Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE 2

KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH


PDGK 4301 EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD/2 SKS
PROGRAM STUDI S-1 PGSD

Nama Penulis : An An Dewi Zulyani, M.Pd


Nama Penelaah : Drs. Hadi Haryadi, M.Pd
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2022.1

PETUNJUK UMUM :

1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal;


2. Kerjakan soal yang lebih mudah terlebih dahulu;
3. Tidak dibenarkan melihat hasil pekerjaan orang lain; dan
4. Submit tugas tutorial yang sudah dikerjakan tepat waktu di kelas virtual PDGK4301.

SOAL ESSAY :

1. Jelaskan perbedaan antara asesmen tradisional dengan asesmen alternatif!

2. Salah satu jenis asesmen alternatif adalah asesmen kinerja. Untuk itu:

a. Jelaskan perbedaan antara kriteria penyekoran dengan rubric!

b. Jelaskan perbedaan antara holistic rubric dengan analytic rubric!

3. Terdapat dua pendekatan dalam penilaian, yaitu PAN dan PAK. Untuk itu:
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PAN dan PAK menurut pemahaman anda!
b. Berikan masing-masing satu contoh penerapan dan penggunaan PAN dan PAK dalam
penilaian!
4. Berikut disajikan skor hasil pengukuran kelas 5 SDN X untuk mata pelajaran IPA:
A: 64 B: 78 C: 43 D: 32 E: 50 F: 47 G: 83 H: 32

I: 89 J: 24 K: 55 L: 83 M: 57 N: 69 O: 65 P: 38

Q: 48 R: 59 S: 45 T: 39 U: 62 V: 49 W: 29 X: 40

Y: 56 Z: 86 AA: 68 AB: 58 AC: 80 AD: 44 AE: 67 AF: 81

AG: 58 AH: 67 AI: 76 AJ: 86

Berdasarkan data tersebut, anda diminta untuk:


a. Membuat tabel distribusi frekuensi
b. Bila kita menggunakan PAN, maka ubahlah skor mentah di atas ke dalam nilai skala
1-10 berdasarkan pada rata-rata dan simpangan baku dari kelompok data tersebut.
Catatan: Gunakan pendekatan simpangan baku dari Jenkins (dalam Zainul, A dan
Nasution, N, 1977)
SELAMAT MENGERJAKAN…!!!
NAMA : SANDILAH JATNIKA
NIM : 857508415
KELAS :B

JAWABAN NO 1,

A. Asesmen Tradisional
➢ Penilaian dilakukan untuk menilai
➢ kemampuan siswa dalam memberikan
➢ jawaban yang benar
➢ Tes yang diberikan tidak berhubungan
➢ dengan realitas kehidupan siswa
➢ Tes terpisah dari pembelajaran yang
➢ silakukan siswa
➢ Dapat diskor dengan reliabilitas tinggi
➢ Hasil tes diberikan dalam bentuk skor
B. Asesmen Alternatif
➢ Penilaian dilakukan untuk menilai kualitas
➢ produk dan unjuk kerja siswa
➢ Tugas yang diberikan berhubungan dengan
➢ realitas kehidupan siswa
➢ Ada integrasi antara pengetahuan dengan
➢ kinerja atau produk yang dihasilkan
➢ Sulit diskor denga reabilitas tinggi
➢ Hasil aesmen alternative diberikan dengan
➢ bukti kinerja

JAWABAN NO 2.

A.

➢ KRITERIA PENYEKORAN

merupakan alat bantu dalam penelitian yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatan pengumpulan data. Untuk variabel identitas karier mahasiswa, pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan instrumen berbentuk skala, yakni sebuah pengumpul data yang
berbentuk daftar cocok dengan alternatif jawaban tersedia berupa sesuatu yang berjenjang.
Bentuk skala dipilih karena identitas karier merupakan kapasitas dinamis yang sifatnya threshold
sehingga dapat dideskripsikan mulai dari tingkatan paling rendah sampai dengan tingkatan
paling tinggi. Instrumen penelitian disajikan dalam angket tertutup dalam bentuk daftar cek,
yakni angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal
memberikan tanda check √ pada kolom jawaban yang sesuai Arikunto, 2005. Instrumen identitas
Karier menggunakan skala pembentukan identitas remaja dari Marcia 1993 yang diadaptasi.
Instrumen ini berbentuk angket berskala dengan kategori pilihan jawaban, Sangat Tidak Sesuai
STS, Tidak Sesuai TS, Sesuai S, dan Sangat Sesuai SS, yang masing-masing diberi skor 1 STS, 2
TS, 3 S dan 4 SS.

➢ Rubric

Rubrik adalah alat pembelajaran dan penilaian yang mengartikulasikan harapan untuk tugas
dan tugas kinerja dengan mencantumkan kriteria, dan untuk setiap kriteria, menggambarkan tingkat
kualitas

B.
Singkatnya, penilaian holistik memberi siswa skor penilaian tunggal dan keseluruhan
untuk makalah secara keseluruhan. Penilaian analitik memberi siswa setidaknya skor penilaian
untuk setiap kriteria, meskipun seringkali rubrik untuk penilaian analitik menawarkan ruang
yang cukup bagi guru untuk memberikan beberapa umpan balik pada setiap kriteria.

JAWABAN NO. 3.

A.

1. Acuan Penilaian Norma (PAN)


Tes acuan norma berasumsi bahwa kemampuan orang itu berbeda dan dapat digambarkan
menurut distribusi norma. Perbedaan ini harus ditunjukan oleh hasil pengukuran, misalnya
setelah mengikuti kuliah selama satu semester peserta didik dites. Hasil tes seseorang
dibandingkan dengan kelompoknya, sehingga dapat diketahui posisi seseorang. Acuan ini
biasanya digunakan pada tes untuk seleksi, karena sesuai dengan tujuannya tes seleksi adalah
untuk membedakan kemampuan seseorang dan untuk mengetahui hasil belajar seseorang.
Tujuan penggunaan tes acuan norma biasanya lebih umum dan komprehensif dan
meliputi suatu bidang isi dan tugas belajar yang besar. Pada pendekatan acuan norma, standar
kinerja yang digunakan bersifat relatif, artinya tingkat kinerja seorang siswa ditetapkan
berdasarkan pada posisi relatif dalam kelompoknya. Artinya seorang yang memperoleh nilai di
atas rata-rata kelompoknya maka siswa tersebut memperoleh skor yang tinggi, begitu juga
sebaliknya. Salah satu keuntungan dari standar relatif ini adalah penempatan skor (kinerja) siswa
dilakukan tanpa memandang kesulitan suatu tes secara teliti. Kekurangan dari penggunaan
standar relatif diantaranya adalah:
➢ Dianggap tidak adil
➢ Membuat persaingan yang tidak sehat diantara siswa

2. Acuan Penilain Kriteria (PAK)


Acuan kriteria berasumsi bahwa hampir semua orang bisa belajar apa saja namun
waktunya yang berbeda. Konsekwensi acuan ini adalah adanya program remedi. Penafsiran skor
hasil tes selalu dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan lebih dahulu. Hasil tes ini
dinilai lulus atau tidak. Lulus berarti bisa melakukan, tidak lulus berarti tidak bisa melakukan.
Acuan ini banyak digunakan untuk bidang sains dan teknologi serta mata kuliah praktik. Tujuan
penggunaan acuan kriteria untuk menyeleksi (secara pasti) status individual mengenai domain
perilaku yang ditetapkan/dirumuskan dengan baik. Hal itu dimaksudkan untuk mendapat
gambaran yang jelas tentang kinerja peserta tes tanpa memperhatikan bagaimana kinerja tersebut
dibandingkan dengan kinerja yang lain.
Dalam pendekatan dengan acuan kriteria, penentuan tingkatan didasarkan pada skor-skor
yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk presentase. Untuk mendapatkan nilai A atau B,
seorang siswa harus mendapatkan skor tertentu sesuai dengan batas yang ditentukan tanpa
terpengaruh oleh kinerja (skor) yang diperoleh siswa lain dalam kelasnya. Salah satu kelemahan
dalam menggunakan standar absolut adalah skor siswa bergantung pada tingkat kesulitan tes
yang mereka terima. Artinya apabila tes yang diterima siswa mudah maka para siswa akan
mendapat nilai A atau B, dan sebaliknya apabila tes tersebut terlalu sulit untuk diselesaikan maka
kemungkinan untuk mendapatkan nilai A atau B akan sangat kecil.
B.
JAWABAN NO4.

A.

Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi dhasil PH 1
hasil PH1 Tally Frekuensi
84-95 III 3
72-83 IIII I 6
60-71 IIII I 6
48-59 IIII I 6
36-47 IIII 4
24-35 III 3
28

B.

1 Rentang: Data terbesar- data terkecil = 89 - 24 = 65


2 Banyaknya Kelas Interval: 1+3.3 log
1+ 3,3 .log n
1+ 3,3 log 28
1 + 3,3 . 1, 44
3 panjang KI:
47
4 Ujung bawah : 24
5

Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi dhasil PH 1
hasil PH1 Tally Frekuensi
84-95 III 3 Hal. 4.35
72-83 IIII I 6 Skor Mentah Nilai 1-10
60-71 IIII I 6 Rata-rata + 2,25 SB 10
48-59 IIII I 6 Rata-rata +1,75 SB 9
36-47 IIII 4 Rata-rata + 1,25 SB 8
24-35 III 3 Rata-rata + 0,75 SB 7
28 Rata-rata + 0,25 SB 6
Rata-rata - 0,25 SB 5
MENGUBAH SKOR MENJADI SKALA 1-10 Rata-rata - 0,75 SB 4
Rata-rata - 1,25 SB 3
Rata-rata - 1,75 SB 2
Rata-rata = JUMLAH SELURUH DATA/JUMLAH DATA Rata-rata - 2,25 SB 1
1736/28 = 62
Simpangan baku = JML SKOR 1/6 KA - JML SKOR 1/6 KB = (89+86+86+83+83+81) - (24+32+32+38+43+44)

1/2 JUMLAH PESERTA 14


1/6 X 36 = 6 SKOR KA DAN 6 SKOR KB = (508-213)
= 21,07142857
14
PENGUBAHAN SKOR MENTAH KE NILAI SKALA 1 - 10

skor mentah skala 1-10


62 + 2,25 x 21 109,25 109 108- KE ATAS 10

62 + 1,75 x 21 98,75 99 99-108 9


62 + 1,25 x 21 88,25 88 88-98 8

62 + 0,75 x 21 77,75 78 78-87 7


62 + 0,25 x 21 67,25 67 67-77 6
62 - 0,25 x 21 56,75 57 57-66 5
62 - 0,75 x 21 46,25 46 46-56 4
62 - 1,25 x 21 35,75 36 36-45 3
62 - 1,75 x 21 25,25 25 25-35 2
62 - 2,25 x 21 14,75 15 15-24 1

Anda mungkin juga menyukai