Anda di halaman 1dari 11

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN

J. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi hasil penelitian diperoleh dari pengumpulan data dari

instrumen penelitian berupa skor. Pemaparan tersebut meliputi variabel-

variabel: (1) Gaya belajar dan (2) Hasil Belajar matematika siswa

berdasarkan gender siswa yang mencakup mean, median, standar deviation,

range, nilai minimum dan nilai maksimum, dari masing-masing variabel. Jika

Y menyatakan variabel terikat atau hasil belajar matematika, X menyatakan

variabel bebas atau gaya belajar siswa, maka rangkuman perolehan skor data

variabel penelitian disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.1. Skor Data Empirik Variabel Penelitian

Gaya Belajar Hasil Belajar


(X) (Y)
Mean 73,925 62,025
Standar Deviasi 9,351 8,68
Skor Minimum 52 45
Skor Maksimum 92 86
Median 76 61,5
Range 40 41

1. Gaya Belajar

Berdasarkan data deskripsi yang telah dilakukan, maka untuk

mengetahui gaya belajar siswa kelas VII SMP Negeri 10 Sijunjung adalah

sebagai berikut:

58
67

Tabel 4.2. Distribusi gaya belajar siswa kelas VII SMP Negeri 10 Sijunjung

No Gaya Belajar Frekuensi Persentase Rata-rata


% hasil belajar
1 Visual 17 42,5 58,5
2 Auditorial 11 27,5 62,5
3 Kinestetik 12 30 61,75
jumlah 40 100

Gambar 4.1. Grafik Distribusi Kecenderungan Gaya Belajar Kelas VII SMP
Negeri 10 Sijunjung

KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA


KELAS VII SMP N 10 SIJUNJUNG

43%
57%
Gaya Belajar Visual
Gaya Belajar Auditorial

28% Gaya Belajar Kinestetik

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 17 siswa (42,5%)

yang memiliki gaya belajar visual. 11 siswa (27,5%) yang memiliki gaya

belajar auditorial dan 12 siswa (30%) yang memilki gaya belajar

kinestetik, artinya dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya belajar siswa kelas

VII SMP N 10 Sijunjung cenderung memilki gaya belajar visual

dibandingkan dengan gaya belajar lainnya. Sedangkan dilihat dari rata-rata


68

hasil belajar matematika siswa ditinjau dari gaya belajar visual memiliki

rata-rata yang lebih rendah, yaitu 58,5.

2. Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan kriteria pengkategorian maka diperoleh distribusi ferkuensi

skor hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 10 Sijunjung yang

tercantum pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 10

Sijunjung

Kategori Interval Frekuensi Persentase


%
Sangat baik 81 86 1 2,5
Baik 72 80 4 10
Sedang 63 71 14 35
Buruk 54 62 16 40
Buruk sekali 45 53 5 12,5
Total 40 100
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa ada 5 siswa yang hasil

belajar matemtikanya berada dalam kategori buruk sekali, 16 siswa yang

hasil belajar matematikanya berada dalam kategori buruk, 14 siswa yang

hasil belajar matematika berada dalam kategori sedang, 4 siswa yang hasil

belajar matematika berada dalam kategori baik dan 1 siswa dalam kategori

sangat baik..

3. Gaya belajar dan Hasil Belajar Ditinjau dari Gender Siswa

Distribusi gaya belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan

pada kelas VII SMP N 10 Sijunjung dalam mata pelajaran matematika

telah di sajikan dalam tabel sebagai berikut.


69

Tabel 4.4 Gaya Belajar Siswa Ditinjau dari Gender

No GB Visual Auditorial Kinestetik Total

JK
1 Laki-laki 7 6 7 20
2 Perempuan 10 5 5 20

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa laki-laki dan

perempuan cenderung memilki gaya belajar kinestetik. untuk lebih

rincinya hasil belajar yang diperoleh dari siswa laki-laki dan siswa

perempuan berdasarkan gaya belajar masing-masing telah di paparkan

sebagai berikut.

a. Gaya Belajar Visual

Tabel 4.5 Kecenderungan Gaya Belajar Visual Siswa Laki-Laki

dan Siswa Perempuan

No Frekuensi Rata-rata % kategori


Jenis hasil belajar
kelamin

1 Laki-laki 7 44,85 35 Buruk


2 Perempuan 10 68,1 50 Sedang
70

Gambar 4.2 Gaya Belajar Visual dan Hasil Belajar Siswa Ditinjau

dari Gender

68,1
70
60
50 44,85
frekuensi
40
25 rata-rata hasil belajar
30
persentase
20
10
7
10
35%
0
laki-laki perempuan

b. Gaya Belajar Auditorial

Tabel 4.6 Kecenderungan Gaya Belajar Auditorial Siswa Laki-laki

dan Siswa Perempuan

No Frekuensi Rata-rata % kategori


hasil
belajar
1 Laki-laki 6 60 30 Buruk
2 Perempuan 5 65,6 25 Sedang
71

Gambar 4.3 Gaya Belajar Auditorial dan Hasil Belajar Siswa

Ditinjau dari Gender

70 65,5
60
60

50
frekuensi
40
rata-rata hasil belajar
30
peresentase
20

10 6 5 6
30%
0
laki-laki perempuan

c. Gaya Belajar Kinestetik

Tabel 4.7 Kecenderungan Gaya Belajar Kinestetik Siswa Laki-laki

dan Siswa Perempuan

No Frekuensi Rata-rata % Kategori


hasil
belajar
1 Laki-laki 7 62,7 35 Sedang
2 Perempuan 5 60,4 25 Buruk
72

Gambar 4.4 Gaya Belajar Kinestetik dan Hasil Belajar Siswa

Ditinjau dari Gender

70
62,5
60,4
60
50
50

40 frekuensi
rata-rata hasil belajar
30
persentase
20

10 7
5
35%
0
laki-laki perempuan

K. Analisis Data Penelitian

1. Pengujian Persyaratan Analisis

1) Uji Normalitas

Berdasarkan perhitungan manual terhadap

digunakan (yaitu 0,05) diperoleh Lo dari masing-masing variabel

berturut-turut untuk gaya belajar yaitu 0,8 dan hasil belajar yaitu

0,95, karena Lo < Ltabel maka data berdistribusi normal. (LAMPIRAN

hal. 17)

Perhitungan dengan program SPSS 16 nilai signifikansi dapat

dilihat bahwa variabel gaya belajar (X) dan hasil belajar berturut-

turut yaitu 0,8 dan 0,5. Karena nilai signifikan kedua variabel lebih
73

besar dari alpha (0,05) maka data berdistribusi normal. (LAMPIRAN

hal. 20)

2) Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh X2hitung = 0,25 dan

X2(0,95,1) = 3,841. Dengan demikian nilai X2 X2tabel,. Sehingga

dapat disimpulkan sampel memiliki variansi yang homogen.

(LAMPIRAN hal. 21)

3) Uji Linieritas

Uji ini khusus untuk regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh ,atau -20,6 < 2,15 artinya data

berpola linier. (LAMPIRAN hal. 24)

L. Pengujian Hipotesis

1. Persamaan Regresi Linier Sederhana

Setelah melakukan perhitungan didapat persamaan regresi yaitu

Y = 60,54 + 0,02X, dari hasil tersebut maka dapat diketahui gaya belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika fungsi gaya belajar naik

satu-satuan maka hasil belajar siswa juga naik satu-satuan sebesar 0,02X.

(LAMPIRAN hal.30)

2. Koefisien Korelasi Sederhana

Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar dengan hasil belajar ditinjau

dari perspektif gender siswa kelas VII SMP N 10 Sijunjung dilakukan

dengan perhitungan manual yaitu bernilai 0,03. Ini artinya, hubungan

gaya belajar dan hasil belajar sangat rendah. (LAMPIRAN hal. 33)
74

3. Koefisien Determinasi

Setelah melakukan perhitungan didapat nilai rxy = 0,03 sehingga KP =

0,09%. Nilai tersebut berarti 0,09 % perubahan pada variabel hasil belajar

dapat diterangkan oleh gaya belajar ditinjau dari gender siswa tersebut.

(LAMPIRAN hal. 35)

4. Kebermaknaan Koefisien Korelasi

Berdasarkan perhitungan diperoleh ttabel= 2,024. Ternyata t hitung lebih

kecil dari ttabel atau 0,1972 < 2,024. Nilai ini menunjukkan bahwa

hubungan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa konstan adalah rendah..

(LAMPIRAN hal. 37)

M. Pembahasan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar antara siswa laki-laki dan siswa

perempuan kelas VII SMP N 10 Sijunjung. Selain itu, untuk mengetahui pula

gaya belajar apa yang cenderung dimiliki siswa laki-laki dan siswa

perempuan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII dengan total 40

sampel, 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa

kecenderungan gaya belajar siswa kelas VII SMP N 10 Sijunjung pada mata

pelajaran matematika diketahui gaya visual sebesar 42,5%, gaya auditori

sebesar 27,5% dan gaya kinestetik sebesar 30%. Namun dari ketiga gaya

belajar tersebut frekuensi siswa yang cenderung menggunakan gaya visual

lebih banyak dibandingkan siswa yang menggunakan gaya auditorial dan


75

kinestetik sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VII pada mata

pelajaran matematika sebagian besar cenderung belajar dengan gaya visual

yaitu sebesar 42,5%.

Kemudian diketahui pula kecenderungan gaya belajar siswa Laki-laki

kelas VII SMP N 10 Sijunjung bahwa gaya visual sebesar 35% dengan rata-

rata hasil belajar matematikanya 44,85, gaya auditori sebesar 30% dengan

rata-rata hasil belajar 60 dan gaya kinestetik sebesar 35% dengan rata-rata

hasil belajar 62,7. Namun dari ketiga gaya belajar tersebut frekuensi siswa

yang cenderung menggunakan gaya kinestetik lebih banyak dibandingkan

siswa yang menggunakan gaya visual dan auditorial. Berdasarkan hasil

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki kelas VII SMP N 10

Sinjunjung sebagian besar cenderung belajar dengan gaya kinestetik.

Kecenderungan gaya belajar siswa perempuan kelas VII SMP N 10

Sijunjung diketahui gaya visual sebesar 50% dengan rata-rata hasil belajar

68,1, gaya auditori sebesar 25% dengan rata-rata hasil belajar 65,6 dan gaya

kinestetik sebesar 25% dengan rata-rata hasil belajar 60,4. Namun dari ketiga

gaya belajar tersebut frekuensi siswa yang cenderung menggunakan gaya

visual lebih banyak dibandingkan siswa yang menggunakan gaya auditorial

dan kinestetik, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa perempuan kelas VII

SMP N 10 Sijunjung sebagian besar cenderung belajar dengan gaya visual.

Mengenai pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar matematika

ditinjau dari perspektif gender siswa kelas VII SMP N 10 Sijunjung

menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh. Hal ini di tunjukkan melalui


76

hasil perhitungan kebermaknaan koefisien korelasi diperoleh t hitung lebih

kecil dari ttabel atau 0,1972 < 2,024 . Artinya hal ini menunjukkan bahwa

hubungan gaya belajar dan hasil belajar rendah.

Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan hipotesis yang

diajukan tidak diterima, yaitu tidak ada pengaruh signifikan gaya belajar

terhadap hasil penelitian antara siswa laki-laki dan perempuan. Artinya,

bahwa rata-rata siswa memilki kecenderungan yang sama dalam gaya

belajarnya. Faktor dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar

adalah dengan mengenal dan memahami bahwa setiap individu adalah unik

dengan gaya belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak ada gaya

belajar yang unggul dari gaya belajar lainnya. Semua sama uniknya dan

semua sama berharganya.

Anda mungkin juga menyukai