PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Di Susun Oleh :
Danu Brahmana Putra, S.Pd.
Gaya belajar adalah gaya konsisten yang ditunjukan individu untuk menyerap informasi,
mengatur, mengelola informasi tersebut dengan mudah dalam proses penerimaan, berfikir,
mengingat, dan pemecahan masalah dalam menghadapi proses belajar mengajar agar tercapai hasil
maksimal sesuai dengan kemampuan, kepribadian, dan sikapnya.
Kemampuan seorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda-beda
tingkatannya. Ada yang cepat, sedang ada pula yang sangat lambat. Karenanya mereka harus
menempuh cara yang berbeda untuk bias memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Terkadang siswa suka guru mereka mengajar dengan menuliskan segalanya dipapantulis, dengan
begitu mereka dapat membaca dan mencoba untuk memahaminya. Ada juga siswa yang yang lebih
suka guru mereka mengajar dengan menyampaikan materi pelajaran secara lisan, tak ubahnya
seperti seorang penceramah yang diharapkan bercerita panjang lebar tentang beragam teori dan
banyak ilustrasinya, sedangkan siswa hanya mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah
tersebut dalam bentuk yang mereka pahami sendiri. Perbedaan-perbedaan tersebut cara tercepat
dan terbaik bagi setiap individu dapat menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.
Gaya belajar visual cenderung lebih dominan dalam penglihatannya dibanding dengan
pendengaran dan gerakan-gerakan. Gaya belajar visual cenderung lebih khusus belajar melihat pada
focus telaahanya. Ciri-ciri gaya belajar visual adalah :
Ciri gaya belajar diatas yang memegang peran penting yaitu mata/penglihatan (visual).
Dalam hal ini penggunaan metode pengajaran guru lebih dititik beratkan pada peragaan atau media,
ajak mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara
menunjukan alat peraga langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Gaya belajar
visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya supaya mengerti materi pelajaran.
Mereka cenderung untuk duduk didepan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berfikir dengan
gambar–gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan–tampilan
visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, video dan lebih suka mencatat detil-detilnya
dalam mendapatkan informasi.
Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang lebih cenderung melalui suara dalam proses
pembelajaran. Ciri-ciri gaya belajar auditorial diantaranya:
Siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial dapat belajar lebih cepat dengan
menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan penjelasan guru. Gaya belajar auditorial dapat
mencerna makna penyampaian melalui suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan bicara dan hal-hal
auditorial lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna minim bagi siswa auditorial. Siswa
seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca dengan bersuara serta melalui
media seperti kaset, radio, dan lain-lain
Gaya belajar kinestetik memiliki gaya belajar dengan melakukan segala sesuatu secara
langsung melalui gerak dan sentuhan. Menurut DePorter dan Hernacki (2010:118) cirri belajar
kinestetik diantaranya :
Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui gerak, menyentuh, dan
melakukan. Siswa seperti ini sulit untuk duduk berjam-jam karena keinginan mereka untuk
beraktifitas dan bereksplorasi sangat kuat. Sehingga proses belajar dengan gaya belajar seperti ini
harus melalui gerakan dan sentuhan.
Ketika jenis gaya belajar tersebut memiliki ciri-ciri dominan dalam melakukan suatu
kegiatan. Begitu pula dengan gaya belajar siswa, terlihat adanya ciri-ciri dominan dalam suatu proses
kegiatan pembelajaran, sehingga dapat mencapai hasil maksimal.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengsian Angket Gaya Belajar Siswa SMP Thhk Kota Tegal
a) Gaya Belajar Visual
- Dapat Membaca dengan Cepat
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk dapat membaca dengan cepat 64,4% dan tidak suka membaca dengan cepat 35,6%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk lebih mudah mengingat wajah di banding namanya 68,6% & menjawab tidak sebanyak
31,4%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk Menjawab Bebicara agak cepat 63,6% & menjawab tidak 36,4%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk Menjawab lebih mementingkan penamiplan dalam berpakaian 63,6% & menjawab
tidak 36,4%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk Menjawab lebih suka membaca daripada di bacakan 65,3% & menjawab tidak 34,7%.
- Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pandai meimilih kata-
kata
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk Menjawab seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pandai meilih
kata-kata 71,2% & menjawab tidak 28,8%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk Menjawab lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato 67,8% & menjawab
tidak 28,8%.
- Mempunyai masalah untuk perintah verbal kecuali jika ditulis dan seringkali minta
bantuan orang untuk mengulanginya.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk Menjawab Mempunyai masalah untuk perintah verbal kecuali jika ditulis dan
seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya 40,7% & menjawab tidak 40,7%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk Menjawab suka mendengar radio, debat dan diskusi 35,6% & menjawab tidak 64,4%.
