Anda di halaman 1dari 63

MODEL DAN MEDIA

PEMBELAJARAN IPS SECARA


TERPADU
PERBEDAAN TERMINOLOGI PENDEKATAN, SRATEGI,
MODEL, METODE, DAN TEKNIK

Pendekatan: cara pandang

strategi: cara menata urutan metode dalam


satu kegiatan

model: contoh atau alternatif yang


diturunkan dari teori untuk ditiru

metode: cara mengajar

teknik: operasionalisasi metode


TEORI BELAJAR

1. Teori Disiplin Mental


Teori ini dilandasi tanpa eksperimen, jadi
orientasinya bersifat filosofis atau spekulatif
yang dikembangkan oleh Plato dan Aristoteles.
Menganggap bahwa dalam belajar mental siswa
didisiplinkan atau dilatih, misalnya anak-anak
diberikan daftar kata-kata dengan
menggunakan kartu dimana tertulis setiap kata
itu untuk dihafal setiap jam dan setiap hari
kemudian diadakan evaluasi.
TEORI BEHAVIORISTIK

Teori ini dikembangkan oleh Thorndike dengan trial


and error-nya yang menghasilkan teori belajar
connectionism sebagai awal dari pembentukan
stimulus dan respon.

Ada tiga prinsip hukum belajar, yaitu : (1) Law of


readines, (2) Law of exercise, (3) Law of effect.
Teori ini berkembang menjadi teori pengkondisian
(conditioning) yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov
yang menggunakan percobaan anjing, yang
menghasilkan diantaranya reinforcement. Menurut
teori ini belajar adalah perubahan tingkah laku. Teori
disiplin mental maupun teori behavioristik masih juga
berada di sekolah-sekolah di Indonesia.
TEORI KOGNITIF

 Teori ini dikembangkan oleh ahli psikologi


kognitif yang berbeda dengan behavioristik
yang dipelopori oleh Gestalt yang meneliti
tentang pengamatan dan problem solving.
Dari pengamatannya ia menyesalkan
penggunaan metode menghafalkan di sekolah
dan menghendaki siswa belajar dengan
pengertian bukan hafalan.
TEORI KONSTRUKTIVISTIK

 Teori konstruktivistik pada dasarnya adalah


seseorang yang belajar itu berdasarkan pada
karakter dan potensi yang ada pada dirinya.
Mereka membangun dirinya sendiri melalui
bantuan orang lain. Pemanfaatan lingkungan
belajar secara optimal yang ada pada
lingkungan sekitar.
PERBEDAAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
DAN KONSTRUKTIVISTIK

BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
Behavioristik memandang bahwa Konstruktivistik memandang
pengetahuan adalah obyektif, bahwa pengetahuan adalah non-
pasti, dan tetap, tidak berubah. objective, bersifat temporer,
Pengetahuan telah terstruktur selalu berubah, dan tidak
rapi. menentu.

Belajar adalah perolehan Belajar adalah penyusunan


pengetahuan, sedangkan pengetahuan dari pengalaman
mengajar adalah memindahkan konkrit, aktivitas kolaboratif, dan
pengetahuan ke orang yang refleksi serta interpretasi.
belajar. Mengajar adalah menata
lingkungan agar si belajar
termotivasi dalam menggali
makna serta menghargai
ketidakmenentuan.
PERBEDAAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
DAN KONSTRUKTIVISTIK

BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
Si belajar diharapkan akan memiliki Si belajar akan memiliki pemahaman
pemahaman yang sama terhadap yang berbeda terhadap pengetahuan
pengetahuan yang diajarkan. Artinya, tergantung pada pengalamannya, dan
apa yang dipahami oleh pengajar perspektif yang dipakai dalam
itulah yang harus dipahami oleh si menginterpretasikannya.
belajar.

