Anda di halaman 1dari 28

INSTRUMEN PEMBELAJARAN SEMESTER

REPRODUKSI DAN KEBIDANAN VETERINER

TAHUN AJARAN 2022/2023

Tim Dosen Pengampu:


drh. Cynthia Dewi Gaina, M.Trop.V.Sc
drh. Tarsisius Considus Tophianong, M.Sc
drh. Nancy D.F.K.Foeh, M.Si

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
LEMBAR PENGESAHAN
INSTRUMEN PEMBELAJARAN SEMESTER

Nama Mata Kuliah : REPRODUKSI VETERINER


Kode Mata Kuliah : KHDHN
Bobot : 4 SKS
Kategori : Wajib
Semester : Genap dan Ganjil
Tahun Akademik : 2022/2023
Tim Pengampu : 1.drh. Cynthia Dewi Gaina, M.Trop.V.Sc
2. drh. Tarsisius Considus Tophianong, M.Sc
3. drh. Nancy D.F.K.Foeh, M.Si (Koordinator)

Kupang, 09.01.2023
Koordinator MK,

drh. Nancy Diana F K Foeh, M.Si


NIP: 19860504 201012 2 005

Wakil Dekan Bidang Akademik, Ketua Program Studi PPDH

dr. drh. Novalinno Kallau, M.Si


NIP. NIP

2
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MATA KULIAH KODE MK BOBOT (SKS) SEMESTER TGL Penyusunan


Koasistensi Reproduksi KHDHN 41001 4 28.06.2022
dan Kebidanan
Veteriner
OTORISASI Dosen Pengembang RPS Koordinator RMK Ka. Prodi

drh. Cynthia Dewi Gaina, M.Trop.V.Sc drh. Nancy Diana M.Si drh. Novallino
Capaian Pembelajaran a. mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan memiliki kompetensi
(CP) Ketrampilan kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
Umum (KU)
b. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan
pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif

c. mampu mengomunikasi-kan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi


pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat dipertang-gungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;

d. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;

e. mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan
pengalaman kerja;

f. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi;

g. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
h. mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan
bidang profesinya;

i. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya;

j. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya;

k. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;

l. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya; dan

m. mampu mendokumen-tasikan, menyimpan, mengaudit, mengaman-kan, dan menemukan kembali data


dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya.
Ketrampilan 2. Mampu mengaplikasikan Iptek dalam bidang kedokteran hewan, biomedis, keamanan mutu produk dan
Khusus (KK) kesejahteraan hewan, sistem kesehatan hewan dan lingkungan, serta mampu menerapkan legislasi
veteriner.
3. Mampu melakukan: (a) diagnosis klinik, laboratorik, patologik, epidemiologik dan tindakan medik
veteriner; (d) pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan aplikasi inseminasi
buatan serta teknologi reproduksi dan produksi hewan; (f) pengawasan dan pengendalian mutu obat
hewan dan bahan-bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya; (g) pengukuran dan penyeliaan
kesejahteraan hewan; serta (h) analisis risiko dan ekonomi veteriner.
4. Mampu melakukan transaksi terapeutik, anamnesis, rekam medik, persetujuan tindakan medik,
penulisan resep, membuat surat keterangan dokter serta melakukan komunikasi, edukasi dan
memberikan informasi kepada klien.
5. Bertanggungjawab, inovatif, menjaga integritas kepakaran dan kompetensi yang dimiliki,
mempraktekkan belajar sepanjang hayat, serta menguasai kemampuan berwirausaha di bidang
kedokteran hewan.
6. Memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan, mampu berkomunikasi, bekerja mandiri maupun
kelompok, menerapkan etika veteriner, sumpah dan kode etik dokter hewan serta menunjukkan
profesionalisme yang tinggi.
Sifat (S) Setiap lulusan program profesi Kedokteran Hewan harus memiliki sikap sebagai berikut:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan
etika
c. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa
e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain
f. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
g. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
h. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
i. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
j. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan

CPMK M1: Mampu melakukan pemeriksaan status reproduksi dan kebuntingan pada melalui tindakan palpasi
perektal dan penggunaan alat diagnosa bantu
M2: Mampu mendiagnosa kasus gangguan dan penyakit-penyakit reproduksi dan pemberian terapinya
M3: Mampu melakukan pemeriksaan kualitas, preservasi dan kriopreservasi semen dam melaksanakan
inseminasi buatan
Deskripsi singkat MK Mata kuliah ini membahas tentang fisiologi reproduksi hewan jantan melalui penentuan kualitas semen dan hewan betina
yang meliputi pemeriksaan status reproduksi, pemeriksaan dan diagnosis kebuntingan, penentuan waktu partus dan
pediatri, diagnosis gangguan reproduksi, sterility control dan terapi infertilitas serta penerapan teknologi inseminasi
buatan dan penggunaan alat bantu diagnosa ultrasonografi
Materi Pembelajaran/ 1. Fisiologi Reproduksi
Pokok Bahasan 2. Inseminasi Buatan
3. Ilmu Kebidanan
4. Ilmu Kemajiran
5. Aplikasi USG
Pustaka 1. Arthur GH, Noakes DE, Pearsen H, Parkinson TJ. 1996. Veterinary Reproduction and Obstetrics, 7th ed. London: WB
Saunders Co. Ltd.
2. Hafez ESE, Hafez B. 2000. Reproduction in Farm Animals, 7th ed. Philadelphia: Lippincot Willaim & Wilkins.
3. Hardjopranjoto S. 1995. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Surabaya: Airlangga University Press.
4. Morrow DA. 1986. Current Theraphy in Theriogenelogy. Philadelphia: WB Saunders Co. Ltd.
5. Noakes D. 1986. Fertility and Obstetrics in Cattle. Oxford: Blackwell Scientific Publication.
6. Parakkassi A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Jakarta: UI Press.
7. Peters AR, Ball PJH. 1987. Reproduction in Cattle. London: Butterworths.
8. Roberts SJ. 1989. Veterinary Obstetrics and Genital Diseases. Ann Arbor, Michigan: Edward Brother Inc.
9. Toelihere M R. 1985. Ilmu Kebidanan pada Sapi dan Kerbau. Jakarta: UI Press.
Model Pembelajaran Discovery learning, Problem based learning, Perangkat keras
Small group discussion, Role Play
LCD; Projector
Tim Pengampu (1) drh. Cynthia Dewi Gaina, M.Trop.V.Sc (CDG)
(2) drh. Tarsisius C. Tophianong, M.Sc (TCT)
(3) drh. Nancy D.F.K.Foeh, M.Si (NDFKF)
(4) Dosen Pembimbing lapang (DPL) yaitu: drh Poskeswan di Dinas Pertanian Kota Kupang, drh UPT Pembibitan dan
Pakan Ternak Tarus Kupang (Instalasi Tarus, Instalasi Lili)
Materi/Pokok
Pertemuan Kemampuan akhir Strategi Waktu Pengalaman Belajar Kriteria Bobot
Bahasan
Ke- yang diharapkan Pembelajaran (jam) (Latihan yang Penilaian Penilaian
dilakukan) (Indikator) (%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
(3)
1 Mampu 1. Fisiologi -Discovery 8  Melakukan diskusi  Kemampuan 1 %
menemukan reproduksi learning tentang anatomi menjawab
perbedaan organ hewan -Small group organ reproduksi pertanyaan
anatomi ternak discussion jantan dan betina tentang
jantan dan betina (Sapi, Babi, Kuda, siklus estrus
Kambing, Domba, ternak
Kucing dan Anjing)  Kemampuan
 Melakukan mengidentifi
identifikasi organ kasi anatomi
anatomi 2 organ organ jantan
jantan dan 2 organ dan betina
betina tidak bunting

2 Mampu -Discovery 40  Melakukan  Kemampuan 20%


menentukan siklus learning pemeriksaan status melakukan
estrus pada hewan -Small group reproduksi pada Palpasi
ternak sapi discussion ternak sebanyak 10 perektal
kali pemeriksaan dengan tepat
 Melakukan Palpasi untuk
perektal, melihat melihat
vulva, vagina, meraba vulva,
serviks, uterus, vagina,
oviduk dan ovarium meraba
pada berbagai fase serviks,
siklus birahi ternak uterus,
sebanyak 10 kali oviduk dan
pemeriksaan ovarium
pada
berbagai
fase siklus
birahi
normal
untuk
menentukan
siklus estrus
ternak
3. Mampu -Discovery 16 Melakukan pemeriksaan Kemampuan 2%
menentukan siklus learning mikroskopis preparat melakukan ulas
estrus pada hewan -Small group ulas vagina sebanyak 2 vagina dengan
coba dan hewan discussion kali benar dan tepat
kesayangan, anjing ,
kucing dan
ruminansia kecil
4. Mampu 2. Inseminasi -Discovery 16 Melakukan penampungan Kemampuan 2%
menampung dan Buatan learning semen minimal 1 kali, menampung
mengevaluasi -Small group mengevaluasi semen babi semen ternak
kualitas semen discussion secara makroskopis dan babi dengan
ternak babi miksroskopis sebanyak 2 benar dan tepat
makroskopis dan kali
mikroskopis
5. Mampu 16 Melakukan pengenceran Kemampuan 5%
mengencerkan semen babi dengan melakukan
semen ternak babi pengencer alami dan pengenceran
komersil sebanyak 2 kali semen babio
untuk
keperluan
inseminasi
buatan pada
ternak babi
6. Mampu melakukan 24 Melakukan insersi gun IB Kemampuan 5%
inseminasi buatan pada posisi serviks cincin mendeposisika
pada sapi secara in- ke-4 pada sapi birahi dan n semen
vitro dan babi tidak birahi pada sapi dan melalui insersi
secara in-vivo pada pintu serviks ternak gun IB pada
babi sebanyak 2 kali cincin ke-4
pada sapi dan
pintu serviks
pada babi
7. Mampu melakukan 3. Ilmu 16 Melakukan perabaan Kemampuan 3%
perabaan pada Kebidanan seluruh organ reproduksi mengidentifika
organ anatomi sapi betina bunting peraga si organ
bunting peraga sebanyak 2 kali reproduksi sapi
bunting melalui
perabaan
permukaan
organ betina
peraga
8. Mampu 16 Melakukan perabaan Kemampuan 3%
menentukan tanda pada organ bunting yang mengidentifika
dan usia menunjukkan tanda si kebuntingan
kebuntingan pada kebuntingan definitif dan pada organ
organ anatomi sapi sekunder sebanyak 2 kali peraba yang
bunting peraga menunjukkan
tanda
kebuntingan
definitif dan
sekunder
untuk
menentukan
usia
kebuntingan
pada ternak
sapi
9. Mampu 16 Mengidentifikasi letak Kemampuan 2%
menentukan letak presentasi, posisi dan mengidentifkak
fetus dalam postur fetus normal dan si letak
kandungan abnormal untuk kebuntinan
penanganan kasus fetus normal
distokia sebanyak 10 kali dan abnormal
(distokia)
sebanyak 10
kali
10. Mampu melakukan 40 Melakukan perabaan Kemampuan 20%
perabaan pada pada membedakan mengidentifkak
organ reproduksi kondisi normal dan si organ
untuk menentukan patologis organ anatomi
kondisi normal dan reproduksi sebanyak 10 reproduksi sapi
patologis organ kali betina normal
reproduksi betina dan patologi
dan menuangkan
dalam gambar
11. Mampu melakukan 40 Melakukan palpasi Kemampuan 20%
palpasi perektal perektal untuk mendiagnosa
untuk menentukan menentukan usia kebuntingan
usia kebuntingan kebuntingan sapi pada sapi
sebanyak 10 kali
12. Mampu melakukan 4. Ilmu 24 Melakukan palpasi Kemampuan 5%
palpasi perektal Kemajiran perektal untuk mendiagnosis
untuk mendiagnosis mendiagnosa kasus gangguan
adanya gangguan reproduksi reproduksi
abnormalitas pada pada sapi dilapangan melalui palpasi
sapi di lapangan (tergantung kasus perektal
lapangan)
13. Mampu 16 Melakukan penanganan Kemampuan 5%
menentukan dan terapi yang tepat melakukan
penanganan pada bagi kasus gangguan penanganan
kasus gangguan reproduksi (tergantung dan terapi
reproduksi kasus lapangan) gangguan
reproduksi

14. Mampu melakukan 5. Aplikasi 16 Melakukan diagnosa Kemampuan 5%


diagnosa status USG status reproduksi ternak mendiagnosis
reproduksi ternak bunting dan tidak status
bunting dan tidak bunting melalui reproduksi
bunting melalui pencitraan ultrasonografi ternak sapi
pencitraan pada organ reproduksi melalui
ultrasonografi pada ternak sapi sebanyak penggunaan
organ reproduksi sebanyak 5 kali USG
ternak sapi
15. Mampu 16 Melakukan diagnosa Kemampuan 2%
mendiagnosa status status reproduksi hewan mendiagnosis
reproduksi pada kesayangan dan ternak status
hewan kesayangan ruminansia kecil baik reproduksi
dan ternak bunting dan tidak hewan
ruminansi kecil bunting melalui kesayangan
pencitraan ultrasonografi dan ternak
pada organ reproduksi ruminansia
ternak sapi sebanyak 5 kecil melalui
kali penggunaan
USG

Kupang,28.06.2022
Koordinator Koasistensi Reproduksi Veteriner

drh. Nancy Diana F K Foeh, M.Si


NIP: 198605042010122005
SILABUS
M.K. REPRODUKSI VETERINER; SEMESTER GANJIL 2022/2023

Capaian Pembelajaran/
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Learning Outcome (LO) MK

Mampu menjelaskan ruang Pendahuluan - Pemaparan RPS, Silbus, Outline dan


lingkup materi koasistensi Tata Tertib/Kontrak koasistensi
reproduksi veteriner - Pretest

Mampu melakukan identifikasi Fisiologi Reproduksi - Anatomi organ reproduksi jantan


organ anatomi reproduksi dan betina
hewan jantan dan betina dan - Status reproduksi (Fase folikular
mampu menetukan status dan Fase luteal) melalui palpasi
reproduksi pada hewan perektal dan pemeriksaan ulas
vagina
Mampu melakukan Inseminasi Buatan - Penampungan semen ternak babi
penampungan semen, - Evaluasi semen secara
pengenceran dan pendeposisian makroskopis dan mikroskopis
semen dengan gun IB ke hewan - Pengenceran
betina - Deposisi semen dengan gun IB ke
pintu serviks pada ternak babi
- Demo depoisisi semen dengan
insersi gun IB ke pintu ke-3 & 4
pada ternak sapi
Mampu menentukan tanda dan Ilmu Kebidanan - Tanda-tanda kebuntingan
usia kebuntingan serta letak - Usia kebuntingan
fetus melalui perabaan pada - Letak fetus dalam kandungan
organ betina demo dan perabaan
palpasi perektal

Mampu menentukan adanya Ilmu Kemajiran - Abnormalitas


abnormalitas dan gangguan - Kondisi patologis
reproduksi pada hewan - Gangguan reproduksi

Mampu menenetukan diagnosa Aplikasi USG - USG organ reproduksi sapi


status reproduksi hewan jantan - USG organ reproduksi ruminansia
dan betina baik bunting maupun kecil
tidak melalui pencitraan - USG organ reproduksi hewan
ultasonografi (USG) kesayangan
JADWAL KOASISTENSI REPRODUKSI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
1. UPT. Rumah Potong Hewan, Dinas Pertanian Kota Kupang

HARI 12.00 -
TGL KE 08.00-10.00 10.00 - 12.00 13.00 13.00 - 15.00 15.00 - 17.00
Pengantar
Latihan Handling
Koasistensi Persiapan Koas
1 Hewan ternak
Pembukaan Koasistensi Reproduksi oleh Reproduksi di RPH
RPH
Reproduksi drh. Cynthia ISTIRAHAT
oleh drh. Dewi (RPH)

Palpasi perektal
Palpasi perektal Palpasi perektal organ
2 organ reproduksi organ reproduksi reproduksi pada
Palpasi perektal organ pada sapi pada sapi sapi
reproduksi pada sapi pada berbagai fase pada berbagai fase pada berbagai
pada berbagai fase siklus siklus berahi ISTIRAHAT siklus berahi fase siklus
berahi normal normal normal berahi normal

Palpasi perektal
Palpasi perektal Palpasi perektal organ
3 organ reproduksi organ reproduksi reproduksi pada
Palpasi perektal organ pada sapi pada sapi sapi
reproduksi pada sapi pada berbagai fase pada berbagai fase pada berbagai
pada berbagai fase siklus siklus berahi ISTIRAHAT siklus berahi fase siklus
berahi normal normal normal berahi normal

Palpasi perektal
organ
Palpasi perektal Palpasi perektal reproduksi pada
organ reproduksi organ reproduksi sapi
Palpasi perektal organ pada sapi pada sapi pada berbagai
reproduksi pada sapi pada berbagai fase pada berbagai fase fase siklus
4 pada berbagai fase siklus siklus berahi ISTIRAHAT siklus berahi berahi normal
berahi normal normal normal
Palpasi perektal
organ reproduksi Praktek evaluasi Praktek evaluasi
pada sapi dan interpretasi dan interpretasi
Palpasi perektal organ pada berbagai fase fertilitas jantan fertilitas jantan
reproduksi pada sapi siklus berahi (breeding (breeding
5 pada berbagai fase siklus normal dan ISTIRAHAT soundness soundness
berahi normal patologis examination) examination)

Insersi IB Gun pada Penentuan status Penentuan status


Insersi IB Gun pada sapi sapi birahi dan estrus melalui estrus melalui
6 birahi dan tidak birahi tidak birahi ISTIRAHAT praktik sitologi praktik sitologi
ulasan vagina ulasan vagina

Insersi IB Gun pada Penentuan status Penentuan status


Insersi IB Gun pada sapi sapi birahi dan estrus melalui estrus melalui
7 birahi dan tidak birahi tidak birahi ISTIRAHAT praktik sitologi praktik sitologi
ulasan vagina ulasan vagina

Insersi IB Gun
Insersi IB Gun pada Insersi IB Gun pada pada serviks sapi
Insersi IB Gun pada sapi sapi birahi dan serviks sapi birahi birahi dan tidak
8 birahi dan tidak birahi tidak birahi ISTIRAHAT dan tidak birahi birahi

Insersi IB Gun
Insersi IB Gun pada Insersi IB Gun pada pada serviks sapi
Insersi IB Gun pada serviks sapi birahi dan serviks sapi birahi birahi dan tidak
9 sapi birahi dan tidak birahi tidak birahi ISTIRAHAT dan tidak birahi birahi

10 Ujian Lapangan Ujian Lapangan Ujian Lapangan Ujian Lapangan


2. Instalasi Pembibitan dan Pakan Ternak

12.00 -
TGL HARI KE 08.00-10.00 10.00 - 12.00 13.00 13.00 - 15.00 15.00 - 17.00
Persiapan
Koas Persiapan Koas
1 Pengantar Koasistensi Reproduksi di Reproduksi di UPT
Pembukaan Koasistensi Reproduksi Babi oleh drh. UPT Pembibitan
Reproduksi Babi FKH ISTIRAHAT Pembibitan
oleh Kepala Instalasi

Pengenalan
ternak babi
2
Pengenalan ternak babi Pengenalan ternak babi dan dan sistem Pengenalan ternak babi
dan sistem reproduksinya sistem reproduksinya ISTIRAHAT reproduksinya dan sistem reproduksinya

pengenceran
semen dengan
3
pengambilan dan pengambilan dan berbagai pengenceran semen
pemeriksaan semen pemeriksaan semen ISTIRAHAT diluter dengan berbagai diluter

pengenceran
Pengemasan dan semen dengan
penyimpanan semen Pengemasan dan berbagai pengenceran semen
4 segar penyimpanan semen segar ISTIRAHAT diluter dengan berbagai diluter

Insersi IB Gun Insersi IB Gun pada babi


5 Insersi IB Gun pada babi Insersi IB Gun pada babi ISTIRAHAT
pada babi
Penentuan
status estrus
melalui Penentuan status estrus
praktik melalui
6 Insersi IB Gun pada babi Insersi IB Gun pada babi ISTIRAHAT sitologi ulasan praktik sitologi ulasan
vagina vagina

Penentuan
status estrus
melalui Penentuan status estrus
praktik melalui
7 Insersi IB Gun pada babi Insersi IB Gun pada babi ISTIRAHAT sitologi ulasan praktik sitologi ulasan
vagina vagina

Insersi IB Gun
pada serviks
sapi birahi Insersi IB Gun pada
dan tidak serviks sapi birahi dan
8 Insersi IB Gun pada babi Insersi IB Gun pada babi ISTIRAHAT birahi tidak birahi

pemeriksaan
pemeriksaan kebuntingan pemeriksaan kebuntingan kebuntingan pemeriksaan kebuntingan
9 pada babi pada babi pada babi pada babi
ISTIRAHAT
Ujian
10 Ujian Lapangan Ujian Lapangan Lapangan Ujian Lapangan
3. Dinas Peternakan (Poskeswan)

12.00 -
TGL HARI KE 08.00-10.00 10.00 - 12.00 13.00 13.00 - 15.00 15.00 - 17.00
Pembukaan Pengantar Koasistensi Persiapan Koas Latihan Handling
1 Koasistensi Reproduksi Reproduksi oleh drh. Reproduksi di Hewan ternak di
oleh drh. Hembang Cynthia ISTIRAHAT Poskeswan Lapangan
(Dinas Kota)

Praktik palpasi per Praktik palpasi per Praktik palpasi per


rektal organ rektal organ rektal organ
reproduksi untuk Praktik palpasi per rektal reproduksi untuk reproduksi untuk
2 mendiagnosa organ reproduksi untuk mendiagnosa mendiagnosa
dan penanganan mendiagnosa dan penanganan dan penanganan
kelainan/gangguan dan penanganan kelainan/gangguan kelainan/gangguan
reproduksi (non kelainan/gangguan ISTIRAHAT reproduksi (non reproduksi (non
infeksi) reproduksi (non infeksi) infeksi) infeksi)
pada ternak sapi pada ternak sapi pada ternak sapi pada ternak sapi

