ETIKA PROFESI
“Prinsip Objektivitas pada Etika Profesi”
Dosen Pengampu: Sutrasman, S.H.I., S.H.M.Kom.I
Oleh:
RISMAWATI (33171002)
SAVERA OKTAVIANI (33171003)
HENI FATUL ‘UMRIYAH (33171006)
MAHENDRA SYAHAR MUBARAKH (33171007)
TANGGUNG JAWAB
Maksud tanggung jawab disini ialah tanggung jawab pelaksanaan (by function)
serta juga tanggung jawab dampak (by profession).
KEBEBASAN
Maksud kebebasan disini ialah kebebasan untuk dapat mengembangkan profesi itu
dalam batas-batas aturan yang berlaku didalam sebuah profesi.
KEADILAN
Prinsip keadilan ingin membangun 1 kondisi yang tidak memihak manapun yang
memungkinkan untuk ditunggangi pihak-pihak yang berkepentingan.
Contoh Etika Profesi
Berikut ini beberapa contoh kode etik dari profesi kedokteran:
Kewajiban Dokter, diantaranya ialah :
Objektivitas
Objektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang
diberikan anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari
benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Setiap anggota harus
menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan
kewajiban profesionalnya.Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang
berbeda dan harus menunjukkan objektivitas mereka dalam berbagai situasi.
Sumber: http://scorpio-14.blogspot.com/2015/12/makalah-prinsip-dasar-etika-
profesi.html?m=1
Prinsip Objektivitas
Kegunaan dari informasi keuangan sangat bergantung pada keandalan dari
prosedur pengukuran yang digunakan. Karena memastikan keandalan maksimum
sering-kali sulit untuk dilakukan, maka akuntan telah menggunakan prinsip
objektivitas (objectivity principle) untuk membenarkan pilihan prosedur
pengukuran. Tetapi, prinsip objektivitas memiliki interpretasi yang berbeda:
1. Pengukuran objektif adalah ukuran yang bersifat "tidak memihak," dalam arti
bahwa pengukuran tersebut bebas dari bias pribadi si pengukur. "Dengan kata
lain, objektivitas mengacu pada realitas eksternal yang independen dari orang
yang memandangnya."
2. Pengukuran objektif adalah pengukuran variabel, dalam hal bahwa pengukuran
tersebut didasarkan pada bukti.
3. Pengukuran objektif adalah hasil dari "kesepakatan di antara sekelompok
pengamat atau pengukur tertentu."Pandangan ini juga mengimplikasikan bahwa
objektivitas akan tergantung pada sekelompok pengukur tertentu.
4. Ukuran dari penyebaran distribusi pengukuran dapat digunakan sebagai
indikator dari tingkat objektivitas sistem pengukuran tertentu
Sumber: http://makalahpendidikanunmura.blogspot.com/2013/04/makalah-teori-
akuntansi-tentang-prinsip.html?m=1