Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. HASIL PEMBELAJARAN SIKLUS I

Dari hasil pengamatan peneliti selama proses pembelajaran pada siklus

I terhadap respon peserta didik (tingkat kemampuan pemahaman materi)

menunjukkan masih rendahnya pemahaman akan materi yang disampaikan.

Hal ini dapat dilihat dari data pengamatan yang diperoleh peneliti

sebagaimana tertera pada tabel 6.

Tabel 6: Tingkat pemahaman Peserta didik siklus I

Tingkat Pemahaman Jumlah Peserta didik Persentase (%)

Tinggi 5 16,67

Sedang 11 36,67

Rendah 14 46,67

Dari tabel tersebut terlihat bahwa 46,67% peserta didik memiliki tingkat

pemahaman yang masih rendah, tentunya hal tersebut harus diperbaiki.

Adapun daya serap peserta didik bisa dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Tingkat daya serap materi alkana, alkena dan alkuna siklus I

Indikator Peserta didik yang memenuhi KKM


peserta didik dapat menyelesaiakan
Jumlah %
permasalahan terkait dengan
1 Kekhasan atom karbon 20 66,67
2 tata nama alkana 15 50,00
3 tata nama alkena dan alkuna 11 36,67
4 sifat – sifat kimia alkana 5 16,67
5 sifat – sifat kimia alkena dan alkuna 5 16,67
Rata – rata 37,33

27
Berdasarkan tabel 7, tampak bahwa daya serap peserta didik pada

indikator 1 dan 2 walaupun belum mencapai kriteria keberhasilan

pembelajaran, yaitu  75 peserta didik mencapai hasil belajar sesuai KKM, 

75, tetapi relatif lebih tinggi, yaitu 66,67% dan 50%, dibandingkan indikator

lainnya, yaitu 36,67% untuk indikator 3, bahkan indikator 4 dan 5 hanya

16,67%. Sehingga rata – rata daya serap siswa hanya 37,33%.

Ditinjau dari hasil tes di akhir pembelajaran I dengan rentang nilai

yang telah ditentukan pada tabel 2 didapatkan hasil penilaian setiap siswa

yang ditunjukkan tabel 8.

Tabel 8. Tingkat kategori hasil tes pemelajaran siklus I

Nilai Katagori Predikat Frekuensi Presentase (%)


92 – 100 Sangat baik A 0 0
83 – 91 Baik B 2 6,67
75 – 82 Cukup C 4 13,33
< 75 Kurang D 24 80
Jumlah 30 100

Dari tabel 8 tersebut terlihat bahwa sebaran nilai hasil belajar peserta didik

masih sangat banyak yang terkatagori kurang, lebih dari 50%, tepatnya 80%.

Dari kedua tabel diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut:

Tingkat Pemahaman
5 peserta didik
(16,67%)
14 peserta didik
(46,67%) Rendah
Sedang
Tinggi
11 peserta didik
(36,67%)

Grafik 1. Frekuensi tingkat pemahaman peserta didik

28
Daya Serap Materi
5 peserta didik
5 peserta didik
16,67% 20 peserta didik
16,67%
66,67% Indikator 1
Indikator 2
11 peserta didik Indikator 3
36,67% Indikator 4
Indikator 5
15 peserta didik
50%

Grafik 2. Frekuensi daya serap peserta didik untuk masing – masing

indikator

Katagori Hasil Tes


2 peserta didik
4 peserta didik (6,67%)
(13,33%) Kurang (D)
Cukup ©
Baik (B)
24 peserta didik Sangat Baik (A)
(80%)

Grafik 3. Tingkat kategori hasil tes siswa

Dari hasil evaluasi dan refleksi pada pembelajaran siklus I, perlu


dilakukan perbaikan pada rencana pembelajaran siklus II yang meliputi : (1)
sistem pembelajaran dan pendekatan pada peserta didik lebih ditingkatkan
dengan lebih meningkatkan umpan balik dan penguatan terutama pada
indikator 3, 4 dan 5; (2) peran guru sebagai pembimbing, fasilitator, mediator,
motivator, diharapkan dapat memacu pesertadidik untuk berpikir sendiri,
berani bertanya, mengemukakan ide, gagasan atau pendapat sehingga
diharapkan penguasaan materi lebih mendalam dan tersimpan pada longterm
memory.

29
B. HASIL PEMBELAJARAN SIKLUS II

Hasil pengamatan pembelajaran pada siklus II dibandingkan dengan


hasil pembelajaran siklus I ditunjukkan pada tabel 9.

Tabel 9: Tingkat pemahaman Peserta didik pada siklus I dan II

Tingkat Siklus I Siklus II

Pemahaman Jumlah % Jumlah %

Tinggi 5 16,67 13 43,33

Sedang 11 36,67 16 53,33

Rendah 14 46,67 1 3,33

Jika dibandingkan dengan tingkat pemahaman siklus I terdapat perubahan

yang signifikan. Peserta didik yang memiliki tingkat pemahaman rendah turun

drastis, dari 46,67% menjadi 3,33%. Sebagian besar mengalami peningkatan

pemahaman menjadi pemahanan tingkat sedang, sehingga yang semula

36,67% melonjak cukup banyak, 53,33%. Dan tingkat pemahaman tinggi ada

kenaikan cukup banyak pula, dari 16,67% menjadi 26,67%.

Namun demikian jika dilihat dari daya serap materi oleh peserta didik

pada tiap – tiap indikator, terlihat bahwa daya serap peserta didik untuk tiap –

tiap indikator baru 2 indikator yang memenuhi kriteria keberhasilan

pembelajaran. yaitu  75% peserta didik berhasil mencapai hasil belajar  75

(KKM). Sementara itu indikator 2 hampir mencapai kriteria keberhasilan

pembelajaran. Sedangkan indikator 3, 4 dan 5 masih dibawah kriteria

keberhasilan pembelajaran. Tabel 10 berikut ini menunjukkan tingkat daya

serap peserta didik untuk tiap – tiap indikator pada masing – masing siklus.

30
Tabel 10. Tingkat daya serap materi hidrokarbon siklus I dan II

Indikator Peserta didik yang memenuhi KKM


peserta didik dapat menyelesaiakan Siklus I Siklus II
permasalahan terkait dengan Jumlah % Jumlah %
1 Kekhasan atom karbon 20 66,67 25 83,33
2 tata nama alkana 15 50,00 23 76,67
3 tata nama alkena dan alkuna 11 36,67 18 60,00
4 sifat – sifat kimia alkana 5 16,67 17 56,67
5 sifat – sifat kimia alkena dan 5 16,67 14 46,67
alkuna
Rata – rata 37,33 57,33

Kesimpulan sementara adalah bahwa indikator 3, 4 dan 5 bagi peserta

didik merupakan materi pelajaran yang cukup berat, sehingga diperlukan

waktu lebih untuk menguasainya hingga longterm memory. Oleh karena itu

pembelajaran senyawa hidrokarbon masih perlu ditingkatkan lagi dengan

memberikan umpan balik dan penguatan pada indikator tersebut.

Dengan adanya kelemahan di indikator 3, 4 dan 5, maka hasil belajar

peserta didik untuk pokok bahasan Hidroharbon secara uimum belum

mencapai kriteria keberhasilan pembelajaran. Pada tabel tersebut terlihat,

walau sudah mengalami penurunan, tetapi peserta didik yang hasil belajarnya

terkatagori kurang atau berpredikat D masih banyak / masih diatas 50%. Dari

80% di siklus I turun menjadi 60% di siklus II.

Tabel 11. Tingkat kategori hasil tes pemelajaran siklus I dan II

Siklus I Siklus II
Nilai Katagori Predikat
Jumlah % Jumlah %
92 – 100 Sangat baik A 0 0 1 3,33
83 – 91 Baik B 2 6,67 5 16,67
75 – 82 Cukup C 4 13,33 6 20,00
< 75 Kurang D 24 80,00 18 60,00

31
Berikut ini disajikan grafik yang menujukkan tingkat kemajuan peserta

didik dalam belajar dari siklus I dan II.

18

16

14

12

10 Rendah
Sedang
8
Tinggi
6

0
Siklus I Siklus II

Grafik 4. Kemajuan pemahaman materi peserta didik

30

25

20
Indikator 1
Indikator 2
15
Indikator 3
Indikator 4
10 Indikator 5

0
Siklus I Siklus II

Grafik 5. Kemajuan daya serap materi peserta didik

32
30

25

20

Kurang (D)
15 Cukup ( C)
Baik (B)
Sangat Baik (A)
10

0
Siklus I Siklus II

Grafik 6. Kemajuan hasil belajar peserta didik

Peranan guru di kelas berdasarkan pengamatan peneliti sudah sesuai


dengan rencana, namun masih perlu ditingkatkan untuk bisa memenuhi
kriteria keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
pembelajaran siklus II, maka pada siklus III perlu dilakukan penekanan pada :
(1) memotivasi siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang
siswa aktif dan kreatif,
(2) umpan balik dan penguatan lebih ditingkatkan pada indikator 3, 4 dan 5
(3) memaksimalkan penggunaan media pembelajaran.

C. HASIL PEMBELAJARAN SIKLUS III

Hasil pengamatan pembelajaran pada siklus III setelah dibuat rencana


pembelajaran perbaikan ditunjukkan pada tabel 12. Dari tabel tersebut tampak
bahwa semua respon yang diamati ada peningkatan yang menggembirakan
pada siklus III. Tidak ada lagi peserta didik yang berada pada tingkat
pemahaman rendah. Sementara itu tingkat pemahaman sedang yang semula
mendominasi telah turun, dari 53,33% tinggal 13,33%. Hal itu dikarenakan
peserta didik banyak yang berhasil mencapai tingkat pemahaman baik,
sehingga persentase tingkat pemahaman baik meningkat dua kali lipat, dari
43,33% menjadi 86,67%..

33
Tabel 12: Tingkat pemahaman Peserta didik pada siklus I dan II

Tingkat Siklus I Siklus II Siklus III


Pemahaman Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tinggi 5 16,67 13 43,33 26 86,67
Sedang 11 36,67 16 53,33 4 13,33
Rendah 14 46,67 1 3,33 0 0,00

Demikian pula jika diperhatikan daya serap peserta didik terhadap tiap

– tiap indikator, terdapat kenaikan pada semua indikator. Kriteria keberhasilan

pembelajaran pada indikator 3, 4 dan 5 pun akhirnya dapat dipenuhi oleh

peserta didik, dengan rata – rata 84,67%. Hal tersebut bisa dilihat pada tabel 13

berikut:

Tabel 13. Tingkat daya serap materi hidrokarbon siklus I, II dan III

Indikator Peserta didik yang memenuhi KKM

peserta didik dapat menyelesaiakan Siklus I Siklus II Silus III


permasalahan terkait dengan: Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Kekhasan atom karbon 20 66,67 25 83,33 28 93,33
2 tata nama alkana 15 50,00 23 76,67 25 83,33
3 tata nama alkena dan alkuna 11 36,67 18 60,00 25 83,33
4 sifat – sifat kimia alkana 5 16,67 17 56,67 23 76,67
5 sifat – sifat kimia alkena dan 5 16,67 14 46,67 26 86,67
alkuna
Rata – rata 37,33 57,33 84.67

Hal yang sama juga tampak pada peninjauan berdasarkan katagori dan

predikat hasil belajar peserta didik pada siklus III. Data tersebut terdapat pada

tabel 14. Pada tabel tersebut tampak bahwa pemahaman dan pengasaan

kompetensi senyawa hidrokarbon yang cukup alot /sulit dikuasai peserta didik,

Pada awalnya di siklus I peserta didik yang berada dibawah KKM (terkatagori

kurang atau berpredikat D) ada sangat banyak, 80%. Bahkan sampai pada

34
siklus II masih ada 60%, setelah melewati siklus III bisa teratasi hingga

tinggal 10% saja. Dan yang berada diatas KKM yang semula hanya 20% di

siklus I, meningkat menjadi 40% di siklus II dan akhirnya menjadi 90% di

siklus III.

Tabel 14: Tingkat kategori hasil tes pemelajaran siklus I, II dan III

Siklus I Siklus II Siklus III


Katagori /
Nilai
Predikat
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
92 – 100 Sangat baik (A) 0 0 1 3,33 4 13,33
83 – 91 Baik (B) 2 6,67 5 16,67 4 13,33
75 – 82 Cukup (C) 4 13,33 6 20,00 19 63,33
< 75 Kurang (D) 24 80,00 18 60,00 3 10

Hasil tersebut menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses

pembelajaran sudah baik, adapun 3 peserta didik yang memiliki kelemahan

bisa ditingkatkan kemampuan kompetensinya dengan penanganan / remidial

khusus.

Dari keseluruhan hasil penelitian dapat dibuat grafik sebagai berikut:

30

25

20

Rendah
15
Sedang
Tinggi
10

0
Siklus I Siklus II Siklus III

Grafik 7. Kemajuan tingkat pemahaman materi

35
30

25

20
Indikator 1
Indikator 2
15
Indikator 3
Indikator 4
10 Indikator 5

0
Siklus I Siklus II Siklus III

Grafik 8. Kemajuan daya serap materi


30

25

20

Kurang (D)
15 Cukup ( C )
Baik (B)
Sangat Baik (A)
10

0
Siklus I Siklus II Siklus III

Grafik 9. Kemajuan Hasil Belajar Peserta didik

36
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dapat dapat disimpulkan bahwa

1. Penerapan umpan balik dan penguatan dalam proses belajar mengajar

dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik terhadap

materi yang disampaikan dan dijelaskan oleh guru.

2. Penggunaan umpan balik dan penguatan dalam proses belajar mengajar

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3. Penggunaan umpan balik dan penguatan dalam proses belajar mengajar

dapat membantu pesrta didik untuk mencapai ketuntasan dalam belajar dan

pencapaian kompetensi.

4. Peningkatkan kemampuan pemahaman, hasil belajar dan ketuntasan

belajar peserta didik terhadap materi yang disampaikan dan dijelaskan oleh

guru dapat dijadikan indikator bahwa penerapan umpan balik dan

penguatan dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan kompetensi

peserta didik dalam mempelajari senyawa hidrokarbon sampai pada

longterm memory.

B. SARAN

1. Mengingat pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya termotivasi untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran melalui Penelitian

Tindakan Kelas.

2. Mengingat penelitian ini baru berjalan tiga siklus, diharapkan guru /

peneliti lain dapat melanjutkan untuk mendapatkan temuan yang lebih

signifikan.

37
DAFTAR PUSTAKA

Apollo. 1988. Ketetapan MPR RI. Surabaya.

Departemen pendidikan nasional, 2008. Panduan pengembangan materi

pembelajaran. http:// www.sman6-bjm.sch.id/, diakses 25 Agustus 2010.

Departemen pendidikan nasional, 2008. Pengembangan Materi Belajar.

http:// www.dikmenum.go.id/, diakses 25 Agustus 2010.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Pelaksanaan tindakan Kelas SMA.

Surabaya

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Profesionalisme Guru. Surabaya

https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/viewFile/7375/5742

Jurnal online. 2009. Materi ajar. http:// www.shvoong.com, diakses 25 Agustus

2010.

Jurnal online. 2010. Bahan ajar dan materi ajar. http:// www.shvoong.com,

diakses 25 Agustus 2010.

Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Mejadi Guru Propesional. Bandung.

Sudjana. 1986. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Dr. Zamroni. Pedoman Khusus Penyusunan Materi Pembelajaran (intruksional

materials). Jakarta

Dr. Zamroni. Pedoman Khusus Penelusuran Potensi Siswa. Jakarta

38

Anda mungkin juga menyukai