PORTFOLIO GURU
Penyusun:
Silvester Sugiarta, S.Pd.
Maria Elizabet Yusnita Putri Astari, S.Pd.
Pradnya Paramita Dewi, S.Pd.
I. PENDAHULUAN
Matematika adalah mata pelajaran utama yang wajib ditempuh selama masa
sekolah. Selain karena menjadi mata pelajaran yang utama, matematika juga
merupakan salah satu ilmu pasti yang senantiasa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Materi pembelajaran matematika di jenjang sekolah menengah pertama
adalah materi-materi matematika dasar yang perlu benar-benar dipahami oleh siswa
sebagai penopang bagi siswa di jenjang sekolah yang lebih tinggi. Itulah mengapa
hasil belajar matematika pun dijadikan sebagai tolok ukur untuk siswa dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
Peneliti merupakan guru Matematika di kelas IX A di SMP Citra Berkat
CitraIndah. Dalam melaksanakan pembelajaran Matematika terlebih untuk persiapan
Ujian Sekolah, peneliti mendapatkan permasalahan yaitu rendahnya hasil belajar
Matematika yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 71 untuk
Ujian Sekolah. Dari proses pembelajaran Matematika yang terjadi di kelas IX A ini
suasana pembelajaran masih pasif, sebagian besar siswa hanya diam saja dalam
mengikuti pembelajaran, tidak terlihat adanya interaksi tanya jawab antara siswa dan
guru, serta sebagian besar siswa yang lebih memilih untuk mencatat pembahasan
latihan soal di akhir daripada mencoba mengerjakannya sendiri di awal. Apabila
diberikan waktu untuk mengerjakan latihan soal, terlihat bahwa siswa kurang
termotivasi dan lebih mengandalkan pembahasan dari guru tanpa mau mencobanya
terlebih dahulu. Sedangkan hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada akhir term 3
pada Penilaian Akhir Tahun Matematika yang mencapai ketuntasan belajar adalah
sebesar 33,33%.
Berdasarkan refleksi pembelajaran Matematika dari permasalahan tersebut di
atas, yaitu peneliti yang melaksanakan proses pembelajaran masih monoton, banyak
ceramah, serta kurang memberikan banyak kesempatan untuk siswa lebih berani
mencoba. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti sebagai guru Matematika
melakukan perbaikan pembelajaran dengan metode pembelajaran drill and practice.
Metode pembelajaran drill and practice adalah suatu cara mengajar dimana siswa
melakukan kegiatan-kegiatan, agar siswa memiliki keterampilan atau ketangkasan
yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Metode pembelajaran drill adalah metode
pembelajaran yang lebih ditujukan agar siswa dapat cepat dan cermat dalam
menyelesaikan soal. Metode pembelajaran drill and practice lebih dikaitkan dengan
upaya meningkatkan kemampuan untuk cepat ingat dan kegiatan-kegiatan yang
bersifat lisan yang memerlukan hafalan. Materinya menyangkut fakta dasar operasi
hitung, definisi, teorema, sifat serta aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan prosedur
pengerjaan yang rumit. Berdasarkan metode pembelajaran drill and practice bila
diterapkan pada materi-materi yang diujikan pada Ujian Sekolah maka dimungkinkan
siswa dapat memiliki keterampilan daya ingat lebih tinggi dalam menyelesaikan soal.
Dengan demikian diharapkan dapat terjadinya peningkatan pada hasil belajar
Matematika siswa.
II. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang dalam
pelaksanaannya menggunakan soal-soal simulasi Ujian Sekolah. Penelitian
dilaksanakan di SMP Citra Berkat CitraIndah dengan subyek penelitian siswa kelas
IX A tahun akademik 2022/2023 yang berjumlah 24 siswa dan dilakukan pada term 4
di mana mata pelajaran Matematika difokuskan untuk persiapan Ujian Sekolah.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik analisis data yaitu analisis
deskriptif kualitatif. Ketuntasan belajar siswa bergantung pada kriteria ketuntasan
minimum (KKM) yang berlaku di sekolah yaitu dikatakan tuntas belajar jika
memperoleh skor minimal 71 dari skor ideal untuk Ujian Sekolah.
Ketuntasan Siswa
Jumlah
Kelas Tuntas Tidak Tuntas
Siswa
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
IX A 24 8 33.33% 16 66.67%
III. PEMBAHASAN
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai Try Out 1, Try Out 2, dan Ujian Sekolah
seperti pada tabel berikut:
Ketuntasan Siswa
Jumlah
Kelas Tuntas Tidak Tuntas
Siswa
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
IX A 24 2 8.33% 22 91.67%
Tabel 3. Hasil Try Out 2 Kelas IX A Tahun Akademik 2022/2023
Ketuntasan Siswa
Jumlah
Kelas Tuntas Tidak Tuntas
Siswa
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Ketuntasan Siswa
Jumlah
Kelas Tuntas Tidak Tuntas
Siswa
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
IX A 24 11 45.83% 13 54.17%
Berdasarkan hasil Try Out dan Ujian Sekolah pada tabel 2,3, dan 4 terlihat bahwa
terjadi peningkatan siswa yang tuntas dari 8,33% menjadi 45.83%. Adapun hal-hal
yang mempengaruhi hasil Ujian Sekolah belum mencapai target:
1. Banyak materi yang sudah tidak diingat oleh siswa terutama materi kelas 7
2. Siswa membutuhkan keterampilan lebih dalam menghitung dan memecahkan
masalah
3. Siswa yang mampu di pelajaran matematika belum bisa maksimal untuk
membantu siswa yang kurang mampu
V. REFERENSI
Roestiyah, N. 1985. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Lampiran
Keterangan:
*) : Ada 2 siswa yang tidak hadir saat Try Out 2 dilaksanakan.