Anda di halaman 1dari 4

Etika TIK Dalam

Pendidikan/Pembelajaran
Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika
dalam penggunaan TIK karena dalam dunia pendidikan
sebagai

lembaga

kedua

terbesar

dalam

penggunaan

aplikasi TIK sesudah dunia bisnis dan hiburan. Dunia


pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral isu
pokok etika dan moral dalam dunia pendidikan dititik
beratkan karena fungsi dan tujuan pendidikan adalah untuk
mengantarkan manusia menuju peradaban yang lebih baik
dan maju.
Peradaban
memerlukan

informasi
sentuhan

yang

sekarang

etika

dan

begitu
moral

pesat
karena

penyalahgunaan teknologi informasi akan mengakibatkan


kerugian yang besar bahkan lebih besar dibandingkan
kerugian materi. Dunia pendidikan harus memberi contoh
yang

baik

dalam

mendidik

dan

mensosialisasikan

penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta


menghormati HAKI.
Dalam menghadapi akses informasi tantangan yang
dihadapi

dunia

pendidikan

perlu

pandai

menyaring

(memfilter) agar mampu menjamin dan mendapatkan


informasi yan berkualitas. Ada sebuah pemikiran bahwa

sebuah

penanggulangan

dalam

isu

ini

bahwa

dunia

pendidikan harus mengemas suatu etika dan moral dalam


pembelajaran atau mata kuliah TIK. Bagaimana kurikulum
dikembangkan

agar

pelajar

atau

mahasiswa

dapat

menyadari bahwa penggunaan TIK dapat memiliki etika dan


moral sehingga tidak terjadi penyalahgunaan TIK.
Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang
memiliki kualitas berestetika professional dan memiliki
kemampuan yang handal dalam era informasi ini. Dalam
beberapa seminar, kriteria SDM TIK adalah mempunyai
kemahiran

dalam

merekayasa

software,

membangun

menggunakan, menilai dan melaksanakan sisitemin formasi


atau dengan kata lain harus memiliki kemampuan Hard Skill
(penguasaan

bahasa

pemrograman

penguasaan

data

bes/DBMS atau midlware dan pengetahuan jaringan) dan


softskill (kepemimpinan atau, garis komunikasi metodologi
pengembangan sistem dan kerjasama team).
Dengan kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi
dengan

cepat

dan

mudah.

Desain

dan

kontendapat

mempengaruhi pandangan kita dalam berbagai aktivitas.


Oleh karena itu, desain dan konten informasi harus benarbenar diperhatikan sebab pengguna TIK sangat beragam
dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan
lainnya.

Etika merupakan pengetahuan tentang baik dan buruk


maupun tentang hak-hak dan kewajiban moral (akhlak)
yang harus disandang oleh seseorang maupun sekelompok
orang. Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik dan
buruk yang diterima umum atau atau yang menyangkut
akhlak, budi pekerti, dan susila. Pemerintah Indonesia
mengatur

beberapa

hal

yang

menyangkut

teknologi

informasi dan komunikasi, khususnya mengenai hak cipta


perangkat lunak komputer. Hal tersebut dimasukan ke
dalam Undang-undang nomor 19 tahun 2002 tentang Hak
Cipta (UUHC) atau lebih dikenal dengan Undang-undang
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah
satu sarana yang dapat memudahkan dalam pencarian
informasi serta memudahkan pula dalam berkomunikasi.
Akan

tetapi

dalam

penggunaannya

tetap

harus

memperhatikan beberapa etika, karena menggunakan TIK


pada dasarnya adalah kita berhubungan dengan orang lain
dan berhubungan dengan orang lain membutuhkan kode
etik tertentu.
Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam
penggunaan TIK:
1.

Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal yang

bermanfaat.

2.

Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara

illegal.
3.

Tidak memberikan user ID dan password kepada orang

lain

untuk

masuk

ke

dalam

sebuah

sistem.

Tidak

diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain


untuk masuk ke sebuah sistem.
4.

Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi

orang lain dengan cara apa pun.


5.

Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan

merawatnya dengan baik.


6.

Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak

bertatap muka secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai