Anda di halaman 1dari 37

Etika Profesi

Ardini S. Raksanagara
Departemen Ilmu Kesehatan
Fakultas Kedokteran-UNPAD
DR. Ardini Saptaningsih RAKSANAGARA dr.,MPH

Tanggal Lahir : 21 Mei 1960


Alamat : Jalan Pasang 26, Bandung-40114.

PENDIDIKAN
1986, Dokter : Fakultas Kedokteran, Unpad.
1992, Master of Public Health (MPH): University of Wollongong,
Wollongong, Australia.
2004, Doktor : Pascasarjana, Unpad
PEKERJAAN
1987 – sekarang : Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat , FKUP
2007 –2011 : Ketua Program Magister IKM Pascasarjana FK Unpad
2010 – 2011 : Kepala Departemen IKM FK Unpad
2009 – sekarang : Koordinator Peminatan Kesehatan Lingkungan dan
Kesehatan Kerja
2006- sekarang : Kepala Sekolah TKA-TPA-DTA Al Lathiif

Ardini Saptaningsih RAKSANAGARA


Jalan Pasang 26. Bandung 40114.
Phone : 022-7276326
Mobile phone : 0811 237 159
Email : araksanagara@yahoo.com
Topik Pembahasan
1 •Pendahuluan

2 •Etika

3 •Profesi

4 •Profesi >< Profesional

5 •Etika Profesi
Pendahuluan
• Dalam kehidupan sehari-hari

• Banyak orang awam yang salah menafsirkan


secara mudah bahwa etika sama dengan
kesopanan dan tata karma.
• ketika seseorang dikatakan tidak beretika,
maka secara tidak langsung seseorang itu akan
dicap sebagai orang yang tidak sopan atau
tidak memiliki tata karma.
• Seringkali pemahaman mengenai etika dan
etiket dicampur adukkan,

• padahal keduanya memiliki perbedaan.


• Etika terkait dengan moral, sedangkan
• Etiket berkaitan dengan nilai sopan santun,
tata krama dalam kehidupan sosial.
keduanya sama-sama terkait dengan perilaku
manusia yang memperhatikan norma-norma
etis.

Etiket secara definitif merupakan kumpulan tata


cara atau tata aturan kesopanan yang disepakati
menjadi sebuah nilai bersama
dalam suatu kelompok
Etika >< Moral

Etika Ilmu tentang apa Moral Adat kebiasaan,


yang baik dan apa
pegangan dalam
yang buruk, yang
bersikap dan
benar dan yang
bertindak,
salah

Prinsip-prinsip
perilaku perbuatan
Prinsip-prinsip
seseorang, baik
suatu profesi
buruk dilihat
sebagai manusia
Etika >< Moral

Etika Etiket Tata cara


Ethos (Yunani) Adab sopan
santun di
masyarakat

Kebiasaan, adat,
Hubungan baik
watak, akhlak,
diantara sesama
watak
Etika
• bermula jauh sejak masa Yunani kuno yang disebut dengan
ethos.
• ethos memiliki banyak penafsiran, (makna tunggal)
– seperti: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
habitat, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara
berpikir.
• Makna jamak dari ethos adalah adat kebiasaan.
• Oleh Aristoteles – seorang filsuf besar Yunani di era 384 –
322 SM – istilah etika sudah digunakannya untuk merujuk
kepada filsafat moral.
•  secara sempit kita dapat memaknai istilah etika pada
konteks ini adalah ilmu yang mempelajari tentang adat
kebiasaan.
• Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul
dari kebiasaan”)
• adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep
– seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab.
Definisi Etika

• Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma – norma yang


menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya.
• Menurut Sumaryono (1995) : Etika berkembang
menjadi studi tentang manusia berdasarkan
kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda,
yang menggambarkan perangai manusia dalam
kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu etika
juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan
ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang
diwujudkan melalui kehendak manusia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu

• Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan


apa yang buruk
• Etika adalah kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak;
• Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
Manfaat Etika

1. Dapat membantu suatu pendirian dalam


beragam pandangan dan moral.
2. Dapat membantu membedakan mana yang
tidak boleh dirubah dan mana yang boleh
dirubah.
3. Dapat membantu seseorang mampu
menentukan pendapat.
4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-
nilai.
Pengertian Profesi
• Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata
bahasa Inggris "Profess",
bahasa Yunani adalah "Επαγγελια"
berasal dari bahasa Latin “professues”

 yang artinya “suatu kegiatan atau pekerjaan yang


semula dihubungkan dengan sumpah atau
janji bersifat religius”.
Profesi
• pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.

• Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi,


kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut.

