Berdasarkan tabel 4.1 hasil belajar IPA dapat dikatakan rendah. hal tersebut dapat
dilihat dari banyaknya siswa yang nilainya dibawah KKM 75. Dari tabel diatas skor nilai
antara 60-64 frekuensinya ada 11 dengan persentase 25.5% . Pada skor nilai antara 65-69
frekuensinya 10 dengan presentase 23,25%. Pada nilai skor antara 70-74 frekuensinya 2
dengan presentase 4.6% . Skor nilai antara 75-79 frekuensinya 5 dengan persentase 11.6%.
skor nilai 80-84 mendapat frekuensi 3 dengan persentase 6,8%, skor nilai antara 85-89
frekuensinya 4 sehingga persentase 9,3%. Pada skor nilai antara 90-94 frekuensi 8 dengan
persentase 18.6% nilai IPA pada kondisi Awal Dapat dilihat pada daftar nilai (terlampir).
Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram 4.1 sebagai berikut:
Frekuensi
12 25,5%
23,25%
10
18,60%
8
6 11,6% Frekuensi
9,30%
4 6,8%
4,6%
2
0
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
Jumlah Siswa
Kentutasan
No. Persentase
Belajar Jumlah
(%)
1. Tuntas 23 54%
2. Belum Tuntas 20 46%
Jumlah 43 100
Nilai tertinggi 93
Nilai terendah 60
Rata-rata 73
Pada kondisi awal diketahui bahwa siswa yang kurang dari KKM ≥ 75 sebanyak 23
siswa atau 54% sedangkan siswa yang mencapai KKM hanya 20 siswa atau 46%. dari tabel
diatas diketahui bahwa siswa yang mencapai KKM lebih sedikit dibandingan siswa yang
belum tuntas. Ketuntasan belajar siswa pada 4.2 dapat dilihat pada diagram4.2 berikut:
20 belum tuntas
23 tuntas
Tabel 4.3 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 2 item indikator, dan aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak
7 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 1 item indikator, dan total skor
seluruhnya 35 dan presentase rata-rata 72,9%. Pada aspek Apersepsi dan menyampaikan
tujuan terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1, 2 memperoleh skor 3 dan 2 dengan rata-rata
2,5. Selanjutnya, Pada aspek penyajian materi terdiri dari 2 indikator, masing-masing
indikator memperoleh skor 3 sehingga rata-rata pada aspek ini 3. Pada aspek pendalaman
materi terdiri dari 2 indikator , masing –masing indikator memperoleh skor 3. Pada aspek
Permainan tongkat terdiri dari 3 indikator, masing-masing memperoleh skor 3 dengan rata-
rata 3. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1 indikator memperoleh skor 4. Dan
selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1 memperoleh skor 2
sedangkan nomor indikator 2 memperoleh skor 3.
Data hasil observasi aktivitas belajar sisiwa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dapat dilihat dari tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1
Aspek Sub aspek indikator skor Rata-
rata
1. Kegiatan A. apersepsi dan 1.Siswa menjelaskan 2
Awal menyampaikan materi terdahulu 2.5
tujuan 2.Siswa
pembelajaran memperhatiakan 3
penjelasan tentang
tujuan pembelajaran
2.Kegiatan B.PenyajianMateri Siswa mendengarkan 3 3
Inti C.Pendalaman penjelasan guru
Materi 1.siswa membaca 2
D.Permainan buku paketnya 2,5
Tongkat masing-masing 3
2. Siswa menutup
buku dan memulai
permainan Talking 3
Stick
1.Siswa 2,6
memperhatikan
penjelasan tentang tata 2
cara permainan
E.Menarik 2.siswa memindahkan 3
kesimpulan tongkat secara estafet
sambil bernyayi 3
3. siswa menjawab
pertanyaan dari guru
1.Siswa menarik
kesimpulan dari
pembelajaran yang
telah dilakukan
3.Kegiatan F.Evaluasi 1.siswa melakukan 3
Akhir refleksi pembelajaran 3,5
2. siswa mengerjakan 4
evaluasi
Table 4.5 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. Hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 0 item indikator, dan aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak
11 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 1 item indikator, dan total skor
seluruhnya 36 dengan persentase rata-rata 75%. Pada aspek Apersepsi dan menyampaikan
tujuan terdiri dari 2 indikator, masing – masing indikator memperoleh skor 3dengan rata-rata
3. Selanjutnya, Pada aspek penyajian materi terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator
memperoleh skor 3 sehingga rata-rata pada aspek ini 3. Pada aspek pendalaman materi terdiri
dari 2 indikator , masing –masing indikator memperoleh skor 3. Pada aspek Permainan
tongkat terdiri dari 3 indikator, masing-masing memperoleh skor 3 dengan rata-rata 3. Pada
aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1 indikator memperoleh skor 4. Dan selanjutnya pada
aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator, masing- masing memperoleh skor 3.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang
dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2
Aspek Yg Diamati Skor Penilaian Jumlah
Tabel 4.6 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. Tabel 4.2 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick. hasil observasi kegiatan guru dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 2 item indikator, dan aspek yang
memperoleh skor 3 sebanyak 3 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 1 item
indikator, dan total skor seluruhnya 32 dengan rata-rata persentase 72% . Pada aspek
Apersepsi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 2 indikator, masing-masing memperoleh
skor 3dengan rata-rata 3. Selanjutnya, Pada aspek penyajian materi terdiri dari 1 indikator
memperoleh skor 3 sehingga rata-rata pada aspek ini 3. Pada aspek pendalaman materi terdiri
dari 2 indikator , nomor indikator 1 memperoleh skor 2, dan nomor indikator 2 memperoleh
skor 3 sehingga rata-rata pada aspek ini 2,5. Pada aspek Permainan tongkat terdiri dari 3
indikator, nomor indikator 2 memperoleh skor 2 sedangkan nomor indikator 1, 3 memperoleh
skor 3 dengan rata-rata 2,6. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1 indikator
memperoleh skor 3. Dan selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator, nomor
indikator 1 memperoleh skor 3sedangkan nomor indikator 2 memperoleh skor 4.
3) Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin,
24 Maret 2014 pukul 07.00-8.10 WIB. Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak
lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan
tanya jawab guru dan siswa untuk mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
pertama dan secara singkat. Kemudian guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum diketahui. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasiselama 2x35
menit.Bagi siswa yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke
tempat duduk. Kemudian kegiatan diakhiri dengan menyampaiakan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4.1.2.4 Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama,
kedua dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses
pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I.
Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan
dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kinerja.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi kegiatan guru
pada siklus I pertemuan 1 banyak terdapat skor 2 yaitu sebanyak 2 item, skor 3 sebanyak 7
item dan skor 4 sebanyak 1 item. Pada siklus I pertemuan 2 memperoleh skor 3 sebanyak 11
dan skor 4 sebanyak 1. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu pada aspek apersepsi dan
evaluasi pembelajaran. Pada aspek ini guru sudah menyampaikan tujuan dan melakukan
refleksi pembelajaran.
Dari hasil observasi pada pertemuan 1 yang berjumlah 12 item mencapai persentase
72,9% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 75%.Berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh berdasarkan observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 banyak terdapat
skor 2 yaitu sebanyak 3 item, skor 3 sebanyak 7 item dan skor 4 sebanyak 1 item. Pada siklus
I pertemuan 2 memperoleh skor 2 sebanyak 2 item, skor 3 sebanyak 8 item dan skor 4
sebanyak 1 item.
Aspek yang mengalami peningkatan yaitu pada apersepsi siswa menjelaskan kembali
materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang sifat-sifat cahaya. Dari
skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 mencapai persentase 70,4%
dan pada pertemuan 2 meningka tmenjadi 72%.
Dari hasil observasi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I masih terdapat
beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang belum maksimal,yaitu sebagai
berikut:
1) Penerapan model pembelajaran Talking Stick oleh kolaborator masih ada beberapa aspek
belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang peneliti susun,dikarenakan kolaborator
belum begitu paham tentang model pembelajaran Talking Stick.
2) Guru belum mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
3) Dalam kegiatan kelompok, belum semua siswa dalam kelompok ikut bekerja.
4) Banyak siswa yang takut mendapatkan tongkat karena harus menjawab pertanyaan.
Dari berbagai kekurangan tersebut, maka peneliti mengatasi perbaikan pada siklus II dengan
cara :
1) Peneliti memberikan penjelasan kepada kolaborator tentang langkah-langkah
pembelajaran talking stick.
2) Guru memberikan hadiah untuk memacu aktivitas siswa, sehingga siswa tidak takut
mendapatakan tongkat dan bersemangat menjawab pertanyaan.
3) Guru memberikan pengarahan agar dalam kegiatan kerja kelompok semua siswa ikut
berpartisipasi.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Pada siklus II ini merupakan upaya perbaikan dari siklus I yang akandiuraikan tentang
tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasiltindakan dan refleksi seperti
seperti pada siklus I.
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Pembelajaran pada Siklus II merupakan tindak lanjut dan upaya perbaikandari
kegiatan pembelajaran siklus I. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan melalui 3 pertemuan
dengan rincian sebagai berikut :
a) Pertemuan Pertama
Pembelajaran pada pertemuan pertama ini dilaksanakan pada minggu terakhir bulan
Maret dengan Kompetensi Dasar membuat hasil karya atau model dari bahan sederhana
dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.Sebelum melakukan pembelajaran penulis membuat
Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran talking stick
dengan Kompetensi Dasar .Setelah itu penulis menyiapkan materi pembelajaran sesuai RPP
yang telah dibuat.Kemudian peneliti mempersiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini
digunakan untuk membantu proses pembelajaran.Selain itu peneliti juga mempersiapkan
perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa,lembar observasi
siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar penilaian kuis,penghargaan dan buku
pembelajaran. Selanjutnya penulis dan kolaborator mempelajari materi yang akan di ajarkan
di kelas 5 agar pembelajaran bias berjalan dengan lancar.
b) Pertemuan kedua
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut
padapertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yangakan
dipelajari yaitu dari bahan sederhana membuat cakram warna . Sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
pada proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) dengan
materi cahaya putih terdiri dari beberapa warna. Setelah menyiapkan RPP, peneliti juga
mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja
siswa,lembar observasi siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar penilaian kuis, buku
pembelajaran, penghargaan yang berupa alat tulis yang diberikan pada kelompok terbaik pada
akhir pembelajaran.
c) Pertemuan ketiga
Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga sebagai tindaklanjut dari
pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuankedua.Pada pertemuan ketiga
digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yangtelah dipelajari pada pertemuan pertama dan
pertemuan kedua.
Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, peneliti
menyiapkan hal-halyang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes yang terdiri dari 20 soal berbentuk
pilihanganda, lembar jawab, serta ruang/lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas5.
Sebelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi tentang sifatsifatbangun
ruang yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuankedua.Setelah itu guru
mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit. Kegiatanpembelajaran diakhiri dengan
menyampaiakan materi yang akan dipelajari padapertemuan berikutnya.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II ini sama halnya dengan siklus II
yaitu merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran
serta deskripsi observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.
Yang membedakan dengan siklus I adalah pada materi dan alat peraga.
a) Pertemuan Pertama
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Kamis, 27 Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB. Pada kegiatan awal pembelajaran diawali
dengan mengucap salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin do’a,
setelah itu guru melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan tanya
jawab tentang materi yangtelah dipelajari sebelumnya dan motivasi yaitu dengan pertanyaan
“apa saja informasi yang kalian tahu tetang penguraian cahaya? Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu melalui percobaan siswa dapat
mendeskripsikan tentang enguraian cahaya.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti. kegiatan inti
guru menerepkan model pembelajaran Talking Stick langkah pertama yaitu penyajian materi.
Guru mengajukan pertanyaan menunjukan bukti cahaya [utih terdiri dari beberapa warna.
Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan materi tentang penguraian
cahaya.Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan guru membentuk
siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5 siswa.Pembagian kelompok berdasarkan heterogenitas. Setelah
melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi
merekadan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan guru.
Selanjutnya langkah kedua pendalaman materi. Siswa diminta membaca buku paket
untuk memperdalam materi yang sudah disampaikan. Kemudian beberapa menit siswa
diminta menutup buku dan dilanjutkan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan Talking Stick, guru memberikan tongkat kepada
siswa dengan diiringi lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti liriknya menjadi
tongkat-tongkat berjalan. Kemudian Secara estafet memindahkan tongkat sampai lagu
berhenti. Siswa yang mendapatkan tongkat diberi pertanyaan oleh guru seputar sifat-sifat
cahaya yang sudah diajarkan. Selanjutnya siswa yang menjawab benar mendapatkan
penghargaan gerotan. Langkah keempat adalah menarik kesimpulan. Siswa bersama guru
bertanya jawab dan menaraik kesimpulan.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang pembelajaran
yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang
akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1
Table 4.7 menunjukan data hasil observasi aktivitas guru dalam mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick. hasil observasi kegiatan guru dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 0 item indikator, dan aspek yang
memperoleh skor 3 sebanyak 6 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6 item
indikator, dan total skor seluruhnya 42 dengan persentase rata-rata 87,5%. Pada aspek
Apersepsi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1 memperoleh
skor 4 dan nomor indikator 2 memperoleh skor 3dengan rata-rata 3,5. Selanjutnya, Pada
aspek penyajian materi terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 3
sehingga rata-rata pada aspek ini 3. Pada aspek pendalaman materi terdiri dari 2 indikator ,
masing –masing indikator memperoleh skor 4. Pada aspek Permainan tongkat terdiri dari 3
indikator, nomor indikator 1 dan 3 memperoleh skor 3, sedangkan nomor indikator 2
memperoleh skor 4 dengan rata-rata 3,3. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1
indikator memperoleh skor 4. Dan selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator,
nomor indikator 1 memperoleh skor 3 dan nomor indikator 2 memperoleh skor 4.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang
dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1
Aspek Yg Diamati Skor Penilaian Jumlah
Aspek Sub aspek indikator skor Rata-
rata
1. Kegiatan 1.Siswa menjelaskan
Awal materi terdahulu 3
2.Siswa memperhatiakan
penjelasan tentang tujuan
pembelajaran 4 3,5
2.Kegiatan A.Penyajian Siswa mendengarkan 4 4
Inti Materi penjelasan guru
1.siswa membaca buku 3
paketnya masing-masing 3,5
2. Siswa menutup buku 4
dan memulai permainan
B.Pendalaman Talking Stick
Materi 1.Siswa memperhatikan 3
penjelasan tentang tata
C.Permainan cara permainan 3,3
Tongkat 2.siswa memindahkan
tongkat secara estafet 4
sambil bernyayi
3. siswa menjawab 3
pertanyaan dari guru
D.Menarik 1.Siswa menarik 4
kesimpulan kesimpulan dari
pembelajaran yang telah
dilakukan
3.Kegiatan E.Evaluasi 1.siswamelakukan 4
Akhir refleksi pembelajaran 3,5
2. siswa mengerjakan 3
evaluasi
Jumlah skor 39 3,56
Persentase 88,6
rata-rata %
Tabel 4.8 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. Hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 3 sebanyak 5 item indikator, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak
6 item, dan total skor seluruhnya 39 dengan presentase rata-rata skor 88,6%. Pada aspek
Apersepsi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1 memperoleh
skor 3 dan nomor indikato 2 memperoleh skor 4 dengan rata-rata skor 3,5. Selanjutnya, Pada
aspek penyajian materi terdiri dari 1 indikator memperoleh skor 4. Pada aspek pendalaman
materi terdiri dari 2 indikator , nomor indikator 1 memperoleh skor 3 dan nomor indikator 2
memperoleh skor 4 dengan rata-rata skor 3,5. Pada aspek Permainan tongkat terdiri dari 3
indikator, nomor indikator 1 dan 3 meperoleh skor 3, sedangkan nomor indikator 2
memperoleh skor 4. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1 indikator memperoleh
skor 4. Dan selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator. Nomor indikator 1
memperoleh skor 4, dan nomor indikator 2 memperoleh skor 4 dengan rata-rata skor 3,5
b) Pertemuan kedua
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua pada siklus II merupakan tindak lanjut dari
pertemuan pertama. Pada kegiatan awal, guru mengawali pembelajaran dengan mengucap
salam, berdoa bersama, kemudian mengadakan presensi. Setelah itu guru memberikan
apersepsi dengan melakukan tanya jawabtentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan
motivasi dengan menunjukkan penghargaan yang akan diberikan kepada kelompok
terbaik.Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat
melakukan percobaan warna dengan alat sederhana
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti. kegiatan inti
guru menerepkan model pembelajaran Talking Stick langkah pertama yaitu penyajian materi.
Guru mengajukan pertanyaan tentang bukti warna putih terdiri dari beberapa warna. Setelah
bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan materi penguraian cahaya dengan
menggunakan alat peraga. Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan
guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan kerja kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa.Pembagian kelompok berdasarkan
heterogenitas. Setelah melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan
guru.
Selanjutnya langkah kedua pendalaman materi. Siswa diminta membaca buku paket
untuk memperdalam materi yang sudah disampaikan. Kemudian beberapa menit siswa
diminta menutup buku dan dilanjutkan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan Talking Stick, guru memberikan tongkat kepada
siswa dengan diiringi lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti liriknya menjadi
tongkat-tongkat berjalan. Kemudian Secara estafet memindahkan tongkat sampai lagu
berhenti. Siswa yang mendapatkan tongkat diberi pertanyaan oleh guru seputar sifat-sifat
cahaya yang sudah diajarkan. Selanjutnya siswa yang menjawab benar mendapatkan
penghargaan gerotan.
Langkah keempat adalah menarik kesimpulan. Siswa bersama guru bertanya jawab
dan menaraik kesimpulan. Pada kegiatan konfirmasi, guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang materi penguraian cahaya yang belum dimengerti. Kemudian guru
menyampaikan kesimpulan pembelajaran.Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa
merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.9
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Aspek Sub Aspek Indikator skor Rata-
Rata
1.Kegiatan A. Penyajian 1.Melakukan Kegiatan 4
Awal Materi apersepsi 3,5
2.Menyampaikan ujuan
pembelajaran 3
B. Pendalaman 1.menyiapakn Tongkat 4
Materi 2.Menjelaskan Materi 4 4
1.meminta siswa untuk
membaca materi 4
2.meminta siswa untuk
menutup buku 4 4
Frekuensi
12 25,60%
23,20%
10
8 16,20%
6 11,60% Frekuensi
9,30%
4 6,90% 6,90%
0
60-66 65-71 70-76 75-81 80-86 85-91 90-96
Diagram 4.13 menunjukan hasil evaluasi pada rentang nilai 60-66 sebanyak 3 siswa,
rentang nilai 65-71 sebanyak 3 siswa, rentang nilai 70-76 sebanyak 7 siswa, rentang nilai 75-
81 sebanyak 5 siswa, rentang nilai 80-86 sebanyak 11 siswa , rentang nilai 85-91 sebanyak
10 siswa, dan rentang nilai 90-96 sebanyak4 siswa.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) data hasil perolehan nilai siklus I
dapat disajikan dalam tabel 4.13 berikut:
Jumlah Siswa
No Ketuntasan Belajar
Jumlah Presentase
1 Tuntas 30 70%
2 Belum Tuntas 13 30%
Jumlah 43 100%
Berdasarkan data hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam diagram 4.13
Diagram 4.13 ketuntasan Siklus I
30%
Tuntas
Belum Tuntas
70%
4.2.2 Siklus II
Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Ledok 02 pada Kompetensi Dasar
mengidentifikasi sifat-sifat cahaya disajikan pada table daftar nilai IPA (terlampir), dan
berikut disajikan pada tabel 4.13 yaitu tentang distribusi frekuensi nilai IPA, siswa kelas 5 SD
Ledok 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Nilai IPA
Siklus II
No Nilai Frekuensi Presentase
1. 60-66 1 2,3%
2. 66-72 2 4,6%
3. 72-78 4 9,3%
4. 78-84 11 25,5%
5. 84-90 16 37,2%
6. 90-96 7 16,2%
7 96-102 2 4,6%
Jumlah 100%
Nilai Rata-rata 84,51
Nilai tertinggi 98
Nilai terendah 62
Dilihat dari tabel 4.14 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat dikatakan
bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 5 mengalami peningkatan dari hasil belajar siklus I,
ditandai dengan nilai rata-rata yang meningkat menjadi sedangkan persentase ketuntasan juga
meningkat menjadi 94% yang didapat oleh 40 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah
KKM atau dikatakatan tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 6% yang didapat
oleh 3 siswa, untuk nilai tertinggi menjadi 98 sedangkan untuk nilai terendah 62.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dinyatakan dalam diagram 4.14 yaitu sebagai berikut:
Diagram 4.14 Hasil Perolehan Nilai Ipa siklus II
Frekuensi
37,20%
16
14
12 25,50%
10
8 16,20%
Frekuensi
6 9,30%
4 4,60% 4,60%
2 2,30%
0
60-66 66-72 72-78 78-84 84-90 90-96 96-102
Diagram 4.14 menunjukan hasil evaluasi pada rentang nilai 54-60 sebanyak 0 siswa,
rentang nilai 60-66 sebanyak 1 siswa, rentang nilai 66-72 sebanyak 2 siswa, rentang nilai 72-
78 sebanyak 4 siswa, rentang nilai 78-84 sebanyak 11 siswa , rentang nilai 84-90 sebanyak 16
siswa, rentang nilai 90-96 sebanyak7 siswa, dan rentang nilai 96-102 sebanyak 2 siswa.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) data hasil perolehan nilai siklus
II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.15
Tabel 4.15
Ketuntasan Belajar Siklus II
Jumlah Siswa
No Ketuntasan Belajar
Jumlah persentase
1 Tuntas 40 94%
2 Belum Tuntas 3 6%
Jumlah 43 100%
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus II
yaitu siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu sebanyak 3 siswa dengan persentase
6%, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM sebanyal 40 siswa dengan persentase 94%.
Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diperjelas menggunakan diagram sebagai
berikut
6%
tuntas
belum tuntas
94%
Berdasarkan tabel di 4.16 nilai rata-rata dari tiap siklus mengalami peningkatan, pada
siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 80,53 yang semula 74,74 pada pembelajaran kondisi
awal sedangkan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 84,51 . Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.16 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar IPA
Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
RATA-RATA
84,51
86,00
74,74 80,53
81,00
76,00
RATA-RATA
71,00
66,00
pra Siklus Siklus I Siklus II
Axis Title
Sedangkan ketuntasan hasil belajar Ipa dapat dapat dijelaskan bahwa pada kondisi
awal ada 23 siswa (54%) yang belum tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM (75),
sedangkan 20 siswa (46%) telah tuntas karena mendapat nilai di atas KKM (75). Pada Siklus
I terlihat peningkatan tentang ketuntasan pembelajaran siswa yang cukup banyak dibanding
kondisi awal, siswakelas 5 SD Ledok 02 telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 70%
karena dari 43 siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM 75 sebanyak 30 siswa dan 13
siswa lainnya masih memperoleh nilai di bawah KKM.
Kemudian tindakan dilanjutkan dengan Siklus II agar ketuntasan belajar IPA siswa
bisa mencapai lebih dari indikator kinerja yang diharapkan yaitu 80%. PembelajaranIpa pada
siklus II siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM yang ditentukan yaitu 75 sebanyak 40
(94%). Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM 75 hanya 3 siswa (6%). Perbandingan
ketuntasan belajar tiap siklus dapatdilihat pada gambar diagram 4.8 di bawah ini:
Diagram 4.7 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi
Awal, Siklus I, dan Siklus II
90%
40
35 70%
30
54%
25 46% tuntas
20
30% belum tuntas
15
10
6%
5
0
kondisi awal siklus I siklus II
4.3.Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, sebelum penelitian
dilakukan guru cenderung menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran
yaitu metode ceramah. Keadaan ini membuat siswa kesulitan untuk memahami materi
pelajaran sehingga pembelajaran kurang antusias, siswa bermain sendiri, cerita dengan
temannya, dan juga menjadi pasif. Hal tersebut yang menyebabkan rendahnya hasil belajar
Ipa siswa kelas 5 SDN Ledok 02 rendah. Siswa yang mencapai KKM (75) hanya 20 siswa
atau 54%,sedangkan yang belum mencapai KKM ada 23 siswa atau 46%.Dari keadaan
tersebut, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar IPA.
Hasil belajar siswa meningkat seiring meningkatnya kinerja guru dan aktivitas siswa
selama pembelajaran, Dari hasil observasi Guru pada pertemuan 1 yang berjumlah 12 item
mencapai persentase 82,60% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 93,47 %. Berikut
perbandingan hasil observasi pada siklus I dan siklus II.
Tabel 4.17
Tindakan Siklus I Siklus II
x % x %
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa hasil observasi aktivitas guru dan
aktivitas siswa pada pelaksanaan siklus I dan siklus II melalui penerapan model Talking Stick
telah mengalami peningkatan. Rata- rata skor hasil observasi guru pada siklus I yaitu 35,5
dengan persentase 73,9%. Rata- rata skor hasil observasi guru pada siklus II yaitu 43 dengan
persentase 89,55%. Seiring meningkatnya aktivitas guru, aktivitas siswa juga mengalami
peningkatan dari siklus I memperoleh rata-rata skor 31,5 dengan persentase 71,5%, pada
siklus II memperoleh rata-rata skor 39,5 dengan persentase 89,75%. Untuk memperjelas
perbandingan hasil observasi siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut:
39,5 %
73,9 % 89,75 %
45
71,5 %
40
35
30
25 Aktivitas Guru
20 Aktivitas Siswa
15
10
5
0
1 2