunikasi terjadi selisih paham atau perdebatan
secara pribadi dengan peserta lain,sebaiknya perdebatan dilanjutkan
melalui jalur pribadi (email to email).
k. Tidak etis dan tidak diperbolehkan mengirimkan teks yang berbau seksual
dan rasialis mengingat bahwa anggota yang berada pada komunitas tersbut
memiliki budaya,lifestyle dan keyakinan yang berbeda.
Khusus untuk pengguna mailing list terdapat beberapa netiket
tambahan sebagai berikut :
a. Setiap individu bertanggung jawab untuk melakukan subscribe dan
unsubscribe pada setiap mailing list.Kirimkan subscribe dan unsubscribe
tersebut ke alamat yang benar.
b. Jika melakukan pendaftaran pada mailing list biasanya akan mendapatkan
balasan yang berupa subscribe message.
c. Secara umum kita tidak mungkin mengambil kembali pesan yang sudah
dikirim.
d. Jangan mengirim file yang berukuran besar karena dapat mengganggu
system.
2.3 Information Service
Pada perkembangan internet,diberikan fasilitas dan berbagai layanan
baru yang disebut layanan informasi (information sevice) berbagai layanan
diantaranya: Gopher,Wais, World Wide web,multi User dimensions,mulit user
dimensions which are object oriented.petunjuk umum pada dokumen IETF
tentang netiket menyatakan beberapa hal tentang layanan information service
ini. Beberapa hal tersebut antara lain :
a. Bahwa semua jasa tersebut adalah kepunyaan orang.
b. Jika mendapatkan kesalahan terhadap layanan tersebut,lakukan
pengecekan pertama kali terhadap kondisi lokal sistem tersebut seperti
misalnya file configurations sebelum akhirnya melakukan komplen kepada
penyedia layanan.
c. Pemakaian perlu mengetahui bagaimana file layanan tersebut bekerja
dengan sistem lokal yang dimilikinya.
d. Pemakaian information service harus menggunakan pikiran yang terbuka
bahwa di dalam internet terhubung berjuta-juta orang dengan kultur yang
mungkin berbeda dengan kultur masyarakat di mana pengguna berada.

2.4 Pelanggaran Etika Berinternet

Seperti halnya etika dalam kehidupan bermasyarakat,sanksi yang


diperoleh terhadap suatu pelanggaran adalah sanksi sosial. Sanksi sosial
tersebut bisa saja berupan teguran atau dikucilkan dari kehidupan
bermasyarakat. Sanksi yang akan diterima jika melanggar etika atau norma-
norma yang berlaku adalah dikucilkan dari kehidupan berinternet.

2.5 Tinjauan Umum Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia

Hak cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan menurut undang-undang yang berlaku.

2.5.1 Pengertian pencipta,pencipta dan pemegang hak cipta

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-


sama atas aspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan
pikiran,imajinasi,kecekatan,keterampilan atau keahlian yang dituangkan
dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukan


keaslian dalam lapangan ilmu pengetahuan,seni dan sastra.

Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta atau
pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hal tersebut.

2.5.2 Fungsi dan sifat hak cipta

Pada bagian tentang fungsi dan sifatnya,hak cipta dianggap sebagai


benda yang bergerak.Hak cipta dapat beralih atau dialihkan,baik seluruh
maupun sebagian karena pewarisan,hibah,wasiat,perjanjian tertulis atau
sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan undang-undang.

Dalam hal pewarisannya hak cipta setelah penciptanya meninggal


dunia menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat dan hak
cipta tersebut tidak dapat disita,kecuali jika hak itu diperoleh dengan
melawan hukum.

2.5.3 Hak cipta atas ciptaan yang penciptanya tidak diketahui


Hak cipta atas ciptaan yang tidak diketahui penciptanya seperti
karya peninggalan prasejarah,sejarah,benda budaya nasional .folkare dan
hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama.

2.5.4 Jenis ciptaan yang dilindungi


Dalam undang-undang ini,ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan
dalam bidang ilmu pengetahuan,seni,sastra yang mencakup :
 Buku,program komputer,pamplet,perwajahan,karya tulis yang
diterbitkan.
 Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lainnya yang sejenis.
 Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan.
 Lagu atau musik.
 Drama atau drama musikal, tari, koreografi,pewayangan,
pentomime.
 Seni rupa.
 Arsitektur, peta, seni batik, fotografi, dan karya lain dari hasil
penalihwujudan.
2.5.5 Beberapa hal yang tidak dianggap pelanggaran hak cipta
a. Pengumuman atau perbanyakan lambang negara dan lagu kebangsaan
menurut sifatnya yang asli.
b. Pengumuman segala sesuatu yang diumumkan oleh atas nama pemerintah,
kecuali apabila hak cipta itu dinyatakan dilindungi,kecuali apa hak cipta
itu dinyatakan dilindungi baik dengan peraturan undang-undang maupun
dengan pernyataan pada ciptaan itu sendiri atau ketika ciptaan itu
diumumkan.
c. Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor
berita,lembaga penyiaran,dan surat kabar atau sumber sejenis lainnya
dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap.
2.5.6 Masa Berlaku Hak Cipta
a. Hak cipta atas ciptaan buku,pamplet dan semua hasil karya tulis
lain,drama atau drama musikal,segala bentuk seni rupa berlaku seumur
hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta
meninggal dunia.
b. Hak cipta atas ciptaan program komputer, sinematografi, fotografi,
database, dan karya hasil pengalihwujudan, berlaku selama 50 tahun sejak
petama kali diwujudkan.
2.5.7 Ketentuan Pidana
a. Bahwa yang dimaksud dengan hak ekslusif adalah hak yang semata-mata
diperuntukan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh
memanfaatkan seperti mengumumkan atau memperbanyak hak tersebut
tanpa izin pemegangnya.
b. Dalam pengertian mengumumkan termasuk di dalamnya kegiatan
menerjemahkan mengadaptasi, mengaransemen, mengalihwujudkan,
menjual, menyewakan, meminjamkan mempertunjukan kepada publik dan
mengkomunikasi ciptaan kepada publik melalui sarana apapun.
c. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa izin melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud di atas dapat dipidana dengan penjara masing-
masing paling cipta ke program komputer sejak saat itu sistem operasin
termasuk dalam perangkat lunak yang dilindungi oleh hak cipta pada
beberapa negara di dunia.
2.5.7 Pendaftaran Hak Cipta
Dalam UUHC pasal 2 ayat 1 dikatakan bahwa hak cipta merupakan
hak ekslusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaanya,yang timbul secara otomatis setelah suatu
ciptaan dilahirkan.Hal itu berarti bahwa begitu ciptaan lahir maka saat itu
juga secara otomatis hak cipta akan melekat pada penciptanya.
2.5.8 Pelanggaran Hak Cipta
Sebagai sebuah produkdigital,perangkat lunak komputer sangat
rentan terhadap pembajakan. Lima macam bentuk pembajakan perangkat
lunak seperti dibawah ini :
a. Memasukan perangkat lunak illegal ke hardisk.
b. Softlifting, terjadi jika sebuah lisensi dipakai melebihi kapasitas
penggunaan seperti yang tercantum dalam lisensi tersebut.
c. Penjualan CD ROOM illegal.
d. Penyewaan perangkat lunak illegal
e. Downloading illegal, melakukan download terhadap sebuah program
komputer dari internet dengan tidak mematuhi kaidah yang tertera pada
lisensi download.
2.5.9 Upaya Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta
a. Solusi yang pertama untuk mengatasi maraknya pelanggaran hak cipta
tentunya berawal dari membangun budaya masyarakat untuk menghargai
hasil karya orang lain.
b. Solusi kedua adalah bahwa pemerintah,baik dari instansi terkait,jajaran
penegak hukum dan segenap lapisan masyarakat hendaknya sepakat
untuk secara bersama-sama memerangi pembajakan karya intelektual
merupakan perbuatan yang merugikan perekonomian bangsa,
menghancurkan kreatifitas dan merendahkan martabat bangsa.

2.6 Tinjauan Reguler Kejahatan di Internet


2.6.7 Pengertian Cyberscrime

Merupakan bentuk kejahatan yang ditimbulkan karena


pemanfaatan yang ditimbulkan karena pemanfaatan teknologi
internet,dapat dikatakan bahwa cyberscrime dapat didefinisikan sebagai
perbuatan melawanhukum yang dilakukan dengan menggunakan internet
yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer telekomunikasi.

2.6.8 kararakteristik cyberscrime

Selama kejahatan konvensional kita mengenal adanya dua jenis


kejahatan sebagai berikut :

a. Kejahatan kerah biru (blue collar crime) merupakan jenis kegiatan atau
tidak kriminal yang dilakukan secara konvensioanal seperti misalnya
perampokan,pencurian,pembunuhan.
b. Kejahatan kerah putih (white collar crime) merupakan kejahatan jenis ini
terbagi dalam empat kelompok kejahatan yakni kejahatan
korporasi,kejahatan birokrat,malpraktek dan kejahatan individu.
Cybercrime sendiri sebagai kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya
komunitas dunia maya di internet,memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan kedua model kejahatan diatas.Karakteristik unik dari kejahatan dunia
maya tersebut antara lain menyangkut lima hal :

