Anda di halaman 1dari 5

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap pembelajaran
sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Sila ikuti langkah berikut ini untuk membantu
Anda dalam menuliskan jurnal refleksi (LK-1).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
3. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat
pendalaman materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1, 1x untuk
siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk refleksi adalah 3 dokumen.

Nama Mapel Matematika

Tempat Pelaksanaan SD Negeri Inpres Kemiri

Waktu Pelaksanaan Jumat, 19 Januari 2024

Nama Mahasiswa Ludia Sorontou, S.Pd

Nama Guru Pamong Ibu Siti Masitoh

Nama Dosen Bapak Prana Dwija Iswara

I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran


(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan? Mengapa
Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)
Tema : Tugasku Sehari-hari
Sub Tema : Tugasku sehari-hari di Sekolah
Materi : Nilai dan Kesetaraan Mata Uang
Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui bermain peran, Peserta didik mampu menjelaskan nilai mata uang dengan tepat (C2)
2. Melalui main peran peserta didik mampu menentukan kesetaraan pecahan mata uang dengan
benar dan tepat. (C3)
3. Mengaitkan kegunaan pecahan mata uang dalam bertransaksi dikehidupan sehari-hari dengan
tepat (C4)
4. Melalui metode bermain peran, peserta didik mampu mengurutkan nilai mata uang dengan tepat
dan benar. (P2)
5. Melalui metode bermain peran, peserta didik mampu mendemontrasikan berbagai pecahan mata
uang dengan tepat dan benar. (P2)

Mengapa memilih model Problem Base Learning (PBL) sebagai inovasi pembelajaran di
kelas ?
Berdasarkan identifikasi masalah di kelas dimana hasil belajar matematika pada materi nilai
dan kesetaraan mata uang peserta didik rendah, kebanyakan anak-anak suka sekali bermain
dan menggannggu temannya pada saat KBM Berlangsung. Peserta didik yang sudah tahupun
seakan tidak peduli dengan teman-temannya yang belum tahu. Selain itu pembelajaran yang
selalu menggunakan model pembelajaran langsung dimana pembelajaran didominasi oleh
guru sehingga terlihat pembelajaran lebih berpusat pada guru. Untuk itu diperlukan Model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan kondisi peserta didik yang dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang lebih maksimal.

Pembelajaran berbasis masalah atau sering dikenal dengan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa melalui pemberian masalah dari
dunia nyata di awal pembelajaran. Menurut Duch dalam Suharia (2020) PBL adalah model
pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok
untuk mencari penyelesaian masalah dalam kehidupan.

Aminah Yuli.(2020). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Nilai dan Kesetaraan Mata Uang
Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Tahun
2020. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman
https://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/693
Menjelaskan:
“Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran problem based learning (PBL) dapat meningkatkan
kemampuan penggunaan mata uang bagi siswa kelas II SDN 004 Waru. Peningkatan tersebut ditunjukan dengan
tercapainya KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, yakni 65%. Adapaun nilai pre-test yang diperoleh siswa
adalah 53,8% yang tergolong dalam kategori kurang. Setelah diberikan tindakan, meningkat yakni 100%.”

Menurut Shoimin dalam (Amanda dan Diah: 2017) Model pembelajaran ini sangat sesuai jika
diterapkan pada kelas yang memiliki kemampuan heterogen karena peserta didik yang
kemampuannya kurang akan dibantu oleh peserta didik yang memiliki kemampuan baik pada
saat kerja kelompok. Sehingga peserta didik akan senang belajar matematika dan peserta
didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru. Jadi, penerapan model
pembelajaran bermasis masalah dalam pembelajaran matematika di kelas memiliki dampak
positif bagi hasil belajar siswa.

II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran


(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada
MK Pendalaman Materi)
Hal baik/manfaat yang dirasakan dari inovasi pembelajaran yang dipilih oleh saya,
yaitu meliputi:
1. Meningkatkan peran peserta didik dalam pembelajaran serta kerja sama dalam
kelompok dengan sangat baik, misalnya pada tahapan bermain peran, peserta
didik akan mengutus temannya yang kurang dalam menulis untuk berbelanja
pada kelompok penjual. Sedangkan, temannya yang lain melengkapi isian yang
terdapat dalam LKPD.
2. Peran guru terbantu dengan adanya kelompok heterogen, dimana peran peserta
didik dengan kemampuan tinggi akan menolong peserta didik yang
berkemampuan rendah.
3. Meningkatkan keaktifan belajar peserta didik, peserta didik yang tadinya pasif dalam
menjawab pertanyaan menjadi aktif karena semua peserta didik memiliki giliran
dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dalam kelompok bermain peran.
4. Meningkatkan hasil belajar peserta didik, hal ini dapat terlihat pada hasil pengolahan
nilai peserta didik dibawah ini:
Hasil penilaian matematika yang diperoleh pada siklus I ini, meliputi:
Penilaian Sikap
Rata-rata peserta didik menunjukan sikap seperti yang terlihat pada table dibawah ini:
Konversi Predikat Keterangan Jumlah Perse
Nilai Peserta ntase
Didik
90 – 100 A Sudah membudaya 4 17 %
80 - 89 B Sedang berkembang 18 75 %
70-79 C Mulai terlihat 2 8%
0-69 D Belum terlihat - -

Penilaian Pengetahuan
Hasil penilaian tes tertulis yang diperoleh pada siklus I ini, sebagai berikut:
Kriteria Ketuntasan Jumlah Persenta
Minimal Peserta Didik se
(KKM)
≥ KKM = 70 20 83 %
< KKM = 70 4 17 %

Penilaian Keterampilan
Kegiatan ini dilakukan pada tahap proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat game
dan tournament. Teknik penilaian yang digunakan adalah non tes dengan menggunakan
rubrik penilaian kemampuan memecahkan masalah.
Konversi Predikat Keterangan Jumlah Perse
Nilai Peserta ntase
Didik
85 – 100 A Mahir 14 58 %
70 - 84 B Sedang berkembang 8 33 %
55 - 69 C Mulai terlihat 2 9%
0 - 54 D Belum terlihat - -

Manfaat
Manfaat yang dirasakan peserta didik dari pembelajaran kali ini dapat dilihat pada nilai-nilai
yang telah dipaparkan pada table di atas menunjukan hasil belajar peserta didik pada ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan menunjukan persentase lebih dari 80% dari sebelumnya, dimana hampir
seluruh hasil belajar matematika materi mengenal nilai mata uang, pada peserta didik kelas 2 SD Negeri
Inpres Kemiri tergolong rendah.

Hal ini sejalan dengan Aminah Yuli.(2020). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Nilai dan
Kesetaraan Mata Uang Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Seminar Nasional
Pendidikan Profesi Guru Tahun 2020. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman
https://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/693

Menjelaskan:
“Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran problem based learning (PBL) dapat meningkatkan
kemampuan penggunaan mata uang bagi siswa kelas II SDN 004 Waru. Peningkatan tersebut ditunjukan dengan
tercapainya KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, yakni 65%. Adapaun nilai pre-test yang diperoleh siswa
adalah 53,8% yang tergolong dalam kategori kurang. Setelah diberikan tindakan, meningkat yakni 100%.”
III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pendalaman Materi)
Tantangan yang dihadapi dalam implementasi inovasi pembelajaran berlangsung meliputi:
1) Waktu yang terbatas, guru memiliki waktu yang sangat terbatas untuk melakukan penilaian.
Mulai dari pengelompokan peserta didik berdasarkan hasil belajar hingga penilaian hasil
belajar peserta didik nanti.
2) Peserta didik yang kurang mahir dalam membaca perlu perhatian lebih

IV. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada penerapan
inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan
materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Solusi yang dilakukan untuk memecahkan masalah pada penerapan inovasi
pembelajaran diatas dalam hal ini penerapan model pembelajaran PBL saya berupaya
dengan berbagai cara seperti:
1) Saya meningkatkan pemahaman saya tentang metode penilaian yang efektif dan efisien dalam
proses pembelajaran dengan cara berdiskusi dengan teman sejawat.
2) Pengelompokan peserta didik sebaiknya dilakukan diluar kegiatan pembelajaran.
3) Pengelompokan peserta didik didasarkan pada kemampuan membaca peserta didik yang diambil
secara acak
4) Perlu adanya pendekatan secara personal yang dilakukan secara berkala pada masing-masing
peserta didik untuk mengecek pemahaman peserta didik mengenai jalannya pembelajaran.

V. Rencana Tindak Lanjut


(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda berjalan
lebih baik ke depannya?)

Saya akan coba mengunggah inovasi pembelajaran yang saya rancang dan laksanakan
berupa video ke youtube dan juga ke PMM (Platform Merdeka Mengajar) agar
mendapatkan koreksi dan masukan sebagai perbaikan agar pembelajaran berjalan
lebih baik ke depannya.

Daftar Pustaka

Aminah Yuli.(2020). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Nilai dan Kesetaraan Mata Uang
Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Tahun
2020. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman
https://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/693

Amanda Purwandari, Dyah Tri Wahyuningtyas(2017). Eksperimen Model Pembelajaran Problem Base
Learning (PBL) Berbantuan Media Keranjang Biji-Bijian Terhadap Hasil Belajar Materi Perkalian Dan
Pembagian Siswa Kelas II SDN Saptorenggo 02. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar.Vol.1 (3) pp. 163-170.
Sentani, 21 Desember 2023
Dibuat oleh, Disetujui oleh
Mahasiswa Dalam Jabatan Guru Pamong/ Dosen Pembimbing

Ludia Sorontou, S.Pd NIP.


No.UKG. 201503743147

Anda mungkin juga menyukai