Anda di halaman 1dari 9

2.

Penyearah Diode Setengah Gelombang

Rangkaian pada sumber masukan sinusoida dihubungkan dengan beban resistor


melalui sebuah diode. Untuk sementara kita menganggap keadaan ideal, dimana
hambatan masukan sinusoida sama dengan nol dan diode dalam keadaan hubung singkat saat
berpanjar maju dan keadaan hubung terbuka saat berpanjar mundur. Besarnya keluaran akan
mengikuti masukan saat masukan berada di atas tanah dan berharga nol saat masukan di bawah
tanah .Jika kita ambil harga rata-rata bentuk gelombang keluaran ini untuk beberapa
periode, tentu saja hasilnya akan positif atau dengan kata lain keluaran mempunyai
komponen DC. Kita juga melihat komponen AC pada keluaran. Kita akan dapat
mengurangai komponen AC pada keluaran jika kita dapat mengusahakan keluaran positif yang
lebih besar, tidak hanya 50%.

3. Penyearah Diode Gelombang Penuh

Terdapat cara yang sangat sederhana untuk meningkatkan kuantitas keluaran positif
menjadi sama dengan masukan (100%). Ini dapat dilakukan dengan menambah satu
diode pada rangkaian seperti terlihat pada gambar 8.2. Pada saat masukan berharga
negatif maka salah satu dari diode akan dalam keadaan panjar maju sehingga
memberikan keluaran positif. Karena keluaran berharga positif pada satu periode
penuh, maka rangkaian ini disebut penyearah gelombang penuh. Anode pada masing-masing
diode dihubungkan dengan ujung-ujung rangkaian sekunder dari transformer. Sedangkan
katode masing- masing diode dihubungkan pada titik positif keluaran. Beban dari
penyearah dihubungkan antara titik katode dan titik center-tap (CT) yang dalam hal ini
digunakan sebaga referensi atau tanah.

4. Penyearah Gelombang Penuh Model Jembatan

Penyearah gelombang penuh model jembatan memerlukan empat buah diode. Dua diode
akan berkondusi saat isyarat positif dan dua diode akan berkonduksi saat isyarat negatif. Untuk
model penyearah jembatan ini kita tidak memerlukan transformator yang memiliki center-
tap. Seperti ditunjukkan pada gambar 8.4, bagian masukan AC dihubungkan pada
sambungan D1-D2 dan yang lainnya pada D3-D4. Katode D1 dan D3 dihubungkan
degan keluaran positif dan anode D2 dan D4 dihubungkan dengan keluaran negatif
(tanah). Misalkan masukan AC pada titik A berharga positif dan B berharga negatif,
maka diode D1 akan berpanjar maju dan D2 akan berpanjar mundur. Pada sambungan bawah D4
berpanjar maju dan D3 berpanjar mundur. Pada keadaan ini elektron akan mengalir dari
titik B melalui D4 ke beban , melalaui D1 dan kembali ke titik A. Pada setengah periode
berikutnya titik A menjadi negatif dan titik B menjadi positif. Pada kondisi ini D2 dan D3
akan berpanjar maju sedangkan D1 dan D4 akan berpanjar mundur. Aliran arus dimulai dari
titik A melalui D2, ke beban, melalui D3 dan kembali ke titik B. Perlu dicatat di sini bahwa
apapun polaritas titik A atau B, arus yang mengalir ke beban tetap pada arah yang sama.
Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi
sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat
dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down
yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi
transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah
gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh
dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), dan penyearah
gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.

Rectifier

Rectifier merupakan peralatan elektronika yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik AC
menjadi DC. Rectifer dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ; Rectifier setengah gelombang
dan rectifier gelombang penuh, sedangkan rectifier gelombang penuh masih dibagi lagi menjadi
dua jenis, yaitu Rectifier gelombang penuh dengan menggunakan CT, dan Rectifier gelombang
penuh dengan menggunakan jembatan dioda. Rectifier dapat digunakan untuk keperluan catu
daya pada rangkaian elektronika seperti ; HT (handy talky), televisi, Pesawat radio CB (Cityzen
Band), dan lain-lain.

Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun
tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor) yang
digambarkan dalam blok diagram berikut.
1. Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling sederhana,
yaitu yang terdiri dari satu dioda. Gambar 1 menunjukkan rangkaian penyearah setengah
gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang memperoleh masukan dari sekunder trafo
yang berupa tegangan berbentuk sinus, vi = Vm Sin wt (gambar 1 (b)). Vm merupakan tegangan
puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan CRO, sedangkan
harga yang tercantum pada sekunder trafo merupakan tegangan efektif yang dapat diukur dengan
menggunakan volt meter. Hubungan antara tegangan puncak Vm dengan tegangan efektif (Veff)
atau tegangan rms.

Half Wave rectifier


Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input berupa
siklus positif maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL), dan
sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatif maka dioda mendapat bias mundur sehingga
tidak mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b) dan arus beban
(i) pada (c) dari gambar 1.

Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah Rf, yang umumnya nilainya
lebih kecil dari RL. Pada saat dioda OFF (mendapat bias mundur) resistansinya besar sekali atau
dalam pembahasan ini dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda tidak mengalir atau i = 0.
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada gambar (c) bentuknya arus searah (satu arah) yang
harga rataratanya tidak sama dengan nol seperti pada arus bolak-balik.

Dalam perencanaan rangkaian penyearah, hal penting untuk diketahui adalah harga tegangan
maksimum yang diijinkan terhadap dioda. Tegangan maksimum ini sering disebut PIV (peak-
nverse voltage) atau tegangan puncak balik. Hal ini karena pada saat diode mendapat bias
mundur (balik) maka tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari sekunder trafo berada
pada dioda.
Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut:
2. Penyearah Gelombang Penuh Center Tap

Gambar di bawah menunjukkan rangkaian penyearah gelombang penuh dengan


menggunakan trafo CT. Terminal sekunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan
keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik tengahnya. Kedua
keluaran ini masing- masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat D1 mendapat sinyal
siklus positip maka D2 mendapat sinyal siklus negatip, dan sebaliknya.

Dengan demikian, D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i1 dan


i2 melewati tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL menjadi satu arah. Rangkaian
penyearah gelombang penuh ini merupakan gabungan dua buah penyearah setengah gelombang
yang hidupnya bergantian setiap setengah siklus.
Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm. Pada saat
siklus positiF, dimana D1 sedang hidup (ON) dan D2 sedang mati (OFF), maka jumlah tegangan
yang berada pada diode D2 yang sedang OFF tersebut adalah dua kali dari tegangan sekunder
trafo.

3. Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan

Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem jembatan dapat dijelaskan
melalui gambar 3. Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan positip dari siklus sinyal ac, maka
:
D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur sehingga arus i1 mengalir melalui D1,
RL, dan D3.

Apabila jembatan memperoleh siklus negatif, maka :


D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur sehingga arus i2 mengalir melalui D2,
RL, dan D4.

Dengan demikian, arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan penjumlahan dari dua
arus i1 dan i2. Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah gelombang
penuh dengan trafo CT, yaitu:

Idc = 2Im/p = 0.636 Im

4. Penyearah Dilengkapi Filter Kapasitor

Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka dipasang
filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar berikut.

Fungsi kapasitor pada rangkaian diatas untuk menekan riple yang terjadi dari proses penyearahan
gelombang AC. Setelah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian penyearah
gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC (Direct Current) yang dpat diformulasikan
sebagai berikut :
Kemudian untuk nilai riple tegangan yag ada dapat dirumuskan sebagai berikut :

5. Rangkaian Rectifier Teregulasi


Tujuan dari penggunaan rectifier yang teregulasi adalah untuk mendapatkan tegangan
keluaran yang konstan bila ada perubahan arus beban.

Penyearah ini menggunakan tambahan sebuah rangkaian regulator, yang berfungsi agar
daya keluaran konstan. Komponen rangkaian terpadu (IC) untuk rangkaian penyerarah regulasi
dapat digunakan sebagai rangkaian regulator. Dengan menggunakan IC Regulator akan berlaku
Vi>Vo. Harga tegangan yang diserap oleh IC adalah sekitar Vo + 3 Volt atau (Vi Vo + 3 Volt).
Untuk mendapatkan Vi Vo, perlu ditambahan transistor dalam konfigurasi emitor
dengan harga Vo < Vi jika transistor dalam kondisi jenuh.

Anda mungkin juga menyukai