Anda di halaman 1dari 31

102

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana untuk observasi awal

dilaksanakan pada hari Jumat 15 November 2013 pukul 06.00 wita yang

bertempat di lapangan Buana Patra Singaraja. Setiap siklus terdiri dari dua kali

pertemuan. Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 05 Maret 2014 untuk

pengambilan data aktivitas belajar siswa dan hari Rabu 19 Maret 2014 untuk

pengambilan data aktivitas dan hasil belajar siswa pada pukul 06.00 s/d 07.30 wita

yang bertempat di Taman Kota Singaraja. Sedangkan penelitian siklus II

dilaksanakan pada hari Rabu 26 Maret 2014 untuk pengambilan data aktivitas

belajar dan hari Rabu 02 April 2014 untuk pengambilan data aktivitas serta hasil

belajar siswa pada pukul 06.00 s/d 07.30 wita yang bertempat di Taman Kota

Singaraja pada siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran

2013/2014 yang berjumlah 35 orang siswa yang terdiri dari 18 orang siswa putra

dan 17 orang siswa putri.

4.2 Data Hasil Penelitian

Hasil analisis data penelitian observasi awal, siklus I dan siklus II meliputi

data aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli.

102
103

4.2.1 Observasi Awal

4.2.1.1 Data Observasi Awal Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli

Data aktivitas belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing

atas) bola voli ini didapat dari 6 indikator aktivitas belajar yang terdiri dari aspek

visual, aspek lisan, aspek mendengarkan, aspek metrik, aspek mental, dan aspek

emosional.

Analisis data aktivitas belajar siswa pada observasi awal dapat

dikelompokkan ke dalam data hasil penelitian aktivitas belajar siswa dengan

materi teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada siswa

kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilihat

pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Observasi Awal Teknik


Dasar Passing (Passing Bawah Dan Passing Atas) Bola Voli pada
Siswa Kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran
2013/2014

No Kriteria Jumlah Persentase (%) Keterangan


Siswa
1 9 - 0% Sangat Aktif
2 7 <9 5 14,3% Aktif
3 5 <7 23 65,7% Cukup Aktif
4 3 <5 7 20% Kurang Aktif
5 <3 - 0% Sangat Kurang Aktif
Total 35 100%

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, siswa dengan kategori sangat aktif sebanyak

0 orang siswa dengan persentase 0%, siswa dengan kategori aktif sebanyak 5

orang siswa dengan persentase 14,3%, siswa dengan kategori cukup aktif

sebanyak 23 orang siswa dengan persentase 65,7%, siswa dengan kategori kurang

aktif sebanyak 7 orang siswa dengan persentase 20% dan siswa dengan kategori

sangat kurang aktif sebanyak 0 orang siswa dengan persentase 0%.


104

Adapun nilai rata-rata aktivitas belajar siswa teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli secara klasikal yaitu sebagai berikut.

( ) =

= = 5,05

Jadi secara klasikal aktivitas belajar siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6

Singaraja adalah 5,05. Bila dikonversikan ke dalam kriteria penggolongan

aktivitas belajar berada pada rentang 5 < 7 yang berada dalam kategori

cukup aktif. Data aktivitas belajar teknik dasar passing (passing bawah dan

passing atas) bola voli pada observasi awal juga dapat dilihat pada gambar

diagram 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1 Diagram Batang Kriteria Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing
(Passing Bawah Dan Passing Atas) Bola Voli Observasi Awal

Dari hasil analisis data aktivitas belajar teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli diketahui dari 6 indikator aktivitas belajar,

ditemukan beberapa permasalahan, yaitu: (1) pada aspek lisan siswa kurang aktif

dalam mengajukan pertanyaan, dan mengemukakan saran atau pendapat dalam


105

berdiskusi, (2) aspek metrik, masih sedikit siswa yang dapat melakukan gerakan

teknik dasar passing bola voli dengan baik dan benar, hal ini disebabkan karena

siswa belum memahami konsep dengan baik dan kurangnya pengulangan gerakan

serta kurangnya kesempatan melakukan gerakan yang diberikan oleh guru, (3)

pada aspek mental siswa belum bisa memecahkan permasalahan yang dihadapi

dan menanggapi permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran, dan (4)

pada aspek emosional, minat siswa untuk mempelajari materi teknik dasar passing

bola voli kurang sehingga motivasi untuk mengikuti pelajaran dengan semangat

menjadi rendah. Hal ini mengakibatkan siswa kurang percaya diri untuk mencoba

melakukan suatu gerakan.

Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut

yaitu: (1) pada aspek lisan peneliti memotivasi siswa untuk menyimak penjelasan

tentang materi yang disajikan agar siswa dapat mengajukan pertanyaan tentang

materi yang belum jelas dan mampu mengemukakan pendapat, (2) aspek metrik,

memberikan petunjuk agar siswa dapat melakukan gerakan teknik dasar passing

bola voli dengan baik dan benar, (3) aspek mental, membantu siswa dalam

memecahkan masalah yang dihadapi dan (4) aspek emosional, membantu dan

mendampingi siswa agar lebih percaya diri berani dalam menghadapi dan

memecahkan masalah dalam pembelajaran teknik dasar passing (passing bawah

dan passing atas) bola voli.

4.2.1.2 Data Observasi Awal Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli
106

Data hasil belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas)

bola voli ini didapat dari aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.

Setiap aspek memiliki bobot tersendiri, untuk aspek kognitif (N 1) memiliki bobot

sebesar 20, untuk aspek afektif (N2) memiliki bobot sebesar 30 dan untuk aspek

psikomotor (N3) memiliki bobot 50. Sehingga total keseluruhan untuk hasil

belajar adalah penjumlahan dari N1, N2 dan N3.

Analisis data hasil belajar siswa pada observasi awal dapat dikelompokkan

ke dalam data hasil penelitian hasil belajar siswa dengan materi teknik dasar

passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada siswa kelas VIII B4 SMP

Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 4.2

dibawah ini.

Tabel 4.2 Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Observasi Awal


Teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada
Siswa Kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014

Banyak Persenta Nilai Ketuntas


No Rentang Skor Katagori Persentase
Siswa se (Huruf) an
1 82% - 100% Sangat
- - A 8 siswa
Baik Tuntas
(22,9%)
2 72% - 81% 8 siswa 22,9% B Baik
3 62% - 71% 12 siswa 34,2% Cukup
C
Baik
4 52% - 61% 14 siswa 40% Kurang Tidak 27 siswa
D
Baik Tuntas (77,1%)
5 0% - 51% 2,9% Sangat
1 siswa E
Kurang
Jumlah 35 100%

Dari tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian hasil belajar

siswa teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada

observasi awal diperoleh data hasil belajar dimana siswa yang tuntas sebanyak 8

orang siswa dengan persentase 22,9% dan yang tidak tuntas sebanyak 27 orang
107

siswa dengan persentase 77,1% dengan rincian kategori hasil belajar sebagai

berikut: siswa dengan kategori sangat baik 0 orang siswa dengan presentase 0%,

siswa dengan kategori baik sebanyak 8 orang siswa dengan persentase 22,9%,

siswa dengan kategori cukup baik sebanyak 12 orang siswa dengan persentase

34,2%, siswa dengan kategori kurang baik sebanyak 14 orang siswa dengan

persentase 40% dan siswa dengan kategori sangat kurang baik sebanyak 1 orang

dengan persentase 2,9%.

Adapun rincian rata-rata ( kelas hasil belajar siswa teknik dasar passing

(passing bawah dan passing atas) bola voli dapat dihitung sebagai berikut.

= = 63,2

Jadi nilai rata-rata skor siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja

secara klasikal adalah 63,2. Bila dikonversikan ke dalam tingkat penguasaan

kompetensi yang berlaku di SMP Negeri 6 Singaraja untuk mata pelajaran

penjasorkes berada pada rentang 62 - 71 yang berada dalam kategori cukup baik.

Berdasarkan analisis data pada penelitian tindakan kelas observasi awal,

maka ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk materi bola voli sebagai

berikut.

Jumlah Siswa Tuntas


KB = x 100%
Jumlah Siswa Keseluruhan

KB = x 100% = 22,9%
108

Data di atas merupakan hasil klasikal ketuntasan materi teknik dasar

passing (passing bawah dan passing atas) bola voli dimana siswa yang tuntas

hanya 8 orang siswa dengan persentase 22,9%. Hal ini tentu saja belum memenuhi

ketuntasan 72%.

Dari analisis data observasi awal pada penelitian tindakan kelas, hasil

belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada

siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 juga

dapat dilihat gambar diagram 4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Observasi Awal Hasil Belajar Siswa
Teknik Dasar Passing (Passing Bawah Dan Passing Atas) Bola
Voli

Analisis data pada observasi awal diketahui 27 orang siswa yang tergolong
tidak tuntas. Adapun masalah yang dihadapi siswa yaitu pada aspek kognitif
adalah kurangnya pemahaman siswa mengenai materi teknik dasar passing bola
voli, hal ini disebabkan oleh kurangnya kesempatan yang diberikan oleh guru
untuk siswa dalam memahami teori dalam materi teknik dasar passing bola voli.
Pada aspek efektif permasalahan yang muncul yaitu kurangnya komunikasi dan
kerjasama antar siswa saat proses pembelajaran. Dan pada aspek psikomotor
permasalahan yang terjadi adalah sikap siswa kurang aktif didalam mengamati
demonstrasi yang diperagakan oleh guru mengenai materi teknik dasar passing
109

bola voli sehingga sebagian besar siswa tidak dapat melakukan sikap awal, sikap
pelaksanaan dan sikap akhir dengan teknik yang benar.
Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan

tersebut yaitu dengan memberi penjelasan kepada siswa mengenai teknik dasar

passing (passing bawah dan passing atas) bola voli, dimana terdapat 3 hal yang

harus diperhatikan yaitu sikap awal, sikap pelaksanaan dan sikap akhir. 3 hal

tersebut saling berkaitan sehingga akan menghasilkan gerakan yang baik pada

teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli. Siswa lebih

banyak melakukan percobaan-percobaan teknik dasar passing (passing bawah dan

passing atas) bola voli dan berdiskusi mengenai gerakan yang dilakukan di

kelompoknya masing-masing. Peneliti juga membantu kesulitan siswa dalam

melakukan gerakan mana yang sulit dilakukan sehingga diharapkan siswa bisa

melakukan gerakan teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola

voli dengan baik dan benar.

4.2.2 Data Hasil Penelitian Siklus I

4.2.2.1 Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Siklus I

Data aktivitas belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing

atas) bola voli ini didapat dari 6 indikator aktivitas belajar yang terdiri dari aspek

visual, aspek lisan, aspek mendengarkan, aspek metrik, aspek mental, dan aspek

emosional.

Analisis data siklus I aktivitas belajar siswa dapat dikelompokkan ke

dalam data hasil penelitian aktivitas belajar siswa dengan materi teknik dasar

passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada siswa kelas VIII B4 SMP
110

Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 4.3 di

bawah ini.

Tabel 4.3 Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing


(Passing Bawah Dan Passing Atas) Bola Voli pada Siswa Kelas VIII B4
SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus I

No Kriteria Jumlah Persentase (%) Keterangan


Siswa
1 9 1 2,9% Sangat Aktif
2 7 <9 16 45,7% Aktif
3 5 <7 18 51,4% Cukup Aktif
4 3 <5 - 0% Kurang Aktif
5 <3 - 0% Sangat Kurang Aktif
Total 35 100%

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, siswa dengan kategori sangat aktif sebanyak

1 orang siswa dengan persentase 2,9%, siswa dengan kategori aktif sebanyak 16

orang siswa dengan persentase 45,7%, siswa dengan kategori cukup aktif

sebanyak 18 orang siswa dengan persentase 51,4%, siswa dengan kategori kurang

aktif sebanyak 0 orang siswa dengan persentase 0% dan siswa dengan kategori

sangat kurang aktif sebanyak 0 orang siswa dengan persentase 0%.

Adapun nilai rata-rata aktivitas belajar siswa teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli secara klasikal yaitu sebagai berikut.

( ) =

= = 6,7

Jadi secara klasikal aktivitas belajar siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6

Singaraja adalah 6,7. Bila dikonversikan ke dalam kriteria penggolongan aktivitas

belajar berada pada rentang 5 < 7 yang berada dalam kategori cukup aktif.
111

Data aktivitas belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola

voli pada observasi awal juga dapat dilihat pada gambar diagram 4.3 di bawah ini.

Gambar 4.3 Diagram Batang Kriteria Aktivitas Belajar Siswa Teknik Dasar
Passing (Passing Bawah Dan Passing Atas) Bola Voli Siklus I

Dari hasil analisis data aktivitas belajar teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli diketahui dari 6 indikator aktivitas belajar

ditemukan beberapa permasalahan yaitu: (1) pada aspek lisan, siswa masih belum

berani mengemukakan pendapat dan memberikan saran dalam diskusi, (2) aspek

audio, siswa kurang mendengarkan diskusi dalam kelompok tentang materi teknik

dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli yang dipelajarinya, (3)

aspek metrik, siswa belum berani melakukan percobaan gerakan-gerakan baru

yang dapat membantu menyempurnakan teknik dasar passing (passing bawah dan

passing atas) bola voli, (4) aspek mental, siswa belum bisa memecahkan masalah

yang dihadapi dalam proses pembelajaran teknik dasar passing (passing bawah

dan passing atas) bola voli dan (5) aspek emosional, siswa kurang berani dalam

menghadapi dan memecahkan masalah dalam pembelajaran teknik dasar passing

(passing bawah dan passing atas) bola voli.


112

Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut

yaitu: pada aspek lisan peneliti memotivasi siswa untuk menyimak penjelasan

tentang materi yang disajikan, pada aspek audio peneliti memotivasi siswa agar

saling berdiskusi dan saling mendengarkan materi teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli yang disampaikan oleh temannya, pada aspek

metrik peneliti memberikan petunjuk agar siswa dapat melakukan gerakan dengan

baik dan benar, pada aspek mental peneliti membantu siswa dalam memecahkan

masalah yang dihadapi dan pada aspek emosional peneliti membantu dan

mendampingi siswa agar berani dalam menghadapi dan memecahkan masalah

dalam pembelajaran teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola

voli.

4.2.2.2 Data Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Siklus I

Data hasil belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas)

bola voli ini didapat dari aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.

Setiap aspek memiliki bobot tersendiri, untuk aspek kognitif (N 1) memiliki bobot

sebesar 20, untuk aspek afektif (N2) memiliki bobot sebesar 30 dan untuk aspek

psikomotor (N3) memiliki bobot 50. Sehingga total keseluruhan untuk hasil

belajar adalah penjumlahan dari N1, N2 dan N3.

Analisis data hasil belajar siswa pada siklus I dapat dikelompokkan ke

dalam data hasil penelitian hasil belajar siswa dengan materi teknik dasar passing

(passing bawah dan passing atas) bola voli pada kelas VIII B4 SMP Negeri 6

Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.
113

Tabel 4.4 Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Teknik dasar
passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada Siswa Kelas VIII
B4 SMP Negeri 6 Singaraja Siklus I

Banyak Persenta Nilai Ketuntas


No Rentang Skor Katagori Persentase
Siswa se (Huruf) an
1 82% - 100% Sangat
2 siswa 5,7% A 24 siswa
Baik Tuntas
(68,6%)
2 72% - 81% 22 siswa 62,9% B Baik
3 62% - 71% 11 siswa 31,4% Cukup
C
Baik
4 52% - 61% 0 0% Kurang Tidak 11 siswa
D
Baik Tuntas (31,4%)
5 0% - 51% 0% Sangat
0 E
Kurang
Jumlah 35 100% 35 (100%)

Dari tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian hasil belajar

siswa teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada siklus

I diperoleh data hasil belajar dimana siswa yang tuntas sebanyak 24 orang siswa

dengan persentase 68,6% dan yang tidak tuntas sebanyak 11 orang siswa dengan

persentase 31,4% dengan rincian kategori hasil belajar sebagai berikut: siswa

dengan kategori sangat baik 2 orang siswa dengan presentase 5,7%, siswa dengan

kategori baik sebanyak 22 orang siswa dengan persentase 62,9%, siswa dengan

kategori cukup baik sebanyak 11 orang siswa dengan persentase 31,4%, siswa

dengan kategori kurang baik sebanyak 0 orang siswa dengan persentase 0% dan

siswa dengan kategori sangat kurang sebanyak 0 orang dengan persentase 0%.

Adapun rincian rata-rata ( kelas hasil belajar siswa teknik dasar passing

(passing bawah dan passing atas) bola voli dapat dihitung sebagai berikut.



N

= = 74,7
114

Jadi nilai rata-rata skor siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja

secara klasikal adalah 74,7. Bila dikonversikan ke dalam tingkat penguasaan

kompetensi yang berlaku di SMP Negeri 6 Singaraja untuk mata pelajaran

penjasorkes berada pada rentang 72 - 81 yang berada dalam kategori baik.

Berdasarkan analisis data pada penelitian tindakan kelas siklus I, maka

ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk materi bola voli sebagai berikut.

Jumlah Siswa Tuntas

KB = x 100%

Jumlah Siswa Keseluruhan

KB = x 100%

= 68,6%

Data di atas merupakan hasil klasikal ketuntasan materi teknik dasar

passing (passing bawah dan passing atas) bola voli dimana siswa yang tuntas

sebanyak 24 orang siswa dengan persentase 68,6%. Hal ini tentu saja belum

memenuhi ketuntasan minimal 72%.

Dari analisis data pada penelitian tindakan kelas pada siklus I hasil belajar

teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada siswa kelas

VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 juga dapat dilihat

gambar diagram 4.4 di bawah ini.


115

Gambar 4.4 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa teknik dasar passing (passing
bawah dan passing atas) bola voli Siklus I

Analisis data pada siklus I diketahui 24 siswa yang tergolong tidak tuntas.

Adapun masalah yang dihadapi siswa yaitu pada aspek kognitif siswa kurang

mampu memahami materi yang diberikan pada saat pembelajaran sehingga pada

saat pemberian tes kognitif siswa masih kurang mampu mengembangkan

pengetahuannya. Pada aspek afektif beberapa siswa kurang menghargai rekan

sekelas dalam kelompoknya, selain itu juga siswa kurang bersemangat mengikuti

pembelajaran. Sedangkan pada aspek psikomotor dalam melakukan gerakan

teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli ada beberapa

komponen yang tidak dilakukan secara baik. Pada pelaksanaan bola voli passing

bawah sikap awal komponen (a) siswa terkadang tidak menekuk lutut kakinya dan

komponen (c) pada saat tangan saling berpegangan belum dilakukan dengan baik,

untuk sikap pelaksanaan komponen (b) pengenaan bola terkadang belum pada

bagian proksimal dari lengan dan sikap akhir komponen (c) pandangan siswa

tidak mengikuti arah bola. Pada bola voli passing atas, sikap awal pada komponen

(b) terkadang siswa tidak mengangkat kedua lengannya, sikap pelaksanaan pada

komponen (d) koordinasi gerak tangan, lengan, badan, lutut dan kaki belum
116

serempak sehingga gerakan belum harmonis, dan pada sikap akhir komponen (c)

pandangan siswa tidak mengikuti arah bola.

Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan

tersebut yaitu dengan memberi penjelasan kepada siswa mengenai teknik dasar

passing (passing bawah dan passing atas) bola voli, dimana terdapat 3 hal yang

harus diperhatikan yaitu sikap awal, sikap pelaksanaan dan sikap akhir. 3 hal

tersebut saling berkaitan sehingga akan menghasilkan gerakan yang baik pada

bola voli passing bawah dan bola voli passing atas. Siswa lebih banyak

melakukan percobaan-percobaan teknik dasar passing (passing bawah dan

passing atas) bola voli dan berdiskusi mengenai gerakan yang dilakukan di

kelompoknya masing-masing. Peneliti juga membantu kesulitan siswa dalam

melakukan gerakan mana yang sulit dilakukan sehingga diharapkan siswa bisa

melakukan gerakan bola voli (passing bawah dan passing atas) dengan baik dan

benar. Dengan hasil analisis data tersebut maka penelitian ini akan dilanjutkan

pada penelitian tindakan kelas siklus II dengan melihat kekurangan-kekurangan

pada siklus I.

4.2.3 Data Hasil Penelitian Siklus II

Data hasil penelitian siklus II meliputi data aktivitas dan hasil belajar

siswa teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli.

4.2.3.1 Data Aktivitas Belajar Siswa Teknik Dasar Passing Bola Voli Siklus II.

Data aktivitas belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing

atas) bola voli ini didapat dari 6 indikator aktivitas belajar yang terdiri dari aspek

visual, aspek lisan, aspek mendengarkan, aspek metrik, aspek mental, dan aspek

emosional.
117

Analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat dikelompokkan ke

dalam data hasil penelitian aktivitas belajar siswa dengan materi teknik dasar

passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada siswa kelas VIII B4 SMP

Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 4.5 di

bawah ini.

Tabel 4.5 Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing


(Passing Bawah Dan Passing Atas) Bola Voli pada Siswa Kelas VIII
B4 SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus II

No Kriteria Jumlah Persentase (%) Keterangan


Siswa
1 9 3 8,6% Sangat Aktif
2 7 <9 28 80% Aktif
3 5 <7 4 11,4% Cukup Aktif
4 3 <5 - 0% Kurang Aktif
5 <3 - 0% Sangat Kurang Aktif
Total 35 100%

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, siswa dengan kategori sangat aktif sebanyak

3 orang siswa dengan persentase 8,6%, siswa dengan kategori aktif sebanyak 28

orang siswa dengan persentase 80%, siswa dengan kategori cukup aktif sebanyak

4 orang siswa dengan persentase 11,4%, siswa dengan kategori kurang aktif

sebanyak 0 orang siswa dengan persentase 0% dan siswa dengan kategori sangat

kurang aktif sebanyak 0 orang siswa dengan persentase 0%.

Adapun nilai rata-rata aktivitas belajar siswa teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli secara klasikal yaitu sebagai berikut.

( ) =
118

= = 7,9

Jadi secara klasikal aktivitas belajar siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6

Singaraja adalah 7,9. Bila dikonversikan ke dalam kriteria penggolongan aktivitas

belajar berada pada rentang 7  < 9 yang berada dalam kategori aktif. Data

aktivitas belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli

pada observasi awal juga dapat dilihat pada gambar diagram 4.5 di bawah ini.

Gambar 4.5 Diagram Batang Kriteria Aktivitas Belajar Siswa teknik dasar passing
(passing bawah dan passing atas) bola voli Siklus II

4.2.3.2 Data Hasil Belajar Siswa Teknik Dasar Passing Bola voli Siklus II.

Data hasil belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas)

bola voli ini didapat dari aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.

Setiap aspek memiliki bobot tersendiri, untuk aspek kognitif (N 1) memiliki bobot

sebesar 20, untuk aspek afektif (N2) memiliki bobot sebesar 30 dan untuk aspek

psikomotor (N3) memiliki bobot 50. Sehingga total keseluruhan untuk hasil

belajar adalah penjumlahan dari N1, N2 dan N3.


119

Analisis data hasil belajar siswa pada siklus II dapat dikelompokkan ke

dalam data hasil penelitian hasil belajar siswa dengan materi teknik dasar passing

(passing bawah dan passing atas) bola voli pada kelas VIII B4 SMP Negeri 6

Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6 Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Teknik


dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada Siswa
Kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja Siklus II

Banyak Persenta Nilai Ketuntas


No Rentang Skor Katagori Persentase
Siswa se (Huruf) an
1 82% - 100% Sangat
11 siswa 31,4% A 34 siswa
Baik Tuntas
(97,1%)
2 72% - 81% 23 siswa 65,7% B Baik
3 62% - 71% 1 siswa 2,9% Cukup
C
Baik
4 52% - 61% 0 0% Kurang Tidak 1 siswa
D
Baik Tuntas (2,9%)
5 0% - 51% 0% Sangat
0 E
Kurang
Jumlah 35 100% 35 (100%)

Dari tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian hasil belajar

siswa teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada siklus

II diperoleh data hasil belajar dimana siswa yang tuntas sebanyak 34 orang siswa

dengan persentase 97,1% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 orang siswa

dengan persentase 2,9% dengan rincian kategori hasil belajar sebagai berikut:

siswa dengan kategori sangat baik 11 orang siswa dengan presentase 31,4%, siswa

dengan kategori baik sebanyak 23 orang siswa dengan persentase 65,7%, siswa

dengan kategori cukup baik sebanyak 1 orang siswa dengan persentase 2,9%,

siswa dengan kategori kurang baik sebanyak 0 orang siswa dengan persentase 0%

dan siswa dengan kategori sangat kurang sebanyak 0 orang dengan persentase 0%.
120

Adapun rincian rata-rata ( kelas hasil belajar siswa teknik dasar passing

(passing bawah dan passing atas) bola voli dapat dihitung sebagai berikut.



N

= = 79,5

Jadi nilai rata-rata skor kelas secara klasikal adalah 79,5. Bila

dikonversikan ke dalam tingkat penguasaan kompetensi yang berlaku di SMP

Negeri 6 Singaraja untuk mata pelajaran penjasorkes berada pada rentang 72% -

81% yang berada dalam kategori baik.

Analisis data pada penelitian tindakan kelas siklus II, maka ketuntasan

belajar siswa secara klasikal untuk materi teknik dasar passing (passing bawah

dan passing atas) bola voli adalah sebagai berikut.

Jumlah Siswa Tuntas

KB = x 100%

Jumlah Siswa Keseluruhan

KB = x 100%

= 97,1%

Dilihat dari analisis data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

persentase ketuntasan hasil belajar siswa teknik dasar passing (passing bawah dan

passing atas) bola voli pada siklus II adalah 97,1%. Artinya 97,1% siswa dikelas

terteliti sudah memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 79,5. Tingkat

penguasaan belajar siswa teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas)
121

bola voli pada siklus II berada pada kategori tuntas. Data hasil belajar bola voli

siklus II juga dapat dilihat pada gambar diagram 4.6 di bawah ini.

Gambar 4.6 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Teknik Dasar Passing (Passing
Bawah Dan Passing Atas) Bola Voli Siklus II

4.2.4 Interpretasi Data Aktivitas dan Hasil Belajar Penelitian Siklus I dan II

4.2.4.1 Interpretasi Data Tingkat Aktivitas Belajar Siswa Bola voli pada Siklus I

dan II.

Peningkatan aktivitas belajar teknik dasar passing (passing bawah dan

passing atas) bola voli pada siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja tahun

pelajaran 2013/2014 dari observasi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel 4.7 di bawah ini

Tabel 4.7 Peningkatan Aktivitas Belajar Per Siklus Materi Teknik dasar
passing (passing bawah dan passing atas) bola voli Siswa Kelas VIII
B4 SMP Negeri 6 Singaraja
Peningkatan Aktivitas Belajar
Aktivitas
Keaktifan Observasi Siklus I Observasi
No Tahapan Belajar
Siswa Awal ke ke Siklus Awal ke
Klasikal
Siklus I II Siklus II
122

1. Observasi 5,05 5 siswa


Awal (14,3%) 12 siswa
Aktif (34,3%)
17 siswa 26 siswa
2. Siklus I 6,7 (48,6%) (74,3%)
Aktif
14
31 siswa
siswa
3. Siklus II 7,9 (88,6%)
(40%)
Aktif

Berdasarkan Tabel 4.7 hasil analisis data aktivitas belajar siswa teknik

dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli dapat disampaikan

bahwa pada observasi awal siswa aktif sebanyak 5 orang siswa (14,3%).

Kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I siswa yang aktif sebanyak 17

orang siswa (48,6%) dengan peningkatan 12 orang siswa (34,3%) dari observasi

awal, Karena pada siklus I aktivitas siswa masih perlu ditingkatkan, sehingga pada

siklus II kembali diberikan tindakan. Setelah diberikan tindakan pada siklus II,

aktivitas siswa meningkat sebanyak 14 orang siswa (40%) dari siklus I dan pada

siklus II siswa sudah berada dalam kategori aktif yaitu 31 orang siswa (88,6%),

dan dari observasi awal ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 26 orang siswa

(74,3%).

Berdasarkan pemaparan tersebut, peningkatan aktivitas belajar secara

klasikal siswa teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli

pada siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 juga

dapat dilihat pada gambar diagram 4.7 di bawah ini.


123

Gambar 4.7 Diagram Batang Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal Siswa


Teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli Per
Tahap

4.2.4.2 Interpretasi Hasil Belajar Siswa Teknik Dasar Passing Bola voli Pada

Siklus I dan Siklus II.

Peningkatan hasil belajar siswa teknik dasar passing (passing bawah dan

passing atas) bola voli pada siswa kelas VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja tahun

pelajaran 2013/2014 dari observasi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Per Siklus Materi Teknik dasar
passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada Siswa Kelas
VIII B4 SMP Negeri 6 Singaraja
Peningkatan Hasil Belajar
Persentase
Ketuntasan Observasi Siklus I Observasi
No Tahapan Hasil
Siswa Awal ke ke Awal ke
Belajar
Siklus I Siklus II Siklus II
124

1. Observasi 8 siswa
Tuntas
Awal (22,9%)

16 siswa
2. Siklus I 24 siswa Tuntas (45,7%) 26 siswa
(68,6%) (74,3%)
10 siswa
(28,6%)
Siklus II 34 siswa
3. Tuntas
(97,1%)

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil analisis data hasil belajar siswa teknik dasar

passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada siswa kelas VIII B4 SMP

Negeri 6 Singaraja dapat disampaikan bahwa persentase hasil belajar siswa pada

observasi awal sebesar 22,9% (8 orang siswa). Setelah diberikan tindakan pada

siklus I hasil belajar bola voli mengalami peningkatan sebesar 45,7% (16 orang

siswa) dari observasi awal, dan persentase hasil belajar pada siklus I sebesar

68,6% (24 orang siswa). Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas

maka diberikan tindakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II

persentase hasil belajar siswa menjadi 97,1% (34 orang siswa) meningkat sebesar

28,6% (10 orang siswa) dari siklus I. Dari hasil analisis data tersebut dapat dilihat

peningkatan persentase hasil belajar yang terjadi dari observasi awal ke siklus II

sebesar 74,3% (26 orang siswa).

Berdasarkan pemaparan tersebut, peningkatan hasil belajar siswa teknik

dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli pada siswa VIII B4

SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 juga dapat dilihat pada

gambar diagram 4.8 di bawah ini.


125

Gambar 4.8 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Siswa Teknik Dasar
Passing (Passing Bawah Dan Passing Atas) Bola Voli Per Tahap

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada hari Jumat, 15


November 2013 pada siswa kelas VIII B4, bahwa kenyataan di lapangan
menunjukkan masih terlihat minat belajar siswa yang rendah. Ini terlihat dari
sikap pasif anak didik dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya
materi bola voli, seperti ada beberapa perhatian siswa lain-lain dan tidak fokus
pada proses pembelajaran. Jika dilihat berdasarkan pedoman penggolangan
aktivitas belajar kategori sangat aktif berada pada kriteria 9, kategori aktif
berada pada kriteria 7 <9, kategori cukup aktif berada pada kriteria 5 <
7, kategori kurang aktif berada pada kriteria 3 < 5 dan kategori sangat
kurang aktif berada pada kriteria < 3. Sedangkan pada saat observasi awal
secara klasikal aktivitas belajar siswa materi passing bola voli sebesar 5,05, angka
tersebut berada pada kriteria 5 <7 dengan kategori cukup aktif. Adapun
permasalahan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran tersebut, dilihat dari
segi aktivitas siswa (1) pada aspek lisan siswa kurang aktif dalam mengajukan
pertanyaan, dan mengemukakan saran atau pendapat dalam berdiskusi, (2) pada
aspek metrik, masih sedikit siswa yang dapat melakukan gerakan teknik dasar
passing bola voli dengan baik dan benar, hal ini disebabkan karena siswa belum
126

memahami konsep dengan baik dan kurangnya pengulangan gerakan serta


kurangnya kesempatan melakukan gerakan yang diberikan oleh guru, (3) pada
aspek mental siswa belum bisa memecahkan permasalahan yang dihadapi dan
menanggapi permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran, dan (4)
pada aspek emosional, minat siswa untuk mempelajari materi teknik dasar passing
bola voli kurang sehingga motivasi untuk mengikuti pelajaran dengan semangat
menjadi rendah. Hal ini mengakibatkan siswa kurang percaya diri untuk mencoba
melakukan suatu gerakan.
Selain aktivitas belajar dalam observasi diamati pula hasil belajar siswa.
Hasil belajar yang diamati mencakup aspek afektif, aspek kognitif dan aspek
psikomotor. Pada saat observasi awal didapat persentase data hasil belajar teknik
dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli dengan siswa tuntas
sebesar 22,9% (8 siswa). Hal ini tentu saja belum memenuhi ketuntasan minimal
72%. Sedangkan untuk hasil belajar permasalahan yang muncul terdapat pada
aspek kognitif, efektif, dan psikomotor yang masih kurang atau siswa masih
banyak yang belum tuntas. Permasalahan pada aspek kognitif adalah kurangnya
pemahaman siswa mengenai materi teknik dasar passing bola voli, hal ini
disebabkan oleh kurangnya kesempatan yang diberikan oleh guru untuk siswa
dalam memahami teori dalam materi teknik dasar passing bola voli. Pada aspek
efektif permasalahan yang muncul yaitu kurangnya komunikasi dan kerjasama
antar siswa saat proses pembelajaran. Dan pada aspek psikomotor permasalahan
yang terjadi adalah sikap siswa kurang aktif didalam mengamati demonstrasi yang
diperagakan oleh guru mengenai materi teknik dasar passing bola voli sehingga
sebagian besar siswa tidak dapat melakukan sikap awal, sikap pelaksanaan dan
sikap akhir dengan teknik yang benar.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba memberikan solusi
pemecahan masalah yaitu dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) merupakan suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan.
127

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe


pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur-struktur khusus
dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa dan memiliki tujuan
untuk meningkatkan penguasaan tingkat akademik. Kelebihan model
pembelajaran kooperatif tiipe NHT antara lain, (1) situasi belajar lebih aktif,
hidup, bersemangat dan berdaya guna, (2) setiap siswa menjadi siap semua, (3)
siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, dan (4)
menumbuhkan sifat objektif, percaya pada diri sendiri, keberanian serta tanggung
jawab dalam menghadapi atau mengatasi permasalahan. Bila model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dapat diterapkan dalam proses pembelajaran teknik dasar
passing bola voli, maka dapat menciptakan situasi siswa yang aktif dan
bertanggung jawab dalam proses belajarnya sehingga tujuan dari pembelajaran
tersebut dapat tercapai. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT ini adalah (1) penomoran, (2) pengajuan
pertanyaan, (3) berfikir bersama, dan (4) pemberian jawaban (Trianto, 2007:62).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus,

menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Adapun data yang diperoleh

berdasarkan analisis data pada siklus I yaitu persentase aktivitas belajar siswa

secara klasikal dalam proses pembelajaran sebesar 6,7, angka tersebut berada pada

kriteria 5 < 7 pada siklus I dan tergolong cukup aktif.

Permasalahan-permasalahan aktivitas belajar yang dihadapi pada siklus I

yaitu: (1) pada aspek lisan, siswa masih belum berani mengemukakan pendapat

dan memberikan saran dalam diskusi, (2) aspek audio, siswa kurang

mendengarkan diskusi dalam kelompok tentang materi teknik dasar passing

(passing bawah dan passing atas) bola voli yang dipelajarinya, (3) aspek metrik,

siswa belum berani melakukan percobaan gerakan-gerakan baru yang dapat

membantu menyempurnakan teknik dasar passing (passing bawah dan passing


128

atas) bola voli, (4) aspek mental, siswa belum bisa memecahkan masalah yang

dihadapi dalam proses pembelajaran teknik dasar passing (passing bawah dan

passing atas) bola voli dan (5) aspek emosional, siswa kurang berani dalam

menghadapi dan memecahkan masalah dalam pembelajaran teknik dasar passing

(passing bawah dan passing atas) bola voli.

Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut

yaitu: pada aspek lisan peneliti memotivasi siswa untuk menyimak penjelasan

tentang materi yang disajikan, pada aspek audio peneliti memotivasi siswa agar

saling berdiskusi dan saling mendengarkan materi teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli yang disampaikan oleh temannya, pada aspek

metrik peneliti memberikan petunjuk agar siswa dapat melakukan gerakan dengan

baik dan benar, pada aspek mental peneliti membantu siswa dalam memecahkan

masalah yang dihadapi dan pada aspek emosional peneliti membantu dan

mendampingi siswa agar berani dalam menghadapi dan memecahkan masalah

dalam pembelajaran teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola

voli.

Sedangkan persentase hasil belajar siswa teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli pada siklus I siswa yang tuntas adalah sebesar

68,6% (24 siswa) dan hal ini tentu saja belum memenuhi ketuntasan minimal

72%. Adapun masalah yang dihadapi siswa yaitu pada aspek kognitif siswa

kurang mampu memahami materi yang diberikan pada saat pembelajaran

sehingga pada saat pemberian tes kognitif siswa masih kurang mampu

mengembangkan pengetahuannya. Pada aspek afektif beberapa siswa kurang

menghargai rekan sekelas dalam kelompoknya, selain itu juga siswa kurang
129

bersemangat mengikuti pembelajaran. Sedangkan pada aspek psikomotor dalam

melakukan gerakan teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola

voli ada beberapa komponen yang tidak dilakukan secara baik. Pada pelaksanaan

bola voli passing bawah sikap awal komponen (a) siswa terkadang tidak menekuk

lutut kakinya dan komponen (c) pada saat tangan saling berpegangan belum

dilakukan dengan baik, untuk sikap pelaksanaan komponen (b) pengenaan bola

terkadang belum pada bagian proksimal dari lengan dan sikap akhir komponen (c)

pandangan siswa tidak mengikuti arah bola. Pada bola voli passing atas, sikap

awal pada komponen (b) terkadang siswa tidak mengangkat kedua lengannya,

sikap pelaksanaan pada komponen (d) koordinasi gerak tangan, lengan, badan,

lutut dan kaki belum serempak sehingga gerakan belum harmonis, dan pada sikap

akhir komponen (c) pandangan siswa tidak mengikuti arah bola.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pada siklus I dan untuk

memperbaiki aktivitas dan hasil belajar siswa sesuai dengan kurikulum, maka

pada siklus II peneliti memberikan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk

memecahkan masalah tersebut dengan memberi penjelasan kepada siswa

mengenai teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli,

dimana terdapat 3 hal yang harus diperhatikan yaitu sikap awal, sikap pelaksanaan

dan sikap akhir. 3 hal tersebut saling berkaitan sehingga akan menghasilkan

gerakan yang baik pada bola voli passing bawah dan bola voli passing atas. Siswa

lebih banyak melakukan percobaan-percobaan teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli dan berdiskusi mengenai gerakan yang

dilakukan di kelompoknya masing-masing. Peneliti juga membantu kesulitan

siswa dalam melakukan gerakan mana yang sulit dilakukan sehingga diharapkan
130

siswa bisa melakukan gerakan bola voli (passing bawah dan passing atas) dengan

baik dan benar.

Pembelajaran pada siklus II berlangsung sangat kondusif, siswa sudah

mampu beradaptasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hal ini

terlihat dari aktivitas belajar siswa saat peneliti memperagakan gerakan, siswa

tidak lagi hanya menonton tetapi ikut aktif dalam memberikan komentar terhadap

penjelasan peneliti di setiap tahap gerakan yang diperagakan oleh peneliti maupun

teman kelompoknya.

Dilihat dari data aktivitas belajar siswa teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli pada siklus II persentase aktivitas belajar siswa

secara klasikal dalam proses pembelajaran sebesar 7,9 angka tersebut berada pada

kriteria 7 < 9 dan tergolong aktif. Dari data tersebut terjadi peningkatan dari

siklus I ke siklus II sebesar 40% (14 siswa).

Sedangkan persentase hasil belajar siswa teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli pada siklus II siswa tuntas sebesar 97,1% (34

siswa). Dari data tersebut terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar

28,6% (10 siswa). Peningkatan ini tidak terlepas dari penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT secara optimal dengan perbaikan-perbaikan

pembelajaran sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada setiap

siklus sebelumnya.

Keberhasilan dalam penelitian sesuai dengan teori-teori yang mendukung

dalam proses pembelajaran.

Hamalik (2008: 171-172) menyatakan,


Bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan
kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas sendiri kepada siswa. Siswa
belajar dan beraktivitas sendiri untuk memperoleh pengalaman,
131

pengetahuan, pemahaman, dan tingkah laku lainnya serta mengembangkan


keterampilan yang bermakna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan
atau aktivitas belajar siswa merupakan dasar untuk mencapai hasil belajar
yang optimal.

Selain itu hasil penelitian ini juga didukung dan dikuatkan oleh hasil

penelitian dari peneliti-peneliti sebelumnya, diantaranya: (1) Arisudana, Gede

Agus (2011:135) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar

berguling (roll) senam lantai meningkat melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT pada siswa kelas x Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Negara

tahun pelajaran 2011/2012. (2) Putri, Dewa Ayu Dyah Arista (2012:141)

menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar tolak peluru meningkat melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X-5 SMA

Negeri 2 Banjar tahun pelajaran 2013/2014. (3) Sugiartha, I Made Edy (2011:140)

menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing control bola sepak

meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada

siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kubu tahun pelajaran 2011/2012. (4) Ari

Sudana, Made (2012:113) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar lompat

jauh (gaya jongkok dan gaya berjalan di udara) meningkat melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XI PIB Negeri 1

Amlapura tahun pelajaran 2011/2012. (5) Aprilia, Ni Putu Ratih (2012:103)

menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli

meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada

siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Abang tahun pelajaran 2012/2013. (6)

Sasmawati (Universitas Negeri Medan, 2011) diakses dari

http://jurnalagfi.org/tag/tipe-nht, menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar


132

geografi meningkat melalui penerapan model Numbered Head Together untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar geografi siswa kelas X- 1 SMA Negeri 1

Kabanjahe.

Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT bisa diterapkan dalam berbagai bidang

pembelajaran dan dalam berbagai jenjang pendidikan yang ada.

Berdasarkan teori-teori pendukung hasil penelitian yang dipaparkan di atas

dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (passing

bawah dan passing atas) bola voli meningkat melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas

VIII B 4 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014.

Untuk itu disarankan kepada guru penjasorkes untuk berupaya

menerapkan pembelajaran tipe NHT dalam proses pembelajaran sebagai salah satu

alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing

(passing bawah dan passing atas) bola voli. Selain itu, penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT ini juga dapat dijadikan referensi dan prinsip

fundamental yang bersifat progresif dan konstruksif dalam meneliti cabang

olahraga yang lain terutama dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai