A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini disajikan hasil analisis data dari hasil penelitian yang telah
1) Statistik Skor Hasil Tes Kemampuan Awal (Prertest) Siswa Kelas VIIB
sebelum diajar dengan Model Problem Based Learning (PBL)
Dari hasil analisis statistika deskriptif sebagaimana terlampir pada
lampiran, maka statistik skor hasil tes kemampuan awal siswa sebelum diajar
Tabel 4.1 Deskripsi Skor Hasil Tes Kemampuan Awal (pretest) Siswa
Kelas VIIB SMP Muhammadiyah 6 Makassar
50
51
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah 25,2 dari skor ideal 100.
Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 45 dan skor terendah adalah 10 dengan
Jika skor hasil tes kemampuan awal siswa sebelum diajar dengan
Jumlah 30 100
Sumber: Data Olah Lampiran D.2
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa dari 30
pretest, pada umumnya memiliki tingkat hasil tes kemampuan awal dalam
kategori sangat rendah dengan skor rata-rata 25,2 dari skor ideal 100.
52
2) Statistik Skor Hasil Belajar (Posttest) Siswa Kelas VIIB setelah diajar
dengan Model Problem Based Learning (PBL)
Dari hasil analisis statistika deskriptif sebagaimana terlampir pada
lampiran, maka statistik skor hasil belajar matematika siswa setelah diajar dengan
tabel berikut.
Tabel 4.3 Deskripsi Skor Hasil Belajar (posttest) Siswa Kelas VIIB SMP
Muhammadiyah 6 Makassar
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas diperoleh bahwa skor rata-rata hasil belajar
Learning (PBL) adalah 79,07 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai
siswa adalah 98 dan skor terendah adalah 45 dengan standar deviasi 11,157.
Jika skor hasil belajar siswa setelah diajar menggunakan model Problem
Tabel 4.4 Kategori Skor Hasil Belajar Siswa Kelas VIIB Berdasarkan
Ketetapan Departemen Pendidikan Nasional
Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
Jumlah 30 100
Sumber: Data Olah Lampiran D.2
Berdasarkan Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 dapat digambarkan bahwa dari 30
posttetst, pada umumnya memiliki tingkat hasil tes hasil belajar dalam kategori
Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIB
SMP Muhammadiyah 6 Makassar
Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tidak Tuntas 7
23,3
Tuntas 23 76,7
Jumlah 30 100
Sumber: Data Olah Lampiran D.2
memiliki nilai minimal 75. Dari Tabel 4.5 di atas dapat digambarkan bahwa
jumlah siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 23 orang
lembar observasi aktivitas siswa yang diisi setiap pertemuan selama proses
pembelajaran matematika setiap kali pertemuan selama empat kali tatap muka
dinyatakan dengan persentase. Hasil tersebut secara ringkas disajikan dalam Tabel
aktivitas siswa aktif 87,7 % dan persentase siswa pasif 20% Hal ini menunjukkan
model Problem Based Learning (PBL) sesuai yang diharapkan yaitu minimal 75%
angket respons siswa. Hasil analisis data respons siswa terhadap pelaksanaan
(PBL) yang diisi oleh 30 siswa secara singkat ditunjukkan sebagai berikut :
56
Jumlah 186 24
Persentase 88,6% 11,4%
Sumber: Data Olah Lampiran D.6
57
Jumlah 63
SB
Rata-Rata 3,7
Sumber: Data Olah Lampiran D.5
59
telah dipaparkan pada bab III, nilai rata-rata total yang diperoleh berada pada
interval 3,00 ˂ ̅ ≤ 4,00 yang artinya berada pada kategori terlaksana dengan
a. Uji Normalitas
pengujiannya adalah:
Kolmogorov-Smirnov.
Hasil analisis skor rata-rata untuk pretest menunjukkan nilai Pvalue> α yaitu
0,169 > 0,05 dan skor rata-rata untuk posttest menunjukkan nilai Pvalue > α yaitu
0,200 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa skor pretest dan posttest termasuk
kategori normal.
b. Uji Gain
ketuntasan hasil belajar siswa. Dari hasil pengujian Normalized gain yang dapat
dilihat pada lampiran D.3 menunjukkan bahwa indeks gain = 0,7260. Hal ini
berarti berada pada interval g ≥ 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan
c. Pengujian Hipotesis
Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas VIIB SMP Muhammadiyah 6
Makassar.
61
Keterangan:
Berdasarkan hasil analisis SPSS pada tabel 4.11 di atas tampak bahwa nilai t
hitung posttest lebih besar dari t tabel (38,816 > 2,04523) dengan tingkat
signifikan Nilai p (sig.(2- tailed)) adalah 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yakni rata-rata hasil belajar (posttes) siswa
Keterangan:
Berdasarkan hasil analisis SPSS pada tabel 4.11 di atas tampak bahwa nilai t
hitung Gain skor lebih besar dari t tabel (31.711 > 2,04523) dengan tingkat
signifikan Nilai p (sig.(2- tailed)) adalah 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan
kategori sedang.
sebagai berikut:
Keterangan:
diperoleh Ztabel = 1,64, berarti H0 diterima jika Zhitung < 1,64. Karena
diperoleh nilai Zhitung = 0,25 maka H0 diterima, artinya proporsi siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal kurang dari atau sama dengan 79,9% dari
Keterangan:
63
berarti H0 diterima jika Zhitung < 1,64. Karena diperoleh nilai Zhitung = 4
Problem Based Learning (PBL) minimal 80% berada pada kategori merespons
keefektifan.
bagian ini akan diuraikan hasil penelitian yaitu pembahasan hasil analisis
Hasil belajar siswa dikatakan efektif jika rata-rata hasil belajar siswa
minimal mencapai 75
64
1) Hasil Tes Kemampuan Awal (Prertest) Siswa Kelas VIIB sebelum diajar
dengan Model Problem Based Learning (PBL)
Hasil analisis data tes kemampuan awal siswa sebelum diterapkan
(PBL) menunjukkan bahwa dari 30 siswa, keseluruhan siswa tidak ada yang
kata lain hasil belajar siswa sebelum diterapkan model Problem Based Learning
2) Hasil Tes Belajar matematika (Posttest) Siswa Kelas VIIB setelah diajar
dengan Model Problem Based Learning (PBL)
Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran
Minimal (KKM) dengan ketuntasan klasikal 76,7 % sedangkan siswa yang tidak
Dengan kata lain, hasil belajar matematika siswa setelah penerapan model
b. Aktivitas Siswa
penerapan model Problem based Learning (PBL) pada siswa kelas VIIB SMP
baik sebelum dan sesudah pembelajaran, hubungan sosial siswa semakin baik,
siswa dengan guru telah memenuhi kriteria aktif karena sesuai dengan indikator
hasil analisis diperoleh bahwa rata-rata persentase aktivitas siswa aktif 87,7%. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa siswa sudah aktif mengikuti proses pembelajaran
c. Respons Siswa
respons positif terhadap kegiatan pembelajaran adalah minimal 80% dari mereka
memberi respons positif dari jumlah aspek yang ditanyakan. Respons posistif
angket yang dibagikan diperoleh data bahwa 88,6% memberikan respons positif
dari sejumlah pertanyaan yang diajukan, berarti kriteria respons positif untuk
d. Keterlaksanaan Pembelajaran
penerapan model Problem Based Learning (PBL) dari pertemuan I sampai dengan
berada pada interval 3,00 < ̅ ≤ 4,00 yang artinya berada pada kategori terlaksana
.
66
inferensial menunjukkan bahwa data pretest dan posttest telah memenuhi uji
normalitas yang merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Data
pretest dan posttest telah terdistribusi dengan normal karena nilai P > α = 0,05
(Lampiran D.3).
penelitian ini menggunakan uji-t one sample test dengan sebelumnya melakukan
Normalized gain pada data pretest dan data posttest. Pengujian Normalized gain
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah
diberi perlakuan. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t one sample test
dengan sebelumnya melakukan Normalized gain pada data pretest dan data
posttest. (Lampiran D.3) telah diperoleh nilai p (sig.(2-tailed)) adalah 0,000 <
Learning (PBL) pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Makassar dimana
nilai gainnya minimal mencapai 0,3 yaitu 0,72 dengan kategori tinggi”.
23,3%.
Dari hasil analisis deskriptif dan inferensial yang diperoleh, ternyata cukup
mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian pustaka. Dengan demikian,
Muhammadiyah 6 Makassar”.