Anda di halaman 1dari 25

KODE ETIK

PROFESI
ETIKA PROFESI (3)
ORGANISASI
PROFESI
Organisasi profesi merupakan
organisasi yang anggotanya adalah
para praktisi yang menetapkan diri
mereka sebagai profesi dan
bergabung bersama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi sosial
yang tidak dapat mereka
laksanakan dalam kapasitas
mereka seagai individu.
CIRI-CIRI ORGANISASI PROFESI
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998),
ada 3 ciriorganisasi sebagai berikut :
 Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu
organisasi profesi yang para anggotanya berasal
dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan
pendidikan dengan dasar ilmu yang sama
 Misi utama organisasi profesi adalah untuk
merumuskan kode etik dan kompetensi profesi
serta memperjuangkan otonomi profesi
 Kegiatan pokok organisasi profesi adalah
menetapkan serta meurmuskan standar pelayanan
profesi, standar pendidikan dan pelatihan profesi
serta menetapkan kebijakan profesi
MANFAAT
ORGANISASI PROFESI
Menurut Breckon (1989) manfat organisasi
profesi mencakup 4 hal yaitu :
 Mengembangkan dan memajukan profesi
 Menertibkan dan memperluas ruang
gerak profesi
 Menghimpun dan menyatukan pendapat
warga profesi
 Memberikan kesempatan pada semua
anggota untuk berkarya dan berperan
aktif dalam mengembangkan dan
memajukan profesi
FUNGSI POKOK
ORGANISASI
PROFESI
 Mengatur keanggotaan organisasi
 Membantu anggota untuk dapat terus
memperbaharui pengetahuan sesuai
perkembangan teknologi
 Menentukan standarisasi pelaksanaan
sertifikasi profesi bagi anggotanya
 Membuat kebijakan etika profesi yang
harus diikuti oleh semua anggota
 Memberi sangsi bagi anggota yang
melanggar etika profesi.
KODE ETIK PROFESI
Kode etik profesi dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda atau pedoman etis dalam melakukan sebuah kegiatan,
pekerjaan bahkan perilaku. Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi
dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam mengarungi kehidupannya dalam masyarakat. Norma-norma tersebut
berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya. Dalam kode etik,
profesi juga terdapat larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau
dilaksanakan oleh mereka yang merupakan anggota profesi. tidak hanya itu, kode etik profesi pun, berisi tentang tingkah
laku anggota profesi pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat. Dengan demikian kode etik profesi
berperan sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
TUJUAN KODE ETIK
PROFESI
 Menjunjung tinggi martabat profesi
 Menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota
 Meningkatkan pengabdian para anggota profesi
 Meningkatkan mutu profesi
 Meningkatkan mutu organisasi profesi
 Meningkatkan layanan di atas keuntungan
pribadi
 Mempunyai organisasi profesional yang kuat
dan terjalin erat
 Menentukan baku standarnya sendiri
 Memberikan pedoman bagi setiap
FUNGSI anggota profesi tentang prinsip
KODE ETIK profesionalitas yang digariskan
 Sebagai sarana kontrol sosial bagi
PROFESI masyarakat atas profesi yang
bersangkutan
 Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi
 Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam
berbagai bidang.
Ko d e e t i k p r o fe s i
d i ra n c a n g d e n ga n Etika Kemanfaatan Umum (Utilitarianism Ethics)
Setiap langkah/tindakan yang menghasilkan kemanfaatan
m e n ga ko m o d a s i k terbesar bagi kepentingan umum haruslah dipilih dan dijadikan
a n b e b e ra p a motivasi utama.
prinsip, seperti:
Etika Kewajiban (Duty Ethics)
Setiap sistem harus mengakomodasikan hal-hal yang wajib
untuk diindahkan tanpa harus mempertimbangkan konsekuensi
yang mungkin bisa timbul, berupa nilai moral umum yang harus
ditaati seperti jangan berbohong, jangan mencuri, harus jujur,
dan sebagainya. Semua nilai moral ini jelas akan
selalu benar dan wajib untuk dilaksanakan, sekalipun akhirnya
tidak akan menghasilkan keuntungan bagi diri sendiri.
Ko d e e t i k p r o fe s i
d i ra n c a n g d e n ga n Etika Kebenaran (Right Ethics)
Suatu pandangan yang tetap menganggap salah terhadap
m e n ga ko m o d a s i k segala macam tindakan yang melanggar nilai-nilai dasar
a n b e b e ra p a moralitas. Sebagai contoh tindakan plagiat ataupun
prinsip, seperti: pembajakan hak cipta/karya orang lain, apapun alasannya akan
tetap dianggap salah karena melanggar nilai dan etika
akademis.