Fungsi mind adalah menjiplak Mind berfungsi sebagai alat untuk


struktur pengetahuan melalui proses menginterpretasikan peristiwa, obyek,
berpikir yang dapat dianalisis dan atau perspektif yang ada dalam dunia
dipilah sehingga makna yang nyata sehingga makna yang
dihasilkan dari proses berpikir dihasilkan bersifat unik dan
seperti ini ditentukan oleh individualistik.
karakteristik struktur pengetahuan.
PERBEDAAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DAN
KONSTRUKTIVISTIK
BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
Keteraturan, kepastian, ketertiban Ketidakteraturan, ketidakpastian,
kesemrawutan
Si belajar harus dihadapkan pada Si belajar harus bebas. Kebebasan
aturan-aturan yang jelas dan menjadi unsur yang esensial dalam
ditetapkan lebih dulu secara ketat. lingkungan belajar.
Pembiasaan dan disiplin menjadi
sangat esensial. Pembelajaran lebih
banyak dikaitkan dengan penegakan
disiplin.
Kegagalan atau ketidakmampuan Kegagalan atau keberhasilan,
dalam penambahan pengetahuan kemampuan atau ketidakmampuan
dikategorikan sebagai kesalahan dilihat sebagai interpretasi yang
yang perlu dihukum, dan berbeda yang perlu dihargai.
keberhasilan atau kemampuan
dikategorikan sebagai bentuk
perilaku yang pantas diberi hadiah.
PERBEDAAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
DAN KONSTRUKTIVISTIK
BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
Ketaatan pada aturan dipandang Kebebasan dipandang sebagai
sebagai penentu keberhasilan penentu keberhasilan belajar. Si
belajar. Si belajar adalah obyek belajar adalah subyek yang harus
yang harus berperilaku sesuai mampu menggunakan kebebasan
dengan aturan. untuk melakukan pengaturan diri
dalam belajar.

Kontrol belajar dipegang oleh Kontrol belajar dipegang oleh si


sistem yang berada di luar diri si belajar.
belajar.
PERBEDAAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
DAN KONSTRUKTIVISTIK

BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
Tujuan pembelajaran ditekankan Tujuan pembelajaran ditekankan
pada penambahan pengetahuan. pada belajar bagaimana belajar.
PERBEDAAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
DAN KONSTRUKTIVISTIK
BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
Penyajian isi menekankan pada Penyajian isi menekankan pada
keterampilan yang terisolasi dan penggunaan pengetahuan secara
akumulasi fakta mengikuti bermakna mengikuti urutan dari
urutan dari bagian keseluruhan. keseluruhan ke bagian.

Pembelajaran mengikuti urutan Pembelajaran lebih banyak


kurikulum secara ketat. diarahkan untuk meladeni
pertanyaan atau pendangan si
belajar.
.

PERBEDAAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK


DAN KONSTRUKTIVISTIK
BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
Aktivitas belajar lebih banyak Aktivitas belajar lebih banyak
didasarkan pada buku teks didasarkan pada data primer dan
dengan penekanan pada bahan manipulatif dengan
keterampilan mengungkapkan penekanan pada keterampilan
kembali isi buku teks. berpikir kritis.

Pembelajaran dan evaluasi Pembelajaran menekankan


menekankan pada hasil. kepada proses.

Sumber: Degeng, Nyoman Sudana. 1990. Teori Pembelajaran I:


Taksonomi Variabel. Malang: Universitas Terbuka
GAYA BELAJAR
Apapun mata pelajarannya siswa belajar lebih
cepat dan lebih efektif jika menguasai lima
ketrampilan dibawah ini:
 Konsentrasi terfokus;
 Cara mencatat;
 Organisasi dan persiapan tes;
 Membaca cepat; dan
 Teknik mengingat.