1. Ruang lingkup kejahatan


2. Sifat kejahatan
3. Pelaku kejahatan
4. Modus kejahatan
5. Jenis kerugian yang ditimbulkan

2.6.9 Jenis cybercrime


1. Berdasarkan jenis aktivitasnya
berdasarkan jenis aktifitasnya yang dilakukan,cybercrime dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Unauthorized Acses. Cybercrime jenis ini merupakan kejahatan yang
terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup.
b. Illegal contents merupakan kejahatan yang dilakukan dengan
memasuki data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang
tidak benar,tidak etis,dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban hukum.
c. Penyebaran virus secara sengaja.
d. Data forgery kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan
data pada dokumen penting yang ada di internet.
e. Cyber espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan
internet untuk melakukan kegiatan semata-mata terhadap pihak
lain,dengan memasuki sistem jaringan komputer computer netwok
system pihak sasaran.
f. Cyberstalking kajahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau
melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer misalnya
menggunakan e-mail dan dilakukan dengan berulang-ulang.
g. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu
kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di
internet.
h. Hacking dan cracking istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang
yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail
dan bagaimana mengingatkan kapabilitasnya.
i. Cybersquatting and typosquatting cybersquatting merupakan kejahatan
yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain
dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan
harga yang lebih mahal.
j. Hijacking merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang
lain,yang paling sering terjadi adalah software piracy (pembajakan
perangkat lunak).
k. Cyber terorism suatu tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika
mengancam pemerintah atau warga negara,termasuk cracking ke situs
pemerintah atau militer.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dalam dunia


internet rawan terhadap kejahatan cyber karena banyak keterbatasan dari pihak yang
bertanggungjawab melindungi. Dan cybersquatting merupakan salah satu pelanggaran
etika IT yang merupakan salah satu kejahatan dalam dunia cyber dan ini melanggar
hukum yang terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual karena merek dagang
merupakan salah satu kekayaan intelektual yang dilindungi. Kesimpulan yang
disampaikan diatas mengahasilkan solusi upaya untuk mengatasi pelanggaran etika
dalam bentuk cybersquatting tersebut yaitu kewaspadaan dari pihak perusahaan saat
mendaftarkan nama domainnya bahwa ada banyak kemungkinan nama domain dari
perusahaannya tersebut dan sebaiknya mendaftarkannya untuk menghindari
penyalahgunaan domain merek dari pihak lain. Dan konsumen ataupun user harus
lebih berhati-hati dalam menuliskan alamat domain dari situs web perusahaan yang
dituju. Bagi cybersquatter diharapkan tidak melanjutkan praktik ini karena praktik ini
tidak sah oleh Antcybersquatting Consumer Protection Act 1999. Demikian
pembahasan mengenai etika dalam Teknologi Informasi (IT) pada kasus PT. Mustika
Ratu.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan apa yang saya
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
dunia kewirausahaaan .Kami  menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini
tentu  masih belum  sesuai apa yang di harapkan,untuk itu kami berharap masukan
yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA

Simarmata, Janer. (2006). Pengamanan Sistem Komputer. Andi: Yogyakarta.

Suryana D. (2006). “Aspek Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Atas Nama Domain di
Jaringan Internet”. http://www.blogster.com/dansur/ diakses 26 Juli 2011/ 3.43 PM.

Jhon,P., Sally,P., & Robert,L P. (2007). Komputer dan Masyarakat: Edisi Pertama. Penerbit
Andi: Yogyakarta.

Ardi, S.(2010).“Infrastruktur Internet Indonesia dan Kendala-kendalanya”,


http://www.bloggerngalam.com/2010/09/11/infrastruktur-internet-indonesia-dan-
kendalakendalanya/ diakses 26 Juli 2011/ 2.43 PM.

Rosidawati,I .,& Santoso E. “Pelanggaran Internet Marketing Pada Kegiatan e-Commerce


Dikaitkan dengan Etika Bisnis”. http://ejournal.kopertis4.or.id/file/PELANGGARAN
%20%20INTERNET%20MARKETING.pdf. Diakses 25 November 2015.

Donny, B U. (2011). “Kasus Mustika-Ratu.com: 3 Pertempuran Senilai Rp100 Miliar”.


http://kambing.ui.ac.id/bebas/v17/com/ictwatch/paper/paper015.htm diakses 26 Juli
2011/12.31 PM.

Sairatu,M., dkk. (2014). “Makalah Cyber Law dan Cyber Crime Pada Etika Profesi Teknologi
Informasi dan Komunikasi”. http://epit-ka6f-2014.heck.in/files/makalah-etika-cyber-law.pdf.
Diakses 25 November 2015.

Anonim. http://e-journal.uajy.ac.id/327/2/1MIH01725.pdf. Diakses 27 November 2015.


Yuliati. (2003). “Analisa Perbandingan Cybersquatting dan Cyberpiracy menurut UU Merek
Dagang dan UU Perlindungan Konsumen di Indonesia dan Amerika Serikat”.
https://karyatulishukum.files.wordpress.com/2008/12/perbandingan-cybersquatting-
dancyberpiracy-di-indonesia-dan-di-as.pdf. Diakses 28 November 2015.

Anda mungkin juga menyukai