Etika Keunggulan/Kebaikan (Virtue Ethics)


Suatu cara pandang untuk membedakan tindakan yang baik
dan salah dengan melihat dari karakteristik (perilaku) dasar
orang yang melakukannya. Suatu tindakan yang baik/benar
umumnya akan keluar dari orang yang memiliki karakter yang
baik pula. Penekanan disini diletakkan pada moral perilaku
individu, bukannya pada kebenaran tindakan yang
dilakukannya.
Ko d e e t i k p r o fe s i
d i ra n c a n g d e n ga n Etika Sadar Lingkungan (Environmental Ethics)
Suatu etika yang berkembang di pertengahan abad 20 yang
m e n ga ko m o d a s i k mengajak masyarakat untuk berpikir dan bertindak dengan
a n b e b e ra p a konsep masyarakat modern yang sensitif dengan kondisi
prinsip, seperti: lingkungannya.
PRINSIP DASAR KODE ETIK PROFESI

Prinsip integritas
• Harus menjunjung nilai tanggung jawab dan integritas tinggi

Prinsip obyektivitas
• Harus menjaga obyektifitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya

Prinsip kerahasiaan
• Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesi dan tidak boleh memakai
atau mengungkapkan informasi tanpa persetujuan
Prinsip perilaku profesional
• Harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat
mendiskriditkan profesi yang diembannya
CIRI KODE ETIK PROFESI

SINGKAT

SEDERHANA

JELAS & KONSISTEN

MASUK AKAL

DAPAT DITERIMA

REALISTIS

KOMPREHENSIF/LENGKAP
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas
yang digariskan
 Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia
lakukan dan yangtidak boleh dilakukan.

2. Merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang


bersangkutan
 Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan keja.

3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan


etika dalam keanggotaan profesi
 Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain
tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
PEMILIK KODE ETIK PROFESI

Umumnya adalah organisasi kemasyarakatan atau organisasi profesi yang


bersifat nasional, misalnya: Ikatan Profesi Komputer Indonesia
(IPKIN), Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Ikatan Akuntansi
Indonesi (IAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Insinyur
Indonesia (PII), Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI), dll.
PEMILIK KODE ETIK PROFESI
KENDALA PENYUSUNAN KODE
ETIK PROFESI
1. Rekan,
 Bagaimana kode tersebut akan
2. Profesi, digunakan
3. Badan,  Seberapa detail tingkat rinciannya
4. Nasabah/Pemakai,  Siapa yang menjadi sasaran kode etik
5. Negara, dan  Kode etik diperuntukkan bagi
kepentingan siapa
6. Masyarakat.

16
KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
Kode Etik Insinyur itu adalah norma dan asas yang diterima oleh para insinyur
sebagai landasan ukuran tingkah laku. Kode etik ini tidak hanya melindungi
masyarakat, tetapi juga membangun dan memelihara integritas dan reputasi
dari profesi kita yaitu profesi sebagai insinyur.
KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
“Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur”

PRINSIP DASAR
Mengutamakan keluhuran budi

Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk


kepentingan kesejahteraan umat manusia

Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan


masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya

Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian


profesional keinsinyuran
KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
“Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur”

TUJUH TUNTUNAN
SIKAP
Insinyur Indonesia
Insinyur Indonesia
senantiasa Insinyur Indonesia hanya
Insinyur Indonesia senantiasa menghindari
mengutamakan menyatakan pendapat
senantiasa bekerja sesuai terjadinya pertentangan
keselamatan, kesehatan yang dapat
dengan kempetensinya kepentingan dalam
dan kesejahteraan dipertanggung jawabkan
tanggung jawab tugasnya
Masyarakat

Insinyur Indonesia Insinyur Indonesia Insinyur Indonesia


senantiasa membangun senantiasa memegang senantiasa
reputasi profesi teguh kehormatan, mengembangkan
berdasarkan kemampuan integritas dan martabat kemampuan
masing-masing profesi profesionalnya.
KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
“Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur”
Mengutamakan keluhuran budi

Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk


kepentingan kesejahteraan umat manusia

Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan


masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya

Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian


profesional keinsinyuran
ALASAN KODE ETIK PROFESI DIABAIKAN

1. PENGARUH SIFAT
KEKELUARGAAN
2. PENGARUH JABATAN
3. PENGARUH MATERIALISME
PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI

1. Pelanggaran terhadap nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi oleh profesi itu
– Memperdagangkan jasa atau membeda-bedakan pelayanan jasa atas dasar
keinginan untuk mendapatkan keuntungan uang yang berkelebihan
– Menyalahgunakan kekuasaan merupakan perbuatan yang sering dianggap
melanggar kode etik profesi

2. Pelanggaran terhadap perbuatan pelayanan jasa profesi yang kurang


mencerminkan kualitas keahlian serta yang kurang dapat dipertanggung-jawabkan
menurut standar maupun kriteria profesional
PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI

Nasional Kamis, 27 Jan 2011 09:02 WIB


Dua Lagi Masih Diproses - Empat Dokter di Medan Langgar Kode Etik
MedanBisnis – Medan. Majelis Kode Etik Kedokteran Ikatan Dokter
Indonesia ((MKEK- IDI) Kota Medan telah menyidang 6 dokter
berdasarkan pengaduan masyarakat. Dari 6 orang tersebut, 4 di
antaranya terbukti melakukan pelanggaran kode etik, sedangkan 2 lagi
masih dalam proses penyindangan lebih lanjut.
Demikian dikatakan Sekretaris MKEK- IDI Medan, dr Ery Suhaymi SH
kepada wartawan, Rabu (26/1), di Medan. Ia menjelaskan, kasus yang
mereka sidangkan itu merupakan pengaduan dari para pasien yang
mereka terima untuk 2010.
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI

SANKSI MORAL & SANKSI DIKELUARKAN DARI ORGANISASI

 Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan
kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu
 Karena tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis,
seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional, seperti:
–Kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik
–Ketentuan itu merupakan akibat logis dari “self regulation” yang terwujud
dalam kode etik
Thank you

Anda mungkin juga menyukai