Anda di halaman 1dari 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN


TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN MODEL
PEMBELJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD) PADA MATERI HUKUM-HUKUM
DASAR KIMIA KELAS X SMA 14 AMBON

HARNIATI HAMADI 2012-041-028


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Penyebab
Data hasil
rendahnya Pembelajaran
wawancara
hasil belajar kooperatif
dengan guru
siswa

Model Model
pembelajaran pembelajaran
STAD TGT
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
b. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dengan siswa yang diajarkan mengguanakan model pmbelajaran
kooperatif tipe STAD pada materi ikatan kimia?
c. Manakah model pembelajaran yang lebih unggul antara model
TGT dan STAD?
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
a. Hasil belajar antara model pembelajaran TGT dan STAD
b. Perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan siswa yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada materi ikatan kimia
c. Model pembelajaran mana yang lebih baik untuk diterapkan
dalam proses pembelajaran ikatan kimia
4. Manfaat Penelitian
 Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
c. Bagi Peneliti
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Tipe Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian komparasi.
2. Waktu dan Lokasi Penelitian
 Lokasi Penelitian
 Waktu PenelitianPopulasi dan Sampel

3. Populasi dan Sampel


4. Variable Penelitian
Variable yang digunakan dalam penelitian antara lain:
a. Variable Bebas
b. Variabel Terikat

5. Instrument penelitian
1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test dan
Non-test.
2. Instrumen test berupa tes akhir
3. Instrumen non- test berupa pengamatan afektif dan psikomotor
4. LKS (Lembar Kerja Soal)
6. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Tes
2. Pengamatan atau Observasi
3. LKS (Lembar Kerja Siswa)
7. Teknik Analisis Data
4. Analisis Deskriptif
a. Penilaian untuk tes akhir
Skor Pencapaian =
b. Penilaian selama proses
Skor Pencapaian LKS =
c. Penilaian aspek Afektif dan Psikomotor diperoleh dari
Skor Pencapaian =
2. Uji Statistik
a. Uji Normalitas
Kriteria pengujian untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
 H0 diterima jika
 Ha diterima jika
b. Uji homogenitas
kriteria pengujian untuk uji homogenitas adalah:
• Terima H0 jika atau
• Tolak H0 jika atau
c. Uji Perbedaan
 Kriteria pengujian, yaitu:
 Jika Sig > α (0,05), maka tidak terdapat perbedaan antara kedua
kelompok data posttest (H0 diterima)
 Jika Sig < α (0,05), maka terdapat perbedaan antara kedua kelompok
data posttest (H0 ditolak)
BAB IV
HASIL DAN PEMBHASAN
A. Tes Awal
Tabel 4.1 Kualifikasi tes awal kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

Frekuensi
Interval Kelas Kelas Eksperimen Kualifikai
% %
Eksperimen I II
90-100 - - - - Sangat Baik
75-89 - - - - Baik
65-74 - - - - Cukup
<65 19 100 15 100 Gagal
Jumlah 19 100 15 100
B. Penilaian Proses Pembelajaran
1. Penilaian Apek Kognitif
a. Kelas Eksperimen I (Moel Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT)

Tabel 4.2 Data Kualifikasi Pencapaian Siswa Dalam Apek Kognitif

Interval Frekuensi Kualifikasi


LKS I % LKS II %
90-100 4 21,1 4 21,1 Sangat Baik
75-89 10 52,6 5 26,3 Baik
65-74 - - 10 52,6 Cukup
<65 5 26,3 - - Gagal
Jumlah 19 100 19 100
b. Kelas Eksperimen II (Tipe Pembelajaran STAD)

Tabel 4.3 Data Kualifikasi Pencapaian Siswa pada Apek Kognitif

Interval Frekuensi Kualifikasi


LKS I % LKS II %
90-100 4 26,7 4 26,7 Sangat Baik
75-89 11 73,3 7 46,7 Baik
65-74 - - 4 26,7 Cukup
<65 - - - - Gagal
Jumlah 15 100 15 100
2. Penilaian Aspek Afektif Selama Proses Pembelajaran
a. Kelas Eksperimen I (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT)

Tabel 4.4. Kualifikasi Pencapaian Siswa pada Aspek Afektif

Interval Frekuensi Kualifikasi


Pertemuan Pertemuan
% %
I II
90-100 4 21,1 4 21,1 Sangat Baik
75-89 5 26,3 8 42,1 Baik
65-74 3 15,8 5 26,3 Cukup
<65 7 36,8 2 10,5 Gagal
Jumlah 19 100 19 100
b. Kelas Eksperimen II (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD)

Tabel 4.5. Kualifikasi Pencapaian Siswa pada Aspek Afektif

Interval Frekuensi Kualifikasi


Pertemuan Pertemuan
% %
I II
90-100 5 33,3 7 46,7 Sangat Baik
75-89 4 26,7 5 33,3 Baik
65-74 3 20 3 20 Cukup
<65 3 20 - - Gagal
Jumlah 15 100 15 100
3. Penilaian Aspek Psikomotor Selama Proses Pembelajaran
a. Kelas Eksperimen I (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT)

Tabel 4.6. Kualifikasi Pencapaian Siswa pada Aspek Psikomotor

Interval Frekuensi Kualifikasi


Pertemuan Pertemuan
% %
I II
90-100 5 26,3 4 21,1 Sangat Baik
75-89 1 5,3 2 10,5 Baik
65-74 8 42,1 6 31,6 Cukup
<65 5 26,3 7 36,8 Gagal
Jumlah 19 100 19 100
b. Kelas Eksperimen II (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD)

Tabel 4.7. Kualifikasi Pencapaian Siswa pada Aspek Psikomotor

Interval Frekuensi Kualifikasi


Pertemuan Pertemuan
% %
I II
Sangat
90-100 5 33,3 6 40
Baik
75-89 3 20 5 33,3 Baik
65-74 3 20 4 26,7 Cukup
<65 4 26,7 - - Gagal
Jumlah 15 100 15 100
C. Tes Akhir

Tabel 4.8 Kualifikasi Tes Akhir Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

Interval Frekuensi Kualifikasi


Kelas Kelas Eksperimen
% %
Eksperimen I II
90-100 4 21,1 7 46,7 Sangat Baik
75-89 2 10,5 4 26,7 Baik
65-74 9 47,4 4 26,7 Cukup
<65 4 21,1 - - Gagal
Jumlah 19 100 15 100
D. Uji Statistik
1. Uji Normalitas
Tabel 4.9 Uji Normalitas
Test Statisticsa
hasil belajar
kimia

Absolute .421

Most Extreme Differences Positive .421

Negative .000
Kolmogorov-Smirnov Z 1.219
Asymp. Sig. (2-tailed) .102

a. Grouping Variable: kelas


2. Uji homogenitas

Tabel 4.10. Uji Homogenitas


Test of Homogeneity of Variances
hasil belajar kimia
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.782 1 32 .191
3. Uji Perbedaan
Tabel 4.11. Uji T Tidak Berpasangan
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
sil Equal 1.782 .191 -2.603 32 .014 -11.56140 4.44220 - -
ajar variances 20.60987 2.51294
mia assumed
Equal -2.584 29.296 .015 -11.56140 4.47468 - -
variances 20.70914 2.41366
not
assumed
BAB V
PENUTUP
  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan :
a. Hasil pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan model
pembalajaran kooperatif tipe TGT, pada kelas eksperimen II
tidak terdapat siswa yang gagal dalam mengikuti tes akhir
b. Hasil uji hipotesis, nilai signifikansinya adalah 0,014
(<0,05) dengan demikian maka H0 ditolak sehingga dapat
disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Teams Achivement Division) dan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournament)
c. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achivement
Division) lebih unggul dibandingkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament), di mana nilai
rata-rata untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) adalah 73.32
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achivement Divisio) adalah 82.47.

B. Saran
 Adapun saran yang dapat penulis kemukakan sehubungan dengan hasil
penelitian yang diperoleh adalah:
a. Bagi guru dan peniliti yang ingin menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achivement Division) dan
model pembelajaran koopertif tipe TGT (Teams Games Tournament)
hendaknya memperhatikan waktu pembelajaran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai