Anda di halaman 1dari 4

RESUME; ABRAHAM MASLOW

TEORI HUMANISTIK

A. Struktur Kepribadian
Teori kepribadian Abraham Maslow terdiri diatas jumlahn asumsi dasar tentang motivasi. Pertama,
Maslow mengadopsi pendekatan holistik terhadap motivasi, yaitu: seluruh orang, bukan satu bagian
atau fungsi tunggalnya saja, yang termotivasi.
Kedua, motivasi biasanya bersifat kompleks, artinya perilaku seseorang bisa muncul dari beberapa
motif yang terpisah. Contohnya, hasrat untuk melakukan hubungan seks biasanya dimotivasi bukan
hanya oleh kebutuhan genital, tetapi juga untuk kebutuhan mendominasi, persahabatan, cinta dan
harga diri. Selain itu, motivasi tingkah laku tertentu bisa saja tidak disadari atau tidak diketahui
pribadi tersebut. Contohnya, motivasi seorang mahasiswa untuk meraih nilai tinggi bisa saja
menopangi kebutuhannya untuk mendominasi atau menguasai. Penerimaan Maslow terhadap
pentingnya motivasi yang tidak disadari adalah suatu pembeda utama dirinya dari Gordon Allport.
Jika Allport yakin seseorang yang bermain golf untuk mencari kesenangan main golf itu sendiri
namun, Maslow berpendapat lain dengan mencari berbagai alasan yang melandasi dibalik kesenangan
itu, yang sering kali lebih kompleks dari sekedar keinginan untuk bermain golf.
Asumsi ketiga adalah manusia termotivasi secara terus menerus oleh suatu kebutuhan atau kebutuhan
yang lainnya. Ketika suatu kebutuhan terpenuhi biasanya dia kehilangan daya motivasinya, dan
digantikan oleh kebutuhan lain. Contohnya, selama kebutuhan rasa lapar tidak terpenuhi, manusia
akan berjuan untuk mencari makanan. Namun ketika sudah cukup makan, mereka akan bergerak pada
kebutuhan lain, seperti rasa aman, persahabatan dan harga diri.
Asumsi keempat adalah semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan dasar yang
sama. Cara manusia diberagam budaya memperoleh makanan, mengungkapkan persahabatan, dan
seterusnya bisa sangat beragam namun, kebutuhan fundamental akan makanan, rasa aman, dan
persahabatan adalah fakta umum bagi seluruh spesies manusia.

B. Hirarki Kebutuhan
a. Kebutuhan-kebutuhan Fisologis atau Biologis.
Yang mendasar pada teori Maslow adalah pendapatnya tentang kebutuhan fisiologis atau yang biasa
disebut dengan kebutuhan biologis. Diman kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling kuat dan
paling jelas diantara kebutuhan-kebutuhan yang lainnya, yaitu kebutuhan mempertahankan hidupnya
secara fisik diantaranya adalah: kebutuhan akan makan, minum, tempat tidur, seks dan oksigen.
b. Kebutuhan akan Rasa Aman
Setelah kebuthan-kebutuhan fisiologis dapat terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan baru yang oleh
Maslow disebut dengan kebutuhan akan rasa aman. Karena kebutuhan rasa aman biasanya terpuaskan
pada orang dewasa yang normal dan sehat. Maslow mengatakan bahwa orang dewasa yang tidak
aman (neurotic), maka ia akan bertingkah laku seperti anak-anak yang tidak aman, ia akan merasa
dalam keadaan terancam, disamping itu ia akan bertindak seakan-akan dalam keadaan darurat.
c. Kebutuhan akan rasa cinta kasih
Ia mengatakan bahwa “tingkah laku seksual ditentukan oleh banyak kebutuhan, bukan hanya
kebutuhan seksual melaikan oleh kebutuhan lain, yang utama diantaranya adalah kebutuhan akan
cinta dan kasih sayingKebutuhan akan penghargaan
d. Kebutuhan Penghargaan
Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan yakni” harga diri dan
penghargaan dari orang lain. Harga diri meliputi: kebutuhan akan percaya diri, kompetensi,
penguasaan, kecukupan prestasi, ketidak katergantungan dan kebebasan. Sedangkan kebutuhan akan
dihargai oleh orang lain adalah: pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik serta
penghargaan.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri
“Setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya”, itulah yang dikatakan oleh Maslow.
Dimana aktualisasi pada hirarki kebutuhan Maslow merupakan tingkatan paling tinggi, bagaimana
tidak karena setiao orang dapat mengembangkan dirinya dengan sepenuh kemampuan yang
dimilikinya untuk dapat menjadi manusia seutuhnya.
RESUME; KURT LEWIN
TEORI MEDAN

Menurut Lewin sebaiknya menggambarkan kepribadian itu dengan menggunakan definisi konsep-
konsep struktur secara spasial. Dengan cara ini, Lewin berusaha mematematisasikan konsepnya sejak
dari permulaan. Matematika Lewin bersifat non-motris dan menggambarkan hubungan-hubungan
spasial dengan istilah-istilah yang berbeda. Pada dasarnya matematika Lewin merupakan jenis
matematika untuk menggambarkan inte4rkoneksi dan interkomunikasi antara bidang-bidang spasial
dengan tidak memperhatikan ukuran dan bentuknya.
Pemisahan pribadi dari yang lain-lainnya di dunia dilakukan dengan menggambarkan usatu
figur yang tertutup. Batas dari figur menggambarkan batas-batas dari entitas yang dikenal sebagai
pribadi. Segala sesuatu yang terdapat dalam batas itu adalah P (Pribadi), sedangkan segala sesuatu
yang terdapat di luar batas itu adalan non-P. Selanjutnya untuk melukiskan kenyataan psikologis ialah
menggambar suatu figur tertutup lain yang lebih besar dari pribadi yang melingkupinya. Bentuk dan
ukuran figur yang melingkupi ini tidak penting asalkan ia memenuhi dua syarat yakni lebih besar dari
pribadi dan melingkupinya. Figur yang baru ini tidak boleh memotong bagian dari batas lingkaran
yang menggambarkan pribadi. Lingkaran dalam elips ini bukan sekedar ilustrasi atau alat peraga,
melainkan sungguh-sungguh merupakan suatu penggambaran yang tepat tentang konsep-konsep
struktural yang paling umum dalam teori Lewin, yakni ruang hidup/medan, lingkungan
psikologis dan pribadi.
  
1. Ruang Hidup/Medan

Ruang hidup (medan) mengandung semua kemungkinan fakta yang dapat menentukan tingkah laku
individu. Ruang hidup meliputi segala sesuatu yang harus diketahui untuk memahami tingkah laku
kongkrit manusia individual dalam suatu lingkungan psikologis tertentu pada saat tertentu. Tingkah
laku adalah fungsi dan ruang hidup.

Secara matematis : TL = f (RH)

Fakta-fakta non-psikologis dapat dan sungguh-sungguh mengubah fakta-fakta psikologis. Fakta-fakta


dalam lingkungan psikologis dapat juga menghasilkan perubahan-perubahan dalam  dunia fisik. Ada
komunikasi dua arah antara ruang hidup dan dunia luar bersifat dapat ditembus (permeability), tetapi
dunia fisik (luar) tidak dapat berhubungan langsung dengan pribadi karena suatu fakta harus ada
dalam lingkungan psikologis sebelum mempengaruhi/dipengaruhi oleh pribadi.
2. Lingkungan Psikologis

Meskipun pribadi dikelilingi oleh lingkungan psikologisnya, namun ia bukanlah bagian atau termasuk
dalam lingkungan tersebut. Lingkungan psikologis berhenti pada batas pinggir elips, tetapi batas
antarea pribadi dan lingkungan juga bersifat dapat ditembus. Hal ini berarti fakta-fakta ligngkungan
dapat mempengaruhi pribadi. Secara matematis : P = f (LP). Dan fakta-fakta pribadi dapat
mempengaruni lingkungan. Secara matematis : LP = f (LP).

3. Pribadi

Menurut Lewin, pribadi adalah heterogen, terbagi menjadi bagian-bagian yang terpisah meskipun
saling berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi menjadi sel-sel. Sel-sel
yang berdekatan dengan daerah konseptual motor disebut sel-sel periferal; p, sel-sel dalam pusat
lingkaran disebut sel-sel sentral; s. Sistem motor bertindak sebagai suatu kesatuan karena biasanya
lahannya dapat nelakukan sesuatu tindakan pada suatu saat. Begitu pula dengan sistem perseptual
artinya orang hanya dapat memperhatikan dan mempersepsikan satu hal pada suatu saat. Bagian-
bagian tersebut mengadakan komunikasi dan interdependen, tidak bisa berdiri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai