Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Transformasi

Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021


PLS FIPP UNDIKMA
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKN
DI SD HADI SAKTI TAHUN AJARAN 2021/2022”.

M. Chairul Anam

Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Psikologi


UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
Email: chairulanam@undikma.ac.id

Abstrak: Penerapan media yang dipilih guru dalam memberikan suatu materi pelajaran
sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran, keaktifan serta motivasi
belajar siswa. Berdasarkan data hasil observasi, hasil belajar siswa kelas IV SD Hadi Sakti
terhadap mata pelajaran PPKN masih rendah. Hal ini terjadi karena siswa kurang temotivasi
selama proses pembelajaran. Rendahnya motivasi belajar siswa karena guru masih
menggunakan metode yang monoton seperti metode ceramah. Berdasarkan latar belakang
masalah di atas maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas ini dengan tujuan
meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan cooperative learning tipe jigsaw bagi
siswa kelas IV SD Hadi Sakti Tahun Ajaran 2021/2022. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
persentase rata- rata aktivitas guru pada siklus I dan II masing-masing sebesar 70 % dan 95 %
dengan kategori masing- masing adalah cukup baik dan sangat baik. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa menggunakan model model Pembelajaran cooperative learning tipe
jigsaw Bagi Siswa Kelas IV SD Hadi Sakti Tahun Ajaran 2021/2022 dapat meningkatkan
motivasi belajar PPKN.
Kata kunci : cooperative learning tipe jigsa, Motivasi Belajar

PENDAHULUAN pembelajaran tersebut mengakibatkan


siswa memiliki daya serap yang rendah
Salah satu permasalahan pendidikan di
dalam menerima materi, dan sebagian besar
Indonesia adalah rendahnya mutu
siswa pasif dalam proses belajar mengajar.
pendidikan pada setiap jenjang dan satuan
Di samping itu sampai saat ini pelajaran
pendidikan, khususnya pendidikan dasar
pendidikan kewarganegaraan (PKn) masih
dan menengah. Berbagai usaha telah
merupakan pelajaran yang kurang disukai
dilakukan untuk meningkatkan mutu
atau di takuti dikarenakan karena
pendidikan nasional, antara lain melalui
pembelajaran ini membosankan dengan
berbagai pelatihan dan peningkatan
banyak mencatat teori/tutorial membuat
kualifikasi guru, penyempurnaan
sesuatu dan jarang melakukan praktek yang
kurikulum, pengadaan buku dan alat
membuat siswa merasa jenuh. Akibatnya
pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana
banyak di antara mereka kurang berhasil
pendidikan lainnya, dan peningkatan mutu
dalam pembelajaran PKn, terlihat dari hasil
manajemen sekolah. Namun demikian
yang dicapai kurang memuaskan.
berbagai indikator mutu pendidikan belum
Kenyataan yang ada pada umumnya adalah
menunjukkan peningkatan yang merata
siswa mempelajari PKn karena terpaksa,
(Indrakusuma, A. D. 2013: 64).
hanya ingin mencapai target kelulusan
Proses pembelajaran PKn tersebut sehingga mengakibatkan banyak siswa
juga terjadi di SD Hadi Sakti. Model yang gagal dalam atau hasil yang dicapai

87
Jurnal Transformasi
Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021
PLS FIPP UNDIKMA
kurang memuaskan, karena banyak di kurang diterapkanya belajar kelompok
jumpai pembelajaran yang berpusat pada (model pembelajaran cooperative learning
guru, yang mengajarkan bersifat verbal dan tipe jigsaw)dan rendahnya motiasi belajar
prosedural (Sagala. 2013: 111). siswa pada mata pelajaran Pkn. Model
pembelajaran cooperative learning tipe
Lebih lanjut, hasil wawancara pra
jigsaw ini dimaksudkan untuk memahami
observasi dengan guru mata pelajaran PKn
atau memperdalam materi yang telah
di SD Hadi Sakti diperoleh informasi
didapatkan di kelas bersama dengan teman
bahwa guru mengalami kesulitan yang
kelas. Kurangnya upaya meningkatkan
berarti dalam proses belajar mengajar
motivasi belajar siswa dengan model
karena siswa memiliki tingkat pemahaman
pembelajaran cooperative learning tipe
emosional yang sangat rendah, kurangnya
jigsaw menyebabkan siswa kurang
minat dan motivasi siswa dalam
menyenangi PKn, sehingga materi yang
mempelajari PKn .
diberikan dikerjakan oleh sendiri-sendiri
Proses yang harus dilaksanakan untuk atau orang lain atau siswa hanya meniru
mencapai sasaran di atas, menuntut seorang pekerjaan temannya. Untuk mengatasi hal
guru harus selalu mengembangkan itu guru perlu menciptakan suasana
kreatifitas pembelajaran dengan berbagai pembelajaran yang menyenangkan,
metode, pendekatan dan media sebagai alat sehingga siswa termotivasi untuk
bantu sesuai dengan kondisi/perkembangan mengerjakan tugas dan tujuan yang
anak serta bahan ajar yang akan disajikan. diharapkan terpenuhi. Oleh karena itu,
Hal ini diakibatkan oleh gaya mengajar peneliti mencoba untuk menerapkan model
guru yang sering menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe
ekspositori yang berpusat pada guru dalam jigsaw yang dapat meningkatkan motivasi
proses pembelajaran. Oleh karena itu belajar siswa untuk belajar PKn yaitu
peneliti menganggap model pembelajaran melalui model pembelajaran cooperative
yang cocok adalah model pembelajaran learning, di mana model pembelajaran ini
cooperative learning tipe jigsaw artinya menekankan kemampuan siswa dalam
pembelajaran yang melibatkan interaksi menyelesaikan praktek maupun teori PKn
aktif antara siswa dengan guru. dengan beradu argumen.
Penggunaan model pembelajaran Berkaitan dengan hal tersebut maka guru
cooperative learning tipe jigsaw yang harus tepat memilih serta menggunakan
memungkinkan terciptanya interaksi dua model, pendekatan, metode, serta teknik
arah yang merupakan ciri proses belajar mengajar yang tepat, sehingga mampu
mengajar dengan menitik beratkan pada membuat siswa aktif dalam proses
aktifitas siswa. Siswa dapat saling pembelajaran. Karena pendekatan, metode
membantu, memahami suatu materi maupun strategi sangat menentukan
pelajaran, memperbaiki jawaban temannya berhasil tidaknya proses pembelajaran.
serta kegiatan lainnya dengan tujuan Oleh karena itu apabila ingin mengajarkan
mencapai hasil belajar yang optimal. sesuatu kepada siswa dengan baik dan
Rendahnya hasil belajar PKn pada siswa berhasil pertama-tama yang harus
dipengaruhi oleh faktor internal siswa diperhatikan adalah metode atau cara
misalnya kesiapan belajar siswa, pendekatan yang dilakukan. Sehingga
kemampuan kognitif maupun faktor sasaran yang diharapkan dapat tercapai atau
eksternal seperti kondisi sosial, sarana dan terlaksana dengan baik, karena metode atau
prasarana maupun metode atau pendekatan cara pendekatan dalam fungsi merupakan
guru dalam mengajar. alat untuk mencapai tujuan. Hasil belajar
Hasil observasi yang didapatkan di SD PKn siswa yang rendah di bawah KKM
Hadi Sakti. juga diperoleh informasi bahwa yaitu 70, salah satu disebabkan oleh metode

88
Jurnal Transformasi
Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021
PLS FIPP UNDIKMA
mengajar yang diterapkan oleh guru. guru atau praktisi dalam bentuk berbagai
Hampir sebagian besar guru dalam kegiatan yang dilakukan untuk
mengajar didalam kelas menggunakan memperbaiki dan atau meningkatkan mutu
metode ekspositori. Pembelajaran dengan pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan
cara ini menyebabkan siswa tidak berperan Kelas (PTK) yang dimaksud dirancang
aktif, sehingga didalam pikiran siswa tidak beberapa siklus. Setiap siklus tediri dari 4
terjadi perkembangan struktur kognitif. tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
Pemberian latihan dapat dilakukan oleh observasi, evalusi dan refleksi. Rancangan
guru melalui pemberian tugas. penelitian tindakan kelas merupakan
dengan siklus spiral seperti yang
Adapaun alternatif yang harus
dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart
dilaksakan dalam pengelolaan kelas adalah
yang diadopsi dari Nurkencana (2013: 98)
dengan menerapkan, metode, model dan
strategi pembelajaran yang variatif, dengan
demikian seorang guru dapat melakukan
perbaikan proses pembelajaran guna
meningkatkan motivasi belajar siswa dan
meningkatak sikap kritis siswa yaitu
dengan mengupayakan menerapkan model
pembelajaran yang menyenangkan seperti
model pembelajaran koopratif learning tipe
Jigsaw. dengan menerapkan model
pembelajaran yang sperti ini diharapak
dapat memperbaiaki proses pembelajaran
yang tentunya juga apa yamg menjadi
tujuan bisa tercapai secara maksima. dari
permasalahan di atas maka penulis merasa
tertarik melakukan penelitian dengan judul
“ Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Gambar Spiral Penelitian Tindakan Kelas
Siswa Dengan Menggunakan Model
Kemmis & McTaggart
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
(Arikunto, S, 2010:92)
Jigsaw Pada Mata Pelajaran Pkn Di SD
Tahap Siklus 1
Hadi Sakti Tahun Ajaran 2021/2022”.
1. Tahap perencanaan
METODE PENELITIAN a. Menelaah kurikulum ppkn kelas IV
Subjek penelitian perbaikan yang berjalan pada semester ganjil
pembelajaran ini adalah siswa kelas IV SD tahun 2021/ 2022.
Hadi Sakti dengan jumlah siswa 25 b. Membuat skenario pembelajaran yang
orang.dan Tempat penelitian perbaikan disesuaikan dengan kurikulum ppkn
pembelajaran dilaksanakan di SD Hadi SD yang sedang berjalan.
Sakti kemudain Waktu penelitian perbaikan c. Membuat lembar observasi untuk
pembelajaran ini dilaksanakan dari tangal melihat bagaimana kondisi belajar
28 Oktober 2021 sampai tanggal 16 mengajar di kelas, Ketika
November 2021. pembelajaran ppkn khususnya
membaca pemahaman melalui
Desian Prosedur Perbaikan
Membuat LKS.
Pembelajaran d. Menyiapkan alat bantu yang sesuai
Jenis penelitian yang dilaksanakan dengan materi kegiatan proses belajar
adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian mengajar melalui model
tindakan kelas merupakan salah satu upaya pembelajaran cooperative learning

89
Jurnal Transformasi
Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021
PLS FIPP UNDIKMA
tipe jigsaw pada mata pembelajaran d. Meminta siswa
ppkn. mempresentasikan/membaca hasil
kelompok.
2. Tahap pelaksanaan tindakan
e. Membuat kesimpulan bersama
Kegiatan yang dilaksanakan dalam
tahap ini adalah dengan melaksanakan 3. Tahap observasi dan evaluasi
skenario pembelajaran yang telah Pada tahap ini dilaksanakan observasi
direncanakan yang berisi tentang terhadap pelaksanaan tindakan pada saat
tindakan yang diterapkan. kegiatan pembelajaran berlangsung
Sebagai contoh skenario dengan menggunakan lembar observasi
pembelajaran yang akan diterapkan yang telah dibuat. Data dari hasil
sebagai berikut: observasi dicatat dalam lembar observasi
a. Membagi siswa dalam beberapa meliputi kehadiran siswa, keaktifan
kelompok yang heterogen (berbeda siswa baik dalam hal bertanya,
jenis kelamin, kemampuan akademik) mengerjakan tugas dan memberikan
yang beranggotakan 4 orang. tanggapan, selanjutnya melaksanakan
b. Memberikan wacana/klipping sesuai evaluasi pada akhir siklus I dengan
dengan topik pembelajaran. menggunakan tes tertulis Hal ini
c. Meminta siswa bekerjasama saling dimaksudkan untuk mengukur
membacakan dan menemukan ide penguasaan siswa terhadap materi yang
pokok dan memberi tanggapan telah diperoleh selama siklus I
terhadap wacana kliping dan ditulis berlangsung.
pada lembar kertas.
Tabel
Lembar Aktivitas Guru Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Siklus I
KESESUAIA
SARAN/HASIL
ASPEK YANG N DENGAN
DISKUSI/REFLE
DIAMATI RPP*
KSI
TIDA
SESUA
K
I
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1. Memberi salam dan
menyapa siswa
2. Memeriksa kehadiran
siswa

3. Membimbing do’a
4. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
5. Melakukan apresiasi
6. Memotivasi siswa

B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI


1. Penjelasan konsep
pembelajaran dan
materi singkat
2. Memberi contoh

90
Jurnal Transformasi
Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021
PLS FIPP UNDIKMA
soalk
3. Penggunaan model
pembelajaran
4. Menggunakan media
5. Memotivasi siswa

6. Pemberian penguatan
C. KEGIATAN C. KEGIATAN
PENUTUP PENUTUP
1. Merefleksi
2. Membuat
kesimpulan
3. Memberi PR
4. Menutup
pembelajaran

Jumlah skor
Nilai rata – rata
Kategori

P= x 100%

Pedoman Katagori Aktivitas Guru Untuk meningkatkan kemampuan membaca Siswa


Siklus I

Rata – Rata Sekor Katagori


86 – 100 Sangat Baik
76 – 85 Baik
66 – 75 Cukup Baik
10 – 65 Kurang Baik

1. Tahap refleksi berdasarkan hasil pengamatan lembar


Dari evaluasi dan observasi digunakan observasi guru dan refleksi.
untuk merefleksi sejauhmana tingkat Pada tahap ini, peneliti bersama guru
perubahan hasil belajar siswa hasil ini akan mengkaji pelaksanaan dan hasil yang di
dipergunakan sebagai acuan untuk
dapat pada saat pelaksanaan tindakan.
melangkah ke siklus selanjutnya Dalam refleksi disebutkan kekurangan-
2.Tahap Siklus II kekurangan dan kekeliruan yang terjadi
Siklus kedua dilaksanakan pada dalam pembelajaraan yang telah
Selasa, 15 November 2021. Dalam dilakukan, kemudian penelitian
pelaksanaan siklus II ini dapat berupa melakukan upaya-upaya perbaikan untuk
kegiatan yang sama dengan kegiatan dijadikan pertimbangan pelaksanaan
sebelumnya namun perbedaan pembelajaran selanjutnya, supaya guru
pelaksanaan dari siklus II ini merupakan dapat mengetahui keberhasilan dari
penyempurnaan pada siklus I penelitian ini dengan menggunakan

91
Jurnal Transformasi
Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021
PLS FIPP UNDIKMA
Model Pembelajaran Cooperative Dalam tahap perencanaan,
Learning Tipe Jigsaw. beberapa kegiatan yang dilakukan
antara lain:
Teknik Analisis Data
1) Menyiapkan alat dan perlengkapan
Tehnik analisis yang digunakan untuk
pembelajaran.
melihat motivasi belajar siswa adalah
2) Merancang skenario pembelajaran
sebagai berikut:
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan
P= x 100% pembelajaran
4) Mendisain alat evaluasi
Pedoman Katagori Aktivitas Guru Menurut
pembelajaran
Walpole Ronald E. (1992)
5) Lembar observasi
6) Merencanakan analisis hasil tes
Rata – Rata Katagori
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Sekor
Kegiatan yang dilakukan dalam
86 – 100 Sangat Baik tahap ini adalah melaksanakan
76 – 85 Baik rencana pembelajaran (RPP) yang
66 – 75 Cukup Baik telah direncanakan sebelumnya yaitu
10 – 65 Kurang Baik menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab dalam mengajarkan batas
HASIL DAN PEMBAHASAN wilayah Nkri. Beberapa kegiatan yang
Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan dilakukan dalam kegiatan ini yaitu:
Pembelajaran 1) Kegiatan awal yaitu guru
Pada bagian ini peneliti menyajikan hasil memotivasi siswa, dan
penelitian dan pembahasan sesuai dengan menyampaikan tujuan
tujuan yaitu untuk mengetahui bahwa pembelajaran.
model pembelajaran kooperatif learning 2) Kegiatan inti yaitu guru mengatur
tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil tempat duduk siswa dan membagi
belajar siswa pada mata pelajaran ppkn dalam beberapa kelompok kecil,
batas wilayah Nkri pada kelas IV SD Hadi kemudian guru menjelaskan materi
Sakti Tahun Pelajaran 2021/2022 yang tentang struktur tubuh tumbuhan
terdiri dari 25 siswa. kemudian membagikan LKS.
3) Kegiatan akhir yaitu guru bersama
Berikut ini akan diuraikan data hasil siswa menyimpulkan hasil
penelitian yang diperoleh dari hasil pembelajaran, melakukan penilaian
observasi dan evaluasi pada tiap-tiap siklus. pekerjaan siswa, dan menutup
Data yang diperoleh berupa data kuantitatif pembelajaran.
yang diperoleh dari hasil evaluasi c. Pengamatan / observasi
pembelajaran yang memberikan gambaran Dari hasil pengamatan
tentang berhasil atau tidaknya proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
pembelajaran yang diukur dengan pada siklus I, diadakanlah diskusi
ketuntasan belajar siswa. dengan salah satu guru yang
1. Siklus I membantu yang bertindak sebagai
Pada pelaksanaan siklus I ini di observer. Dari pengamatan yang telah
laksanakan dalam satu kali pertemuan dilakukan menunjukkan hasil yang
dan berlangsung selama 3 jam pelajaran, belum sesuai dengan apa yang
adapun kegiatan pada siklus I yang diharapkan seperti yang tertera dalam
terdiri dari 4 tahapan yaitu: tabel.
a. Tahap Perencanaan Tindakan P= x 100%

92
Jurnal Transformasi
Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021
PLS FIPP UNDIKMA
pemahaman siswa terhadap materi
P= x 100% pembelajaran.
= 0,75 x 100% 2. Siklus II
= 75 % Pada pelaksanaan siklus II ini di
laksanakan dalam satu kali pertemuan
Berdasarkan hasil obsevasi yang dan berlangsung selama 3 jam pelajaran.
diperoleh dari pengamatan melalui Dalam siklus ini selain menggunakan
lembar aktivitas guru yang dilakukan model pembelajaran cooperative
guru siklus I dapat disimpulkan learning tipe jigsaw peneliti juga
bahwa yang menjadi masalah yaitu: mencoba mengatasi yang menjadi
kekurangan pada siklus I. Adapun
1) Penggunaan waktu masih kurang
kegiatan pada siklus II terdiri dari 4
sesuai dengan rencana kegiatan
tahap yaitu :
yang dilakukan.
2) Guru Tidak memotivasi siswa a. Perencanaan
3) Guru Kurang memberikan Kegiatan yang dilakukan dalam
pandangan terkait kegiatan yang tahap ini adalah melaksanakan
akan di lakukan. rencana pembelajaran (RPP) yang
4) Tidak menggunakan model telah direncanakan sebelumnya yaitu
pembelajaran yang variatif seperti dengan menggunakan model
model pembelajaran cooperative pembelajaran Cooperative learning
learning tipe jigsaw. tipe jigsaw dalam mengajarkan materi
5) Tidak menggunakan media membaca pemahaman. Adapun
pembelajaran yang sesuai materi. beberapa kegiatan yang dilakukan
6) Guru tidak membuat kesimpulan adalah sebagai berikut :
terkait materi yang telah dipelajari. 1) Kegiatan awal yaitu guru
d. Refleksi memotivasi siswa, dan
Dilihat dari hasil yang diperoleh menyampaikan tujuan
dari siklus I, masih belum mencapai pembelajaran.
hasil yang diharapkan. Adapun 2) Kegiatan inti yaitu guru
kekurangan-kekurangan yang terdapat menjelaskan materi pembelajaran
pada siklus I dan akan diperbaiki pada secara singkat kemudian
siklus yang ke-2 diantaranya yaitu : selanjutnya Guru membagi siswa
1) Guru perlu memotivasi siswa agar menjadi empat atau lima
bisa membangkitkan semangat kelompok, kemudian membimbing
siswa dalam mengikuti proses siswa melakukan diskusi terkait
pembelajaran materi tentang kemampuan
2) Guru harus memberikan membaca pemahaman, selanjutnya
pandangan terkait materi kegiatan hasil diskusi kelompok di
yang akan di lakukan. presentasikan di depan kelas secara
3) Guru harus menggunakan model bergantian sementara kelompok
pembelajaran yang bervariasi lain menyimak.
seperti model cooperative learning 3) Kegiatan akhir yaitu guru bersama
tipe jigsaw. siswa menyimpulkan hasil
4) Guru harus menggunakan media pembelajaran, memberikan
pembelajaran yang sesuai materi. penguatan terhadap materi
5) Guru harus menanyakan pembelajaran serta memberikan PR
kesimpulan yang telah dipelajari pada siswa, dan menutup
agar bisa memantapkan pembelajaran.

93
Jurnal Transformasi
Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021
PLS FIPP UNDIKMA
b. Pelaksanaan Tindakan proses pembelajaran belum sepenuhnya
Pelaksanaan pembelajaran siklus II berjalan sesuai dengan rencana yang
ini peneliti melakukan proses telah ditetapkan, ada beberapa rencana
pembelajaran dengan menggunakan yang belum terlihat seperti guru tidak
model pembelajaran Cooperative memberikan motivasi belajar pada
learning tipe jigsaw dalam kegiatan pendahuluan, pada kegiatan inti
mengajarkan mata pelajaran Bahasa guru tidak terlihat menerapkan model
Indonesia, di kegiatan awal guru pembelajaran dan metode pembelajaran,
mengawali pembelajaran dengan dan diakhir pembelajaran guru tidak
berdoa, memotivasi siswa, dan guru membuat kesimpulan terkait materi ajar.
menyampaikan tujuan pembelajaran. Maka, dari itu peneliti mengadakan
Kegiatan inti guru membagi siswa perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu
menjadi empat atau lima kelompok pada siklus II seperti:
kemudian meminta siswa duduk a. Guru perlu memotivasi siswa agar
sesuai kelompok yang telah dibagi, bisa meningkatkan semangat siswa
guru membimbing siswa dalam dalam mengikuti proses pembelajaran
berdiskusi dan melakukan pegamatan b. Guru harus memberikan pandangan
terhadap media dan bahan yang sudah terkait kegiatan yang akan di lakukan.
di bagikan, selanjutnya hasil c. Guru harus menggunakan model
pengamatan dan diskusi kelompok pembelajaran yang bervariasi seperti
tersebut di presentasikan di depan model pembelajaran Cooperative
kelas sementara kelompok lain learning tipe jigsaw.
menyimak. Dan di kegiatan akhir d. Guru perlu menanyakan kesimpulan
guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari agar bisa
hasil pembelajaran, memberikan memantapkan pemahaman siswa
penguatan, dan memberikan tugas terhadap materi pembelajaran.
rumah.
2. Siklus II
c. Pengamatan / Observasi Pada siklus II ini perbaikan
Dari pengamatan yang telah pembelajaran yang dilakukan bersumber
dilakukan dengan menggunakan pada hasil refleksi siklus I yang cukup
lembar pengamatan, pada siklus II ini efektif dalam meningkatkan aktivitas
terjadi peningkatan hasil belajar yang guru. Pada siklus ini sudah tampak guru
sangat baik. memberikan peningkatan dan
melengkapi yang menjadi
P= x 100% kekurangannya seperti guru memberikan
motivasi belajar, pandangan terkait
P= x 100% kegiatan yang akan di lakukan,
menggunakan model pembelajaran
Cooperative learning tipe jigsaw, agar
= 0,94 x 100% siswa mampu memahami suatu materi
= 94 % pembelajaran.
Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Dari hasil lembar
Pembelajaran observasi aktivitas guru pada siklus II
1. Siklus 1 terlihat hampir semua aspek yang
Berdasarkan hasil aktivitas guru yang diamati terlaksana dengan sangat baik.
dilakukan pada siklus I, dengan Setelah dilaksanakan siklus II diperoleh
persentase sebesar 75 % menunjukkan nilai observasi guru sebesar 93% dengan
kategori cukup baik pada silklus I. kategori sangat baik. Dengan demikian

94
Jurnal Transformasi
Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021
PLS FIPP UNDIKMA
hasil observasi aktivitas guru dari siklus peningkatan sangat baik. Oleh karena itu
I ke siklus II sudah terlihat mengalami dapat disimpulkan bahwa penggunaan
peningkatan, dimana pada siklus I model pembelajaran Cooperative
persentasi 75% dengan kategori cukup learning tipe jigsaw pada mata pelajaran
baik sedangkan pada siklus II Ppkn dapat meningkatkan motivasi
persentasenya meningkat menjadi 93% belajar siswa.
dengan kategori sangat baik.
1.1.Diagram Batang Siklus I dan II
Secara keseluruhan
hasil observasi sangat terlihat jelas hasil
aktivitas guru siklus I ke siklus II
mengalami
100
80
60 Siklus 1
40 Siklus 2
20
0
hasil belajar
KESIMPULAN DAN SARAN maka disarankan agar juga
dikembangkan di sekolah -sekolah lain
Berdasarkan hasil data pada penelitian
yang berada di Bertasi Kota Mataram.
ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa
dwngan menggunakan model pembelajaran
Cooperative learning tipe jigsaw Dapat DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan motivasi belajar siswa pada Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
mata pelajaran Ppkn tahun ajaran 2021 / Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
2022. Meningkatan hasil kemampuan Rineka Cipta.
belajar tersebut dapat dilihat dari hasil Bella, M. 2013. Kemampuan Berpikir
perolehan nilai rata – rata pada siklus I
Kreatif Siswa SMP pada Materi
yaitu 75 % dapat dikategorikan dengan Dampak Kepadatan Penduduk
cukup baik. Sedangkan pada siklus II yaitu Terhadap Lingkugan Melalui
93 % dan dapat dikategorikan sangat baik. Pembelajaran Berbasis Proyek. Skripsi
Saran Tindak Lanjut S1 Universitas Pendidikan Indonesia.
Diakses di http://repository.upi.edu/
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
pada tanggal 09 Oktober 2021
peneliti dapat memberikan saran-saran
sebagai berikut: Darmadi, A. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
1. Diharapkan guru mengenalkan dan
melatih siswa dengan menggunakan Depdiknas RI 2003. UU No.20 Tahun 2003
model pembelajaran Cooperative Tentang Sistem pendidikan Nasional.
learning tipe jigsaw agar dapat Departemen Pendidikan Nasional
meningkatkan motivasi belajar siswa Republik Indonesia Jakarta.
dengan mata pelajaran Ppkn. Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan
2. Dikarenakan model pembelajaran yang Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
dikembangkan dalam penelitian ini
efektif dalam meningkatkan motivasi Fathurrahman. 2010. Pendekatan
belajar siswa pada mata pelajaran Ppkn, Pembelajaran Berbasis Masalah untuk

95
Jurnal Transformasi
Volume 7 Nomor 2 Edisi September 2021
PLS FIPP UNDIKMA
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Riski, A. 2018. Penerapan Model
Kritis Siswa SD dalam Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw
PKN. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Jurusan Pendidkan Pra- sekolah dan Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Di
Sekolah dasar FIP UNY. Diunduh pada Sdn 1 Tulusrejo Kecamatan
tanggan 17 Oktober 2021.(online): Pekalongan Tahun Pelajaran
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/p 2017/2018. Diunduh pada tanggal 17
enelitian/Fathurrohman,%20S.Pd.,M.Pd Oktober 2021 dari https://
/Berpikir%20Kritis.pdf. Diakses pada %3A%2F%2Frepository.metrouniv.ac.i
tanggan 17 Oktober 2021. d%2Fid%2Feprint%2F1965%2F1%2FS
KRIPSI%2520ANISA%2520RISKI.pdf
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran. Syafi’i, Suryawati dan Ardiyas. 2011.
Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Kemampuan Berpikir Kreatif dan
Penguasaan Konsep Siswa Melalui
Isjoni. 2012. Cooperative Learning.
Model Problem Based Learning (PBL)
Bandung: Alfabeta.
dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI
Jufri, A. W. 2010. Belajar dan IPA SMAN 2 Pekanbaru Tahun Ajaran
Pembelajaran Sains. Mataram: Arga 2010/2011. Jurnal Biogenesis, Vol. 8,
Puji Press. Nomor 1, Juli 2011 (online). Diakses
Julaeha. 2008. Strategi Pembelajaran di pada tanggal 31 Oktober 2021:
SD. Jakarta: Universitas Terbuka http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/issue
Primiani, N. 2009. Upaya meningkatan /current.pdf
motivasi belajar siswa model
pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw Yusuf. 2014. Kualitas Proses Dan Hasil
(Student Team Achievement Division) belajar PKn Melalui Pengajaran
Pada Materi ppkn(Penelitian Tindakan dengan Model Pembelajaran
Kelas Di Kelas -Iv Sdn 1 Penpen Kooperatif Tipe Jigsaw pada Madrasah
Kecamatan Mundukabupaten Cirebon). Aliyah Ponpes Nurul Haramain
Diunduh pada tanggal 17 Oktober 2021 Lombok Barat NTB. Tesis. Surabaya:
dari https:// PPs Universitas Negeri Surabaya
%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fme Widiasworo, Erwin. (2016). 19 Kiat Sukses
dia%2Fpublications%2F213459- Membangkitkan Motivasi Belajar
meningkatkan-hasil-belajar-siswa-pada Peserta Didik. Jogjakarta :Ar- Ruzz
ma.pdf- Media.

96

Anda mungkin juga menyukai