Contoh profesi : pada bidang


hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik,
desainer.
Profesi

• merupakan suatu bidang pekerjaan yang


didasarkan pada suatu kompetensi khusus,
berbasis intelektual, praktikal dan
memiliki standar keprofesian tertentu yang
membedakannya dengan profesi lainnya
• profesi merupakan keterikatan batin
seseorang dengan pekerjaannya yang terkait
dengan janji/sumpah profesi.
• Pekerjaan tidak sama dengan profesi.
• Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat
awam adalah: sebuah profesi sudah pasti
menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah
pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
• Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang
harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
• sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak
memiliki aturan yang rumit seperti itu.
• Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat,
karena hampir semua orang menganggap bahwa
pekerjaan dan profesi adalah sama.
Karakteristik Profesi
1. Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoretis :
Profesional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis
yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada
pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
2. Assosiasi profesional : Profesi biasanya memiliki badan yang
diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan status para anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya
memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi profesional,
biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji
terutama pengetahuan teoritis.
5. Pelatihan institusional : Selain ujian, biasanya
dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan institusional
dimana calon profesional mendapatkan pengalaman
praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
6. Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan
proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki
lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan
kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar
adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik : Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik
bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi
mereka yang melanggar aturan
Ciri – Ciri Profesi
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan
keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan
pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini
biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode
etik profesi
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana
profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan
masyarakat.
4. Ada ijin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi
akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-
nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan
hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus
terlebih dahulu ada ijin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi
Sumpah Profesi
• Jika terjadi pelanggaran atas janji profesi
tersebut maka itu sama artinya dengan
menodai kesucian profesi.
• Artinya, kesucian profesi tersebut perlu
dipertahankan dan yang bersangkutan tidak
akan menghianati profesinya.

• Contoh : Sumpah Prajurit; Sumpah Dokter; dan


banyak lagi profesi yang mewajibkan pengucapan
sumpah profesi/jabatan pada saat pelantikannya.
Profesi >< Profesional

Profesi: Profesional:
- Mengandalkan suatu keterampilan atau
- Orang yang tahu akan keahlian dan
keahlian khusus.
- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan keterampilannya.
atau kegiatan utama (purna waktu). - Meluangkan seluruh waktunya untuk
- Dilaksanakan sebagai sumber utama pekerjaan atau kegiatannya itu.
nafkah hidup. - Hidup dari situ.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan - Bangga akan pekerjaannya.
pribadi yang mendalam.
Etika Profesi
• Munculnya etika profesi berasal dari terjadinya
banyak penyimpangan perilaku dari penyandang
profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan
ketentuan,yang berlaku dalam profesinya.

• Tidak adanya komitmen pribadi dalam melaksanakan


tugas,
• tidak jujur,
• tidak bertanggungjawab,
• tidak berdedikasi,
• tidak menghargai hak orang lain,
• tidak adil dll
Etika Profesi
• merupakan sikap etis yang menjadi bagian
integral dari sikap hidup dalam menjalankan
kehidupan sebagai pengemban profesi.
• Sebagai cabang filsafat etika profesi
mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral
dasar atau norma-norma etis umum pada
bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan
manusia.
• Dalam menjalankan etika profesi maka
dibutuhkan penyusunan kode etik profesi yang
merupakan perumusan norma-norma dan
nilai-nilai moral yang menjadi indikator
perilaku (code of conduct) kelompok profesi
tertentu.
• Etika Profesi adalah konsep etika yang
ditetapkan atau disepakati pada tatanan
profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh :
pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa),
science, medis/dokter, dan sebagainya.
• sebagai sikap hidup untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan profesional
Prinsip Dasar di dalam Etika Profesi
1. Tanggung jawab
– Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap
hasilnya.
– Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan
orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan.
3. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya.
4. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa
profesionalnya, kompetensi dan ketekunan
5. Prinsip Perilaku Profesional, berperilaku konsisten
dengan reputasi profesi
6. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi
Kode Etik
• Kelompok profesi harus menaati kode etik tersebut,
sekaligus mencegah pelanggaran serta berani
menjatuhkan sanksi kepada setiap anggotanya yang
melanggar.
• Sehingga kode etik ini baru bisa efektif dilakukan
apabila dapat dijiwai oleh cita-cita dan nilai luhur yang
hidup dalam profesi tersebut.
• Sifat dan orientasi rancangan kode etik seharusnya
singkat, sederhana, logis, konsisten, jelas, rasional,
praktis dan dapat dilaksanakan, komprehensif dan
lengkap, bersifat positif dalam penyusunannya.
Tujuan Keberadaan Kode Etik Profesi
• menjunjung tinggi martabat profesi;
• menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota;
• meningkatkan pengabdian para anggota profesi;
meningkatkan mutu profesi;
• meningkatkan mutu organisasi profesi:
meningkatkan layanan di atas keuntungan
pribadi;
• mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
erat;
• menentukan baku standarnya sendiri.
Fungsi Kode Etik Profesi
• memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan;
• sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat;
mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi.
Tujuan Penyusunan Kode Etik Profesi
• memberi pedoman bagi anggota asosiasi dalam
aspek-aspek etika dan moral, terutama yang
berada di luar jangkauan hukum, undang-undang
dan peraturan-peraturan yang berlaku.
• memberikan perlindungan bagi kelompok
masyarakat terhadap berbagai macam perilaku
yang merugikan, sebagai akibat adanya kegiatan
di bidang profesi yang bersangkutan.
• Keberadaan kode etik akan “memaksa” setiap
professional bekerja melayani dengan sebaik-
baiknya.
• Kode etik mencegah perbuatan tidak
professional, dan jika itu terjadi maka akan
beresiko diterapkannya sanksi pelanggaran
etik

Anda mungkin juga menyukai