Anda di halaman 1dari 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) tentang penerapan
model course review horay berbantuan media audiovisual dalam ketrampilan
berbicara bahasa indonesia. Penelitian tindakan kelas (PTK) dirasa cocok dan efektif,
karena penelitian ini difokuskan pada ketrampilan berbicara siswa yang timbul dalam
kelas, penelitian ini juga dilaksanakan guna memperbaiki permasalahan pembelajaran
dan untuk meningkatkan proses belajar mengajar dalam kelas.
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini mudah dilakukan oleh guru karena dalam
melaksanakan proses belajar mengajar guru mengajak siswa berlatih sekaligus
bermain dan melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di kelas.
Penelitian dengan penerapan model course review horay berbantuan media
audiovisual dalam meningkatkan ketrampilan berbicara bahasa indonesia kelas III SD
Negeri 4 Ubung. Berikut paparan mengenai jadwal penelitian;
4.1.1 Analisis Data Siklus I
Data hasil penelitian pada pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam
ketrampilan berbicara di siklus I terdapat siswa yang tidak tuntas dalam belajar dan
belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM) 66 yang telah ditetapkan. Dari
23 siswa yang tidak tuntas sebanyak 48 % atau 11 siswa, dan siswa yang tuntas
sebanyak 52% atau 12 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100 dan nilai yang
terendah adalah 33. Nilai rata-rata kelas yaitu 79. Distribusi frekuensi hasil belajar
siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1
Tingkat Ketuntasan Belajar Siklus I
Rentang Kategori Siklus I Keterangan
Frekuensi Persentase
80- 100 Baik Sekali 3 13 % Tuntas
66 - 79 Baik 8 35 %
56 - 65 Cukup 8 35 % Tidak Tuntas
40 - 55 Kurang 3 13 %
< 39 Gagal 1 4% Tidak Tuntas
Total 23 100 %
Nilai Max 100

Nilai Min 33
Rata-rata 79

KKM 66

Dari tabel 4.1 dapat ditemukan siswa yang mencapai ketuntasan belajar KKM
66 sebanyak 11 siswa (48 %), dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
kurang dari KKM 66 sebanyak 12 siswa (52%).
Rendahnya skor rata-rata kelas yang hanya mencapai 67,85. Melihat tingkat
ketidak ketuntasan belajar yang mencapai 28,57% tersebut, maka peneliti akan
melakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan rancangan peneitian
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan model course review horay
berbantuan media audiovisual dalam ketrampilan berbicara bahasa indonesia kelas III
SD Negeri 4 Ubung.
Dari tabel di atas dapat diperlihatkan dalam diagram batang persentase tingkat
ketuntasan belajar siswa pra siklus:

TINGKAT KETUNTASAN KETRAMPILAN


BERBICARA
SIKLUS 1
53%
52%
52%

51%
PRESENTASE

50%

49%
48%
48%

47%

46%
TUNTAS TIDAK TUNTAS

Gambar 4.1 Grafik Tingkat Ketuntasan Ketrampilan Berbicara Bahasa


Indonesia Siswa Kelas III SD Negeri 4 Ubung.
Berdasarkan grafik yang mencapai ketuntasan belajar KKM 66 sebanyak 11
siswa (48 %), dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar kurang dari KKM
66 sebanyak 12 siswa (52%).Pelaksanaan Siklus I

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak
SD Negeri 4 Ubung yang difokuskan pada ketrampilan berbicara mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III.

4.1.2 Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang akan
dilakukan dalam penelitian, yaitu:
a) Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SD Negeri
4 Ubung
b) Peneliti mengidentifikasi data dari observasi dan wawancara guru kelas III
dan dari pihak kepala sekolah.

c) Menentukan titik fokus penelitian menerapkan model course review horay


berbantuan media audiovisual dalam ketrampilan berbicara bahasa indonesia .
d) Peneliti menetapkan Tujuan Pembelajaraan yang akan dikaji, yaitu 1.
Melalui kegiatan menyimak percakapan ditelepon siswa mengetahui kata
yang diucapkan saat memulai percakapan ditelepon dengan benar. 2.Melalui
kegiatan menyimak percakapan ditelepon siswa mengetahui kata yang
diucapkan saat mengakhiri percakapan ditelepon dengan benar. 3. Melalui
kegiatan menyimak percakapan ditelepon siswa mampu mempraktikkan
percakapan melalui telepon dengan baik.
e) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran course review horay
berbantuan media audiovisual

4.1.3 Pelaksanaan
4.2.2.1 Pertemuan 1
Pelaksanaan siklus I dilakukan pada hari Sabtu, 5 Nopember 2022, dengan
rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan
dengan berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan, kemudian melakukan presensi
untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan peralatan
tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan
motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang
bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan guru menerangkan materi yang akan dipelajari,
penggunaan media pembelajaran tentang percakapan di telepon yang bertujuan agar
siswa dapat memahami tentang materi yang akan dipelajari.
Sesuai dengan arahan guru siswa dibagi mejadi 8 kelompok yang terdir dari 3 siswa
dalam satu meja, masing-masing kelompok dibagikan materi percakapan ditelepon
untuk dibaca dan dihafalkan sesuai dengan contah yang telah ada pada media
pembelajaran. Setelah semua siswa membaca dan menghafalkan percakapan tersebut
setiap kelompok mempraktikkan ke depan kelas dan guru memperhatikan intonasi,
lafal dan kalimat yang diucapkan siswa. Selanjutnya guru mengoreksi penampilan
peserta didik dan memberikan masukan dan apresiasi untuk siswa yang sudah tampil.
Guru mengajak siswa bermain games dengan menggunakan model Course Review
Horay (CRH), guru menjelaskan tentang game yang akan dilakukan. Guru
mengintruksikan setiap kelompok membuat 9 kotak seperti yang dicontohkan dipapan
tulis dan menuliskan nomer secara acak pada kotak yang telah dibuat. Guru
membacakan soal dan langsung memberikan jawaban yang benar terhadap soal yang
telah dibacakan, jika jawaban benar beri tanda √ jika salah beri tanda x sampai soal
terakhir, jika siswa menemukan √ mengikuti garis horizontal atau vertikal maka bisa
berteriak horay…. Terakhir guru memberikan penghargaan pada siswa yang paling
banyak berteriak horay...
3. Kegiatan Akhir
Guru dan siswa menyimpulkan materi hari ini, kemudian mengajak peserta
didik untuk menutup pembelajaran berdoa dan mengucapkan salam sebelum keluar
kelas.
4.2.2.2 Hasil Observasi Siklus I
Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara
guru dan siswa.
Adapun penelitian pengamatan ini sesuai dengan yang ditulis oleh peneliti
sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Namun demikian masih
banyak kendala yang dialami peneliti, antara lain masih ada beberapa siswa yang
belum mampu melafalkan, membaca intonasi dan kalimat dengan baik, masih ada
beberapa siswa yang sibuk sendiri dan kurang memperhatikan dan juga ada beberapa
langkah-langkah dalam RPP yang belum dilaksanakan.

Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan siklus I
sebanyak satu kali pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas III,
pelajaran bahasa Indonesia menggunakan model Course Review Horay berbantuan
media audio visual, Standar Kompetensi 1. Menyimak kata yang diucapkan saat
memulai dan mengakhiri percakapan di telepon. Kompetensi dasar 1.1
Mempraktikkan percakapan melalui telepon dengan baik. Dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 4.2
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
Pertemuan I
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
Guru memeriksa kesiapan ruang dan alat
1 √
serta media pembelajaran
2 Guru memeriksa kesiapan siswa √
Guru menyampaikan apersepsi dan
3 √
motivasi kepada siswa
Guru menyampaikan tujuan
4 √
pembelajaran kepada siswa
Guru menjelaskan secara singkat hal
5 √
penting dalam materi pelajaran
Guru menyampaikan
6 Mater ienggunakan media pembelajaran √
yang sudah sesuai
Guru membentuk siswa menjadi
7 √
beberapa kelompok kecil 3 siswa
Guru melibatkan siswa dalam
8 proses pembelajaran dengan √
menggunakan media tersebut.
Guru membimbing kelompok secara
9 √
merata dalam implementasi rencana
Guru memberi kesempatan kelompok
10 √
Mempraktikan percakapan di depan kelas
Guru memotivasi kelompok untuk
11 membangun kreatifitas dan √
partisipasi siswa dalam kelompok
Guru melakukan refleksi bersama
12 siswa memperbaiki intonasi, lafal dan √
kalimat yang masih kurang
Guru melakukan evaluasi pada akhir
13 √
pembelajaran

Guru menutup pelajaran dengan meminta


14 √
siswa merapikan peralatan tulis
Jumlah 12 36

Total skor 48
Rata-rata 3,61
Kategori Baik

Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I,


perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 48 dengan skor rata-rata 3.61
kategori baik.

Tabel 4.3
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
Pertemuan I
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
Kesiapan peserta didik √
1
mengikuti pelajaran
Mendengarkan secara seksama saat √
2 dijelaskan kompetensi/tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Memperhatikan dengan baik √
3 ketika dijelaskan materi
pembelajaran
Siswa terlibat aktif dan antusias dalam √
4
proses pembelajaran
Adanya interaksi positif antara siswa √
5 dengan model pembelajaran yang
diterapkan
Siswa dapat bekerja sama dengan baik √
6 dalam menyelesaikan
lembar kerja kelompok
Siswa bertanggung jawab dengan baik √
7
saat kegiatan persentasi di depan kelas
Siswa mampu menjawab pertanyaan √
8
yang diajukan oleh guru
Siswa secara aktif ketika merangkum √
9
materi pelajaran

Siswa merespon secara positif ketika √


10
diadakan evaluasi
Jumlah 10
Total skor 30
Rata-rata 3,0
Kategori Baik

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus I ,


perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 30 dengan skor rata-rata 3 kategori
baik.

4.1.4 Refleksi Siklus I


Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan model
pembelajaran CRH (Course Review Horay) , hasil belajar siswa kelas IV SDN 4
Ubung menunjukkan perbedaan yang signifikan pada siklus I. Peneliti dalam
penelitiannya berhasil meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, khususnya dalam media audiovisual dalam meningkatkan ketrampilan
berbicara. Hal ini dapat dilihat dari indikator hasil pengamatan selama siklus I yang
dilakukan.

Pertemuan di siklus I, menunjukkan siswa dalam mengerjakan tes evaluasi


mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Dan tidak lupa dalam tabel pengamatan,
sebagian besar siswa menjadi mulai lebih aktif dalam pembelajaran, siswa tertarik
dengan media yang digunakan oleh guru, siswa tertarik mengikuti pembelajaran
menggunakan model CRH (Course Review Horay), dan mengintensifkan
penyampaian materi, serta menyiapkan media yang menarik perhatian siswa, seperti;
menyiapkan video tentang rangka manusia dan fungsinya.
Dalam proses pertemuan siklus I juga masih terdapat beberapa kekurangan,
hal ini dikarenakan sebagian kecil siswa belum mengerti tentang pelaksanaan model
pembelajaran CRH (Course Review Horay) itu sendiri. Dalam catatan peneliti di
lembar observasi guru dan siswa, tercantum bahwa dalam pertemuan pertama ini,
siswa belum sepenuhnya aktif dalam mengeluarkan pendapatnya dan masih ada
beberapa siswa yang masih belum mau bekerja sama dalam kelompoknya sehingga
langkah-langkah model pembelajaran CRH belum begitu lancar dilaksanakan.
Sebagai contoh, sebelum melakukan kerja kelompok, guru membagikan siswa
satu kelompok terdiri dari 3 orang siswa kemudian guru membacakan cara kerja
dalam kelompok yaitu menggunakan langkah-langkah model CRH (Course Review
Horay), dimana pada tahap pertama setiap siswa dalam kelompok manjawab soal
pada lembar kerja mereka secara berkelompok selama 5 menit, setelah selesai guru
meminta siswa untuk menjawab soal yang telah diberikan oleh guru dengan bersorak
HORAY... Jika jawabannya sudah benar.
Pada saat melakukan tahap-tahap model pembelajaran CRH (Course Review
Horay), ini beberapa siswa masih bingung melakukannya di dalam kelompok. Dalam
pertemuan ini juga waktu yang digunakan untuk berdiskusi peneliti rasa kurang,
karena masih terdapat beberapa siswa yang belum maksimal dalam hasil diskusinya.
Hal ini yang peneliti rasa penggunaan model pembelajaran CRH (Course Review
Horay), masih belum berhasil.
Namun walaupun demikian guru dan peneliti sebagai pengajar sekaligus
sebagai moderator dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
CRH (Course Review Horay) ini tetap memaksimalkan kondisi kelas agar tetap
terkontrol dengan baik sehinnga siswa dapat mengikuti dan memahami pembelajaran
dengan baik.

Untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam pertemuan pertama, peneliti


merancang perbaikan guna mendapatkan hasil di petemuan berikutnya. Peneliti
mengubah alokasi waktu untuk siswa berdiskusi dalam kelompoknya, yaitu
menambah waktu untuk berdiskusi.
Di samping itu peneliti juga mengordinasikan instruksi kepada guru agar guru
lebih jelas menyampaikan proses pembelajaran menggunakan model CRH (Course
Review Horay).

4.2 Pelaksanaan Siklus II


Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak
Sekolah Dasar Negeri 4 Ubung yang difokuskan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, khususnya media audiovisual dalam meningkatkan ketrampilan berbicara.

4.2.1 Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang akan
dilakukan dalam penelitian, yaitu:
a) Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SDN 4
Ubung.
b) Peneliti mengidentifikasi data dari hasil penelitian pada siklus I.
c) Menentukan titik fokus penelitian CRH (Course Review Horay) yang difokuskan
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya media audiovisual dalam
meningkatkan ketrampilan berbicara.
d) Peneliti menetapkan tujuan yang akan dikaji, yaitu :
1. Melalui kegiatan menyimak percakapan ditelepon siswa mengetahui kata
yang diucapkan saat memulai percakapan ditelepon dengan benar.
2.Melalui kegiatan menyimak percakapan ditelepon siswa mengetahui
kata yang diucapkan saat mengakhiri percakapan ditelepon dengan benar.
3. Melalui kegiatan menyimak percakapan ditelepon siswa mampu
mempraktikkan percakapan melalui telepon dengan baik.
e) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran CRH (Course Review
Horay) dalam dua kali pertemuan.
f) Menyiapkan kisi-kisi soal mengenai materi pembelajaran menggunakan model
CRH (Course Review Horay).
g) Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama pembelajaran
mata pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung.
4.2.2 Pelaksanaan
4.3.2.1 Pertemuan 1
Palaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 November 2022,
dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan
dengan berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan, kemudian melakukan presensi
untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan peralatan
yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan motivasi bertujuan
membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang bertema sesuai dengan
materi yang akan dipelajari. Mengingatkan kembali materi yang di sampaikan pada
pertemuan siklus I tentang media audiovisual dalam meningkatkan ketrampilan
berbicara.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan guru menerangkan materi yang akan dipelajari,
penggunaan media pembelajaran tentang percakapan di telepon yang
bertujuan agar siswa dapat memahami tentang materi yang akan dipelajari.
Sesuai dengan arahan guru siswa dibagi mejadi 8 kelompok yang terdir dari 3
siswa dalam satu meja, masing-masing kelompok dibagikan materi
percakapan ditelepon untuk dibaca dan dihafalkan sesuai dengan contah yang
telah ada pada media pembelajaran. Setelah semua siswa membaca dan
menghafalkan percakapan tersebut setiap kelompok mempraktikkan ke depan
kelas dan guru memperhatikan intonasi, lafal dan kalimat yang diucapkan
siswa. Selanjutnya guru mengoreksi penampilan peserta didik dan
memberikan masukan dan apresiasi untuk siswa yang sudah tampil. Guru
mengajak siswa bermain games dengan menggunakan model Course Review
Horay (CRH), guru menjelaskan tentang game yang akan dilakukan. Guru
mengintruksikan setiap kelompok membuat 9 kotak seperti yang dicontohkan
dipapan tulis dan menuliskan nomer secara acak pada kotak yang telah dibuat.
Guru membacakan soal dan langsung memberikan jawaban yang benar
terhadap soal yang telah dibacakan, jika jawaban benar beri tanda √ jika salah
beri tanda x sampai soal terakhir, jika siswa menemukan √ mengikuti garis
horizontal atau vertikal maka bisa berteriak horay…. Terakhir guru
memberikan penghargaan pada siswa yang paling banyak berteriak horay...
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Selanjutnya meminta siswa mengemas alat tulis dan buku-buku. Guru menutup
kegiatan belajar mengajar dengan berdoa.

1.2menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh. Dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
Pertemuan I
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
Guru memeriksa kesiapan ruang dan alat
1 √
serta media pembelajaran
2 Guru memeriksa kesiapan siswa √
Guru menyampaikan apersepsi dan
3 √
motivasi kepada siswa
Guru menyampaikan tujuan
4 √
pembelajaran kepada siswa
Guru menjelaskan secara singkat hal
5 √
penting dalam materi pelajaran
Guru menyampaikan
6 materimenggunakan media pembelajaran √
yang sudah sesuai
Guru membentuk siswa menjadi
7 √
beberapa kelompok kecil 4-6 siswa
Guru melibatkan siswa dalam
8 proses pembelajaran dengan √
menggunakan media tersebut.
Guru membimbing kelompok secara
9 √
merata dalam implementasi rencana
Guru memberi kesempatan kelompok
10 √
melakukan persentasi di depan kelas
Guru memotivasi kelompok untuk
11 membangun kreatifitas dan √
partisipasi siswa dalam kelompok
Guru membimbing siswa dalam menyusun
12 √
rangkuman materi pelajaran
Guru melakukan refleksi bersama
13 siswa memperbaiki penyimpangan √
terhadap materi
14 Guru memberi umpan balik, adanya √
hubungan timbal balik
Guru melakukan evaluasi pada akhir
15 √
pembelajaran
Guru menutup pelajaran dengan meminta
16 √
siswa merapikan peralatan tulis
Jumlah 16

Total skor 64
Rata-rata 4
Kategori Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I,


perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 64 dengan skor rata-rata 4 kategori
sangat baik.
Tabel 4.5
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
Pertemuan I
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
Kesiapan peserta didik
1 √
mengikuti pelajaran
Mendengarkan secara seksama saat
2 dijelaskan kompetensi/tujuan √
pembelajaran yang akan dicapai
Memperhatikan dengan baik
3 ketika dijelaskan materi √
pembelajaran
Siswa terlibat aktif dan antusias dalam
4 √
proses pembelajaran
Adanya interaksi positif antara siswa
5 dengan model pembelajaran yang √
diterapkan
Siswa dapat bekerja sama dengan baik
6 dalam menyelesaikan lembar kerja √
kelompok
Siswa bertanggung jawab dengan baik
7 √
saat kegiatan persentasi di depan kelas
8 Siswa mampu menjawab pertanyaan √
yang diajukan oleh guru
Siswa secara aktif ketika merangkum
9 √
materi pelajaran
Siswa merespon secara positif ketika
10 √
diadakan evaluasi
Jumlah 10
Total skor 40
Rata-rata 4
Kategori Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus II,
perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 40 dengan skor rata-rata 4 kategori
sangat baik.

4.2.3 Refleksi Siklus II


Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan menggunakan
model Course Review Horay (CRH), hasil belajar siswa kelas IV SDN 4 kecubung
menunjukkan perbedaan yang signifikan pada siklus II. Peneliti dalam penelitiannya
berhasil meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya
dalam media audiovisual dalam meningkatkan ketrampilan berbicara. Hal ini dapat
dilihat dari indikator hasil pengamatan selama siklus II yang dilakukan dalam sekali
pertemuan.
Pertemuan pertama di siklus II, menunjukkan siswa dalam mengerjakan tes
evaluasi mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Pada tabel pengamatan,
sebagian besar siswa menjadi mulai lebih aktif dalam pembelajaran, siswa tertarik
dengan media yang digunakan oleh guru, siswa tertarik mengikuti pembelajaran
menggunakan model Course Review Horay (CRH).

4.4 Hasil Penelitian dan Analisis Data


4.4.1 Analisis Data Ketuntasan Siklus I
Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari tes uji siklus II mengenai materi
pemeliharaan kesehatan kerangka tubuh dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6
Analisis Ketuntasan Hasil Bahasa Indonesia
Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Kecubung

Siklus I
No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 12 52 %
2 Tidak Tuntas 11 48%

Rerata 60
Maksimum 90

Minimum 60

Dari tabel di atas dapat diperlihatkan dalam diagram batang persentase


ketuntasan siswa pada siklus I:

TINGKAT KETUNTASAN KETRAMPILAN


BERBICARA
SIKLUS 1
53%
52%
52%

51%
PRESENTASE

50%

49%
48%
48%

47%

46%
TUNTAS TIDAK TUNTAS

Berdasarkan grafik ketuntasan di atas terdapat 12 siswa yang mencapai


ketuntasan belajar lebih dari KKM 65 atau 52% sedangkan yang belum mencapai
ketuntasan belajar kurang dari 65 adalah 11 anak atau 48%.

4.4.2 Analisis Data Ketuntasan Siklus II


Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari tes uji siklus II mengenai materi
pemeliharaan kesehatan kerangka tubuh dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Analisis Ketuntasan Hasil Bahasa Indonesia
Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Kecubung

Siklus II
No Ketuntasan Frekwensi Persentase
1 Tuntas 21 91,3%
2 Tidak Tuntas 2 8,7%
Rerata 60. 60%
Maksimum 95
Minimum 60

Dari tabel di atas dapat diperlihatkan dalam diagram batang persentase


ketuntasan siswa pada siklus II:

Tingkat Ketuntasan Siklus II


9691,3% 38,7%
91, %
100%
3%
80% 91, Tidak Tuntas
60% 3% Tuntas
40%
20%
0%
Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN
Sidorejo Kidul 03 Siklus II
Berdasarkan grafik ketuntasan di atas terdapat 27 siswa yang mencapai
ketuntasan belajar lebih dari KKM 65 atau 96,42% sedangkan yang belum mencapai
ketuntasan belajar kurang dari 65 adalah 1 anak atau 3,57%.
4.5 Teknik Analisis Data
4.5.1 Analisis Komparatif
Analisis Komparasi digunakan setelah adanya penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share).Analisis ini juga digunakan
untuk membandingkan hasil belajar siswa dimulai dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus
II dengan memperhatikan pencapaian indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti
sebelumnya.
Tabel 4.8
Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil IPA
Siswa Kelas IV SDN 4 Kecubung

No Ketuntasan Siklus I Siklus II


F % f %
1 Tuntas 12 52 % 21 91,3%
2 Tidak Tuntas 11 48% 2 8,7%
Rerata 68,57 84.82

Maksimum 90 95
Minimum 60 60

Dari tabel 4.8 diatas peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari persentase
ketuntasan dari siklus I dan siklus II. Kondisi awal atau tindakan awal siklus I, dari
23 siswa 12 diantaranya telah mencapai KKM 60 dengan persentase 52%, 11 siswa
belum mencapai KKM atau masih dibawah KKM 60 dengan persentase 48% . Setelah
dilakukan tindakan pertama atau siklus II dari 23 siswa 21 diantaranya telah mencapai
KKM 60 dengan persentase 91,3%, 2 siswa masih dibawah KKM 60 dengan
persentase 8,7%.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian


Pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di SDN 4 Ubung, pada
penelitian ini peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
khususnya materi audiovisual dalam keterampilan berbicara. Siswa mampu
mendapatkan hasil dengan mencapai diatas KKM 60. Pada tiap pertemuan peneliti
menyajikan penugasan yaitu dengan diskusi dengan kelompok serta tugas presentasi
(kelompok). Dalam peneletian ini juga model CRH mempunyai
keunggulan/kelebihan yaitu: (1) meningkatkan kemandirian siswa; (2) meningkatkan
partisipasi siswa untuk menyumbangkan pemikiran karena leluasa dalam
mengungkapkan pendapatnya; dan
(3) melatih kecepatan berpikir siswa.
Pada siklus I, sebelum melakukan adanya kegiatan belajar mengajar
menggunakan model CRH, guru terlebih dahulu memberikan instruksi tentang
bagaimana caranya menggunakan model CRH kepada siswa. Hal tersebut membantu
siswa memahami bagaimana caranya melakukan tugasnya. Dalam pelaksanaannya,
siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran sesuai
dengan apa yang diinstruksikan oleh guru dan peneliti. Peningkatan hasil belajar
Bahasa Indonesia dengan menerapkan model CRH juga dapat dibuktikan dengan
meningkatnya hasil tes evaluasi pada setiap siklus. Sejalan dengan teori hasil belajar
menurut para ahli (Sudjana, 2008:22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Purwanto (2004:85) hasil
belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga yang mengarah kepada
tingkah laku lebih buruk.
Hasil analisis terbukti bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat karena
meningkatnya kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar
mengajar. Ketuntasan siswa pada siklus II dari 23 siswa 21 diantaranya telah
mencapai KKM 60 dengan persentase 91,3%, 2 siswa masih dibawah KKM 60
dengan persentase 8,7%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
sudah meningkat.
Ketuntasan siswa pada siklus II dari 23 siswa 21 diantaranya telah mencapai
KKM 60 dengan persentase 91,3%, 2 siswa masih dibawah KKM 60 dengan
persentase 8,7%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah
meningkat dan hasil tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah
ditentuka.
Hasil analisis lembar observasi guru sudah meningkat.Siswa lebih aktif
dibandingkan guru. Siswa juga lebih tertarik dengan pembelajaran. Ketidak tuntasan
siswa disebabkan karena ada 1 siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran dan
siswa ini cenderung siswa sering menganggu teman-teman lainnya pada saat belajar
sehingga siswa tersebut tidak memperhatikan dengan benar, hal ini disebabkan karena
siswa saat pulang sekolah hanya sendiri di rumah sedangkan orangtua siswa tersebut
bekerja hingga sore sehingga peneliti dan guru berkesimpulan bahwa siswa tersebut
kurang perhatian.
Pada pembelajaran siklus II ketuntasan belajar telah mencapai 91,3% ≥80%
dari indikator keberhasilan dari yang telah ditetapkan.Dengan demikian PTK ini
terbukti mencapai keberhasilan. Peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia ini
dikarenakan model CRH dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran,
dan lebih banyak terfokus pada siswa, siswa bekerja secara berpasangan dan
berkelompok,mendiskusikan masalah yang diberikan oleh guru. Siswa dituntut untuk
bekerja sama, benar-benar belajar dan berpendapat. Hal ini juga mebuat siswa lebih
rileks tidak tegang dalam menerima materi. Setelah itu siswa juga diajarkan untuk
berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Berdasarkan penelitian yang diuraikan, maka penggunaan model pembelajaran
Cours Review Horay pada kelas IV SDN 4 Ubung dapat meningkatkan hasil belajar
Bahasa Indonesia. Dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki perbedaan
dan keunggulan yaitu: siswa dibimbing tidak hanya dalam kelompok tetapi siswa
dibimbing secara indivual. Penelitian ini juga memiliki keunggulan pada lembar
observasi belajar siswa yang meningkat dari kategori belum tuntas menjadi tuntas,
siswa antusias dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran dengan baik dan dapat
menikmati proses pembelajaran tersebut.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas pada penerapan model
Review Cours Horay (CRH) pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 4 SD 4 Ubung
dapat diperoleh kesimpulan, sebagai berikut ini.
a. Penerapan Model Review Cours Horay (CRH) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD 4 Kecubun, yang terlihat dari
peningkatan pada tiap siklus dari kategori cukup meningkat menjadi kategori baik. Dimulai
dari guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru mendemostrasikan atau
menyajikan materi, sampai guru memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab untuk
menguji pemahaman siswa.
b. Analisis lembar observasi guru sudah meningkat.Siswa lebih aktif dibandingkan guru.
Siswa juga lebih tertarik dengan pembelajaran. Ketidak tuntasan siswa disebabkan karena
ada 1 siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran dan siswa ini cenderung siswa
sering menganggu teman-teman lainnya pada saat belajar sehingga siswa tersebut tidak
memperhatikan dengan benar, hal ini disebabkan karena siswa saat pulang sekolah hanya
sendiri di rumah sedangkan orangtua siswa tersebut bekerja hingga sore sehingga peneliti
dan guru berkesimpulan bahwa siswa tersebut kurang perhatian.
Pada pembelajaran siklus II ketuntasan belajar telah mencapai 91,3% ≥80% dari indikator
keberhasilan dari yang telah ditetapkan.Dengan demikian PTK ini terbukti mencapai
keberhasilan. Peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia ini dikarenakan model CRH
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dan lebih banyak terfokus pada
siswa, siswa bekerja secara berpasangan dan berkelompok,mendiskusikan masalah yang
diberikan oleh guru. Siswa dituntut untuk bekerja sama, benar-benar belajar dan
berpendapat. Hal ini juga mebuat siswa lebih rileks tidak tegang dalam menerima materi.
Setelah itu siswa juga diajarkan untuk berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas.
Berdasarkan penelitian yang diuraikan, maka penggunaan model pembelajaran Cours
Review Horay pada kelas IV SDN 4 Ubung dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia. Dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki perbedaan dan
keunggulan yaitu: siswa dibimbing tidak hanya dalam kelompok tetapi siswa dibimbing
secara indivual. Penelitian ini juga memiliki keunggulan pada lembar observasi belajar
siswa yang meningkat dari kategori belum tuntas menjadi tuntas, siswa antusias dalam
mengikuti jalannya proses pembelajaran dengan baik dan dapat menikmati proses
pembelajaran tersebut.
c. Penerapan model Review Cours Horay (CRH) dalam pembelajaran Bahasa Indobesia dapat
mengembangkan beberapa karakter , diantaranya : rukun, kompak, kerjasama yang baik,
jujur, amanah. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya karakter pada setiap siklusnya,
dari kategori BT meningkat menjadi T.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1) Bagi Guru, hendaknya lebih mengembangkan lagi strategi pembelajarannya dan
mengeksplor lebih jauh kemampuan guru dan lebih mengembangkan lagi strategi
pembelajaran yang sudah dilaksanakan guna tercapainya tujuan pembelajaran yang
diinginkan secara utuh untuk menanamkan dan meningkatkan nilai-nilai sikap sosial pada
diri peserta didik.
2) Bagi Orang Tua Siswa, pola asuh orang tua sangat penting dalam membentuk sikap sosial
anak, maka dari itu hendaknya orang tua terus memberikan dukungan semangat atau
motivasi dan juga dapat menerapkan sikap-sikap sosial seperti : rukun, kompak, kerjasama
yang baik, jujur, amanah.
3) Bagi Peneliti selanjutnya, agar dapat mengkaji lebih lanjut mengenai sikap sosial siswa.
Serta dapat membuat penelitian yang lebih bagus dari sekarang dan juga dengan hasil
penelitian ini dapat membantu para peneliti-peneliti selanjutnya untuk selalu mencari hal-
hal baru untuk diteliti dan untuk mengembangkan diri pribadi, kelompok, dan untuk masa
yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
(isiin foto kerja kita sma anak” juga)

Anda mungkin juga menyukai