Praktik palpasi per


Praktik palpasi per Praktik palpasi per rektal organ
rektal organ Praktik palpasi per rektal rektal organ reproduksi untuk
3 reproduksi untuk organ reproduksi untuk reproduksi untuk mendiagnosa
mendiagnosa mendiagnosa mendiagnosa dan penanganan
dan penanganan dan penanganan dan penanganan kelainan/gangguan
kelainan/gangguan kelainan/gangguan ISTIRAHAT kelainan/gangguan reproduksi
reproduksi (infeksi) reproduksi (infeksi) reproduksi (infeksi) (infeksi)
pada ternak sapi pada ternak sapi pada ternak sapi pada ternak sapi

Diagnosa
Diagnosa kebuntingan
Diagnosa kebuntingan Diagnosa kebuntingan
kebuntingan secara secara palpasi per
4 secara palpasi per secara palpasi per rektal ISTIRAHAT
palpasi per rektal rektal pada sapi
rektal pada sapi pada sapi
pada sapi
Interpretasi
Koleksi & evaluasi Interpretasi tentang tentang hasil
semen sapi, pembuatan semen cair dan hasil koleksi & koleksi & kualitas
5 domba/kambing semen beku ISTIRAHAT kualitas semen semen

Praktik IB pada
6 Praktik IB pada sapi Praktik IB pada sapi ISTIRAHAT Praktik IB pada sapi sapi

Praktik IB pada
7 Praktik IB pada sapi Praktik IB pada sapi ISTIRAHAT Praktik IB pada sapi sapi

Praktik IB pada
8 Praktik IB pada sapi Praktik IB pada sapi ISTIRAHAT Praktik IB pada sapi sapi

Pengobatan intra- Pengobatan intra- Pengobatan intra-


uterine untuk Pengobatan intra-uterine uterine untuk uterine untuk
penanganan kasus untuk penanganan kasus penanganan kasus penanganan kasus
9 reproduksi reproduksi ISTIRAHAT reproduksi reproduksi

10 Ujian Lapangan Ujian Lapangan ISTIRAHAT Ujian Lapangan Ujian Lapangan


4. FKH Undana

HARI 12.00 -
TGL KE 08.00-10.00 10.00 - 12.00 13.00 13.00 - 15.00 15.00 - 17.00
Diagnosa Diagnosa
kebuntingan kebuntingan Diagnosa
pada anjing, pada anjing, Diagnosa kebuntingan pada
1
kucing dan kucing dan kebuntingan pada anjing, kucing dan
ruminansia kecil ruminansia kecil anjing, kucing dan ruminansia kecil
dengan dengan ISTIRAHAT ruminansia kecil dengan penggunaan
penggunaan USG penggunaan USG dengan USG
penggunaan USG
Diagnosa Diagnosa
kebuntingan kebuntingan Diagnosa Diagnosa
pada anjing, pada anjing, kebuntingan pada kebuntingan pada
2
kucing dan kucing dan anjing, kucing dan anjing, kucing dan
ruminansia kecil ruminansia kecil ruminansia kecil ruminansia kecil
dengan dengan ISTIRAHAT dengan dengan penggunaan
penggunaan USG penggunaan USG penggunaan USG USG

Diagnosa Diagnosa
gangguan gangguan
reproduksi reproduksi Diagnosa gangguan Diagnosa gangguan
3 (palpasi per (palpasi per reproduksi (palpasi reproduksi (palpasi
rektal, USG) dan rektal, USG) dan per rektal, USG) per rektal, USG) dan
penangananya penangananya dan penangananya penangananya
(kunjungan ke (kunjungan ke ISTIRAHAT (kunjungan ke (kunjungan ke
farm) farm) farm) farm)

Diagnosa Diagnosa
gangguan gangguan
reproduksi reproduksi Diagnosa gangguan Diagnosa gangguan
(palpasi per (palpasi per reproduksi (palpasi reproduksi (palpasi
rektal, USG) dan rektal, USG) dan per rektal, USG) per rektal, USG) dan
penangananya penangananya dan penangananya penangananya
4 (kunjungan ke (kunjungan ke ISTIRAHAT (kunjungan ke (kunjungan ke
farm) farm) farm) farm)
Diagnosa Diagnosa
gangguan gangguan Diagnosa gangguan Diagnosa gangguan
reproduksi reproduksi reproduksi (palpasi reproduksi (palpasi
5 (palpasi per (palpasi per ISTIRAHAT per rektal, USG) per rektal, USG) dan
rektal, USG) dan rektal, USG) dan dan penangananya penangananya
penangananya penangananya (kunjungan ke (kunjungan ke
(kunjungan ke (kunjungan ke farm) farm)
farm) farm)

Demonstrasi Demonstrasi Penentuan estrus Penentuan estrus


penanganan penanganan berdasarkan berdasarkan sitologi
kelahiran dan kelahiran dan sitologi ulasan ulasan vagina
kesulitan kesulitan vagina hewan dan hewan dan ruminan
6 kelahiran kelahiran ISTIRAHAT ruminan kecil kecil

Diskusi Kasus Diskusi Kasus Diskusi Kasus Diskusi Kasus


7 Reproduksi Reproduksi ISTIRAHAT Reproduksi Reproduksi

Diskusi Kasus Diskusi Kasus Diskusi Kasus Diskusi Kasus


8 Reproduksi Reproduksi ISTIRAHAT Reproduksi Reproduksi

Seminar dan Seminar dan Seminar dan Seminar dan


Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan
9 laporan akhir laporan akhir ISTIRAHAT laporan akhir laporan akhir

10 Ujian Ujian ISTIRAHAT Ujian Ujian


PENCAPAIAN STANDAR KOMPETENSI BIDANG REPRODUKSI PROGRAM PPDH FKH UNDANA

Standar Kompetensi Kompetensi PPDH Bidang Kegiatan Indikator


Nasional Reproduksi FKH UNDANA
A. Memiliki keterampilan Mampu mengerjakan tata laksana 1. Handling hewan ternak 1. Minimal 10 kali
melakukan tindakan pemeriksaan dan penanganan 2. Penyiapan hewan dan 2. Minimal 5 kali
medis yang lege artis reproduksi hewan perlengkapan penanganan
dalam kaitannay dengan reproduksi
legislasi veteriner Mampu mengerjakan 1. Palpasi per rektal organ 1. Minimal 10 kali
menentukan reproduksi pada sapi 2. Minimal @ 1 kali
status dan siklus estrus pada berbagai fase siklus berahi
normal
2. Penentuan siklus estrus
berdasarkan perubahan
perilaku/tanda estrus (sapi dan
kambing/domba)
B . Memiliki keterampilan Mampu mengerjakan 1. Praktik evaluasi dan 1. Minimal 1 kali
dalam pemeriksaan/pengukuran dan interpretasi fertilitas jantan 2. Minimal 2 kali
melakukan: interpretasi fertilitas hewan (breding soundness
a) Diagnosis klinik, jantan examination) (sapi dan
laboratorik, dan serta siklus estrus hewan lab kambing/domba)
epidemiologik penyakit 2. Praktik sitologi ulasan vagina
hewan; (pap smear) untuk menentukan
b) Pengukuran (assesment) status estrus
dan
penyeliaan kesejahteraan
hewan.

c) Pemeriksaan kebuntingan, Mampu mengerjakan dan 1. Palpasi per rektal atau 1. Minimal 10 kali
penanganan gangguan mendiagnosa kebuntingan, pemakaian USG untuk 2. Minimal 10 kali
reproduksi dan aplikasi gangguan/penyakit reproduksi, mendiagnosa kebuntingan pada 3. Minimal 10 kali
teknologi reproduksi; dan sapi atau hewan kesayangan 4. Minimal 2 kali
melakukan inseminasi buatan pada berbagai umur 5. Minimal 2 kali
pada kebuntingan 6. Minimal 2 kali
hewan 2. Palpasi per rektal organ 7. a. Minimal 10 kali
reproduksi b. Minimal 3 kali
sapi dan mampu membedakan
antara organ reproduksi normal
dan patologis
3. Praktik palpasi per rektal
organ reproduksi atau USG
untuk mendiagnosa dan
penanganan
kelainan/gangguan reproduksi
(non-
infeksi) pada sapi atau hewan
kesayangan
4. Praktik mendiagnosa dan
penanganan kelainan/gangguan
reproduksi (infeksi) pada
hewan ternak atau hewan
kesayangan
5. Praktik pertolongan kelahiran
(normal dan tidak normal) pada
hewan ternak atau hewan
kesayangan
6. Praktik penanganan
komplikasi sekitar partus
7. Praktik IB pada:
a. sapi (hewan besar)
b. domba/kambing, unggas
(hewan kecil)
C. Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan dalam 1. Diskusi kasus-kasus 1. Minimal 2 kali
dalam komunikasi profesional reproduksi yang sering terjadi di 2. Minimal 2 kali
komunikasi profesional baik dengan klien maupun lapangan 3. Minimal 2 kali
(professional dialogue) dengan dokter hewan 2. Diskusi kasus yang ditemukan 4. Minimal 2 kali
di
lapangan/farm
3. Diskusi dan interpretasi hasil
evaluasi dan pengolahan semen
4. Ambulatoir: anamnesa
penyakit,
pendiagnosaan dan penanganan
gangguan
reproduksi di lapangan/farm
D. Memiliki kemampuan Mampu melakukan tindakan 1. Praktik manajemen 1. Minimal 2 kali
pengawasan dan manajemen reproduksi hewan reproduksi sapi dan hewan
pengendalian mutu obat ternak besar lainnya, atau
hewan dan bahan-bahan kambing/domba di farm atau
biologis, termasuk pemakaian peternak
dan peredarannya serta
menganalisis risiko dan
ekonomi veteriner
FORM KARTU KONTROL
REKAM MEDIS PEMERIKSAAN REPRODUKSI SAPI
PROGRAM PPDH FKH UNDANA

IDENTITAS PEMILIK IDENTITAS HEWAN


Nama : Jenis Hewan :
Alamat : Signalemen :
No TLP :
Tgl Pemeriksaan :
Anamnesa :

1.Pemeriksaan visual (Inspeksi)


1.1. Tingkah laku:
1.2. Perubahan abdomen:
1.3. Perubahan ambing dan puting:
1.4. Vulva:
1.5. Vagina:
2.Pemeriksaan per rektal/ ultrasonografi
2.1. Cervix uteri:
2.2. Corpus uteri:
2.3. Cornu uteri:
2.3.1.Kiri:
2.3.2. Kanan:
2.4. Ovarium
2.4.1.Kiri:
2.4.2.Kanan:
3. Gambar sketsa ovarium : Kiri Kanan

4. Insersi gun ke cervix uteri kondisi estrus Bisa Tdk bisa Tdk estrus Bisa Tdk bisa
5. Diagnosa : Blm pubertas Bunting & usianya hari/bln Anestrus post partum
Bersiklus (diberi keterangan periode dari siklus estrus):
Proestrus Estrus Metestrus Diestrus
Anestrus krn gangguan/ patologis (..........................................................................................)
6. Terapi : (jika ada).............................................................................................................................................
7. Prognosa : (jika ada terapi)...................................................................................................................................
Nama Tandatangan
Mahasiswa Koas :

Pembimbing lapangan :

Koordinator Koas Reproduksi :


veteriner FKH Undana

Keterangan:
1. Kartu kontrol rekam medis reproduksi merupakan bukti kehadiran mahasiswa yang dinilai oleh Dosen pembimbing
2. Setiap hari kartu kontrol wajib ditandatangai dokter hewan RPH atau Dosen yang sedang mendampingi
3. Kartu kontrol wajib ditunjukkan pada dosen pembimbing pada akhir koasistensi
4. Bila mahasiswa kedapatan tidak mengikuti kegiatan di RPH sesuai jadwal yang ada, maka mahasiswa akan disanksi dengan kembali
mengikuti kegiatan RPH, Dinas Peternakan selama 6 hari (tanpa mengganggu jadwal kegiatan di Karantina ataupun Dinas Peternakan)
Lampiran Format Laporan Koasistensi Reproduksi Veteriner

Laporan Koasistensi Reproduksi Veteriner


Logo Undana
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH Undana, Karantina Hewan, Dinas Peternakan dan Karantina Ikan
Nama Penulis dan tandatangan
Pendidikan Profesi Dokter Hewan
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Nusa Cendana
Tahun

2. Isi Laporan
Bab I. Pendahuluan
Bab II. Materi dan Metode Kegiatan
A. Rumah Potong Hewan
B. Poskeswan Dinas Peternakan
C. UPT Pembibitan dan pakan ternak Tarus
D. FKH Undana
Bab III. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Bab IV. Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

3. Ketentuan Laporan
a) Setiap kelompok 1 laporan
b) Jumlah halaman minimal 25 Halaman
c) Font 12, Times New Roman/Arial/Cambria
d) Spasi 1,5
e) Jilid warna ungu
Catatan Revisi:

1. Ujian Seminar di Akhir Minggu


2. Penegasan laporan bagian paling lambat 1 minggu setelah koas berakhir
3. Penegasan log book

Anda mungkin juga menyukai