BELAJAR
KONSTRUKTIVISTIK
KELOMPOK 3
Aulia Amalina Putri 2001059001
Hana Nursyifa Fadhilah 1901055143
Pricillia Sitompul 1901055115
Rosyidatul Hayat 1901055105
Nurul Rahmah 1901055009
Nisryna Nurfairuza Aristi 1801055054
Ilham Sakti Aji
PENGERTIAN TEORI
KONSTRUKTIVISTIK
Konstruktivistik merupakan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan
dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman atau dengan kata lain teori ini
memberikan keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau
teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. Dalam proses belajarnya pun,
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berfikir
tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif.
Teori belajar konstruktivistik bermula dari gagasan Piaget dan Vigotsky, Piaget dan Vigotsky
berpendapat bahwa perubahan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah
dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami
informasi-informasi baru.
Tujuan belajar dari teori kontruktivistik
a. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri
pertanyaannya.
b.Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara
lengkap.
c. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri. Lebih
menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
d.Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
Karakteristik teori belajar konstruktivistik
a. Memberi peluang kepada pembelajar untuk membina pengetahuan baru melalui
keterlibatannya dalam dunia sebenarnya.
b. Mendorong ide-ide pembelajar sebagai panduan merancang pengetahuan.
c. Mendukung pembelajaran secara kooperatif.
d. Mendorong dan menerima usaha dan hasil yang diperoleh pembelajar.
e. Mendorong pembelajar untuk bertanya atau berdialog dengan guru
f. Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil
pembelajaran
Prinsip – prinsip teori belajar konstruktivistik
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
b. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar
c. Murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep
ilmiah
d. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi berjalan
lancar.
e. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
f. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan
g. Mencari dan menilai pendapat siswa
h. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
Kelebihan teori konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistik memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan
baru agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan
berbagai konteks.
Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah memiliki sarana
prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreativitas siswa.
Ketidaksiapan murid untuk merancang strategi, berfikir dan menilai sendiri pengajaran
berdasarkan pengalamannya sendiri. Tidak semua murid mempunyai pengalaman yang sama,
masalah ini kadang menyebabkan aktivitas pengajaran menjadi tidak bermakna bagi siswa.
KOMPARASI BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIVISTIK
BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
pembelajar diharapkan memiliki pemahaman yang sama pembelajar bisa memiliki pemahaman yang berbeda
dengan pengajar terhadap pengetahuan yang dipelajari terhadap pengetahuan yang dipelajari
Belajar: perolehan pengetahuan Belajar: pemaknaan pengetahuan
Mengajar: memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar Mengajar: menggali makna
Segala sesuatu yang ada di alam telah terstruktur, teratur, rapi. Segala sesuatu bersifat temporer, berubah, dan tidak
Pengetahuan juga sudah terstruktur rapi menentu. Kitalah yang memberi makna terhadap realitas
Si pembelajar diharapkan memiliki pemahaman yang sama Si pembelajar bisa memiliki pemahaman yang berbeda
dengan pengajar terhadap pengetahuan yang dipelajari terhadap pengetahuan yang dipelajari
Segala sesuatu yang ada di alam telah terstruktur, teratur, rapi. Segala sesuatu bersifat temporer, berubah, dan tidak
Pengetahuan juga sudah terstruktur rapi menentu.
Kitalah yang memberi makna terhadap realitas
pembelajar dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas yang pembelajar dihadapkan kepada lingkungan belajar yang
ditetapkan lebih dulu secara ketat bebas
Kontrol belajar dipegang oleh sistem di luar diri si Pembelajar Kontrol belajar dipegang oleh si Pembelajar
THANK
YOU