- Lebih suka music daripada seni
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk Menjawab lebih suka music daripada seni 65% & menjawab tidak 35%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk menjawab saat bekerja biasanya sambal bicara kepada diri sendiri 58,1% & menjawab
tidak 41,9%.
- Mudah terganggu oleh keributan
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk menjawab mudah terganggu oleh keributan 72% & menjawab tidak 28%.
- Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk menjawab senang membaca dengan keras dan mendengarkan 55,9% & menjawab
tidak 44,1%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk menjawab menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan Ketika membaca 66,9% &
menjawab tidak 33,1%.
- Pembicara fasih
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk menjawab pembicara fasih 53,4% & menjawab tidak 46,6%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di SMP
Thhk menjawab lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya 55,6% &
menjawab tidak 44,4%.
- Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik 71,8% &
menjawab tidak 28,2%.
- Dapat mengulangi Kembali dan menirukan nada berirama dan warna suara
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab dapat mengulangi Kembali dan menirukan nada berirama dan
warna suara 77,1% & menjawab tidak 22,9%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab banyak bergerak 70,3% & menjawab tidak 29,7%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab dalam keadaan diam tidak bisa duduk tenang 51,7% & menjawab
tidak 48,3%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab terbiasa menulis rapi 37,9% & menjawab tidak 62,1%.
- Berbicara perlahan
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab berbicara perlahan 49,2% & menjawab tidak 50,8%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab belajar melalui praktik 71,6% & menjawab tidak 28,4%.
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab menghafal dengan cara berjalan dan melihat 39,3% & menjawab
tidak 60,7%.
- Menyukai buku-buku dan mencerminkan aksi dengan Gerakan tubuh saat membaca
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab menyukai buku-buku dan mencerminkan aksi dengan Gerakan
tubuh saat membaca 43,2% & menjawab tidak 56,8%.
- Menyukai permainan
Dari Hasil Diagram di atas dapat dilihat prosentase secara keseluran rata-rata siswa/i di
SMP Thhk menjawab menyukai permainan 94,9% & menjawab tidak 5,1%.
2. PEMBAHASAN
Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi siswa, motivasi, minat,
metode pembelajaran, gaya mengajar guru dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan teori Syah (2007)
bahwa hasil belajar dipengaruhi faktor internal, eksternal, dan faktor pendekatan belajar (approach
to learning). Faktor internal adalah keadaan jasmani dan rohani siswa. Faktor eksternal adalah
kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya belajar siswa
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa dalam belajar. Gaya belajar merupakan kunci
untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi.
Ketika Kamu sudah bisa mengenal gaya belajar Kamu yakni bagaimana Kamu menyerap dan
mengolah informasi, maka Kamu akan dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah
sesuai dengan gaya belajar Kamu sendiri.
Deskripsi Gaya Belajar Siswa Berdasarkan cara siswa menyerap informasi, maka kategori
gaya belajar yang relevan bagi siswa adalah gaya belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik (VAK). Hal
ini disebabkan karena esensi gaya belajar VAK didasarkan atas modalitas (cara termudah dari siswa
untuk menyerap informasi) (Djatmika & Murwani 2008). Siswa menyerap informasi melalui tiga
sensori yang terdiri dari visual, auditorial, dan kinestetik.
Berdasarkan hasil penelitian survey di atas, siswa/I SMP THHK dengan gaya belajar visual
diperoleh prosesntase tertinggi (71,2 %) pada pernyataan Seringkali mengetahui apa yang harus
dikatakan tetapi tidak pandai meimilih kata-kata, dan pada gaya belajar auditorial diperoleh
prosentase tertinggi (77,1 %) pada pernyataan Dapat mengulangi Kembali dan menirukan nada
berirama dan warna suara, dan yang terakhir pada gaya belajar kinestetik diperoleh prosentase
tertinngi (94,9%) pada pernyataan menyukai permainan. Dengan kata lain terlihat bahwa siswa-
siswi SMP THHK cenderung lebih menyukai gaya belajar kinestetik dengan metode pembelajaran
permainan, mungkin hal tersebut di sukai karena dengan belajar sambil bermain akan membuat
sensori otak kanan dan kiri menjadi seimbang dan siswa mudah menangkap materi yang di ajarkan
apalagi jika permainan tersebut menyenangkan banyak berbagai bentuk permainan yang edukatif
(kerja kelompok, ular tangga, puzzle, tebak kata dll) tinggal di sesuaikan dengan materi belajar dan
kreativitas para guru.
Oleh karena itu, metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas sangat menentukan
pencapaian hasil belajar siswa. Jika guru kurang tepat dalam menentukan metode pembelajaran,
maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam
pemilihan dan penentuan metode pembelajaran adalah perbedaan individu siswa yang didalamnya
perlu diperhatikan aspek psikologis bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
antara lain gaya belajar. metode pembelajaran harus dirancang secara sistematis dengan
memperhatikan karakter siswa, kondisi lingkungan belajar, dan sumber belajar yang tersedia,
sehingga siswa dapat memaksimalkan gaya belajar yang paling mudah untuk menyerap
pengetahuan.
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, gaya belajar sangat penting diperhatikan. Guru
perlu melibatkan atau mengakomodasikan banyak gaya belajar secara bersamaan dalam setiap
pembelajaran dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran harus
dirancang secara sistematis untuk mengarahkan gaya belajar siswa sesuai dengan kebutuhan belajar.
Siswa perlu mengasah teknik atau cara belajar yang dapat memudahkan dalam memahami materi
pelajaran untuk meningkatkan efektivitas hasil belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya
belajar sangat penting dipertimbangkan guru dalam penentuan metode pembelajaran dan
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan metode mengajar yang tepat untuk
peserta didik di jaman sekarang yang menuntut guru untuk menguasai ilmu teknologi.
YAYASAN TRI DHARMA TEGAL
SMP TUNAS HIDUP HARAPAN KITA
(SEKOLAH RAMAH ANAK, TERAKREDITASI “B”)
Alamat : Jln. Gurami No.7 Tegalsari Kota Tegal
2. TUJUAN
Capaian Layanan Kematangan Intelektual
3. KEGIATAN
Kegiatan Inti a. Pengalaman Konkrit
- Peserta didik mencatat prestasi akademik dan non
akademik yang pernah diraih selama sekolah, bisa mulai
dari jenjang sekolah dasar
- Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
b. Observasi
Peserta didik mengamati perkembangan diri selama di
belajar agar lebih termotivasi.
c. Konseptualisasi
Peserta didik mendapatkan konsep kesiapan diri dalam
menentukan cara belajar yang baik.
d. Rencana Tindakan
Peserta didik dapat memilih cara belajar yang sesuai dengan
dirinya.
4. PENILAIAN
Penilaian Proses - Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam
mengikuti kegiatan layanan berlangsung
- Mengamati cara peserta didik dalam memberikan
penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. kebiasaan-kebiasaan positif apa yang kamu lakukan dalam belajar!
2. Bagaimana cara memotivasi diri untuk labih giat belajar ?
C. KETRAMPILAN (ACTION)
Setelah menerima materi layanan BK tentang Kenali gaya belajar kita, melakukan
kegiatan dengan :
Tujuan : Kematangan Intelektual
Tugas : mengisi angket gaya belajar
ANGKET GAYA BELAJAR SISWA
Nama :
Kelas/ No. Absen :
Beri tanda cek (√) pada keterangan yang sesuai dengan karakter anda
No. Gaya Belajar/ Karakteristik Ya Tidak
1. Visual
- Dapat membaca dengan cepat
- Lebih mengingat wajah orang dibanding namanya
- Tidak mudah terganggu oleh keributan
- Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau
tidak
- Bicara agak cepat
- Mementingkan penampilan dalam berpakaian
- Lebih suka membaca daripada dibacakan
- Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak
pandai memilih kata-kata
- Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
- Lebih suka seni daripada musik
- Mempunyai masalah untuk perintah verbal kecuali jika ditulis,
dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
2. Auditori
- Suka mendengar radio, debat, atau diskusi
- Lebih suka musik daripada seni
- Saat bekerja biasanya sambil bicara kepada diri sendiri
- Mudah terganggu oleh keributan
- Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
- Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan ketika membaca
- Pembicara yang fasih
- Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
- Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
- Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang
melibatkan penglihatan
- Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama, dan
warna suara
3. Kinestetik
- Banyak bergerak
- Menggunakan isyarat tubuh untuk menunjukan sesuatu
- Dalam keadaan diam, tidak bisa duduk tenang
- Tulisannya jelek
- Berbicara perlahan
- Belajar melalui praktik
- Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
- Menyukai buku-buku dan mencerminkan aksi dengan gerakan
tubuh saat membaca
- Menyukai permainan
- Sukar mengingat lokasi, kecuali jika pernah berada di tempat itu
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber,
Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan