Gaya belajar penglihatan (visual) merupakan gaya belajar yang mengandalkan, mengakses,
menciptakan, dan mengingat segala hal dengan cara citra visual atau merekam segala sesuatu
dengan melihat. Modal dalam gaya belajar penglihatan atau visual ini adalah hubungan
warna, ruang, potret mental, dan gambar yang menonjol. Seseorang yang memiliki tipe visual
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Setelah mengetahui ciri-ciri tipe visual, berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan guru jika
menghadapi anak dengan kecenderungan visual yaitu dengan:
a. Guru hendaknya menggunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna daripada papan tulis.
Gaya belajar pendengaran (auditori) merupakan gaya belajar de- ngan modal mengakses
segala bunyi dan kata. Gaya belajar model ini lebih menonjolkan pendengaran, seperti
menyukai mendengarkan musik, nada, irama, rima, dialog, internal, dan suara yang menonjol.
Seseorang yang memiliki tipe auditori memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Menggunakan alat bantu saat belajar untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan
menekankan konsep kunci.
b. Menciptakan simulasi konsep. Hal ini dilakukan agar anak da- pat
mempraktikkannya.
c. Memperagakan konsep. Memperagakan konsep bertujuan memberikan kesempatan
kepada anak untuk mempelajari langkah demi langkah.
d. Memberikan izin kepada anak didik untuk berjalan-jalan di kelas. Hal ini bertujuan
mengembangkan kreativitas anak.
e. Menceritakan pengalaman guru atau kisah tokoh sukses lainnya tentang wawasan
belajar dan kegunaan belajar. Hal ini bertujuan mendorong anak didik untuk semangat
dalam belajar dan mempraktikkannya.
Yan Djoko Pietono, Anakku Bisa Brilliant (Sukses Menuju Brilliant), (PT. Bumi Aksara :
Jakarta, 201), hal. 100-107