Anda di halaman 1dari 2

RESUME; HARRY STACK SULLIVAN

Teori Interpersonal Sullivan menekankan pentingnya beragam tahap perkembangan masa


bayi, masa kanak-kanak, masa anak muda, masa pra remaja, masa remaja awal, masa remaja akhir,
dan masa dewasa. Menurut Sullivan tahap perkembangan kepribadian yang paling sesungguhnya
bukan pada masa kanak-kanak awal melainkan pada masa praremaja sebuah periode ketika anak
pertama kali memiliki kemampuan untuk menjalani persahabatan yang lebih dekat dan belum
sepenuhnya terganggu oleh ketertarikan hawa nafsu.

Seperti Freud dan Jung Sullivan (1953) melihat kepribadian sebagai sebuah sistem energi.
Energi dapat eksis entah sebagai tegangan (potensi untuk bertindak yang dapat atau tidak dialami
dalam kesadaran) maupun sebagai aksi itu sendiri. Sullivan menemukan dua tipe tegangan: yang
pertama yaitu kebutuhan ini adalah tegangan-tegangan yang dihasilkan oleh ketidakseimbangan
biologis antara seseorang dan lingkungan sisiokimianya baik di dalam maupun luar organisme.
Contohnya kebutuhan bayi untuk menerima kelemahlembutan bisa diekspresikan sebagai tangisan,
senyuman, sementara kebutuhan ibu untuk memberikan kelembutan bisa diubah menjadi sentuhan,
timang-timang atau pelukan. Tipe ketegangan yang kedua yaitu kecemasan ini berbeda dari tegangan
kebutuhan, yaitu bahwa yang kedua lebih berjarak daripada yang pertama, lebih bercampur aduk dan
buram dan tidak memerlukan tindakan-tindakan konsisten untuk meredakannya. Contohnya seorang
ibu memberi makan bayinya yang menangis karena cemas karena keliru mengartikan rasa cemas itu
sebagai rasa lapar.
RESUME; MURRAY

Menurut Murray, kepribadian adalah sebuah abstraksi yang dirumuskan oleh ahli teori dan
bukan hanya satu deskripsi tentang perilaku seseorang. Yakni, kepribadian adalah sebuah formulasi
yang didasarkan baik pada perilaku yang teramati dan pada faktor-faktor yang sekarang hanya dapat
kita simpulkan dari apa yang dapat diamati. Kendatipun sifat abstraknya yang penting, Konsepsi
Murray akan kepribadian mengasumsikan bahwa ada proses sentral yang menyusun dan
mengendalikan dalam individu, proses-proses yang fungsinya adalah untuk menyatukan dorongan-
dorongan yang bertentangan dimana orang itu dihadapkan, memenuhi kebutuhan orang dan rencana
untuk pencapaian tujuan personal. Kepribadian harus merefleksikan tidak hanya elemen perilaku
bertahan dan berulang namun juga harus merefleksikan apa yang unik dan asing. Kepribadian juga
harus merefleksikan keaktifan orang selama rentang hidupnya: Peristiwa individu dalam kehidupan
orang dapat dipahami hanya jika dihubungkan dengan masa lalu, sekarang dan masa depannya.

Murray sangat menekankan pentingnya menghubungkan proses psikologi dan peristiwa


dengan struktur dan keaktifan otak, walaupun kita belum tahu secara persis bagaimana hal-hal ini
berhubungan. Bagi Murray, fenomena yang menyusun kepribadian benar-benar bergantung pada
keaktifan sistem syaraf utama: sebagaimana yang dia katakan secara ringkas, “ Tak ada otak, tak ada
kepribadian” (Murray, 1951: 267).

Menurut Bischof (Febianti Herni Siti, 2010: 31), ada tujuh prinsip yang dikemukakan Murray
dalam teori kepribadiannya, yaitu diantaranya : (a) prinsip regnansi, (b) prinsip motivasi, (c) prinsip
longitudinal, (d) prinsip proses physiologis, (e) prinsip keabstrakan, (f) prinsip keunikan, dan (g)
prinsip konsep peran.

Anda mungkin juga menyukai