Untuk mengoperasionalkan lima poin diatas,


dapat dilakukan dengan cara: Memanfaatkan
gaya belajar. Ada gaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik (Bobbi & Hernacki,
2003).
GAYA BELAJAR ORANG-ORANG VISUAL
• Rapi dan teratur • Membutuhkan pandangan dan
• Berbicara dengan cepat tujuan yang menyeluruh dan
• Perencanaan dan pengaturan bersikap waspada sebelum secara
jangka panjang yang baik mental merasa pasti tentang suatu
• Teliti terhadap detail masalah atau proyek
• Mementingkan penampilan, baik • Mencoret-coret tanpa arti selama
dalam hal pakaian maupun berbicara di telepon dan dalam
presentasi repot
• Pengeja yang baik dan dapat • Lupa menyampaikan pesan verbal
melihat kata-kata yang sebenarnya kepada orang lain
dalam pikiran mereka • Sering menjawab pertanyaan
• Mengingat apa yang dilihat, dengan jawaban singkat ya atau
daripada yang didengar tidak
• Mengingat dengan asosiasi visual • Lebih suka melakukan demonstrasi
• Biasanya tidak tertanggu oleh daripada berpidato
keributan • Lebih suka seni daripada musik
• Mempunyai masalah untuk • Pembaca cepat dan tekun
mengingat instruksi verbal kecuali • Lebih suka membaca daripada
jika ditulis, dan sering kali minta dibacakan
bantuan orang untuk
mengulanginya
GAYA BELAJAR ORANG-ORANG
AUDITORIAL
• Berbicara kepada diri sendiri saat • Belajar dengan mendengarkan dan
bekerja mengingat apa yang didiskusikan
• Mudah terganggu oleh keributan daripada yang dilihat
• Menggerakkan bibir mereka dan • Suka berbicara, suka berdiskusi,
mengucapkan tulisan di buku ketika dan menjelaskan sesuatu panjang
membaca lebar
• Senang membaca dengan keras dan • Mempunyai masalah dengan
mendengarkan pekerjaan-pekerjaan yang
• Dapat mengulangi kembali dan melibatkan visualisasi, seperti
menirukan nada, birama, dan memotong bagian-bagian hingga
warna suara sesuai satu sama lain
• Merasa kesulitan untuk menulis, • Lebih pandai mengeja dengan keras
tetapi hebat dalam bercerita daripada menuliskannya
• Berbicara dalam irama yang terpola • Lebih suka gurauan lisan daripada
• Biasanya pembicara yang fasih membaca komik
• Lebih suka musik daripada seni
GAYA BELAJAR ORANG-ORANG
KINESTETIK
• Berbicara dengan • Belajar melalui
perlahan memanipulasi dan
• Menanggapi perhatian praktik
fisik • Menghafal dengan cara
• Menyentuh orang untuk berjalan dan melihat
mendapatkan perhatian • Menggunakan jari
mereka sebagai penunjuk
• Berdiri dekat ketika ketika membaca
berbicara dengan orang • Banyak menggunakan
• Selalu berorientasi isyarat tubuh
pada fisik dan banyak • Tidak dapat duduk
bergerak diam untuk waktu lama
• Mempunyai
perkembangan awal
METODE-METODE
PEMEBALAJARAN IPS
INVESTIGASI KELOMPOK
 Peserta didik dihadapkan pada situasi yang
bermasalah
 Peserta didik mengeksplorasi untuk merespon
situasi bermasalah yang sedang dihadapi
 Peserta didik merumuskan tugas-tugas belajar
dan mengorganisasikannya untuk membangun
suatu proses penelitian
 Peserta didik melakukan kegiatan belajar
individual maupun kelompok
 Peserta didik menganalisis kemajuan dan
proses yang dilakukan dalam penelitian secara
kelompok
 Peserta didik melakukan pengulangan kegiatan
ANALISIS SOSIAL

Memberi contoh Merumuskan


masalah/kasus yang masalah/kasus yang
bertentangan akan dikaji dalam
dengan topik bentuk pertanyaan

Merumuskan jawaban
sementara (hipotesis)
Menarik kesimpulan sesuai dengan
sebagai hasil pengujian masalah/kasus yang
hipotesis bertentangan dengan
topik

Mengumpulkan data
Menganalisis data
ANALISIS NILAI

Memberi contoh
Mengkaji nilai yang
masalah/kasus yang
terkait dengan esensi
bertentangan dengan
contoh kasus
topik

Memberikan Menguji komitmen


penguatan terhadap peserta didik
komitmen peserta terhadap suatu nilai
didik tertentu
 
PENCAPAIAN KONSEP
Guru meminta siswa
untuk mengidentifikasi
Guru menampilkan dua
dua kelompok gambar
gambar kelompok yang
tersebut dengan
berbeda yang
memberikan penilaian
bertentangan
untuk kategori ya dan
tidak

Guru meminta siswa


Guru memfasilitasi siswa merumuskan konsep-
menjelaskan alur pikir konsep yang berkaitan
hubungan antar-konsep dengan gambar yang
positif
Model Numbered Heads Together
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap
siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
urut;
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing
kelompok mengerjakannya;
3. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap
paling benar dan memastikan setiap anggota
kelompok mengetahui jawaban ini;
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan
nomor panggil, melaporkan hasil kerjasama
mereka;
5. Tanggapan dari kelompok lain; dan
6. Teknik Kepala Bernomor ini juga dapat
dilanjutkan untuk mengubah komposisi kelompok
yang biasanya dan bergabung dengan siswa-siswa
lain yang bernomor sama dari kelompok lain.
TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT
DIVISIONS (STAD)

TIPE STAD terdiri 5 komponen yakni:


1. Presentasi kelas
2. Pembentukan tim
3. Kuis
4. Perubahan/perkembangan skor individu
5. Pengakuan tim
Langkah-langkah:
 Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang
secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis
kelamin, suku, dan lain-lain).
 Guru menyajikan pelajaran.
 Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota
yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai
semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
 Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh
siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling
membantu.
 Memberi evaluasi.
 Kesimpulan.
Tipe TGT (Team Game Tournament)
Tipe JIGSAW (TIM AHLI/Expert Group)

Langkah-langkah:
1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim.
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagian/subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru
(kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka.
5. Setelah selesai diskusi, sebagai ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberikan evalusi.
8. Penutup.
Bagan Pelaksanaan Jigsaw
Tipe KI (Kelompok Investigasi)
Kemukakan Kegiatan kelompok kooperatif
masalah/pertanyaan untuk menjawab adalah
berdasarkan hasil (pengamatan lebih lanjut
pengamatan atau eksperimen).

Melaporkan hasil
kegiatan kelompok
Penghargaan kelompok. berupa produk atau
presentasi
Kepala Bernomor Struktur (KBS) Modifikasi
Numbered Heads Together

Siswa dibagi dalam kelompok,


setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat Merumuskan kesimpulan
nomor.

Penugasan diberikan kepada


Laporkan hasil dan
setiap siswa berdasarkan
tanggapan dari kelompok
nomor terhadap tugas yang
yang lain
berangkai
Think-Pair-Share
1. Thinking (berpikir): beri kesempatan siswa untuk mencari
jawaban tugas secara mandiri.
2. Pairing (berpasangan): bertukar pikiran dengan teman
sebangku.
3. Sharing (berbagi): berdiskusi dengan pasangan lain
(menjadi 4 siswa).
Guru menyampaikan topik
inti materi dan kompetensi Guru memberi kesimpulan
yang ingin dicapai.

Berawal dari kegiatan terse-


but, mengarahkan pembica-
Siswa diminta untuk berpikir raan pada pokok permasa-
tentang topik materi/ perma- lahan dan menambah materi
salahan yang disampaikan yang belum diungkapkan
guru secara individual. para siswa.

Siswa dimina berpasangan dg Guru memimpin pleno kecil


teman sebelahnya (kelompok diskusi, tiap kelompok
2 orang) dan mengutarakan pasangan mengemukakan
hasil pemikiran masing- hasil diskusinya untuk
masing tentang topiknya tadi. berbagi jawaban (share)
dengan selruh siswa di kelas.
Tipe Mind Mapping (MM) atau Concept Mapping (CM)

Guru menyampaikan Guru mengemukakan


kompetensi yang ingin konsep/permasalahan utama
dicapai yang akan ditanggapi siswa,
sebaiknya konsep/
permasalahan itu mempu-
Dari data di papan, siswa
nyai sub konsep atau
diminta membuat
alternatif jawaban
kesimpulan atau guru
memberikan bandingan
sesuai konsep yang Membentuk kelompok
disediakan guru

Tiap kelompok membaca


hasil diskusinya dan guru Tiap kelompok
mencatat di papan dan menginvestarisasi/mencatat
mengelompokkan sesuai sub konsep atau alternatif
kebutuhan guru jawaban hasil diskusi
Tipe Snowball Throwing (ST)
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan guru kepada temannya.
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok.
5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa
ke siswa lain selama ± 15 menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan, diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7. Evaluasi.
8. Penutup.
Dua Tinggal, Dua Tamu (DUTI-DUTA)

Satu kelompok Beri tugas untuk


beranggotakan 4 siswa berdiskusi

Tamu kembali ke kelompok Setelah selesai, dua


dan melaporkan temuan siswa bertamu ke
mereka dari kelompok lain kelompok lain

Dua siswa yang tinggal


menginformasikan hasil
diskusinya kepada dua
tamunya
Time Token (TITO)
Demikian seterusnya
Semua siswa diberi sampai siswa yang sudah
“kartu bicara” habis kartunya tidak
berhak berbicara lagi

Di dalam kelompok
Siswa menjelaskan siswa yang sudah
kartu bicara menyampaikan pendapat
harus menyerahkan
kartunya
DEBAT
Guru membagi 2 Guru memberikan tugas
kelompok peserta debat, membaca materi yang akan
yang satu pro, yang satu didebatkan oleh kedua
kontra kelompok di atas

Dari data-data yang ditulis di Guru menunjuk salah satu anggota


papan tulis tersebut, guru kelompok pro untuk berbicara saat
mengajak siswa membuat itu ditanggapi oleh kelompok kontra
kesimpulan/rangkuman yang sampai sebagian besar siswa bisa
mengacu pada topik yang mengemukakan pendapatnya
ingin dicapai

Sementara siswa menyampaikan


Guru menambahkan gagasannya, guru menulis inti/ide-
konsep/ide yang belum ide dari setiap pembicaraan di papan
tulis. Sampai sejumlah ide yang
terungkap diharapkan guru terpenuhi
Tipe Picture and Picture (PP)
Langkah-langkah tipe adalah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai dalam
proses pembelajaran.
2. Guru menyampaikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar
kegiatan dengan kompetensi/materi.
4. Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang sistematis dan logis.
5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan
gambar tersebut.
6. Berdasarkan urutan gambar tersebut, guru memulai
menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai.
7. Guru menyimpulkan dan merangkum.
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Membentuk kelompok
yang terdiri dari empat Pembelajaran ditutup
orang secara heterogen

Guru memberikan
wacana/kliping sesuai Guru membuat
dengan topik kesimpulan bersama
pembelajaran

Siswa bekerja sama saling


membacakan dan menemukan ide
Mempresentasikan dan
pokok dan memberikan tanggapan
atau membacakan hasil
terhadap wacana/kliping dan ditulis
kelompok
pada selembar kertas
Guru menyampaikan
Student Facilitator and
kompetensi yang
Expailing (SFE)
ingin dica

Guru Guru
menerangkan/merangku mempresentasikan
m semua materi yang materi
dipresentasikan itu

Memberikan kesempatan
Guru siswa menjelaskan kepada
menyimpulkan siswa lainnya, baik melalui
bagan atau peta konsep
pendapat/ide siswa lainnya
Cooperative Script (CS)
Guru membagi siswa Guru membagikan
untuk membuat wacana/materi tiap siswa
perpasangan untuk dibaca dan membuat
ringkasan

Guru dan siswa menetapkan siapa


Merumuskan simpulan yang pertama berperan sebagai
bersama-sama siswa pembicara dan siapa yang
dan guru berperan sebagai pendengar

Pembaca membacakan
Bertukar peran, semula sebagai ringkasannya selengkap
pembicara ditukar menjadi mungkin dengan
pendengar dan sebaliknya. memasukkan ide-ide pokok
Kemudian lakukan seperti
kegiatan tersebut dalam ringkasannya,
sementara pendengar:
Pembelajaran Langsung (Directive Learning) dan Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Guru menjelaskan kompetensi Guru mendemonstrasikan
yang ingin dikuasai siswa dan pengetahuan/keterampilan
tujuan pembelajarannya serta dengan benar, atau
informasi tentang latihan menyajikan informasi
belajar, pentingnya pelajaran, tahap demi tahap
persiapan siswa untuk belajar.
Guru merencanakan dan
memberikan bimbingan
Guru mempersiapkan latihan awal.
kesempatan melakukan
pelatihan lanjutan, dengan
Mengecek apakah siswa
perhatian khusus pada
telah berhasil melakukan
penerapan kepada situasi
tugas dengan baik,
lebih komplek dan kehidupan
memberikan umpan balik
sehari-hari.
TAHAP-TAHAP MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
Fase-fase Perilaku Guru
Fase 1 Guru menjelaskan kompetensi dan
Menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran, informasi latar
tujuan pembelajaran serta belakang pelajaran, pentingnya
mempersiapkan siswa. pelajaran, mempersiapkan siswa
untuk belajar

Fase 2 Guru mendemonstrasikan


Mendemonstrasikan pengetahuan pengetahuan/keterampilan yang
atau keterampilan. benar atau menyajikan informasi
tahap demi tahap.

Fase 3 Guru merencanakan dan


Membimbing pelatihan. memberikan bimbingan pelatihan
awal.
Fase 4 Mengecek apakah siswa telah
Mengecek pemahaman dan berhasil melakukan tugas dengan
memberi umpan balik. baik, memberikan umpan balik.

Fase 5 Guru mempersiapkan kesempatan


Memberikan kesempatan untuk melakukan pelatihan lanjutan,
pelatihan lanjutan dan penerapan. dengan perhatian khusus pada
penerapan kepada situasi yan lebih
komplek dalam kehidupan sehari-
hari.
INQUIRI

Mengaju- Membuat
Merumus- Mengumpul- Menguji
kan Masalah
kan Kesimpul-
kan Data Hipotesis
Hipotesis an
ROLE PLAYING

Menent
ukan Memberi Membentuk
Topik Gambaran Menetapkan
Kelompok
Pemain

Melaksana
kan
Simulasi
Melakukan
Penilain
Membuat
Kesimpula
n
 Briggs (1970)
Media sebagai alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa belajar.

 Association of Educational Communication


Technology / AECT (1971)
Media segala bentuk yang dipergunakan untuk
proses penyaluran informasi.

 Hamidjojo (1981)
Media adalah segala bentuk perantara yang
dipakai orang untuk menyebarkan ide sehingga
gagasan tersebut sampai pada si penerima.
Blake dan Hoalsen
Media adalah : saluran komunikasi atau
medium yang merupakan jalan atau alat
antara komunikator dengan komunikan
Atwi Suparman :
Media sebagai alat yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi dari
pengirim kepada penerima pesan.
PENGERTIAN

 Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa agar terjadi proses belajar
MEMPERJELAS PENYAJIAN PESAN DARI KONSEP
YANG ABSTRAK KE YANG KONKRIT
MENGATASI KETERBATASAN RUANG, WAKTU,
DAN DAYA INDRA
OBYEK TERLALU BESAR
OBYEK YANG TERLALU KECIL
KEJADIAN MASA LALU
OBYEK YANG TERLALU KOMPLEK
KONSEP YANG TERLALU LUAS
Lanjutan….
MENGATASI SIKAP PASIF SISWA
MENIMBULKAN GAIRAH BELAJAR
INTERAKSI SECARA LANGSUNG ANTARA SISWA
DAN LINGKUNGAN
SISWA BELAJAR MANDIRI
MENGATASI PERBEDAAN DAN PENGALAMAN
YANG BERBEDA
MEMBERIKAN PENGALAMAN YANG TIDAK MUDAH
DIPEROLEH
MEDIA ASLI DAN MEDIA TIRUAN

SPECIMEN MAKHLUK YANG MASIH HIDUP

AKUARIUM DENGAN IKAN DAN TUMBUHAN


TERRACIUM HEWAN DARAT DAN
TUMBUHAN
KEBUN BINATANG
KEBUN PERCOBAAN
 Latar/Lingkungan yaitu
situasi/suasana sekitar dimana
pesan disampaikan (lingkungan
sosial, alam, budaya). Contoh:
gedung sekolah, pasar, bengkel,
banjir, gempa bumi, gunung meletus,
dan lain-lain.
MEDIA PEMBELAJARAN
NO JENIS MEDIA CONTOH

Sumber nyata - Pembicara tamu, pejabat, pimpinan organisasi, seperti pelaku sejarah,
1 atau saksi kejadian.
- Benda dan alat, seperti artefak, senjata, dan sebagainya.

2 Model atau tiruan globe, peta, maket dan duplikat

benda asli,

Bahan tak - Kertas cetak, papan tulis, peraga.


3 terproyeksikan - Diagram, bagan, grafik, menyajikan informasi dan diskusi.
- Foto – foto objek, situasi atau taata cara yang tidak dapat di bawa ke
kelas atau tidak terdapat di sekitar tempat tinggal.
- Alat bantu kerja bisa berupa lembar urutan kerja.

Rekaman suara - Rekaman kaset suara.


4 - Piringan hitam dan Compact Disk (CD).
Gambar diam yang - Slide
5 diproyeksikan - Potongan (carik-an) film
- Transparan
- Program komputer, sangat cocok untuk belajar mandiri dan kelompok
GAMBAR DIAM
Grafik
Chart
Peta
Poster
Komik
Foto
Lukisan
Kartun
REKAMAN SUARA

Kaset
MP3
Internet
TELEVISI
Merupakan media
audio-visual.
Bisa ditambahkan
berbagai piranti,
misal VCD
BENDA ASLI
Menyajian barang-
barang yang sebaiknya
diketahui langsung oleh
para peserta didik
MODEL

Menunjukkan
benda-benda
tiruan yang
mirip dengan
aslinya.

Untuk
menjembatani
masalah ruang
dan waktu.
LABORATORIUM DI LUAR RUANGAN
Laboratorium pembe-
lajaran yang ada di luar
ruangan untuk membantu
proses pembelajaran
PENGAJARAN BERBANTUAN
KOMPUTER
Pengajaran dengan
menggunakan media
komputer.
MEDIA CITRA SATELIT DAN PETA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai