Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan


Pada pelaksanaan tindakan ini, akan diuraikan tentang deskripsi Pra siklus, siklus I,
siklus II. Deskripsi pra siklus menguraikan kondisi awal siswa belum melakukan penelitian.
Deskripsi siklus I menguraikan tentang kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan setelah melakukan siklus I. Deskripsi siklus
I I menguraikan tentang kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi serta kegiatan
refleksi yang dilakukan setelah melakukan siklus II.
4.1.1 Deskripsi Prasiklus
Penelitian dilakukan di kelas 5 SDN Ledok 02 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013
yang berjumlah 43 siswa pada pembelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD)
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan
diperoleh berbagai permasalahan dalam pembelajaran. Rendahnya hasil belajar IPA siswa
kelas 5 SDN Ledok 02 disebabkan oleh tingkat konsentrasi siswa kurang, dalam proses
pembelajaran siswa kurang memperhatikan hal ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang
bermain sendiri dan ngobrol dengan teman sebangku. Selain itu adalah penggunaan model
pembelajaran yang diterapkan guru. Pada saat pembelajaran berlangsung guru kurang kreatif
dalam pembelajaran, dalam kegiatan mengajar hanya menggunakan metode ceramah dan
model pembelajaran kurang bervariasi serta melibatkan siswa, membatasi kreativitas siswa,
konsentrasi siswa dalam pembelajaran masih lemah.
Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Ledok 02 sebelum tindakan masih rendah. Hal ini
dapat dilihat dari hasil ulangan IPA pada semester I bahwa sebagian besar siswa memperoleh
nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 75). Siswa yang mendapatkan nilai
kurang dari KKM berjumlah 23 siswa dengan persentase 53% sedangkan siswa yang
memperoleh nilai di atas KKM berjumlah 20 siswa dengan persentase 46%. Berikut ini table
hasil ulangan IPA pada semester I
Tabel 4.1
Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pra Siklus
No Nilai 45
Frekuensi Persentase
1. 60-64 11 25.5%
2. 65-69 10 23.25%
3. 70-74 2 4.6%
4. 75-79 5 11.6%
5. 80-84 3 6,8%
6. 85-89 4 9,3%
7. 90-94 8 18,6%
Jumlah 43 100%
Nilai Rata-rata 74,74
Nilai tertinggi 93
Nilai terendah 60

Berdasarkan tabel 4.1 hasil belajar IPA dapat dikatakan rendah. hal tersebut dapat
dilihat dari banyaknya siswa yang nilainya dibawah KKM 75. Dari tabel diatas skor nilai
antara 60-64 frekuensinya ada 11 dengan persentase 25.5% . Pada skor nilai antara 65-69
frekuensinya 10 dengan presentase 23,25%. Pada nilai skor antara 70-74 frekuensinya 2
dengan presentase 4.6% . Skor nilai antara 75-79 frekuensinya 5 dengan persentase 11.6%.
skor nilai 80-84 mendapat frekuensi 3 dengan persentase 6,8%, skor nilai antara 85-89
frekuensinya 4 sehingga persentase 9,3%. Pada skor nilai antara 90-94 frekuensi 8 dengan
persentase 18.6% nilai IPA pada kondisi Awal Dapat dilihat pada daftar nilai (terlampir).
Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram 4.1 sebagai berikut:

Frekuensi
12 25,5%
23,25%
10
18,60%
8

6 11,6% Frekuensi
9,30%
4 6,8%
4,6%
2

0
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94

Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pra Siklus


Berdasarkan hasil ulangan IPA menunjukan bahwa sebagian besar siswa memperoleh
nilai dibawah KKM ≥75. Data hasil perolehan nilai kondisi awal dapat disajikan dalam
bentuk tabel 4.2
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar IPA Pra Siklus

Jumlah Siswa
Kentutasan
No. Persentase
Belajar Jumlah
(%)
1. Tuntas 23 54%
2. Belum Tuntas 20 46%
Jumlah 43 100
Nilai tertinggi 93
Nilai terendah 60
Rata-rata 73

Pada kondisi awal diketahui bahwa siswa yang kurang dari KKM ≥ 75 sebanyak 23
siswa atau 54% sedangkan siswa yang mencapai KKM hanya 20 siswa atau 46%. dari tabel
diatas diketahui bahwa siswa yang mencapai KKM lebih sedikit dibandingan siswa yang
belum tuntas. Ketuntasan belajar siswa pada 4.2 dapat dilihat pada diagram4.2 berikut:

20 belum tuntas

23 tuntas

Diagram 4.2 Ketuntasan Belajar IPA Pra Siklus


Berdasarkan ketuntasan belajar pra siklus yang menunjukan siswa yang memenuhi
KKM lebih sedikit dibandingkan siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini menunjukan
bahwa hasil belajar IPA masih rendah, Rendahnya hasil belajar IPA dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain penggunaan model pembelajaran yang masih terpusat pada guru.
Siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan guru, Sehingga siswa
merasa bosan dan mengantuk. Pembelajaran yang dilakukan guru kurang membangkitkan
semangat siswa dan melibatkan siswa.
Berdasakan model pembelajaran yang kurang melibatkan siswa dan hasil belajar IPA
maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan model
pembelajaran Talking Stick melalui pembelajaran siklus I dan siklus II.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Pada siklus I akan diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan
observasi, dan refleksi. Langkah- langkah yang dilakukan dalam siklus I adalah sebagai
berikut:
4.1.2.1 Tahap Perencanaan
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan melalui 3 pertemuan dengan rincian
sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan Maret.
Sebelum melakukan pembelajaran penulis membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran
(RPP) menggunakan model pembelajaran Talking Stick dengan SK sifat – sifat cahaya
melalui kegiatan membuat suatu karya/ model, KD mendiskripsikan sifat-sifat cahaya.
Setelah itu penulis menyiapkan materi pembelajaran cahaya merambat lurus sesuai RPP yang
telah dibuat.Kemudian peneliti mempersiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini
digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang berupa Alat dan bahan: Lilin,
Sterofom ukuran 15 cm x 15 cm ( 3 buah ) , Korek api, Spidol, tongkat, Lampu senter, Gelas
Bening, Plastik bening, Karton Hitam, Batu bata.Selain itu peneliti juga mempersiapkan
perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observasi
siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar penilaian kuis, penghargaan dan buku
pembelajaran. Selanjutnya penulis dan kolaborator mempelajari materi yang akan di ajarkan
di kelas 5 agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.
2) Pertemuan Kedua
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut
padapertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materiyang akan
dipelajari yaitu tentang sifat cermin cekung dan cembung. Sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
pada proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) dengan
materi sifat cermin cekung dan cembung. Setelah menyiapkan RPP, peneliti membuat alat
peraga yang digunakan untuk membantu proses pembelajaranyaitu sendok makan dan sayur.
Selain itu, peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi
siswa, lembar kerja siswa, lembar observasi siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar
penilaian kuis, buku pembelajaran, penghargaan yang berupa alat tulis yang diberikan pada
kelompok terbaik pada akhir pembelajaran.
3) Pertemuan ketiga
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari
pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua.Pada pertemuan ketiga
digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama
dan pertemuan kedua. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung,
peneliti menyiapkan hal-halyang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan
ganda, lembar jawab, serta ruang/ lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas 5.Tes
evaluasi selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyampaiakan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi ini merupakan deskripsi dari kegiatan
pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran serta deskripsi observasi kegiatan guru
dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.
1) Pertemuan Pertama
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu,
20 Maret 2013 pukul 07.00-08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan
pertama diawali dengan mengucap salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk
memimpin do’a, setelah itu guru melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi
dan motivasi yaitu dengan memutar video tentang matahari terbenam. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu melalui demonstrasi tentang
sifat 4 cahaya siswa mampu mendeskripsikan sifat 4 cahaya (merambat lrus, diuraikan,
menembus benda bening, dan dipantulkan).
Pada kegiatan awal pembelajaran diawali dengan mengucap salam, kemudian guru
meminta perwakilan siswa untuk memimpin do’a, setelah itu guru melakukan presensi.
Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yangtelah
dipelajari sebelumnya dan motivasi yaitu dengan pertanyaan “coba kalian amati benda
didalam kelas ini? Jika jendela ditutup apa yang akan terjadi?”.Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu melalui percobaan siswa dapat
mendeskripsikan 4 sifat- sifat(merambat lrus, diuraikan, menembus benda bening, dan
dipantulkan).
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti. kegiatan inti
guru menerepkan model pembelajaran Talking Stick langkah pertama yaitu penyajian materi.
Guru mengajukan pertanyaan tentang sifat cahaya . Setelah bertanya jawab dengan siswa,
guru menjelaskan materi .Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan
guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa.Pembagian kelompok berdasarkan
heterogenitas. Setelah melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusi merekadan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan
guru.
Selanjutnya langkah kedua pendalaman materi. Siswa diminta membaca buku paket
untuk memperdalam materi yang sudah disampaikan. Kemudian beberapa menit siswa
diminta menutup buku dan dilanjutkan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan Talking Stick, guru memberikan tongkat kepada
siswa dengan diiringi lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti liriknya menjadi
tongkat-tongkat berjalan. Kemudian Secara estafet memindahkan tongkat sampai lagu
berhenti. Siswa yang mendapatkan tongkat diberi pertanyaan oleh guru seputar sifat-sifat
cahaya yang sudah diajarkan. Selanjutnya siswa yang menjawab benar mendapatkan
penghargaan gerotan.
Langkah keempat adalah menarik kesimpulan. Siswa bersama guru bertanya jawab
dan menaraik kesimpulan. Pada kegiatan konfirmasi, guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang materi sifat-sifat cahaya yang belum dimengerti. Kemudian guru
menyampaikan kesimpulan pembelajaran.Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa
merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
b) Hasil Observasi
Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer dibagi menjadi 2 yaitu terhadap
proses pembelajaran guru dalam menerapkan model pembelajaran Talking Stick dan aktivitas
siswa pada kegiatan pembelajaran. Hasil observasi proses pembelajaran guru diperoleh dari
lembar observasi yang terdiri dari 12 aspek dan hasil observasi siswa terdiri dari 11 aspek.
Masing-masing aspek dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4, skor 1 berarti sangat
kurang , skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik dan skor 4 berarti baik sekali. Setelah itu
skorakan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian
pada lembar observasi yaitu untuk total skor 0% -60 % berarti kurang sekali (E), nilai 61%-
70% berarti kurang (D), nilai 71%-80% berarti cukup baik(C), nilai 81%- 90% berarti baik
(B) dan nilai 91% - 100% berarti baik sekali (A).Hasil observasi kinerja guru pada siklus I
pertemuan pertama dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1

Aspek Sub Aspek Indikator skor Rata-


Rata
1.Kegiatan A. Penyajian 1.Melakukan Kegiatan
Awal Materi apersepsi 3 2,5
2.Menyampaikan Tujuan
pembelajaran 2
B. Pendalaman 1.menyiapakn Tongkat 3
Materi 2.Menjelaskan Materi 3 3
1.meminta siswa untuk
membaca materi 3
2.meminta siswa untuk
menutup buku 3 3

II. Kegiatan C. Permainan 1.menjelaskan aturan 3


Inti tongkat permainan
D. Menarik 2.memberikan tongkat 3 3
kesimpulam pada siswa
3. memberikan pertanyaan 3
kepada siswa
Menarik kesimpulan
pembelajaran yang telah
dilakukan 4 4
III. E. Evaluasi 1.melakukan refleksi
Kegiatan pembelajaran 2
Akhir 2.memberikan soal
evaluasi kepada siswa 3 2,5
Jumlah skor 35 3
Presentase 72,9%
Rata-Rata

Tabel 4.3 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 2 item indikator, dan aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak
7 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 1 item indikator, dan total skor
seluruhnya 35 dan presentase rata-rata 72,9%. Pada aspek Apersepsi dan menyampaikan
tujuan terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1, 2 memperoleh skor 3 dan 2 dengan rata-rata
2,5. Selanjutnya, Pada aspek penyajian materi terdiri dari 2 indikator, masing-masing
indikator memperoleh skor 3 sehingga rata-rata pada aspek ini 3. Pada aspek pendalaman
materi terdiri dari 2 indikator , masing –masing indikator memperoleh skor 3. Pada aspek
Permainan tongkat terdiri dari 3 indikator, masing-masing memperoleh skor 3 dengan rata-
rata 3. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1 indikator memperoleh skor 4. Dan
selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1 memperoleh skor 2
sedangkan nomor indikator 2 memperoleh skor 3.
Data hasil observasi aktivitas belajar sisiwa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dapat dilihat dari tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1
Aspek Sub aspek indikator skor Rata-
rata
1. Kegiatan A. apersepsi dan 1.Siswa menjelaskan 2
Awal menyampaikan materi terdahulu 2.5
tujuan 2.Siswa
pembelajaran memperhatiakan 3
penjelasan tentang
tujuan pembelajaran
2.Kegiatan B.PenyajianMateri Siswa mendengarkan 3 3
Inti C.Pendalaman penjelasan guru
Materi 1.siswa membaca 2
D.Permainan buku paketnya 2,5
Tongkat masing-masing 3
2. Siswa menutup
buku dan memulai
permainan Talking 3
Stick
1.Siswa 2,6
memperhatikan
penjelasan tentang tata 2
cara permainan
E.Menarik 2.siswa memindahkan 3
kesimpulan tongkat secara estafet
sambil bernyayi 3
3. siswa menjawab
pertanyaan dari guru
1.Siswa menarik
kesimpulan dari
pembelajaran yang
telah dilakukan
3.Kegiatan F.Evaluasi 1.siswa melakukan 3
Akhir refleksi pembelajaran 3,5
2. siswa mengerjakan 4
evaluasi

Jumlah skor 31 2,82


Persentase 70,4%
rata-rata
Tabel 4.4 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 3 item indikator, dan aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak
6 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 1 item indikator, dan total skor
seluruhnya 31 dengan presentase rata-rata 70,4 %. Pada aspek Apersepsi dan menyampaikan
tujuan terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1, 2 memperoleh skor 2 dan 3 dengan rata-rata
2,5. Selanjutnya, Pada aspek penyajian materi terdiri dari 1 indikator memperoleh skor 3
sehingga rata-rata pada aspek ini 3. Pada aspek pendalaman materi terdiri dari 2 indikator ,
nomor indikator 1 memperoleh skor 3 sedangkan nomor indikator 2 memperoleh skor 2
dengan rata-rata 2,5 . Pada aspek Permainan tongkat terdiri dari 3 indikator, nomor indikator
nomor 1 memperoleh skor 2 , nomor indikator 2 memperoleh skor 3, dan nomor indikator 3
memperoleh skor 3 dengan rata-rata 2,6. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1
indikator memperoleh skor 3. Dan selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator,
nomor indikator 1 memperoleh skor 3 sedangkan nomor indikator 2 memperoleh skor 4
dengan rata-rata 3,5.
2) Pertemuan Kedua
a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 22
Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB.Pertemuan kedua pada siklus ini merupakan tindak lanjut
dari pertemuan pertama. Pada kegiatan awal, gurumengawali pembelajaran dengan mengucap
salam, berdoa bersama, kemudian mengadakan presensi. Setelah itu guru memberikan
apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan motivasi dengan menanyakan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin. Kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu melalui percobaan tentang sifat-
sifat cahaya mengenai cermin siswa dapat mendeskripsikan sifat cahaya mengenai cermin
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti. kegiatan inti
guru menerepkan model pembelajaran Talking Stick langkah pertama yaitu penyajian materi.
Guru mengajukan pertanyaan tentang sifat cahaya mengenai cermin. Setelah bertanya jawab
dengan siswa, guru menjelaskan materi tentang sifat cahaya yang mengenai cermin. Setelah
guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri
dari 5 siswa.Pembagian kelompok berdasarkan heterogenitas. Setelah melakukan diskusi
kelompok, salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi merekadan
kelompok lain menanggapi dengan bimbingan guru.
Selanjutnya langkah kedua pendalaman materi. Siswa diminta membaca buku paket
untuk memperdalam materi yang sudah disampaikan. Kemudian beberapa menit siswa
diminta menutup buku dan dilanjutkan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan Talking Stick, guru memberikan tongkat kepada
siswa dengan diiringi lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti liriknya menjadi
tongkat-tongkat berjalan. Kemudian Secara estafet memindahkan tongkat sampai lagu
berhenti. Siswa yang mendapatkan tongkat diberi pertanyaan oleh guru seputar sifat-sifat
cahaya yang sudah diajarkan. Selanjutnya siswa yang menjawab benar mendapatkan
penghargaan gerotan.
Langkah keempat adalah menarik kesimpulan. Siswa bersama guru bertanya jawab
dan menarik kesimpulan.
Pada kegiatan konfirmasi, guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi
sifat-sifat cahaya yang belum dimengerti. Kemudian guru menyampaikan kesimpulan
pembelajaran..
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang pembelajaran
yang telah dilakukan dan mengingatkan siswa bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan
tes evaluasi. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
b) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan pertama dijabarkandalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Aspek Sub Aspek Indikator skor Rata-


Rata
1.Kegiatan Awal A. Penyajian 1.Melakukan 3
Materi Kegiatan apersepsi
2.Menyampaikan
Tujuan pembelajaran 3 3
1.menyiapakn
Tongkat 3
2.Menjelaskan
Materi 3 3
B. Pendalaman 1.meminta siswa
Materi untuk membaca 3
materi
2.meminta siswa
untuk menutup buku 3 3

II. Kegiatan Inti C. Permainan 1.menjelaskan aturan 3


tongkat permainan
2.memberikan 3
tongkat pada siswa
3. memberikan 3 3
pertanyaan kepada
siswa
D. Menarik Menarik kesimpulan 4 4
kesimpulam pembelajaran yang
telah dilakukan
III. Kegiatan E. Evaluasi 1.melakukan refleksi 3
Akhir pembelajaran
2.memberikan soal 3 3
evaluasi kepada
siswa
Jumlah skor 36 3,1
Presentase 75%
Rata-Rata

Table 4.5 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. Hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 0 item indikator, dan aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak
11 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 1 item indikator, dan total skor
seluruhnya 36 dengan persentase rata-rata 75%. Pada aspek Apersepsi dan menyampaikan
tujuan terdiri dari 2 indikator, masing – masing indikator memperoleh skor 3dengan rata-rata
3. Selanjutnya, Pada aspek penyajian materi terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator
memperoleh skor 3 sehingga rata-rata pada aspek ini 3. Pada aspek pendalaman materi terdiri
dari 2 indikator , masing –masing indikator memperoleh skor 3. Pada aspek Permainan
tongkat terdiri dari 3 indikator, masing-masing memperoleh skor 3 dengan rata-rata 3. Pada
aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1 indikator memperoleh skor 4. Dan selanjutnya pada
aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator, masing- masing memperoleh skor 3.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang
dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2
Aspek Yg Diamati Skor Penilaian Jumlah

Aspek Sub aspek indikator skor Rata-rata


1. Kegiatan 1.Siswa menjelaskan 3
Awal materi terdahulu 3
2.Siswa memperhatiakan
penjelasan tentang tujuan 3
pembelajaran
2.Kegiatan A.Penyajian Siswa mendengarkan 3 3
Inti Materi penjelasan guru
1.siswa membaca buku 2
paketnya masing-masing 2,5
2. Siswa menutup buku 3
dan memulai permainan
Talking Stick
B.Pendalama 1.Siswa memperhatikan 3
n Materi penjelasan tentang tata
cara permainan 2,6
2.siswa memindahkan
C.Permainan tongkat secara estafet 2
Tongkat sambil bernyayi
3. siswa menjawab 3
pertanyaan dari guru
1.Siswa menarik 3
D.Menarik kesimpulan dari
kesimpulan pembelajaran yang telah
dilakukan
3.Kegiatan E.Evaluasi 1.siswa melakukan 3
Akhir refleksi pembelajaran 3,5
2. siswa mengerjakan 4
evaluasi
Jumlah skor 32 2,92
Persentase 72%
rata-rata

Tabel 4.6 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. Tabel 4.2 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick. hasil observasi kegiatan guru dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 2 item indikator, dan aspek yang
memperoleh skor 3 sebanyak 3 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 1 item
indikator, dan total skor seluruhnya 32 dengan rata-rata persentase 72% . Pada aspek
Apersepsi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 2 indikator, masing-masing memperoleh
skor 3dengan rata-rata 3. Selanjutnya, Pada aspek penyajian materi terdiri dari 1 indikator
memperoleh skor 3 sehingga rata-rata pada aspek ini 3. Pada aspek pendalaman materi terdiri
dari 2 indikator , nomor indikator 1 memperoleh skor 2, dan nomor indikator 2 memperoleh
skor 3 sehingga rata-rata pada aspek ini 2,5. Pada aspek Permainan tongkat terdiri dari 3
indikator, nomor indikator 2 memperoleh skor 2 sedangkan nomor indikator 1, 3 memperoleh
skor 3 dengan rata-rata 2,6. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1 indikator
memperoleh skor 3. Dan selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator, nomor
indikator 1 memperoleh skor 3sedangkan nomor indikator 2 memperoleh skor 4.
3) Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin,
24 Maret 2014 pukul 07.00-8.10 WIB. Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak
lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan
tanya jawab guru dan siswa untuk mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
pertama dan secara singkat. Kemudian guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum diketahui. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasiselama 2x35
menit.Bagi siswa yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke
tempat duduk. Kemudian kegiatan diakhiri dengan menyampaiakan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4.1.2.4 Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama,
kedua dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses
pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I.
Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan
dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kinerja.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi kegiatan guru
pada siklus I pertemuan 1 banyak terdapat skor 2 yaitu sebanyak 2 item, skor 3 sebanyak 7
item dan skor 4 sebanyak 1 item. Pada siklus I pertemuan 2 memperoleh skor 3 sebanyak 11
dan skor 4 sebanyak 1. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu pada aspek apersepsi dan
evaluasi pembelajaran. Pada aspek ini guru sudah menyampaikan tujuan dan melakukan
refleksi pembelajaran.
Dari hasil observasi pada pertemuan 1 yang berjumlah 12 item mencapai persentase
72,9% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 75%.Berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh berdasarkan observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 banyak terdapat
skor 2 yaitu sebanyak 3 item, skor 3 sebanyak 7 item dan skor 4 sebanyak 1 item. Pada siklus
I pertemuan 2 memperoleh skor 2 sebanyak 2 item, skor 3 sebanyak 8 item dan skor 4
sebanyak 1 item.
Aspek yang mengalami peningkatan yaitu pada apersepsi siswa menjelaskan kembali
materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang sifat-sifat cahaya. Dari
skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 mencapai persentase 70,4%
dan pada pertemuan 2 meningka tmenjadi 72%.
Dari hasil observasi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I masih terdapat
beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang belum maksimal,yaitu sebagai
berikut:
1) Penerapan model pembelajaran Talking Stick oleh kolaborator masih ada beberapa aspek
belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang peneliti susun,dikarenakan kolaborator
belum begitu paham tentang model pembelajaran Talking Stick.
2) Guru belum mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
3) Dalam kegiatan kelompok, belum semua siswa dalam kelompok ikut bekerja.
4) Banyak siswa yang takut mendapatkan tongkat karena harus menjawab pertanyaan.
Dari berbagai kekurangan tersebut, maka peneliti mengatasi perbaikan pada siklus II dengan
cara :
1) Peneliti memberikan penjelasan kepada kolaborator tentang langkah-langkah
pembelajaran talking stick.
2) Guru memberikan hadiah untuk memacu aktivitas siswa, sehingga siswa tidak takut
mendapatakan tongkat dan bersemangat menjawab pertanyaan.
3) Guru memberikan pengarahan agar dalam kegiatan kerja kelompok semua siswa ikut
berpartisipasi.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Pada siklus II ini merupakan upaya perbaikan dari siklus I yang akandiuraikan tentang
tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasiltindakan dan refleksi seperti
seperti pada siklus I.
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Pembelajaran pada Siklus II merupakan tindak lanjut dan upaya perbaikandari
kegiatan pembelajaran siklus I. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan melalui 3 pertemuan
dengan rincian sebagai berikut :
a) Pertemuan Pertama
Pembelajaran pada pertemuan pertama ini dilaksanakan pada minggu terakhir bulan
Maret dengan Kompetensi Dasar membuat hasil karya atau model dari bahan sederhana
dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.Sebelum melakukan pembelajaran penulis membuat
Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran talking stick
dengan Kompetensi Dasar .Setelah itu penulis menyiapkan materi pembelajaran sesuai RPP
yang telah dibuat.Kemudian peneliti mempersiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini
digunakan untuk membantu proses pembelajaran.Selain itu peneliti juga mempersiapkan
perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa,lembar observasi
siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar penilaian kuis,penghargaan dan buku
pembelajaran. Selanjutnya penulis dan kolaborator mempelajari materi yang akan di ajarkan
di kelas 5 agar pembelajaran bias berjalan dengan lancar.
b) Pertemuan kedua
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut
padapertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yangakan
dipelajari yaitu dari bahan sederhana membuat cakram warna . Sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
pada proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) dengan
materi cahaya putih terdiri dari beberapa warna. Setelah menyiapkan RPP, peneliti juga
mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja
siswa,lembar observasi siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar penilaian kuis, buku
pembelajaran, penghargaan yang berupa alat tulis yang diberikan pada kelompok terbaik pada
akhir pembelajaran.
c) Pertemuan ketiga
Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga sebagai tindaklanjut dari
pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuankedua.Pada pertemuan ketiga
digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yangtelah dipelajari pada pertemuan pertama dan
pertemuan kedua.
Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, peneliti
menyiapkan hal-halyang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes yang terdiri dari 20 soal berbentuk
pilihanganda, lembar jawab, serta ruang/lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas5.
Sebelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi tentang sifatsifatbangun
ruang yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuankedua.Setelah itu guru
mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit. Kegiatanpembelajaran diakhiri dengan
menyampaiakan materi yang akan dipelajari padapertemuan berikutnya.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II ini sama halnya dengan siklus II
yaitu merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran
serta deskripsi observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.
Yang membedakan dengan siklus I adalah pada materi dan alat peraga.
a) Pertemuan Pertama
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Kamis, 27 Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB. Pada kegiatan awal pembelajaran diawali
dengan mengucap salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin do’a,
setelah itu guru melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan tanya
jawab tentang materi yangtelah dipelajari sebelumnya dan motivasi yaitu dengan pertanyaan
“apa saja informasi yang kalian tahu tetang penguraian cahaya? Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu melalui percobaan siswa dapat
mendeskripsikan tentang enguraian cahaya.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti. kegiatan inti
guru menerepkan model pembelajaran Talking Stick langkah pertama yaitu penyajian materi.
Guru mengajukan pertanyaan menunjukan bukti cahaya [utih terdiri dari beberapa warna.
Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan materi tentang penguraian
cahaya.Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan guru membentuk
siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5 siswa.Pembagian kelompok berdasarkan heterogenitas. Setelah
melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi
merekadan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan guru.
Selanjutnya langkah kedua pendalaman materi. Siswa diminta membaca buku paket
untuk memperdalam materi yang sudah disampaikan. Kemudian beberapa menit siswa
diminta menutup buku dan dilanjutkan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan Talking Stick, guru memberikan tongkat kepada
siswa dengan diiringi lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti liriknya menjadi
tongkat-tongkat berjalan. Kemudian Secara estafet memindahkan tongkat sampai lagu
berhenti. Siswa yang mendapatkan tongkat diberi pertanyaan oleh guru seputar sifat-sifat
cahaya yang sudah diajarkan. Selanjutnya siswa yang menjawab benar mendapatkan
penghargaan gerotan. Langkah keempat adalah menarik kesimpulan. Siswa bersama guru
bertanya jawab dan menaraik kesimpulan.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang pembelajaran
yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang
akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1

Aspek Sub Aspek Indikator skor Rata-


Rata
1.Kegiatan A. Penyajian 1.Melakukan Kegiatan
Awal Materi apersepsi 4
2.Menyampaikan Tujuan
pembelajaran 3 3,5
B. Pendalaman 1.menyiapakn Tongkat 3
Materi 2.Menjelaskan Materi 3 3
1.meminta siswa untuk
membaca materi 4
2.meminta siswa untuk
menutup buku 4 4
II. Kegiatan C. Permainan 1.menjelaskan aturan
Inti tongkat permainan 3
2.memberikan tongkat
pada siswa 4
3. memberikan
pertanyaan kepada siswa 3 3,3
D. Menarik Menarik kesimpulan
kesimpula pembelajaran yang telah
m dilakukan 4 4
III. Kegiatan E. Evaluasi 1.melakukan refleksi
Akhir pembelajaran 3
2.memberikan soal
evaluasi kepada siswa 4 3,5
Jumlah skor 42 3,55
Presentase 87,5
Rata-Rata %

Table 4.7 menunjukan data hasil observasi aktivitas guru dalam mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick. hasil observasi kegiatan guru dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 0 item indikator, dan aspek yang
memperoleh skor 3 sebanyak 6 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6 item
indikator, dan total skor seluruhnya 42 dengan persentase rata-rata 87,5%. Pada aspek
Apersepsi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1 memperoleh
skor 4 dan nomor indikator 2 memperoleh skor 3dengan rata-rata 3,5. Selanjutnya, Pada
aspek penyajian materi terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 3
sehingga rata-rata pada aspek ini 3. Pada aspek pendalaman materi terdiri dari 2 indikator ,
masing –masing indikator memperoleh skor 4. Pada aspek Permainan tongkat terdiri dari 3
indikator, nomor indikator 1 dan 3 memperoleh skor 3, sedangkan nomor indikator 2
memperoleh skor 4 dengan rata-rata 3,3. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1
indikator memperoleh skor 4. Dan selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator,
nomor indikator 1 memperoleh skor 3 dan nomor indikator 2 memperoleh skor 4.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang
dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1
Aspek Yg Diamati Skor Penilaian Jumlah
Aspek Sub aspek indikator skor Rata-
rata
1. Kegiatan 1.Siswa menjelaskan
Awal materi terdahulu 3
2.Siswa memperhatiakan
penjelasan tentang tujuan
pembelajaran 4 3,5
2.Kegiatan A.Penyajian Siswa mendengarkan 4 4
Inti Materi penjelasan guru
1.siswa membaca buku 3
paketnya masing-masing 3,5
2. Siswa menutup buku 4
dan memulai permainan
B.Pendalaman Talking Stick
Materi 1.Siswa memperhatikan 3
penjelasan tentang tata
C.Permainan cara permainan 3,3
Tongkat 2.siswa memindahkan
tongkat secara estafet 4
sambil bernyayi
3. siswa menjawab 3
pertanyaan dari guru
D.Menarik 1.Siswa menarik 4
kesimpulan kesimpulan dari
pembelajaran yang telah
dilakukan
3.Kegiatan E.Evaluasi 1.siswamelakukan 4
Akhir refleksi pembelajaran 3,5
2. siswa mengerjakan 3
evaluasi
Jumlah skor 39 3,56
Persentase 88,6
rata-rata %

Tabel 4.8 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. Hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 3 sebanyak 5 item indikator, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak
6 item, dan total skor seluruhnya 39 dengan presentase rata-rata skor 88,6%. Pada aspek
Apersepsi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1 memperoleh
skor 3 dan nomor indikato 2 memperoleh skor 4 dengan rata-rata skor 3,5. Selanjutnya, Pada
aspek penyajian materi terdiri dari 1 indikator memperoleh skor 4. Pada aspek pendalaman
materi terdiri dari 2 indikator , nomor indikator 1 memperoleh skor 3 dan nomor indikator 2
memperoleh skor 4 dengan rata-rata skor 3,5. Pada aspek Permainan tongkat terdiri dari 3
indikator, nomor indikator 1 dan 3 meperoleh skor 3, sedangkan nomor indikator 2
memperoleh skor 4. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1 indikator memperoleh
skor 4. Dan selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator. Nomor indikator 1
memperoleh skor 4, dan nomor indikator 2 memperoleh skor 4 dengan rata-rata skor 3,5
b) Pertemuan kedua
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua pada siklus II merupakan tindak lanjut dari
pertemuan pertama. Pada kegiatan awal, guru mengawali pembelajaran dengan mengucap
salam, berdoa bersama, kemudian mengadakan presensi. Setelah itu guru memberikan
apersepsi dengan melakukan tanya jawabtentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan
motivasi dengan menunjukkan penghargaan yang akan diberikan kepada kelompok
terbaik.Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat
melakukan percobaan warna dengan alat sederhana
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti. kegiatan inti
guru menerepkan model pembelajaran Talking Stick langkah pertama yaitu penyajian materi.
Guru mengajukan pertanyaan tentang bukti warna putih terdiri dari beberapa warna. Setelah
bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan materi penguraian cahaya dengan
menggunakan alat peraga. Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan
guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan kerja kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa.Pembagian kelompok berdasarkan
heterogenitas. Setelah melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan
guru.
Selanjutnya langkah kedua pendalaman materi. Siswa diminta membaca buku paket
untuk memperdalam materi yang sudah disampaikan. Kemudian beberapa menit siswa
diminta menutup buku dan dilanjutkan permainan Talking Stick.
Langkah ketiga yaitu permainan Talking Stick, guru memberikan tongkat kepada
siswa dengan diiringi lagu cicak-cicak di dinding yang sudah diganti liriknya menjadi
tongkat-tongkat berjalan. Kemudian Secara estafet memindahkan tongkat sampai lagu
berhenti. Siswa yang mendapatkan tongkat diberi pertanyaan oleh guru seputar sifat-sifat
cahaya yang sudah diajarkan. Selanjutnya siswa yang menjawab benar mendapatkan
penghargaan gerotan.
Langkah keempat adalah menarik kesimpulan. Siswa bersama guru bertanya jawab
dan menaraik kesimpulan. Pada kegiatan konfirmasi, guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang materi penguraian cahaya yang belum dimengerti. Kemudian guru
menyampaikan kesimpulan pembelajaran.Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa
merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.9
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Aspek Sub Aspek Indikator skor Rata-
Rata
1.Kegiatan A. Penyajian 1.Melakukan Kegiatan 4
Awal Materi apersepsi 3,5
2.Menyampaikan ujuan
pembelajaran 3
B. Pendalaman 1.menyiapakn Tongkat 4
Materi 2.Menjelaskan Materi 4 4
1.meminta siswa untuk
membaca materi 4
2.meminta siswa untuk
menutup buku 4 4

II. Kegiatan C. Permainan 1.menjelaskan aturan


Inti tongkat permainan 3
2.memberikan tongkat
pada siswa 4
3. memberikan
pertanyaan kepada
siswa 3 3,3
D. Menarik Menarik kesimpulan
kesimpulan pembelajaran yang
telah dilakukan 4 4
III. E. Evaluasi 1.melakukan refleksi
Kegiatan pembelajaran 3 3,5
Akhir 2.memberikan soal
evaluasi kepada siswa 4
Jumlah skor 44 3,66
Presentase 91,6%
Rata-Rata
Table 4.9 menunjukan data hasil observasi aktivitas guru dalam mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran Talking Stick. Hasil observasi kegiatan guru dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 0 item indikator, dan aspek yang
memperoleh skor 3 sebanyak 4 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 8 item
indikator, dan total skor seluruhnya 44 dengan presentase rata-rata 91,6%. Pada aspek
Apersepsi dan menyampaikan tujuan terdiri dari 2 indikator, nomor indikaror 1 memperoleh
skor 4 dan nomor indikator 2 memperoleh skor 3 dengan rata-rata skor 3,5. Selanjutnya, Pada
aspek penyajian materi terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 4
sehingga rata-rata pada aspek ini 4. Pada aspek pendalaman materi terdiri dari 2 indikator ,
masing –masing indikator memperoleh skor 4. Pada aspek Permainan tongkat terdiri dari 3
indikator, nomor indikator 1 dan 3 memperoleh skor 3 sedangkan nomor indikator 2
memperoleh skor 4. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1 indikator memperoleh skor
4. Dan selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1
memperoleh skor 3 dan nomor indikator 2 memperoleh skor 4 dengan rata-rata skor 3,5.
Data hasil observasi aktivitas belajar sisiwa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dapat dilihat dari tabel 4.10 dibawah ini
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2
Aspek Yg Diamati Skor Penilaian Jumlah
Aspek Sub aspek indikator skor Rata-
rata
1. Kegiatan Apersepsi 1.Siswa menjelaskan
Awal materi terdahulu 3
2.Siswa
memperhatiakan
penjelasan tentang
tujuan pembelajaran 4 3.5
2.Kegiatan A.PenyajianMateri Siswa mendengarkan
Inti penjelasan guru 4 4
1.siswa membaca buku
paketnya masing-
masing 3
2. Siswa menutup buku
dan memulai 4 3,5
B.Pendalaman permainan Talking
Materi Stick
C.Permainan 1.Siswa 4
Tongkat memperhatikan
penjelasan tentang tata 5
cara permainan
2.siswa memindahkan 4
tongkat secara estafet
sambil bernyayi
3. siswa menjawab
pertanyaan dari guru 3
D.Menarik 1.Siswa menarik
kesimpulan kesimpulan dari
pembelajaran yang
telah dilakukan 4 4
3.Kegiatan E.Evaluasi 1.siswamelakukan 4
Akhir refleksi pembelajaran 3,5
2. siswa mengerjakan 3
evaluasi
Jumlah skor 40 3,91
Persentase 90,9%
rata-rata
. Table 4.10 menunjukan hasil obsevasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick. hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang
memperoleh skor 2 sebanyak 0 item indikator, dan aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak
4 item, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 7 item indikator, dan total skor
seluruhnya 40 dengan presentase rata-rata 90,9%. Pada aspek Apersepsi dan menyampaikan
tujuan terdiri dari 2 indikator, nomor indikator 1 memperoleh skor 3 dan nomor skor 2
memperoleh skor 4 dengan rata-rata skor 3,5. Selanjutnya, Pada aspek penyajian materi
terdiri dari 1 indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga rata-rata pada
aspek ini 4. Pada aspek pendalaman materi terdiri dari 2 indikator ,nomor indikator 1
memperoleh skor 3 dan nomor indikator 2 memperoleh skor 4. Pada aspek Permainan tongkat
terdiri dari 3 indikator, nomor indikaror 1 dan 2 memperoleh skor 4 dan nomor indikator 3
memperoleh skor 3 dengan rata-rata skor 5. Pada aspek menarik kesimpulan terdiri dari 1
indikator memperoleh skor 4. Dan selanjutnya pada aspek evaluasi terdiri dari 2 indikator,
nomor indikator 1 memperoleh skor 4 dan nomor indikator 2 memperoleh skor 4 dengan rata-
rata skor 3,5.
c) Pertemuan Ketiga
Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama
dan pertemuan kedua yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan
ketiga diawali dengan berdoa, presensi dandilanjutkan dengan tanya jawab guru dan siswa
untuk mengulang materi yangtelah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua
secara singkat.Kemudian guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi
yangbelum diketahui.Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi selama 2x35 menit.Bagi siswa
yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ketempat duduk.
Kemudian kegiatan diakhiri dengan Salam.
4.1.3.4 Refleksi Siklus II
Bedasarka observasi dari pelaksanaan siklus II dalam kegiatan pembelajaran siswa
sudah cukup baik antusias dan aktif dibandingkan saat siklus I, hal ini terjadi karena siswa
sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran Talking Stick. Berdasarkan analisis hasil
observasi guru sudah mencapai 91,6%. Dan hasil obsevasi siswa mencapai 90,9%
4.2.Hasil Analisis tindakan
Hasil analisis data akan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu , siklus I, dan siklus II
yang meliputi data tes evaluasi siswa pada akhir siklus, dan analisis komparatif. Dari data
tersebut kemudian dianalisis dengan membandingkan data pada tiap siklus yaitu dari kondisi
siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Ledok 02
Salatiga diketahui bahwa dari hasil belajar siswa kelas 5 dari siklus I, dan siklus II mengalami
peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran Talking Stick. Berhasil atau tidaknya
model pembelajaran Talking Stick dapat dilihat dari hasil belajar IPA siswa. Hasil belajar
diperoleh dari hasil tes evaluasi siswa siklus I dan siklus II. Hasil tes evaluasi siswa kondisi.
pada siklus I dan siklus II.
4.2.1 Siklus I
Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Ledok 02 diperoleh dengan mengadakan tes
evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga.Dari hasil tes tersebut diketahui terjadi
peningkatan hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Ledok 02 pada
Kompetensi Dasar mengidentifikasi sifat-sifat Cahaya disajikan pada tabel daftar nilai IPA
(terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.13
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Nilai IPA
Siklus I
No Nilai Frekuensi Persentase
1. 60-66 3 6,9%
2. 65-71 3 6,9%
3. 70-76 7 16,2%
4. 75-81 5 11,6% T
5. 80-86 11 25,6%
abel
6. 85-91 10 23,2%
7. 90-96 4 9,3% 4.13
Jumlah 100% menunju
Nilai Rata-rata 80,53 kan
Nilai tertinggi 93
frekuens
Nilai terendah 63
i
dibawah nilai 75 sebanyak 13 siswa, sedangkan nilai diatas 75 atau sama dengan 75
berjumlah 30 siswa. Data tersebut menunjukan bahwa hasil belajar IPA di sd ledok 02 kelas
5 dengan menerapkan model Talking Stick jumlah siswa yang mencapai nilai 75 atau diatas
nilai 75 meningkat. Artinya model pembelajaran Talking Stick mempengaruhi hasil belajar
IPA di sd ledok 02 salatiga.

Frekuensi
12 25,60%
23,20%
10

8 16,20%

6 11,60% Frekuensi
9,30%
4 6,90% 6,90%

0
60-66 65-71 70-76 75-81 80-86 85-91 90-96

Diagram 4.13 Hasil Perolehan Nilai siklus I

Diagram 4.13 menunjukan hasil evaluasi pada rentang nilai 60-66 sebanyak 3 siswa,
rentang nilai 65-71 sebanyak 3 siswa, rentang nilai 70-76 sebanyak 7 siswa, rentang nilai 75-
81 sebanyak 5 siswa, rentang nilai 80-86 sebanyak 11 siswa , rentang nilai 85-91 sebanyak
10 siswa, dan rentang nilai 90-96 sebanyak4 siswa.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) data hasil perolehan nilai siklus I
dapat disajikan dalam tabel 4.13 berikut:
Jumlah Siswa
No Ketuntasan Belajar
Jumlah Presentase
1 Tuntas 30 70%
2 Belum Tuntas 13 30%
Jumlah 43 100%
Berdasarkan data hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam diagram 4.13
Diagram 4.13 ketuntasan Siklus I

30%

Tuntas
Belum Tuntas

70%

4.2.2 Siklus II
Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Ledok 02 pada Kompetensi Dasar
mengidentifikasi sifat-sifat cahaya disajikan pada table daftar nilai IPA (terlampir), dan
berikut disajikan pada tabel 4.13 yaitu tentang distribusi frekuensi nilai IPA, siswa kelas 5 SD
Ledok 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Nilai IPA
Siklus II
No Nilai Frekuensi Presentase
1. 60-66 1 2,3%
2. 66-72 2 4,6%
3. 72-78 4 9,3%
4. 78-84 11 25,5%
5. 84-90 16 37,2%
6. 90-96 7 16,2%
7 96-102 2 4,6%
Jumlah 100%
Nilai Rata-rata 84,51
Nilai tertinggi 98
Nilai terendah 62
Dilihat dari tabel 4.14 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat dikatakan
bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 5 mengalami peningkatan dari hasil belajar siklus I,
ditandai dengan nilai rata-rata yang meningkat menjadi sedangkan persentase ketuntasan juga
meningkat menjadi 94% yang didapat oleh 40 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah
KKM atau dikatakatan tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 6% yang didapat
oleh 3 siswa, untuk nilai tertinggi menjadi 98 sedangkan untuk nilai terendah 62.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dinyatakan dalam diagram 4.14 yaitu sebagai berikut:
Diagram 4.14 Hasil Perolehan Nilai Ipa siklus II

Frekuensi
37,20%
16
14
12 25,50%

10
8 16,20%
Frekuensi
6 9,30%
4 4,60% 4,60%
2 2,30%

0
60-66 66-72 72-78 78-84 84-90 90-96 96-102

Diagram 4.14 menunjukan hasil evaluasi pada rentang nilai 54-60 sebanyak 0 siswa,
rentang nilai 60-66 sebanyak 1 siswa, rentang nilai 66-72 sebanyak 2 siswa, rentang nilai 72-
78 sebanyak 4 siswa, rentang nilai 78-84 sebanyak 11 siswa , rentang nilai 84-90 sebanyak 16
siswa, rentang nilai 90-96 sebanyak7 siswa, dan rentang nilai 96-102 sebanyak 2 siswa.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) data hasil perolehan nilai siklus
II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.15
Tabel 4.15
Ketuntasan Belajar Siklus II
Jumlah Siswa
No Ketuntasan Belajar
Jumlah persentase
1 Tuntas 40 94%
2 Belum Tuntas 3 6%
Jumlah 43 100%
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus II
yaitu siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu sebanyak 3 siswa dengan persentase
6%, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM sebanyal 40 siswa dengan persentase 94%.
Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diperjelas menggunakan diagram sebagai
berikut

6%

tuntas
belum tuntas
94%

Diagram 4.15 Ketuntasan Belajar siklus II


4.2.3 Analisis Komparatif
Pada analisis komparatif ini akan diuraikan tentang perbandingan hasil belajardan
ketuntasan belajar Ipa siswa kelas 5 dari kondisi awal, siklus I dansiklus II untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar. Perbandingan hasil belajarsiswa ditunjukkan pada tabel 4.15
berikut.
Tabel 4.16
Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPA
Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Ketuntasan Nilai
No
Belajar (x) Jumlah % Juml % Juml %
ah ah
1 Tuntas ≤ 75 20 46% 30 70% 40 94%
2 Belum ≥ 75 23 54% 13 30% 3 6%
Tuntas
Jumlah 43 100 43 100 23 100
Nilai Tertinggi 94 93 98
Nilai Terendah 60 60 65
Rata - Rata 74,74 80,53 84,51

Berdasarkan tabel di 4.16 nilai rata-rata dari tiap siklus mengalami peningkatan, pada
siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 80,53 yang semula 74,74 pada pembelajaran kondisi
awal sedangkan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 84,51 . Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.16 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar IPA
Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

RATA-RATA
84,51
86,00
74,74 80,53
81,00

76,00
RATA-RATA
71,00

66,00
pra Siklus Siklus I Siklus II
Axis Title

Sedangkan ketuntasan hasil belajar Ipa dapat dapat dijelaskan bahwa pada kondisi
awal ada 23 siswa (54%) yang belum tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM (75),
sedangkan 20 siswa (46%) telah tuntas karena mendapat nilai di atas KKM (75). Pada Siklus
I terlihat peningkatan tentang ketuntasan pembelajaran siswa yang cukup banyak dibanding
kondisi awal, siswakelas 5 SD Ledok 02 telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 70%
karena dari 43 siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM 75 sebanyak 30 siswa dan 13
siswa lainnya masih memperoleh nilai di bawah KKM.
Kemudian tindakan dilanjutkan dengan Siklus II agar ketuntasan belajar IPA siswa
bisa mencapai lebih dari indikator kinerja yang diharapkan yaitu 80%. PembelajaranIpa pada
siklus II siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM yang ditentukan yaitu 75 sebanyak 40
(94%). Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM 75 hanya 3 siswa (6%). Perbandingan
ketuntasan belajar tiap siklus dapatdilihat pada gambar diagram 4.8 di bawah ini:
Diagram 4.7 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi
Awal, Siklus I, dan Siklus II
90%
40
35 70%
30
54%
25 46% tuntas
20
30% belum tuntas
15
10
6%
5
0
kondisi awal siklus I siklus II

4.3.Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, sebelum penelitian
dilakukan guru cenderung menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran
yaitu metode ceramah. Keadaan ini membuat siswa kesulitan untuk memahami materi
pelajaran sehingga pembelajaran kurang antusias, siswa bermain sendiri, cerita dengan
temannya, dan juga menjadi pasif. Hal tersebut yang menyebabkan rendahnya hasil belajar
Ipa siswa kelas 5 SDN Ledok 02 rendah. Siswa yang mencapai KKM (75) hanya 20 siswa
atau 54%,sedangkan yang belum mencapai KKM ada 23 siswa atau 46%.Dari keadaan
tersebut, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar IPA.
Hasil belajar siswa meningkat seiring meningkatnya kinerja guru dan aktivitas siswa
selama pembelajaran, Dari hasil observasi Guru pada pertemuan 1 yang berjumlah 12 item
mencapai persentase 82,60% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 93,47 %. Berikut
perbandingan hasil observasi pada siklus I dan siklus II.

Tabel 4.17
Tindakan Siklus I Siklus II
x % x %

Aktivitas Guru 35,5 73,9% 43 89,55%

Aktivitas Siswa 31,5 71,5% 39,5 89,75%

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa hasil observasi aktivitas guru dan
aktivitas siswa pada pelaksanaan siklus I dan siklus II melalui penerapan model Talking Stick
telah mengalami peningkatan. Rata- rata skor hasil observasi guru pada siklus I yaitu 35,5
dengan persentase 73,9%. Rata- rata skor hasil observasi guru pada siklus II yaitu 43 dengan
persentase 89,55%. Seiring meningkatnya aktivitas guru, aktivitas siswa juga mengalami
peningkatan dari siklus I memperoleh rata-rata skor 31,5 dengan persentase 71,5%, pada
siklus II memperoleh rata-rata skor 39,5 dengan persentase 89,75%. Untuk memperjelas
perbandingan hasil observasi siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut:

39,5 %
73,9 % 89,75 %
45
71,5 %
40
35
30
25 Aktivitas Guru

20 Aktivitas Siswa

15
10
5
0
1 2

Diagram 4.8 Perbandingan Hasil Observasi siklus I dan Siklus II


Pada pembelajaran siklus II ini indikator kinerja hasil belajar yang peneliti tentukan
telah tercapai, yaitu nilai rata-rata hasil tes IPA mencapai 94% sementara indikator kinerja
yang ditentukan sebesar 90%, untuk persentase ketuntasan juga telah tercapai yaitu sebesar
94% dengan jumlah siswa yang tuntas diatas KKM sebanyak 40 siswa Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dari 43siswa kelas 5 SD Ledok 02. Siswa yang tidak tuntas hanya berjumlah
3, hal ini dikarenakan tingkat konsentrasi siswa yang rendah dan siswa sering bermain sendiri
ketika pembelajaran berlangsung.
Peningkatan hasil belajar ini terjadi karena model pembelajaran Talking Stick dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru. Hal ini
juga diungkapkan oleh Suprijono (2009:10) mengungkapkan bahwa “ Model Talking Stick
mendorong peserta didik untuk berani mengungkapkan pendapat” . Dengan permainan
tongkat membuat siswa merasa senang, dan siapa yang memegang tongkat berkesempatan
menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu adanya penghargaan yang berupa hadiah yang
diberikan pada siswa yang benar menjawab, Hal ini dapat menumbuhkan persaingan antar
siswa dan membuat siswa menjadi semangat untuk belajar. Dengan suasana yang demikian
sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran Talking
Stick dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas 5 SDN Ledok 02 salatiga.
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh “oleh Winda Sustyanita
Mutarto (2010) dengan judul : Penerapan model pembelajaran Talking Stick untuk
meningkatkan pembelajaran IPA kelas IV SDN 2 Pringapus Kecamatan Dongko Kabupaten
Trenggalek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model talking stick dapat
meningkatkan hasil pembelajaran IPA kelas IV, kompetensi dasar “mendeskripsikan
perubahan kenampakan bumi” SDN Pringapus Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek.
Penerapan model pada siklus I dan II memperoleh nilai 89, 59, dan 95. Aktivitas belajar
siswa meningkat ketika diterapkan model Talking Stick, pada siklus I dan II diperoleh nilai
rata-rata 73,72 dan 87,05. Siswa yang mendapat kriteria tuntas belajar meningkat dari siklus I
ke siklus II setelah diterapkan model talking stick, yaitu 57,69% menjadi 88,81%. Sedangkan
rata-rata ketuntasan klasikal kelas siklus I dan II sebesar 73,08%. Skor tersebut telah
mencapai skor ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh peneliti, yaitu 70%.
Penelitian ini juga mendukung , penelitian yang dilakukan oleh Dwi Enggar Septiyani
(2010) berjudul “Penerapan Model Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siwa
pada Mata Pelajaran PKn Kelas V SDN Tanjungrejo 2 Malang” dimana hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa penerapan model Talking Stick pada pembelajaran PKn dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Tanjungrejo 2 Malang. Hal tersebut dilihat
dari perolehan rata-rata hasil belajar siswa yang terus meningkat, mulai dri nilai rata-rata
kelas sebesar (66) dan persentase ketuntasan belajar kelasnya yaitu (50%) meningkat pada
siklus II dengan nilai rata-rata kelasnya sebesar (80) dan persentase ketuntasan belajar
kelasnya sebesar (93%).
Berdasarkan uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick dalam pembelajaran IPA pada kelas 5 Semester II
SDN Ledok 02 Tahun Pelajaran 2013/2014 telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

Anda mungkin juga menyukai