Anda di halaman 1dari 7

PORTFOLIO GURU

"METODE KELOMPOK BELAJAR DALAM


MENINGKATKAN NILAI IPS DI KELAS 9A"

Penyusun:

Fincilia Ervita Kristi, S.AP

SMP Citra Berkat CitraIndah

2023
1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN 
Latar belakang penelitian mengenai metode kelompok belajar dalam meningkatkan nilai IPS
di kelas berkaitan dengan kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran IPS (Ilmu
Pengetahuan Sosial) dan memperbaiki hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tersebut. IPS
merupakan mata pelajaran yang melibatkan pemahaman tentang fenomena sosial, politik, dan
ekonomi yang terjadi di masyarakat. Namun, seringkali siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep-konsep yang kompleks dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Metode kelompok belajar merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang melibatkan
kolaborasi antara siswa dalam kelompok kecil. Dalam kelompok belajar, siswa saling
berinteraksi, berdiskusi, dan saling membantu satu sama lain dalam memahami materi pelajaran.
Metode ini dapat memberikan peluang kepada siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih
baik melalui pembelajaran kooperatif dan interaktif.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa penggunaan metode kelompok belajar
dapat memiliki dampak positif terhadap hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran,
termasuk IPS. Dalam konteks IPS, metode kelompok belajar dapat membantu siswa dalam
memahami konteks sosial, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan meningkatkan
partisipasi aktif dalam diskusi dan analisis masalah-masalah sosial.
Dengan demikian, penelitian tentang metode kelompok belajar dalam meningkatkan nilai IPS
di kelas bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana penggunaan metode ini dapat
memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pemahaman siswa tentang IPS dan
peningkatan nilai mereka dalam mata pelajaran tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan rekomendasi kepada guru, sekolah, dan sistem pendidikan untuk mengadopsi
metode kelompok belajar sebagai salah satu strategi pembelajaran yang efektif dalam
meningkatkan hasil belajar IPS di kelas.

1.2 METODE PENELITIAN


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dalam pelaksanaannya menggunakan
soal-soal simulasi Ujian Sekolah. Penelitian dilaksanakan di SMP Citra Berkat CitraIndah
dengan subyek penelitian siswa kelas 9A tahun akademik 2022/2023 yang berjumlah 24 siswa
dan dilakukan pada term 3 dan 4 di mana mata pelajaran IPS difokuskan untuk persiapan Ujian
Sekolah. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik analisis data yaitu analisis deskriptif
kualitatif. Ketuntasan belajar siswa bergantung pada kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang
berlaku di sekolah yaitu dikatakan tuntas belajar jika memperoleh skor minimal 71 dari skor
ideal untuk Ujian Sekolah.
Tabel 1. Hasil PAT IPS Kelas 9A Tahun Akademik 2022/2023

Ketuntasan Siswa

Jumlah
Kelas Tuntas Tidak Tuntas
Siswa

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

9A 24 14 58% 10 42%

Metode Kelompok Belajar

Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh peserta didik
untuk mencapai tujuan. Belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam
interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif konstan/tetap atau berbekas.

Hilgard yang dikutip Sumadi berpendapat bahwa learning in the process by witch an activity
originates or is changed trough responding to a situation provided the changed can not be
attribute to growth or the temporary sate of the organisme as in fatigue or under drugs.

Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian tugas-tugas untuk
mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka
mencapai tujuan. Tugas-tugas itu dikerjakan dalam kelompok secara bergotong royong. Suatu
kelas dapat dipandang sebagai suatu kesatuan kelompok tersendiri, dapat pula dibagi-bagi
menjadi beberapa kelompok yang kemudian dapat dibagi pula menjadi kelompok-kelompok
yang lebih kecil lagi, semua pembagian kelompok itu amat bergantung dari tujuan dan
kepentingannya. 

Penggunaan metode kerja kelompok menurut Moedjiono (1992:62) bertujuan untuk


memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama di antara para peserta didik, Meningkatkan
keterlibatan sosio-emosional dan intelektual para peserta didik dalam proses belajar mengajar
yang diselenggarakan,dan meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses belajar
mengajar secara berimbang. Biasanya kelompok jangka pendek hanya memakan waktu, kurang
lebih 15 menit, misalnya: ketika seorang pendidik sedang menerangkan suatu pekerjaan, tiba-tiba
ada suatu masalah yang harus dipecahkan. Pendidik membagi peserta didik atas beberapa
kelompok untuk memecahkan masalah tersebut dalam waktu yang ditentukan.

Kelebihan Metode Kerja Kelompok. (1) Ditinjau dari pedagogis; kegiatan kelompok akan
mendapatkan kualitas kepribadian peserta didik seperti: adanya kerja sama, toleransi, berfikir
kritis, dan disiplin. (2) Ditinjau dari segi psikologi; timbul persaingan yang positif antara
kelompok karena mereka bekerja pada masing-masing kelompok. (3) Ditinjau dari segi sosial;
anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu anak yang kurang pandai dalam
menyelesaikan tugas. (4) Ditinjau dari segi ajaran islam; saling membantu sesama termasuk
ibadah. 

Kekurangan Metode Kerja Kelompok (1) Kadang-kadang dapat menimbulkan persaingan


yang tidak sehat sesama peserta didik yang ada dalam kelompok. (2) Tugas pendidik akan
menjadi lebih banyak dan beragam. (3) Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang hanya
dikerjakan oleh segelintir peserta didik yang cakap dan rajin, sedangkan peserta didik yang malas
menyerahkan tugas-tugas kepada temannya dalam kelompok tersebut. 

Langkah-Langkah Metode Kerja Keompok, Terdapat berbagai faktor yang turut menentukan
keberhasilan kerja kelompok, antara lain: (a) Kecerdasan individual, yaitu semakin terdapat
anggota kelompok yang cerdas akan semakin baik hasil kerja kelompok dan sebaliknya. (b)
Keakraban kelompok terhadap bidang masalah yang dihadapi maupun terhadap cara-cara kerja
sama dalam kelompok. (c) Harmonis tidaknya atau keserasian hubungan emosional dan
hubungan antarpribadi dalam kelompok. (d) Ada tidaknya semangat dan kegairahan kerja dalam
kelompok. (e) Berat ringannya atau sukar tidaknya tugastugas yang dihadapi oleh kelompok. (f)
Besar kecilnya jumlah anggota kelompok dan kemampuan pemimpin kelompok untuk
menciptakan suatu struktur kerja kerja kelompok yang baik dan memadai.

Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan kebutuhan yang akan


digunakan saat pelaksanaan tindakan seperti perangkat pembelajaran yang terdiri dari
soal tes IPS.

Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada term 3 dan 4 di tahun akademik


2022/2023. Setiap pertemuan akan dibagikan soal IPS Persiapan Ujian Sekolah, dan
pembahasan dilakukan di pertemuan selanjutnya.

Pengamatan

Berdasarkan beberapa pengamatan yang dilakukan pada saat pertemuan di


pelajaran IPS, terdapat beberapa siswa yang menunjukan sikap aktif dan kurang aktif
pada saat mengikuti pembelajaran.

PEMBAHASAN
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai PH IPS Ekonomi, Ujian Yayasan, dan Ujian
Sekolah seperti pada tabel berikut:

Tabel 2. Hasil PH Ekonomi Kelas 9A Tahun Akademik 2022/2023

Ketuntasan Siswa

Kelas Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas


Jumlah Persentase Jumlah Persentase

9A 24 18 75% 6 25%

Tabel 3. Hasil Ujian Sekolah Yayasan Kelas 9A Tahun Akademik 2022/2023

Ketuntasan Siswa

Kelas Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

9A 24 15 63% 9 38%

Tabel 4. Hasil Ujian Sekolah Kelas 9A Tahun Akademik 2022/2023

Ketuntasan Siswa

Kelas Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

9A 24 24 100% 0 0%

Berdasarkan hasil PH, Ujian Yayasan dan Ujian Sekolah pada tabel 2,3, dan 4 terlihat
bahwa terjadi peningkatan siswa yang tuntas dari  75% menjadi 100%. Adapun hal-hal
yang mempengaruhi hasil Ujian Sekolah mencapai target:
1. Persaingan yang sehat antara kelompok biasanya mendorong untuk belajar
2. Situasi yang menyenangkan antara anggota banyak menentukan berhasil atau
tidaknya kerja kelompok.
3. Pemecahan masalah dapat dipandang sebagai satu unit dipecahkan bersama.
II. IDE PENGEMBANGAN
Berdasarkan data yang diatas, maka dapat diambil kesimpulan:
Pemilihan atau penentuan teman dalam membentuk kelompok belajar adalah
didasarkan atas tempat duduk yang berdekatan. Teman yang duduk satu bangku
dengan sendirinya menjadi teman kelompok. Kemudian pemilihan teman anggota
kelompok belajar dan pemilihan satu orang teman lainnya lagi teman yang paling
berdekatan dengan siswa tersebut. Perolehan hasil belajar siswa dalam kegiatan
belajar mengajar IPS yang menerapkan metode belajar secara bersama dalam
kelompok menunjukkan peningkatan yang signifikan berdasarkan hasil tes
yang dilakukan pada siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Disarankan
belajar kelompok dipergunakan dalam proses pembelajaran supaya prestasi
siswa bisa meningkat

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan (1999). Penyempurnaan Penyesuaian


Kurikulum 1999. Jakarta: Depdikbud

Kasbolah, Kasihani(1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Ditjen Dikti,


Depdikbud

https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JBPD/article/view/2193/1684

Anda mungkin juga menyukai