Anda di halaman 1dari 6

MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS V DALAM

PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE STRATEGI PEER


TUTORING
DI SDN 18 BUNGO PASANG TABING

Wiwin Komariah1, M. Nursi1, Zulfa Amrina1


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
1

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Bung Hatta
E-mail: wiwin310891@gmail.com

Abstract

The lack in student’s participation in PKn subject at SDN 18 Bungo Pasang Tabing was
caused by application of poor learning strategy, so that students become bored in learning
process. The purpose of this research is to increase student’s participation in V grades student
at SDN 18 Bungo Pasang Tabing with cooperative peer tutoring strategy. This research is
class measuring research. Data were analyzed qualitatively and quantitatively. Model that is
used in this research is cooperative peer tutoring strategy. Data were gathered by observation
sheet of teacher’s activity, student’s participation, and documentation. From observation sheet
about student’s participation, percentage student questioning in first cycle is 75%, rise into
88.64% in second cycles. Percentage student’s participation in answering in first cycle is
56.82%, rise into 75% in second cycles. Percentage student’s participation in arguing in first
cycle is 43.22%, rise into 77.27% in second cycles. Percentage student’s participation in
finishing tasks in first cycle is 81.82%, rise into 95.45% in second cycles. Based on data
analysis, it can be conclude that student’s participation in learning of PKn subject at SDN 18
Bungo Pasang Tabing can be increased by cooperative peer tutorial strategy

Keywords: peer tutoring, learning participation, PKn

PENDAHULUAN bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


A. Latar Belakang Masalah Menciptakan proses pembela-jaran
Pelaksanaan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan
tidak terlepas dari pembelajaran yang berpikir kritis, kreatif, inspiratif, interaktif
disesuaikan dengan Kurikulum. Kurikulum dalam pembela-jaran PKn tidaklah mudah.
yang digunakan saat ini adalah Kurikulum Dalam hal ini guru dituntut untuk mampu
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah menciptakan suasana belajar yang mampu
satu mata pelajaran dalam KTSP adalah mata mendorong siswa untuk berpatisipasi aktif
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan secara langsung dalam pembelajaran di kelas.
(PKn). Mata pelajaran PKn dimaksudkan Pembelajaran PKn juga diupayakan agar
untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan mempersiapkan kepribadian yang mantap,
peserta didik akan status, hak, dan karena pada pembelajaran PKn banyak
kewajibannya dalam kehidupan mengan-dung nilai-nilai Pancasila.
Berdasarkan observasi dan keluar masuk kelas dan beberapa siswa yang
wawancara yang peneliti lakukan di kelas V berbicara dengan teman sebangku.
Sekolah Dasar Negeri 18 Bungo Pasang Berdasarkan kenyataan di atas,
Tabing Padang selama 2 hari, yakni pada terlihat bahwa ada kesenjangan yang jelas
tanggal 8 dan 15 Oktober 2012, diketahui dari nilai siswa yang berpartisipasi aktif
bahwa kenyataan di lapangan, pelaksanaan dengan siswa yang kurang berpartisipasi
pembelajaran PKn yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Berkaitan
selama ini khususnya di SDN 18 Bungo dengan permasalahan di atas, salah satu cara
Pasang Tabing Padang masih menggunakan yang dapat mengatasi masalah dalam
paradigma yang lama dimana guru pembelajaran adalah dengan menggunakan
memberikan pengetahuan kepada siswa pendekatan dan strategi pembelajaran yang
secara pasif. Hal ini dapat dilihat dari cara tepat
guru yang mengajar dengan metode Berdasarkan permasalahan yang telah
konvensional yaitu metode ceramah, tanya diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk
jawab dan masih kurang bervariasi dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
menggunakan media, metode dan pendekatan dengan judul “Meningkatkan Partisipasi
pembelajaran. Siswa juga terlihat mengikuti Siswa Kelas V dalam Pembelajaran PKn
pembelajaran secara pasif, yakni melalui Model Cooperative Strategi Peer
mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. Tutoring di SDN 18 Bungo Pasang Tabing ”.
Kurangnya partisipasi siswa dalam METODOLOGI PENELITIAN
pembelajaran PKn ini dapat dilihat dari Penelitian ini merupakan Penelitian
kurangnya respon siswa terhadap pertanyaan Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penulis
yang diajukan oleh guru. Sikap siswa yang adalah untuk menyelesaikan masalah
takut bertanya kepada guru jika mengalami partisipasi belajar siswa yang rendah yakni
kesulitan dalam pembelajaran. Selain itu, rendahnya partisipasi siswa mengajukan
siswa juga tidak berani mengemukakan pertanyan,menjawab pertanyaan
pendapatnya. Dalam mengerjakan soal-soal ,mengemukakkan pendapat dan mengerjakan
yang sulit siswa cepat menyerah, serta tugas dengan menerapkan strategi peer
banyaknya siswa yang mencontoh dalam tutoring.
menyelesaikan tugas. Selain itu, selama subjek penelitian adalah siswa kelas V
proses pembelajaran juga ada siswa yang SDN 18 Bungo Pasang Tabing, semester II
tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa aktivitas guru dalam melaksanakan aspek
22 orang pembelajaran. Persentase rata-rata kualitas
Indikator keberhasilan dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
pembelajaran dikatakan meningkat apabila adalah 60,84%
partisipasi mengajukan pertanyaan, Tabel 2. Persentase Partisipasi Belajar
partisipasi menjawab pertanyaan, partisipasi Siswa dalam Pembelajaran PKn
dengan Menggunakan Metode
mengemukakan pendapat dan partisipasi Cooperative Strategi Peer
siswa dalam mengerjakan tugas mencapai Toturing di Kelas V SDN 18
Bungo Pasang Tabing Padang
75%. pada Siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Data yang dikumpulkan berupa: (1) hasil No
Aspek yang
Nilai
Rata-
Diamati (%) KriteriaNilai (%) Kriteria Rata (%)
catatan observasi aktivitas guru (2) hasil Mengajukan
1 pertanyaan 72,73 Baik 77,27 Baik 75
catatan pengamatan (3) data tes . Instrumen Menjawab
2 pertanyaan dari 59,09 Kurang 54,55 Kurang 56,82
untuk mengumpulkan data, yaitu: lembar guru atau teman
Mengemukakan
observasi aktivitas guru, lembar observasi 3
pendapat atau
31,88 Kurang 54,55 Kurang 43,22
Mengerjakan
partisipasi siswa,Tes hasil belajar dan Sangat Sangat
4 tugas yang 81,82 81,82 81,82
baik baik
diberikan guru
dokumentasi
Rata-Rata 61,37 Cukup 67,05 Cukup -
Hasil Penelitian dan Nilai rata-rata
pertemuan 64,21%
Pembahasan A.Hasil Siklus 1 1 dan 2 -
Taraf keberhasilan Cukup
Hasil penelitian pada setiap siklus
dapat dideskripsikan sebagai berikut. Dari gambaran tabel 2 di atas, dapat
Tabel 1. Persentase Aktivitas Guru dalam dideskripsikan hasil lembar observasi dengan
Pembelajaran PKn Melalui Model rata-rata partisipasi belajar siswa pada siklus
Cooperative Strategi Peer
Tutoring di Kelas V SDN 18 I adalah 64,21% dengan kriteria taraf
Bungo Pasang Tabing Padang keberhasilan kurang.
Pada Siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Berdasarkan hasil ulangan umum yang
Rata-
Aspek Nilai Nilai
(%) Kriteria (%) Kriteria rata diadakan pada akhir siklus diketahui hasil tes
Sangat Sangat
Aktivitas Guru 86,67
baik
93,33
baik
90% belajar siswa pada siklus I masih berada di
Kualitas bawah KKM yang ditetapkan sekolah. KKM
pelaksanaan 60 Cukup 61,67 Cukup 60,84%
pembelajaran yang ditetapkan oleh sekolah adalah ≥ 75,

Dari tabel 1 tersebut, dapat sementara nilai rata-rata yang diperoleh

dideskripsikan hasil observasi terhadap siswa adalah 69,36.


Repleksi siklus 1diketahui
bahwa Tabel 4. Persentase Partisipasi Belajar Siswa
indikator keberhasilan penelitian belum dalam Pembelajaran PKn dengan
Menggunakan Metode Cooperative
tercapai. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi Strategi Peer toturing di Kelas V
belajar siswa yang masih berada pada taraf SDN 18 Bungo Pasang Tabing
Padang pada Siklus II
kurang dengan persentase rata-rata 64,21%. Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-
Aspek yang
No Nilai Rata
Diamati KriteriaNilai (%) Kriteria
(%) (%)
B.Hasil Siklus II 1
Mengajukan
86,36
Sangat
90,91
Sangat
88,64
pertanyaan baik baik
Hasil penelitian pada setiap siklus Menjawab
2 pertanyaan dari 72,73 Baik 77,27 Baik 75
dapat dideskripsikan sebagai berikut. guru atau teman
Mengemukakan Sangat
3 pendapat 68,18 Cukup 86,36 baik 77,27

Tabel 3. Persentase Aktivitas Guru dalam Mengerjakan tugas


Sangat Sangat
4 yang diberikan 90,91 100 95,46
Pembelajaran PKn Melalui Model guru
baik baik
Cooperative Strategi Peer Tutoring Sangat
Rata-Rata 79,55 Baik 88,64 -
di Kelas V SDN 18 Bungo Pasang baik
Tabing Padang Pada Siklus II. Nilai rata-rata
Pertemuan 1 Pertemuan 2 pertemuan 84,10%
Rata 1 dan 2 -
Aspek Nilai Nilai
(%) Kriteria (%) Kriteria -rata Taraf keberhasilan Sangat baik
Aktivitas Sangat Sangat 93,3
86,67 100
Guru baik baik 4
Kualitas
pelaksana Dari gambaran tabel 4 di atas, dapat
Sangat 79,1
an 68,33 Cukup 90
baik 7 dideskripsikan hasil analisa. Rata-rata
pembelaja
ran
partisipasi belajar siswa pada siklus II adalah
Dari tabel 3 tersebut, dapat 84,10% dengan kriteria taraf keberhasilan
dideskripsikan Rata-rata persentase aktivitas sangat baik.
guru 93.34 dan kualitas pelaksanaan Berdasarkan hasil ulangan umum
pembelajaran pada siklus II adalah 79,17 yang diadakan pada akhir siklus dapat dilihat
dengan kriteria taraf keberhasilan baik. hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh
siswa adalah 78,27.
Refleksi tindakan dan observasi pada
siklus II ini berhasilan penelitian yang
dilihat dari partisipasi belajar siswa yang
berada pada taraf baik dengan persentase
rata-rata 84,10%.
PENUTUP 5. Hasil belajar siswa menunjukkan
1. Kesimpulan peningkatan rata-rata kelas yang cukup
Berdasarkan hasil analisis data dan baik, yaitu dari 69,36 pada siklus I
pembahasan penelitian, dapat dilihat bahwa menjadi 78,27 pada siklus II.
hasil analisis kinerja guru dalam 2.Saran
melaksanakan proses pembelajaran dengan 1. Agar para pendidik terutama guru sekolah
menggunakan model peer tutoring sudah dasar hendaknya dapat meningkatkan
berhasil mencapai kualitas baik. Hal ini dapat partisipasi siswa dalam belajar, yaitu
dilihat dari rata-rata presentase kualitas menggunakan model cooperative strategi
pelaksanaan pembelajaran guru meningkat peer tutoring dalam pembelajaran
dari 60,84% pada siklus I menjadi 79,17% 2. Disarankan kepada guru sekolah dasar
pada siklus II. Keberhasilan kinerja guru khususnya guru kelas V agar berinisiatif,
tersebut, berdampak pada peningkatan mengembangkan dan menciptakan model
partisipasi dan hasil belajar siswa seperti cooperative strategi peer tutoring
yang dapat disimpulkan sebagai berikut: sehingga dapat memudahkan proses
1. Partisipasi belajar mengajukan pembelajaran
pertanyaan dapat ditingkatkan dengan
terjadinya peningkatan dari 75% pada DAFTAR PUSTAKA
siklus I menjadi 88,64% pada siklus II. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian
2. Partisipasi belajar menjawab pertanyaan Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi
Aksara.
yang dengan terjadinya peningkatan dari
Asma, Nur. 2008. Model Pembelajaran
56,82% pada siklus I menjadi 75% pada
Kooperatif. Padang: Universitas
siklus II. Negeri Padang Press.
3. Partisipasi belajar mengemukakan Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
pendapat dengan terjadinya peningkatan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar
Pendidikan Nasional.
dari 43,22% pada siklus I menjadi
Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
77,27% pada siklus II. Pembelajaran. Jakarta: Rineka
4. Partisipasi belajar mengerjakan tugas Cipta.
dengan terjadinya peningkatan dari Endrawinarti. 2009. “Peningkatan Aktifitas
dan Hasil Belajar Matematika Siswa
81,82% pada siklus I menjadi 95,45% melalui Pembelajaran Tutor Teman
pada siklus II. Sebaya Kelas IV SD Pertiwi 2
Padang”. Skripsi. Padang:
Perpustakaan Universitas Bung Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan
Hatta. Kewarganegaraan SD. Jakarta:
Desfitri, Rita, dkk. 2008. “Peningkatan Dikti-Depdiknas.
Aktifitas, Motivasi, dan Hasil Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran
Belajar Matematika Siswa Kelas Berorientasi Standar Proses
VIII2 MTsN Model Padang Melalui Pendidikan. Jakarta: Kencana
Pendekatan Kontekstual”. Laporan Prenada Media Group.
Pengembangan Inovasi
Pembelajaran di Sekolah (PIPS). Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
Padang: Universitas Bung Hatta. yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Slavin E. Robert. 2007. Cooperative
Learning: Teori dan Riset. Jakarta:
Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan Rineka Cipta.
Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Badung: Bumi Silberman, L. Melvin. 2009. Aktive
Aksara. Learning: 101 Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Isjoni. 2010. Cooperative Learning: Pustaka Insan Madani.
Mengembangkan Kemampuan
Belajar Kelompok. Bandung: Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung:
Alfabeta. Tarsito.
Lee, Anita. 2002. Cooperative Learning: Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses
Mempraktikan Cooperative Belajar Mengajar. Bandung:
Learning di Ruang-Ruang Kelas. Remaja Rosdakarya.
Jakarta: Grasindo.
Trianto. 2011. Mendesain Model
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Penelitian Terapan. Bandung: Jakarta: Kencana Prenada Media
Alpabeta. Group.
Mulyasa E. 2006. Kurikulum yang Yusrizal. 2010. Bahan Ajar Pembelajaran
Disempurnakan: Pengembangan PKn SD Kelas Tinggi. Padang:
Standar Kompetensi dan Kerjasama Dikti-Depdiknas dan
Kompetensi Dasar. Bandung: Program Studi PGSD FKIP
Remaja Rosda Karya. Universitas Bung Hatta.
Pebriyenni. 2009. Pembelajaran IPS II
(Kelas Tinggi). Padang: Kerjasama
Dikti-Depdiknas dan Jurusan PGSD
FKIP Universitas Bung Hatta.

Anda mungkin juga menyukai